Pengaruh Terapi Bermain Puzzle Terhadap Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Pra Sekolah Di TK Inti Gugus Tulip Iii Padang Tahun 2018

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Jurnal Keperawatan Abdurrab Volume 2 No 2 Januari 2019

PENGARUH TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP


PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA
ANAK PRA SEKOLAH DI TK INTI GUGUS
TULIP III PADANG TAHUN 2018

Yuanita Ananda1
1
Pasca Sarjana Keperawatan Unand
Email: Yuanita_ananda88@yahoo.com

ABSTRACT
Yuniati's research (2018) in TK At Taqwa Mekarsari Cimahi showed that 17 puzzle intervention groups
found that most of the children before being given puzzle type educational games, medium fine motoric
(64.7%), the rest were (35.3% ) respondents have low fine motor development. The purpose of the study
was to determine the effect of puzzle play therapy on fine motor development in pre-school children in Inti
Tulip III Padang Kindergarten in 2018. This type of research is pre-experiment with one group pretest-
posttest approach. The sample in this study were 15 children. The sampling technique used total sampling
.. Data collection by observation on August 25, 2018. Data were analyzed by univariate and bivariate
using paired samples T-test statistical test. The results of the study mean fine motor development before
being given therapy to play puzzles in kindergarten Tulip III Core Group Padang mean 7.87 standard
deviation 1.246. The mean fine motor development after being given therapy to play puzzles in
kindergarten. Inti Tulip III Padang Group with a mean value of 9.93 standard deviation of 1.534. There is
an effect of the child's fine motor development before and after therapy is playing puzzle in kindergarten
Tulip Group III Padang in 2018 with p-value (0,000).. The conclusion of the research about playing
puzzle therapy can affect fine motor skills in children. It is suggested that playing puzzle therapy can be
applied at the kindergarten Tulip Group III. And it is hoped that this research can be developed with
other therapies to see the fine motor development of pre-school children.
Keywors: Puzzle Play Therapy and Fine Motor Development

ABSTRAK

Penelitian Yuniati (2018) di TK At Taqwa Mekarsari Cimahi didapatkan hasil bahwa 17 orang
kelompok intervensi puzzle, didapatkan bahwa sebagian besar anak sebelum diberikan permainan edukatif
jenis puzzle, motorik halusnya sedang yaitu (64,7%), selebihnya adalah (35,3%) responden memiliki
perkembangan motorik halus rendah. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi bermain puzzle
terhadap perkembangan motorik halus pada anak pra sekolah di TK Inti Gugus Tulip III Padang Tahun
2018. Jenis penelitian ini pre eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest. Sampel pada
penelitian ini adalah 15 anak. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling.. Pengumpulan
data dengan cara observasi pada tanggal 25 Agustus 2018. Data dianalisa secara univariat dan bivariat
menggunakan uji statistik paired samples T-test. Hasil penelitian rerata perkembangan motorik halus
sebelum diberikan terapi bermain puzzle di TK Inti Gugus Tulip III Padang dengan nilai mean 7,87
standar deviasi 1,246. Rerata perkembangan motorik halus sesudah diberikan terapi bermain puzzle di TK
Inti Gugus Tulip III Padang dengan nilai mean 9,93 standar deviasi 1,534. Terdapat pengaruh
perkembangan motorik halus anak sebelum dan sesudah dilakukan terapi bermain puzzle di TK.Inti
Gugus Tulip III Padang tahun 2018 dengan p-value (0,000). Kesimpulan penelitian terapi bermain puzzle
dapat mempengaruhi kemampuan motorik halus pada anak. Diharapkan terapi bermain puzzle dapat
diterapkan di TK Inti Gugus Tulip III. Dan diharapkan penelitian ini dapat dikembangkan dengan terapi
lain untuk melihat perkembangan motorik halus anak pra sekolah.

Kata Kunci : Terapi Bermain Puzzle dan Perkembangan Motorik Halus

29
Jurnal Keperawatan Abdurrab Volume 2 No 2 Januari 2019

PENDAHULUAN seperti bermain puzzle, maze, menyusun


Anak prasekolah adalah anak yang balok, memasukkan benda ke dalam
berusia antara 3-6 tahun. Dalam usia ini lubang sesuai bentuknya, membuat garis,
anak umumnya mengikuti program anak melipat kertas, dan menulis dengan huruf
(3 tahun- 5tahun) dan kelompok bermain sesuai dengan bentuknya (Decaprio,
(Usia 3 Tahun), sedangkan pada usia 4-6 2013).
tahun biasanya mereka mengikuti Puzzle merupakan sejenis
program Taman Kanak-Kanak permainan yang berupa potongan-
(Patmonedowo, 2008) potongan gambar yang cara bermain nya
Proses utama perkembangan anak yaitu dengan menyusunnya sehingga
merupakan hal yang saling berkaitan terbentuk sebuah gambar, dengan tujuan
antara proses biologis, proses sosio- untuk melatih kesabaran, memudahkan
emosional dan proses kognitif. Ketiga hal peserta didik dalam memahami konsep,
tersebut akan saling berpengaruh satu memecahkan masalah, saling bekerja
sama lain dan sepanjang perjalanan hidup sama dengan teman, serta
manusia. Selama proses perkembangan mengembangkan keterampilan motorik
tidak tertutup kemungkinan anak dan kognitif murid. (Herawati, 2013)
menghadapi berbagai masalah yang akan Hasil penelitian yang dilakukan
menghambat proses perkembangan oleh Lilis (2018) tentang Metode
selanjutnya. Perkembangan tersebut Bermain Puzzle Berpengaruh Pada
mencakup perkembangan prilaku sosial, Perkembangan Motorik Halus Anak Usia
bahasa, kognitif, fisik/motorik (Depkes, Pra Sekolah yang dilakukan di Lamongan
2012) sebagian besar perkembangan anak usia
Kemampuan motorik halus yang prasekolah sebelum diberikan metode
baik, agar menentukan seseorang untuk bermain puzzle adalah normal sebanyak
melakukan aktivitas yang baik pula, 26 anak (59%) dari 44 orang anak.
misalnya menyisir rambut, memasang tali Setelah diberikan metode bermain puzzle
sepatu, mengancingkan baju, menulis adanya peningkatan perkembangan
dan lain-lain. Hal ini akan menunjang motorik halus yaitu sebanyak 38 orang
aktivitas dalam kehidupan dalam sehari- anak.
hari terutama untuk diri sendiri Hasil Penelitian yang dilakukan
perkembangan motorik tidak semuanya oleh Erni Yuniati (2018) tentang Puzzle
dapat berjalan mulus, karena dipengaruhi Mempengaruhi Perkembangan Motorik
oleh banyak faktor. Salah satu faktor Halus Anak Usia Pra Sekolah di TK At
lingkungan, struktur fisik, kematangan, Taqwa Mekarsari Cimahi didapatkan
kesempatan, belajar dan berlatih (Fitri, hasil bahwa 17 orang kelompok
2012). intervensi puzzle, didapatkan bahwa
Kemampuan motorik dapat sebagian besar anak sebelum diberikan
dikembangkan melalui aktivitas bermain permainan edukatif jenis puzzle, motorik
yang berhubungan dengan keterampilan halusnya sedang yaitu (64,7%),
fisik yang melibatkan otot kecil serta selebihnya adalah (35,3%) responden
koordinasi antara mata dan tangan, memiliki perkembangan motorik halus

30
Jurnal Keperawatan Abdurrab Volume 2 No 2 Januari 2019

rendah. Setelah dilakukan intervensi


permainan edukatif jenis puzzle sebagian METODE PENELITIAN
besar anak motorik halusnya dalam Penelitian ini telah dilaksanakan di TK
kriteria tinggi yaitu (64,7%), anak dengan Inti Gugus Tulip III. Jenis penelitian yang
perkembangan motorik halus sangat pre eksperiment dengan pendekatan one
tinggi yaitu (23,5%) dan selebihnya group pretest-posttest. Populasi adalah
(11,8%) responden memiliki motorik keseluruhan dari objek penelitian atau objek
halus sedang. yang diteliti. Populasi pada penelitian ini
Berdasarkan data dari Dinas adalah seluruh murid TK kelas B sebanyak
Pendidikan Kota Padang tahun 2018 15 orang dengan teknik pengambilan yaitu
terdapat 305 sekolah TK, setelah peneliti total sampling. Teknik pengumpulan data
melakukan observasi pada dua sekolah yang dipergunakan dalam penelitian ini
TK yang berada di wilayah padang, dari yaitu pengumpulan data primer dengan
hasil wawancara kepala sekolah dan wali melakukan lembar observasi keterampilan
kelas TK Bhayangkari mengatakan sudah motorik halus sebelum dan sesudah
diterapkan permainan puzzle untuk dilakukan terapi bermain. Penelitian ini
perkembangan motorik halus pada anak, menggunakan analisis Univariat dengan
dan pada TK Bhayangkari mempunyai distribusi rerata motorik halus sebelum dan
tema yang diterapkan tiap hari nya, sesudah dilakukan terapi bemain dan
sedangkan permainan puzzle di TK Inti analisis Bivariat dengan menggunakan uji
Gugus Tulip III yang terletak di Jl. Bunda statistik t-test paired samples (<0,05).
Raya No.1 Ulak Karang, Kec. Padang
Utara hanya sesekali menerapkan HASIL DAN PEMBAHASAN
permainan tersebut, karena di TK Inti Analisa Univariat
Gugus Tulip III ini dalam perkembangan
motorik memakai kartu bergambar, Tabel 1.1
menyusun balok, dan tidak ada Rerata Perkembangan Motorik
menerapkan tema seperti TK Halus Sebelum diberikan Terapi
Bhayangkari. Bermain Puzzle di TK. Inti Gugus
Setelah dilakukan survei awal Tulip III Padang
peneliti di TK Inti Gugus Tulip III di Tahun 2018
kelas TK B jumlah murid di TK tersebut
sebanyak 20 orang. Dari hasil observasi Perkembangan n Mean Standar
terdapat 5 orang anak yang bermasalah Motorik Halus Deviasi
terhadap perkembangan motorik halus, Sebelum 15 7,87 1,246
terlihat dari si anak masih kurang mampu
menggambar, dan mewarnai dengan rapi Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat
karena masih kaku dalam memegang bahwa rerata perkembangan motorik halus
pensil maupun crayon. sebelum diberikan terapi bermain puzzle di
Berdasarkan fenomena dan fakta TK. Inti Gugus Tulip III Padang dengan
diatas, maka peneliti tertarik untuk nilai mean 7,87 standar deviasi 1,246.
melakukan penelitian dengan judul Hasil penelitian ini hampir sama
³3HQJDUXK 7HUDSL %HUPDLQ Puzzle dengan penelitian Maghfuroh (2018) tentang
Terhadap Perkembangan Motorik Halus pengaruh penggunaan alat permainan
Pada Anak PraSekolah Di TK Inti Gugus metode bermain puzzle berpengaruh pada
7XOLS ,,, .RWD 3DGDQJ ´ perkembangan motorik halus anak usia
prasekolah di TK. Surya Baru Desa

31
Jurnal Keperawatan Abdurrab Volume 2 No 2 Januari 2019

Plosowahyu Lamongan ditemukan hasil Rerata Perkembangan Motorik


sebelum diberikan terapi bermain dengan Halus Sesudah diberikan Terapi
mean 59%. Ada pengaruh penggunaan alat Bermain Puzzle di TK. Inti Gugus
permainan metode bermain dengan Tulip III Padang
perkembangan motorik halus anak dengan p Tahun 2018
value = 0,001. Selain itu penelitian ini
sejalan Yuniati (2018) Puzzle Perkembangan n Mean Standar
Mempengaruhi Perkembangan Motorik Motorik Halus Deviasi
Halus Anak Usia Prasekolah di TK At Sesudah 15 9,93 1,534
Taqwa Mekarsari Cimahi ditemukan hasil
mean sebelum 3,35. Ada pengaruh Berdasarkan tabel 1.2 dapat dilihat
permainan puzzle dengan perkembangan bahwa rerata perkembangan motorik halus
motorik halus pada anak dengan p value = sesudah diberikan terapi bermain puzzle di
0,0001. TK. Inti Gugus Tulip III Padang dengan
Menurut Susanto (2011) motorik nilai mean 9,93 standar deviasi 1,534.
halus adalah gerakan yang melibatkan Hasil penelitian ini hampir sama
gerakan-gerakan yang lebih halus dilakukan dengan penelitian Maghfuroh (2018) tentang
oleh otot-otot baik. Gerakan halus ini pengaruh penggunaan alat permainan
memerlukan koordinasi yang cermat. metode bermain puzzle berpengaruh pada
Semakin baik gerakan motorik halus perkembangan motorik halus anak usia
sehingga membuat anak dapat berkreasi. prasekolah di TK. Surya Baru Desa
Magil dalam (Sumantri, 2005) keterampilan Plosowahyu Lamongan ditemukan hasil
motorik halus ini melibatkan koordinasi sebelum diberikan terapi bermain dengan
neuromuscular (syaraf otot) yang mean 88,4%. Ada pengaruh penggunaan alat
memerlukan ketetapan derajat tinggi untuk permainan metode bermain dengan
berhasilnya keterampilan ini. Keterampilan perkembangan motorik halus anak dengan p
ini sering disebut sebagai keterampilan yang value = 0,001. Selain itu penelitian ini
memerlukan mata dan tangan (hand-eyes sejalan Selain itu penelitian ini sejalan
coordination). Yuniati (2018) Puzzle Mempengaruhi
Menurut analisa peneliti bahwa Perkembangan Motorik Halus Anak Usia
perkembangan motorik halus pada anak di Prasekolah di TK At Taqwa Mekarsari
TK. Inti Gugus Tulip III sebelum diberikan Cimahi ditemukan hasil mean sesudah 1,88.
terapi bermain puzzle dengan rata-rata 7,87. Ada pengaruh permainan puzzle dengan
Rendahnya kemampuan motorik halus pada perkembangan motorik halus pada anak
anak ini dikarenakan faktor lingkungan serta dengan p value = 0,0001.
kepribadian anak juga dapat mempengaruhi Metode Bermain Puzzle berpengaruh
keterlambatan dalam perkembangan pada Perkembangan Motorik Halus Anak
motorik. Anak yang sering dimanja oleh Usia Prasekolah, sebab bermain puzzle dapat
orang tuanya sering mengalami mengkoordinasi gerak mata dan tangan
keterlambatan pekembangan motorik halus. anak, dengan itu tanpa mereka sadari
Dimana orang tua sering melarang anak motorik halus mereka terus terlatih dan
menggunakan gunting, bermain dengan berkembang dengan bagus. Selain itu, ketika
benda keras sehingga perkembangan mereka bermain puzzle anak dapat berlatih
motorik halus anak terlambat. untuk mengenal bentuk dan bagaimana
Tabel 1.2 mereka mengisi ruang kosong dimana
potongan-potongan tersebut di perlukan.

32
Jurnal Keperawatan Abdurrab Volume 2 No 2 Januari 2019

Puzzle juga mendorong anak untuk bermain puzzle adalah mean 2,07. Setelah
mengenali persamaan, seperti bagaimana dilakukan uji statistik paired samples T-test
warna yang merah atau garis tebal di dalam didapatkan nilai p value .
suatu potongan sesuai dengan corak yang Maka terdapat pengaruh perkembangan
sama pada potongan yang lain. Melalui motorik halus anak sebelum dan sesudah
permainan ini anak-anak dapat belajar dilakukan terapi bermain puzzle di TK. Inti
bahwa suatu benda atau objek tersusun dari Gugus Tulip III Padang tahun 2018.
bagian-bagian kecil. Permainan ini Hasil penelitian ini hampir sama
mendorong anak mengerti cara dengan penelitian Maghfuroh (2018)
mengkombinasikan unsur-unsur yang ditemukan hasil ada perbedaan sebelum dan
berbeda.(Andriana, 2011). sesudah diberikan terapi bermain puzzle
Menurut analisa peneliti bahwa ditemukan selisih mean 4,6. Setelah
terdapat perkembangan motorik halus pada dilakukan uji statistik paired samples T-test
anak di TK. Inti Gugus Tulip III sesudah didapatkan nilai p value .
diberikan terapi bermain puzzle dengan rata- Maka terdapat pengaruh penggunaan alat
rata 9,93. Bermain puzzle merupakan media permainan metode bermain puzzle
bermain sederhana yang dimainkan secara berpengaruh pada perkembangan motorik
bongkar pasang yang membutuhkan ketelitian, halus anak usia prasekolah ditemukan hasil
karena anak dilatih untuk dapat memusatkan sebelum diberikan terapi bermain puzzle.
pikiran agar dapat berkonsentrasi, selain itu Selain itu penelitian ini sejalan Yuniati
dengan bermain puzzle anak belajar tentang (2018) Puzzle Mempengaruhi
konsep bentuk, warna, ukuran dan jumlah Perkembangan Motorik Halus Anak Usia
yang dapat membantu mengembangkan Prasekolah di TK At Taqwa Mekarsari
kemampuan motorik halus anak dengan Cimahi ditemukan hasil ada pengaruh
melibatkan koordinasi mata dan tangan serta pemberian terapi puzzle terhadap
melatih otot-otot jari tangan. perkembangan motorik halus anak usia pra
Tabel 1.3 sekolah (p value = 0,001).
Rerata Pengaruh Perkembangan Kemampuan motorik dapat
Motorik Halus Anak Sebelum dan dikembangkan melalui aktivitas bermain
Sesudah dilakukan Terapi yang berhubungan dengan keterampilan
Bermain Puzzle fisik yang melibatkan otot kecil serta
di TK. Inti Gugus Tulip III koordinasi antara mata dan tangan, seperti
Padang Tahun 2018 bermain puzzle (Decaprio, 2013). Puzzle
Perk 95%
emba
Stan
Confidence merupakan sejenis permainan yang berupa
dar potongan-potongan gambar yang cara
ngan Interval of
Me Erro
Moto
an
n SD
r
t The P value bermainnya yaitu dengan menyusunnya
rik Difference sehingga terbentuk sebuah gambar, dengan
Mea
Halu tujuan untuk melatih kesabaran,
n Lower Upper
s
Sebel 2,0 1 1,38 0,35 -5,771 -2,83 -1,30
memudahkan peserta didik dalam
0,000
um 7 5 7 8 memahami konsep, memecahkan masalah,
dan saling bekerja sama dengan teman, serta
Sesu mengembangkan keterampilan motorik dan
dah kognitif murid (Herawati, 2013)
Analisa peneliti perbedaan sebelum
Berdasarkan tabel 1.3 menunjukan
dan sesudah perlakuan terapi bermain puzzle
selisih rerata perkembangan motorik halus
ini ditemukan perbedaan peningkatan terapi
sebelum dan sesudah dilakukan terapi

33
Jurnal Keperawatan Abdurrab Volume 2 No 2 Januari 2019

bermain puzzle dengan selisih 2,07. Hal ini Semoga segala bantuan yang telah
dikarenakan setelah dilakukan perlakuan diberikan menjadi amal sholeh dan
selama 25 menit pada masing-masing anak mendapat balasan dari Allah SWT. Peneliti
ditemukan perubahan. Sebelum dilakukan menyadari bahwa penelitian ini masih
perlakuan sebanyak 3 orang rendah, 11 banyak kekurangan dan kelemahannya.
orang tinggi dan 1 orang sangat tinggi dalam Kritik dan saran akan sangat berarti agar
puzzle. Setelah dilakukan perlakuan tumbuh dan terbentuknya sebuah pemikiran
didapatkan hasil sebanyak 1 anak masih yang baru untuk kesempurnaan penelitian
rendah, 5 orang anak tinggi dan 9 anak ini, peneliti akan menerimanya dengan rasa
kemampuan motorik sangat tinggi. Bermain terima kasih yang tak terhingga.
puzzle dapat meningkatkan keterampilan DAFTAR PUSTAKA
motorik halus merupakan kemampuan yang Adriana. 2011. Tumbuh Kembang dan
berhubungan dengan otot-otot kecil, Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta:
terutama tangan dan jari-jari tangan dan Salemba Medika
melatih koordinasi mata dan tangan. Melalui Decaprio, 2013. Aplikasi Pembelajaran
aktivitas bermain puzzle, tanpa disadari anak Motorik di Sekolah. Jogjakarta: Diva
akan belajar secara aktif untuk Press
menggunakan jari-jari tangannya untuk Depkes RI. 2006. Pedoman Pelaksanaan
menyusun gambar yang tepat. Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak ditingkat
Pelayanan Kesehatan Dasar.
SIMPULAN Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan
Rerata perkembangan motorik Peserta Didik. Bandung : PT Remaja
halus sebelum diberikan terapi bermain Rosdakarya
puzzle di TK. Inti Gugus Tulip III Padang Yuniati. E, 2018. Puzzle Mempengaruhi
dengan nilai mean 7,87 standar deviasi Perkembangan Motorik Halus Anak
1,246. Rerata perkembangan motorik halus Usia Pra Sekolah di TK At Taqwa
sesudah diberikan terapi bermain puzzle di Mekarsari Cimahi.11 (1)
TK. Inti Gugus Tulip III Padang dengan Fitri. 2012. Meningkatkan Motorik Halus
nilai mean 9,93 standar deviasi 1,534. Dalam Memegang Alat Tulis Melalui
Terdapat pengaruh perkembangan motorik Teknik Mencongkel Bagi Anak
halus anak sebelum dan sesudah dilakukan Autis.1 (2)
terapi bermain puzzle di TK. Inti Gugus Herawati. 2013. Pembelajaran Kooperatif
Tulip III Padang tahun 2018. TAI dan game puzzle dalam
UCAPAN TERIMA KASIH meningkatkan motivasi belajar dan
Dalam menyelesaikan penelitian ini, pemahaman konsep.
peneliti telah mendapatkan bimbingan, Junaidi. 2011. Kehamilan Sehat Dan
masukan dan bantuan dari berbagai pihak Mengatur Jenis Kelamin Anak.
sehingga pada kesempatan ini peneliti Yogyakarta: C.V ANDI OFFESET
mengucapkan terima kasih kepada : Kepala Maghfuroh, 2018. Metode Bermain Puzzle
Tk Inti Gugus Tulip III yang telah Berpengaruh pada Perkembangan
memberikan izin untuk pengambilan data Motorik Halus Anak Usia
penelitian, anak prasekolah yang telah Prasekolah di TK. Surya Baru Desa
bersedia menjadi responden dalam proses Plosowahyu Lamongan, Jurnal
penelitan, Skripsi

34
Jurnal Keperawatan Abdurrab Volume 2 No 2 Januari 2019

Nabiel. 2014. Buku Ajar Keperawatan Anak.


Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Nidho. 2013. Upaya Meningkatkan
Pengenalan Geometri Dengan
Permainan Puzzle Bervariasi Pada
Kelompok B TK AL-HIKMAH
Randudongkal-Pemalang
Febriana. 2015. Pengaruh Penggunaan Alat
Permainan Edukatif Maze Alur Tulis
Terhadap Keterampilan Motorik
Halus Pada Anak Kelompok A TK
ABA Janturan Umbulharho
Yogyakarta
Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian
Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta
Patmonodewo. 2008. Pendidikan Anak Pra
Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta
Sumantri. 2005. Pengembangan
Keterampilan Motorik Anak Usia
Dini. Jakarta: Dinas Pendidikan
Susanto, 2011. Perkembangan Anak Usia
Dini Pengantar dalam Berbagai
Aspeknya. Jakarta : Kencana Perdana
Media Group
Wong. 2009. Buku Ajar Keperawatan
Pediatrik. Jakarta : EGC
Yuniarni. 2010. Metode Pengembangan
Anak Usia Dini : Pontianak

35

You might also like