1738-Article Text-6407-1-10-20210701

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5

ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021

EFEKTIVITAS SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH


DI KABUPATEN SUMBA TIMUR
Oleh
Ferdelince Lunga Nani , Hyronimus Rowa 2, Ani Martini3
1
1,2,3
Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Email: 1ferdelin@gmail.com

Abstract
This research aims to determine and analyze the effectiveness of the Performance Accountability System
of Government Agencies in increasing the accountability of local government in East Sumba Regency.
The research design use descriptive qualitative with data collection techniques through interviews,
documentation and observation. The selection of informants was done based on purposive sampling
technique. The theory used is the theory of effectiveness according to Duncan, namely the achievement
of goals, integration and adaptation. The results of the study indicate that the implementation of the
Government Performance Accountability System in East Sumba Regency has not been effective, as
shown in the following three dimensions: 1) the achievement of the objectives is not fully met in terms
of timeliness and targets. which is the target in the performance indicators set out in the document; 2)
Integration, from the process and procedure of socialization that has not been running as expected,
namely from the quantity of activities and results to be achieved, the lack of response from regional
officials and the lack of competence of the organizers in addition, consensus development occurs
without performance evaluation; 3) Adaptation of the implementation of thissystem from the availability
of adequate supporting infrastructure but in terms of the use of information technology there is no such
thing and increasing the capacity of resources, it is not optimal.
Keyword: Effectiveness, The Government Agency Performance Accountability System, Good
Governance, Accountability, Local Government

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis efektivitas Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dalam meningkatkan akuntabilitas pemerintahan daerah di Kabupaten Sumba
Timur. Desain penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui
wawancara, dokumentasi dan observasi. Pemilihan informan dilakukan berdasarkan teknik purposive
sampling. Teori yang digunakan adalah teori efektivitas menurut Duncan yaitu pencapaian tujuan,
integrasi dan adaptasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas
Instansi Kinerja Pemerintah di Kabupaten Sumba Timur belum berjalan efektif, sebagaimana tampak
dalam tiga dimensi berikut: 1) pencapaian tujuan kurang terpenuhi secara keseluruhan dalam hal
ketepatan waktu serta sasaran yang menjadi target dalam indikator-indikator kinerja yang ditetapkan
dalam dokumennya; 2) Integrasi, dari proses dan prosedur sosialisasi belum berjalan sesuai harapan
yakni dari kuantitas kegiatan maupun hasil yang ingin dicapai, masih kurangnya respon perangkat
daerah maupun minimnya kompetensi penyelenggara, pengembangan konsensus tanpa dilakukan
evaluasi kinerja; 3) Adaptasi penyelenggaraan sistem ini dari ketersediaan sarana prasarana pendukung
cukup memadai, namun dari sisi pemanfaatan teknologi informasi belum ada serta peningkatan
kemampuan sumber daya belum optimal.
Kata Kunci: Efektivitas, Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Tata Kelola
Kepemerintahan Yang Baik, Akuntabilitas, Pemerintah Daerah.

PENDAHULUAN UNDP (United Nationa Development


Kebijakan akuntabilitas di Indonesia Programme) dengan salah satu asasnya yakni
diawali sejak tahun 1998 pengaruh paradigma akuntabilitas. Hal ini diikuti dengan terbitnya
good governance oleh World Bank dan regulasi - regulasi terkait baik akuntabilitas

102
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021

keuangan maupun kinerja, terakhir dengan Oleh karenanya, peranan penting pemerintah
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 provinsi juga membantu kabupaten/kota
yang mengatur khusus tentang Sistem dalam penerapan SAKIP, serta sistem
Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP). pendampingan dari Kementerian
Akuntabilitas kinerja merupakan garda Pemberdayaan Aparatur Negara dan
terdepan dalam perwujudan tata kelola Reformasi Birokrasi.
pemerintahan yang baik (good governance) Sebagai wujud pelaksanaan kewajiban
berkaitan dengan instansi pemerintah yang terhadap peraturan perundang–undangan dan
mampu mempertanggungjawabkan sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap
penggunaan anggaran negara untuk keberhasilan/kegagalan pelaksanaan visi
menghasilkan pelayanan publik secara pemerintah Kabupaten Sumba Timur dalam
optimal. Perubahan cara pandang mencapai tujuan dan sasaran strategis yang
penyelenggaraan birokrasi yang semula telah ditetapkan secara terukur, pemerintah
berorientasi kerja (output) menuju birokrasi daerah memenuhi instrumen–instrumen
yang berorientasi hasil (outcome) merupakan dalam SAKIP dan wajib menyusun Laporan
titik berat dalam konteks akuntabilitas kinerja. Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Untuk mencapai akuntabilitas kinerja Kabupaten/Kota serta disampaikan paling
pemerintah yang baik dan berorientasi hasil, lambat tiga bulan setelah tahun anggaran
maka pemerintah harus terlebih dahulu berakhir.
menetapkan hasil yang jelas berupa kondisi Secara garis besar, Pemerintah
yang ingin diwujudkan, menentukan indikator Kabupaten Sumba Timur memiliki Indikator
kinerja keberhasilannya yang dapat diukur Kinerja Utama (IKU) yang dijabarkan dari
dan relevan. Selanjutnya, menentukan target tujuan dan sasaran atas visi dan misi
dari tiap indikator yang digunakan dengan Kabupaten Sumba Timur Tahun 2016 – 2021
mempertimbangkan harapan masyarakat dan setelah perubahan ketiga tahun 2019 yakni 26
ketersediaan sumber daya, menentukan IKU. Dalam sasaran misi ke empat yakni
program dan kegiatan yang akan dilakukan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
untuk mencapai target yang telah ditetapkan. baik dan bersih serta akuntabel dengan
Pemerintah harus pula membangun budaya indikator utama nilai akuntabilitas kinerja
organisasi yang berorientasi kinerja. pemerintah kabupaten. Peroleh nilai capaian
Pada tahun 2024, diharapkan seluruh kinerja pada sasaran ini dapat dilihat pada
pemerintah daerah sudah berpredikat baik tabel berikut :
dalam penerapan SAKIP (MenpanRB, n.d.-a).
Tabel 1
Analisis Capaian Sasaran Pada Indikator Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih Serta
Akuntabel Tahun 2020
Tahun 2019 Tahun 2020 Capaian
Indikator Capaian
Kinerja
Sasaran Target Realisasi Kinerja (%) Target Realisasi
(%)
1. Nilai AKIP Kabupaten 60 60,07 100,12 65 60,46 93,02
(B) (B) (B) (B)
2. Opini BPK terhadap Lap. Keuangan WTP WTP 100 WTP WTP 100
3. Nilai dan Pemeringkatan LPPD 3,0000 2,7771 90 3,0000 Belum ada -
hasil
Rerata Capaian Kinerja 100,12 -
Sumber : Laporan Kinerja Pemerintah Daerah (Timur, 2020, p. 97)

103
Tabel di atas terlihat capaian kinerja Menengah Daerah (RPJMD), akan tetapi nilai
dengan indikator sasarannya nilai AKIP capaian ini masih pada range interval
Kabupaten tahun 2020 tidak tercapai sesuai terbawah kategori B. untuk mendapatkan hasil
target dengan realisasi 93 % artinya meskipun yang maksimal, perlu komitmen dari seluruh
tidak tercapai target nilai 65 akan tetapi sudah komponen pemerintah daerah. Komitmen
masuk dalam kategori B dengan interval B kuat dari pimpinan instansi pemerintah untuk
60–70, serta mengalami peningkatan nilai dari menciptakan good governance dan clean
tahun 2019. Hal ini memerlukan perbaikan government di lingkungan kerjanya
lebih lanjut agar terus mengalami peningkatan merupakan faktor terpenting dalam
serta tidak berpotensi menimbulkan inefiensi mewujudkan SAKIP. Pimpinan harus
anggaran. mengubah pola pikirnya sehingga program
Capaian nilai yang diperoleh hingga dan kegiatan setiap Organisasi Perangkat
tahun akhir masa jabatan kepala daerah tahun Daerah (OPD) betul-betul memberikan
2020 sudah memenuhi target yang termuat manfaat. (MenpanRB, n.d.-b)
dalam Rencana Pembangunan Jangka
Tabel 2
Hasil Penilaian Kinerja Oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nilai
No. Komponen SAKIP yang dinilai Bobot
Tahun 2019 Tahun 2020
1 Perencanaan kinerja 30 19,44 19,54
2 Pengukuran kinerja 25 13,86 13,96
3 Pelaporan kinerja 15 10,22 10,31
4 Evaluasi internal 10 5,80 5,80
5 Capaian kinerja 20 10,75 10,85
Nilai hasil evaluasi 100 55,97 60,85
Tingkat akuntabilitas kinerja B B
Sumber: (Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, 2020)

Berdasarkan tabel di atas, lima komponen penerapan SAKIP terhadap kinerja dan
SAKIP secara keseluruhan mengalami faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas
peningkatan meskipun belum signifikan jika penerapannya. Pedoman LAKIP, komitmen
dibandingkan dengan bobot yang ditetapkan pemerintah daerah dan dukungan pemerintah
dan hasil yang stagnan pada komponen pusat secara signifikan mempengaruhi
evaluasi internal dengan nilai 5,80. Dengan efektivitas penerapannya. Penelitian kedua
demikian catatan serta rekomendasi yang dengan judul Efektivitas penerapan SAKIP
diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan pada Pemerintahan Daerah Kota Bandung.
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Christy, Setiana, & Cintia, 2018) dengan
masih sama seperti tahun sebelumnya. hasil penelitian SAKIP berorientasi insentif
Merujuk pada fenomena di atas, peneliti tidak berpengaruh terhadap kinerja PNS serta
merumuskan permasalahan yang dikaji yakni contractibility sebagai variabel moderasi tidak
bagaimana efektivitas penyelenggaraan dapat memperkuat ataupun memperlemah
sistem ini di Kabupaten Sumba Timur dengan hubungan itu, sebaliknya SAKIP berorientasi
tujuan untuk mengetahui dan menganalisis eksplorasi yang mempengaruhi kinerja PNS
bagaimana efektivitas penyelenggaraan dan adanya faktor contractibility yang
SAKIP di Kabupaten Sumba Timur. Selain memperkuat dan memperlemah hubungan
itu, hasil penelitian terkait yakni Efektivitas SAKIP.
Penerapan SAKIP di Kabupaten Tasikmalaya Penelitian dengan judul Evaluasi
(Ratminto & Winarsih, 2016, p. 179) yang Penerapan SAKIP (Studi Pada Biro
memberikan gambaran representatif dampak Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi

104
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021

Sulawesi Tengah), (Palenga, 2017) dengan Priansa dan Garnida berpendapat bahwa
hasil Penerapan SAKIP belum optimal konsep efektivitas merupakan konsep yang
disebabkan belum adanya keselarasan antar luas, mencakup berbagai faktor di dalam
dokumen perencanaan dalam satu entitas maupun di luar organisasi (Priansa & Garnida,
organisasi, indikator kinerja dan target 2013, p. 11). Adapun unsur–unsur efektivitas
realisasi capaian belum terukur dengan baik. menurut Makmur adalah ketepatan penentuan
Penelitian berikut tentang Determinan waktu, perhitungan biaya, dalam pengukuran,
Efektivitas Penerapan Sistem Akuntabilitas berpikir, dalam melakukan perintah, dalam
Kinerja Instansi Pemerintahdi Satuan Kerja menentukan pilihan, dalam menentukan
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian tujuan; dan ketepatan sasaran (Kurniawan,
Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau 2005, p. 106).
(Febiani, Irianto, & Purwanti, 2016) dengan Efektivitas SAKIP dalam meningkatkan
hasil komitmen Satuan Kerja, kualitas dan akuntabilitas pemerintah daerah
kuantitas sumber daya manusia berpengaruh menggunakan indikator pengukuran kriteria
signifikan terhadap efektivitas penerapan efektivitas yang dikemukakan Duncan
SAKIP, sedangkan dukungan pemerintah (Indrawijaya, 2014, p. 189) yang mengatakan
pusat dan pedoman evaluasi atas mengenai ukuran efektivitas, sebagai berikut:
implementasinya tidak berpengaruh terhadap 1. Pencapaian Tujuan adalah keseluruhan
efektivitas penerapan SAKIP. upaya pencapaian tujuan harus dipandang
Secara teoritis, Pemerintahan daerah (self sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar
government) adalah pemerintahan yang pencapaian tujuan akhir semakin terjamin,
diselenggarakan oleh badan-badan daerah diperlukan pentahapan, baik dalam arti
yang dipilih secara bebas dengan tetap pentahapan pencapaian bagian-bagiannya
mengakui supremasi pemerintahan nasional. maupun pentahapan dalam arti
Pemerintahan ini diberi kekuasaan, diskresi periodisasinya. Pencapaian tujuan terdiri
(kebebasan) mengambil kebijakan, dan dari beberapa faktor, yaitu: kurun waktu
tanggung jawab tanpa dikontrol oleh dan sasaran yang merupakan target
kekuasaan yang lebih tinggi (Nurcholis, 2005, konkrit.
p. 20). Pemerintah daerah yang dimaksud 2. Integrasi yaitu pengukuran terhadap
disini yakni Pemerintah Kabupaten Sumba tingkat kemampuan suatu organisasi untuk
Timur. mengadakan sosialisasi, pengembangan
Sederhananya, efektivitas merupakan konsensus dan komunikasi dengan
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, baik berbagai macam organisasi lainnya.
itu dalam bentuk target, sasaran jangka Integrasi menyangkut prosedur dan proses
panjang maupun misi organisasi. Akan tetapi sosialisasi.
pencapaian tujuan ini harus juga mengacu 3. Adaptasi adalah kemampuan organisasi
pada visi organisasi (Ratminto & Winarsih, untuk menyesuaikan diri dengan
2016, p. 179). Mahmudi mengemukakan lingkungannya. Untuk itu digunakan tolak
efektivitas merupakan hubungan antara output ukur peningkatan kemampuan dan sarana
dengan tujuan. Semakin besar kontribusi prasarana.
output terhadap pencapaian tujuan, maka Penyelenggaraan SAKIP dalam pasal 5
semakin efektif organisasi, program, atau (lima) Peraturan Presiden Republik Indonesia
kegiatan (Mahmudi, 2015, p. 179) sedangkan Nomor 29 Tahun 2014 meliputi: rencana

105
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021

strategis, perjanjian kinerja, pengukuran baik dan terpercaya atas keberhasilan dan
kinerja, pengelolaan data kinerja, pelaporan kegagalan penyelenggaraan misi organisasi
kinerja; dan reviu dan evaluasi kinerja. Ke– berdasarkan tujuan dan sasaran yang
enam komponen tersebut merupakan satu ditetapkan. Untuk mencapai tujuan yang
kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan, ditetapkan, peran perangkat daerah dan
sasaran, visi dan misi suatu organisasi. pemerintah daerah secara umum dalam
menyelenggarakan SAKIP sangat diperlukan.
METODE Ketepatan waktu serta penentuan sasaran
Penelitian ini menggunakan metode yang tepat membantu penyelenggara dalam
deskriptif dengan pendekatan kualitatif karena membuat keputusan serta dalam proses
peneliti ingin mengidentifikasikan temuan pencapaian tujuan.
berdasarkan fakta dan informasi dilapangan Berdasarkan hasil wawancara dan
dengan mendeskripsikan dan menganalisis observasi dilapangan yang berkenaan dengan
menggunakan teori efektivitas menurut waktu penyampaian laporan bahwa secara
Duncan ketepatan waktu penyampaian laporan
Peneliti menjadi instrument penting pemerintah daerah tercapai karena pemerintah
dalam penelitian kualitatif dan teknik daerah selalu berupaya untuk menyampaikan
pengumpulan data menggunakan wawancara, pada tiga bulan setelah tahun anggaran
dokumentasi dan observasi. Data yang berakhir, akan tetapi terdapat keterlambatan
diperoleh dianalisis menggunakan triangulasi dalam penyampaian laporan dan data oleh
sumber dan triangulasi metode dengan perangkat daerah kepada Bagian Organisasi
pemilihan dan penetapan informan dalam maupun Inspektorat selaku Aparatur
penelitian ini menggunakan teknik purposive Pengawas Internal Pemerintah (APIP) yang
sampling. Informan dalam penelitian ini yakni melakukan evaluasi kinerja perangkat daerah.
leading sector pengelola SAKIP pada Bagian sehingga harus dilakukan insiatif tindakan
Organisasi Sekretariat Daerah Pemerintah penjemputan data yang diharapkan. Untuk
Kabupaten Sumba Timur serta tim penyusun penyusunan laporan kinerja pemerintah
dan perumus laporan kinerja kabupaten, daerah tahun 2020 berdasarkan data yang
perangkat daerah yang terkait dengan diperoleh dari Bagian Organisasi terdapat 8
komponen SAKIP sekaligus sebagai (delapan) Bagian di Sekretariat Daerah, 3
penyelenggara sistem ini berjumlah sebelas (tiga) Dinas serta 13 (tiga belas) Kecamatan
orang. yang tidak menyampaikan data ataupun
laporan hingga bulan Maret 2021.
HASIL DAN PEMBAHASAN Jika dilihat dari capaian kinerja selama
Kajian efektivitas salam penelitian lima tahun masa jabatan Bupati 2016-2021
menggunakan teori Duncan dengan 3 (tiga) berdasarkan hasil wawancara serta
dimensi yakni sebagai berikut: dokumentasi ada yang tercapai tepat waktu
namun tidak sedikit pula yang belum tercapai.
A. Pencapaian Tujuan Capaian kinerja pemerintah daerah Kabupaten
Tujuan SAKIP secara umum adalah Sumba Timur secara makro dapat dilihat pada
mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja tabel berikut :
instansi pemerintah sebagai salah satu
prasyarat untuk terciptanya pemerintah yang

106
Tabel 3
Capaian kinerja Makro Kabupaten Sumba Timur Tahun 2020
Capaian Kinerja Capaian Kinerja Perubahan
No Indikator Kinerja Makro
Tahun N-1 Tahun N (%)
1 Indek Pembangunan Manusia (IPM) 65,34 65,52 0,28
2 Angka Kemiskinan 30,02 29,65 -1,23
3 Pertumbuhan Ekonomi 5,13 -0,83 -116,18
4 PDRB Per Kapita ADHK 15.479.337 15.174.037 -1,97
5 PDRB Per Kapita ADHB 24.204.050 23.026.608 -4,86
6 Pertumbuhan Per Kapita 3,96 1,97 -50,25
7 Ketimpangan Pendapatan (Gini Ratio) 0,032 0,299 -9,994
8 Angka Harapan Lama Sekolah 12,81 18,82 46,92
9 Angka Harapan Hidup 64,94 65,13 0,29
Sumber: BPS Kabupaten Sumba Timur Tahun 2020.(Timur, 2020, p. 38)

Tabel diatas menunjukkan pencapaian lainnya menmperoleh capaian 75%, misi


tujuan pada tahun n-1 (2016) hingga kedua dengan empat indikator sasaran
mendekati akhir masa jabatan tahun n tercapai 100%. Hasil pengukuran capaian
(2020) selama kurun waktu itu secara sembilan indikator misi ketiga sebanyak
makro sebagian besar indikator banyak lima indikator atau 55,56% termasuk dalam
yang tidak tercapai, yang mengalami kategori sangat berhasil, dua indikator atau
peningkatan pada angka harapan lama 22,22% dengan kategori berhasil, satu
sekolah dan angka harapan hidup. indikator atau 11,11% dengan kategori
Secara mikro pada indikator sasaran cukup berhasil dan satu indikator atau
yang terdapat dalam RPJMD telah terjadi 11,11% belum ada hasil. Sedangkan hasil
empat kali perubahan penyederhanaan pengukuran pada misi ke empat pada lima
tujuan dan sasaran serta indikator kinerja indikator tujuan/sasaran terdapat tiga
utama dari 447 menjadi 26 indikator yakni indikator atau 60% dengan kategori sangat
pada tahun 2016, 2017, 2018 dan 2019. berhasil dan dua indikator atau 40% belum
Karena perubahan mendasar ini yang ada hasil penilaian.
menunjang penilaian capaian kinerja atas Secara keseluruhan dari 26 (duapuluh
evaluasi MenpanRB pada SAKIP enam) indikator pemerintah Kabupaten
Kabupaten Sumba Timur yang semula Sumba Timur dapat diketahui bahwa 18
memperoleh nilai CC menjadi B sejak (delapan belas) indikator atau 69,23%
Tahun 2019. sangat berhasil dan hanya empat yang
Berdasarkan triangulasi yang mencapai 100%, 3 (tiga) indikator atau
dilakukan baik sumber maupun metode 11,54% berhasil, satu indikator atau 3,85%
untuk pencapaian tujuan yakni hasil cukup berhasil, satu indikator atau 3,85%
wawancara dan dokumentasi, untuk tidak berhasil dan tiga indikator atau
dimensi pencapaian sasaran yang 11,54% belum ada hasil penilaian. Ketiga
ditargetkan dalam pencapaian tujuan ada indikator yang dimaksud yaitu indikator;
yang tercapai, akan tetapi masih banyak pengeluaran wisatawan (spending money),
yang belum tercapai. Hasil evaluasi yang lama tinggal wisatawan (length of stay)
dilakukan Inspektorat pada LAKIP serta indeks kualitas lingkungan hidup. Hal
perangkat daerah berdasarkan indikator ini terjadi karena ketiga indikator tersebut
dalam RPJMD hingga tahun 2019 bahwa; baru dimasukkan tahun 2019 sehingga
pada misi pertama terdapat satu indikator belum ditetapkan dan diukur capaiannya.
dari empat indikator atau 12,50% dengan Berdasarkan pertimbangan dimensi
kategori tidak berhasil, tiga indikator pencapaian tujuan SAKIP dari indikator

107
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021

ketepatan waktu serta sasaran yang menjadi minimnya respon positif dari pimpinan
target dalam SAKIP belum terpenuhi secara perangkat daerah untuk hadir sebagai
keseluruhan, masih terdapat kekurangan bentuk komitmen dan hanya mewakilkan.
dan perlu perbaikan di masa mendatang Berdasarkan hasil analisis data
sehingga mendekati harapan akan wawancara serta dokumentasi, semenjak
pemerintahan yang baik dan benar. penerapan sistem AKIP di Sumba Timur
belum ada produk hukum berupa Peraturan
B. Integrasi Bupati sebagai tindak lanjut atas
Merupakan pengukuran terhadap penyelenggaraan SAKIP sebagaimana
tingkat kemampuan suatu organisasi untuk yang telah di atur dalam Peraturan Presiden
untuk mengadakan sosialisasi, Nomor 29 Tahun 2014, pernah di buat draft
pengembangan konsensus dan membangun Peraturan Bupati tapi tidak direalisasikan
komunikasi dengan berbagai macam hingga saat ini. Sedangkan regulasi yang
organisasi lainnya. Kaitannya dengan berkenaan hanya terkait perubahan
penyelenggaraan SAKIP yakni integrasi indikator utama dalam RPJMD, sebagai
antara seluruh perangkat daerah sejak berikut:
perencanaan strategis hingga implementasi 1. Peraturan Bupati Sumba Timur Nomor
setiap program kegiatan dalam upaya 44 Tahun 2019 tentang Laporan
pencapaian visi pemerintah daerah sesuai Evaluasi dan Reviu Rencana
indikator-ndikator yang ditetapkan. Pembangunan Jangka Menengah
Secara proses dan prosedur dalam (RPJMD) Kabupaten Sumba Timur
melakukan sosialisasi terkait 2016-2021.
penyelenggaraan SAKIP di Sumba Timur 2. Peraturan Bupati Sumba Timur Nomor
berjalan, namun tidak optimal sesuai 38 Tahun 2019 tentang Indikator Kinerja
harapan. Disebabkan oleh frekuensi Utama (IKU) Kabupaten Sumba Timur
kegiatan terkait baik berupa cauching 2016-2021.
clinic, bimbingan teknis yang terbatas Pemerintah daerah sebagai suatu
dilakukan karena kurang keberpihakan kesatuan organisasi, untuk mencapai visi
kebijakan anggaran. Dilain sisi, respon dari dan misi yang sama perlu membangun
pimpinan perangkat daerah kurang, komunikasi yang efektif dan
sehingga berpengaruh pada keseluruhan berkesinambungan antar perangkat daerah,
proses penyelenggaraan SAKIP. Hal serta adanya kesatuan hati dan komitmen
tersebut berdasarkan wawancara dan yang sama antara pimpinan dan bawahan
dokumentasi hingga tahun 2019 masih dalam sebuah konsensus untuk membawa
terdapat penyelenggaran kegiatan perubahan yang lebih baik yakni
bimbingan teknis yang dilakukan oleh terciptanya reformasi birokrasi.
Bagian Organisasi, tapi dari sisi Pengembangan konsensus yang selama
perencanaan strategis tidak di lakukan ini berjalan di Sumba Timur berdasarkan
pelatihan, perangkat daerah melakukan analisis data hasil wawancara, observasi
pendampingan dan konsultasi secara dan dokumentasi bahwa Kesepakatan itu
mandiri dalam penyusunannya. Demikian ada dalam bentuk dokumen namun ketika
juga halnya partisipasi dalam penyusunan menjalankannya sulit. Target kinerja dalam
SAKIP saat di berikan cauching clinic perjanjian kinerja itu tak sejalan dengan

108
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021

kegiatan yang dijalankan. Persoalan perlengkapan kantor sudah memadai.


implementasi kegiatan yang harus Kelemahan terjadi pada ketersediaan sarana
berhadapan dengan situasi global, nasional yang berbasis IT yang mempermudah
ataupun daerah yang tidak pasti. koneksi, integrasi serta menunjang
Contohnya; pendemi covid saat ini, yang penyediaan basis data yang belum menjadi
mana terjadi perubahan target dalam perhatian Pemerintah Sumba Timur,
program kegiatan dan tidak lagi sesuai sebagai upaya dalam proses adaptasi di era
dalam perencanaan awal serta tidak industri 4.0 bahkan sudah memasuki era
ditindaklanjuti dengan perbaikan dokumen 5.0. Meskipun aplikasi atau teknologi
perjanjian kinerja. bukan segalanya, aplikasi itu hanya tools
Selain itu, fakta yang terjadi saja kalau tersedia juga segalanya jadi
dilapangan evaluasi kinerja yang secara mungkin, akan lebih mempermudah
berkala tidak dilakukan sehingga tidak pekerjaan, yang paling menunjang yakni
mengetahui mengapa target kinerja belum soft skill manusia yang berbasis knowledge
tercapai, tidak bisa mengukur prangkat agar setiap perubahan mudah dilakukan
daerah mana yang berkinerja baik. penyesuaian.
Indikator kinerja belum menjadi rujukan Akan tetapi dengan kondisi daerah
penentuan kinerja perangkat daerah seperti Sumba Timur dan kemampuan
maupun individu. Dapat dikatakan bahwa keuangan yang terbatas, dicukupkan saja,
pemerintah daerah kurang sepakat dalam yang ada masih memadai dan tidak
mewujudkan SAKIP. mengganggu hasil pencapaian kinerja pada
akhir tahun sebagaimana pendapat
C. Adaptasi Sekretaris Daerah.
Secara konstan jaman terus mengalami Hasil wawancara serta observasi
perubahan dan organisasi harus mampu dilokasi penelitian, aplikasi yang di
menyesuaikan dengan perubahan yang ada hibahkan oleh Pemerintah Kota Bandung
agar tetap bertahan karena proses itu akan sangat bagus dan sangat detail hingga
terus berlangsung tidak bisa ditahan apalagi penentuan indikator individu bahkan
dihentikan. Keberhasilan perubahan dapat perolehan tunjangan berdasarkan capaian
terjadi apabila perubahan itu diantisipasi kinerja, kendala yang dihadapi masih
oleh organisasi dengan melakukan adaptasi. menggunakan server yang terhubung
Tolok ukur efektivitas SAKIP di Kabupaten dengan Dinas Komunikasi dan Informatika
Sumba Timur dalam dimensi adaptasi Kota Bandung. Aplikasi e-SAKIP ini, data
adalah peningkatan kemampuan kaitannya diinput serta untuk pelaporan kinerja secara
dengan kompetensi sumber daya serta otomatis terlihat dalam aplikasi. Aplikasi
sarana dan prasarana karena SDM memiliki ini sudah dipublikasikan pada website milik
pengaruh besar terhadap keberhasilan Pemerintah daerah, sehingga perangkat
adaptasi. daerah secara mandiri dapat mengupload
Berdasarkan hasil wawancara beberapa data karena usernya sudah diberikan
informan serta observasi dilapangan, bahkan pernah saat cauching clinik yang
ketersediaan sarana dan prasarana dilakukan kerjasama dengan Bagian
penunjang penyelenggaraan SAKIP di Organisasi dan Tata Laksana Kota Bandung
Sumba Timur dari segi peralatan dan serta Biro Propinsi Nusa Tenggara Timur

109
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021

sebagai tidak lanjut setelah kepulangan dari tahun 2017, tahun 2018 dan tahun 2019.
studi tiru. Tahun 2020 dan 2021 tidak lagi dilakukan
Akan tetapi konektivitas kurang baik, karena terjadi pemotongan anggaran
mengingat Pemerintah Kota Bandung juga sebagai akibat refocusing, misalnya tahun
menggunakan server yang sama. Selain itu, ini menurut Kepala Badan Keuangan dan
pemerintah daerah hingga saat ini belum Aset Daerah permintaan dari pusat dari
merealisasikan penyediaan server dana DAU kurang lebih 19 lebih Milyar
dimaksud dan perangkat daerah tidak hampir 20 Milyar, belum lagi permintaan
menindaklanjuti proses input data pada menyiapkan dana untuk vaksin dan
tahun berikutnya. Walapun terdapat respon penangan covid, pemotongan lagi sehingga
positif dari peserta saat pelatihan. betul-betul kewalahan.
Proses penyesuaian yang menjadi Kualitas sumber daya manusia menjadi
kunci dalam suatu organisasi yakni sumber hal yang penting untuk di tindaklanjuti
daya manusia. Sumber daya manusia dalam arah kebijakan pengelolaan
merupakan penggerak roda organisasi, manajemen kepegawaian berbasis
maka peningkatan akan kompetensi kompetensi di Sumba Timur, sehingga
menjadi hal yang krusial untuk terus rekruitmen pegawai didasarkan pada
dilakukan. Kompetensi sumber daya dalam kebutuhan organisasi, terutama jabatan
SAKIP, berkaitan secara langsung dengan struktural dengan mempertimbangkan
pengelola perencanaan serta data base Anjab ABK.
ditiap perangkat daerah karena Selain untuk kebutuhan organisasi,
sesungguhnya dapur dalam mengolah pengembangan sumber daya manusia sudah
semua laporan itu ada di sub bagian menjadi keharusan di era globalisasi saat ini
program setiap perangkat daerah. agar mampu menghadapi tantangan dan
Berdasarkan hasil dokumentasi serta persaingan yang tidak dapat dihindari, hal
hasil observasi penulis, jumlah PNS dengan ini merupakan bagian dari proses adaptasi
tingkat pendidikan dari Diploma hingga yang dilakukan organisasi, dengan
Doktoral yang dimiliki pemerintah pertimbangan pemanfaatan ilmu
kabupaten Sumba Timur hingga Januari pengetahuan dan teknologi dalam
2021 berjumlah 3.004 orang dengan jumlah organisasi makin beragam dan beraneka
Sarjana terbanyak yakni 2.136 orang, pilihannya serta untuk mewujudkan
sedangkan jumlah OPD di Sumba Timur efetivitas organisasi, kemampuan sumber
yakni 56 perangkat daerah (belum termasuk daya manusia merupakan syarat yang
12 Bagian dari Sekretariat Daerah dan 3 mutlak
Bagian pada Sekretariat DPRD). Berdasarkan hasil analisis di atas dapat
Secara komposisi kuantitas antara disimpulkan bahwa dimensi adaptasi dalam
tingkat pendidikan pegawai dan jumlah penyelenggaraan SAKIP berdasarkan
perangkat daerah, disandingkan dengan indikator sarana prasarana maupun
hasil wawancara beberapa informan, kemampuan sumber daya baik manusia
kebutuhan sumber daya manusia maupun anggaran belum efektif, namun
diharapkan tercukupi. Sedangkan upaya sudah terdapat keinginan yang kuat untuk
peningkatan kompetensi dalam melakukan perubahan maupun proses
pengelolaan SAKIP dilakukan Bimtek pada

110
Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK) Akreditasi Jurnal Nasional Sinta 5
ISSN 25280-1852, e-ISSN: 2721-0537 Vol VI, No. 01, Juli 2021

penyesuaian dalam lingkup pemerintah Kementerian Pendayagunaan Aparatur


daerah. Negara dan Reformasi Birokrasi.
(2020). Hasil Evaluasi Atas AKIP di
Kabupaten Sumba Timur (No.
SIMPULAN
B/392/AA.05/2021). Jakarta.
SAKIP Pemerintah Daerah Kabupaten Kurniawan, A. (2005). Transformasi
Sumba Timur dalam meningkatkan Pelayanan Publik. Jogjakarta:
akuntabilitas pemerintahan daerah masih Pembaruan.
belum efektif, dari dimensi pencapaian Mahmudi. (2015). Manajemen Kinerja
tujuan kurang terpenuhi secara keseluruhan Sektor Publik. Yogyakarta: Unit
dalam hal ketepatan waktu serta sasaran Penerbit dan Percetakan Sekolah
Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
yang menjadi target dalam indikator-
MenpanRB, H. (n.d.-a). Kementerian
indikator kinerja yang ditetapkan dalam PANRB Dorong Lima Quick Wins
dokumennya. Dimensi integrasi dari proses Reformasi Birokrasi 2020-2024.
dan prosedur sosialisasi belum berjalan Retrieved from Menpan.go.id website:
sesuai harapan, serta adaptasi dalam https://menpan.go.id/site/berita-
pemanfaatan teknologi informasi belum terkini/kementerian-panrb-dorong-
ada meskipun peralatan dan perlengkapan lima-quick-wins-reformasi-birokrasi-
2020-2024
kantor cukup memadai, disamping itu
MenpanRB, H. (n.d.-b). Komitmen
peningkatan kemampuan sumber daya juga Pimpinan, Faktor Penting
belum optimal baik disebabkan terbatasnya Optimalisasi SAKIP. Retrieved from
anggaran maupun belum didukung oleh Menpan.go.id website:
manajemen kepegawaian yang tepat. https://menpan.go.id/site/berita-
terkini/komitmen-pimpinan-faktor-
penting-optimalisasi-sakip
DAFTAR PUSTAKA
Nurcholis, H. (2005). Teori dan Praktik
Christy, Y., Setiana, S., & Cintia, P. (2018). Pemerintahan dan Otonomi Daerah.
Efektivitas Penerapan Sistem Jakarta: PT. Grasindo.
Akuntabilitas Kinerja Instansi Palenga, F. (2017). Evaluasi Penerapan
Pemerintah (SAKIP) pada Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintahan Daerah Kota Bandung Pemerintah (Studi Pada Biro
(Studi Kasus pada Badan Organisasi Sekretariat Daerah
Kepegawaian, Pendidikan dan Provinsi Sulawesi Tengah). Katalogis,
Pelatihan; Bagian Umum dan 5(1), 172–181.
Perlengkapan dan Badan Kesatuan Priansa, D. J., & Garnida, A. (2013).
Bangsa dan Politik). Jurnal Akuntansi Manajemen Perkantoran Efektif,
Maranatha, 9(2), 93–103. Efisien, dan Profesional. Bandung:
https://doi.org/10.28932/jam.v9i2.469 Alfabeta.
Febiani, I., Irianto, G., & Purwanti, L. Ratminto, & Winarsih. (2016). Manajemen
(2016). Determinan Efektivitas Sumber Daya Manusia. Jogjakarta.
Penerapan Sistem Akuntabilitas Timur, B. T. P. dan O. D. K. S. (2020).
Kinerja Instansi Pemerintah. Jurnal LPPD Kabupaten Sumba Timur
Reviu Akuntansi Dan Keuangan, 6(1), Tahun 2020. Sumba Timur.
831–848. Perundang-Undangan
Indrawijaya, A. I. (2014). Teori, Perilaku Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
dan Budaya Organisasi. Bandung: Tentang Sistem Akuntabilitas Instansi
Refika Aditama. Pemerintah.

111

You might also like