Professional Documents
Culture Documents
14965-Article Text-46342-1-10-20191231
14965-Article Text-46342-1-10-20191231
14965-Article Text-46342-1-10-20191231
ABSTRACT
Different elevation of lands can affect environmental conditions such as light intensity,
temperature, and humidity. The environmental conditions will affect the growth and species of
weeds. The aim of this study was to compare the diversity and species composition of weed
comunities on highland and lowland of cacao plantation. The study was conducted by colecting
the weed species from 25 plots with a size of 2 x 2 m. Every plot was placed by purposive
sampling. The result showed that there were 26 species of weeds on highland while only 15
species of weeds were found on lowland. Weeds on highland was dominated by Ageratum
conyzoides with important value index (IVI) of 62.07% while on lowland was dominated by
Euphorbia hirta with IVI of 26.56%. The weeds community has a medium diversity index while
the value of Similarity Index (IS) was low (4.87%) between weeds community on highland and
lowland. It could be concluded that different environmental condition would affect the number
and species of weeds.
(Graminae), teki (Cyperaceae) atau herba tanam, metode bercocok tanam dan situasi
lunak (Asteraceae) dan paku – pakuan sosio-ekonomi. Pola tanam dari beberapa
(Pteridophyta) mempunyai sebaran akar yang ditanam terus menerus serta keadaan
sama seperti kakao, sehingga keberadaan iklim yang cocok akan meningkatkan dan
gulma merepresentasikan ancaman kompleksnya serangan hama, penyakit dan
berkurangnya ketersediaan sumberdaya gulma. Tinggi tempat dari permukaan laut
alam untuk kehidupan kakao. Keberadaan menentukan suhu udara dan intensitas
gulma mengurangi porsi sumberdaya alam sinar yang diterima oleh tanaman. Semakin
dan merugikan kehidupan kakao (Mahfudz, tinggi suatu tempat, semakin rendah suhu
2005). tempat tersebut, demikian juga intensitas
Gulma merupakan tumbuhan yang matahari semakin berkurang. Suhu dan
mengganggu atau merugikan kepentingan penyinaran inilah yang nantinya akan
manusia sehingga manusia berusaha untuk digunakan untuk menggolongkan tanaman
mengendalikannya Beberapa contoh jenis apa yang sesuai untuk dataran tinggi atau
gulma adalah Imperata cylindrica (alang- dataran rendah. Perubahan suhu tentunya
alang), Mimosa pudica (putri malu), mengakibatkan perbedaan jenis tumbuhan
Ageratum conyzoides (bandotan), Cyperus pada wilayah – wilayah tertentu sesuai
rotundus (rumput teki) (Sembodo, 2010). dengan ketinggian tempatnya (Indriyanto,
Faktor iklim di dalamnya termasuk 2006).
suhu udara, sinar matahari, kelembaban Kerugian yang ditimbulkan gulma
udara dan angin. Unsur - unsur ini sangat terlihat pada penurunan hasil tanaman
berpengaruh terhadap proses pertumbuhan budidaya. Ketinggian tempat yang berbeda
tanaman. Ketinggian tempat mempengaruhi dapat mempengaruhi faktor lingkungan
perubahan suhu udara. Semakin tinggi pertumbuhan gulma sehingga
suatu tempat, misalnya pegunungan, menyebabkan perbedaan seperti intensitas
semakin rendah suhu udaranya atau cahaya matahari, suhu, kelembaban.
udaranya semakin dingin. Semakin rendah Perbedaan ketinggian tempat juga dapat
daerahnya maka semakin tinggi suhu menyebabkan perbedaan vegetasi baik
udaranya atau udaranya semakin panas. jenis maupun populasi. Mencegah dan
Oleh karena itu ketinggian suatu tempat memperkecil persaingan antara tanaman
berpengaruh terhadap suatu wilayah. dengan gulma dapat diawali dengan
Perbedaan regional dalam topografi, mengumpulkan jenis-jenis gulma untuk
geografi dan cuaca menyebabkan mengetahui komunitas gulma yang terdapat
terjadinya perbedaan dalam tanaman, pola pada perkebunan kakao sehingga
n = Indeks Nilai penting dari suatu jenis I komunitas tumbuhan yang dibandingkan
N = jumlah total nilai Indeks Nilai Penting
semakin identik.
2w
Tabel. 1 Klasifikasi nilai indeks C= a+b
100%
keanekaragaman
Nilai Dimana :
Indeks Kategori C(=IS) = Koefisien masyarakat atau
Shannon Koefisien kesamaan komunitas
Keanekaragaman tinggi, W = Jumlah jenis yang sama dari
penyebaran individu tiap species jenis-jenis yang terdapat dalam
>3
tinggi dan kestabilan komunitas dua tegakan yang
tinggi dibandingkan
Keanekaragaman sedang, a = Jumlah jenis yang terdapat
penyebaran jumlah individu tiap pada dataran tinggi
1–3
species sedang dan kestabilan b = Jumlah jenis yang terdapat
komunitas sedang pada dataran rendah
Keanekaragaman rendah,
penyebaran jumlah individu tiap
<1 HASIL
species rendah dan kestabilan
komunitas rendah
Berdasarkan hasil penelitian,
ditemukan 15 famili, 25 Marga dan 26
Kesamaan komunitas diketahui dengan
Spesies di dataran tinggi dan dataran
membandingkan setiap dua perkebunan
rendah ditemukan 9 Famili, 15 marga dan
kakao pada tempat tumbuh yang
spesies.
bersamaan digunakan rumus koefisien
Hasil analisis data Indeks Nilai Penting
Indeks of Similarity (IS) atau kesamaan
(INP) dan Keanekaragaman Jenis gulma
komunitas (C). Nilai IS tertinggi 100% dan
pada perkebunan kakao di dataran tinggi
terendah 0%, semakin mendekati 100%
Desa Dongi-Dongi disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Jumlah Famili, Genus, Spesies pada Perkebunan Kakao Dataran Tinggi
No. Famili Genus Spesies
Ageratum conyzoides L.
Ageratum Bidens pillosa L.
Bidens Crassocephalum crepediodes (Benth.)
Crassocephalum S.Moore 1912
1. Asteraceae Erigeron Erigeron sumatrensis Retz.
Acmella Acmella paniculata (Wall. ex DC)
Synedrella R.K.Jansen
Galinsoga Synedrella nodiflora (L.)
Galinsoga parviflora Cav.
Imperata cilindrica (L.) Raeusch
Imperata
Digitaria violascens Link.
2. Digitaria
Poaceae Digitaria longiflora (Retz.) Pers.
Eragrotis
Eragrotis tenella P. Beauv.
Pasphalum
Pasphalum conjugatum P.J. Bergius
3. Lythraceae Cupea Cupea balsamona Cham. & Schltdl.
Tabel 2. Jumlah Spesies, Genus dan Famili pada perkebunan kakao dataran rendah
No. Famili Genus Spesies
1. Euphorbiaceae Euphorbia Euphorbia hirta L.
Croton Croton bonplandianus Baill.
Croton Croton hirtus L`Hѐr
Jathropa Jathropa gossypifolia L.
2. Convovulaceae Ipomoea Ipomoea pestigridis L.
Ipomoea Ipomoea triloba L.
3. Poaceae Dactyloctenium Dactyloctenium aegyptyum L. (Richt)
Chloris Chloris barbata Swartz.
4. Cleomaceae Cleoma Cleoma rutidosperma D.C
5. Amaranthaceae Amaranthus Amaranthus spinosus L.
Alternantera Alternantera sessilis R.Br.
6. Phyllanthaceae Phyllanthus Phyllanthus urinaria L.
7. Asteraceae Acanthospermum Acanthospermum hispidium DC.
8. Fabaceae Macroptilium Macroptilium atropurpereum (DC.) Urb.
9. Araceae Alocasia Alocasia macoriza Schott.
Tabel 3. Indeks Nilai Penting (INP) dan Indeks Keanekaragaman jenis (H’) Komunitas gulma
pada agroforest kakao di dataran tinggi Desa Dongi-Dongi
KR FR INP
No. Nama Spesies Famili ∑ Pi ln Pi
(%) (%) (%)
44,2 62,0
1. Ageratum conyzoides L. Asteraceae 935 17,9 0,36
1 7
32.7 49.1
2. Bidens pillosa L. Asteraceae 692 16,4 0,34
2 5
15,8
3. Imperata cilindrica (L.) Raeusch Poaceae 138 6.52 13 0,20
1
Crassocephalum crepediodes 15.3
4. Asteraceae 113 5.34 10 0,20
(Benth.) S.Moore 1912 4
5. Erigeron sumatrensis Retz. Asteracea 25 1.18 5 6.18 0.11
6. Cupea balsamona Cham. & Schltdl. Lythraceae 24 1.13 4,29 5.42 0,10
19. Nephrolepis bisserata (Sw.) Schott. Dryopteridaceae 8 0,38 1,43 1,81 0,04
22. Pasphalum conjugatum P.J. Bergius Poaceae 3 0,14 0,71 0,86 0,02
Tabel 4. Indeks Nilai Penting (INP) dan Indeks Keanekaragaman jenis (H’) Komunitas gulma
pada agroforest kakao di dataran rendah Desa Sidera
KR FR INP
No Nama Spesies Famili ∑ Pi ln Pi
(%) (%) (%)
1 Euphorbia hirta L. Euphorbiaceae 116 13,93 12,63 26,56 0,27
2 Ipomoea pestigridis L. Convolvulaceae 103 12,36 10,53 22,89 0,25
Dactyloctenium aegyptyum L.
3 Poaceae 92 11,04 10,53 21,57 0,24
(Richt)
4 Cleoma rutidosperma D.C Cleomaceae 94 11,28 9,47 20,76 0,24
Berdasarkan data pada Tabel 4.7, jenis jumlah 26,56%, kemudian di ikuti oleh
gulma dengan INP tertinggi yaitu tumbuhan tumbuhan Ipomoea pestigridis
Euphorbia hirta (Euphorbiaceae) dengan (Convolvulaceae) dengan jumlah INP 22,89
Jumlah individu
No. Nama Spesies Famili Dataran Dataran
tinggi rendah
1. Ageratum conyzoides L. Asteraceae 935 -
2. Bidens pillosa L. Asteraceae 692 -
3. Imperata cilindrica (L.) Raeusch Poaceae 138 -
Crassocephalum crepediodes (Benth.)
4. Asteraceae 113 -
S.Moore 1912
5. Erigeron sumatrensis Retz. Asteracea 25 -
6. Cupea balsamona Cham. & Schltdl. Lythraceae 24 -
7. Digitaria violascens Link. Poaceae 17 -
8. Fimbristylis tomentasa Vahl. Cyperaceae 15 -
Acmella paniculata (Wall. ex DC)
9. Asteraceae 14 -
R.K.Jansen
10. Synedrella nodiflora (L.) Asteraceae 21 -
11. Euphorbia hirta L. Euphorbiaceae 18 116
12. Drymaria cordata (L.) Willd. ex Schult. Caryophyllaceae 20 -
13. Digitaria longiflora (Retz.) Pers. Poaceae 19 -
14. Poligonum chinense L. Polygonaceae 5 -
15. Lantana camara L. Verbenacea 4 -
16. Galinsoga parviflora Cav. Asteraceae 13 -
17. Hyptis capitata Jacq. Lamiaceae 12 -
18. Caladium sp. Araceae 9 -
yang diberikan kepada suatu spesies 116. Hal ini disebabkan karena tumbuhan
terhadap komunitas, semakin besar nilai ini memiliki kerapatan yang tinggi serta
INP suatu spesies maka semakin besar penyebaran yang baik, karena gulma ini
tingkat suatu komunitas atau sebaliknya. ditemukan pada setiap tempat. Hal ini
Adanya spesies yang mendominasi dapat ditunjang juga oleh habitat Euphorbia hirta
mempengaruhi persaingan antara yang pada umumnya hidup ditempat yang
tumbuhan yang ada, dalam hal ini berkaitan terlindung, di dataran rendah dan tanahnya
dengan faktor abiotik dan faktor biotik, jika tidak terlalu kering juga tidak terlalu
faktor tersebut mendukung maka spesies lembab. Hal ini sesuai dengan Steenis
tersebut lebih unggul dan lebih banyak (2005), yang menyatakan bahwa suatu jenis
ditemukan. Dari hasil penelitian yang famili mampu beradaptasi dan cocok pada
diperoleh, jenis gulma yang memiliki INP lingkungan ditemukan dalam jumlah yang
tertinggi pada agroforest kakao dataran banyak atau dominan.
tinggi adalah Ageratum conyzoides dengan Euphorbia hirta dapat hidup pada
jumlah spesies 935 jenis, hal ini disebabkan ketinggian 1 m sampai 1400 m dpl dan
karena gulma ini dapat berkembang biak hidup pada tanah yang tidak terlalu lembab
melalui biji, mempunyai kemampuan dan biasanya berumput (Heyne, 1987).
beradaptasi dengan lingkungan, misalnya Euphorbia hirta L. mampu bertahan hidup
sedikit air sampai tempat basah dan tahan selama 1 tahun dan berkembang biak
terhadap naungan, kebutuhan akan cahaya, melalui biji. Banyak tumbuh liar di kebun,
temperatur, air dan ruang tumbuh terpenuhi ladang, tepi dan pekarangan rumah
sesuai dengan kebutuhannya, sehingga (Hariana, 2008).
gulma ini dapat berkembang cepat (Reader Jenis tumbuhan herba yang INP nya
dan Buck, 2000). Ageratum conyzoides tergolong rendah pada perkebunan kakao
merupakan gulma golongan daun lebar dataran tinggi yaitu Spermacoce latifolia
yang termasuk dalam famili Asteraceae. (Rubiaceae), Ipomea batatas
Gulma ini banyak ditemui dipinggir jalan, (Convolvolaceae), Sphaerostephanos
hutan, ladang, dan lahan terbuka. Buahnya (Telyptheridaceae) karena hanya ditemukan
mudah tersebar sedangkan bijinya ringan 1 spesies saja. Rendah nya INP tumbuhan
dan mudah terbawa angin, sehingga mudah ini juga dikarenakan tumbuhan ini hidup
untuk berkembangbiak (Prasad, 2011). pada daerah terbuka yang cenderung
Gulma yang memiliki INP tertinggi panas dan daerah yang lembab sehingga
pada dataran rendah adalah Euphorbia hirta tidak mampu beradaptasi dengan kondisi
(Euphorbiaceae) dengan jumlah spesies lingkungan tersebut.