Studi Hadis Kufah

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

KAJIAN HADIS DI KAWASAN BASRAH:

Sebuah Analisis Tentang Penyebaran dan Perkembangan Hadis di Basrah

Nurul Atik Hamida


Email: nurulatikhamida917@gmail.com
Lau Han Sein
Email: hansinprakasa96@gmail.com
_________________________

Abstract
Basrah is a city that was built at the beginning of the development of Islam around the year 16 H,
precisely during the reign of the caliph Umar bin al-Khattab. In the field of science, Basrah is
one of the cities visited by many scholars to seek knowledge, including hadith scholars. The
purpose of this study was to determine the study of hadith in Basrah City, both in its
development and dissemination. This research is a library research with descriptive analysis
method. The results of this study indicate that in Basrah there are many figures who teach
Islamic knowledge, especially the Qur'an and Hadith. Hadith itself had entered Basrah during the
period of Umar bin Khattab's friend, but at this time the hadith was not so developed because
Umar chose to be careful in terms of transmitting hadith by doing al-tathabbut wa taqlil min al-
riwayah (tightening or limiting the hadith). and reduce the transmission of hadith). In addition, in
Basrah there are also a number of sahabat and tabi'in who live so that they become a reference
for obtaining a history of hadith. With the many narrators of hadith from the generation of
sahabat and tabi'in in this city, it proves that Basrah is included in the city that is used as a rihlah
for religious leaders to demand or spread knowledge.
Keywords:
Basrah; Hadith; Sahabat; Tabi’in.
_________________________
Abstrak
Basrah merupakan kota yang dibangun pada awal perkembangan Islam sekitar tahun 16 H,
tepatnya pada masa pemerintahan khalifah Umar bin al-Khattab. Dalam bidang keilmuan, Basrah
menjadi salah satu kota yang banyak di datangi para ulama untuk mencari ilmu termasuk para
ulama hadis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kajian hadis di Kota Basrah,
baik dalam perkembangan dan penyebaranya. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan
dengan metode anasis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di Basrah banyak para
tokoh yang mengajarkan ilmu keislaman, terutama al-Qur’an dan Hadis. Hadis sendiri sudah
masuk ke Basrah pada masa periode sahabat Umar bin Khattab, akan tetapi pada masa ini hadis
tidak begitu berkembang karena Umar memilih bersikap hati-hati dalam hal periwayatan hadis
dengan melakukan al-tathabbut wa taqlil min al-riwayah (memperketat atau membatasi hadis dan
mempersedikit periwayatan hadis). Selain itu, di Basrah juga terdapat sejumlah sahabat dan
tabi’in yang berdomisili sehingga menjadi rujukan untuk mendapatkan sebuah riwayat hadis.
Dengan banyaknya para perawi hadis dari generasi sahabat dan tabi’in di kota ini, membuktikan
bahwa Basrah termasuk ke dalam kota yang dijadikan rihlah para tokoh Agama untuk menuntut
atau menyebarkan ilmu.
Kata Kunci:
Basrah; Hadis; Sahabat; Tabi’in.
__________________________


Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

19
Nurul Atik Hamida, Lau Han Sein KAJIAN HADIS DI KAWASAN BASRAH:
Sebuah Analisis Tentang Penyebaran dan Perkembangan
Hadis di Basrah

A. Pendahuluan sahabat tertentuyang kemudian disampaikan


Sejarah perkembangan studi hadith kepada sahabat lainya.5
merupakan hal yang menarik untuk Setelah itu masuk periode ketiga,
diperbincangkan, mengingat bagi umat yang mana merupakan masa setelah Nabi
Islam peran hadith sangat begitu penting, wafat, sehingga informasi hadith hanya bisa
sebagaimana peran hadith sebagai sumber didapatkan melalui informasi sahabat. Oleh
primer ajaran Islam setelah al-Qur’an, karena itu, para sahabat mulai sadar untuk
bahkan hadith juga digunakan sebagai mengembangkan periwayatan hadis, bahkan
pelengkap al-Quran. Sehingga hadith para sahabat rela mengorbankan jiwa dan
menjadi penting untuk mengungkap maksud raganya untuk menegakan agama dan
al-Quran yang masih bersifat global.1 Pada menyebarluaskan Islam ke berbagai daerah.6
awal perkembangannya, studi hadith Memasuki periode ke empat, yaitu
mengalami perkembangan yang sangat masanya sahabat Khulafaur Rasyidin,
pesat, sehingga studi hadith menjadi perkembangan hadith pada masa ini masih
bahasan populer pada masa itu, sebab para sangat terbatas, karena para sahabat pada
sahabat lebih fokus dalam mengkaji al- masih terfokus pada penyebaran al-Quran,
Quran pada masa-masa sebelumnya.2 setelah masa Khulafaur Rasyidin, hadith
Sejarah perkembangan hadith mulai berkembang ke berbagai wilayah
periode pertama diawali pada masa Ashr al- kekuasaan Islam, para tabi’in sudah mulai
Wahy wa al-Takwin, yaitu masa dimana menyebarkan dan memeperluas hadith di
pusat studi hadith masih berpusat kepada berbagai tempat sehingga penyebaran hadits
Nabi Muhammad SAW, karena Nabi pada masa ini sudah sangat signifikan.7
Muhammad SAW masih hidup.3 Setelah itu Dengan adanya perluasan wilayah
masuk pada periode kedua, yaitu pada masa Islam ini, maka muncul beberapa kota baru
sahabat. Dalam mengartikan sahabat, Ada yang salah satunya adalah Basrah. Kota
sebagian ulama yang memberikan batasan Basrah yang tergolong baru tersebut, juga
sempit, yakni sahabat yang menjadi memerlukan adanya para tokoh yang
periwayat hadits. menyebarkan Agama Islam, dengan
Ada juga yang mengartikan sahabat demikian, kota Basrah ini termasuk salah
sebagai seorang yang hidup semasa dan satu kota yang dijadikan tempat rihlah para
bertemu dengan Nabi Muhammad walaupun sahabat dan generasi penerusnya untuk
tidak meriwayatkan hadits.4 Pada periode menyebarkan Agama Islam, terutama
ini, majlis al-ilm digunakan sebagai tempat Alquran dan Hadis.8
untuk meriwayatkan suatu hadith, dan Perlu adanya penelitian lebih jauh
terkadang Nabi Muhammad SAW juga tentang perkembangan islam di Kota
meriwayatkan hadis langsung kepada para Basrah, khususnya perkembangan ilmu
hadith di kota basrah. Maka dari itu,
berangkat dari latar belakang diatas, penulis
tertarik untuk melakukan penelitian lebih
1
Muh. Tasrif, “Studi Hadis Di Indonesia (Telaah jauh tentang kajian hadith di Kota Basrah
Historis Terhadap Studi Hadis Dari Abad XVII
Hingga Sekarang),” Jurnal Studi Ilmu-ilmu al-
Quran-Hadis, vol. 5, no. 1 (Januari, 2004), 116.
2
Miftakhul Asror dan Imam Musbikhin, Membedah 5
Idri, Studi Hadis, 35.
Hadist Nabi SAW (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 6
Idri, Studi Hadis, 39.
2015), 56. 7
Aja>j Al-Khati>b, al-Sunnah Qabla al-Tadwi>n (Kairo:
3
Idri, Studi Hadis (Jakarta: Kencana, 2010), 82. Umm al-Qura Li al-T{aba>’ah Wa al-Nashr, 1988), 92-
4
M. Alfatih Suryadilaga dan Dkk., Ulumul Hadits 93.
(Yogyakarta: Sukses Offset, 2010), 49. 8
Al-Khati>b, al-Sunnah Qabla al-Tadwi>n, 92-93.

P-ISSN: 1978-6948, UNIVERSUM, Vol. 16 No. 2 Desember 2022


e-ISSN: 2502-8650
20
Nurul Atik Hamida, Lau Han Sein KAJIAN HADIS DI KAWASAN BASRAH:
Sebuah Analisis Tentang Penyebaran dan Perkembangan
Hadis di Basrah

untuk mengetahui perkembangan dan air, tempat perlindungan, dan juga tempat
penyebaran hadith di Kota Basrah. mencari kayu bakar. Beliau menyepakatinya
Penelitian ini bersifat kepustakaan (library untuk dijadikan tempat pemukiman tentara.
research), Yang kemudian dianalisis dengan Utbah juga memilih kota ini sebagai titik
menggunakan analisis deskriptif secara tepat penyerangansaat akan menakhlukan Ebola,
suatu individu, keadaan, gejala atau hal-hal Misenia, Ahwaz, dan Persia.
khusus. Adapun literatur yang penulis Basrah termasuk salah satu kota yang
gunakan dalam penelitian ini adalah buku- pernah mencapai masa kejayaan dalam
buku maupun media online lainya yang berbagai bidang ilmu. Selain Kufah, Basrah
relevan dengan penelitian penulis. adalah salah satu kota penting di Irak. Kufah
dan Basrah ini merupakan dua kota di Irak
B. Sejarah Kota Basrah yang tidak bisa dipisahkan dalam sejarah
peradaban Islam. Dalam hal ini, Basrah juga
Basrah merupakan salah satu provinsi merupakan kota metropolitan yang penuh
yang ada di Irak sekaligus kota kedua dengan kehidupan intelektual, sehingga
terbesar di Irak yang dibangun pada awal melahirkan berbagai macam keilmuan.9
perkembangan Islam sekitar tahun 16 H. Sebenarnya Kufah telah melakukan hal yang
Basrah ini dibangun tepatnya pada masa sama juga, namun Basrah tetap menjadi
pemerintahan khalifah Umar Ibn al-Khattab. pionir dan yang paling awal dalam hal ini.
Umar Ibn Khatab mengirim ‘Utbah Ibn Terciptanya kondisi Basrah seperti ini tidak
Ghazwan untuk pergi ke selatan Irak setelah lepas dari beberapa hal berikut:
terbunuhnya Syuraih dalam suatu 1. Basrah terletak pada jarak tiga ratus mil
pertempuran. ke arah tenggara dari kota Bagdad,
Ketika ‘Utbah Ibn Gazwan pergi ke terdapat sungai Tigris dan Euphrates
selatan Irak, ia bertemu dengan Suwaid Ibn yang mengalir dan bermuara di laut.
Qutbah al-Dzuhli beserta kekuatan dari bani Kondisi strategis seperti ini tentunya
Bakr Ibn Wail dan bani Tamim yang sedang akan berpengaruh kuat terhadap
bergerak mendekati pasukan yang pembentukan personalitas penduduk
berdekatan dengan mereka di Persi. ‘Utbah yang membuatnya berfikir matang dan
pun bergabung dengan tentara Suwaid lalu terkenal.
tingal bersama di tenda-tenda. Akan tetapi 2. Letak kota Basrah yang berada di
‘Utbah berpendapat bahwa pasukannya pinggir pedalaman, bahasanya yang
membutuhkan tempat tinggal yang bisa fasih dan murni tetap terjaga, terbebas
dipakai nanti jika kembali dari berperang dari cacat lahn dan kata-kata asing.
dan melindungi mereka dari dinginnya 3. Di Basrah terdapat para ilmuwan yang
hujan. sering melakukan perjalanan ke
‘Utbah mengirim surat pada khalifah pedalaman. Namun adakalanya juga
untuk meminta ijin tentang gagasannya membawa orang Badui ke kota Basrah.
tersebut. Khalifah membalas dan Di tengah perjalanan, biasanya bertemu
memerintahkan supaya Utbah dengan orang Arab asli dan melakukan
mengumpulkan pasukannya di satu tempat
dekat dengan air dan terjaga, jangan ada
gunung dan sungai yang memisahkannya,
dan meminta agar dituliskan sifat tempat
yang dimaksud. Maka ‘Utbah menulis
kepada khalifah bahwa ia menemukan
tempat yang tanahnya berkerikil, yang
9
Muhammad Anshori, “Oposisi Penulisan Hadis Di
berada di ujung pedalaman, terdapat air dan Basrah Pada Abad Kedua Hijriah,” UNIVERSUM :
Jurnal KeIslaman Dan Kebudayaan 13, no. 2 (26
buluh di dalamnya. Khalifah kemudian Desember 2019): 116,
menyebutnya Basrah, dekat dengan sumber doi:10.30762/universum.v13i2.1910.

P-ISSN: 1978-6948, UNIVERSUM, Vol. 16 No. 2 Desember 2022


e-ISSN: 2502-8650
21
Nurul Atik Hamida, Lau Han Sein KAJIAN HADIS DI KAWASAN BASRAH:
Sebuah Analisis Tentang Penyebaran dan Perkembangan
Hadis di Basrah

pembicaraan dari sumber bahasa yang Sakhtiyānī, Ibn ‘Aun, dan Hammām bin
asli.10 Yaḥyā.12
Penyebaran agama Islam dipusatkan Periwayat-periwayat Basrah yang
di kota Basrah dan Kufah. Dalam hal ini, hidup pada abad ke-2 H memiliki kontribusi
Khalifah Umar Ibn Khattab mengirim Abu dalam menyebarkan hadis Nabi. Mereka
Musa al-Asy’ari ke Basrah dan Abdullah tidak hanya menyebarkan hadis tetapi juga
Ibn Mas’ud ke Kufah. Ulama-ulama dari mereka juga menyebarkan ilmu-ilmu hadis.
Madinah juga berdatangan ke kota Basrah Pada dasarnya, tidak semua ulama Basrha
dan Kufah ini. Pada masa bani Abbasiyah, menolak untuk menulis hadis Nabi, hal ini
pusat pemerintahan Islam berada di Bagdad. terjadi karena daya hafal (kedabitan) mereka
Penduduk Irak terdiri dari berbagai beragam. Selain itu, hal tersebut juga terkait
macam suku yang sulit bersatu. Oleh karena dengan kondisi sosio politik pada masa itu.
itu, sampai saat ini mereka masih Menurut mereka pada saat itu, sudah banyak
mengalami permasalahn dalam terjadi pemalsuan hadis Nabi yang
pembaharuan mereka. Wilayah pegunungan dilakukan kelompok-kelompok yang fanatik
di sebelah utara dihuni suku Kurdi dan madzahab.
minoritas Yazidi, Kristen, dan Terkmen. Pada abad 2 H ini Basrah termasuk
Wilayah Diyala, di timur Bagdad, dihuni pusat penyebaran berbagai faham, aliran
para petani. Wilayah Jazira, diutara Bagdad, atau sekte dalam Islam, seperti Syi’ah,
dihuni kaum Sunni Badui. Sedangkan Khawārij, Mu’tazilah, Qadariyah, Jabariyah,
wilayah gurun ditengah dan selatan Irak Sunni (Asy’ariyah, Mātūridīyah), tak
dihuni penganut Syiah. Secara garis besar, terkecuali aliran dalam studi hadis. Dengan
diantara berbagai kelompok di atas, ada 3 demikian, menolak menulis hadis
kelompok yang perananya sangat kuat. Tiga merupakan bentuk kehati-hatian mereka
kelompok tersebut adalah Syiah di selatan, terhadap hadis sehingga hadis Nabi bisa
Sunni di tangah (bagdad), dan Kurdi di diseleksi dengan baik. Mereka menolak
utara.11 hadis juga lebih karena iningn menjaga
integritas intelektual atau kedhabitan.13
C. Penyebaran Hadis Di Basrah Ulama Basrah lebih mengutamakan
hafalan dan tradisi lisan daripada tulisan.
Salah satu kota penyebaran hadis
Mereka menolak penulisan hadis ini lebih
adalah Basrah, namun beberapa ulama hadis
karena ingin mempertahankan konsep ḍabiṭ
di daerah tersebut merasa keberatan untuk
ṣadrī, yaitu bahwa seorang periwayat
menulis hadis. Pada dasarnya, penyebaran
berpegang teguh terhadap riwayat yang telah
hadis di Basrah ini sudah dimulai sejak abad
didengar serta dihafal, dan mampu
pertama hijriah, lebih tepatnya setelah
menyampaikan kepada orang lain kapan pun
beberapa sahabat tinggal atau menetap di
diminta. Sedangkan tradisi penulisan bisa
daerah tersebut. Meskipun hadis telah
dikategorikan dengan ḍabiṭ kitābī, bahwa
menyebar, namun masih ada beberapa
seorang periwayat menjaga catatan hadisnya
ulama hadis di Basrah pada abad ke-2 H
dalam sebuah kitab, serta memelihara
yang tidak mau menulis hadis. Diantara
hadisnya dari perubahan apapun sejak
ulama Basrah yang menolak penulisan hadis
diriwayatkan sampai disampaikan kepada
adalah Ibn ‘Ulayyah, Ibn Sīrīn, Ayyūb Al-
orang lain. Kelisanan telah membentuk pola
pikir tersendiri bagi ulama hadis Basrah
10
Rahmap Rahmap, “Aliran Basrah; Sejarah Lahir,
Tokoh Dan Karakteristiknya,” At-Turats 8, no. 1 (1
Juni 2014): 1–2, doi:10.24260/at-turats.v8i1.104. 12
Anshori, “Oposisi Penulisan Hadis Di Basrah Pada
11
Fatkhur Rohman dan Muslihanah, “Sejarah Abad Kedua Hijriah,” 120.
Perkembangan Islam Di Afrika Dan Asia” 1, no. 1 13
M Anshori, “Oposisi Penulisan Hadis di Basrah
(2019): 11–13. pada Abad Kedua Hijriah,", 123.

P-ISSN: 1978-6948, UNIVERSUM, Vol. 16 No. 2 Desember 2022


e-ISSN: 2502-8650
22
Nurul Atik Hamida, Lau Han Sein KAJIAN HADIS DI KAWASAN BASRAH:
Sebuah Analisis Tentang Penyebaran dan Perkembangan
Hadis di Basrah

sehingga bisa menjadi alat untuk identifikasi sebuah riwayat hadis. Para sahabat yang
periwayat-periwayat yang ṡiqah dan yang mengajarkan hadis di kota ini antara lain
tidak thiqah yaitu A<nas ibn Ma>lik. Selain itu ada abu>
Ulama Basrah yang menolak Mu>sa> al-Ash‘a>ri, ‘Abdulla>h ibn ‘Abba>s,
terhadap penulisan hadis juga untuk ‘Utbah ibn Ghazwa>n, ‘Imra>n ibn H{us}ain,
menghindari periwayatan secara makna Abu> Barzah al-Asla>mi>, Ma‘qal ibn Basa>r,
(riwāyah bi al-ma’nā). Dengan ‘Abdurrah}ma>n ibn Samrah, abu> Zaid al-
mengedepankan tradisi lisan, mereka tidak Ans}a>ri>, ‘Abdulla>h ibn al-Shukhair, Hakam
terpaku pada alat tulis, karena semua hadis dan ‘Uthma>n putra al-‘A<s}.16
sudah terekam dalam kepala mereka. Atas pengajaran para sahabat di
Keberatan penulisan hadis ulama Basrah Basrah ini, kemudian munculah tokoh-
terjadi dalam proses periwayatan hadis, tokoh terkenal dari kalangan ta>bi‘i>n,
yang biasa terjadi dalam sebuah majelis. diantaranya ialah H{asan al-Bas}ri>, dan
Biasanya mereka tidak menulis hadis, tetapi Muh}ammad ibn Si>ri>n. Ayyu>b al-Sakhtiya>ni>,
langsung menghafal apa yang disampaikan Bahz ibn H{aki>m al-Qushairi>, Yu>nus ibn
oleh guru atau periwayat yang lain. ‘Ubaid, ‘Abdulla>h ibn ‘Aun, ‘A<s}im ibn
Meskipun demikian, tradisi penulisan juga Sulaima>n al-Ah}wa>l, Qata>dah ibn Di‘a>mah
muncul bersamaan dengan tradisi lisan. al-Sadu>si>, dan lain sebagainya.17 Sedangkan
Faktor sigat al-taḥammul wa al-adā’ juga tokoh tabi’it tabi’in di Basrah adalah
mempengaruhi penolakan terhadap22 Syu’bah Ibn al-Hajjaj, Sufyan al-Tahuri,
penulisan hadis. Karena secara umum, kitab- dan lain-lain.
kitab hadis yang ditulis oleh ulama Dari banyaknya tokoh-tokoh Hadis
terdahulu berasal dari tradisi kelisanan.14 di Basrah ini, ada beberapa tokoh yang
Memang pada dasarnya beberapa paling terkenal diantaranya adalah:
ulama hadis di Basrah memang tidak 1. Anas Ibn Ma>lik (w. 93 H)
menulis hadis sama sekali. Hadis-hadis yang
mereka hafal dalam tradisi kelisanan Anas Ibn Malik dikenal sebagai
diajarkan kepada periwayat-periwayat lain salah seorang sahabat yang banyak
yang menjadi murid mereka. Murid-murid meriwayatkan hadis dari Nabi Muhammad
ini yang kemudian menulis hadis dari guru- SAW. Ia termasuk ke dalam golongan
guru mereka yang tidak mau menulis hadis. sahabat meskipun saat Nabi SAW masih
Maka tidak heran jika tokoh-tokoh ulama hidup ia masih sangat muda. Selain dikenal
Basrah tidak menulis hadis, namun hadis- sebagai seorang sahabat, Anas Ibn Malik
hadis mereka terdapat dalam kitab-kitab juga dikenal sebagai pembantu Nabi SAW,
hadis karena ditulis oleh murid-murid seorang imam, dan juga sebagai periwayat
mereka. Tradisi kelisanan merupakan hal hadis.18
yang biasa terjadi di kalangan ulama-ulama Anas Ibn Malik memiliki nama
hadis terdahulu termasuk Basrah juga.15 lengkap Anas Ibn Malik Ibn al-Nad}ar Ibn
D{amd}am al-Ans}a>ri> al-Khazraji> al-Naja>ri>. Ia
D. Tokoh-Tokoh Hadis di Bashrah lahir pada tahun 10 Sebelum Hijriah dan
wafat pada tahun 93 Hijriah di Basrah.
Periwayatan hadis di kota Basrah Namun, Qatadah mengatakan bahwa Anas
terdapat sejumlah sahabat yang berdomisili
dan menjadi rujukan untuk mendapatkan

16
Al-Khati>b, al-Sunnah Qabla al-Tadwi>n, 167-168.
14
M Anshori, “Oposisi Penulisan Hadis di Basrah 17
Al-Khati>b, al-Sunnah Qabla al-Tadwi>n, 168.
pada Abad Kedua Hijriah,", 123. 18
Perpustakaan Nasional RI, “Ensiklopedi Islam,”
15
M Anshori, “Oposisi Penulisan Hadis di Basrah dalam jilid 2 (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve,
pada Abad Kedua Hijriah,", 123. 2005), 179.

P-ISSN: 1978-6948, UNIVERSUM, Vol. 16 No. 2 Desember 2022


e-ISSN: 2502-8650
23
Nurul Atik Hamida, Lau Han Sein KAJIAN HADIS DI KAWASAN BASRAH:
Sebuah Analisis Tentang Penyebaran dan Perkembangan
Hadis di Basrah

Ibn Malik wafat pada tahun 91 Hijriah, pemerintahan. Saat Abu Bakar diangkat
sedangkan Wahab Ibn Jarir mengatakan menjadi khalifah, Abu Bakar memilih Anas
bahwa Anas Ibn Malik wafat tahun 95 di usia yang masih muda untuk menjadi
Hijriah. Anas Ibn Malik merupakan sahabat petugas Si’ayah (orang yang mengelola
terakhir yang wafat di Basrah.19 Ia zakat) di Bahrain. Kemudian Anas menetap
dimakamkan di al-T{affi>, suatu tempat yang di Basrah setelah di Madinah, dan ia juga
terletak sekitar 15 km dari Basrah dan menjadi pusat perhatian para ahli ilmu.
termasuk tempat yang dihormati oleh Berkat kerja keras dan kepandaiannya
Bangsa Arab di Irak. Tidak diketahui secara dalam menulis (administrasi), Anas dapat
pasti usia Anas Ibn Malik saat ia mengendalikan daerah Bahrain dengan
meninggal, Karena beberapa ulama berbeda sangat baik.23
pendapat mengenai tahun wafat Anas Ibn Dalam hal meriwayatkan hadis,
Malik.20 Anas meriwayatkan hadis langsung dari
Ibu Anas Ibn Malik bernama Ummu Rasulullah. Ketika Rasulullah hijrah ke
Sulaim al-Ans}a>riyah (dari golongan Ansar), Madinah, Anas berusia 10 tahun dan ketika
putri dari Mahlan. Ketika Rasulullah SAW Rasulullah wafat, usia Anas sudah mencapai
menetap di Madinah, Ummu Sulaim 20 tahun. Dengan dekatnya Anas dengan
membawa Anas datang menghadap Rasulullah, sehingga ia memperoleh banyak
Rasulullah. Ummu Sulaim memohon kesempatan untuk menerima hadis dari
kepada Rasulullah agar putranya Anas itu Rasulullah SAW. Selain dari Rasulullah,
dapat diterima mengabdi kepada Rasulullah Anas juga meriwayatkan hadis dari Abu
SAW.21 Sehingga sejak itulah Anas selalu Bakar, ‘Umar, ‘Uthma>n, ‘Abdullah Ibn
mendampingi Rasulullah. Ia bertugas Mas’u>d, ‘Abdullah Ibn Rawa>h}ah, dan
sebagai Kha>dim (pembantu) Nabi SAW, Fa>thimah al-Zahra>, ‘Abdurrahman Ibn ‘Auf
dan karena itulah orang memanggilnya dan sahabat-sahabat Rasulullah SAW. yang
dengan sebutan Kha>dim Rasul. Anas sendiri lain.24
bahkan merasa bangga dengan panggilan Anas Ibn malik sudah pandai
atau sebutan tersebut. menulis ketika ia diserahkan oleh ibunya
Anas Ibn Malik ini dikenal sebagai kepada Nabi SAW. Selain pandai menulis,
seorang yang tumbuh dewasa di rumah ia juga termasuk sahabat yang kuat
kenabian. Ia menjadi pembantu Rasulullah hafalannya. Oleh karena itu, tidak heran jika
selama puluhan tahun. Dengan demikian, ia banyak menulis hadis. Dalam
karena seringnya Anas berada di dekat meriwayatkan hadis, Anas Ibn Malik
Rasulullah, memungkinkan Anas lebih menempati urutan ketiga dalam kelompok
sering menyaksikan hal-hal yang terjadi sahabat. Anas Ibn Malik meriwayatkan
pada beliau yang mungkin tidak disaksikan hadis sebanyak 2.286 hadis. Al-Bukhari dan
oleh sahabat-sahabat lain.22 Muslim mengeluarkan sebanyak 318 hadis
Anas Ibn Malik juga termasuk orang dari Anas, 168 hadits di antaranya
yang terpandang dalam bidang disepakati oleh Bukhari dan Muslim. Al-
Bukhari sendiri mengeluarkan 80 hadis dan
Muslim 70 hadis.25
19
Sohari Sohari, “Perbedaan Tingkat Pemahaman Sebab-sebab Anas Ibn Malik banyak
Shahabat Dan Tabi’in Dalam Menginterpretasikan meriwayatkan hadis dari Nabi Muhammad
Al-Hadits,” Al Qalam 20, no. 96 (31 Maret 2003): SAW adalah sebagai berikut:
82, doi:10.32678/ALQALAM.V20I96.653.
20
RI, “Ensiklopedi Islam.", 180.
21
Al-Khati>b, al-Sunnah Qabla al-Tadwi>n, 472.
22
Muhammad Mustafa Azami, Hadis Nabawi dan 23
Al-Khati>b, al-Sunnah Qabla al-Tadwi>n, 473.
Sejarah Kodifikasinya (Jakarta: Pustaka Firdaus, 24
Al-Khati>b, al-Sunnah Qabla al-Tadwi>n, 472.
2014), 143. 25
Al-Khati>b, al-Sunnah Qabla al-Tadwi>n, 473.

P-ISSN: 1978-6948, UNIVERSUM, Vol. 16 No. 2 Desember 2022


e-ISSN: 2502-8650
24
Nurul Atik Hamida, Lau Han Sein KAJIAN HADIS DI KAWASAN BASRAH:
Sebuah Analisis Tentang Penyebaran dan Perkembangan
Hadis di Basrah

1. Hidup di tengah keluarga Nabi membenci untuk kembali kepada


Muhammad SAW kekafiran setelah Allah
2. Banyak bertemu dengan tokoh-tokoh menyelamatkannya darinya
sahabat yang datang menjumpai Nabi sebagaimana ia benci apabila di
Muhammad SAW lempar ke dalam api.
3. Seseorang yang sangat cerdas
4. Hidup lama setelah Nabi Muhammad 2. Abdullah Ibnu Abbas (w. 68 H)
SAW, yaitu 83 tahun.
Nama orang-orang yang Abdullah Ibnu Abbas merupakan
meriwayatkan hadis dari Anas, yaitu al- seorang sahabat sekaligus sepupu Rasulullah
H{asan, Sulaima>n al-Taimi, Abu> Qila>bah, SAW. Ia anak dari paman Rasulullah dan
Abu> Maja>z, ‘Abd al-‘Azi>z Ibn S{uhaib, Ish}a>q putra saudara istri beliau, yaitu Maimu>nah
Ibn Abi T{alh}ah. Abu Bakr Ibn ‘Abdullah al- Ibnti al-H{a>rith al-Hila>liyah, Ummul-
Muzani, Qata>dah, Tha>bit al-Bana>ni, Mukminin. Abdullah Ibnu Abbas memiliki
Muhammad Ibn Si>ri>n, Anas Ibn Si>ri>n, Ibnu nama lengkap ‘Abd Allah Ibn ‘Abba>s Ibn
Shiha>b al-Zuhri>, Rabi>’ah Ibn Abd al- ‘Abd al-Mut}alib Ibn Ha<shim Ibn ‘Abd
Rah}man, Yah}ya Ibn Sa'i>d al-Ansha>ri, Sa'i>d Mana>f al-Qurashi> al-Ha>shimi>. atau lebih
Ibn Jabi>r, dan banyak lagi yang lain.26 dikenal dengan sebutan Ibnu Abbas.28
Salah satu hadis yang diriwayatkan Ibnu Abbas lahir pada tahun 3 SH di
oleh Anas bin Malik adalah sebagai berikut: Syaib ketika Bani Hasyim mengalami
pemboikotan di Makkah. Ia dibesarkan
‫ َع ْن‬،ُ‫ َحدَّثَنَا ُش ْعبَة‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬،‫ب‬ ٍ ‫حدَّثَنَا سلَْيما ُن بْن حر‬
َْ ُ َ ُ َ dalam lingkungan keluarga yang terhormat
ِ ِ ٍ ِ
َّ ‫س بْ ِن َمالك َرض َي‬ ِ َ‫ َع ْن أَن‬،َ‫قَتَ َادة‬
‫ َعن النِ ِي‬،ُ‫اَّللُ َعْنه‬
‫َّب‬ di masyarakat Quraisy. Hal ini terlihat dari
kakek dan buyutnya, yaitu ‘Abd Mana>f,
‫ث َم ْن ُك َّن فِ ِيه‬ ٌ َ‫ " ثَال‬:‫ال‬ َ َ‫صلَّى هللاُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق‬َ Abd al-Mut}alib dan Ha<shim merupakan
‫ب‬َّ ‫َح‬ ِ
َّ ‫ َم ْن َكا َن‬:‫َو َج َد َحالََوةَ ا ِإلميَان‬ seseorang pemimpin Quraisy yang sangat
َ ‫اَّللُ َوَر ُسولُهُ أ‬ dihormati. Selain kakek dan buyutnya, saat
‫ب َعْب ًدا الَ ُُِيبُّهُ إَِّال ََِّّللِ َعَّز‬ ِ ِِ
َّ ‫َح‬َ ‫ َوَم ْن أ‬،‫إِلَْيه ِمَّا س َو ُاُهَا‬24 ia masih kecil ayahnya yang bernama Abbas
juga mendapat kehormatan sebagai penjaga
ُ‫ بَ ْع َد إِ ْذ أَنْ َق َذه‬،‫ود ِِف ال ُك ْف ِر‬ َ ُ‫ َوَم ْن يَكَْرهُ أَ ْن يَع‬،‫َو َج َّل‬ Ka’bah. Abbas bertugas melayani tamu-
27 ِ
" ‫ ِمْنهُ َك َما يَكَْرهُ أَ ْن يُْل َقى ِِف النَّار‬،ُ‫اَّلل‬
َّ tamu yang datang untuk melaksanakan
ibadah haji yang biasa disebut dengan
Telah menceritakan kepada kami siqayat al-H{aj.29
Sulaima>n Ibn H{arb, berkata: telah Ayah Ibnu Abbas, yang merupakan
menceritakan kepada kami Shu’bah, paman dari Rasulullah ini juga menjadi
dari Qata>dah, dari Anas Ibn Ma>lik pemimpin dari Bani Hasyim, terutama
r.a., dari Nabi Muhammad SAW setelah wafatnya Abu Thalib.30 Sedangkan
bersabda: Tiga sifat yang jika ada dari Ibnu Abbas bernama Ummu al-Fad}il
pada diri seseorang, dia akan meraih Lubabah al-Kubra binti Haris al-Hilaliyah,
manisnya, yaitu: Pertama, Allah dan
Rasulnya lebih ia cintai dari selain
keduanya. Kedua, Ia mencintai
seseorang, tidaklah mencintai 28
Al-Khati>b, al-Sunnah Qabla al-Tadwi>n, 476.
melainkan karena Allah. Ketiga, Ia 29
Mohammad Izdiyan Muttaqin, “Abdullah Bin
Abbas Dan Perannya Dalam Penafsiran Al-Qur’an:
Studi Tafsir Abdullah bin Abbas dalam Nuskhah Ali
Bin Abi Tholhah,” MISYKAT Jurnal Ilmu-ilmu Al-
26
Al-Khati>b, al-Sunnah Qabla al-Tadwi>n, 472. Quran Hadist Syari ah dan Tarbiyah 4, no. 2 (10
27
Muhammad Ibn Isma>’i>l Abu ‘Abdullah al-Bukha>ri> Desember 2019): 66,
Al-Ju’fi>, S{ah}i>h} al - Bukha>ri (Damaskus: Da>r T{u>q al- doi:10.33511/MISYKAT.V4N2.59-86.
Naja>h, 1422), 13. 30
Ibid..

P-ISSN: 1978-6948, UNIVERSUM, Vol. 16 No. 2 Desember 2022


e-ISSN: 2502-8650
25
Nurul Atik Hamida, Lau Han Sein KAJIAN HADIS DI KAWASAN BASRAH:
Sebuah Analisis Tentang Penyebaran dan Perkembangan
Hadis di Basrah

yang merupakan saudara kandung dari salah satu perawi yang terpercaya. Secara
Maimunah, istri Nabi Muhammad SAW. umum, Ibnu Abbas menempati urutan
Bibi beliau dari pihak ibu, adalah ibu dari keempat, setelah Abu Hurairah, Abdullah
Khalid Ibn Walid, lalu biIbnya yang kedua Ibn Umar, dan Jabir Ibn Abdullah. Ibnu
dari pihak ibu menikah dengan Usamah Abi Abbas meriwayatkan hadis sebanyak 1660
Syadad.31 hadis. Dari jumlah itu, Bukhari dan Muslim
Ibnu Abbas adalah orang yang mengeluarkan sebanyak 234 hadis, yang 75
mempunyai semangat tinggi dalam hadis di antaranya disepakati oleh Bukhari
menuntut ilmu. Karena seringnya Ibnu dan Muslim. Bukhari sendiri mengeluarkan
Abbas hidup bersama Rasulullah, maka 110 hadis dan Muslim 49 hadis. Hadis-hadis
banyak kemungkinan ia mendengar secara Ibnu Abbas terdapat dalam enam kitab
langsung hadis yang disampaikan oleh hadis dan kitab-kitab sunan.34
Rasulullah SAW. Dengan demikian Ibnu Abbas meriwayatkan hadits
banyaknya hadis yang ia dengar secara dari Nabi saw., dari bapaknya, dari ibunya,
langsung dari Rasulullah menjadikan ia yaitu Ummu al-Fad}il, dari saudaranya, yaitu
sebagai seorang Turjuman Alquran al-Fad}il, dari bibinya, yaitu Maimu>nah, dan
'(Penjelas Alquran). Selain itu, karena dari Abu Bakar, ‘Umar, ‘Uthma>n, ‘Ali, Abd
keistimewaannya dalam ilmu-ilmu al-Rah}man Ibn Auf, Mu'a>dh Ibn Jabal, Abu
keislaman, maka tidak heran jika kemudian Dhar al-Ghifa>ri, Ubai Ibn Ka'ab, dari
ia dijuluki dengan sebutan Lautan Ilmu (al- Tami>m ad-Da>ri, Kha>lid Ibn al-Wali>d (putra
Bah}r), Tinta Umat Islam (H{ibru al- bibiya), Usa>mah Ibn Zaid, Abu Sa'id al-
Ummah), Manusia Robbani (Robbaniyyu al- Khudri, Abu Hurairah, Mu’a>wiyah Ibn Abi
Ummah). 32 Sufya>n, dan dari banyak sumber riwayat
Ibnu Abbas tidak hanya mengambil yang lain.35
ilmu dari Rasulullah Saw. Tetapi Ia juga Banyak pula orang yang
belajar dari Ulama-Ulama yang ada diantara meriwayatkan hadis dari Ibnu Abbas. Yang
Para Sahabat, untuk mengambil ilmu-ilmu menerima hadis darinya dari kalangan
agama yang belum ia dapatkan sebelumnya. sahabat, antara lain adalah Abdullah Ibn
Ibnu Abbas memiliki kesungguhan dan ‘Amr Ibn Tha'labah Ibn al-Hakam al-Laithi>,
semangat yang luar biasa dalam mencari al-Miswar Ibn Makhramah, Abu al-T{ufail,
ilmu. Ia menyatakan bahwa untuk dan sahabat-sahabat lain. Sedangkan dari
mendapatkan suatu ilmu, ia akan kalangan tabfin adalah Sa'i>d Ibn al-
mendatangi lebih dari 33 sahabat. Hal ini Musayyab, Abdullah Ibn al-H{a>rith Ibn
dilakukan guna untuk mengambil semua Naufal, Abu Salamah Ibn Abdur-Rahman,
pendapat sahabat yang bisa jadi berbeda, al-Qa>sim Ibn Muhammad, ‘Ikrimah, At}a>',
meskipun semua ilmu tersebut mereka T{a>wus, Kari>b, Sa'i>d Ibn Jubair, Muja>hid,
dapatkan dari Rasulullah SAW.33 Amr Ibn Dina>r, dan lain-lain.36
Ibnu Abbas termasuk salah satu Dalam bidang militer, pada tahun 18
sahabat Nabi yang paling banyak H/639 M–21 H/642 M, Ibnu Abbas pernah
meriwayatkan hadis. Para pakar dan ahli mengikuti ekspedisi militer ke Mesir.
hadis menganggap Ibnu Abbas sebagai Kemudian Afrika Utara pada tahun 27
H/648 M, dan Jurjan serta tabaristan (yang
kini Iran Utara) pada tahun 30 H/651 M. Ia
31
Ibid.. juga pernah ikut dalam ekspedisi militer
32
M. Ajaj Al-Khatib, Hadis Nabi Sebelum di
Bukukan (Jakarta: Gema Insani Press, t.t.), 513.
33
Muttaqin, “Abdullah Bin Abbas Dan Perannya
Dalam Penafsiran Al-Qur’an: Studi Tafsir Abdullah 34
Al-Khati>b, al-Sunnah Qabla al-Tadwi>n, 514.
bin Abbas dalam Nuskhah Ali Bin Abi Tholhah.", 35
Al-Khati>b, al-Sunnah Qabla al-Tadwi>n, 477.
68. 36
Al-Khati>b, al-Sunnah Qabla al-Tadwi>n, 477.

P-ISSN: 1978-6948, UNIVERSUM, Vol. 16 No. 2 Desember 2022


e-ISSN: 2502-8650
26
Nurul Atik Hamida, Lau Han Sein KAJIAN HADIS DI KAWASAN BASRAH:
Sebuah Analisis Tentang Penyebaran dan Perkembangan
Hadis di Basrah

pada masa pemerintahan Umar Ibn Khatab kepada kami: Kha>lid, dari ‘Ikrimah,
bersama Yazid Ibn Mu’awiyah dan dari Ibnu Abbs berkata: Rasulullah
Abdullah Ibn Umar ke Constantinopel. SAW pernah mendekapku sambil
Selain itu, Ibnu Abbas juga diangkat oleh berdo’a, “Ya Allah ajarkanlah
khalifah Ali r.a sebagai Gubernur Bashrah padanya al-Kitab (Alquran.)
dan ikut menandatangani perjanjian
Siffin.37Setelah Rasulullah SAW wafat, 3. Hasan al-Basri (w. 110H/728 M)
Ibnu Abbas hijrah ke Mekkah, di sana ia
mengajarkan ilmu yang dimilikinya kepada Abu Sa’id al-Hasan Ibn Abi al-
murid-muridnya di Mekkah. Hasan Yasar al-Basri, atau yang lebih
Beliau juga menentang kekhalifahan dikenal dengan Hasan al-Basri ini lahir
Abdullah Ibn Zubair yang melakukan pada tahun 21 H/642 M di Madinah. Ia lahir
pemberontakan di Mekkah dan Madinah. dua tahun sebelum berakhirnya masa
Hingga pada akhirnya ia terpaksa hijrah dari kekhalifahan Umar Ibn Khattab. Nama
Mekkah ke Thoif. Di Thoif ia tetap ayahnya adalah Yasar, yang merupakan
mendukung Daulah Bani Umayyah. Selain seorang budak dari Zaid ibn Tsabit yang
dimerdekakan dan diangkat menjadi
itu, ia juga melakukan surat menyurat
sekretarisnya. Sedangkan Ibunya bernama
dengan Khalifah Bani Umayyah, yaitu
Khairah, yang lebih dikenal dengan Khairah
Abdul Malik Ibn Marwan. Hingga akhirnya
Maulat Ummu Salamah (budak Ummu
ia wafat di Thoif pada tahun 68 H, di usia
Salamah yang dimerdekakan).40
sekitar 70 tahun. Dalam referensi sejarah,
Pada mulanya keluarga Hasan al-
disebutkan bahwa saat pemakamannya,
Bashri tinggal di Wadi al-Qura, yaitu sebuah
muncul seekor burung berwarna putih, yang
daerah yang terletak di wilayah Madinah.
dikatakan itu adalah perwujudan ilmu
Akan tetapi, ketika terjadi perang Siffin
Abdullah Ibnu Abbas, dan terdengar suara
pada tahun 37 H, orang tuanya pindah ke
ayat Alquran tanpa ada yang tahu, siapa Basrah. Sedangkan Hasan sendiri tetap
yang membacakannya.38 tinggal di Madinah. Setelah setahun
Hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu kemudian dia menyusul orangtuanya pindah
Abbas adalah sebagai berikut: ke Basrah. Hasan termasuk golongan tabi’in,
ِ ‫ حدَّثَنَا عب ُد الوا ِر‬:‫ال‬
:‫ال‬
َ َ‫ ق‬،‫ث‬ َ َْ َ َ َ‫ ق‬،‫َحدَّثَنَا أَبُو َم ْع َم ٍر‬ yang dikenal sebagai seorang alim yang
:‫ال‬
َ َ‫اس ق‬ٍ َّ‫ َع ِن ابْ ِن َعب‬،َ‫ َع ْن ِع ْك ِرَمة‬،‫َحدَّثَنَا َخالِ ٌد‬ tinggi dan luas ilmunya, seorang yang
terpercaya, serta seorang hamba yang ahli
َ َ‫صلَّى هللاُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َوق‬
:‫ال‬ َِّ ‫ول‬ ُ ‫ض َّم ِِن َر ُس‬
َ ‫اَّلل‬ َ ibadah dan yang fasih dalam berbicara,
ِ ِ termasuk berbicara tentang rahasia hati
َ َ‫«اللَّ ُه َّم َعلي ْمهُ الكت‬
»‫اب‬
39
(asrar al-Qulub).41
Keluarga Hasan al-Bashri
merupakan keluarga yang menaruh
Telah menceritakan kepada kami perhatian besar terhadap ilmu, terutama
Abu> Ma’mar berkata: telah Alquran dan hadits. Ibunya, adalah seorang
menceritakan kepada kami ‘Abd al- penghafal dan periwayat banyak hadis, yang
Wari>th berkata: telah menceritakan menerima dan meriwayatkan banyak hadis
dari Ummu Salamah. Oleh karena itu,

37
RI, “Ensiklopedi Islam.", 30.
38
Muttaqin, “Abdullah Bin Abbas Dan Perannya 40
Muslimin dan Zaenal Arifin, “Kajian Pemikiran
Dalam Penafsiran Al-Qur’an: Studi Tafsir Abdullah Dakwah dan Komunikasi Hasan Basri,” Jurnal
bin Abbas dalam Nuskhah Ali Bin Abi Tholhah.", Komunikasi Islam 3, no. 2 (2019): 139-140.
68. 41
Muslimin dan Zaenal Arifin, “Kajian Pemikiran
39
Al-Ju’fi>, S{ah}i>h} al - Bukha>ri, 26. Dakwah Dan Komunikasi Hasan Basri,”, 140.

P-ISSN: 1978-6948, UNIVERSUM, Vol. 16 No. 2 Desember 2022


e-ISSN: 2502-8650
27
Nurul Atik Hamida, Lau Han Sein KAJIAN HADIS DI KAWASAN BASRAH:
Sebuah Analisis Tentang Penyebaran dan Perkembangan
Hadis di Basrah

pendidikan awal Hasan al-Bashri diperoleh Pada periode ini, ia banyak menimba
dari lingkungan keluarganya sendiri. Saat ilmu, bukan hanya dari ibunya,
berada di Madinah, sejak kelahiran Hasan melainkan juga dari sebagian sahabat
sampai dengan perpindahan keluarganya ke Nabi SAW.
Basrah, yang berlangsung selama kurang 2. Periode 43-53 H, pada periode ini
lebih 16 tahun, memberikan warna tersendiri Hasan mulai melibatkan diri dalam
bagi perkembangan pengetahuannya. Berkat berbagai peperangan dan penahlukan
bimIbngan dari ibunya, pada usia 14 tahun wilayah-wilayah baru. Saat yang
Hasan sudah mampu menghafal Alquran. bersamaan pula, ia juga bertemu dengan
Selain itu, Ia juga telah banyak mendengar banyak sahabat Nabi SAW dan
riwayat hadis dari ibunya sejak usia dini. menimba banyak ilmu dari mereka. Ia
Pergaulannya dengan para sahabat Nabi juga menjadi sekretaris Rabi’ Ibn Ziyad
SAW juga membuat pengetahuan al-Harisi (w. 53 H), yang merupakan
agamanya, terutama dalam bidang hadis, seorang amir Sijistan, Khurasan
bertambah luas.42 (Persia).
Keilmuan Hasan yang sangat luas 3. Periode 53-110 H, periode dimana ia
mengakibatkan banyak orang yang datang menghabiskan waktunya di Basrah
untuk menimba ilmu kepadanya. Mereka untuk menyampaikan dan mengajarkan
berkumpul di sekeliling Hasan untuk ilmunya.
mendengar ceramah-ceramah yang Hasan al-Bashri menerima dan
diberikan olehnya. Ceramah yang bagi meriwayatkan banyak hadis dari para
mereka merupakan pelembut hati yang sahabat dan juga tabiin. Ibnu Hajar al-
keras dan mampu meneteskan air mata para Asqalani menyebutkan bahwa Hasan masih
pelaku maksiat. Sehingga kemudian halaqah bertemu dengan Ali ibn Abi Thalib, Talhah
Hasan ini menjadi halaqah terbesar di ibn Ubaidillah, dan Aisyah Ibnti Abu Bakar.
Basrah, dan mampu menarik hati banyak Hasan juga menerima hadis riwayat dari
orang untuk mengikuti halaqah Hasan ini. beberapa sahabat dan perawi hadis lainnya,
Hasan juga merupakan seorang periwayat seperti Ubay Ibn Ka’ab (w. 19 H), Sa’id Ibn
hadis yang mendapat gelar h}ujjah. Gelar ini Ubadah, Umar Ibn Khattab, Ammar Ibn
diberikan kepada ulama hadis yang hafalan Yasir, Abu Hurairah, Usman Ibn Affan,
hadisnya dan kedalaman ilmunya dalam Abdullah Ibn Umar, Hamid at-Tawil, Yazid
memahami sanad dan matan hadis bisa Ibn Abi Maryam, dan Mu’awiyah Ibn Abu
dijadikan hujjah, serta pedoman bagi Sufyan.45
penghafal yang lain. Ahli hadis ini harus Untuk mengembangkan ilmu yang
menghafal 300.000 hadis.43 diterimanya, Hasan membuka Madrasah,
Seorang Ulama Yordania yang yaitu sebuah forum khusus untuk berdiskusi
bernama Ahmad Ismail al-Basit, membagi dan mengajarkan berbagai ilmu keislaman.
masa kehidupan Hasan menjadi tiga Di antara murid-muridnya ialah Wasil ibn
periode,44 yaitu: Atha (tokoh Muktazilah, w. 131 H), Amr
1. Periode tahun 21-42 H, yang berisi ibn Ubaid (tokoh Muktazilah, w. 145 H),
tentang kehidupan Hasan di Madinah. Ma’bad al-Jahani (w. 80 H), Gailan ad-
Dimasyqi (w. 105 H), dan Qatadah ibn
Di’amah as-Sadusi al-Basri (w. 118 H).
Murid-muridnya yang lain ialah Hamid at-
42
Muslimin dan Zaenal Arifin, “Kajian Pemikiran
Tawil (ulama dan penghafal hadis, w. 143
Dakwah Dan Komunikasi Hasan Basri,”, 140-141.
43
Idri, Hadis dan Orientalis: Prespektif Ulama Hadis
da Para Orientalis tentang Hadis Nabi (Depok:
Kencana, 2017), 113-114.
44
Muslimin dan Arifin, “Kajian Pemikiran Dakwah 45
Muslimin dan Arifin, “Kajian Pemikiran Dakwah
dan Komunikasi Hasan Basri.", 142. dan Komunikasi Hasan Basri.", 143.

P-ISSN: 1978-6948, UNIVERSUM, Vol. 16 No. 2 Desember 2022


e-ISSN: 2502-8650
28
Nurul Atik Hamida, Lau Han Sein KAJIAN HADIS DI KAWASAN BASRAH:
Sebuah Analisis Tentang Penyebaran dan Perkembangan
Hadis di Basrah

H), Bakr ibn Abdullah al-Muzani (seorang Muhammad Ibn Sirin memeiliki
faqih Basrah, w. 108 H), Sa’ad ibn Iyas nama lengkap Abu Bakr Ibn Abi ‘Amrah
(seorang faqih Basrah, w. 144 H), Malik ibn Muhammad Ibn Si>ri>n al-Bas}ri> al-Ans}a>ri.
Dinar (seorang ulama dan zuhud, w. 127 H), Disebut al-Anshari karena ia adalah seorang
dan Muhammad ibn Wasi’ al-Azadi al-Basri hamba milik salah seorang sahabat
(ahli kiraat dan ulama Basrah, w. 123 H).46 Anshar.49 Muhammad Ibn Sirin ini sering
Hasan al-Bashri wafat pada malam disebut dengan sebutan Ibnu Sirin. Ia
Jum’at, di awal Rajab tahun 110H/728 M. Ia dikenal sebagai seorang ahli fiqh yang
wafat pada usia 80 tahun. Pada saat itu, zuhud serta perawi hadis dari golongan
penduduk Basrah bersedih dan hampir tabi’in yang tinggal di Bashrah. Para ulama
seluruhnya mengantarkan jenazah Hasan Al- yang hidup semasa mengakui bahwa Ibnu
Basri ke pemakaman. Hari itu di Basrah Sirin adalah orang yang berilmu, ahli fikih,
tidak diselenggarakan sholat Ashar kuat daya hafalannya dan bersifat adil.50
berjamaah, karena kota itu kosong tak Ibnu Sirin lahir dua tahun menjelang
berpenghuni.47 berakhirnya masa pemerintahan Usman Ibn
Hadis yang diriwayatkan oleh Hasan Affan, sekitar tahun 33 H. kemudian wafat
al-Bashri adalah sebagai berikut: di bashrah pada hari Jumat, 9 Syawal tahun
‫يل ابْ ُن‬ ِ ِ ٍ ِ‫اَّللِ بن سع‬
ُ ‫ َحدَّثَنَا إ ْْسَاع‬:‫ال‬ َ َ‫يد ق‬ َ ُ ْ َّ ‫َحدَّثَنَا َعْب ُد‬ 110 H. Ayahnya bernama Sirin adalah
hamba dari Anas Ibn Malik. Sedangkan
ِ ِ‫ عن سع‬،‫ حدَّثَنا داود بن أَِِب ِهْن ٍد‬:‫ال‬
‫يد بْ ِن‬ َ َْ ُ ْ ُ ُ َ َ َ َ َ‫عُلَيَّةَ ق‬ ibnuya yang bernama Shaffiyah adalah
‫ال‬َ َ‫ ق‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬،َ‫ َع ْن أَِِب ُهَريْ َرة‬،‫اْلَ َس ِن‬ ْ ‫ َع ِن‬،َ‫أَِِب َخ ْ َْية‬ seorang yang pernah menjadi hamba
sahayanya Abu Bakar. Ibnu Sirin tumbuh
ِ ‫َي َعلَى الن‬
‫َّاس‬ َّ َِ‫ «لَيَأْت‬:‫صلَّى هللاُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬ َِّ ‫ول‬
َ ‫اَّلل‬ ُ ‫َر ُس‬ dan berkembang dalam bimIbngan Anas.
ِ‫ إَِّال آكِل ي‬،‫َح ٌد‬
ْ‫ فَ َم ْن ََل‬،‫الرََب‬
ِ
َ ‫َزَما ٌن َال يَْب َقى منْ ُه ْم أ‬
Ibnu Sirin dikenal sebagai seorang ahli fiqh
ُ yang salih, bahkan ia pernah melihat tiga
»‫َصابَهُ ِم ْن غُبَاره‬
48 ِِ
َ ‫ أ‬،‫ََيْ ُك ْل‬ puluh orang sahabat. Selain itu, ia juga
Telah menceritakan kepada kami ‘Abd termasuk orang yang sering melakukan
Allah Ibn Sa’i>d berkata, telah ibadah dan berpuasa. Ia berpuasa sehari
menceritakan kepada kami Isma>’i>l Ibn kemudian berbuka (tidak berpuasa) sehari.51
‘Ulayyah berkata, telah menceritakan Selain dalam hal beribadah, Ibnu
kepada kami Da>wud Ibn Abi> Hind, dari Sirin adalah seorang yang dikenal periang
Sa’i>d Ibn Abi> Khairah, dari al-H{asan, dan pandai bergaul. Keberadaannya sering
dari Abi> Hurairah berkata: Rasulullah kali dapat diterima di hati para ulama dan
SAW bersabda: “Sungguh akan datang penuntut ilmu. Hingga kemudian, ia sampai
satu zaman di tengah umat manusia, pada puncak kepemimpinan pada masanya.
tidak ada satupun orang kecuali dia Muhammad Ibn Sa'ad berkata "Ia adalah
akan makan riba. Jika dia memakannya, seorang yang terpercaya, terhormat, tingggi
dia akan terkena debunya.” kedudukannya sebagai ahli fikih, pemimpin,
dan luas ilmunya".52
4. Muhammad Ibn Sirin (w. 110 H) Ibnu Sirin merupakan seseorang
yang sangat berhati-hati dalam Agamanya.
Ia mempelajari Alquran, mempelajari
46
Muslimin dan Arifin, “Kajian Pemikiran Dakwah
dan Komunikasi Hasan Basri.", 143.
47
Muslimin dan Arifin, “Kajian Pemikiran Dakwah 49
Al-Khati>b, al-Sunnah Qabla al-Tadwi>n, 526.
dan Komunikasi Hasan Basri.", 143. 50
Al-Khatib, Hadis Nabi Sebelum di Bukukan, 555-
48
Ibn Ma>jah ‘Abdullah Muhammad Ibn Yazi>d al- 556.
Qazwaini>, Sunan Ibn Ma>jah, (Basrah: Da>r Ih}ya>a al- 51
Al-Khatib, Hadis Nabi Sebelum di Bukukan, 556.
Kitab al-‘Arabiyah, t.t.), 765. 52
Al-Khatib, Hadis Nabi Sebelum di Bukukan, 557.

P-ISSN: 1978-6948, UNIVERSUM, Vol. 16 No. 2 Desember 2022


e-ISSN: 2502-8650
29
Nurul Atik Hamida, Lau Han Sein KAJIAN HADIS DI KAWASAN BASRAH:
Sebuah Analisis Tentang Penyebaran dan Perkembangan
Hadis di Basrah

sekaligus mampu menghafal banyak hadis, mendalam terhadap isi kandungan dan
karena ia termasuk seseorang yang teliti rahasia yang terkandung dalam Alquran.55
serta kuat daya hafalannya. Ia Abu al-‘Aliyah merupakan
meriwayatkan hadis dari Anas Ibn Ma>lik, seseorang yang dilahirkan di Persia. Ia
Zaid Ibn Tha>bit, al-H{asan Ibn ‘AIi Ibn Abu merupakan salah satu orang yang sangat
Tha>lib, dari Abu Hurairah, Ibnu Abbas, beruntung karena ia diambil oleh kaum
Ibnu Umar, dan lain-lain. muslimin dan diasuh dengan penuh kasih
Banyak orang juga yang kemudian sayang serta diajarkan kebaikan kepadanya.
meriwayatkan hadis darinya. Di antara Hal tersebut terjadi ketika kaum muslimin
mereka adalah Amir al-Sha’bi>, Thabit al- masuk ke Negeri Persia untuk
Bana>ni, Kha>lid al-Hadha>a, Da>wud Ibn Abu mengeluarkan penduduknya dari kegelapan
Hindun, ‘Abdullah Ibn ‘Aun, Yu>nus menuju jalan yang terang atau lurus.
Ibn‘Abi>d, al-‘Auza>i, Ma>lik Ibn Di>na>r, Abu al-‘Aliyah lahir pada zaman
Hisha>m Ibn H{asa>n, dan lain-lain.53 Nabi Muhammad saw. Namun, ia tidak
Hadis yang diriwayatkan oleh Ibn termasuk ke dalam kategori sahabat karena
Sirin adalah sebagai berikut: ia tidak pernah bertemu dengan Nabi
‫ َحدَّثَنَا ُُمَ َّم ُد بْ ُن‬:‫َحدَّثَنَا أَبُو بَ ْك ِر بْ ُن أَِِب َشْي بَةَ قَ َال‬ Muhammad saw. Ia masuk Islam dan
dimerdekakan pada zaman khalifah Abu
‫ َع ِن ابْ ِن‬،‫ َحدَّثَنَا أَبُو ِه َال ٍل‬:‫ال‬ َ َ‫ي ق‬ُّ ‫َس ِد‬ْ ‫اْلَ َس ِن ْاْل‬
ْ Bakar al-Siddiq. Setelah dimerdekakan oleh
‫صلَّى هللاُ َعلَْي ِه‬ َ ‫َّب‬ ِ ِ
‫ َعن النِ ِي‬،َ‫ َع ْن أَِب ُهَريْ َرة‬،‫ين‬
ِِ
َ ‫سْي‬
tuannya, ia menggunakan waktunya untuk
beribadah kepada Allah dan menuntut ilmu
54
»‫ َوقِتَالُهُ ُك ْفٌر‬،‫وق‬
ٌ ‫اب الْ ُم ْسلِ ِم فُ ُس‬ ِ َ َ‫ ق‬،‫وسلَّم‬
ُ َ‫ «سب‬:‫ال‬ َ ََ kepada para sahabat. Ia meninggal dunia
“Telah menceritakan kepada kami Abu> pada tahun 93 H, dalam usia delapan puluh
Bakr Ibn Abi> Shaibah berkata, telah tahun lebih.56
menceritakan kepada kami Muhammad Abu al-‘Aliyah meriwayatkan hadis
Ibn al-H{asan al-Asdiy berkata, telah dari Abdullah ibn Mas’ud, Ubai Ibn Ka’ab,
menceritakan kepada kami Abu> Hila>l, Abu Ayyub al-Anshari, Abu Hurairah,
dari Ibn Si>ri<n, dari Abi> Hurairah, dari Abdullah Ibn Abbas, dan para sahabat yang
Nabi SAW bersabda: “Mencela seorang lain. Selain itu, ia juga seorang penghafal
muslim merupakan kefasikan dan Alquran yang menyetorkan hafalanya
memeranginya merupakan kekufuran.” kepada para sahabat, yaitu: Umar Ibn
Khattab, Ubai Ibn Ka’ab, Zaid Ibn Thabit,
dan Abdullah Ibn Abbas.57
Hadis yang diriwayatkan oleh Abu
5. Abu al-‘Aliyah (w. 93 H) al-‘Aliyah adalah sebagai berikut:
ِ ‫ حدَّثَنَا َعْب ُد الوَّه‬:‫ال‬
Abu al-‘Aliyah yang memiliki nama
‫اب‬ َ َ َ َ‫َحدَّثَنَا ُُمَ َّم ُد بْ ُن بَشَّا ٍر ق‬
asli rufai Ibn Mihran ini adalah bekas ،‫العالِيَ ِة‬ ِ
َ ‫ َع ْن أَِِب‬،ُ‫ َحدَّثَنَا َخال ٌد اْلَ َّذاء‬:‫ال‬َ َ‫الثَّ َق ِف ُّي ق‬
hamba seorang wanita Bani Riyah yang ‫اَّللُ َعلَْي ِه‬
َّ ‫صلَّى‬ َِّ ‫ول‬ ِ
kemudian menjadi seorang tabi’in yang َ ‫اَّلل‬ ُ ‫ َكا َن َر ُس‬:‫ت‬ ْ َ‫ قَال‬،َ‫َع ْن َعائ َشة‬
sangat teliti dari penduduk Basrah. Ia
dikenal sebagai seorang tabi’in yang huffaz
(pengahafal Alquran) dan muhadditsin (ahli
hadis). Selain sebagai penghafal Alquran, ia
55
Dian Penulisan Binte Saihen dan Dkk., “Sejarah
dan Perkembangan Hadith Pada Zaman Tabi’un”
juga mempunyai keahlian memahami secara
(UIKA Bogor Indonesia, t.t.), 19.
56
Muhammad Ali Ash-Shabuni, Studi Ilmu Alquran
(Bandung: Pustaka Setia, 2008), 347.
53
Al-Khati>b, al-Sunnah Qabla al-Tadwi>n, 526. 57
Saihen dan Dkk., “Sejarah dan Perkembangan
54
al-Qazwaini>, Sunan Ibn Ma>jah, 1599. Hadith Pada Zaman Tabi’un.", 21.

P-ISSN: 1978-6948, UNIVERSUM, Vol. 16 No. 2 Desember 2022


e-ISSN: 2502-8650
30
Nurul Atik Hamida, Lau Han Sein KAJIAN HADIS DI KAWASAN BASRAH:
Sebuah Analisis Tentang Penyebaran dan Perkembangan
Hadis di Basrah

‫«س َج َد َو ْج ِهي‬ ِ ِ
َ :‫ول ِِف ُس ُجود ال ُق ْرآن َِبللَّْي ِل‬ ُ ‫َو َسلَّ َم يَ ُق‬ Fudhail Ibn Fadhlah, dan al-Qasim Ibn
Mahran.
»‫صَرهُ ِِبَ ْولِِه َوقُ َّوته‬
58 ِِ
َ َ‫للَّذي َخلَ َقهُ َو َش َّق ْسَْ َعهُ َوب‬
ِِ Sedangkan murid-murid yang
“Telah menceritakan kepada kami menerima hadis darinya adalah Abban ibn
Muhammad Ibn Bashsha>r berkata, telah Yazid, Ibrahim Ibn ‘Abd Malik, Ismail Ibn
menceritakan kepada kami ‘Abd al- Abi Khuld, Ismail Ibn Muslim, Ayyub Ibn
Waha>b al-Thaqafy berkata, telah Abi Tamimah Kisan, Bukair ibn Abi al-
menceritakan kepada kami Kha>lid Ibn Samith, Jarir Ibn Hazm Ibn Zaid, Hajjaj ibn
al-Hadha>a, dari Abi> al-‘A<liyah, dari Hajjaj, Sa’id Ibn Abi Maryam, Sulaiman
‘A<ishah berkata, Nabi SAW membaca Ibn Suhaim, dan Syu’bah Ibn al-Hajjaj.61
sujud Alquran (tilawah) pada malam Hadis yang diriwayatkan oleh
hari: “Telah sujud wajahku kepada Qatadah adalah sebagai berikut:
Yang Menciptakanku, maka beratlah ‫ كِ َال ُُهَا َع ْن‬،‫ َوابْ ُن بَشَّا ٍر‬،‫َحدَّثَنَا ُُمَ َّم ُد بْ ُن الْ ُمثَ ََّّن‬
pendengaran dan penglihatan karena
kemampuan dan kekuatan-Nya.” ،‫ َحدَّثَنَا ُُمَ َّم ُد بْ ُن َج ْع َف ٍر‬:‫ال ابْ ُن الْ ُمثَ ََّّن‬ َ َ‫ ق‬،‫غُْن َد ٍر‬

6. Qatadah Ibn Di’amah (w. 117 H)


،‫س‬ ٍ َ‫ث َع ْن أَن‬ ُ ‫ ُُيَ يِد‬،َ‫ت قَتَ َادة‬ ِ َ َ‫ ق‬،ُ‫حدَّثَنَا ُشعبة‬
ُ ‫ َْس ْع‬:‫ال‬ َْ َ
ِ
‫صلَّى هللاُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬ ِ ِ
َ ‫ت َم َع َر ُسول هللا‬ ُ ‫صلَّْي‬
َ " :‫ال‬ َ َ‫ق‬
Nama lengkapnya ialah Qatadah Ibn
Di’amah Ibn Qatadah Abu al-Khatib al- ‫َح ًدا ِمْن ُه ْم‬ ْ ‫ فَلَ ْم أ‬،‫ َوعُثْ َما َن‬،‫ َوعُ َمَر‬،‫َوأَِِب بَ ْك ٍر‬
َ ‫َْسَ ْع أ‬
" ]1 :‫الرِحي ِم} [الفاحتة‬ َّ ِ‫يَ ْقَرأُ {بِ ْس ِم هللا‬
َّ ‫الر ْْحَ ِن‬
Sadusy. Ia merupakan seorang tabi’in yang 62
berasal dari keturunan al-Sadusy. Ia tinggal
di Basrah serta dijuluki sebagai Abu al- “Telah menceritakan kepada kami
Khatib. Qatadah lahir pada tahun 60/61 H Muhammad Ibn al-Muthanna dan Ibn
dan wafat pada tahun 117 H di Hait. Bashsha>r, keduanya dari Ghundar,
Qatadah ini mendapat penilaian yang tinggi berkata Ibn al-Muthanna, telah
dari kalangan ulama kritikus hadis.59 Sama menceritakan kepada kami Muhammad
halnya dengan Hasan al-bashri, Qatadah Ibn Ja’far, telah menceritakan kepada
juga merupakan seorang periwayat hadis kami Shu’bah berkata, Aku mendengar
yang mendapat gelar h}ujjah.60 Qata>dah, bercerita tentang Anas, dia
Qatadah menerima hadis dari guru- berkata: “Saya telah shalat bersama
gurunya, anatara lain: Ibrahim Ibn Yazid Rasulullah saw., Abu Bakar, Umar, dan
Ibn Qais, Abub Sa’id, Abu Umar, Abu Isa, Uthman, saya tidak mendengar salah
Abu Muslim, Ishaq Ibn ‘Abd Allah Ibn al- seorang di antara mereka membaca
Harth, Anas Ibn Malik, ‘Abd Allah Ibn Bismi Allah al-Rah}man al-Rah}i>m.”
Sarjas, Shafiyah Binti Syaibah, Budail Ibn
Maisarah, Basyir Ibn Ka’ab Ibn Ubay, 7. Syu’bah Ibn al-Hajjaj (w. 160 H)

Syu’bah memiliki nama lengkap


Syu’bah ibn al-Hajjaj ibn al-Ward al-Atakiy
58
Abu ‘Abd al-Rah}man Ahmad Ibn Shu’aib Ibn ‘Ali dengan nasab al-Azady al-Wasatiy. Ia
al-Khura>sani Al-Nasa’i, al-Sunan al-S{ughra li al- tinggal di Basrah dijuluki sebagai Abu
Nasa’i (H{alib: Maktab al-Mat}bu>’a>t al-Isla>miyati, Bashtamah. Syu’bah adalah anak angkat
1406), 474.
59
Rustina N, “Model Pembacaan Basmalah pada
Surah al-Fâtih?ah dalam Shalat; Kajian Hadis
Tahlîlîy,” Tafáqquh: Jurnal Penelitian Dan Kajian 61
N, “Model Pembacaan Basmalah pada Surah al-
Keislaman 6, no. 2 (22 Desember 2018): 150, Fâtih?ah dalam Shalat; Kajian Hadis Tahlîlîy.", 150.
doi:10.52431/TAFAQQUH.V6I2.139. 62
Muslim Ibn al-H{aja>j Abu al-H{asan al-Qushairi Al-
60
Idri, Hadis dan Orientalis: Prespektif Ulama Hadis Naisa>bu>ri>, S{ah}i>h} Muslim, (Bairut: Da>r Ih}ya>a al-
da Para Orientalis tentang Hadis Nabi, 114. Tura>th al-‘Arabi, t.t.), 289.

P-ISSN: 1978-6948, UNIVERSUM, Vol. 16 No. 2 Desember 2022


e-ISSN: 2502-8650
31
Nurul Atik Hamida, Lau Han Sein KAJIAN HADIS DI KAWASAN BASRAH:
Sebuah Analisis Tentang Penyebaran dan Perkembangan
Hadis di Basrah

dari Abdah ibn al-Aghar dan Yazid Ibn 7. Ma‘qal ibn


Mahlab. Ia dilahirkan pada tahun 85 H dan Basa>r
wafat dalam usia 77 tahun pada tahun 160 8. ‘Abdurrah}ma>n
H. Syu’bah ini termasuk seorang tabi’it ibn Samrah
tabi’in yang mendapat penilaian tertinggi 9. abu> Zaid al-
dari ulama kritikus hadis mengenai Ans}a>ri>
kepribadian dan kualitas intelektualnya.63 10. ‘Abdulla>h ibn
Syu’bah meriwayatkan hadis dari al-Shukhair
gurunya, antara lain: Abban Ibn Thuglab,
11. Hakam
Ibrahim Ibn Suwaid, Ibrahim Ibn umar Ibn
Mas’ud, Ibrahim Ibn Muslim, Ibrahim Ibn 12. ‘Uthma>n
Maisarah, Anas Ibn Sirin, Ayyub Ibn putra al-‘A<s
Tamimah Kisan, Barid Ibn Maryam Malik, 1. H{asan al-
Basthamah Ibn Muslim Ibn Numair, Jabir Bas}ri>
Ibn Hubaib, al-Harth Ibn Umair, Hubaib Ibn 2. Muh}ammad
al-Syahid, Sa’ad Ibn Abi Bardah, ‘Abd ibn Si>ri>n
Allah Ibn Shubaih, Usman Ibn Ashim Ibn 3. Ayyu>b al-
Husain, dan Qatadah Ibn Di’amah. Sakhtiya>ni>
Sedangkan murid muridnya antara 4. Bahz ibn
lain: Adam Ibn Abi Isa, Ibrahim Ibn Sa’ad, H{aki>m al-
Ibrahim ibn thuhman Ibn Syu’bah, Ahmad Qushairi> Periwayat
Ibn Basyir, Asbathah Ibn Muhammad Ibn Tabi’in 5. Yu>nus ibn Hadis
‘Abd al-Rahman, Isra’il Ibn Yunus Ibn Abi ‘Ubaid
Ishaq, al-Aswad Ibn Umar, Bakr Ibn Isa, 6. ‘Abdulla>h ibn
Hajjaj Ibn Nashir, Sa’id Ibn al-Rabi’, dan ‘Aun
lain-lain.64 7. ‘A<s}im ibn
Berikut ini akan disajikan tabel Sulaima>n al-
terkait tokoh-tokoh penyebaran hadis di Ah}wa>l
kota Basrah:
8. Qata>dah ibn
Thabaqat Nama Tokoh Di‘a>mah al-
1. A<nas ibn Sadu>si>
Ma>lik 1. Syu’bah Ibn
2. Abu> Mu>sa> al- al-Hajjaj
Ash‘a>ri Tabi’ut Periwayat
2. Sufya>n al-
3. ‘Abdulla>h ibn Tabi’in Hadis
Periwayat Thauri>
‘Abba>s
Sahabat Hadis
4. ‘Utbah ibn Tabel 1: Tokoh-Tokoh Hadis di Basrah
Ghazwa>n
5. ‘Imra>n ibn
H{us}ain E. Kesimpulan
6. Abu> Barzah
al-Asla>mi> Hadis sudah masuk ke Basrah pada
masa periode sahabat umar bin khattab
dengan melakukan al-tathabbut wa taqli>l
min al-riwa>yah (memperketat atau
63
N, “Model Pembacaan Basmalah pada Surah al- membatasi hadis dan mempersedikit
Fâtih?ah dalam Shalat; Kajian Hadis Tahlîlîy.", 149. periwayatan hadis) seperti halnya khalifah
64
N, “Model Pembacaan Basmalah pada Surah al- sebelumnya dan diteruskan sampai pada
Fâtih?ah dalam Shalat; Kajian Hadis Tahlîlîy.", 149.

P-ISSN: 1978-6948, UNIVERSUM, Vol. 16 No. 2 Desember 2022


e-ISSN: 2502-8650
32
Nurul Atik Hamida, Lau Han Sein KAJIAN HADIS DI KAWASAN BASRAH:
Sebuah Analisis Tentang Penyebaran dan Perkembangan
Hadis di Basrah

khalifah Ali bin Abi Thalib. Periwayatan Maktab al-Mat}bu>’a>t al-Isla>miyati,


hadis di kota Basrah terdapat sejumlah 1406.
sahabat yang berdomisili dan menjadi
rujukan untuk mendapatkan sebuah riwayat al-Qazwaini>, Ibn Ma>jah ‘Abdullah
hadis. Para sahabat yang mengajarkan hadis Muhammad Ibn Yazi>d. Sunan Ibn
di kota ini antara lain yaitu A<nas ibn Ma>lik. Ma>jah,. Basrah: Da>r Ih}ya>a al-Kitab al-
Selain itu ada abu> Mu>sa> al-Ash‘a>ri, ‘Arabiyah, t.t.
‘Abdulla>h ibn ‘Abba>s, ‘Utbah ibn
Ghazwa>n, ‘Imra>n ibn H{us}ain, Abu> Barzah Anshori, M. “Oposisi Penulisan Hadis di
al-Asla>mi>, Ma‘qal ibn Basa>r, ‘Abdurrah}ma>n Basrah pada Abad Kedua Hijriah.”
ibn Samrah, abu> Zaid al-Ans}a>ri>, ‘Abdulla>h UNIVERSUM: Jurnal KeIslaman dan
ibn al-Shukhair, Hakam dan ‘Uthma>n putra Kebudayaan, 2019.
al-‘A<s}. Atas pengajaran para sahabat di
Anshori, Muhammad. “Oposisi Penulisan
Basrah ini, kemudian munculah tokoh-
Hadis Di Basrah Pada Abad Kedua
tokoh terkenal dari kalangan ta>bi‘i>n,
Hijriah.” UNIVERSUM : Jurnal
diantaranya ialah H{asan al-Bas}ri>, dan
KeIslaman Dan Kebudayaan 13, no. 2
Muh}ammad ibn Si>ri>n. Ayyu>b al-Sakhtiya>ni>,
(26 Desember 2019).
Bahz ibn H{aki>m al-Qushairi>, Yu>nus ibn doi:10.30762/universum.v13i2.1910.
‘Ubaid, ‘Abdulla>h ibn ‘Aun, ‘A<s}im ibn
Sulaima>n al-Ah}wa>l, Qata>dah ibn Di‘a>mah Ash-Shabuni, Muhammad Ali. Studi Ilmu
al-Sadu>si>, dan lain sebagainya. Sedangkan Alquran. Bandung: Pustaka Setia,
tokoh tabi’it tabi’in di Basrah adalah 2008.
Syu’bah Ibn al-Hajjaj, Sufyan al-Tahuri,
dan lain-lain. Asror, Miftakhul, dan Imam Musbikhin.
Membedah Hadist Nabi SAW.
DAFTAR PUSTAKA Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.

Al-Ju’fi>, Muhammad Ibn Isma>’i>l Abu Azami, Muhammad Mustafa. Hadis Nabawi
‘Abdullah al-Bukha>ri>. S{ah}i>h} al - dan Sejarah Kodifikasinya. Jakarta:
Bukha>ri. Damaskus: Da>r T{u>q al- Pustaka Firdaus, 2014.
Naja>h, 1422.
Idri. Hadis dan Orientalis: Prespektif
Al-Khati>b, Aja>j. al-Sunnah Qabla al- Ulama Hadis da Para Orientalis
Tadwi>n. Kairo: Umm al-Qura Li al- tentang Hadis Nabi. Depok: Kencana,
T{aba>’ah Wa al-Nashr, 1988. 2017.

Al-Khatib, M. Ajaj. Hadis Nabi Sebelum di ———. Studi Hadis. Jakarta: Kencana,
Bukukan. Jakarta: Gema Insani Press, 2010.
t.t.
Muslimin, dan Zaenal Arifin. “Kajian
Al-Naisa>bu>ri>, Muslim Ibn al-H{aja>j Abu al- Pemikiran Dakwah dan Komunikasi
H{asan al-Qushairi. S{ah}i>h} Muslim,. Hasan Basri.” Jurnal Komunikasi
Bairut: Da>r Ih}ya>a al-Tura>th al-‘Arabi, Islam 3, no. 2 (2019): 137–55.
t.t.
Muttaqin, Mohammad Izdiyan. “Abdullah
Al-Nasa’i, Abu ‘Abd al-Rah}man Ahmad Ibn Bin Abbas Dan Perannya Dalam
Shu’aib Ibn ‘Ali al-Khura>sani. al- Penafsiran Al-Qur’an: Studi Tafsir
Sunan al-S{ughra li al-Nasa’i. H{alib: Abdullah bin Abbas dalam Nuskhah
Ali Bin Abi Tholhah.” MISYKAT

P-ISSN: 1978-6948, UNIVERSUM, Vol. 16 No. 2 Desember 2022


e-ISSN: 2502-8650
33
Nurul Atik Hamida, Lau Han Sein KAJIAN HADIS DI KAWASAN BASRAH:
Sebuah Analisis Tentang Penyebaran dan Perkembangan
Hadis di Basrah

Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran Hadist


Syari ah dan Tarbiyah 4, no. 2 (10
Desember 2019): 59–86.
doi:10.33511/MISYKAT.V4N2.59-
86.

N, Rustina. “Model Pembacaan Basmalah


pada Surah al-Fâtih?ah dalam Shalat;
Kajian Hadis Tahlîlîy.” Tafáqquh:
Jurnal Penelitian Dan Kajian
Keislaman 6, no. 2 (22 Desember
2018): 140–64.
doi:10.52431/TAFAQQUH.V6I2.139.

Rahmap, Rahmap. “Aliran Basrah; Sejarah


Lahir, Tokoh Dan Karakteristiknya.”
At-Turats 8, no. 1 (1 Juni 2014).
doi:10.24260/at-turats.v8i1.104.

RI, Perpustakaan Nasional. “Ensiklopedi


Islam.” Dalam jilid 2. Jakarta: Ichtiar
Baru Van Hoeve, 2005.

Rohman, Fatkhur, dan Muslihanah. “Sejarah


Perkembangan Islam Di Afrika Dan
Asia” 1, no. 1 (2019): 11–13.

Saihen, Dian Penulisan Binte, dan Dkk.


“Sejarah dan Perkembangan Hadith
Pada Zaman Tabi’un.” UIKA Bogor
Indonesia, t.t.

Sohari, Sohari. “Perbedaan Tingkat


Pemahaman Shahabat Dan Tabi’in
Dalam Menginterpretasikan Al-
Hadits.” Al Qalam 20, no. 96 (31
Maret 2003): 77–96.
doi:10.32678/ALQALAM.V20I96.65
3.

Suryadilaga, M. Alfatih, dan Dkk. Ulumul


Hadits. Yogyakarta: Sukses Offset,
2010.

Tasrif, Muh. “Studi Hadis di Indonesia


(Telaah Historis terhadap Studi Hadis
dari Abad XVII hingga Sekarang).”
Jurnal Studi Ilmu-ilmu al-Quran-
Hadis 5, no. 1 (t.t.).

P-ISSN: 1978-6948, UNIVERSUM, Vol. 16 No. 2 Desember 2022


e-ISSN: 2502-8650
34

You might also like