Professional Documents
Culture Documents
Evaluasi Pengelolaan Sampah Dengan Konsep 3R Di Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang
Evaluasi Pengelolaan Sampah Dengan Konsep 3R Di Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang
I. Pendahuluan
Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui DLH Kabupaten Lumajang membina masyarakat
kelurahan Ditotrunan Kecamatan Lumajang sebagai pilot project untuk mengolah sampahnya
sendiri sebelum dibuang ke tempat sampah melalui program Desa Berseri yang didalamnya terdapat
pengelolaan sampah secara 3R dengan tujuan awal untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang
ke TPS. Keengganan masyarakat untuk mengelola sampah dengan pengelolaan yang baik biasanya
didasari ketidak tahuan warga akan nilai ekonomi sampah. Pengelolaan sampah yang dilakukan oleh
sektor informal akan membuat nilai ekonomi yang relatif besar (Burcea, 2015).
Melihat keberhasilan pengelolaan sampah oleh masyarakat kelurahan Ditotrunan, Dinas
Lingkungan hidup Kabupaten Lumajang berencana membuatkan program pengelolaan sampah
secara terpadu. Tujuan penelitian ini mengetahui keberlanjutan program pengelolaan sampah
menggunakan konsep 3R pada Kelurahan Ditotrunan Kabupaten Lumajang. Salah satu indikator
keberhasilan suatu program ialah keberlanjutan dari program tersebut. Keberlanjutan suatu program
didefinisikan sebagai kemampuan mempertahankan fungsi dari jasa-jasa yang telah diatur dalam
suatu program tetap berfungsi tanpa adanya donasi dari pihak luar (Moningka, 2010). Salah satu
faktor yang menentukan keberlanjutan suatu pengelolaan yang berbasis partisipasi rakyat ialah
adanya kebutuhan masyarakat yang belum bisa terpenuhi oleh pemerintah maupun sektor formal
lain (Kruljac, 2012).
Penelitian ini merupakan penelitian dengan tujuan mendapatkan gambaran wacana pengelolaan
sampah berbasis rakyat menggunakan konsep 3R pada Kelurahan Ditotrunan, Kecamatan
Lumajang, Kabupaten Lumajang yang berkaitan dengan keberlangsungan program sebagai indicator
keberhasilan program dan potensi untuk diterapkan ditempat lain. Berdasarkan uraian diatas maka
judul penelitian ini adalah “evaluasi pengelolaan sampah dengan konsep 3R di kecamatan
Lumajang, kabupaten Lumajang”.
B. Analisa data
Analisa yang pertama adalah analisa kesesuaian program pengelolaan sampah dengan peraturan
dan rencana penanganan sampah Kabupaten Lumajang.
Defriatno, M. E., et.al (Evaluasi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Dengan Konsep 3R)
3
Berikutnya analisa keefektifan pengurangan sampah oleh program pengelolaan sampah berbasis
masyarakat dengan konsep 3R. Neraca massa digunakan untuk melacak pergerakan materi (dalam
hal ini sampah domestik warga Ditotrunan).
Skor untuk penilaian keefektifan pengelolaan sampah dapat dilihat dengan pengukuran atau skor
sebagai berikut (Nancy, 2003) Skor (1% - 25%) = Tidak efektif, Skor (26% - 50%) = Kurang
efektif, Skor (51% - 75%) = Efektif, Skor (76% - 100%) = Sangat efektif.
Berikutnya analisa Benefit Cost Ratio (BCR). Persamaan BCR dinyatakan dalam:
BC (i) = …………………………………………………………………(Persamaan
2)
Untuk mengetahui apakah suatu rencana investasi layak ekonomis atau tidak setelah melalui
metode ini jika BCR ≥ 1 artinya investasi layak (feasible) dan jika BCR < 1 artinya investasi tidak
layak (unfeasible).
Terakhir adalah analisa SWOT (Strength. Weakness, Opportunities, Threats). Analisa ini
digunakan untuk mengetahui berapa besar potensi manfaat yang akan diberikan oleh pengelolaan
sampah berbasis masyarakat dengan konsep 3R ini. Alur penelitian tercantum dalam bagan alur
penelitian berikut.
Defriatno, M. E., et.al (Evaluasi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Dengan Konsep 3R)
4
= 68,15%
Defriatno, M. E., et.al (Evaluasi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Dengan Konsep 3R)
5
Defriatno, M. E., et.al (Evaluasi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Dengan Konsep 3R)
6
Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.
(Kevin, 1992).
Strategi yang tepat untuk digunakan oleh program pengelolaan sampah berbasis
masyarakat dengan konsep 3R di Kelurahan Ditotrunan Kabupaten Lumajang berdasarkan kondisi
saat ini adalah strategi ST (Strength-Threat). Sehingga rekomendasi yang diberikan adalah:
- Pemerintah bersama warga berusaha mempromosikan hasil olahan sampah dan mencari
jaringan pemasaran olahan sampah
- Lakukan inovasi kerajinan sampah dengan menghilangkan kesan produk tersebut adalah produk
olahan sampah.
- Pemerintah dan masyarakat gencar mempromosikan produk kerajinan sampah
- Bentuk usaha baru bank sampah, misalkan asuransi kesehatan berbasis sampah
IV. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Berdasarkan hasil analisa pengelolaan sampah berbasis masyarakat dengan konsep 3R di
Kelurahan Ditotrunan sudah sesuai dengan Peraturan daerah.
Berdasarkan hasil pengukuran dan neraca massa, pengelolaan sampah berbasis masyarakat
dengan konsep 3R di Kelurahan Ditotrunan efektif (68,15%) mengurangi timbulan sampah yang
akan dibuang ke TPA.
Berdasarkan analisa SWOT diketahui bahwa posisi pengelolaan sampah berbasis
masyarakat berada pada kuadaran II (positif, negatif) yang menandakan sebuah organisasi yang
kuat namun menghadapi tantangan yang besar.
Daftar Pustaka
[1] Badan Pusat Statistik Kabupaten Lumajang, Kabupaten Lumajang Dalam Angka. Lumajang: BPS
Lumajang, 2014.
[2] Burcea, S.G, “The Economical, Social And Environmental Implications Of Infomal Waste Collection
And Recycling”, dalam Journal of Theoretical and Empirical Researches in Urban Management Volume
10 Issue 3, 2015
[3] Cahyo, S.L, Analisa Strategi Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat di Kota Semarang,
Universitas Diponegoro, 2011.
[4] Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang, Rancangan Akhir Perencanaan Strategis,
Lumajang, 2015.
[5] DLH Kabupaten Lumajang. Profil Adipura Kabupaten Lumajang, Lumajang, 2016.
[6] Faizah, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Masyarakat (Studi Kasus di Kota
Yogyakarta). Tesis Program Magister, Universitas Diponegoro, 2008
[7] Kevin P. Kearns, “From Comparative Advantage to Damage Control: Clarifying Strategic Issues
Using SWOT Analysis” dalam jurnal Nonprofit Management and Leadership, Vol. 3, No. 1. New
York: Henry HoltUniversity, 1992
[8] Kruljac, S, “Public–Private Partnerships in Solid Waste Management: Sustainable Development
Strategies for Brazil” dalam Journal of the society for latin american studies Bulletin of Latin
American Research, Vol. 31, No. 2, pp. 222–236, 2012
[9] Moningka, L, Community Participation in Solid Waste Management: Factors Favouring the
Sustainability of Community Participation, A Literature Review, UWEP Occasional Paper,
Netherlands, 2000
[10] Samuel, O.O, “Intraurban Analysis of Domestic Solid Waste Disposal Methods in a Sub-Sahara
African City” dalam Journal of Waste Management Volume 2014, Article ID 193469,7 pages, 2014
[11] Pokja AMPL Kabupaten Lumajang, Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Lumajang,
Lumajang, 2012
Defriatno, M. E., et.al (Evaluasi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Dengan Konsep 3R)
7
Defriatno, M. E., et.al (Evaluasi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Dengan Konsep 3R)