Pledoi

You might also like

Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 31
PLEDOI (NOTA PEMBELAAN) PENASEHAT HUKUM ATAS SURAT ‘TUNTUTAN JAKSA PENUNTUT UMUM. NO. Reg-Perk : PDM-57/JKBRT/2017 DALAM P| ERKARA TINDAK PIDANA PENGEROYOKAN YANG MENGAKIBATKAN LUKA BERAT No. Reg.Perk : 189/Pid B/KON/IX/2017/PNJkt Brt 2/n TERDAKWA I TEGAR SILABAN dan TERDAKWA II ARMAN POYS MUKADDIMAH Majelis Hakim Yang Mulia, Sdr. Jaksa Penuntut Umum yang kam{ hormati, Sar. Terdakwa yang kami sayangi, Rekan Pers, Serta pengunjung Sidang yang kami yang banggakan... Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kita kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena hanya atas Rahmat dan Kasih Sayang-Nya jugalah kita semua pada hari ini masih dapat dipertemukan didalam persidangan yang mulia ini, Pada kesempatan kali ini, perkenankanlah kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat (Jn. Let. Palmerah Jakarta Barat) Karena telah Jend S. Parman Kay, 71, Slipi, memimpin persidangan PERKARA PIDANA dengan No. Reg. Perkara: 189/PidB/KON/IX/2017/PNJkt Brt dengan Terdakwa a/n TERDAKWA I TEGAR SILABAN dan TERDAKWA II ARMAN POYS ini dengan sabar, teliti dan cermat sehingga akhirnya kebenaran materiil sebagai tujuan utama dari diadakannya hukum acara pidana bisa terungkap. Dan kepada Sdr. Jaksa Penuntut Umum pun kami tidak lupa mengucapkan terimakasih karena selama proses persidangan kita ini berjalan, telah pula menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai aparatur penegak hukum dengan maksimal dan seoptimal mungkin, Terhadap SURAT TUNTUTAN yang beberapa waktu lalu telah Saudara ajukan, pada kesempatan ini kami selaku Penasehat Hukum dari Terdakwa akan menjawabnya secara terang di dalam Nota Pembelaan ini, Begitu pula, ucapan yang sama kami sampaikan kepada Sdn, Panitera yang telah dengan tekun dan penuh kesabaran mengikuti serta mencatat seluruh fakta-fakta yang ferungkap di persidangan ini, Karena dari fakta-fakta yang tercatat itulah nantinya kebenaran materiil dalam perkara ini akan terungkap, meskipun kita Dersama sadar bahwa kebenaran yang terungkap tersebut adalah kebenaran manusia yang mungkin tak lepas dari kekurangan dan kekhilafan, Karena Kebenaran yang sejati dan sesungguhnya hanyalah kebenaran yang datang dari Yang Maha Kuasa, Tidak lupa, pada kesempatan diawal ini kami juga ingin menyampaikan “eapan terima kasih kepada seluruh Terdakwa yang telah sangat kooperatif untuk selalu hadir tepat waktu, “selalu menjaga kesehatan sehingga tidak pernah sakit’, sehingga persidangan kita ini dapat berjalan dengan baik dan Jancar, tidak pernah tertunda satu Kalipun !!! Sikap saudara ini kami percaya merupakan cerminan dari ketaatan saudara Terdakwa terhadap hukum yang berlaku di negeri int meskipun sekarang Saudara menjadi korbannya, serta mengalami kriminalisasi_ dan ketidakadilan. Kami berharap, didalam Perjuangan ini Saudara tetap tabah dan yakin karena di tempat ini, di Pengadilan inilah yang beralamat di JIn. Let. Jend. S. Parman Kay, 71, Slipi, Palmerah Jakarta Barat ini, merupakan BENTENG TERAKHIR KEADILAN (the iast bastion of justice) dimana kebenaran dan keadilan hakiki akan dapat terlihat sekalipun di dalam gelap. Di persidangan ini, yakinlah Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili * perkara Saudara pasti akan menjunjung tinggi asas praduga tidak bersalah (presumption of innocent). Karena saudara terdakwa pada hakikatnya ialah orang yang jujur dan pekerjaan yang saudara terdakwa jalankan ialah pekerjaan mulia dan memegang resiko yang tinggi sehingga harus di dukung oleh semua pihak yang terlibat, namun memang karena diberikan adanya kesempatan untuk melakukan perbuatan yang tidak dibenarnkan oleh pihak ke tiga yang mana kita ketahui bersama memegang peranan penting dalam hal pengawasan sehingga keteguhan dari saudara terdakwa goyah. SAUDARA TERKDAKWA SENDIRI IALAH HANYA MANUSIA BIASA YANG TIDAK LUPUT DARI RASA DUNIAWI DAN KEJAHATAN SENDIRI TIDAK DATANG SENDIRI MELAINKAN ADANYA KESEMPATAN, Hakim bukanlah corong peraturan (speaker of law), melainkan mereka adalah orang-orang Mulia yang memberikan bentuk dan isi terhadap suatu peraturan serta menyesuaikannya dengan kebutuhan hukum dan masyarakat.Mereka adalah speaker of justice (corong keadilan). Sebagaimana dikatakan Etienne Portalis Perancang dan pembentuk Code Civil Perancis: “peraturan merupakan premise mayor; peristiwa yang konkret merupakan premise minor sedangkan putusan hakim merupakan konklusi atau kesimpulannya”. jadi yakinlah, bahwa Hakim dalam perkara Saudara ini akan menjatuhkan putusannya, dibimbing, oleh pandangan-pandangan atau pikirannya sendiri terhadap fakta- fakt yang teh dihadirkan kehadapannya selama persidangan kita int berlangsung. Majelis Hakim Yang Malia. Seperti yang telah kami jelaskan bahwa Hakim bukanlah semata penegak hukum corong peratiran, namun dia sesungguh-sungguhnya adalah penegak keadilan. Ini sebagaimana amanat pasal:197 ayat (1) sub a Undang- undang nomor 8 tahun: 1981 tentang Hukum Acara Pidana jo. Pasal 2 ayat 1 Undang-undang nomor 48 tahun 2009 tentang kekuasaan kehakiman dimana rah setiap Putusan Hakim berbunyi “ Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa’. Bukan-“Demi Peraturan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa"Hal mana terkait ketentuan ini Hakim Agung Bismar Siregar, pernah menyatakan bahwa: “Kata Demi bermakna sebagai sumpah Hakim bahwa apa yang diucapkan untuk dikerjakan iti mempunyai nilai tidak hanya bersifat lahiriah tetapi juga batiniah. Undang-undang secara jelas menegaskan bahwa tanggung jawab Hakim bukan kepada negara, bukan kepada bangsa, tetapi pertama kepada Tuhan Yang Maha Esa baru kepada diri.Terlepas dari banyaknya faktor yang mempengaruhi putusan hakim, keputusan hakim yang tidak adil akan mengakibatkan penderitaan lahir dan batin bagi yang bersangkutan sepanjang hidupnya.Karena sebuah keputusan hakim pasti akan membawa akibat yag mana tidak ringan.” Majelis Hakim yang Mulia.. Bahwa pada kesempatan awal ini terlebih dahulu Kami Penasehat Hukum terdakwa ingin menyatakan dengan tegas menolak seluruh Tuntutan yang telah diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum kecuali yang diakui sendiri oleh Sdr. Jaksa Penuntut Umum dan terbukti secara nyata melalui Fakta-Fakta yang terungkap di dalam persidangan ini. Apa yang kami kemukakan didalam Nota Pembelaan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Keberatan (Eksepsi) yang telah kami ajukan disidang terdahulu, dan pembelaan pribadi terdakwa yang telah di bacakan didalam pesidangan ini. Setelah kami membaca, Mempelajari dan mencermati isi Tuntutan yang di buat Gan al ajukan oleh Jaksa Penuntut Umum pada persidangan tnggal 14 Oktober 2017, maka kami Penasehat Hukum TERDAKWA I TEGAR SILABAN dan TERDAKWA II ARMAN POYS bersama ini akan mengajukan NOTA PEMBELAAN (PLEIDON sebagaimana dimaksud dan dl atur didalam ketentuan pasal 182 ayat (@) hurufb Undang-undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. Majelis Hakim yang Mutia.. Diadakannya peradilan ini, khususnya sidang peradilan dalam PERKARA PIDANA 189/PI4B/KON/IX/2017/PN.Jkt Brt ini tentu tidak lain dan tidak bukan hanya untuk mencari keadilan yang seadil-adilnya bagi seluruh terdakwa yang telah di tuntut oleh Jaksa Saudara Penuntut Umum melakukan Tindak Pidana Pengeroyokan yang mengakibatkan luka berat sebagaimana dimaksud di dalam pasal 170 ayat (2) Ke-2 Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Dalam pemahaman kita bersama, penegak hukum itu tentu tidak semata-mata ditujukan untuk mencari kepastian hukum saja, namun juga mencakup keadilan, kebenaran dan kebermanfaatan nya bagi generasi kita hari dan masa depan. Dan tidaklah adil kalau kita hanya menghukum seorang atas nama Kepastian Hukum tanpa melihat kebenaran dari fakta-fakta yang terungkap selama persidangan ini berjalan, serta kejujuran kita bersama saat dilakukannya pemeriksaan terhadap alatalat bukti, saksi-saksi serta mendengarkan keterangan dari para ahli yang sudah kita mintai keterangan dan pendapat-pendapat mereka. Pembicaraan tentang hukum selalu tidak bisa lepas dari pergumulan mengenai keadilan, Hukum selalu dikaitkan dengan keadilan. Bahkan banyak kalangan berpendapat bahwa menemukan dirinya dalam keadilan. Seorang Filsuf sebesar ARISTOTELES pun sampai mengatakan bahwa: “Law is just, but equity is more just’: Keadilan adalah ekspresi dari hukum yang otentik, dan lebih dari sekedar peraturan belaka. Dia jauh lebih penting dari sekedar regulasi standard an peraturan-peraturan hukum.” Bahwa memang sudah sepantasnya bahwa keadilan itu ditegakan diatas dari sega-galanya, bahkan harus berada 1 tingkat di atas hukum itu sendiri karena kita ketahui bersama dalam perkara yang sedang berjalan ini sungguh sangat dilematis ketika Saudara Jaksa Penuntut Umum masih menekankan bahwa saudara Terdakwa I dan Terdakwa II telah melakukan pengeroyokan yang menyebabkan luka berat, Memang terlihat premise mayor yang di bangun sedemia berkesesuaian dengan Pembuktian bahkan den selaku korban merupakai di daerah Jalan Tawakal Umum telah menutup n Tupa oleh saudara Jaksa Penuntut Umum tidak lah Fakta-Fakta hukum yang terdapat di dalam sidang gan sangat mengejutkan bahwa saudara Ghalda Putra Seseorang geng motor yang telah membuat kericuhan Raya, Pada persidangan yang mulia ini Sdr Jaksa Penuntut Mata terkait fakta bahwasanya korban merupakan titik awal' dari terjadinya tindale pidans, Pada, persidangan telah ditemukan, Fact bahwasanya seluruh terdakwa telah dengan mulia ingin mengamankan kawasan Jala: TawalleRaya’-Gonkaivarnembubarkan ‘selufuh geng motor yang sedang melakukan balapan liar, Sdr Jaksa Penuntut Umum juga menutup mata terkait bahwasanya seluruh terdakwa tidak menggunakan kekerasan pada saat membubarkan balp liar tersebut, namun dikarenakan perbuatan Ghakia Putra selaku korban yang memprovokasi Susana yang membuat para terdakwa lepas Kendali untuk sesaat. Sangat disayangkan bahwasanya Sdr Jaksa Penuntut Umum telah menutup mata dan memandang sebelah mata kepada seluruh terdakwa. Majelis Hakim Yang Mulia., Mantan Ketua Mahkamah Agung RI Dr.Harifin A. Tampa menyampaikan hal mengenai “la bounce de la loi”, - Hakim bukanlah corong peraturan ini- di Rakernas MA tahun 2011, pada tahun sebelumnya di Rakernas MA Balikpapan 10 Oktober 2010, (Alm) Prof.Dr Paulus E. Lotulung, S.H. menyatakan di dalam makalahnya yang berjudul: “Mewujudkan Putusan Berkualitas Yang Mencerminkan Rasa Keadilan” bahwa; “Putusan berkualitas mencerminkan kepiawaian dan kemampuan Hakim di dalam memutus perkara. Ada dua persoalan dalam hal ini yaitu bagaimana mewujudkan putusan berkualitas dan bagaimana mewujudkan keadilan hukum dalam putusan., Putusan berkualitas tidak cukup mengandalkan kemahiran Hakim dalam menafsirkan dan menerapkan Undang-undang, karena dalam realita kehidupan yang nyata sehari-hari, hukum tidak selalu identic dengan keadilan. Di dalam proses yudisial pada saat menerapkan undang-undang dalam kasus konkrit yang diperiksa dan diadili, hakim harus dapat mendekatkan “Legal Justice” dengan “Moral Justice” sehingga dalam proses peradilan tersebut keadilan dapat diwujudkan. Makna mengadili bearti memberi “adil” atau keadilan. Oleh karena itu putusan diberi irah “Demi Keadilan”, Dalam PoneeebshyHUHin setattivina, bakim terhadap rasa headibn haras dipergunakan, rutin dan ae ‘gas hakim tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang ‘nls Saja, Tugas hakim dalam pandangan otonom adalah Menerttukan hukum inconcereto (konkrit) terhadap perlstiwa konkrit. Pistol Puan held sdaigh hukum buatn heklm, hakim juga Pembentuk hakim, yaita hukum inconcereto’, Kami sangat yakin dan Percaya bahwa Majelis Hakim yang mulia yang memertksa,, mangadii dan yang akan memutus perkara ini dapat melihat secara seksama dan dapat mengambil keputusan yang berkualitas di dalam tuduhan- tuduhan yang tidak melihat keseluruhan fakta yang telah terungkap pada sidang pada thap pembuktian, memang lah pilar terakhir kami ialah kepada Majelis Hakim yang Mulia karena kami mengetahui bahwa Majelis Hakim yang menangani perkara ini ialah seorang yang cermat dan teliti sehingga dapat melihat kontradiksi antara tuntutan saudara Jaksa Penuntut Umum dengan Fakta- Fakta yang ada di dalam persidangan Majelis Hakim yang Mulia. Sebelum kami memasuki PENDAHULUAN untuk mengakhiri MUKADIMAH dari Nota Pembelaan ini, kami akan menutupnya dengan mengutip apa yang disampaikan oleh Gustaf Radburch, Ahli hukum dan Mantan Menteri Kehakiman Jerman didalam bukunya yang sangat terkenal “Rechsphilosophie” (Verlag von Quelle & Meyer and Leipzig, 1932) Bahwa: “Tujuan dasar hukum mencakup tiga unsur yaitu keadilan, kemandaatan, dan kepastian hukum. Radburch mengajarkan adanya asas prioritas dimana keadilan harus mendapat prioritas pertama, barulah kemanfaatan dan terakhir kepastian hukum. Ketika hakim dihadapkan kepada pilihan antara keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum, maka ia harus mengutamakan keadilan, barulah kemanfatan dan yang terakhir kepastian hukum.” Kami sangat berharap , fakta-fakta persidangan mengenai dedikasi, kejujuran dan kepribadian seluruh terdakwa selama menjabat sebagai Tentara Nasional Indonesia dan Ketua RW yang telah berupaya keras melakukan setiap pekerjaan dengan sempurna dan dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, dan seluruh terdakwa sendiri telah menekuni pekerjaan ini selama lebih kurang 5 tahun dan tanpa adanya laporan maupun aduan terkait kinerja negative yang di lakukan oleh seluruh terdakwa dan terkait hal Pengeroyokan yang mengakibatkan Luka Berat yang dituduhkan oleh Sar jaksa Penuntut Umum tanpa melthat seluruh fata Persidangan yang ada. Oleh karena itulah kami meminta keadilan yang seadil- adilnya bagi terdakwa dimata Hukum yang sekarang kewenangan tersebut jatuh ke dalam tangan Majelis Hakim yang Mulia. Akhir kata kami hanya ingin menyampaikan Dalam Kehidupan sehari-hari banyak memang godaan yang di berikan hanya untuk melakukan hal yang tidak boleh dilakukan, manusia ialah makhluk sosial Artnya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta Keblasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia yang lain, selanjutnya interakst inl Derbentuk KelompokKemampuan dan kebiasaan manusia berkelompok ini disebut juga dengan zoon politicon. Dari pengertian itu essensi dari manusia sendiri yang harus saling berkomunikasi inilah yang harus di tekankan karena dalam perkara ini harus terdapat dukungan dari berbagai pihak dalam membangun pribadi yang akan menjadi lebih baik kedepannya. Apalagi apabila Kita simak bahwa seluruh terdakwa hanyalah ingin membubarkan balap liar yang terjadi pada Jin Tawakal Raya, yang mana perbuatan tersebut mulia dikarenakan balap liar tersebut yang dilakukan oleh korban telah meresahkan warga sekitar. memang adagium yang sempat di katakana oleh filsuf Inggris yaitu Thomas Hobbes yaitu "Homo Homini Lupus" ialah sangat benar terkadang memang godaan dapat membuat kebenaran yang sesungguhnya menjadi kebohongan yang sebenarnya. Namun di sini seluruh terdakwa tetap tegar dan terus mengikuti prosedur yang diminta secara baik padahal saudara terdakwa tidak memiliki niat jahat (dolus malus) sama sekali Oleh karena itu kita sangat yakim bahwa sebagai makhluk cipataan Tuhan, kita tidak bisa dapat memberikan keadilan yang sempurna, karena keadilan yang sempurna tersebut hanyalah milik Tuhan Yang Maha Kuasa semata, Namun sebagau makhluk yang paling sempurna, Tuhan telah memberikan akal (rasio) kepada kita untuk dapat menilai dan mencari kebenaran yang sebenar-benarnya. Untuk itu kita semua sebagai penegak Hukum harus jujur dalam memberikan penilaian. Kebenaran yang sebenarnya tidak akan lahir begitu saja tanpa kita sebagai penegak Hukum menilainya secara Objektif, karena hanya dengan objektifitaslah kita sebagai penegak hukum akan terlepas dari subjektifitas kita menilai sesuatu alat bukti, keterangan-keterangan saksi dan keterangan ahli yang telah disampaikan dipersidangan yang mulia ini. Majelis Hakim yang Mulia., Sesual dengar Hulum Acara Pidana yang berlaku dan atas perkenan Majlis Hakim, pada hari ini, tibalah saamya kami Penasehat Hukum Terdakwa menyampaikan materi NOTA PEMBELAAN dalam PERKARA PIDANA No. 189/PidB/KON/IX/2017/PN,jkt Brt a/n TERDAKWA I TEGAR SILABAN dan TERDAKWA II ARMAN PoYSdengan sistematika sebagai beriktut I. PENDAHULUAN Tl. FAKTA-FAKTA YANG TERUNGKAP DALAM PERSIDANGAN A. SAKSI FAKTA YANG DIAJUKAN OLEH JAKSA PENUNTUT UMUM; B. AHLI YANG DIAJUKAN OLEH JAKSA PENUNTUT UMUM. C. SAKSI FAKTA MERINGANKAN YANG DIHADIRKAN PENASEHAT HUKUM D. AHLI YANG DIAJUKAN OLEH PENASEHAT HUKUM E. KETERANGAN TERDAKWA Ill, RESUME FAKTA FAKTA PERSIDANGAN IV. ANALISA YURIDIS Vv. PENUTUP I. PENDAHULUAN Latar Belakang Kehidupan sehari-hari Terdakwa Majelis Hakim Yang Mulia, Saudara terdakwa I merupakan salah satu lulusan terbaik dalam pendidikan sekolak calon tamtama (secata) di Rindam1/BB,Pematang Siantar. saudara terdakwa memperoleh nilai terbaik dalam aspek sikap prilaku dan memperoleh peringkat pertama dibidang akademik dan kesemaptaan, Setelah lulus dan menyandang pangkat prajurit dua pada tahun 2004, tegar silaban mengemban tugas di jajaran kostrad, tepatnya di batalyon infanteri 328/kostrad cilodong. Selama bertugas berbagai kegiatan dijalankan dengan rasa tanggung jawab. Aktivitas yang rutin dilakukan diantaranya tugas pemusatan latihan,mulai dari beladirismenembak dan terjun bebas. Dibidang beladiri karate,ia merupakan penyandang Dan-II(black belt) dan pernah meraih medali emas pada even turnamen antar angkatan di bidang kumite kelas bebas. Di bidang menembak terdakwa bersama tim TNI AD berhasil menorah tinta emas prestasi. Riwayat terdakwa berkarier di militer, menyandang predikat tamtama selama 10 tahun, pada 2014 terdakwa memperoleh kepercayaan untuk mengikuti pendidikan secaba tanpa test, Sedangkan Terdakwa I] adalah orang yang dipercayai oleh masyarakat sekitar untuk menjadi ketua RW setempat. Selama 3 tehun perjalanan saudara ‘erdakwa Il menjadi ketua RW tidak ada keluhan masyarakat terkait dengan Kinerja dari saudara terdakwa 1. Selama terdakwa menjadi ketua RW kasus Seperti ini sering terjadi, dikarenakan daerah Terdakwa II sering sekali dibuat untuk balapan liar, dan selama ini ketua RW selalu mengusirnya agar daerah tersebut aman dan tidak meresahkan warganya. Semoga dengan ini dapat menjadi pertimbangan hakim dikarenakan Terdakwa I dan Terdakwa II selaku berlaku baik demi keadilan dan tegaknya hukum. {I FAKTA-FAKTA YANG TERUNGKAP DIDALAM PERSIDANGAN Didalam ketentuan Pasal 185 ayat (1) jo. Pasal 186 KUHAP secara tegas diatur bahwa: “keterangan saksi sebagai alat bukti ialah apa yang saksi nyatakan disidang pengadilan” (Pasal 185 ayat 1 KUHAP). “Keterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan disidang pengadilan” (Pasal 186 KUHAP). Berdasarkan ketentuan Pasal 185 ayat (1) jo. Pasal 186 KUHAP, untuk membuktikan dakwaannya -—didalam += PERKARA —- NOMOR: 189/PidB/KON/IX/2017/PN.Jkt Brt atas nama TERDAKWA I TEGAR SILABAN dan TERDAKWA II ARMAN POYS ini, Jaksa Penuntut Umum telah menghadirkan 3 (TIGA) ORANG SAKSI FAKTA dan 1 (SATU) ORANG AHLI yang telah memberikan keterangan langsung dibawah sumpah didepan sidang pengadilan. A. SAKSI FAKTA YANG DIAIUKAN OLEH IAKSA PENUNTUT UMUM Daftar Saksi Fakta yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum : A.1 GHALDA PUTRA BIN KUSUMA 1. Ghalda Putra bin Kusuma, lahir di Kaban Jambi, 23 April 1996, Umur 22, Jenis Kelamin Laki-laki, Kebangsaan Indonesia, Alamat Jalan Susilo No 59, Grogol, Jakarta Barat, Agama Islam, Pekerjan Mahasiswa. Di bawah Sumpah menurut agama Islam pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: ~ Bahwa, benar SKS! KORBAN membenarkan keterangannya di BAP yang dibuat dan ditandatangi di Penyidik. ~ Bahwa, benar SAKSI KORBAN menjelaskan ketika SAKSI KORBAN sedang merayakan ulang tahun dari Komunitasnya dengan cara melakukan balapan motor di daerah Jalan Tawakal Raya, Grogol. Tiba-tiba TERDAKWA I dan TERDAKWA Il, datang alu SAKSI KORBAN bersama teman-teman panik dan langsung melarikan diri lalu tak lama SAKSI KORBAN mengetahui bahwa ada salah satu temannya yang ditangkap oleh TERDAKWA I dan TERDAKWA II ketika SAKSI KORBAN kembali untuk menolong saksi Roni, SAKSI KORBAN mendapati saksi Roni sedang di Pukuli oleh TERDAKWA I dan SAKSI KORBAN pun langsung mencoba menolong temannya dan melerainya namun hal tersebut gagal dan membuat SAKSI KORBAN ikut dipukuli oleh TERDAKWA I lalu TERDAKWA II mencoba melerai namun ketika SAKSI KORBAN melontarkan kalimat bahwa tidak menerima dengan tindakan TERDAKWA 1 hal tersebut membuat SAKSI KORBAN kembali dipukuli olen TERDAKWA I dan TERDAKWA II, Bahwa, benar SAKSI KORBAN tidak memiliki persoalaan atau permasalahan apapun dengan TERDAKWA I dan TERDAKWA II. Bahwa, benar SAKSI KORBAN tidak melakukan perlawanan ketika dipukuli oleh TERDAKWA I dan TERDAKWA IL. Bahwa, benar SAKSI KORBAN dipukuli oleh TERDAKWA I dan TERDAKWA I. Bahwa, benar SAKSI KORBAN menjelaskan sesaat setelah SAKSI KORBAN dipukuli oleh TERDAKWA I dan TERDAKWA II, SAKSI KORBAN diseret kepinggir jalan. - Bahwa, benar SAKSI KORBAN menyatakan tidak mengetahui alasan TERDAKWA I memukuli saksi Roni. Bahwa, SAKSI KORBAN menjelaskan upaya SAKSI KORBAN saat melerai TERDAKWA memukuli saksi Roni dengan menasihatinya untuk tidak menggunakan kekerasan, Bahwa, benar SAKSI KORBAN tidak mengetahui penyebab TERDAKWA I memukulinya pada saat SAKSI KORBAN mencoba untuk melerai TERDAKWA I saat memukuli saksi Roni. A2 RONIARGYARAMA, bin Ginanjar + Ronl Argyarama bin Ginanjar, lair dl Jakarta Selatan, 17 Oktober 1998, “nih: 26lfahinAfenin/KelaininiLakSlakl) Kébangraan indonesla, Alamat Jalan LebakcBulus 1 No. 19, cilandak Barat, Jakarta Selatan , Agama Islam, Pekerjaan sebagai Mahasiswa, DI Bawah sumpah menurut agama Islam pada pokoknya menerangkan sebagai berikut; Bahwa, SAKSI membenarkan keterangannya di BAP yang dibuat dan ditandatangi di Penyidik. ~ Bahwa,'SAKSI membenarkan berada di lokasi kejadian namun tak berselang lama SAKS! pergi dari lokast untuk meminta bantuan. ~ Bahwa, benar SAKSI menjelaskan kronologis pada saat melakukan balapan liar sekitar pukul 03.40 WIB keempat TERDAKWA I tiba di lokasi lalu seketika SAKSI dan teman-temannya panik lalu memutuskan untuk melarikan diri, namun SAKSI terjatuh dan TERDAKWA | menariknya dan memukuli tepat dibagian muka. Selanjutnya SAKSI/KORBAN mencoba melerai, namun TERDAKWA 1 memukulinya, SAKSI pun langsung melarikan diri dan memanggil teman-temannya untuk membantu SAKSI/KORBAN, namun ketika Sesampainya kembali di tempat kejadian langsung mendapati SAKSI/KORBAN dalam keadaan kritis. Bahwa, benar SAKSI menerangkan ketika SAKSI terjatuh dari motor dan secara tiba-tiba TERDAKWA I memukuli SAKSI dibagian wajah. Bahwa, benar SAKSI mengatakan tidak melakukan perlawanan kepada TERDAKWA I, karena langsung terjatuh. Bahwa, benar SAKSI melihat SAKSI/KORBAN dipukuli oleh TERDAKWA | hingga terjatuh. Bahwa, benar SAKSI tidak mengetahui perlawanan yang dilakukan oleh SAKSI/KORBAN, karena pada saat SAKSI/KORBAN dipukuli oleh TERDAKWA |, SAKSI pergi untuk memanggil teman-temannya yang lain, Bahwa, benar SAKSI pada saat kembali ke tempat kejadian mendapati keadaan SAKSI/KORBAN sudah tidak sadarkan diri di pinggir jalan yang selanjutnya dibawa kerumah sakit dan langsung menelfon ibu SAKSI/KORBAN. Bahwa, benar SAKSI melihat TERDAKWA I memukuli SAKSI/KORBAN dengan tangan kosong. > Bahwa, TERDA| - Bahwa, benar saxs} menjelaskan SAKSI/KORBAN dipukuli oleh KWA | pada saat mencoba untuk meleral. eae SAKSI mengatakan tidak mengetahui penyebab ‘AN dipukuli oleh TERDAKWA I. Bahwa, benar SAKSI tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh TE! RDAKWA I, Saksi Harly Nababan dan Saksi Piola Junico A.3 Adjie Bramantya,s.H 3. Adjie Bramantya,s, tahun, , lahir di Bandung, 17 Februari 1988, Umur 30 Jenis Kelamin Laki-laki, Kebangsaan Indonesia, Alamat Jalan Abdinegara 1] No, 10, Jakarta Barat, Agama Islam, Pekerjaan sebagai Penyidik Dit-Tipidum Polres Metro Jakarta Barat, DI bawah sumpah menurut agama Islam pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: Bahwa, SAKSI membenarkan bahwa SAKSI merupakan penyidik atas hama Terdakwa |, Terdakwa Il, Saksi Harly Nababan dan Saksi Julio Ponico, Bahwa, SAKSI pada tanggal 15 Juli 2017, sekitar pukul 10.00 WIB, SAKSI Roni Argyarama datang ke Plres Mtro Jakarta Barat untuk melaporkan adanya dugaan tindak pidana pengeroyokan yang dilakukan Terdakwa I dan Terdakwa II Bahwa, SAKSI pada setelah menerima laporan tersebut, SAKSI diperintahkan oleh ketua unit untuk datang ke lokasi tindak pidana di Jl. Tawakal Raya, Grogol tepatnya di sekitar RW 05 Kelurahan Tomang, Jakarta Barat dan melakukan penyelidikan serta memastikan apakah benar telah terjadi tindak pidana sebagaimana yang dilaporkan oleh SAKSI Roni Argyarama. - Bahwa, SAKSI pada saat tiba di lokasi, SAKSI melihat ada bercak darah di aspal yang diduga menjadi tempat korban dikoroyok oleh para terdakwa. Selain itu SAKSI juga mendapati ada sebuah rotan bamboo dengan bercak darah dan terdapat pula beberapa pecahan kaca dari lampo motor, botol bekas minuman keras dan bekas ban yang terbakar di pinggir jalan - Bahwa, SAKSI menjelaskan dari hasil penyelidikan, SAKSI mengetahui bahwa pada tanggal 15 Juli 2017 sekitar pukul 02.00 WIB terjadi balapan liar yang dilakukan oleh para anggota geng motor Rocky Ride di sekitar Jl. Tawakal Raya, Grogol dan memang geng motor tersebut suda beberapa kali melakukan balapan liar dilokasi yang sama sehingga menimbulkan keresahan bagi warga sekitar. Namun sejauh int warga Memang belum pernah melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian dan pada tanggal 15 Juli 2017 tersebut, sekitar pukul 0430 WIB beberapa warga yang kebetulan sedang solat subuh di Masid yang berdekatan dengan lokas! balapan mengakul mendengan Stara terlakan minta tolong dan setelah ditelusurl terdapat 3 orang Pemuda sedang membantu 1 orang lagi yang tergeletak dl jalan dengan Wwajah bersimbah darah, Dan 3 orang pemuda tersebut kemudian meminta warga untuk mencarikan mobil ambulan agar dapat membawa temannya ke rumah sakit, ~ Bahwa, SAKSI setelah melakukan pemeriksaan dilokasi tindak pidana, Selanjutnya SAKSI melakukan pemeriksaan terhadap para saksi dan bedasarican hasil pemeriksaan tersebut dapat diketahul bahwa pada Saat terjadinya balapan liar di Jl. Tawakal Raya, para terdakwa ini datang ke lokasi balapan untuk membubarkan para anggota geng motor, Salah satu anggota geng motor tersebut yang bernama SAKSI Roni Argyarama berhasil ditangkap dan diamankan oleh para terdakwa, Namun pada saat akan diamankan SAKSI Roni Argyarama ini terus melakukan perlawanan sehingga TERDAKWA | memukul wajah SAKSI Roni Argyarama, Selain itu korban yang juga merupakan Beng motor Rocky Ride berusaha untuk membantu SAKSI Roni Argyarama untuk kabur, namun Terdakwa | dan Terdakwa II ini pada akhirnya malah memukuli korban dikarenakan korban mencaci maki para terdakwa, ~ Bahwa, SAKSI menjelaskan pada saat melakukan berita acara pemeriksaan kepada para terdakwa adalah saya sendiri dan rekan saya yang bernama Adi Wijayana - Bahwa, SAKSI menerangkan berita acara pemeriksaan tersebut dilakukan sekitar tanggal 27 Juli 2017 - Bahwa, SAKSI pada saat melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa II, terdakwa II mengelak telah melakukan pengeroyokan kepada Koran dan menyatakan bahwa perbuatannya merupakan ketidaksengajaan. Namun apabila mendengar keterangan dari saksi lain agar mengetahui benar tidaknya para terdakwa ini melakukan tindak pidana, - Bahwa, SAKSI menerangkan para terdakwa tidak ditemani oleh Penasehat Hukum pada saat pengambilan berita acara pemeriksaan, . AHLLYANG DIHADIRKAN OLEH JAKSA PENUNTUT UMUM. Ahli yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum adalah 1. Quthbi Azzahabi, sp.F B41. Quthbi Azzahabi, sp.F, lahir di Bandung, 17 Ferbruari 1955 Umur 62 tahun, Jenis Kelamin Laki-laki, Kebangsaan Indonesia, Alamat Jin. Kemang Selatan 10 RT 03 RW 09, Bandung, Mekar Jaya,Jakarta Barat, Agama Islam, Pekerjaan sebagai Ahli Forensik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Pendidikan S-2 (Spesialis).; 1) Bahwa, benar AHLI membenarkan keterangannya di BAP yang dibuat dan ditandatangi di Penyidik; 2) Bahwa, benar AHLI tidak mengenal TERDAKWA dan tidak memiliki hubungan keluarga maupun semenda dengan TERDAKWA. 3) Bahwa, benar AHLI menerangkan kompetensinya dalam memberikan informasi dan keterangan dalam hal ini adalah mencakup runag lingkup Forensik. 4) Bahwa, benar AHLI memaprkan hasil pemeiksaan terhadap Korban berdasarkan hasil Visum yang diantaranya didapati: ‘Terdapat luka gores pada bagian lengan ‘Terdapat luka memar hingga sobek pada bagian wajah Kelopak mata bengkak dan menghitam Dibagian tulang hidung terdapat patahan sehingga menyebabkan munculnya darah pada hidung korban Limpa perut pecah akibat pukulan keras pada perut, dan Bagian dalam kepala sebelah kanan mengalami cedera otak 5) Bahwa, benar AHLI mengatakan dalam hal ini korban termasuk ke dalam klasifikasi luka berat karena korban mengalami Limpah perut pecah serta cidera otak 6) Bahwa, benar AHLI mengatakan hasil Visum luka yang dialami Korban menunjukan bahwa Korban terkena benturan benda tumpul 7) Bahwa, benar AHLI menjelaskan yang termasuk ke dalam benda tumpul adlaah pukulan tangan, potongan balok, kayu besar, pemuku! bisbol, atau sejenis lainnya yang berujung tumpul yang akan menyebabkan kerusakan berat pada tubuh atau tengkorak jika terkena dampaknya dengan cepat. 8) Bahwa, benar AHLI mengatakan dari hasil Visum et Repertum luka yang dialami korban menunjukan ciri-ciri luka yang disebabkan karena pukulan tangan dan benda tumpul seperti kayu atau rotan 9) Bahwa, benar AHLI menjelaskan memar yang dialami korban Menunjukan ciri-ciri pukulan atau benturan dari benda tumpul Seperti kayu atau rotan yang mana memar korban tersebut Memanjang dan sejajar yang membatasi darah yang tidak Menunjukan kelainan; darah antara kedua memar yang sejajar dapat menggambarkan ukuran lebar dari alat pengukur yang mengenai Korban, Penasehat hukum Terdakwa juga telah mengajukan 1 (SATU) ORANG SAKSI YANG MERINGANKAN, dan 1 (SATU) ORANG AHLI yang telah memberikan keterangan langsung dibawah sumpah didepan sidang pengadilan. GC. SAKSI_FAKTA MERINGANKAN YANG DIHADIRKAN PENASEHAT HUKUM Saksi-saksi yang dihadirkan oleh Penasehat Hukum adalah: 1, FRIADY SIJABAT C.1, Friady Sijabat, lahir di Pematang Siantan,03 Desember 1992, Umur 26 tahun, Jenis Kelamin Laki-laki, Kebangsaan Indonesia, Alamat Jalan Kali Anyar X Gang 1 Kelurahan Kalianyar, Jakarta Barat, Agama Kristen, Pekerjaan sebagai Karyawan Bank BRI Memberikan keterangan dibawah sumpah dan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa, benar pada pukul 02.40 WIB SAKSI mendengar suara bising dari knalpot motor yang sedang melakukan balapan liar; Lalu pada pukul 03.00 WIB SAKSI melaporkan adanya balapan liar kepada TERDAKWA Il, setelah itu TERDAKWA II terlihat sedang menelpon seseorang dan setelah beberapa menit datang TERDAKWA | berbincang dengan TERDAKWA II Jalu menyuruh warga untuk tidak ikut ke pergi ke tempat balapan liar Bahwa, benar SAKSI mendengar bahwa TERDAKWA II menyuruh TERDAKWA | untuk membubarkan balapan liar tersebut. - Bahwa, benar SAKSI tidak mengenal korban dan hanya mengetahui bahwa korban adalah ketua geng motor yang membuat resah warga. * Bahwa, benar saKsi menerangkan korban sudah pernah ditegur Sebelumnya namun korban arogan dan sering memaki siapa saja yang ‘Menganggunya, oleh karena itu ketika SAKSI melihat balapan langsung melapor ke ‘TERDAKWA II karena SAKSI takut terhadap korban. > Bahwa, benar SAKSI menerangkan tidak mengetahui apakah Sebelumnya TERDAKWA | pernah menegur korban. = Bahwa, benar SAKSI menerangkan tidak mengenal TERDAKWA iE benar/SAKSI menerangkan TERDAKWA I merupakan rekan dari TERDAKWA Wh yang dimintai bantuan olkh TERDAKWA II untuk Membantu membubarkan balapan liar. Bahwa, benar SAKSI menerangkan tidak melihat TERDAKWA 1 membawa senjata, > Bahwa, Bahwa, benar SAKSI menerangkan tidak ikut membubarkan balapan liar tersebut, Bahwa, benar SAKSI menerangkan tempat dilaksanakannya balapan liar adalah di daerah Jalan Tawakal Raya. Bahwa, benar SAKSI menerangkan keadaan jalan Tawakal Raya sebelum melaporkan adanya balapan liar kepada TERDAKWA II sudah banyak motor yang sedang bersiap untuk melakukan balapan liar dan juga menghadang para pengguna jalan agar tidak mengganggu balapan liar tersebut. Bahwa, benar SAKSI menerangkan tidak melihat para geng motor tersebut melakukan suatu hal yang meresahkan warga, seperti merusak barang-barang warga. Melainkan SAKSI hanya melihat keributan dari knalpot para geng motor tersebut. Bahwa, benar SAKSI menerangkan tidak mengetahui apakah TERDAKWA | dan TERDAKWA Il telah melakukan penganiayaan terhadap korban. D. AHLI YANG DIAJUKAN OLEH PENASEHAT HUKUM Ahli yang dihadirkan oleh Penasehat Hukum adalah : 1, Prof. Dr. AZKIA IZZATUNISAEAN. S.H., M.H, D.1, Prof. Dr. AZKIA IZZATUNISAEAN,S.H.,M.H, lahir di Bandung, 15 April 1961, Umur 55, Jenis Kelamin Laki-laki, Kebangsaan Indonesia, Alamat Keadilam I Riung Bandung, Agama Islam, Pekerjaan sebagai Ahli Pidana, Pendidikan S-2 (Magister). 1) Bahwa benar AHLI menjelaskan kompetensinya sebagai ahli Pidana, 2) Bahwa AHLI menjelaskan tentang Unsur Terang-terangan yang tercantum dalam pasal 7 KUHPidana menurut Prof Simmons yang dikutip oleh Prof Moeljatno tentang kata terang- terangan atau Openlijk diartikan apabila dilakukan di depan umum namun tidak ada public yang melihatnya, disitu tidak dapat dikatakan terang-terangan, sedangkan apabila perbuatan kekerasan tersebut dilakukan dalam rumah dan sempat terlihat oleh public melalui jendela rumah maka itu sudah dapat dikatakan terang-terangan. 3) Bahwa AHLI menerangkan maksud dari Unnus Testis Nullus Testis Berdasarkan Pasal 185 ayat 2 KUHAP unnus testis nullus testis yaitu “keterangan seorang saksi saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa terdakwa bersalah atas perbuatan yang didakwakan kepadanya” menurut Mr, Modderman arti dari unnus testis nullus testis bukan teretak pada angkanya, karena tidaklah ada suatu alasan untuk mengatakan bahwa keterangan seorang saksi Kurang dipercaya kejujurannya, dibandingkan dengan keterangan dua orang saksi, Tapi alasan sebenarnya adalah bahwa dengan keterangan seorang saksi saja maka kemungkinan untuk mengadakan pengecekan timbal balik antara alatalat bukti akan tidak dapat dilakukan. 4) Bahwa AHLI menjelaskan tentang prinsip Miranda Rules adalah suatu aturan yang mengatur hak-hak seseorang yang dituduh atau disangka melakukan tindak pidana, sebelum diperiksa oleh penyidik.dalam hal ini diatur dalam pasalS2 KUHAP yang berbunyi “dalam pemeriksaan pada tingkat penyidikan dan pengadilan, tersangka atau terdakwa berhak memberikan keterangan secara bebas kepada penyidik atau hakim” 5) Bahwa AHLI mejelaskan akibat hukum terhadap pelanggaran prinsip Miranda Rule Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Nomor 1565K/Pid/1991 pelanggaran terhadap _prinsip Miranda rule mengakibatkan tuntutan jaksa penuntut umum menjadi tidak dapat diterima. Akibat hukum pelanggaran Miranda rule kepada tersangka mengakibatkan tersangka dibebaskan dari tahanan dikarenakan sejak awal proses penangkapan yang tanpa memberitahukan hak-hak tersangka 6) 7 8) 9) adalah illegal dan mengakibatkan berita acara penyidikan menjadi cacat hukum sehingga proses penyidikan itu sendiri menjadi tidak sah. Bahwa AHLI menjelaskan terkait dengan saksi Verbalisan berasal dari kata verbal yang artinya secara lisan, bersifat Khayalan, Sedangkan Verbalisan orang (penyidil) yang melakukan proses verbal (penyidikan). Saksi Verbalisan yaitu saksi dari pihak penyidik yang dihadirkan oleh jaksa penuntut i ini muncul karena umum atau majelis hakim. Yang mana saksi adanya pernyataan terdakwa untuk mencabut BAP (Berita Acara Pemeriksaan) karena terdakwa ketika diperiksa pada tingkat penyidikan mengaku ditekan, dipaksa, atau diancam. Bahwa benar AHLI fnengatakan Saksi verbalisan hanya memberikan keterangan terkait proses penyidikan apakah terdakwa atau saksi dapat tekanan atau paksaan dalam memberikan keterangannya dan itu yang harus dibuktikan. Bahwa AHLI menjelaskan mengenai unsur tenaga bersama yang terdapat dalam pasal 170 KUHPidana Menurut Wirjono Prodjodikoro dikatakan bahwa unsur —_bersama-sama memerlukan adanya dua pelaku atau lebih, yang bersekongkol saling menolong dalam melakukan kekerasan.setidak-tidaknya ada saling pengertian mengenai yang dilakukan dengan tenaga bersama itu. Apakah saling pengertian itu terjadai jauh sebelum kejadian atau pada waktu kejadian itu tidak di persoalkan Bahwa AHLI menjelaskan yang dimaksud dengan Luka Berat dalam pasal 90 KUHPidana yaitu ¢ Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya mati Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan pencarian Kehilangan salah satu pancaindera ¢ Mendapat cacat berat © Menderita sakit lumpuh « Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih Gugurnya atau matinya kandungan seorang perempuan 10) Bahwa AHLI menjelaskan yang dimaksud dengan penganiayaan alth dengaja merusak kesehatan, sedangkan menurut Yurisprudensi penganiayaan ialah sengaja menyebabkan Perasaan tidak enak. 11) Bahwa ALI menjelaskan definisi Kesengaan berdasarkan Memorie van Toelichting/Memori Penjelasan KUHP Indonesia, ™enjelaskan bahwa “sengaja” (opzet) berarti de (bewuste) richting van den wil op een bepaald misdriff’, (kehendak yang disadari yang ditujukan untuk melakukan kejahatan tertentu 12) Bahwa AHLI menjelaskan syarat kesengajaan dalam sistem hukum Eropa Kontinental yang di terapkan di Indonesia terdapat 2 hal, yaitu yang pertama willen (menghendaki) dan yang kedua wetten (mengetahui), jika si pembuat mengetahui ‘api tidak menghendaki atau si pembuat menghendaki tapi tidak ™engetahui hal seperti ini adalah tidak bisa dibuktikan adanya dolus malus atau niat jahat, kalau tidak ada niat jahat terhadap delik-delik yang mensyarat kesengajaan maka tidak ada mens Tea jika tidak ada mens rea maka seseorang tidak memenuhi cupabilitas dan tidak bisa di pertanggungjawabkan secara hukum pidana E. KETERANGAN TERDAKWA E.1 TERDAKWA I Tegar Silaban 1) Bahwa TERDAKWA I membenarkan bahwa TERDAKWA Il menghubunginya untuk meminta bantuan membubarkan balapan liar 2) Bahwa TERDAKWA I mengajak SAKSI Harly Nababan dan SAKSI Piola Junico yang sedang berjaga di Pos Koramil 13 Grogol, untuk | membantu membubarkan balapan liar tersebut, langsung menuju kerumah TERDAKWA II kemudian berangkat ke tempat balapan liar 3) Bahwa TERDAKWA I menjelaskan pada saat tiba di tempat kejadian bersama TERDAKWA II, SAKSI Harly Nababan dan SAKSI Piola Junico langsung mencoba membubarkan kerumunan geng motor dengan meneriakinya, lalu karena mereka kaget karena melihatnya bersama TERDAKWA I , TERDAKWA II menggunakan seragam TNI, mereka pun langsung berusaha melarikan diri , melihat kondisi yang muki ricuh TERDAKWA I bersama dengan TERDAKWA II SAKSI Harly Nababan dan SAKSI Piola Junico berusaha Mengamankan beberapa anggota geng motor dan saat ity TERDAKWA 1 berhasil menangkap salah satu anggota geng motor yaitu RONI 4) Bahwa benar TERDAKWA I MENGAKU! memukul wajah DAN Punggung KORBAN dengan menggunakan rotan bambu yang mulla, namun TERDAKWA I tidak ingat berapa Kall memukul KORBAN, Karena saat itu, TERDAKWA | memukulnya secara bersamaan dengan TERDAKWA II, SAKSI Harly Nababan dan SAKSI Piola Junico 5) Bahwa benar TERDAKWA I bersama dengan TERDAKWA II, SAKSI Harly Nababan dan SAKSI Piola Junico langsung mencari bantuan, karena melihat kondisi KORBAN yang sudah tidak sadarkan diri. Namun ketika TERDAKWA I bersama dengan TERDAKWA II, SAKSI Harly Nababan dan SAKSI Piola Junico IV kembali ke lokasi, KORBAN sudah dibawa ke rumah sakit 6) Bahwa TERDAKWA 1, TERDAKWA II, SAKSI Harly Nababan dan SAKSI Piola Junico membenarkan memukul KORBAN hingga tidak sadarkan diri dilokasi balapan liar di Jalan Tawakal Raya, Grogol 7) Bahwa TERDAKWA I menjelaskan pada saat sampai di tempat kejadian TERDAKWA | geng motor tersebut sedang melakukan balapan dan bakar-bakar ban di jalan raya, juga mencoretcoret tembok dan jalan raya pakai cat. 8) Bahwa TERDAKWA I menjelaskan KORBAN mencaci TERDAKWA I, SAKSI Harly Nababan dan SAKSI Piola Junico 9) Bahwa benar TERDAKWA I menjelaskan berusaha untuk menahan emosi namun KORBAN semakin mencaci maki hingga membawa maki atau menyebut nama instansi sehingga TERDAKWA I refleks memukulnya E.2 TERDAKWA II 1) Bahwa benar TERDAKWA II membenarkan bahwa mendapat kabar adanya balapan liar dari salah satu warga yaitu Friady Sijabat 2) Bahwa TERDAKWA II menerangkan saat Friady Sijabat melaporkan kejadian tersebut beliau mengatakan ada geng motor yang sedang berkumpul dan melakukan balapan liar yang menimbulkan keributan dan kegaduhan dijalan Tawakal Raya karena suara bising dari knalpot motor mereka 3) Bahwa benar TERDAKWA I memukul kepala KORBAN pak, Sebanyak empat kali, dan ketika KORBAN tergeletak, lalu TERDAKWA II menginjak perut korban “) Bahwa benar TERDAKWA II bersama dengan TERDAKWA |, SAKSI Harly Nababan dan SAKSI Piola Junico langsung mencari bantuan, karena melihat kondisi KORBAN yang sudah tidak Sadarkan diri, Namun ketika TERDAKWA II bersama dengan TERDAKWA |, SAKSI Harly Nababan dan SAKSI Piola Junico Kembali ke lokasi, KORBAN sudah dibawa ke rumah sakit. 5) Bahwa TERDAKWA II membenarkan memukul KORBAN hingga tidak sadarkan diri 6) Bahwa TERDAKWA II menjelaskan pada saat sampai di tempat kejadian TERDAKWA II geng motor tersebut sedang melakukan balapan dan bakar-bakar ban di jalan raya, juga mencoret-coret tembok dan jalan raya pakai cat. 7) Bahwa TERDAKWA II menerangkan geng motor tersebut sudah Sangat meresahkan warga sekitar, hingga memecahkan kaca Tumah warga dan apalagi geng motor tersebut dalam keadaan mabuk 8) Bahwa TERDAKWA II menjelaskan sudah empat kali geng motor tersebut melakukan balapan liar yang membuat warga resah 9) Bahwa TERDAKWA II menjelaskan pada saat KORBAN mencaci maki TERDAKWA II, TERDAKWA II sudah emosi dan hendak ingin memukul korban tetapi TERDAKWA II dihalangi oleh TERDAKWA I, SAKSI Harly Nababan dan SAKSI Piola Junico, lalu setelah itu TERDAKWA I memukul KORBAN menggunakan rotan bambu Sebagaimana lazimnya sebuah pembelaan/pledoi, maka pada kesempatan ini kami selaku Penasehat Hukum Terdakwa sebenarnya tidak ingin mengambil peran sebagai mesin pencatat kembali semua keterangan Saksi-Saksi dan Ahli tersebut diatas secara rinci, karena kami percaya hal tersebut telah dicatat dan dikerjakan secara baik dan cermat oleh panitera dalam perkara ini, Namun untuk menunjang Nota Pembelaan yang kami susun ini, kami akan mengungkapkan kembali fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan yang telah berjalan baik ini, berdasarkan keterangan Saksi, keterangan Ahli, keterangan Terdakwa, maupun berdasarkan bukti- bukti tertulis yang telah diperlihatkan kepada Majelis Hakim, lalu IIL. k Poon kamt hubungkan dengan ketentuan Pasal 184 Ayat (1) KUHAP. akta-fakta yang terungkap didalam persidangan antara lain RESUME FAKTA FAKTA PERSIDANGAN Majelis Hakim Yang Mulia... Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati., Pari hasil baik keterangan saksi-saksi yang kesemuanya dibawah sumpah maupun dari keterangan Terdakwa sendiri dan suratsurat bukti selanjutnya perkenankanlah kami menarik resume dari fakta-fakta yang terungkap di dalam persidangan, sebagai berikut 1 Bahwa benar saksi korban pada tanggal 14 Juli 2017 telah merencakan mengadakan balapan liar antar geng motor. » Bahwa benar pada tanggal 14 Juli 2017 pada pukul 23.00 WIB Korban bersama-sama dengan Saksi Roni Argyarama, Edmund Dai, La Ode Ricky, Adrian Nurfahmi, Erlanggga Handoko, Udin Sudrajat, Andri Hidayat, Rian Turnip dan Eko Basuki berkumpul di kediaman SAKSI KORBAN Ghalda Putra. . Bahwa benar pada tanggal 15 Juli 2017 pukul 02.00 WIB para anggota geng motor “Rocky Ride” dan geng motor "X-Ride” membunyikan klakson motor sehingga menimbulkan kegaduhan. . Bahwa benar Saksi Friadi Sijabat yang merupakan warga disekitar jalan Tawakal Raya langsung mendatangi Ketua RW, yaitu : TERDAKWA II untuk melaporkan adanya balapan motor yang menyebabkan kegaduhan di sekitar jalan Tawakal Raya. Bahwa benar setelah TERDAKWA II menerima laporan tersebut, TERDAWAK II menelpon TERDAKWA I yang merupakan anggota TNI berpangkat serda untuk memberitahukan telah terjadi balapan liar di sekitar Jalan Tawakal Raya, Grogol, Jakarta Barat. Bahwa benar setelah mendapatkan informasi tersebut TERDAKWA I mengajak rekan-rekannya yaitu SAKSI HARLY NABABAN dan SAKSI PIOLA JUNICO yang merupakan anggota TNI untuk membantu TERDAKWA I dan TERDAKWA II untuk membubarkan balapan liar. Bahwa benar TERDAKWA I, TERDAKWA II, SAKSI HARLY NABABAN dan SAKSI PIOLA JUNICO langsung membubarkan balapan liar tersebut, + Bahwa benar setelth TERDAKWA I, TERDAKWA II, SAKSI HARLY NABABAN dan SAKSI PIOLA JUNICO membubarkan balapan liar tersebut, seluruh anggota geng motor “Rocky Ride” dan "X-Ride” Fangsung panic dan berusaha melarikan diri, namun SAKSI Roni Argyarama tidak dapat melarikan diri 9. Bahwa benar dikarenakan SAKSI Roni Argyarama telah melakukan Perlawanan dan mencoba melarikan diri, TERDAKWA I memukul SAKSI Roni Argyarama. 10.Bahwa benar melihat hal tersebut SAKSI KORBAN mencoba membantu SAKSI Roni Argyarama untuk melepaskan diri. 11.Bahwa benar SAKSI KORBAN yang memarahi dan memaki TERDAKWA I,TERDAKWA II, SAKSI HARLY NABABAN dan SAKSI PIOLA JUNICO Bahwa benar TERDAKWA I setelah mendengar makian dari SAKSI KORBAN, melakukan pemukulan terhadap SAKSI KORBAN dan dilerai olh TERDAKWA II, SAKSI HARLY NABABAN dan SAKSI PIOLA JUNICO melerai perkaliah tersebut. 12. Bahwa benar setelah SAKSI KORBAN dan TERDAKWA I dilerai, SAKSI KORBAN TETAP MEMARAHI DAN MEMAKI TERDAKWA I, TERDAKWA II, SAKSI HARLY NABABAN dan SAKSI PIOLA JUNICO Bahwa benar setelah SAKSI KORBAN tetap memarahi dan memaki, TERDAKWA I, TERDAKWA II, SAKSI HARLY NABABAN dan SAKSI PIOLA JUNICO melakukan pemukulan terhadap SAKSI KORBAN, IV. ANALISA YURIDIS Yang Mulia Majelis Hakim, Yang Terhormat Saudara Jaksa Penuntut Umum, Yang Terhormat Saudara Terdakwa dan Para Hadirin Sekalian, ANALISA UNSUR-UNSUR TINDAK PIDANA DALAM DAKWAAN KESATU Kami, Penasehat Hukum Terdakwa | TEGAR SILABAN dan Terdakwa II ARMAN POYS tidak sependapat dengan Jaksa Penuntut Umum. Menurut kami, Terdakwa I TEGAR SILABAN dan Terdakwa Il ARMAN POYS tidak terbukti melanggar ketentuan Pasal 170 ayat (2) Ke-2 KUHP, karena ada ‘insur dalam ketentuan pasal itu tidak terpenuh atau tidak dapat dibuktikan oleh Saudara Jaksa Penuntut Umum, Yang terurai sebagai berikut 1, UNSUR SETIAP ORANG Bahwa mengenal pengertian "barangsiapa’ djelaskan bahwa barangsiapa dalam unsur ini adalah, Subjek hukum perorangan atau individu yang mempunyai hak dan kewajiban, yang mampu melakukan perbuatan hukum dan atas perbuatannya dapat di mintakan pertanggungjawaban hukum kepadanya. Dan dalam hal ini kami selaku jaksa penuntut umum berpendapat bahwa unsur “barangstapa” terhadap terdakwa telah terpenuhi dan dapat di terapkan terhadap diri terdakwa, dimana terdakwa adalah person yang dapat di pertanggungjawabkan segala perbuatan yang dilakukannya secara hukum. Seperti penjelasan unsur barang siapa di atas bisa kita lihat bahwa TERDAKWA I yaitu TEGAR SILABAN dan TERDAKWA II yaitu ARMAN POYS, merupakan subjek hukum orang dan dalam hal ini para Terdakwa juga dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya serta tidak adanya alasan pemaaf, hal int di buktikan bahwa di dalam setiap persidangan para Terdakwa selalu Menjawab SEHAT dan SIAP mengikuti persidangan ketika di tanya oleh Majelis Hakim sehingga kami Penasehat Hukum TERDAKWA I yaitu TEGAR SILABAN dan TERDAKWA II yaitu ARMAN POYS menyatakan bahwa Unsur_“BARANG SIAPA” TELAH TERBUKTI SECARA SAH DAN MEYAKINKAN MENURUT HUKUM 2, UNSUR DENGAN TERANG-TERANGAN DAN TENAGA BERSAMA MENGGUNAKAN KEKERASAN TERHADAP ORANG ATAU BARANG Berkaitan unsur-unsur ini akan di uraikan tiap variblenya dalam hal ini yang di maksud dengan Unsur TERANG TERANGAN yang diatur dalam Pasal 170 KUHP ini termasuk kejahatan terhadap ketertiban umum, Sedangkan bagi yang melakukan kekerasan yang tidak terlihat oleh umum maka dapat digolongkan sebagai penganiayaan. Menurut SIMON yang dikutib olh MOELJATNO tentang kata" TERANG-TERANGAN’” atau (openlijk) diartikan apabila dilakukan didepan umum namun tidak ada publik yang melihatnya, disitu tidak dapat dikatakan terang terangan apabila dilakukan di tempat yang sunyi dan sepi. Lalu dalam hal Unsur TENAGA BERSAMA Menurut pendapat Prof. DR. ANDI HAMZAH, SH ; dalam bukunya Delik-delik Kekerasan dan Delik-delik yang berkaitan dengan kerusuhan pengertian bersama-sama adalah kekerasan aoe NOYON LANGEMEYER berpendapat bahwa untuk dikenai -2 KUHP adalah 2 (dua) orang sudah cukup. Pendapat Noyon Langemeyer didukung oleh MOELJATNO bahwa menggunakan tenaga bersama, dimana 2 (dua) orang sudah dapat merupakan tenaga bersama. TENAGA BERSAMA disini menunjuk pada bentuk penyertaan atau medeplegen (turut serta melihulan), dan’ untuk mengadakan kerjasama\ kekerasan harus dlkukan Setidak-tldalenya minimal 2 (dua) orang secara bersekutu. Para pelaku masing- masing mengetahui bahwa terdapat orang-orang lain yang turut serta melakukan Perbuatan tersebut. Para pelaku tersebut harus menginsafi bahwa ia bekerja sama dengan orang-orang lain, sebab hanya dengan demikianlah dapat diadakan Pertanggungjawaban atas Perbuatannya orang lain Lalu dam unsur Kekerasan atau geweld sebagai krachtdadingoptreden atau sebagai bertindak secara biasa, akan tetapi penggunaan kekuatan atau tenaga yang tidak begitu kuat pun dapat dimasukkan kedalam pengertiannya sebagaimana dikatakan oleh Prof, Mr. T. J. NOYON - Prof. Mr. G E. LANGEMEIJER yang dikutip oleh P, A. F, LAMINTANG SH dalam bukunya : Delik- delik Khusus-Kejahatan terhadap Nyawa, Tubuh dan Kesehatan serta Kejahatan yang Membahayakan bagi Nyawa, Tubuh dan Kesehatan, Pengertian kekerasan yang terdapat dalam Pasal 170 KUHP ini tidak dijelaskan secara detail hanya dijelaskan cara dilakukannya kekerasan dalam beberapa cara yaitu: perusakan terhadap barang; penganiayaan terhadap orang atau hewan;melemparkan batu-bat kepada orang atau _— rumah; membuangbuang barang-barang hingga berserakan dan lain sebagainya, Namun di dalam pasal 89 KUHP dijelaskan bahwa yang dimaksud kekerasan ialah membuat orang tidak berdaya maupun pingsan. Sehingga dapat di jelaskan bahwa dalam unsur ini adanya kekerasan sebagaimana yang dijelaskan dalam pasal 89 KUHP yang di bkukannya dengan tenaga bersama dan dalam situasi openlijk atau di depan umum, namun di dalam fakta - fakta persidangan ditemukan fakta fakta lain seperti: Keterangan RONI ARGYARAMA bin GINANJAR 1) Bahwa SAKSI mengatakan tidak mengetahui penyebab SAKSI KORBAN dipukuli oleh Terdakwa I 2) Bahwa SAKSI tidak mengetahui yang dilakukan oleh Terdakwa II, SAKSI Harly Nababan dan SAKSI Piola Junico Lalu keterangan TERDAKWA, Tlyaitu ARMAN POYS L Bahwa TERDAKWA II menerangkan tidak memukul saudara korban, 2 Bahwa TERDAKWA II menerangkan mengenal korban sehingga mencoba melerai perkelahian antara TERDAKWA I dan KORBAN Bahwa TERDAKWA II menerangkan meninggalkan KORBAN karena memanggil bantuan agar membawa korban ke rumah sakit. Bahwa SAKSI menerangkan mengalami kekerasan selama proses Penyidikan oleh kepolisian, 3 4 Bahwa berdasarkan fakta-fakta di dalam persidangan berikut di temukan bahwa Tidak Ada Satupun Saksi Yang Mengetahui Terjadinya Pengeroyokan Sebagaimana Dakwaan Jaksa Penuntut Umum, Lalu perlu kita ketahui juga di dalam IImu Victimologi yang mempebjari tentang korban penyebab timbulnya korban dan akibatakibat penimbulan korban yang merupakan masalah manusia sebagai suatu kenyataan sosial Tujuannya adakh untuk memberikan penjelasan mengenai peran yang sesungguhnya para korban dan hubungan mereka dengan para korban serta memberikan keyakinan dan kesadaran bahwa setiap orang mempunyai hak mengetahui bahaya yang dihadapi berkaitan dengan lingkungannya, pekerjaannya, profesinya dan lain-linnya. Melalui Victimologi dapat diketahui berbagai aspek yang berkaitan dengan korban, seperti: faktor penyebab munculnya kejahatan, bagaimana seseorang dapat menjadi korban, upaya mengurangi terjadinya korban kejahatan, hak dan kewajiban korban kejahatan. dalam kajian Victimologi terdapat prespektif dimana korban bukan saja bertanggung jawab dalam kejahatan itu sendiri tetapi juga memiliki keterlibatan dalam terjadinya kejahatan. Ditinjau dari prespektif keterlibatan korban dalam terjadinya kejahatan, maka EZZAT ABDEL FATTAH, menyebutkan beberapa bentuk, yakni sebagai berikut » NONPARTICIPATING VICTIMS adalah mereka yang tidak menyangkal/menolk kejahatan dan penjahat tetapi tidak turut berpartisipasi dalam penanggulngan kejahatan; ' TATENT OR PREDISPOSED VICTIMS adabh mereka yang ™mempunyai karakter tertentu cenderung menjadi korban Pelanggaran tertentu; PROVOCATIVE VICTIMS adalh mereka yang menimbulkan Kejahatan atau pemicu kejahatan; ._ PARTICIPATING VICTIMS adalah mereka yang tidak menyadari memiliki perilaku lain sehingga menudahkan dirinya menjadi korban FALSE VICTIMS adalah mereka yang menjadi korban karena dirinya sendiri, Berdasarkan hal di atas maka menunjukan bahwa dalam suatu kejahatan terdapat keterlibatan dan tanggung jawab korban itu sendiri sehingga terjadinya kejahatan. hal hal ini berkesinambungan dengan fakta-fakta persidangan yaitu: Keterangan saksi FRIADY SIJABAT: 1) Bahwa, benar SAKSI tidak mengenal korban dan hanya mengetahui bahwa korban adalh ketua geng motor yang membuat resah warga. 2) Bahwa, benar SAKSI menerangkan korban sudah pernah ditegur sebelumnya namun korban arogan dan sering memaki siapa saja yang menganggunya, oleh Karena itu ketika SAKSI melihat balpan langsung melapor ke TERDAKWA II karena SAKSI takut terhadap KORBAN. 3) Bahwa, benar SAKSI menerangkan keadaan jalan tawakal raya sebelum melporkan adanya balapan liar kepada TERDAKWA II sudah banyak motor yang sedang bersiap untuk melakukan balapan liar dan juga menghadang para pengguna jalan agar tidak mengganggu balapan liar tersebut. 4) Bahwa, benar SAKSI menerangkan tidak melihat para geng motor tersebut melakukan suatu hal yang meresahkan warga, seperti merusak barang-barang warga. Melainkan SAKSI hanya melihat keributan dari knalpot para geng Motor tersebut. Setelah itu keterangan TERDAKWA I: Yang menjelaskan bahwa : 1) Bahwa benar KORBAN mencacl maki TERDAKWA I yaitu TEGAR SILABAN dan TERDAKWA II yaltu ARMAN POYS dengan kata kata kasar 2) Bahwa benar KORBAN telah di peringatkan namun tetap menantang TERDAKWA I yaitu TEGAR SILABAN can TERDAKWA II yaitu ARMAN POYS Oleh karenanya dapat dilihat dalam Imu Victimologl korban termasuk di dalam PROVOCATIVE VICTIMS sehingga perilaku korban sendiri yang menimbulkan kejahatan, Maka dari itu melihat dari penjelasan setiap unsur dan di hubungkan dengan fakta-fakta persidangan yang mendukung maka didalam Unsur Ini Tidak Fakta Yang Menyatakan Bahwa Kekerasan Di Lakukan Oleh Tenaga Bersama Dan Di Perkuat Dengan Ilmu Victimologi Yang Menyatakan Bahwa Korban Di Sini Berperan Sebagai Provocative Victims Sehingga Patut Dipertanyakan Bahwa Korban Tidak Mengetahui Alasannya Di Pukul, namun di temukan fakta-fakta tersebut menyatakan memang korban sering membuat resah, Maka dari ity kami selaku penasehat hukum TERDAKWA I yaitu TEGAR SILABAN dan TERDAKWA II yaitu ARMAN POYS menyatakan bahwa Unsur “DENGAN TERANG TERANGAN DAN TENAGA BERSAMA MENGGUNAKAN KEKERASAN TERHADAP ORANG ATAU BARANG” TIDAK TERBUKTI SECARA SAH DAN MEYAKINKAN MENURUT HUKUM. 3. UNSUR MENGAKIBATKAN LUKA BERAT Bahwa di dalam unsur ini dapat di lihat di dalam pengertian LUKA BERAT dalam pasal 90 KUHPidana yaitu * Tatuh sakit atau mendapat luka yang tidak member! harapan akan sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya mati * Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau Pekerjaan Pencarian + Kehilangan salah satu pancaindera © Mendapat cacat berat * Menderita sakit lumpuh ‘* Terganggunya daya pikir selama empat minggu kebih * Gugurnya atau matinya kandungan seorang perempuan. Bahwa dalam hal ini memang benar terbukti di seperti di dalam VISUM ET REPERTUM nomor HK.06.01/1/4/19/VII/2017 tertanggal 20 July 2017 yang menyatakan bahwa korban mengalami cidera otak dan akibatnya ialah kelumpuhan sebagaimana di dalam Pasal 90 KUHPidana yang salahs satunya ialah Lumpub, oleh karena itu di sini kami penasehat hukum TERDAKWA I yaitu TEGAR SILABAN dan TERDAKWA II yaitu ARMAN POYS menyatakan bahwa Unsur "MENGAKIBATKAN LUKA BERAT” Terbukti Secara Sah Dan Meyakinkan Menurut Hukum. PENUTUP Dalam perkara ini berdasarkan uraian-uraian kami diatas, khususnya terkait dengan "UNSUR DENGAN TERANG-TERANGAN DAN TENAGA BERSAMA MENGGUNAKAN KEKERASAN TERHADAP ORANG ATAU BARANG’, kami berpendapat bahwa unsur tersebut tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum, Maka, Terdakwa I TEGAR SILABAN dan Terdakwa II ARMAN POYS Bin SUTEDJO, sesuai dengan ketentuan Pasal 191 ayat (1) KUHAP, yaitu: Jika dari hasil pemeriksaan di sidang, kesalahan terdakwa atas perbuatan yang didakwakan kepadanya tidak terbukti secara sah dan menyakinkan, maka terdakwa harus dibebaskan". Atau, setidak-tidaknya, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 191 ayat (2) Jika pengadilan berpendapat bahwa perbuatan yang didakwakan kepadanya terbukti, tetapi perbuatan itu tidak merupakan suatu tindak pidana, maka terdakwa diputus lepas dari segala tuntutan hukum”, Yang Mulia Majelis Hakim, Yang Terhormat Jaksa Penuntut Umum, | Persidangan yang kami hormati, | Kami, s Fenasihat Hukum Tedakwa | dan Terdakwa I! berkesimpulan bahwa erd: ; lakwa | dan Terdakwa II tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan Tindak Pidana Pengeroyokan yang Mengakibatkan Luka Berat sebagaimana yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum, sebagaimana dalam Dakwaan Kesatu, Berdasarkan segala yang terurai di dalam Nota Pembelaan ini, Kami Penasehat Hukum Terdakwa | dan Terdakwa Il memohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia agar dengan segala talenta yuridis dan kewibawaan Yang dimiliki berkenan untuk menjatuhkan Putusan sebagai berikut: 1. Menyatakan Terdakwa | TEGAR SILABAN dan Terdakwa Il ARMAN POYS tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan Tindak | Pidana Pengeroyokan yang Mengakibatkan Luka Berat sebagaimana dakwaan Jaksa Penuntut Umum No. Reg. Perkara : PDM- 122/JKTBRT/2017 tertanggal 09 September 2017, yang dibacakan pada sidang tertanggal 11 September 2017; | 2, Membebaskan Terdakwa I TEGAR SILABAN dan Terdakwa Il ARMAN POYS oleh karenanya dari segala dakwaan (vri/spraak) tersebut atau melepaskan dari segala tuntutan hukum (onslag van rechts vervolging); | 3, Memulihkan hak-hak Terdakwa Terdakwa 1 TEGAR SILABAN dan . Terdakwa II ARMAN POYS tersebut dalam kemampuan, kedudukan, | harkat serta martabatnya; 4. Membebaskan Terdakwa I TEGAR SILABAN dan Terdakwa Il ARMAN POYS dari Rumah Tahanan Kelas I Jakarta Barat, segera setelah dibacakan putusan dalam perkara ini; . Membebankan biaya yang timbul akibat adanya perkara ini Kepada Negara; Ataul: Mohon putusan yang seadil-adilnya Kami Penasthat Hukum Terdakwa Terdakwa I TEGAR SILABAN dan Terdakwa II ARMAN POYS menempatkan sebuah harapan akan keadilan dan kebenaran ada dalam segala kewenangan dan kewibawaan Majelis Hakim Yang Mulia, dengan segala kerendahan hati dan keikhlasan serta dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa, akan memutuskan perkara ini dengan nilai-nilai keadilan yang didasarkan pada hati nurani atas diri Terdakwa I TEGAR SILABAN dan Terdakwa II ARMAN POYS Sebagai bahan pertimbangan Yang Mulia Majelis Hakim, perlu kami sampaikan bahwa Terdakwa I TEGAR SILABAN dan Terdakwa II ARMAN POYS tidak melakukan Tindak Pidana Pengeroyokan yang Menyebabkan Kematian. Semoga Tuhan Yang Maha Esa, yang Maha Pengasih dan Maha Adil selalu memberikan perlindungan kepada kita semua. Akhir kata saya ingin mengingatkan kepada Majelis Hakim salah satu adagium Hukum yang sangat terkenal yaitu “lebih baik membebaskan seribu orang yang bersalah daripada memidanakan satu orang yang tidak bersalah”. Demikian Nota Pembelaan ini kami sampaikan, demi tegaknya hukum dan keadilan. Jakarta, 12 Oktober 2017 Hormat Kami, Penasehat Hukum Terdakwa Terdakwa I TEGAR SILABAN dan Terdakwa II * ARMAN PoYS

You might also like