Pengaruh Pendidikan Bencana Gempa Bumi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Siswa SMK Karya Bangsa Kota Tangerang

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 2,November 2020 297

PENGARUH PENDIDIKAN BENCANA GEMPA BUMI


TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP
SISWA SMK KARYA BANGSA KOTA TANGERANG

THE EFFECT OF EARTHQUAKE DISASTER EDUCATION ON THE


IMPROVEMENT OF KNOWLEDGE AND ATTITUDES OF
VOCATIONAL SCHOOL STUDENTS KARYA BANGSA
KOTA TANGERANG

Viyan Septiyana Achmad


Poltekkes Kemenkes Banten
Korespondensi: viyan_septiyana@yahoo.com

ABSTRACT
The impact of the disaster has resulted in many people experiencing distress and
sadness, so there is a need for community preparedness in facing disasters
psychologically and about daily activities inside and outside the home. Knowledge
about disasters needs to be prepared early for people who are at risk of disasters to
avoid or minimize disaster risks using mitigation. This study aims to determine the effect
of earthquake disaster education on increasing the knowledge and attitudes of students
of SMK Karya Bangsa, Tangerang City. The method used is a quasi-experiment with a
pretest-posttest approach with a control group with a sample of 50 people taken by
purposive sampling. The results showed that there were differences in the knowledge
and attitudes of respondents before and after being given education on earthquake
disasters. It is suggested that institutions need to develop student competencies by
providing lessons on local content for disaster emergencies, seminars, and special
training on earthquake disaster simulations. For further researchers, it is hoped that
they can develop research in the form of different designs, populations, and samples..

Keywords : health education, knowledge, attitude, disaster, disaster mitigation

ABSTRAK
Dampak bencana telah mengakibatkan banyak orang mengalami kesusahan, dan
kesedihan sehingga perlu adanya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana
secara psikologis dan kaitannya dengan aktivitas keseharian didalam maupun diluar
rumah. Pengetahuan tentang bencana perlu dipersiapkan sejak dini kepada masyarakat
yang berisiko bencana untuk menghindari atau memperkecil resiko bencana dengan
salah satu upaya melalui mitigasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pendidikan bencana gempa bumi terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap siswa
SMK Karya Bangsa Kota Tangerang. Metode yang digunakan yaitu quasi experiment
dengan pendekatan pretest-posttest with control group dengan sampel sebanyak 50
orang yang diambil dengan secara purposive sampling. Hasil penelitian yaitu terdapat
perbedaan pengetahuan dan sikap responden sebelum dan sesudah diberikan pendidikan
bencana gempa bumi. Disarankan untuk institusi perlu mengadakan pengembangan
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 2,November 2020 298

kompetensi siswa melalui pemberian pelajaran muatan lokal kegawatdaruratan bencana,


kegiatan seminar dan pelatihan khusus tentang simulasi bencana gempa bumi. Untuk
peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian dalam bentuk desain,
populasi dan sampel yang berbeda.

Kata kunci: pendidikan kesehatan, pengetahuan, sikap, bencana, mitigasi bencana

PENDAHULUAN tinggi di dunia, lebih dari 10 kali lipat


Bencana merupakan kejadian yang tiba- tingkat kegempaan di Amerika Serikat.
tiba atau musibah yang besar yang Gempa bumi yang disebabkan
menganggu susunan dasar dan fungsi oleh interaksi lempeng tektonik dapat
normal dari suatu masyarakat atau menimbulkan gelombang pasang
komunitas. Satu kejadian atau apabila terjadi di samudera. Selama
serangkaian kejadian yang kurun waktu 1600 – 2000, tercatat 105
menimbulkan korban dan atau kejadian tsunami yang 90% diantaranya
kerusakan atau kerugian harta benda, disebabkan oleh gempa tektonik, 9%
infrastruktur, pelayanan-pelayanan yang oleh letusan gunung api, dan 1% oleh
penting atau sarana kehidupan pada satu tanah longsor (Pusat Mitigasi Bencana
skala yang berada diluar kapasitas ITB, 2008). Badan Nasional
normal dari komunitas yang terlanda Penanggulangan Bencana mencatat
untuk mengatasinya. telah terjadi 2.175 kejadian bencana di
Indonesia merupakan negara Indonesia sejak tahun 2017. Jumlah
yang memiliki tingkat kerawanan tersebut terdiri dari gempa bumi
bencana alam yang tinggi, seperti sebanyak 18 kejadian, serta 442
letusan gunung api, gempa bumi, Prosiding Seminar Nasional Asosiasi
tsunami, banjir, tanah longsor, dan lain Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI)
sebagainya. Tercatat sebanyak 257 2018 letusan gunung api yaitu 2
kejadian bencana terjadi di Indonesia kejadian (BNBP, 2017). Akibat dari
dari keseluruhan 2.866 kejadian kejadian tersebut jumlah korban
bencana alam di Asia selama periode meninggal mencapai 335 orang, korban
tersebut. Data menunjukkan bahwa luka-luka sebanyak 969 orang, dan
Indonesia merupakan salah satu negara korban mengungsi dan menderita
yang memiliki tingkat kegempaan yang sebanyak 3,22 juta orang. Sementara
itu, kerusakan yang dihasilkan yakni
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 2,November 2020 299

31,746 rumah rusak, 347.813 unit informasi mengenai pendidikan mitigasi


terendam, ribuan fasilitas kesehatan, bencana.
pendidikan, dan peribadatan rusak Pendidikan kebencanaan dapat
(BNPB, 2017). digunakan sebagai bekal siswa ketika
Semua dampak akibat bencana para siswa dihadapkan pada suatu
telah mengakibatkan banyak orang kondisi dimana kehidupan mereka
mengalami kesusahan dan kesedihan. terancam bencana. Di dalam kurikulum
Untuk itu perlu adanya kesiapsiagaan 2013 terdapat kompetensi dasar yang
masyarakat dalam menghadapi bencana, memberikan pengetahuaan kepada
baik itu berupa penyiapan secara siswa mengenai mitigasi bencana
psikologis maupun kaitannya dengan gempa bumi tidak hanya pengetahuan
aktivitas dalam keseharian yang dialami saja tetapi siswa diberi keterampilan
oleh orang dewasa yang beraktivitas di mengenai cara mengurangi resiko
dalam maupun di luar rumah seperti bahaya bencana gempa bumi.
bekerja atau bersekolah bagi mereka Pencapaian kompetensi dasar tersebut
yang masih dalam tahapan. dapat tercapai perlu adanya metode
Anak – anak merupakan pembelajaran yang menuntut siswa
kelompok yang paling rentan terhadap lebih aktif dalam pembelajaran. Metode
bencana terutama pada saat di sekolah, pembelajaran simulasi merupakan salah
sedangkan anak – anak merupakan satu metode yang dapat dijadikan bekal
generasi bangsa. Pengetahuan tentang kepada siswa karena metode ini dimana
bencana perlu dipersiapkan sejak dini siswa merasakan mengahadapi situasi
kepada masyarakat yang berisiko yang sebenarnya.
terhadap bencana, untuk menghindari
METODE
atau memperkecil resiko bencana salah
Penelitian ini menggunakan desain
satu upaya yang dilakukan yaitu melalui
quasi experiment dengan pendekatan
mitigasi. Upaya mitigasi bencana
pretest-posttest with control group.
dilakukan melalui jenjang pendidikan
Populasi dalam penelitian ini adalah
langkah tersebut merupakan cara
semua siswa SMK Karya Bangsa Kota
strategis untuk memperkecil risiko
Tangerang yang berjumlah 120 orang.
bencana. Sekolah merupakan tempat
Sampel yang digunakan dalam
yang paling efektif untuk memberikan
penelitian ini berjumlah 50 orang
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 2,November 2020 300

dengan teknik pengambilan sampel penelitian dengan tujuan untuk


purposive sampling. Penelitian ini menganalisis variabel penelitian secara
dilaksanakan di SMK Karya Bangsa deskriptif dan menguji normalitas data.
Kota Tangerang dengan waktu Analisis digunakan untuk mendapatkan
pengambilan data pada bulan Oktober gambaran tentang karakteristik
2019. Prosedur pengumpulan data responden, sebelum intervensi dan
diawali dengan tahap administrasi yaitu setelah intervensi yang digambarkan
peneliti mengajukan izin penelitian sebagai rerata dan standar deviasi. Data
kepada Kepala SMK Karya Bangsa ditampilkan dalam bentuk tabel,
Kota Tangerang dengan mengajukan diagram. Selanjutnya dilakukan analisis
surat permohonan izin penelitian dari bivariat menggunakan uji chi-square
Politeknik Kesehatan Kemenkes dengan penyajian data dalam bentuk
Banten. Peneliti melakukan sosialisasi tabel silang.
kepada Kepala Sekolah dan guru untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN
melakukan pengumpulan data. Pada
Hasil penelitian sebagai berikut:
tahap pelaksanaan, peneliti melakukan
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan
informed consent dan menjelaskan Sebelum dan Sesudah Pemberian
tujuan penelitian kepada responden Intervensi
Pengetahuan Jumlah %
dalam penelitian ini dengan Pretest
menandatangani surat persetujuan Baik 1 2
Kurang 49 98
penelitian. Selanjutnya pengumpulan Total 50 100
data penelitian dengan dibantu oleh Posttest 33 66
asisten peneliti. Setelah diperoleh data Baik 17 34
Kurang
penelitian, selanjutnya dilakukan Total 50 100
pengolahan data. Beberapa tahap dalam
Tabel 2.Distribusi Frekuensi Sikap Sebelum
pengolahan data meliputi coding, dan Sesudah Pemberian Intervensi
Sikap Jumlah %
entering, cleaning, output dan
Pretest
analyzing. Setelah pengolahan data, Mendukung 2 4
Tidak mendukung 48 96
maka selanjutnya peneliti melakukan Total 50 100
analisis data. Analisis data dilakukan
Pretest 44 4
beberapa tahap yaitu analisa univariat Mendukung 6 96
Tidak mendukung
dilakukan terhadap tiap variabel
Total 50 100
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 2,November 2020 301

yang mempermudah seseorang


Tabel 3. Pengaruh Pendidikan Bencana
Gempa Bumi terhadap Tingkat memahami isi materi.
Pengetahuan Siswa SMK Karya Bangsa Berdasarkan hasil penelitian
Kota Tangerang
Pemberian Tingkat Pengetahuan Total p- sikap siswa sebelum dan sesudah
Pendidikan Baik Kurang value
pemberian pendidikan bencana gempa
n % N %
Sebelum 49 98 % 1 2% 50 0,000 bumi menggali dukungan yang
(100%)
Sesudah 33 66 % 17 34 % 50 meningkat. Pendidikan kesehatan
(100%) merupakan suatu upaya atau kegiatan
untuk menciptakan perilaku masyarakat
Tabel 4. Pengaruh Pendidikan Bencana
Gempa Bumi terhadap Sikap Siswa yang kondusif untuk kesehatan. Artinya
SMK Karya Bangsa Kota Tangerang
Pemberian Sikap Siswa Total p-
masyarakat menyadari atau mengetahui
Pendidikan Tidak Mendukung value
Mendukung
bagaimana cara memelihara kesehatan
n % n %
Sebelum 48 96 2 4 50 0,000
dan menghindari atau mencegah hal-hal
(100%)
Sesudah 6 12 44 88 50
yang merugikan kesehatan
(100%)
(Notoatmodjo, 2012).
Berdasarkan hasil penelitian Pengaruh pendidikan bencana
tingkat pengetahuan mengalami gempa bumi terhadap tingkat
peningkatan. Menurut asumsi peneliti pengetahuan dan sikap siswa SMK
peningkatan pengetahuan siswa salah Karya Bangsa Kota Tangerang. Dengan
satunya didukung oleh media menggunakan uji chi-square didapatkan
pembelajaran; buku modul, leafleat dan nilai p-value = 0,000 yang berarti nilai
video gempa bumi. Isi Modul yang p-value kurang dari α =0,05, sehingga
diberikan sesuai dengan pemberian Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan
pendidikan bencana gempa bumi dan bahwa terdapat pengaruh pendidikan
disampaikan dengan audio visual serta bencana gempa bumi terhadap tingkat
sesuai materi yang disampaikan di pengetahuan dan sikap siswa SMK
dalam kuesioner. Menurut Amisani karya Bangsa Kota Tangerang. Gibson,
(2009), leaflet sangat efektif dalam menyatakan bahwa faktor usia
meningkatkan aktifitas pemberian merupakan variabel dari individu, yang
pendidikan melalui metode ceramah, pada dasarnya semakin bertambah usia
selain merangkum keseluruhan materi seseorang akan semakin bertambah
juga menyajikan gambar yang menarik kedewasaannya dan semakin banyak
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 2,November 2020 302

menyerap informasi yang akan dirinya supaya dapat pulih kembali dari
mempengaruhi produktivitasnya, dalam bencana. Kerentanan anak-anak
hal ini perilaku kesiapsiagaan dalam terhadap bencana dipicu oleh faktor
menghadapi bencana. Hasil penelitian keterbatasan pemahaman tentang risiko-
ini sejalan dengan teori Green (1980) risiko di sekeliling mereka, yang
dimana pengetahuan yang baik tentang mengakibatkan tidak adanya
kesiapsiagaan akan membentuk perilaku kesiapsiagaan dalam menghadapi
atau sikap yang baik mengenai bencana.
kesiapsiagaan. Pengetahuan mempunyai Pengetahuan merupakan salah
peranan penting dalam mengubah dan satu faktor dan sebagai kunci utama
menguatkan faktor perilaku untuk mempersiapkan diri dalam
(prediposisi, pendukung dan pendorong) menghadapi bencana yang mengintai
sehingga menimbulkan perilaku positif. sewaktu waktu bisa terjadi kapanpun
Sejalan dengan penelitian sebelumnya dan dimanapun. Pengetahuan yang
oleh Dien, Kumaat, & Malara (2015) dimiliki seseorang dapat mempengaruhi
bahwa terdapat pengaruh yang sikap dan tindakannya untuk selalu siap
signifikan antara sebelum dan sesudah siaga dalam mengantisipasi bencana.
diberikan penyuluhan kesehatan tentang Pendidikan sangat berpengaruh
kesiapsiagaan gempa bumi. terhadap terwujudnya kesiapsiagaan
Penyuluhan kesehatan dilakukan bencana. Clust dalam Kurniawati
pada siswa SMK Karya Bangsa Kota (2017) mengatakan bahwa, fungsi
Tangerang dengan cara ceramah dan edukasi sebagai salah satu media terbaik
diskusi, serta menggunakan alat peraga untuk mempersiapkan komunitas
power point (slide), leaflet dan terhadap bencana. Masyarakat
pemutaran video simulasi kesiapsiagaan diedukasi, dibimbing dan diberi
bencana gempa bumi. Diperjelas oleh pembina untuk membentuk suatu yang
Herdwiyanti (2012) bahwa anak usia mengancam dimanapun dan kapanpun.
sekolah memiliki kemampuan dan Kelompok kesiapsiagaan agar
sumberdaya yang terbatas untuk masyarakat selalu siapsiaga dalam
mengontrol atau mempersiapkan diri menghadapi bencana, pada pendidikan
ketika merasa takut sehingga sangat bencana, tingkat kesiapan individu akan
bergantung pada pihak-pihak di luar didiskusikan yang kemudian
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 2,November 2020 303

ditingkatkan dalam pembelajaran. SIMPULAN


Kesiapsiagaan individu terhadap Distribusi responden sebelum diberikan
bencana dapat ditunjukkan dengan pendidikan bencana gempa bumi tingkat
adanya pengetahuan, keterampilan, dan pengetahuan baik sebanyak 1 orang
kemampuan yang diperoleh melalui (2%) dan tingkat pengetahuan kurang
pembelajaran mengenai kesiapsiagaan sebanyak 49 orang (98%). Distribusi
bencana dan dari pengalaman yang responden setelah diberikan pendidikan
dirasakan secara langsung saat terjadi bencana gempa bumi tingkat
darurat bencana (Kurniawati & Suwito, pengetahuan baik sebaik 33 orang
2017). (66%) dan tingkat pengetahuan kurang
Tingkat pendidikan yang sebanyak 17 orang (34%). Distribusi
dimiliki masyarakat dapat responden sebelum diberikan pendikan
mempengaruhi tingkat kesiapsiagaan bencana gempa bumi sikap mendung
masyarakat terhadap bencana yang sebanyak 2 orang (4%) dan tidak
terjadi. Masyarakat dengan tingkat mendukung sebanyak 98 orang (96%).
pendidikan tinggi akan lebih siap siaga Distribusi frekuensi sikap setelah
dalam menghadapi bencana pemberian pendidikan bencana gempa
dibandingkan dengan masyarakat yang bumi sikap mendukung 44 orang (4%)
tingkat pendidikannya rendah. dan tidak mendukung 6 orang (96%).
Masyarakat yang lulus perguruan tinggi Terdapat perbedaan tingkat
mempunyai tingkat kesiapsiagaan lebih pengetahuan sebelum dan sesudah
tinggi dibandingkan dengan lulusan diberikan pendidikan bencana gempa
SMA, lulusan SMP, lulusan SD apalagi bumi. Analisis bivariat yang digunakan
mereka yang tidak sekolah sama sekali dalam penelitian ini menggunakan uji
(Fitriningtyas, 2014). Pendidikan yang statistik chi-square dengan p-value
dimiliki masyarakat mengenai bencana =0,000 menunjukkan bahwa terdapat
sangat penting untuk mengurangi resiko pengaruh yang signifikan pemberian
bencana dan menimalisir terjadinya pendidikan bencana gempa bumi
kerugian dan jatuhnya korban akibat terhadap tingkat pengetahuan siswa
bencana yang terjadi (Khoirunisa, SMK Karya Bangsa Kota Tangerang.
2015). Terdapat perbedaan sikap sebelum dan
sesudah diberikan pendidikan bencana
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 2,November 2020 304

gempa bumi. Analisis bivariat yang Konsorsium Pendidikan Bencana


Indonesia. (2011). Kerangka Kerja
digunakan dalam penelitian ini
Sekolah Siaga Bencana.Jakarta:
menggunakan uji statistik chi-square http://gerashiaga.files.wordpress.co
m/2019/06/buku-kerangka-
dengan p-value =0,000 ini menunjukan
kerjasekolah-siaga-bencana.pdf
bahwa terdapat pengaruh yang LIPI-UNESCO/ISDR. 2006. Kajian
Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam
signifikan pemberian pendidikan
Mengantisipasi Bencana Gempa
bencana gempa bumi terhadap sikap Bumi Dan Tsunami. Jakarta: Deputi
Pengetahuan Kebumian LIPI.
siswa SMK Karya Bangsa Kota
Maarif, Syamsul. 2010. Jurnal Dialog
Tangerang Penanggulangan Bencana.Jakarta
:Badan Penanggulangan Bencana.
Volume 1 Nomor 1 (2087, 636X)
UCAPAN TERIMA KASIH
Majid, Abdul. 2013. Strategi
Terima kasih penulis sampaikan kepada Pembelajaran.Bandung : PT
Remaja Rosdakarya
Poltekkes Kemenkes Banten yang telah
Pawirodikromo, Widodo. 2012.
memberi bantuan pembiayaan Seismologi Teknik Rekayasa
Kegempaan. Yogyakarta :Pustaka
penelitian ini.
Pelajar
Pribadi, S. Krisna. 2008. Buku
DAFTAR PUSTAKA Pegangan guru Pendidikan siaga
bencana. Bandung: Pusat Mitigasi
Badan Nasional Penanggulangan
Bencana-Institu Teknologi
Bencana. (2010). Jurnal Dialog
Bandung.
Penanggulangan Bencana. Jakarta:
Sabri. (2014). Pengaruh
Badan Penanggulangan Bencana
Pengintegrasian Materi
Nasional (BNPB) Volume I Nomor
Kebencanaan ke Dalam Kurikulum
1, Oktober 2019.
Terhadap Kesiapsiagaan Bencana
Chairummi, Sari, A.S., Ridha, M. 2013.
Gempa Bumi dan Tsunami pada
Pengaruh Konsep Diri dan
Siswa SD dan Menengah Di Banda
Pengetahuan Siswa Terhadap
Aceh. Tesis tidak dipublikasikan.
Kesiapsiagaan Bencana Gempabumi
Banda
di SDN 27 dan MIN Merduati
Aceh: Program Studi Magister Ilmu
Banda Aceh. Kesehatan Ilmiah
Kebencanaan Program Pascasarjana
Nasuwakes. 6 (2). hlm:239-249.
Universitas Syiah Kuala Darussalam
Christanto, Joko. 2011. Gempa Bumi,
Banda Aceh
Kerusakan Lingkungan, Kebijakan
Sopaheluwakan, Jan, dkk. 2006. Kajian
dan Strategi Pengelolaan.
Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam
Yogyakarta : Liberty Yogyakarta
Mengantisipasi Bencana Gempa
Hamdani, Abdul Kodir. 2011. Strategi
Bumi & Tsunami. Jakarta: LIPI.
Belajar Mengajar. Bandung: CV
Undang-undang Republik Indonesia No.
Pustaka Setia
24 tahun 2007 tentang
Konsorsium Pendidikan Bencana
Penanggulangan Bencana.
Indonesia. 2008. Kerangka Kerja
Sekolah Siaga Bencana. Jakarta
:Konsorsium

You might also like