Artikel Ilmiah

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN

INSTITUSIONAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA


PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

ARTIKEL ILMIAH

Oleh :

REZA ADITYA RACHMAN


2009310345

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2014
PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Nama : Reza Aditya Rachman

Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 26 September 1989

N.I.M : 2009310345

Jurusan : Akuntansi

Program Pendidikan : Strata 1

Konsentrasi : Akuntansi Manajemen

Judul : Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan

Institusional Terhadap Kinerja Keuangan Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia (BEI)

Disetujui dan diterima baik oleh :

Dosen Pembimbing,
Tanggal :

1
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN
INSTITUSIONAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Reza Aditya Rachman


STIE Perbanas Surabaya
Email: 2009310345@students.perbanas.ac.id
Jl. Nginden Semolo ii34-36 Surabaya

ABSTRACT

The companies listed in Indonesia Stock Exchange (BEI), in general, is a company that
already has a separate organizational structure between the owners and managers. This can
lead to the existence of agency conflict between owners and managers as well as its
organizer. Pooling of interests between managers and owners can be done through the
implementation of corporate governance. This study aimed to investigate the effect of
ownership structure within the company as a dimension of corporate governance
mechanisms on corporate performance improvement. Understanding of the structure of
ownership is very important in the company because it deals with operational control of the
company. This research uses secondary data, namely the annual financial statements of listed
manufacturing companies in Indonesia Stock Exchange for the years 2011 and 2012. The
sampling method used was purposive sampling and data analysis model used was multiple
regression analysis. Results from this study indicate that institutional ownership in a
company has significant effect on financial performance, meanwhile, the managerial
ownership has no effect on financial performance.

Keywords: Agency theory, Ownership structure, managerial ownership, institutional


ownership, Return on assets (ROA), Financial performance.

PENDAHULUAN keputusan penting yang sebelumnya


Pada dunia bisnis, perusahaan dipegang oleh pemilik. Tujuan jangka
dituntut untuk selalu berkembang dan panjang perusahaan adalah untuk
menyesuaikan diri dengan perkembangan mengoptimalkan nilai perusahaan.
yang terjadi di lingkungan eksternal Tingginya nilai perusahaan dapat
perusahaan. Perusahaan yang pada menggambarkan kesejahteraan pemilik
awalnya dikelola langsung oleh perusahaan. Nilai perusahaan akan terlihat
pemiliknya, menghadapi kendala dimana dari harga pasar sahamnya. Menurut
pemilik tidak lagi mampu menjalankan Jensen (2001) dalam Wahyudi (2006),
roda perusahaan. Hal ini menunjukkan menjelaskan bahwa untuk
sinyal yang positif dimana perusahaan memaksimumkan nilai perusahaan tidak
dikelola dengan baik sehingga mampu hanya nilai ekuitas saja yang harus
untuk terus berkembang. Pada tahap ini, diperhatikan, tetapi juga semua klaim
pemilik mendelegasikan wewenang keuangan seperti hutang, waran maupun
kepada manajer atau agen untuk saham preferen. Optimalisasi nilai
melakukan tindakan dalam usaha perusahaan yang merupakan tujuan
memajukan perusahaan dan mendapatkan perusahaan dapat dicapai melalui
wewenang untuk mengambil keputusan- pelaksanaan fungsi manajemen keuangan,

1
dimana satu keputusan keuangan yang dipertimbangkan ialah (1) konsentrasi
diambil akan mempengaruhi keputusan kepemilikan perusahaan oleh pihak luar
keuangan lainnya dan berdampak pada (outsider ownership concentration) dan (2)
nilai perusahaan. kepemilikan perusahaan oleh manajemen
Salah satu faktor yang (management ownership). Masalah
mempengaruhi tinggi rendahnya nilai corporate governance sangat erat
perusahaan adalah kinerja keuangan kaitannya dengan agency theory. Agency
perusahaan. Kinerja keuangan adalah theory menjelaskan bagaimana pihak –
prestasi yang dicapai oleh perusahaan pihak yang terlibat dalam perusahaan
dalam periode tertentu yang (manajer, pemilik perusahaan dan kreditor)
mencerminkan tingkat kesehatan dari akan berperilaku, karena pada dasarnya
perusahaan tersebut. Kepemilikan mereka memiliki kepentingan yang
institusional merupakan salah satu faktor berbeda. Manajer mempunyai kewajiban
yang dapat mempengaruhi kinerja untuk memaksimumkan kesejahteraan para
keuangan perusahaan. Adanya pemegang saham, namun disisi lain
kepemilikan oleh investor institusional manajer juga mempunyai kepentingan
akan mendorong peningkatan pengawasan untuk memaksimumkan kesejahteraan
yang lebih optimal terhadap kinerja mereka. Berdasarkan agency theory
manajemen, karena kepemilikan saham tersebut dapat dilihat adanya perbedaan
mewakili suatu sumber kekuasaan yang kepentingan antara manajemen dan
dapat digunakan untuk mendukung atau kepentingan pemegang saham perusahaan.
sebaliknya terhadap keberadaan Pemegang saham tidak menyukai
manajemen. Perusahaan dengan kinerja kepentingan pribadi manajer, karena hal
keuangan yang baik akan menghasilkan itu akan menambah biaya perusahaan.
laba yang maksimal sehingga memiliki Penyatuan kepentingan pihak pihak ini
tingkat pengembalian investasi yang seringkali menimbulkan masalah yang
tinggi. Kinerja keuangan perusahaan dapat disebut dengan masalah keagenan (conflict
dilihat dari rasio keuangan yaitu rasio agency). Hal tersebut terjadi karena
profitabilitas. Rasio profitabilitas manajer mengutamakan kepentingan
merupakan rasio yang sangat diperhatikan pribadi, sebaliknya pemegang saham tidak
oleh calon investor. Terdapat berbagai menyukai kepentingan pribadi dari
macam rasio profitabilitas. Dalam manajer karena apa yang dilakukan
penelitian ini, rasio profitabilitas yang manajer tersebut akan menambah biaya
digunakan adalah Return on Asset (ROA). bagi perusahaan sehingga menyebabkan
ROA digunakan sebagai indikator kinerja penurunan keuntungan perusahaan dan
keuangan perusahaan karena variabel ini berpengaruh terhadap harga saham
dalam penelitian sebelumnya sehingga menurunkan nilai perusahaan
menunjukkan pengukuran kinerja yang (Jensen dan Meckling, 1976). Konflik
lebih baik. ROA juga dianggap lebih antara manajer dan pemegang saham atau
merepresentasikan kepentingan pemegang yang sering disebut dengan masalah
saham. Nilai ROA yang semakin besar keagenan dapat diminimumkan dengan
menunjukkan kinerja perusahaan yang suatu mekanisme pengawasan yang dapat
semakin baik. Para investor menyukai mensejajarkan kepentingan-kepentingan
perusahaan yang profitable dikarenakan tersebut sehingga timbul biaya keagenan
tingkat pengembalian yang tinggi. (agency cost). Dalam mengawasi dan
Naik turunnya nilai perusahaan memonitor perilaku manajer, pemegang
salah satunya dipengaruhi oleh struktur saham harus bersedia mengeluarkan biaya
kepemilikan. Struktur kepemilikan sangat pengawasan yang disebut agency cost.
penting dalam menentukan nilai Untuk mengurangi agency cost
perusahaan. Dua aspek yang perlu dapat dilakukan dengan meningkatkan

21
kepemilikan manajerial yaitu dengan institusional dan kepemilikan manajerial
memberikan kesempatan manajer untuk terhadap kinerja keuangan perusahaan
terlibat dalam kepemilikan saham dengan yang diproksi dengan ROA. Ada beberapa
tujuan untuk menyetarakan kepentingan variasi mekanisme corporate governance
dengan pemegang saham. Keterlibatan yang digunakan dalam penelitian, maka
kepemilikan saham, manajer akan penelitian ini menggunakan beberapa
bertindak secara hati-hati karena mereka proksi yang digunakan dalam penelitian
ikut menanggung konsekuensi atas sebelumnya untuk memperoleh
keputusan yang diambilnya. Selain itu mekanisme good corporate governance
dengan adanya keterlibatan kepemilikan yang lebih lengkap. Peneliti memilih
saham, manajer akan termotivasi untuk menggunakan perusahaan manufaktur
meningkatkan kinerjanya dalam mengelola yang terdaftar di BEI karena perusahaan
perusahaan. Kepemilikan saham oleh go public yang terdaftar di BEI yang
manajerial, diharapkan manajer akan laporan keuangan terdapat komposisi
bertindak sesuai dengan keinginan para kepemilikan saham oleh manajemen
principal karena manajer akan termotivasi terbanyak di sektor manufaktur sehingga
untuk meningkatkan kinerja dan nantinya memudahkan peneliti agar lebih mudah
dapat meningkatkan nilai perusahaan menggali informasi menegenai struktur
(Siallagan dan Machfoedz, 2006). Agency kepemilikan saham.
cost juga dapat dikurangi dengan
kepemilikan institusional dengan cara LANDASAN TEORITIS DAN
mengaktifkan pengawasan melalui PENGEMBANGAN HIPOTESIS
investor-investor institusional. Dengan Kinerja Keuangan
kepemilikan institusional akan mendorong Kinerja keuangan perusahaan
peningkatan pengawasan terhadap kinerja merupakan suatu gambaran tentang
manajerial. kondisi keuangan suatu perusahaan yang
Berdasarkan pada uraian dianalisis dengan alat-alat analisis
sebelumnya yang terkait dengan mulai keuangan, sehingga dapat diketahui
diterapkannya mekanisme good corporate mengenai baik buruknya keadaan
governance didalam perusahaan- keuangan suatu perusahaan yang
perusahaan di Indonesia, dimensi struktur mencerminkan prestasi kerja dalam
kepemilikan memiliki pengaruh yang periode tertentu. Hal ini sangat penting
signifikan bagi jalannya perusahaan yang agar sumber daya digunakan secara
pada akhirnya berpengaruh pada kinerja optimal dalam menghadapi perubahan
keuangan perusahaan dalam mencapai lingkungan. Penilaian kinerja keuangan
tujuan perusahaan yaitu maksimalisasi merupakan salah satu cara yang dapat
nilai perusahaan. Pada penelitian dilakukan oleh pihak manajemen agar
sebelumnya juga terdapat perbedaan hasil dapat memenuhi kewajibannya terhadap
penelitian antara beberapa penelitian para penyandang dana dan juga untuk
mengenai struktur kepemilikan terhadap mencapai tujuan yang telah ditetapkan
kinerja keuangan perusahaan, dimana oleh perusahaan.
sebagian besar variabel struktur Rasio yang digunakan untuk
kepemilikan yang digunakan adalah mengukur profitabilitas dalam penelitian
kepemilikan manajerial dan institusional. ini adalah Return on Asset (ROA). Return
Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan on Asset (ROA) merupakan perbandingan
penelitian lebih lanjut tentang pengaruh laba bersih dengan jumlah aktiva
kepemilikan manajerial dan kepemilikan perusahaan.
institusional.
Penelitian ini bertujuan untuk
menguji pengaruh kepemilikan

31
Kepemilikan Manajerial dapat membatasi perilaku opportunistic
Kepemilikan saham manajerial manajer, yaitu manajer melaporkan laba
adalah proporsi saham biasa yang dimiliki secara oportunis untuk memaksimalkan
oleh para manajemen, yang dapat diukur kepentingan pribadinya. Adanya
dari presentase saham biasa yang dimiliki kepemilikan institusional menyebabkan
oleh pihak manajemen yang secara aktif perilaku manajer lebih terkontrol dengan
terlibat dalam pengambilan keputusan baik oleh pihak pemegang saham eksternal
perusahaan. Manajer dalam hal ini (Tjeleni 2013).
memegang peranan penting karena
manajer melaksanakan perencanaan, Pengaruh Kepemilikan Manajerial
pengorganisasian, pengarahan, Terhadap Kinerja Keuangan
pengawasan serta pengambil keputusan. Menurut Faizal (2004), besar
Kepemilikan Manajerial kecilnya jumlah kepemilikan saham
(managerial ownership) adalah tingkat manajerial dalam perusahaan dapat
kepemilikan saham pihak manajemen yang mengindikasikan adanya kesamaan
secara aktif ikut dalam pengambilan kepentingan antara manajemen dengan
keputusan, misalnya direktur dan dewan shareholders. Semakin meningkatnya
komisaris (Wahidahwati 2002). proporsi kepemilikan manajerial maka
Kepemilikan manajerial ini diukur dengan akan semakin baik kinerja perusahaan
proporsi saham yang dimiliki perusahaan sehingga manajer akan termotivasi untuk
pada akhir tahun dan dinyatakan dalam meningkatkan kinerjanya untuk
presentase. Semakin besar proporsi perusahaan.
kepemilikan manajemen dalam perusahaan Kepemilikan manajerial yang
maka manajemen akan berusaha lebih giat memberikan proporsi yang sama antara
untuk kepentingan pemegang saham yang kepentingan manajemen dan pemegang
notabene adalah mereka sendiri saham akan memperoleh manfaat langsung
(Mahadwartha dan Hartono 2002). dari keputusan yang diambil dan
menanggung kerugian akibat dari
Kepemilikan Institusional pengambilan keputusan yang salah
Baridwan (2004) dalam bukunya (Wahyudi dan Pawestri, 2005). Pernyataan
mendefinisikan kepemilikan institusional tersebut menyatakan bahwa semakin besar
sebagai proporsi saham yang dimiliki oleh proporsi kepemilikan yang dipegang oleh
suatu lembaga atau institusi pada akhir manajemen perusahaan maka manajemen
tahun.. Kehadiran kepemilikan cenderung lebih giat untuk melakukan
institusional pada perusahaan manufaktur kinerja yang lebih baik. Oleh karena itu
mempunyai pengaruh yang signifikan hipotesis dari penelitian ini adalah:
terhadap return on asset. Kepemilikan H1 : Kepemilikan manajerial berpengaruh
institusional memiliki arti penting dalam terhadap kinerja keuangan perusahaan
memonitor manajemen karena dengan (ROA)
adanya kepemilikan institusional akan
mendorong peningkatan pengawasan yang Pengaruh Kepemilikan Institusional
lebih optimal. Monitoring tersebut Terhadap Kinerja Keuangan
tentunya akan menjamin kemakmuran Menurut Jensen dan Meckling
untuk pemegang saham, pengaruh (1976) kepemilikan manajerial dan
kepemilikan institusional sebagai agen kepemilikan institusional adalah dua
pengawas ditekan melalui investasi mereka mekanisme corporate governance utama
yang cukup besar dalam pasar modal. yang membantu mengendalikan masalah
Tingkat saham institusional yang keagenan (agency conflict). Crutchley dan
tinggi akan menghasilkan upaya-upaya Hansen 1999 menyimpulkan bahwa
pengawasan yang lebih intensif sehingga kepemilikan institusional yang tinggi dapat

41
digunakan mengurangi masalah keagenan. meningkat. Semakin besar kepemilikan
Semakin tinggi kepemilikan institusional oleh institusi maka akan semakin besar
maka semakin kuat kontrol eksternal kekuatan suara dan dorongan institusi
terhadap perusahaan dan mengurangi untuk mengawasi manajemen dan
agency cost, sehingga perusahaan akan akibatnya akan memberikan dorongan
menggunakan dividen yang rendah yang lebih besar untuk mengoptimalkan
(Wahyudi dan Pawestri, 2005). nilai perusahaan sehingga kinerja
Adanya peningkatan kepemilikan perusahaan juga akan meningkat, maka
institusional menyebabkan kinerja hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai
manajerial diawasi secara optimal dan berikut :
terhindar dari perilaku opportunistik. H2 : Kepemilikan institusional
Adanya kepemilikan oleh investor berpengaruh terhadap kinerja keuangan
institusional seperti perusahaan efek, perusahaan (ROA).
perbankan, perusahaan asuransi, dana
pensiun dan kepemilikan institusi lain akan Kerangka pemikiran yang mendasari
mendorong pengawasan yang lebih penelitian ini dapat digambarkan sebagai
optimal terhadap kinerja manajemen berikut :
sehingga kinerja perusahaan juga akan

Kepemilikan

Manajerial

Kinerja Keuangan

Perusahaan (ROA)

Kepemilikan

Institusional
Gambar 2
Gambar 1
Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN (Sugiyono 2009:91). Sampel penelitian


Klasifikasi Sampel diambil dari populasi dengan metode
Populasi adalah wilayah purposive sampling atau teknik penentuan
generalisasi yang terdiri atas obyek atau sampel dengan pertimbangan tertentu.
subyek yang mempunyai kualitas dan Beberapa kriteria yang harus dipenuhi
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh dalam pengambilan sampel di penelitian
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ini antara lain: (1)Perusahaan manufaktur
ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2009). yang menyajikan laporan keuangan secara
Populasi dalam penelitian ini adalah berturut-turut selama periode pengamatan
laporan keuangan perusahaan manufaktur dan telah terdaftar di BEI (Bursa Efek
yang terdaftar di BEI tahun 2011-2012. Indonesia) selama periode 2011-2012,
Sampel adalah bagian dari jumlah dan (2)Perusahaan manufaktur yang
karakteristik yang dimiliki oleh populasi menyajikan laporan tahunan secara

15
berturut-turut selama periode pengamatan Definisi Operasional Variabel
dan telah terdaftar di BEI (Bursa Efek Kinerja Keuangan
Indonesia) selama periode 2011-2012, Kinerja keuangan perusahaan
(3)Perusahaan yang sebagian sahamnya diproksikan dengan Return on Asset
dimiliki oleh pihak manajemen dan (ROA). ROA merupakan ukuran
institusional secara berturut-turut selama kemampuan perusahaan dalam
periode 2011-2012, (4)Perusahaan yang menghasilkan keuntungan bagi perusahaan
memiliki laba bersih positif secara dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki
berturut-turut selama tahun pengamatan perusahaan. Untuk mengukur ROA pada
yaitu 2011-2012. Dari 135 perusahaan kinerja keuangan ini dapat dihitung dengan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek rumus sebagai berikut:
Indonesia, maka diperoleh 31 perusahaan Net Income After Tax
yang menjadi sampel penelitian sesuai ROA =
Total Asset
dengan kriteria pemilihan sampel.
Kepemilikan Manajerial
Data Penelitian Kepemilikan manajerial diukur
Data yang digunakan pada dengan menggunakan indikator jumlah
penelitian ini berupa laporan keuangan presentase kepemilikan saham yang
dari perusahaan-perusahaan manufaktur dimiliki oleh pihak manajemen dari
yang dijadikan sampel peneliti yang seluruh jumlah modal saham yang beredar
diperoleh dari laporan keuangan yang dirumuskan sebagai berikut (Sukirni
perusahaan manufaktur yang terdaftar di 2012):
Bursa Efek Indonesia 2011-2012 yang Kepemilikan manajerial =
diperoleh dari Indonesian Capital Market jumlah saham manajerial
Directory (ICMD) serta laporan keuangan x 100%
total saham beredar
yang dipublikasikan oleh Indonesia Stock
Exchange (IDX) pada periode tahun 2011-
Kepemilikan Institusional
2012. Jenis data yang digunakan adalah
Kepemilikan institusional diukur
kuantitatif. Periode data yang digunakan
dengan menggunakan indikator jumlah
yaitu dua tahun (2011-2012). Metode
presentase kepemilikan saham yang
pengumpulan data dalam penelitian ini
dimiliki oleh pihak institusi dari seluruh
dilakukan dengan cara sebagai berikut : (1)
jumlah modal saham yang beredar yang
Metode kepustakaan atau metode studi-
dirumuskan sebagai berikut (Sukirni
pustaka, yaitu penggunaan berbagai jurnal,
2012):
artikel serta literatur yang berkaitan
Kepemilikan institusional =
dengan permasalahan dalam penelitian, (2)
jumlah saham institusional
Metode Dokumentasi, yaitu metode x 100%
pengumpulan data yang menjadi obyek total saham beredar
penelitian yaitu laporan keuangan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Alat Analisis
Bursa Efek Indonesia periode 2011-2012. Untuk menguji pengaruh antara
kepemilikan manajerial dan kepemilikan
Variabel Penelitian institusional terhadap kinerja keuangan
Variabel yang digunakan dalam pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
penelitian ini terdapat dua variabel di BEI digunakan model regresi linier
meliputi variabel dependen yaitu kinerja berganda. Alasan dipilihnya model regresi
keuangan, dan variabel independen terdiri linier berganda karena untuk menguji
dari kepemilikan manajerial dan pengaruh dua variabel bebas terhadap satu
kepemilikan institusional. variabel terikat. Untuk mewngetahui

61
hubungan tersebut, maka berikut adalah KM1 = struktur kepemilikan manajerial
persamaan regresinya : KI2 = struktur kepemilikan institusional
e = error

HASIL PENELITIAN DAN


ROA= a + b1KM1 + b2KI2 + e PEMBAHASAN
Dimana : Uji Deskriptif
Y = ROA sebagai pengukur kinerja Analisis deskriptif digunakan untuk
perusahaan memberikan gambaran mengenai variabel-
a = konstanta variabel dalam penelitian ini, yaitu
b1 = koefisien regresi dari variabel kepemilikan manajerial,
kepemilikan manajerial kepemilikan institusional dan kinerja
b2 = koefisien regresi dari keuangan. Tabel 1 berikut adalah hasil uji
kepemilikan institusional deskriptif

Tabel 1
STATISTIK DESKRIPTIF VARIABEL PENELITIAN
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


KI 62 25.13 96.09 67.7373 18.17729
ROA 62 .3 32.1 7.713 5.9310
KM 62 .0 28.1 7.157 9.2185
Valid N (listwise) 62

Sumber : Data diolah


Variabel Kepemilikan saham perseorangan. Rata-rata kepemilikan
manajerial (KM) yang diukur dengan saham institusi diperoleh sebesar 67,73
proporsi saham yang dimiliki oleh jajaran atau 67,73% dan mempunyai nilai
manajer, direksi dan dewan komisaris minimum sebesar 25,13 atau 25,13% .
perusahaan menunjukkan nilai rata-rata Nilai maksimum kepemilikan saham oleh
sebesar 7,157 atau 7,15%. Sampel institusional adalah 96,09 atau 96,09%
penelitian yang diambil dalam penelitian .Keberadaan insitusi dalam kepemilikan
ini adalah perusahaan yang memiliki saham perusahaan diharapkan dapat
kepemilikan saham manajerial. Rata-rata menjadi penekan pada kebijakan
tersebut menunjukkan bahwa setidaknya manajerial.
ada manajer yang sekaligus juga sebagai Variabel ROA yang merupakan
pemilik perusahaan. Keberadaan ukuran kinerja keuangan perusahaan
kepemilikan saham manajerial diharapkan menunjukkan rata-rata sebesar 7,713.
dapat menghasilkan tata kelola yang lebih Rata-rata tersebut menunjukkan bahwa
kuat karena mereka juga bertindak sebagai perusahaan belum efektif dalam
pihak investor. memanfaatkan aktiva yang dimilikinya
Kepemilikan saham oleh untuk menghasilkan keuntungan. Nilai
institusional menunjukkan proporsi saham ROA minimum adalah sebesar 0,3 atau
perusahaan yang dimiliki oleh pihak di 0,3% . Nilai ROA maksimum adalah 32.1
luar perusahaan baik dalam negeri maupun atau 32,1%.
luar negeri yang bukan merupakan

71
Hasil Analisis dan Pembahasan

Tabel 2
HASIL UJI REGRESI
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 15.053 3.603 4.178 .000
KM -.104 .092 -.162 -1.131 .263
KI -.097 .047 -.298 -2.085 .041

Sumber: Data diolah

Dari hasil uji statistik diatas dapat Dari hasil uji statistik diatas dapat
dilihat bahwa berdasarkan nilai dilihat bahwa berdasarkan nilai
signifikansi untuk variabel KM adalah signifikansi untuk variabel KI adalah
0.263, karena nilai signifikansi lebih besar 0.041, karena nilai signifikansi kurang dari
dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa
variabel Kepemilikan Manajerial (KM) variabel Kepemilikan Institusional (KI)
tidak berpengaruh terhadap variabel berpengaruh signifikan terhadap variabel
Kinerja Keuangan (ROA) dengan Kinerja Keuangan (ROA) dengan
demikian berarti bahwa H1 ditolak. demikian berarti bahwa H2 diterima

Tabel 3
HASIL UJI F
ANOVAb
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 147.998 2 73.999 2.185 .001a
Residual 1997.806 59 33.861
Total 2145.805 61
a. Predictors: (Constant), KI, KM
b. Dependent Variable: ROA

Sumber: Data diolah

Uji statistik F pada dasarnya variabel Kepemilikan Institusional (KI)


menunjukkan apakah semua variabel berpengaruh secara bersama-sama
independen yang dimasukkan dalam model terhadap variabel Kinerja Keuangan
mempunyai pengaruh secara bersama- (ROA).
sama terhadap variabel dependen. Dari
tabel 4.7, hasil uji ANOVA atau F test Pengaruh Kepemilikan Manajerial
didapat nilai F hitung sebesar 2.185 Terhadap Kinerja Keuangan
dengan nilai signifikansi 0.001. Karena Berdasarkan hasil penelitian
nilai signifikansinya jauh lebih kecil dari diperoleh bahwa kepemilikan manajemen
0.05, maka dapat dikatakan bahwa variabel tidak berpengaruh terhadap kinerja
Kepemilikan Manajerial (KM) dan keuangan perusahaan. Hasil ini tidak

81
sesuai dengan hipotesis 1, bahwa institusional berpengaruh terhadap kinerja
kepemilikan manajerial memiliki pengaruh keuangan.
terhadap kinerja keuangan perusahaan. hal Kepemilikan saham institusional
ini dapat dilihat dari signifikansi mewakili suatu sumber kekuasaan yang
Kepemilikan Manajemen sebesar 0.263 dapat digunakan untuk mendorong
lebih besar dari 0.05 yang berarti bahwa peningkatan pengawasan yang lebih
kepemilikan saham oleh pihak manajemen optimal terhadap kinerja manajemen guna
tidak berpengaruh terhadap kinerja mengantisipasi adanya tindakan manajer
keuangan perusahaan. yang tidak sesuai dengan keinginan
Hal ini dikarenakan di Indonesia pemilik. Kepemilikan saham yang tinggi
belum banyak pihak manajemen yang oleh pihak institusi akan meningkatkan
memiliki saham perusahaan dengan jumlah pengawasan terhadap perusahaan.
yang cukup signifikan. Hasil yang tidak Pengawasan yang tinggi akan
signifikan menunjukkan bahwa pasar tidak meminimalisasi tingkat penyelewengan
menggunakan informasi mengenai yang dilakukan oleh pihak manajemen
kepemilikan manajemen dalam melakukan yang akan menurunkan kinerja keuangan.
penilaian investasi. Selain itu, pemilik institusional akan
Hal ini diduga karena kondisi di berusaha melakukan usaha-usaha positif
Indonesia, dimana proporsi kepemilikan guna meningkatkan kinerja keuangan
manajerial dalam perusahaan masih sangat perusahaan miliknya.
rendah, sehingga penerapan kepemilikan
manajerial untuk membantu penyatuan KESIMPULAN, KETERBATASAN,
kepentingan antara manajer dan pemilik DAN SARAN
agar dapat memotivasi manajer dalam Kinerja keuangan dapat
melakukan tindakan guna meningkatkan digambarkan sebagai kondisi perusahaan
kinerja perusahaan belum dapat berjalan yang memiliki posisi keuangan serta hasil
efektif. Rendahnya saham yang dimiliki yang telah dicapai perusahaan dalam
oleh pihak manajemen perusahaan laporan keuangan. Kinerja keuangan juga
mengakibatkan pihak manajemen belum merupakan salah satu faktor yang
merasa ikut memiliki perusahaan karena menunjukan efektifitas dan efisiensi suatu
tidak semua keuntungan dapat dinikmati organisasi / perusahaan dalam rangka
oleh pihak manajemen yang menyebabkan mencapai visi dan misinya. Sebuah
pihak manajemen kurang termotivasi dan perusahaan dapat dikatakan efektif bila
kinerja manajemen rendah sehingga tidak menajemen memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi kinerja keuangan memilih tujuan yang tepat untuk mencapai
perusahaan. tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
sedangkan dikatakan efisien jika rasio atau
Pengaruh Kepemilikan Institusional perbandingan antara masukan dan keluaran
Terhadap Kinerja Keuangan yaitu dengan masukan tertentu maka
Berdasarkan hasil penelitian perusahaan dapat memperoleh hasil yang
diperoleh bahwa jumlah kepemilikan optimal.
saham oleh institusional berpengaruh Adapun tujuan dari penelitian ini
terhadap kinerja keuangan perusahaan. yaitu untuk menguji secara empiris
Hasil ini sesuai dengan hipotesis 2, bahwa pengaruh langsung dari Kepemilikan
kepemilikan institusional memiliki Manajerial dan Kepemilikan Institusional
pengaruh terhadap kinerja keuangan terhadap Kinerja keuangan. Pengujian
perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari yang dilakukan pada penelitian ini adalah
signifikansi Kepemilikan Institusional menggunakan Uji Regresi Linear
sebesar 0.041 lebih kecil dari 0.05 yang Berganda dengan menggunakan SPSS vesi
berarti bahwa jumlah kepemilikan 16.
91
Berdasarkan hasil yang diperoleh terhadap kinerja keuangan perusahaan, hal
dari Uji Regresi Linear. Hasil uji t ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi
menunjukan bahwa kepemilikan investor untuk mengambil keputusan
manajerial tidak menunjukan pengaruh melakukan investasi terhadap suatu
yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Investor dapat memperoleh
perusahaan manufaktur yang diprosikan gambaran kinerja keuangan perusahaan
oleh ROA sedangkan kepemilikan dengan cara memperhatikan proporsi
institusional menunjukkan pengaruh yang kepemilikan saham institusional yang ada
signifikan terhadap kinerja keuangan di perusahaan. Semakin besar proporsi
perusahaan manufaktur yang diproksikan kepemilikan manajerial, maka semakin
dengan ROA. efektif pengawasan terhadap kinerja
Keterbatasan penelitian ini adalah manajemen sehingga dapat memotivasi
(1)Penelitian ini hanya mengamati tentang manajemen untuk mengambil keputusan
dua indikator mekanisme corporate terbaik guna meningkatkan kinerja
governance, sehingga menghasilkan keuangan perusahaan dan mengantisipasi
kesimpulan yang terbatas hanya mengenai munculnya tindakan manajemen yang
pengaruh struktur kepemilikan terhadap kurang profesional, (3) Penelitian
kinerja keuangan perusahaan dan rasio selanjutnya perlu mengembangkan
yang digunakan untuk mengukur kinerja penelitian ini dengan memperluas sampel
keuangan perusahaan juga hanya penelitian pada sektor industri yang
menggunakan ROA, yang cenderung lainnya sehingga dapat mencerminkan
berfokus pada tujuan jangka pendek bukan kondisi industri di Indonesia.
jangka panjang, (2) Keterbatasan peneliti
dalam memperoleh data annual report atau DAFTAR RUJUKAN
laporan tahunan perusahaan selama dua Amanda Wongso. 2013. “ Pengaruh
tahun berturut-turut. Keterbatasan ini Kebijakan Deviden, Struktur
terjadi karena banyak perusahaan yang Kepemilikan, dan Kebijakan Hutang
tidak mempublikasikan laporan tersebut Terhadap Nilai Perusahaan Dalam
secara berturut-turut, (3) Tidak semua Perspektif Teori Agensi Dan Teori
laporan perusahaan mencantumkan data Signaling. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
mengenai struktur kepemilikan saham. Manajemen.
Saran untuk peneliti selanjutnya Bagus Guntur Wahyu. 2011. ”Pengaruh
adalah (1) Dikarenakan adanya Kepemilikan Managerial dan
keterbatasan pengggunaan rasio Kepemilikan Institusional Terhadap
profitabilitas ROA yang lebih cenderung Kebijakan Hutang pada Perusahaan
berfokus untuk tujuan jangka pendek Manufaktur di Indonesia”. Jurnal
bukan jangka panjang, maka untuk Manajemen Keuangan.
memperoleh perbandingan dalam Baridwan . 2004. Intermediate Accounting.
pengukuran kinerja keuangan perusahaan, Yogyakarta: BPFE.
peneliti yang akan datang melakukan Brigham, Eugene F dan Phillip R. Daves.
penelitian sejenis selanjutnya dapat 2002. Intermediate Financial
menambahkan jenis rasio lain dalam Management. Seventh Edition.
mengukur kinerja keuangan perusahaan United State: Thomson Learning.
seperti rasio pasar yang dapat memberikan Crutchley Claire and Robert S. Hansen.
indikasi mengenai penilaian investor 1999. “A Test of Agency Theory of
terhadap kinerja perusahaan dimasa Manajerial Ownership, Corporate
lampau dan prospek perusahaan dimasa Leverage, And Corporate Devidens,
yang akan datang, (2) Hasil penelitian Financial Management 18, 36-46.
yang menunjukkan bahwa kepemilikan
institusional berpengaruh signifikan
101
Dini Nura’eni. 2010. ”Pengaruh Struktur Jensen, M.C. dan W.H. Meckling. 1976.
Kepemilikan Saham Terhadap “Theory of the Firm: Managerial
Kinerja Perusahaan”. Skripsi. Behavior, Agency Costs and
Semarang : Universitas Diponegoro Ownership structure.” Journal of
Semarang. Financial Economics, vol 13,
Dwi Sukirni. 2012. ”Kepemilikan pp.305-360.
Manajerial, Kepemilikan Kartika Tri Perwirasari. 2012 “ Pengaruh
Institusional, Kebijakan Deviden dan Kepemilikan Manajerial,
Kebijakan Hutang terhadap Nilai Kepemilikan Institusional, Komite
Perusahaan”. Accounting Analysis Audit, Dewan Direksi, Dewan
Journal, vol 1 Komisaris, Kualitas Audit dan
Faizal. 2004. “Analisis Agency Costs, Ukuran Perusahaan Terhadap
Struktur Kepemilikan dan Integritas Laporan Keuangan”.
Mekanisme Corporate Jurnal Akuntansi
Governance.” Simposium Nasional Kartikawati Wening. 2009. “Pengaruh
Akuntansi VII. Denpasar Bali, 2-3 Kepemilikan Institusional Terhadap
Desember Kinerja Keuangan Perusahaan.
Fury, K. Fitriyah dan Dina Hidayat. 2011. http://hana.wordpres/2009/05/17/pen
” Pengaruh Kepemilikan garuh kepemilikan-
Institusional, Set Kesempatan institusionalterhadap- kinerja-
Investasi dan Arus Kas Bebas keuangan-perusahaan/, diakses
Terhadap Utang.” Media Riset tanggal 30 Desember 2009.
Akuntansi, vol 1 no 1 Kieso, Donald E; Jerry J. Weygandt dan
Hamonangan Siallagan dan Mas’ud Terry D. Warfield. 2006.
Machfoedz. 2006. ”Mekanisme Intermediate Accounting.
Corporate Governance, Kualitas International Edition. New York:
Laba dan Nilai Perusahaan”. John Wiley & Sons.
Simposium Nasional Akuntansi IX. Putu Anom Mahadwartha dan Hartono
Padang, 23-26 Agustus 2006 Jogiyanto. 2002. “Uji Teori
Harjito A dan Martono. 2005. Manajemen Keagenan dalam Hubungan
Keuangan .Yogyakarta. Interpendensi antara Kebijakan
Hartono J. 2005. Teori Portofolio dan Hutang dengan Kebijakan Dividen”.
Analisis Investasi. Yogyakarta: Simposium Nasional Akuntansi V.
BPFE UGM. Semarang.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standart Ratih Fitria Sari. 2010.” Analisis Pengaruh
Akuntansi Keuangan. Jakarta : Kepemilikan Manajerial, Kebijakan
Salemba Empat Utang, Profitabilitas, Ukuran
Imam Ghozali. 2006. Analisis Multivariate Perusahaan dan Kesempatan
SPSS. Semarang : Badan Penerbit Investasi Terhadap Kebijakan
Universitas Diponegoro Deviden”. Skripsi. Surakarta:
Indonesian Capital Market Directory Universitas Sebelas Maret.
(ICMD). 2011-2012 Rovila El Maghviroh dan Achmad Arif
Indra E Tjeleni. 2013. ”Kepemilikan Rachman, 2012. “Pengaruh
Manajerial, dan Institusional Corporate Social Responsibility
Terhadap Kebijakan Hutang Pada (CSR), Kepemilikan Manajerial dan
Perusahaan Manufaktur Di BEI”. Institusional Perusahaan Terhadap
Jurnal Emba, vol 1 no 3, hal 129- Nilai Perusahaan”. Hal. 114-119.
139 Sisca Christianty Dewi. 2008. ” Pengaruh
Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional,
111
Kebijakan Hutang, Profitabilitas, dan
Ukuran Perusahaan Terhadap
Kebijakan Deviden.” Jurnal Bisnis
dan Akuntansi, vol 10, hal 47-58
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Kombinasi. Penerbit CV Alfabeta
Bandung
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi:
Perekayasaan Pelaporan Keuangan.
Edisi Ketiga. Yogyakarta : BPFe
Untung Wahyudi dan Hartini Pawestri
Prasetyaning. 2005. “Implikasi
Struktur Kepemilikan Terhadap
Nilai Perusahaan Dengan Keputusan
Keuangan Sebagai Variabel
Intervening”. Simposium Nasional
Akuntansi IX. Padang 23-26
Agustus.
Wahidawati. 2002. ”Pengaruh
Kepemilikan Manajerial dan
Kepemilikan Institusional Pada
Kebijakan Hutang Perusahaan:
Sebuah Perspektif Theory Agency”.
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia
Vol. 5, No. 1, Hlm 1-16.

121

You might also like