Kajian Praktik Penyelundupan Manusia Di Indonesia

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 18

Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632

De Jure
e-ISSN 2579-8561
Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:
No:10/E/EPT/2019

KAJIAN PRAKTIK PENYELUNDUPAN MANUSIA DI INDONESIA


(Study of People Smuggling Practices in Indonesia)

Muhar Junef
Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM
Kementerian Hukum dan HAM R.I., Jakarta
muharjunef@yahoo.co.id

Tulisan Diterima: 24 -01-2020; Tulisan Direvisi: 29-02-2020; Disetujui Diterbitkan: 0 2 - 0 3 - 2 0 2 0


DOI: http://dx.doi.org/10.30641/dejure.2020.V20.85-102

ABSTRACT
Indonesia as one of the countries in the world also has a strong potential for the practice of people smuggling.
Human smuggling is a form of transnational crime. Transnational crime is not only driven by the factors of
free trade which are wide open or weak law enforcement in Indonesia. But it is also supported by Indonesia’s
geographical area itself. Indonesia, whose geographical shape of the island lies, has many entrances: airports,
ports, lands and water boundaries. In addition, Indonesia, which also has a very long coastline, and is an area
that is located in a cross position of world trade traffic lanes, is also a major factor causing it to have a strong
potential for transnational crime in the form of people smuggling. The problem in this study emphasizes: why
is human smuggling still occurring in Indonesia? factors that cause human smuggling in Indonesia continue
to flourish ?, efforts should be made to overcome human smuggling in Indonesia ?. This research method uses
qualitative legal normative research. Recommendations need to be made about illegal immigrants who fall
into the category of victims in human smuggling and cooperation in eradicating transnational crime. The
purpose of this study is to determine the extent of Indonesia’s policy to tackle the problem of human smuggling
in Indonesia. The theoretical benefit of this research is for the development of science, especially immigration
law. While the practical benefits as a material consideration for the stakeholders, especially the Directorate
General of Immigration in making policies and regulations in the field of immigration.
Keywords: studies, practices, smuggling, people, Indonesia
ABSTRAK
Indonesia sebagai salah satu negara di dunia juga memiliki potensi yang kuat untuk terjadinya praktik
penyelundupan manusia. Penyelundupan manusia ini merupakan salah satu bentuk kejahatan transnasional.
Kejahatan transnasional bukan hanya didorong oleh faktor perdagangan bebas yang terbuka lebar atau
lemahnya penegakan hukum di Indonesia. Akan tetapi juga didukung oleh wilayah geografis Indonesia itu
sendiri. Indonesia yang bentuk negaranya kepuluan secara geografis memiliki banyak pintu masuk: bandara,
pelabuhan, batas darat dan perairan. Selain itu, Indonesia yang juga memiliki garis pantai yang sangat panjang,
dan merupakan wilayah yang terletak pada posisi silang jalur lalu lintas dagang dunia, juga menjadi faktor utama
yang menyebabkannya berpotensi kuat untuk terjadinya kejahatan transnasional dalam bentuk penyelundupan
orang. Permasalahan dalam penelitian ini menekankan pada : mengapa masih terjadi penyelundupan manusia
di Indonesia?, faktor-faktor yang menyebabkan penyelundupan manusia di Indonesia terus marak?, upaya
yang seharusnya dilakukan untuk mengatasi penyelundupan manusia di Indonesia?. Metode Penelitian ini
menggunakan penelitian hukum normatif yang bersifat kualitatif. Rekomendasi perlu dibuat aturan mengenai
imigran gelap yang masuk katagori korban dalam penyelundupan manusia dan kerjasama dalam memberantas
kejahatan transnasional. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana kebijakan Indonesia
untuk memanggulangi masalah penyelundupan manusia di Indonesia. Manfaat teoretis dari penelitian ini
adalah untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya hukum keimigrasian. Sedangkan manfaat praktisnya
sebagai bahan pertimbangan bagi para stake holder, khususnya Direktorat Jenderal Imigrasi dalam membuat
kebijakan dan peraturan di bidang keimigrasian.
Kata Kunci:kajian, praktik, penyelundupan, manusia, Indonesia

Jurnal Penelitian Hukum De Jure, Vol. 20 No. 1, Maret 2020: 85-102 85


Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632

De Jure
e-ISSN 2579-8561
Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:
No:10/E/EPT/2019

PENDAHULUAN Melihat hal tersebut dapat dikatakan


bahwa penyebab dan latar belakang terjadinya
Perkembangan teknologi dan informasi di
penyelundupan manusia tidak terlepas dari
bidang transformasi, baik darat, laut maupun
kondisi, tatanan, bahkan sistem nilai yang
udara yang dewasa ini mengalami kemajuan
dianggap tidak memungkinkan berkembangnya
dengan pesat, sehingga memberikan kemudahan
potensi dan harapan manusia di tanah airnya.
bagi penggunanya untuk mengakses tempat yang
Berbagai tekanan dalam masalah kependudukan,
diinginkan. Pesatnya perkembangan tersebut,
masalah ketimpangan strategi atau tidak meratanya
berbanding lurus dengan kejahatan lintas negara
pembagian kesempatan dan pembangunan sosial-
(transnational crime) yang belakangan ini makin
ekonomi, ataupun terjadinya berbagai konflik
marak terjadi, terutama di wilayah perairan
dengan alasan yang beranekaragam, telah lama
Indonesia yang sering kali disebut sebagai daerah
dipahami sebagai pemicu terjadinya arus migrasi
transit bagi para imigran gelap atau illegal.1
yang tidak sah.4
Wilayah Negara Republik Indonesia
Indonesia sering sekali dijadikan lokasi
memiliki karakteristik luas dan secara geografis
transit penyelundupan manusia karena kondisi
dikelilingi oleh perairan2. Suryo Sakti Hadiwijoyo
geografis serta karakter masyarakat Indonesia bisa
menjelaskan bahwa perbatasan negara yang
dengan mudah menentukan lokasi-lokasi yang
merupakan pengaruh dari karakteistik
nyaman sebagai tempat keluar dan menyiapkan
wilayah negara yang memiliki perbatasan laut,
sarana pengangkutnya dengan memanfaatkan
terutama akan tampak dalam bidang perniagaan
kondisi ekonomi masyarakat di sekitar pesisir
perdagangan maupun keamanan dan pertahanan
pantai.5
wilayah. Era dunia yang makin bebas dengan
sarana transformasi dan informasi yang semakin Salah satu faktor penyebab peningkatan
lancar, telah menunjang proses migrasi antar kasus penyelundupan manusia di Indonesia
negara. Bergesernya loyalitas nasional dan setiap tahunnya yaitu kondisi geografis Indonesia
perpindahan penduduk antar negara akibat sebagai negara kepulauan, yang memiliki banyak
pengaruh ekonomi global dan latar belakang yang pulau kecil yang berada dekat dengan negara lain.
lain telah menyebabkan Indonesia menjadi daerah Selain itu, ketidaktahuan masyarakat setempat
rawan penyelundupan manusia.3 akan kejahatan penyelundupan manusia serta
kebutuhan ekonomi juga menjadi faktor penyebab
peningkatan kasus penyelundupan manusia.
Masyarakat setempat terlibat dalam penampungan
1 I Dewa Agung Gede Mahardhika Martha., sementara dan menyebrangkan para imigran
“Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Pelaku tersebut dengan diberi imbalan. Beberapa
Tindak Pidana Penyelundupan Manusia (People daerah-daerah di Indonesia yang menjadi rute
Smuggling) .,” Magister Hukum Udayana Vol. V,
no. 1 Mei (2016): 112.Lihat juga Ady, “Tidak Mudah
penyelundupan manusia menuju negara tujuan
Tangani Imigran Gelap, Butuh Regulasi Yang Kuat adalah Pantai Jayanti dan Pantai Santolo di
Dan Anggaran Yang Cukup. Hukum Online.URL: Propinsi Jawa Barat, Kabupaten Bulukumba
Http://M.Hukumonline.Com.Berita/Baca/Tidak- (Sulawesi Selatan), Pulau Batam (Kepulauan
Mudah-Tangani-Imigran-Gelap.” (2013). Riau), Surabaya (Jawa Timur), dan Pulau Rote
2 Muhar Junef, “Penegakan Hukum Dalam Rangka
Penataan Ruang Guna Mewujudkan Pembangunan (Nusa Tenggara Timur). Tiga negara asal imigran
Berkelanjutan, Penelitian Hukum De Jure Vol. 17 No. gelap yang paling banyak berada di Indonesia
4 Tahun 2017 Hlm. 375; Muhar Junef. Implementasi adalah Afghanistan, Iran, dan Pakistan.6
Poros Maritim Dalam Prespektif Kebijakan, Peneliti
Hukum De Jure” Vol.17, no. 4 (2019): 375. Lihat juga
Muhar Junef, “Implementasi Poros Maritim Dalam 4 Natalis Pigay, “Migrasi Tenaga Kerja Internasional
Prespektif Kebijakan,” Penelitian Hukum De Jure (Sejarah, Fenomena, Masalah Dan Solusinya),
Vol. 19, no. 3 (2019): 304. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan,” (2005): 120.
3 Mujibussalim. Evylyn Martha Julianty, Dahlan 5 Opra Floria Sari, “Tanggung Jawab Indonesia
Ali, “Kebijakan Kriminal Dalam Penanggulangan Sebagai Negara Transit Bagi Warga Negara Asing
Penyelundupan Manusia Di Indonesia, Dalam (WNA) Yang Terlibat Dalam Penyelundupan
Jurnal Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Syiah Manusia, Dalam Artikel Ilmiah Fakultas Hukum
Kuala, Vol. 2 No. 2 (2014), Hlm. 41;,” Ilmu Hukum Universitas Brawijaya” (2014): 9.
Pascasarjana Universitas Syah Kuala Vol. 2, no. 2 6 Chloryne Trie Isana Dewi. Debby Kristin, “Tindak
(2014): 41. Pidana Kejahatan Penyelundupan Manusia

86 Kajian Praktik Penyelundupan Manusia di Indonesia... (Muhar Junef)


Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632

De Jure
e-ISSN 2579-8561
Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:
No:10/E/EPT/2019

Dikatakan bahwa penyelundupan baik United Nations Convention Againts Transnational


melalui darat maupun laut Indonesia sudah dikenal Organized Crime yang kemudian diratifikasi
sebagai negara transit penyelundupan manusia pada tahun 2009 melalui Undang-Undang Nomor
di mata Internasional. Daerah-daerah transit di 15 Tahun 2009 Tentang Protokol Menentang
Indonesia sebagai contoh di daerah Medan, Riau, Penyelundupan Migran melalui Darat, Laut
Jakarta, Surabaya, Entikong, Bali, Kepulauan dan Udara, Melengkapi Konvensi Perserikatan
Maluku, dan daerah perairan Indonesia lainnya.7 Bangsa-Bangsa Menentang Tindak Pidana
Meskipun Indonesia hanya dijadikan sebagai Transnasional yang Terorganisasi. Di Indonesia
negara transit, tidak berarti tidak membawa sendiri, penyelundupan manusia ada diatur
dampak negatif. Keberadaan imigran ilegal dalam secara implisit melalui Undang-Undang Darurat
kurun waktu tertentu akan menetap di Indonesia, Nomor 8 Tahun 1955 Tentang Pidana Imigrasi
sehingga akan menimbulkan peluang kejahatan maupun dalam Undang-Undang Keimigrasian
dalam segi kualitas dan kuantitas.8 Nomor 9 Tahun 1992. Akan tetapi, dua ketentuan
Menurut UNODC (United Nations Office hukum nasional tersebut tidak mampu menjerat
on Drugs and Crime) di Indonesia tahun pelaku penyelundupan manusia karena tidak ada
2013 imigran gelap Indonesia berjumlah 3645 definisi yang pasti mengenai kejahatan tersebut.
sedangkan menurut data Ditjen Imigrasi total Penyelundupan manusia hanya merupakan
imigran gelap sepanjang tahun 2017 mencapai pelanggaran keimigrasian bukan suatu kejahatan
14.337 imigran ilegal di Indonesia per 30 Juni atau tindak pidana pada masa itu. Butuh kurang
2017. 9 Ini menujukkan adanya peningkatan. Hal lebih 19 tahun bagi pemerintah Indonesia untuk
ini harus diantisipasi oleh Indonesia. merumuskan masalah penyelundupan manusia
masuk dalam masalah keimigrasian. Selama itu
Penyelundupan Manusia (people smuggling),
pula pelaku-pelaku people smuggling bergerak
menurut definisi Pasal 3 Protokol PBB Tahun
bebas melakukan aksinya. Hingga akhirnya
2000 tentang Penyelundupan Manusia, berarti
pada tahun 2011, Pemerintah mengeluarkan
mencari untuk mendapat, langsung maupun
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang
tidak langsung, keuntungan finansial atau materi
Keimigrasian yang didalamnya terdapat pasal
lainnya, dari masuknya seseorang secara ilegal
dalam ketentuan pidana yang mengatur mengenai
ke suatu bagian negara dimana orang tersebut
penyelundupan manusia.10 Berdasarkan uraian
bukanlah warga atau memiliki izin tinggal.
di atas, maka permasalahan yang akan dibahas
Masuk secara ilegal berarti melintasi batas
dalam tulisan ini adalah: mengapa masih terjadi
negara tanpa mematuhi peraturan/perijinan yang
penyelundupan manusia di Indonesia? Faktor-
diperlukan untuk memasuki wilayah suatu negara
faktor yang menyebabkan penyelundupan manusia
secara legal. Segala upaya telah dilakukan
di Indonesia terus marak? Upaya yang seharusnya
oleh berbagai negara di belahan dunia untuk
dilakukan untuk mengatasi penyelundupan
melawan kejahatan terhadap manusia ini adalah
manusia di Indonesia? Adapun tujuan penelitian
melalui Protocol Againts The Smuggling of
ini adalah untuk mengetahui sejauhmana
Migrants by Land, Sea and Air, Supplementing the
kebijakan Indonesia untuk memanggulangi
masalah penyelundupan manusia di Indonesia.
(People Smuggling) Di Indonesia: Tanggug Jawab Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah untuk
Indonesia Dan Australia. Padjadjaran.,” Jurnal Of pengembangan ilmu pengetahuan khususnya
International Law. Vol. 1, no. 1 (2017).
7 Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan
hukum keimigrasian. Sedangkan manfaat
Rakyat, “Daerah Sumber, Transit, Dan Penerima, praktisnya sebagai bahan pertimbangan bagi
Jakarta: Penghapusan Perdagangan Orang Di para stakeholder, khususnya Direktorat Jenderal
Indonesia.” (2005). Imigrasi dalam membuat kebijakan dan peraturan
8 Imam Santoso, “Perspektif Imigrasi Dalam United
di bidang keimigrasian.
Nation Convention Against Transnasional Organize
Crime, Jakarta, Pebruri,” (2010): 1.
9 Tribun-medan.com dengan judul Data Dirjen
Imigrasi, Total Imigran Gelap Sepanjang 2017
Capai 14.337 Imigran, https://medan.tribunnews. 10 Eranovita Kalalo Paembonan., “Pertanggungjawab-
com/2017/07/20/segini-total-imigran-gelap- an Pidana Terhadap Tindak Pidana Penyelundupan
sepanjang-2017, diakses pada tanggal 20 Januari Orang (People Smuggling).,” Lex Crimen Vol. III/N
2020 Jam 11.45 WIB. (2014).

Jurnal Penelitian Hukum De Jure, Vol. 20 No. 1, Maret 2020: 85-102 87


Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632

De Jure
e-ISSN 2579-8561
Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:
No:10/E/EPT/2019

METODE PENELITIAN dengan kata penyeludupan migran, yang diartikan


dalam Protokol melawan Penyeludupan Migran
Penelitian ini menggunakan penelitian hukum lewat Darat, Laut dan Udara, yang tercantum
normatif yang bersifat kualitatif. Maksudnya dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa
adalah penelitian yang menggambarkan, melawan Kejahatan Terorganisir Transnasional
menjelaskan, menganalisis, kajian praktik sebagai “...tindakan, dalam rangka, meraih, secara
penyelundupan manusia di Indonesia.11 Penelitian langsung atau tak langsung, manfaat finansial atau
ini diawali dengan pengumpulan bahan-bahan material lainnya, dari pemasukan ilegal seseorang
hukum dilakukan dengan mengidentikasi ke sebuah partai negara dimana orang tersebut
dan menginventarisasi peraturan perundang- bukanlah seorang warga negara”.
undangan, meneliti bahan pustaka (tulisan dan
Penyelundupan manusia, jika dilihat dari
hasil karya ilmiah), dan sumber-sumber bahan
sudut pandang kriminologi termasuk dalam aspek
hukum lainnya yang ada relevansinya dengan isu
kejahatan itu sendiri. Penyelundupan manusia
hukum dalam penelitian ini. Kemudian analisa
menurut Undang-Undang Nomor 6 tentang
menggunakan teknik analisa isu hukum (legal
Keimigrasian14 adalah “Perbuatan yang bertujuan
issue). Maksudnya penalaran (hukum) yang
mencari keuntungan, baik secara langsung
merupakan pola berpikir deduktif (deductive)
maupun tidak langsung, untuk diri sendiri atau
dalam persoalan hukum faktual yang konkrit.
untuk orang lain yang membawa seseorang atau
Proses yang terjadi dalam logika berpikir ini
kelompok orang, baik secara terorganisasi maupun
adalah abstraksi (hukum), nilai-nilai hukum, asas-
tidak terorganisasi, atau memerintahkan orang
asas hukum, konsep-konsep hukum, dan norma-
lain untuk membawa seseorang atau kelompok
norma hukum yang dirumuskan secara umum
orang, baik secara terorganisasi maupun tidak
dalam aturan-aturan hukum positif, kemudian
terorganisasi, yang tidak memiliki hak secara
dikonkritisasi (dijabarkan) dan diterapkan guna
sah untuk memasuki wilayah Indonesia atau
penyelesaian persoalan hukum konkrit yang
keluar wilayah Indonesia dan/atau masuk wilayah
dihadapi, begitu juga seterusnya.12
negara lain yang orang tersebut tidak memiliki
hak untuk memasuki wilayah tersebut secara sah,
PEMBAHASAN DAN ANALISIS baik dengan menggunakan dokumen sah maupun
A. Pengertian dokumen palsu, atau tanpa menggunakan dokumen
Sebelum membahas pertanyaan diatas, maka perjalanan, baik melalui pemeriksaan imigrasi
akan terlebih dahulu dikemukakan beberapa maupun tidak”. Jadi Undang-Undang Nomor
pengertian yang terkait erat dengan pembahasan 6 tahun 2011 mendefinisikan penyelundupan
penelitian ini, antara lain : manusia sebagai perbuatan yang mencari
keuntungan dengan membawa orang yang tidak
Menurut hukum Amerika Serikat,
mempunyai hak masuk/keluar di Indonesia atau
penyeludupan manusia adalah “fasilitasi,
negara lain secara sah dengan dokumen asli/
transporasi, upaya transportasi atau pemasukan
palsu ataupun dengan melalui atau tidak melalui
ilegal dari seseorang atau orang-orang yang
pemeriksaan imigrasi.
melintasi sebuah perbatasan internasional,
yang melanggar hukum satu negara atau lebih, Definisi penyelundupan migran menurut
baik secara diam-diam atau melalui penipuan, GAATW (Global Alliance Against Traffic in
seperti pemakaian dokumen-dokumen yang Women)15 adalah “dimasukannya seseorang secara
dipalsukan”.13 Secara internasional, istilah tersebut ilegal ke dalam suatu negara yang orang tersebut
dimengerti dan sering dipakai secara bergantian bukan merupakan warga negara atau penduduk
tetapnya”. Tujuan penyelundupan migran tersebut
adalah untuk mendapatkan keuntungan finansial
11 Peter Mahmud Marzuki, “Penelitian Hukum, atau material lainya.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group” (2015).
12 Yudha Bhakti Ardhiwisastra, “Imunitas Kedaulatan 14 Republik Indonesia, “Undang-Undang Nomor
Negara Di Forum Pengadilan Asing, Bandung: 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian, Bab I Pasal 1
Alumni,” (2017). Butir 32.” (n.d.).
13 Wikipedia, “Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/ 15 GAATW, “Definitions: ‘Smuggled Person’,
Penyeludupan_orang Diakases Pada Tanggal 20 (Bangkok, Smuggling and Trafficking: Rights and
Januari 2020 Jam 14.08 WIB.” (n.d.). Intersection),” (2011): 20–21.

88 Kajian Praktik Penyelundupan Manusia di Indonesia... (Muhar Junef)


Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632

De Jure
e-ISSN 2579-8561
Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:
No:10/E/EPT/2019

Menurut buku “Tinjauan Kritis terhadap B. Negara Indonesia sebagai negara tujuan
Penyelundupan Manusia di Indonesia dan transit untuk penyelundupan Manusia
berbagai Dampaknya”16 karangan Adrianus Indonesia berada dalam jalur lalu lintas
Meliala, menjelaskan bahwa penyelundupan perdagangan dunia, karena posisinya yang sangat
manusia adalah niat untuk pindah ke negara lain strategis, dengan letak demikian strategis, praktis
secara melanggar hukum, dengan berbagai cara, menjadikan Indonesia sebagai jalur yang padat
baik menjadi imigran ilegal, dan menghadirkan akan lalu lintas Internasional, baik melalui jalur
peran lainnya yang membantu bagaimana proses darat, laut maupun udara. Jalur ini merupakan
penyelundupan itu berhasil. Wilayah tujuan dari jalur penghubung berbagai macam kegiatan
penyelundupan manusia adalah antar negara, ekonomi, sosial dan budaya oleh negara-negara di
dari negara asal orang yang akan diselundupkan dunia, khususnya di kawasan Asia dan Australia.
tersebut ke negara lain dengan tidak melalui Tentu saja hal ini sangat menjanjikan potensi
proses imigrasi sesuai dengan aturan imigrasi perekonomian yang baik bagi negara berkembang
yang berlaku di masing-masing negara (negara seperti Indonesia. Selain itu dari segi sosial dan
asal, negara transit, negara tujuan). budaya, dengan banyaknya interaksi dengan
Laacher (2002)17 dalam jurnal “Human dunia luar menjadikan Indonesia lebih dikenal
Trafficking, Information Campaigns, and dalam pergaulan internasional serta tidak menutup
Strategies of Migration Control” karangan dari kemungkinan terjadinya akulturasi antara budaya
Céline Nieuwenhuys and Antoine Pécoud juga Indonesia serta negara-negara sekitar yang
menjelaskan, secara umum para migran yang dapat menambah ragam budaya yang ada. Akan
hendak meninggalkan negara asalnya hanya tetapi di balik potensi yang ada dan menjanjikan
memiliki pengetahuan yang mendasar tentang keuntungan dari sisi ekonomi, sosial bahkan
negara tujuannya. Informasi-informasi yang hanya budaya. Letak yang strategis ini juga menjadi
sekedarnya tersebut dapat menjadikan dasar yang momok bagi Indonesia20.
kuat bagi para migran untuk melakukan migrasi. Kondisi ini menghadapkan Indonesia pada
Padahal negara tujuannya belum tentu seperti apa kenyataan bahwa wilayahnya sering kali dijadikan
yang dibayangkan para migran tersebut. Upah jalur yang digunakan oleh para sindikat kejahatan
yang kecil di negara asal pun akan membuat Internasional untuk melakukan aksinya. Sebut saja
migran tersebut membayangkan negara tujuannya penyelundupan manusia, salah satu kejahatan
memiliki upah pekerjaan yang jauh lebih besar, lintas batas negara yang belakangan sering terjadi
sehingga walaupun tempat asal migran tetap di wilayah Indonesia, terutama wilayah perairan
tersedia lapangan pekerjaan, namun migran lebih yang digunakan sebagai pintu untuk keluar dan
tertarik pindah ke negara yang memiliki upah masuk. Keamanan daerah perairan d a n
lebih besar18. Pengusaha yang memiliki bisnis keselamatan pelayaran menjadi hal yang penting
di negara maju lebih memilih memperkerjakan untuk mendukung kelancaran perdagangan dunia.
migran ilegal di perusahaan milik mereka, karena Akan tetapi kejahatan lintas batas negara bukanlah
upah yang dibayarkan relatif lebih murah jika hal yang mudah untuk dihadapi, salah satu yang
memperkerjakan migran ilegal19, dan bagi migran sangat serius dan sedang dihadapi Indonesia. Saat
ilegal upah yang didapatkan jauh lebih besar ini adalah kejahatan penyelundupan manusia.
daripada di negara asal mereka. Tragedi kemanusiaan yang tak kunjung usai
mengakibatkan terjadinya eksodus penduduk
16 Adrianus Meliala, “Tinjauan Kritis Terhadap yang sulit untuk dibendung. Kekuatiran akan
Penyelundupan Manusia Di Indonesia Dan
Berbagai Dampaknya, Jakarta.” (2011): 1.
rasa aman atas keselamatan diri karena tertekan,
17 Celine Nieuwenhuys dan Antoine Pecoud, “Human baik karena faktor politik maupun konflik yang
Trafficking, Information Campaigns, and Strategies berkepanjangan menjadikan banyak warga
of Migration Control, (Sage, American Behavioral berusaha mencari tempat yang aman dan berharap
Scientist,” (2007): 1685–1686.
dapat memperbaiki kehidupannya. Salah satu cara
18 Michael P Todaro. & Lydia Marusko, “Illegal
Migration and US Immigration Reform: A yang ditempuh adalah menyelundupkan diri ke
Conceptual Framework.,” (Population and
development Review, Vol. 13, no. 1 (1987): 101–114. 20 Martha., “Pertanggungjawaban Pidana Terhadap
19 J. B. Grossman, “Illegal Immigrants and Domestic Pelaku Tindak Pidana Penyelundupan Manusia
Employment. (Industrial and Labor Relation (People Smuggling) .”
Review),” 37, no. 2 (1984): 240–251.

Jurnal Penelitian Hukum De Jure, Vol. 20 No. 1, Maret 2020: 85-102 89


Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632

De Jure
e-ISSN 2579-8561
Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:
No:10/E/EPT/2019

negara-negara yang dituju dengan melalui wilayah harus mengakui bahwa terdapat kebiasaan warga
perairan Indonesia21. Adapun rute penyelundupan Indonesia yang lebih dapat menerima pendatang
manusia dapat dilihat pada peta dibawah ini: baru, apalagi bila orang asing itu muslim dan
berikut sawo matang23 Keberadaan imigran
ilegal dan interaksinya dengan warga Indonesia
berdampak sosial psikologis terhadap kondisi
imigran ilegal maupun warga negara Indonesia.
Dampak sosial psikologis dari interaksi sosial yang
dialami oleh imigran ilegal maupun warga negara
Indonesia tampaknya cenderung mengakibatkan
masalah yang lebih serius jika tidak ditangani
(Sumber Ditjen Imigrasi 2020.) secara komprehensif24.
C. Praktik Penyelundupan Manusia di Berangkat dari kenyataan obyektif bahwa
Indonesia pengalaman konflik di masa lalu dan atau
pengalaman mengalami diskriminasi, serta
Sebelum menguraikan lebih mendalam beberapa hidup dalam kemiskinan di negara asal
tentang penyelundupan manusia di Indonesia , maupun negara kedua sebelum masuk Indonesia
selalu timbul pertanyaan, mengapa penyelundupan sebagai push factor sebagian besar imigran ilegal
manusia di Indonesia terus terjadi, apa berimigrasi. Maka dapat dipastikan bahwa mereka
penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya, masuk ke Indonesia dengan kondisi psikososial
dan akan dijelaskan lebih mendalam dalam yang rentan. Stres paska pengalaman traumatik,
analisis. prasangka terhadap out-group, kecenderungan
Penyelundupan manusia telah menjadi perilaku agresif dialami oleh mereka ketika
fenomena global yang menjadi masalah di banyak masuk Indonesia25.
negara, termasuk Indonesia. Sejak tahun 1994, Kondisi psikososial yang negatif ini
The United Nation Commission and Prevention tampaknya semakin memburuk karena
and Criminal Justice telah mengidentifikasikan pengalaman negatif yang diperoleh dalam
penyelundupan manusia sebagai masalah banyak perjalanan menuju negara tujuan akhir maupun
negara, khususnya bagi negara sumber, negara ditangkap serta ditahan di Indonesia. Konsekuensi
transit dan tujuan. Kagagalan mengatur arus logis dari kondisi psikososial yang negatif tentunya
imigrasi ini dapat merugikan semua pihak. mempengaruhi imigran ilegal dan interaksinya
Negara asal telah kehilangan tenaga produktif terhadap warga negara Indonesia dan
yang potensial membangun negaranya, sedangkan meningkatkan kerentanan terjadinya masalah
negara tujuan mendapat beban sebagai masalah psikososial yang serius. Kondisi psikososial yang
sosial seperti persaingan kerja dengan penduduk serius tentunya memerlukan penanganan yang
lokal yang tidak fair, meningkatnya pengeluaran lebih profesional. Kenyataannya akses untuk
dana dan kriminalitas22. mendapatkan penanganan yang lebih profesional
Indonesia yang semakin terbuka, pada masih sangat terbatas. Dampak ke depan diduga
dasarnya terbuka pula pada orang asing, akan muncul antara lain meningkatnya prilaku
tampaknya Indonesia adalah negara yang menarik beresiko imigran ilegal sebagai bentuk upaya/
di mata imigran ilegal. Sudah menjadi rahasia aktifitas untuk mengurangi stres (stress-relief
umum bahwa letak geografis Indonesia sangat activities), misalnya peningkatan konsumsi
strategis untuk melintas ke Australia, ditambah alkohol dan prostitusi26.
lagi dengan kelemahan bidang kemanan laut dan
pengawasan di perbatasan darat. Kita juga 23 Adrainus Meliala, “Pemantapan Legalitass Dan
Kebijakan Menyangkut Penyelendupan Manusia,
(Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik UI.”
21 Ibid. (2011): 60.
22 Anna Kicinger, “Non Traditional SecurityThreatand 24 Ibid.
The EU Respones to This Phenomenom, “ Http:// 25 Ibid.
Www.Cefmr.Pan.Pl/Docs/Cemfrwpp2004-02.Pdf 26 Departemen Kriminologi, “Fakultas Ilmu Sosial
Di Akses Pada Tanggal 21 Januari 2020 Pukul 08,09 Dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Bekerja
WIB” (n.d.). Sama Dengan Jakarta Centre for Law Enforcement

90 Kajian Praktik Penyelundupan Manusia di Indonesia... (Muhar Junef)


Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632

De Jure
e-ISSN 2579-8561
Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:
No:10/E/EPT/2019

Hal ini tentunya menimbulkan masalah rangka melindungi kepentingan nasional, hanya
sosial yang menjadi beban Indoensia. Potensi orang asing yag memberikan manfaat serta tidak
kekerasan yang dilakukan oleh imigran ilegal membahayakan keamanan dan ketertiban umum
sebagai ekspresi frustasi pun sangat besar diperbolehkan masuk dan berada di wilayah
kemungkinannya akan terjadi. Motivasi yang Indonesia.30
sangat besar untuk sukses, tiba di negara tujuan
utama untuk dapat memperbaiki keadaaan ekonomi
keluarga dan hidup aman dan damai seperti yang
dicita- citakan, kemungkinan besar mendorong
imigran ilegal untuk menggunakan berbagai
upaya dan kesempatan (tujuan menghalalkan
segala cara) untuk mendapatkannya termasuk
berbuat kriminal, melanggar hukum atau aturan
yang ada di Indonesia. Hal ini sangat mungkin
terjadi terutama apabila imigran ilegal menyadari (Sumber: https://id.wikipedia.org)
bahwa aspek penegakan hukum di Indonesia Selain itu, interaksi yang positif antara imi-
relatif rendah27. gran ilegal dan warga negara Indonesia tampak-
Masuknya imigran ilegal menimbulkan nya akan banyak terjadi di level grass-root dalam
dampak tersendiri secara sosial budaya, para berbagai relasi interpersonal yang mendalam.
imgiran yang masuk secara ilegal akan membawa Kasus pacaran dan pernikahan antara imigran
pengaruh sosial pada kehidupan warga negara ilegal dan penduduk Indonesia diperkirakan
Indonesia. Hal tersebut akan menciptakan budaya akan semakin meningkat. Namun mengalami
baru yang terkadang tidak sesuai dengan budaya masalah yang serius di kemudian hari, seperti
yang berlaku di Indonesia. Kemudian dampak kehamilan di luar nikah, perceraian dan kekerasan
selanjutnya adalah dampak secara keamanan dalam rumah tangga. Hal ini disebabkan karena
nasional, penyelundupan manusia justru akan perbedaan budaya serta kondisi psikososial yang
menciptakan kerawanan bagi keamanan negara rentan, ditambah lagi dengan kenyataan obyektif
serta bisa merusak kesatuan dan persatuan bahwa berada di Indonesia bukanlah tujuan utama
Indonesia28. Walaupaun demikian disatu sisi dari migrasi yang dilakukan, dimana di dalamnya
Indonesia sebagai negara merdeka memiliki begitu banyak pengorbanan telah dilakukan oleh
kedaulatan untuk menentukan orang yang dapat imigran ilegal.31
masuk atau keluar wilayah Indonesia. Dalam Komisi Nasional Hak Asasi Australia
penjelasan Undang-undang Nomor 6 tahun 2011 (Australian National Human Rights Commission
tentang Keimigrasian yang menyatakan bahwa /AHRC) mempublikasikan laporan investigasi
Keimigrasian Indonesia menganut kebijakan berjudul “An Age of Uncertainty”. Laporan
selektif (selective policy) yang menjunjung ini menyorot soal “kesalahan prosedur” pihak
tinggi nilai hak asasi manusia29. Sehingga dalam berwenang Australia terkait pemenjaraan remaja
pria Indonesia di sel penjara dewasa. Dalam
rentang 2008 hingga 2011, menurut laporan itu,
Cooperatioan, Tinjauan Kritis Terhadap
Penyelundupan Manusia Di Indonesia Dan
180 remaja pria Indonesia tersangkut dalam kasus
Berbagai Dampaknya,” (2011): 84. tersebut. Para remaja pria Indonesia itu ditangkap
27 Departemen Kriminologi, “Fakultas Ilmu Sosial kepolisian Australia dalam kasus penyelundupan
Dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Bekerja
Sama Dengan Jakarta Centre for Law Enforcement
Cooperatioan, Tinjauan Kritis Terhadap Tahun 2011 Tentang Keimigrasian, Alinea 11” (n.d.).
Penyelundupan Manusia Di Indonesia dan Berbagai 30 Budi Mulyawan, “Kendala Implementasi Aplikasi
Dampaknya, Jakarta, 2011, H” (2011): 84–85. Pelapor Orang Asing.,” Ilmiah Kebijakan Hukum
28 Febby Fadillah, “Dampak Imigran Gelap Di Vol. 11, no. 3 (2017): 288.
Indonesia. Https://Www.Kompasiana.Com/ 31 Departemen Kriminologi, “Fakultas Ilmu Sosial
Febbyfadillah/Dampak - Imigran- Ilegal- Di- Dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Bekerja
Indonesia_584eb1e33e 23bd601a0ba81b Di Akses Sama Dengan Jakarta Centre for Law Enforcement
Pada Tanggal 22 Januari 2020 Pukul 10.52 WIB” Cooperatioan, Tinjauan Kritis Terhadap
(n.d.). Penyelundupan Manusia Di Indonesia Dan
29 Indonesia, “Penjelasan Undang-Undang Nomor 6 Berbagai Dampaknya” (n.d.): 85.

Jurnal Penelitian Hukum De Jure, Vol. 20 No. 1, Maret 2020: 85-102 91


Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632

De Jure
e-ISSN 2579-8561
Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:
No:10/E/EPT/2019

imigran gelap. Modusnya, mereka menjadi


anak buah kapal (ABK) dari kapal-kapal yang
membawa para imigran gelap. Ali Jasmin adalah
salah satu remaja pria yang tidak beruntung itu.
Hasil pengadilan sendiri mendakwa Ali terlibat
dalam aktivitas penyelundupan 55 imigran asal
Afganistan ke Australia. Dia kemudian diganjar
hukuman lima tahun penjara. Ali akhirnya memang
dibebaskan dan dideportasi ke Indonesia pada
2012. Itu terjadi setelah kasusnya ramai menjadi
perbincangan di media. Saat itu, Ali mendapatkan
(Sumber: Department of Imigration and Border
juga bantuan Colin Singer, ketua lembaga swadaya Australia)
masyarakat Indonesia International Initiatives
Agen Lokal Berperan.
(TIGA-I). Putusan terhadap Ali pun dibatalkan
pada 2017 oleh Pengadilan Tinggi Australia Barat. Detail laporan menyebut bahwa para
Pengadilan Tinggi menilai terjadi kesalahan dalam imigran, para pencari suaka ke Australia, biasanya
pemutusan perkara terdahulu. Perkembangan melakukan transaksi dengan agen kapal lokal di
terakhir, Ali bersama 50 orang lainnya tengah sekitar perairan Sumatera. Sekitar 57,7 persen
mengajukan tuntutan ganti rugi.32 imigran mengakui mereka berpindah dari agen
asal ke agen lokal di wilayah itu. Para imigran
Ada banyak alasan yang menyebabkan
berangkat dari Jawa Timur, Nusa Tenggara, serta
mereka datang ke Indonesia secara ilegal, seperti
pulau-pulau kecil di bagian Timur Indonesia.
ditunjukkan tabel berikut ini.
Departemen Imigrasi dan Perbatasan Australia
mencatat bahwa agen penyelundup memiliki
peran signifikan dalam memboyong imigran ke
Australia. Para agen ini berbasis di Indonesia dan
mereka melakukan kesepakatan tertentu dengan
para imigran.

(Sumber: Department of Imigration and Border


Australia)
Waktu Transit Kenyataan bahwa Indonesia
adalah negara singgah (in transit) bagi para
imigran gelap itu terbukti dari durasi mereka
tinggal. Sebanyak 17,50 persen imigran responden
menyatakan mereka tinggal di Indonesia selama (Sumber: Department of Imigration and Border
2-4 minggu. Selama kurun waktu itulah para Australia)
imigran bisa mengambil jeda untuk perjalanan Sebanyak 20 imigran (16,8 persen),
selanjutnya, berganti agen penyelundup, atau mengaku melakukan kesepakatan dengan agen
menjadikan transit sebagai strategi tersendiri kapal penyelundup lokal. Para pencari suaka
sebelum masuk ke wilayah Australia. harus berhati-hati dalam memilih agen dan
menegosiasikan harga, agar mereka dapat selamat
sampai ke Australia. Sebanyak 14,3 persen
imigran gelap menggunakan peran agen asal dan
32 Irma Garnesia (tirto.id ), “Indonesia Negara Transit agen lokal agar berhasil. Faktor kunci Indonesia
Favorit Imigran Gelap”, Https://Tirto.Id/CZ7w
Diakses Pada Tanggal 23 Januari 2020 Jam 10.34
tidak hanya sebatas pada peran agen lokal/
WIB.” (n.d.). agen kapal di atas. Saat ditanya kemungkinan

92 Kajian Praktik Penyelundupan Manusia di Indonesia... (Muhar Junef)


Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632

De Jure
e-ISSN 2579-8561
Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:
No:10/E/EPT/2019

untuk mendapatkan settlement (bermukim) di dan dapat berpikir untuk terlibat langsung dalam
Indonesia jika ditolak masuk ke Australia, mereka penyelundupan manusia, melanjutkannya, atau
menjawab bahwa Indonesia menjadi negara yang menghentikannya, dilihat dari keuntungan yang
mereka pertimbangkan. Mayoritas imigran dari diterima. Manusia secara bebas dapat memilih
Afganistan, Sri Langka, Myanmar membuka prilakunya sendiri dan dapat menghitung analisis
kemungkinan itu dengan alasan beragam. Imigran biaya manfaat tentang keuntungan dan kerugian
dari Afganistan, misalnya, menganggap Indonesia yang mengarahlangsung kepada kepuasan individu
penduduknya ramah (33,8%) dan negaranya yang melakukan perhitungan itu sendiri, sebelum
damai (36,9%). Hal yang sama muncul dari melakukan sesuatu yang berlawanan dengan
pandangan imigran Myanmar yang menilai hukum akan memperhitungkan keuntungan dan
Indonesia penduduknya ramah (50%), dan kerugian yang akan diterima dengan analisis biaya
negaranya damai (58,3%). Bahkan, kemungkinan manfaat.
lain seperti menikah dengan orang lokal juga Dalam perhitungan tersebut pelaku
ada. Faktor lainnya, Indonesia merupakan negara penyelundupan manusia akan berpotensi
dengan mayoritas penduduk muslim, sehingga menimbulkan kerugian atau berpotensi
pemerintah setempat mengizinkan imigran tinggal mendatangkan keuntungan. Jika pilihan lebih
bersama warga lokal.33 condong ke arah menimbulkan kerugian dengan
Dalam analisis ini penulis menggunakan perhitungan tertangkap dan mendapat hukuman
teori Robert Keel (1997) didalam Serdan Kenan berat, maka pelaku penyelundupan manusia
Gul “An Evaluation of the Rational Choice Theory tersebut tidak akan melanggar peraturan dan
in Criminology”34 menjelaskan tentang 8 (delapan) melakukan penyelundupan, serta masih berada
proposisi dari teori Pilihan Rasional. Berikut adalah didalam kontrak sosial. Namun jika menurut
asumsi atau proposisi yang mendeskripsikan perhitungan rasional penyelundupan manusia
poin utama dalam teori tersebut: 1. Manusia tersebut akan menimbulkan keuntungan, maka
sebagai aktor yang rasional; 2. Rasionalitas pelaku penyelundupan manusia tersebut akan
melibatkan sebuah akhir. Atau menggunakan melakukan penyelundupan walaupun melanggar
perhitungan; 3. Prilaku ditentukan oleh diri hukum.
sendiri, apakah menjadi baik atau menyimpang. Kemudian bila dilihat dari korban
Hal ini berdasarkan perhitungan rasional mereka; penyelundupan manusia juga menggunakan teori
4.Unsur utama dari perhitungannya melibatkan pilihan rasional berdasarkan pikiran emosional
analisis biaya manfaat: Keuntungan dibandingkan mereka. Korban dapat memperhitungkan
dengan kerugian atau kalkulus hedonistic; 5. keuntungan dan kerugian yang diterima
Pengambilan keputusan akan diarahkan langsung melalui pikiran emosional, jika korban memilih
untuk kepuasan individu itu sendiri; 6. Keputusan diselundupkan maka korban akan mendapat
yang diambil dikontrol oleh persepsi individu penghidupan lebih baik namun terdapat resiko
tersebut dengan memahami potensi kerugian apakah korban akan tiba dengan selamat di
dan hukumannya yang akan diikuti oleh suatu negara tujuan, terdapat pula resiko jika tidak
tindakan yang dinilai tidak melanggar kebaikan dapat beradaptasi dengan negara tujuan maka
sosial, kontrak sosial. korban akan tetap hidup di negara asal yang
Teori ini dapat terlihat pada urian mengenai terjadi masalah ekonomi dan kesulitan lapangan
kasus penyelundupan manusia karena lebih dapat pekerjaan. Melalui pilihan-pilihan emosional dari
menggambarkan posisi pelaku penyelundupan korban ini lah maka akan keluar keputusan apakah
manusia dalam mengambil keputusan untuk melakukan penyelundupan akan mendatangkan
melakukan penyelundupan. Manusia adalah aktor jaminan kehidupan yang lebih baik atau tidak.
rasional dan akan menggunakan perhitungan, Dengan teori tersebut dapat kita melihat pada
dimana manusia yang mempunyai pikiran rasional Indonesia sebagai salah satu negara di dunia juga
memiliki potensi yang kuat untuk terjadinya praktik
33 Ibid. penyelundupan manusia, dan penyelundupan
34 Robert Keel, “‘Rational Choice and Deterrence manusia ini merupakan salah satu dari kejahatan
Theory’, Dalam Serdan Kenan Gul, An Evaluation of transnasional. Kejahatan transnasional bukan
the Rational Choice Theory in Criminology, (Turki, hanya didorong oleh faktor perdagangan bebas
Social and Application Science)” (2009): 37.

Jurnal Penelitian Hukum De Jure, Vol. 20 No. 1, Maret 2020: 85-102 93


Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632

De Jure
e-ISSN 2579-8561
Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:
No:10/E/EPT/2019

yang terbuka lebar atau lemahnya penegakan Salah satu faktor penyebab peningkatan
hukum di Indonesia. Akan tetapi juga didukung kasus penyelundupan manusia di Indonesia
oleh wilayah geografis Indonesia itu sendiri. setiap tahunnya yaitu kondisi geografis Indonesia
Indonesia yang bentuk negaranya adalah kepuluan sebagai negara kepulauan, yang memiliki banyak
secara geografis memiliki banyak pintu masuk: pulau kecil yang berada dekat dengan negara
bandara, pelabuhan, batas darat dan perairan. lain. Ilegal migration diartikan sebagai suatu
Selain itu, Indonesia yang juga memiliki garis usaha untuk memasuki suatu wilayah tanpa izin.
pantai yang sangat panjang, dan merupakan Imigran gelap dapat pula berarti bahwa menetap
wilayah yang terletak pada posisi silang jalur lalu di suatu wilayah melebihi batas waktu berlakunya
lintas dagang dunia, juga menjadi faktor utama izin tinggal yang sah atau melanggar atau tidak
yang menyebabkannya berpotensi kuat untuk memenuhi persyaratan untuk masuk ke suatu
terjadinya kejahatan transnasional. wilayah secara sah (Gordon H. Hanson). Terdapat
Kejahatan transnasional di negeri ini juga tiga bentuk dasar dari imigran gelap yakni sebagai
dapat terjadi karena jumlah penduduk Indonesia berikut;
yang terbilang besar. Hal ini menyebabkan 1. Melintasi perbatasan secara ilegal (tidak
Indonesia menjadi negara yang memiliki resmi).
sumber tenaga kerja yang besar dan sebagai 2. Melintasi perbatasan dengan cara, yang
target untuk perkembangan pasar internasional. secara sepintas adalah resmi (dengan
Berbagai kendala dihadapi oleh Indonesia dalam cara yang resmi), tetapi sesungguhnya
menghadapi persoalan kejahatan transnasional, menggunakan dokumen yang dipalsukan
seperti kurang sumber daya manusia yang atau menggunakan dokumen resmi milik
kompeten, kendala dalam bidang teknologi, dan seseorang yang bukan haknya, atau dengan
lemah secara yuridik dan diplomatik. menggunakan dokumen remsi dengan tujuan
Besarnya potensi terjadinya kejahatan yang ilegal.
transnasional di Indonesia ini merupakan 3. Tetap tinggal setelah habis masa berlakunya
suatu masalah yang perlu mendapat perhatian. status resmi sebagai imigran resmi (Friedrich
Dengan demikian perlu diadakan suatu kajian Heckmann).
terhadap masalah-masalah yang terkait dengan
Philip Martin dan Mark Miller menyatakan
kejahatan lintas negara yang melanda Indonesia.
bahwa smuggling merupakan suatu istilah yang
Adapun jumlah imigran gelap yang melakukan
biasanya diperuntukkan bagi individu atau
penyelundupan manusia tiap tahunnya meningkat
kelompok, demi keuntungan, memindahkan orang-
secara signifikan. Hal tersebut diperoleh melalui
orang secara tidak resmi (melanggar ketentuan
survei yang dilakukan oleh UNODC (United
undang-undang) untuk melewati perbatasan suatu
Nations Office on Drugs and Crime) di Indonesia
negara. Sedangkan Perserikatan Bangsa Bangsa
sejak tahun 2010 hingga Desember 2013.
dalam sebuah Konvensi tentang Kejahatan
Jumlah Imigran Ilegal yang Terkait dengan Transnasional Terorganisasi memberikan definisi
Penyelundupan Manusia Periode 2010-2013 di dari smuggling of migrants sebagai sebuah
Indonesia usaha pengadaan secara sengaja untuk sebuah
Nomor Tahun Jumlah keuntungan bagi masuknya seseorang secara
1. 2010 1,172 ilegal ke dalam suatu negara dan/atau tempat
2. 2011 2,309 tinggal yang ilegal dalam suatu negara, dimana
3. 2012 2,919
orang tersebut bukan merupakan warga negara
atau penduduk tetap dari negara yang dimasuki.
4. 2013 3,654
Sedangkan pengertian people smuggling adalah
Lihat:SYADZAHANIFAH.https://www.kompasiana. sebuah istilah yang merujuk kepada gerakan
com/syadzahanifah 77917/5c753290c
112fe2a4c7aadfc/ penyelundu- an- manusia-
ilegal yang terorganisasi dari sebuah kelompok
di-indonesia?page=all diakses pada tanggal 22 atau individu yang melintasi perbatasan
Januari 2020 pada pukul 07.51 WIB. internasional, biasanya dengan melakukan
pembayaran berdasarkan jasa. Penyelundupan
migran merupakan suatu tindakan, baik langsung
maupun tidak langsung, guna memperoleh suatu

94 Kajian Praktik Penyelundupan Manusia di Indonesia... (Muhar Junef)


Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632

De Jure
e-ISSN 2579-8561
Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:
No:10/E/EPT/2019

keuntungan finansial atau material lainnya dengan Jika mengacu pada hukum internasional
cara memasukkan seseorang yang bukan warga terkait dengan imigran ilegal, mereka tetap
negara atau penduduk tetap suatu negara tertentu memiliki hak untuk mendapatkan perlakuan baik
secara ilegal ke negara tersebut. dari otoritas negara yang didatanginya. Meskipun
Berdasarkan pengertian di atas, dapat begitu, sanksi tegas tentu harus diberlakukan
dinyatakan bahwa terdapat tiga unsur penting misalnya dengan peringatan sampai pemulangan
yang harus ada (baik secara terpisah maupun ke negara asalnya. Hal yang perlu diperhatikan
tidak) untuk menyatakan suatu tindakan tersebut adalah pemahaman terhadap kepastian hukum
tergolong people smuggling, yaitu harus ada internasional bagi para imigran gelap agar mereka
kegiatan melintasi tapal batas antar negara, mendapatkan perlakuan yang layak. Namun
aktivitas tersebut merupakan aktivitas yang pada kenyataannya, banyak negara-negara yang
bersifat ilegal, dan kegiatan tersebut memiliki menerapkan hukum yang berlaku di negaranya
maksud untuk mencari keuntungan. terhadap imigran gelap yang tertangkap. Lagi-
lagi tindakan tegas harus diterapkan dalam
Faktor yang menyebabkan penyelundupan
mengantisipasi serta menanggulangi para imigran
manusia di Indonesia
gelap ini tanpa mengurangi hak-hak dasar mereka
Salah satu faktor yang menyebabkannya sebagai manusia.
adalah adanya Imigran Gelap bagi Indonesia.
Faktor yang lain adalah adanya ledakan
Belakangan ini sedang marak-maraknya warga
penduduk. Ledakan penduduk adalah suatu
negara asing yang berdatangan ke Indonesia.
keadaan kependudukan yang memperlihatkan
Sebenarnya tidak menjadi persoalan jika warga
pertumbuhan yang melonjak cepat dalam jangka
negara asing yang datang ke negeri ini telah
waktu yang relatif pendek. Ledakan penduduk
memenuhi prosedur yang telah ditetapkan secara
biasanya terjadi karena angka kelahiran sangat
legal. Masalahnya adalah mereka berdatangan
tinggi, sedangkan angka kematian mengalami
ke Indonesia tanpa memenuhi persyaratan dan
penurunan yang drastis. Penurunan angka
prosedur yang berlaku. Serbuan warga negara
kematian yang drastis ini disebabkan oleh beberapa
asing ilegal ke Indonesia ini tentu melanggar
faktor, antara lain karena membaiknya kondisi
aturan dan ketentuan undang-undang. Motif
kesehatan dan perbaikan gizi masyarakat. Ledakan
kedatangan mereka kebanyakan adalah untuk
penduduk terjadi karena jumlah penduduk dapat
mencari penghidupan yang lebih baik di Indonesia.
bertambah dengan sangat besar. Hal itu dapat
Kedatangan imigran gelap ke dalam negeri terjadi bila tingkat kelahiran meningkat tajam
tentu akan menimbulkan dampak tertentu dan angka kematian menurun drastis. Penurunan
baik secara sosial, budaya, dan perekonomian. kematian dan kenaikan tingkat kelahiran terjadi
Misalnya saja kultur dan budaya baru yang dibawa karena semakin bagusnya tingkat kesehatan.
oleh imigran ke Indonesia. Budaya tersebut Pertumbuhan penduduk yang tinggi umumnya
bisa saja memiliki kesesuaian terhadap budaya terjadi di negara-negara berkembang seperti
bangsa, atau malah sebaliknya. Potensi timbulnya Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang tinggi
konflik sosial juga akan semakin tinggi dengan jika tidak diimbangi dengan peningkatan kapasitas
kedatangan warga asing di sekitar kehidupan ekonomi maka akan menurunkan kesejahteraan
masyarakat. Konflik tersebut dapat ditimbulkan penduduk suatu negara. Di samping itu, kerusakan
dari berbagai macam perbedaan latar belakang, dan pencemaran lingkungan hidup semakin
budaya, agama, ras, dan lain sebagainya. Belum parah akibat dieksploitasi oleh penduduk untuk
lagi dampak ekonomi yang ditimbulkannya. memenuhi kebutuhan hidupnya. Dampak ledakan
Mengingat warga masyarakat pribumi tengah penduduk antara lain semakin tingginya angka
dilanda masalah perekonomian yang rumit seperti pengangguran, kriminalitas, dan memburuknya
masalah pengangguran dan lain sebagainya. kondisi sosial lainnya. Pada umumnya, ledakan
Kedatangan imigran gelap tentu secara penduduk terjadi pada negara-negara yang sedang
langsung dan bertahap akan menambah jumlah berkembang, termasuk di Indonesia. Pertambahan
angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. penduduk Indonesia dalam kurun waktu hanya 40
Keadaan semakin memburuk dengan adanya tahun meningkat lebih dari 100%. Pada tahun 1961,
campur tangan dari oknum pemerintah yang jumlah penduduk Indonesia hanya 97.985.000
memfasilitasi kedatangan mereka ke Indonesia.

Jurnal Penelitian Hukum De Jure, Vol. 20 No. 1, Maret 2020: 85-102 95


Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632

De Jure
e-ISSN 2579-8561
Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:
No:10/E/EPT/2019

jiwa, tetapi pada tahun 2000 telah meningkat undang-undang keimigrasian, negara memiliki
menjadi 203.456.000 jiwa. Berdasarkan hasil hak untuk mengatur keberadaan orang asing di
Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
jumlah penduduk Indonesia pada 2020 sebanyak Indonesia sebagai negara berdaulat, memiliki
269,6 juta jiwa. Ledakan penduduk sebagai akibat hak untuk dapat mengatur keberadaan imigran
pertumbuhaan penduduk yang cepat seperti itu ilegal tersebut, baik yang datang dengan dokumen
memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan maupun yang tidak berdokumen. Namun, dalam
sosial ekonomi masyarakat. Jika dampak dari pelaksanaannya undang-undang ini dirasa belum
ledakan penduduk tidak segera diatasi, dapat dapat efektif mengatur keberadaan para imigran
mengakibatkan suatu negara mengalami kesulitan ilegal di Indonesia. Penggunaan kata imigran
dalam mempercepat proses pembangunannya. ilegal menunjukkan bahwa pencari suaka dan
Kebijakan Hukum pengungsi masih dianggap sebagai bagian dari
imigran secara umum, bukan dalam kategori yang
Di Indonesia, kerangka hukum nasional
lain, yaitu pengungsi. Penolakan keimigrasian
yang mengatur mengenai imigran ilegal tersebar
Indonesia untuk menkualifikasi kan pencari suaka
pada beberapa peraturan perundang-undangan,
dan pengungsi dalam kategori khusus bukan
yaitu Undang-Undang No.6 Tahun 2011 Tentang
sebagai imigran ilegal dengan alasan karena
Keimigrasi, berikut Peraturan Pemerintah
pelaksanaan penegakan hukum terhadap imigran
Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan
gelap belum diatur secara khusus dalam sistem
PelaksanaUndang-Undang No.6 Tahun 2011
hukum Indonesia tetapi masih hanya mengacu
Tentang Keimigrasi, Undang-Undang Nomor 12
pada UU No.6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian,
Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan, Undang-
yakni pasal Pasal 113 yang berbunyi sebagai
Undang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Ratifikasi
berikut; “Setiap orang yang dengan sengaja masuk
United Nations Convention Against Transnasional
atau keluar Wilayah Indonesia yang tidak melalui
Organized Crime, Undang-Undang No.14 Tahun
pemeriksaan oleh Pejabat Imigrasi di tempat
2009 tentang Ratifikasi Protocol to Prevent,
pemeriksaan Imigrasi sebagaimana dimaksud
Suppress and Punish Trafficking in Persons,
dalam Pasal 9 ayat (1) dipidana dengan pidana
Especially Women and Children, Supplementing
penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana
United Nations Convention Against Transnasional
denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus
Organized Crime, Undang-Undang No.15 Tahun
juta rupiah)”.
2009 tentang Ratifikasi Protocol Against The
Smuggling of Migrants by Land, Sea and Air, Dalam UU Keimigrasian ini juga belum diatur
Supplementing United Nations Convention secara khusus terhadap imigran yang memiliki
Against Transnasional Organized Crime. paspor palsu, visa palsu, dan masih diatur secara
umum mengenai pemalsuan dokumen perjalanan,
United Nations Convention Against
sehingga ini dapat mengakibatkan imigran bebas
Transnational Organized Crime dan dua protokol
secara berulang-ulang masuk ke wilayah Negara
tambahannya merupakan bentuk perjanjian
Republik Indonesia karena mengenai imigran
internasional yang mengikat negara-negara yang
gelap belum diatur secara tegas, dan penegakan
menandatanganinya, sehingga menimbulkan
hukum yang terjadi hanya sebatas Deportasi
hak dan kewajiban bagi negara-negara tersebut.
yang dilakukan oleh pihak imigrasi. Indonesia
Namun, suatu perjanjian internasional tidak
belum juga meratifikasi konvensi pengungsi
secara langsung mengikat negara-negara yang
1951. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011
menandatanganinya. Pengikatan diri terhadap
memberikan definisi penyelundupan manusia
perjanjian internasional tergantung pada ketentuan
(people smuggling) dalam Pasal 1 Angka 32,
hukum nasional masing-masing negara.
yaitu: Penyelundupan manusia adalah perbuatan
Selama ini, penanganan imigran ilegal yang bertujuan mencari keuntungan, baik secara
di Indonesia dilakukan dengan menggunakan langsung maupun tidak langsung, untuk diri sendiri
Undang-Undang Keimigrasian, Undang-Undang atau untuk orang lain yang membawa seseorang
Nomor 6 Tahun 2011 yang telah mengadopsi atau kelompok orang, baik secara terorganisasi
prinsip-prinsip yang tertuang dalam United Nations maupun tidak terorganisasi, atau memerintahkan
Convention Against Transnational Organized orang lain untuk membawa seseorang atau
Crime dan dua protokol tambahannya. Melalui

96 Kajian Praktik Penyelundupan Manusia di Indonesia... (Muhar Junef)


Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632

De Jure
e-ISSN 2579-8561
Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:
No:10/E/EPT/2019

kelompok orang, baik secara terorganisasi maupun untuk orang lain yang membawa seseorang atau
tidak terorganisasi, yang tidak memiliki hak secara kelompok orang, baik secara terorganisasi maupun
sah untuk memasuki wilayah Indonesia atau tidak terorganisasi, atau memerintahkan orang
keluar wilayah Indonesia dan/atau masuk wilayah lain untuk membawa seseorang atau kelompok
negara lain yang orang tersebut tidak memilki orang, baik secara terorganisasi maupun tidak
hak untuk memasuki wilayah tersebut secara terorganisasi, yang tidak memiliki hak secara
sah, baik dengan menggunakan dokumen sah sah untuk memasuki wilayah Indonesia atau
maupun dokumen palsu, atau tanpa menggunakan keluar wilayah Indonesia dan/atau masuk wilayah
dokumen perjalanan, baik melalui pemeriksaan negara lain yang orang tersebut tidak memilki
imigrasi maupun tidak. hak untuk memasuki wilayah tersebut secara
Penanganan bagi korban penyelundupan sah, baik dengan menggunakan dokumen sah
manusia diatur dalam Pasal 86 sampai Pasal 90 maupun dokumen palsu, atau tanpa menggunakan
Undang-Undang Nomor. 6 Tahun 2011, namun Dokumen Perjalanan, baik melalui pemeriksaan
ketentuan dalam pasal-pasal tersebut tidak mampu imigrasi maupun tidak, dipidana karena
memberikan efek jera (deterrent effect) bagi Penyelundupan Manusia dengan pidana penjara
imigran ilegal untuk dapat melakukan kembali paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15
upaya untuk diselundupkan. Prinsip yang diadopsi (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit
dari Protokol mengenai Penyelundupan Manusia Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah dan
(Smuggling of Migrant) adalah menempatkan paling banyak Rp. 1.500.000.000,00 (satu miliar
para imigran ilegal sebagai korban (victims) lima ratus juta rupiah).
penyelundupan yaitu orang yang dijadikan objek Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2013
untuk diambil keuntungan secara ekonomi dengan tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
membayar sejumlah uang kepada smuggler. Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian
Dengan tidak memposisikan imigran sebagai dalam Pasal 1 angka 29 memberikan definisi:
bagian dari usaha penyelundupan dan dikenakan Penyelundupan Manusia adalah perbuatan yang
sanksi pidana, maka para imigran ilegal tidak bertujuan mencari keuntungan, baik secara
jera untuk terus saja memanfaatkan jaringan langsung maupun tidak langsung, untuk diri sendiri
penyelundup untuk dapat keluar Indonesia menuju atau untuk orang lain yang membawa seseorang
Australia. atau kelompok orang, baik secara terorganisasi
Tidak ada upaya tindakan administratif maupun tidak terorganisasi, atau memerintahkan
imigrasi yang dapat dikenakan bagi para imigran orang lain untuk membawa seseorang atau
ilegal yang sengaja ingin diselundupkan. Mereka kelompok orang, baik secara terorganisasi maupun
justru ditempatkan di Rumah Detensi Imigrasi, tidak terorganisasi, yang tidak memiliki hak secara
yang malah menambah beban pemerintah sah untuk memasuki wilayah Indonesia atau
indonesia. Imigran ilegal ini juga wajib diberikan keluar wilayah Indonesia dan/atau masuk wilayah
perlakuan khusus (special treatment), dengan negara lain yang orang tersebut tidak memiliki
dipenuhi seluruh kebutuhan dasar hidupnya di hak untuk memasuki wilayah tersebut secara
Indonesia, dijaga jangan sampai hak-haknya sah, baik dengan menggunakan dokumen sah
dilanggar. Pemerintah Indonesia juga harus maupun dokumen palsu, atau tanpa menggunakan
memfasilitasi imigran ilegal yang menjadi korban Dokumen Perjalanan, baik melalui pemeriksaan
penyelundupan ini untuk kembali pulang ke imigrasi maupun tidak.
negara asalnya. Indonesia juga harus mengambil Peraturan Pemerintah ini pada dasarnya
peran dalam upaya mencegah dan memberantas juga mengadopsi prinsip-prinsip yang sama
penyelundupan imigran dan perdagangan orang. seperti dalam Undang-Undang No.6 Tahun 2011
Adapun ketentuan berupa sanksi pidana hanya tentang Keimigrasian. Sehingga dapat dikatakan,
ditujukan kepada para penyelundup (smugler) peraturan pemerintah ini juga tidak menyelesaikan
imigran, pada Pasal 120 Undang-Undang No. 6 permasalahan imigran ilegal yang ada di Indonesia.
Tahun 2011 tentang Keimigrasian yaitu: Setiap Korban penyelundupan (smuggling) yang
orang yang melakukan perbuatan yang bertujuan umumnya adalah imigran ilegal tidak dikenakan
mencari keuntungan, baik secara langsung sanksi hukum. Patut dipertanyakan kembali
maupun tidak langsung, untuk diri sendiri atau apakah mereka dapat dikatakan korban (victims),

Jurnal Penelitian Hukum De Jure, Vol. 20 No. 1, Maret 2020: 85-102 97


Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632

De Jure
e-ISSN 2579-8561
Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:
No:10/E/EPT/2019

mengingat keinginan untuk diselundupkan paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda
adalah dari diri imigran ilegal itu sendiri. Artinya paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
ada hubungan “simbiosis mutualisme” atau rupiah)”. b). Kasus HF, warga negara Iran pada
keadaan yang saling menguntungkan bagi kedua awalnya datang ke Indonesia untuk menemui
belah pihak. Di Indonesia, prinsip-prinsip yang putri nya dan dengan dalih untuk mencari suaka.
diamanatkan oleh Konvensi Palerm yang diadopsi HF kemudian datang ke kantor UNHCR (United
oleh UU No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, Nation High Commissioner for Refugees) setelah 2
dimana menempatkan para imigran ilegal ini bulan berada di Indonesia. Kemudian HF bertemu
sebagai korban (victims) penyelundupan migran, dengan SH, otak pelaku penyelundupan manusia
sudah harus ditinjau kembali demi kepentingan berkewarganegaraan Iran dan HF meminta untuk
bangsa dan negara. diselundupkan ke Australia oleh SH, namun SH
Kasus mengajukan syarat kepada HF untuk membantu
mengumpulkan korban penyelundupan yang lebih
Bebarapa kasus yang sudah ditulis oleh
banyak, dan SH juga menjanjikan potongan harga
Kenn Lazuardhi Syarnubi dalam Skripsi yang
penyelundupan ke Australia kepada HF. Pada
berjudul Penyelundupan Manusia yang Dilakukan
kasus HF, pelaku penyelundupan yang bertugas
oleh Sindikat Internasional di Jakarta tahun
sebagai agen pencari korban yang bekerja sama
2014 yang menjadi perhatian penulis,yang telah
dengan SH. Penulis tertarik menganalisis kasus
ditangani oleh Ditjen Imigrasi. Kasus tersebut
HF karena proses pengumpulan korban yang
merupakan kasus dengan menggunakan semua
dilakukan oleh HF yaitu dengan menngumpulkan
alat transportasi melalui jalur udara, darat, dan air
sesama warga negara Iran untuk menjadi korban
sehingga perlu dianggkat lagi dalam penelitian
penyelundupan dan bagaimana HF mendapatkan
ini diantarnya : a) Pada kasus JS; merupakan
kompensasi potongan harga untuk diikutsertakan
kasus yang menggunakan pemalsuan dokumen
dalam penyelundupan yang dilakukan oleh SH.
keimigrasian berupa paspor dan Visa, dimana
Penyelundupan manusia oleh HF, merupakan
pemalsuan dokumen yang dilakukan oleh JS dapat
penyelundupan warga negara Iran ke Australia.
dibilang hampir sempurna karena menyerupai
Pada awalnya penangkapan HF dimulai dari
bentuk aslinya. Melalui pemalsuan dokumen
laporan tentang adanya Warga Negara Asing
keimigrasian itulah penulis menggunakan JS
(WNA) yang diduga menjadi pelaku pengurus
sebagai kasus yang akan di analisis. Penulis akan
keberangkatan WNA secara ilegal ke Australia.
menguraikan kasus penyelundupan manusia yang
Kemudian terdapat juga laporan dari Mostafa
dilakukan oleh sindikat internasional, yaitu JS
Mahini warga negara Iran yang sedang berlibur ke
warga negara India yang telah menjadi tahanan
Indonesia mencari anak laki- lakinya yang hilang
Ditjen Imigrasi. JS ditangkap oleh Ditjen Imigrasi
dan melaporkan seorang WNA yang menjadi
karena keberadaannya di dalam wilayah Indonesia
pelaku pengurus keberangkatan warga negara Iran
tidak dilengkapi dokumen perjalanan keimigrasian
di Indonesia secara ilegal. HF menjadi tahanan
dan Visa Indonesia yang sah sebagaimana diatur
Ditjen Imigrasi karena tidak menaati peraturan
dalam pasal 119 Undang-Undang No.6 Tahun 2011,
perundang-undangan keimigrasian, sebagaimana
sehingga JS ditahan Ditjen Imigrasi kemudian
diatur dalam pasal 75 Undang-Undang No. 6
dimintai keterangan untuk membantu proses
Tahun 2011 yang berbunyi :
penyelidikan. JS“Ayat (1). Setiap Orang Asing
yang masuk dan/atau berada di Wilayah Indonesia “Ayat (1) Pejabat Imigrasi berwenang
yang tidak memiliki Dokumen Perjalanan dan melakukan Tindakan Administratif Keimigrasian
Visa yang sah dan masih berlaku sebagaimana terhadap Orang Asing yang berada di Wilayah
dimaksud dalam Pasal 8 dipidana dengan pidana Indonesia yang melaukan kegiatan berbahaya
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan pidana dan patut diduga membahayakan keamanan dan
denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ketertiban umum atau tidak menghormati atau
ratus juta rupiah). Ayat (2) Setiap Orang Asing tidak menaati peraturan perundang-undangan.
yang dengan sengaja menggunakan Dokumen Ayat (2) Tindakan Administratif Ke-
Perjalanan, tetapi diketahui atau patut diduga imigrasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bahwa Dokumen Perjalanan itu palsu atau dapat berupa:
dipalsukan dipidana dengan pidana penjara

98 Kajian Praktik Penyelundupan Manusia di Indonesia... (Muhar Junef)


Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632

De Jure
e-ISSN 2579-8561
Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:
No:10/E/EPT/2019

a. pencantuman dalam daftar Pencegahan atau hanya dapat memiliki satu paspor dan tidak dari
Penangkalan; negara yang berbeda. Namun SH yang merupakan
b. pembatasan, perubahan, atau pembatalan pelaku penyelundupan manusia mendapatkan dua
Izin Tinggal; paspor dari negara yang berbeda. SH terlibat pasal
113 Undang-undang No. 6 Tahun 2011 akibat
c. larangan untuk berada di satu atau beberapa
memasuki wilayah Indonesia secara tidak sah
tempat tertentu di Wilayah Indonesia;
(tanpa melaluiTempat Pemeriksaan Imigrasi) untuk
d. keharusan untuk bertempat tinggal di suatu mendapatkan suaka sebagai bekal ke Australia, dan
tempat tertentu di Wilayah Indonesia SH dicurigai melakukan kegiatan penyelundupan
e. pengenaan biaya beban; dan/atau manusia yang dianggap membahayakan, seperti
f. Deportasi dari Wilayah Indonesia yang dilakukan HF. SH terlibat dalam pasal
Ayat (3) TindakanAdministratif Keimigrasian yang sama, yaitu pasal 75 Undang-undang No.
berupa Deportasi dapat juga dilakukan terhadap 6 Tahun 2011. SH yang mempunyai 2 paspor
Orang Asing yang berada di Wilayah Indonesia berbeda negara diperiksa oleh Ditjen Imigrasi
karena berusaha menghindarkan diri dari ancaman kemudian di mintai keterangannya. Pada awalnya
dan pelaksanaan hukuman di negara asalnya.” SH dicurigai melakukan penyelundupan manusia
namun belum terbukti, dianggap meresahkan
Berdasarkan pasal diatas, ditambah laporan
dan membahayakan oleh pihak Ditjen Imigrasi,
dari masyarakat, dan Mostafa Mahini. HF di
sehingga SH akan di deportasi dari Indonesia.
anggap melakukan kegiatan yang berbahaya dan
Ketika SH akan dipulangkan ke negara asalnya,
tidak menaati peraturan perundang-undangan.
SH berhasil melarikan diri dari pengawalan
Setelah dilakukan penyelidikan, HF terindikasi
Imigrasi ketika di bandara Soekarno-Hatta. Ditjen
melakukan kegiatan penyelundupan manusia
Imigrasi pun langsung memasukkan SH dalam
dengan bertugas sebagai pelaku penyelundupan
DPO (Daftar Pencarian Orang) agar tidak dapat
manusia yang mengumpulkan korban untuk
melarikan diri keluar negeri menggunakan jalur
selanjutnya ikut serta dalam penyelundupan
laut dan jalur udara. Setahun setelah SH melarikan
korban ke Australia. c). Pada kasus SH merupakan
diri, akhirnya SH ditangkap kembali oleh Mabes
pelaku penyelundupan yang sekaligus menjadi
Polri, dan diserahkan kembali ke Ditjen Imigrasi
otak penyelundupan manusia. Penulis mengambil
untuk dimintai keterangan. Pada pemeriksaan
kasus SH karena tertarik dengan penggunaan jalur
lanjutan tersebut akhirnya diketahui bahwa SH
darat yang kemudian disambung dengan jalur laut
memiliki kerjasama dengan HF yang telah di
untuk menyelundupkan korban SH ke Australia.
deportasi lebih dulu.
Pada awalnya SH memasuki wilayah Indonesia
tanpa melalui pemeriksaan pejabat imigrasi Dengan menganalis dari ketiga kasus ini pada
pada tahun 2009, SH yang mempunyai identitas JS, HF, dan SH sebagai pelaku penyelundupan
palsu dengan nama Captain Emad Abdul Razak yang menyelundupkan korban ke dalam suatu
menjalankan penyelundupan manusia sepanjang negara pada dasarnya sama, yaitu melalui 3 cara
tahun 2009 hingga tahun 2010. SH menjadi buronan yang telah dijabarkan oleh Friedrich Heckman
Australia dan masuk dalam daftar pencarian orang dalam jurnal Illegal Migration – What can we
di Indonesia akibat kasus penyelundupan manusia. know and What can we explain: Kasus negara
SH menjalankan kejahatan penyelundupan Jerman. Pertama terdapat cara menyelundupkan
manusia dengan status pengungsi dari UNHCR. SH dengan langsung melewati batas negara tujuan
tersangkut dalam kasus penyelundupan manusia secara tidak resmi tanpa melewati pemeriksaan
dan merupakan pelaku yang bermasalah dalam imigrasi terlebih dahulu. Kedua adalah
deportasi/ pemulangan, SH berkewarganegaraan menyelundupkan dengan cara melewati batas
ganda, yaitu Pakistan & Afghanistan. Setiap negara tujuan secara resmi namun menggunakan
orang yang sudah dianggap dewasa hanya dokumen keimigrasian yang palsu. Yang terakhir
diperbolehkan memiliki satu kewarganegaraan. adalah menyelundupkan dengan menggunakan
Paspor yang merupakan dokumen keimigrasian dokumen keimigrasian yang resmi dan menetap di
akan dikeluarkan dari negara asal, sebagai bukti negara tersebut bahkan sampai masa berlakunya
yang sah untuk keluar/masuk ke negara lain. Sama izin tinggalnya telah habis.
halnya dengan kewarganegaraan, setiap orang

Jurnal Penelitian Hukum De Jure, Vol. 20 No. 1, Maret 2020: 85-102 99


Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632

De Jure
e-ISSN 2579-8561
Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:
No:10/E/EPT/2019

Artinya penyelundupan manusia oleh JS, Pada dasarnya ada tiga upaya yang digunakan
HF, dan SH yang kerap kali terjadi pada wilayah dalam menangani people smuggling, yaitu border
Indonesia dengan memanfaatkan Indonesia controls, deportation and legalization policies,
sebagai negara persiapan pemberangkatan ke dan work-site inspections, raids, and sanctions
negara tujuan, karena pelaku dapat bergerak against employers or illegal immigrants (Guido
secara leluasa di Indonesia. Penyelundup Friebel and Sergei Guriev, 2006: 1086). Pertama,
pun yang berada di Indonesia dapat dengan melalui kontrol perbatasan (border controls)
mudahnya mengaku sebagai pengungsi kemudian ditujukan untuk membatasi ruang gerak dari
mendatangi kantor UNHCR untuk mendapat imigran gelap dan agen penyelundup. Kedua,
status pengungsi, dengan cara menghilangkan melalui deportasi dan pengabsahan kebijakan di
atau membuang paspor sudah cukup meyakinkan Indonesia dalam pelaksanaannya, deportasi tidak
untuk meminta status pengungsi yang mencari dapat dilaksanakan jika belum ada status pengungsi
suaka. HF dan SH mempunyai sertifikat dari yang diberikan oleh UNHCR sehingga dibutuhkan
UNHCR yang menandakan mereka berstatus suatu pengesahan kebijakan dari pemerintah
sebagai pengungsi, sehingga bebas bergerak RI terkait status para imigran tersebut. Ketiga,
secara leluasa di Indonesia namun memiliki melalui Pemeriksaan dan Tinjauan terhadap
maksud dan tujuan yang berbeda, sedangkan JS Lokasi Pekerjaan, melakukan penggerebekan,
yang memang menggunakan paspor palsu dan dan sanksi yang tegas terhadap para pelaku agen
bertujuan untuk menyelundupkan manusia dengan penyelundupan manusia.
pemalsuan dokumen keimigrasian, sehungga Untuk bentuk ketiga dari kebijakan ini,
proses penyelundupan manusia tersebut dan proses belum ada aturan khusus yang mengatur people
terjadinya disebabkan kurangnya undang-undang smuggling di Indonesia. Oleh karena itu, masalah
yang mengatur tentang pengungsi di Indonesia, deportasi, dapat memberikan hasil yang baik jika
sehingga sering terjadi penyelundupan manusia memiliki sanksi yang tegas bagi agen penyelundup.
menggunakan Indonesia sebagai negara transit. Yang perlu diatur terkait dengan sanksi adalah
Untuk mengurangi penyelundupan manusia bentuk aktivitas dari agen-agen penyelundup
dalam kerangka yang realistik, kontrol garis batas yang mana dilakukan secara terus menerus untuk
nasional tanpa penjagaan dan kebijakan deportasi merekrut orang-orang dari negara asal ke negara
untuk pelaku penyelundupan tidak terlalu efektif tujuan illegal immigration.
untuk menekan arus masuknya migran ilegal ke
negara tujuan atau negara transit. KESIMPULAN
Upaya Menanggulangi Penyelundupan Manusia
Indonesia sebagai salah satu negara di
di Indonesia.
dunia juga memiliki potensi yang kuat untuk
Salah satu upaya menanggulangi terjadinya praktik penyelundupan manusia.
penyelundupan manusia adalah dengan Penyelundupan manusia ini merupakan salah
melakukan pencegahan melalui memperkuat satu bentuk kejahatan transnasional. Kondisi
program informasi guna meningkatkan kesadaran ini menghadapkan Indonesia pada kenyataan
masyarakat (public awareness) tentang kejahatan bahwa wilayahnya sering kali dijadikan jalur
penyelundupan manusia. Untuk mengatasi yang digunakan oleh para sindikat kejahatan
masalah penyelundupan orang, dibutuhkan Internasional untuk melakukan aksinya. Sebut saja
berbagai usaha dan kerjasama yang dilakukan oleh penyelundupan manusia, salah satu kejahatan
pihak-pihak yang berwenang dengan melibatkan lintas batas Negara yang belakangan sering terjadi
partisipasi masyarakat. Bentuk kerjasama aparat di wilayah Indonesia, terutama wilayah perairan
penegak hukum dengan menangkap penyelundup yang digunakan sebagai pintu untuk keluar dan
setidaknya dapat mengurangi tingkat kejahatan masuk. Adapun faktor menyebabnya adalah warga
untuk saat ini, tapi tidak menutup kemungkinan negara asing tersebut datang ke Indonesia dalam
kejahatan transnasional ini apabila tidak bentuk imigran gelap dan ledakan penduduk, disisi
ditangani segera dapat menjadi arus pergerakan lain adalah tragedi kemanusiaan yang tak kunjung
dan perpindahan yang dapat dimanfaatkan oleh usai mengakibatkan terjadinya eksodus penduduk
pihak manapun, terlebih lagi negara-negara yang yang sulit untuk dibendung. Dalam hal kebijakan
mempunyai kepentingan politik dengan Indonesia. belum diatur secara khusus terhadap imigran yang

100 Kajian Praktik Penyelundupan Manusia di Indonesia... (Muhar Junef)


Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632

De Jure
e-ISSN 2579-8561
Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:
No:10/E/EPT/2019

memiliki paspor palsu, visa palsu, dan masih diatur UCAPAN TERIMA KASIH
secara umum mengenai pemalsuan dokumen
Terimakasih saya ucapkan kepada pihak-
perjalanan, sehingga ini dapat mengakibatkan
pihak yang memberi bantuan terutama kepada
imigran bebas secara berulang-ulang masuk
revier yang membantu dalam penulisan artikel ini.
ke wilayah Negara Republik Indonesia karena
mengenai imigran gelap belum diatur secara
tegas. Namun salah satu upaya menanggulangi DAFTAR KEPUSTAKAAN
penyelundupan manusia adalah dengan Adrainus Meliala. “Pemantapan Legalitass Dan
melakukan pencegahan melalui memperkuat Kebijakan Menyangkut Penyelendupan
program informasi guna meningkatkan kesadaran Manusia, (Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial Dan
masyarakat (public awareness) tentang kejahatan Ilmu Politik UI.” (2011): 60.
penyelundupan manusia. Ady. “Tidak Mudah Tangani Imigran Gelap,
Indonesia baru merumuskan penyelundupan Butuh Regulasi Yang Kuat Dan Anggaran
manusia sebagai tindak pidana pada tahun Yang Cukup. Hukum Online.URL: Http://M.
2011 melalui pengesahan Undang-Undang Hukumonline.Com.Berita/Baca/Tidak -
Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (UU Mudah-Tangani-Imigran-Gelap.” (2013).
Keimigrasian). Dalam undang-undang tersebut, Ardhiwisastra, Yudha Bhakti. “Imunitas
penyelundupan manusia dirumuskan pada Pasal Kedaulatan Negara Di Forum Pengadilan
120. Adapun peraturan pelaksanaannya diatur Asing, Bandung: Alumni,” (2017).
pada Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2013 Celine Nieuwenhuys danAntoine Pecoud. “Human
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Trafficking, Information Campaigns, and
Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian Strategies of Migration Control, (Sage,
dalam Pasal 1 angka 29. Peraturan Pemerintah ini American Behavioral Scientist,” (2007):
pada dasarnya juga mengadopsi prinsip-prinsip 1685–1686.
yang sama seperti dalam Undang-Undang No.6
Debby Kristin, Chloryne Trie Isana Dewi.
Tahun 2011 tentang Keimigrasian. Sehingga
“Tindak Pidana Kejahatan Penyelundupan
dapat dikatakan, peraturan pemerintah ini juga Manusia (People Smuggling) Di Indonesia:
tidak menyelesaikan permasalahan imigran ilegal Tanggug Jawab Indonesia Dan Australia.
yang ada di Indonesia. Korban penyelundupan Padjadjaran.” Jurnal Of International Law.
(smuggling) yang umumnya adalah imigran ilegal Vol. 1, no. 1 (2017).
tidak dikenakan sanksi hukum.
Departemen Kriminologi. “Fakultas Ilmu Sosial
Dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia,
SARAN Bekerja Sama Dengan Jakarta Centre for
Jika penyelundupan manusia merupakan Law Enforcement Cooperatioan, Tinjauan
permasalahan yang serius di Indonesia, perlunya Kritis Terhadap Penyelundupan Manusia
perbaikan aturan ketentuan pidana penyelundupan Di Indonesia Dan Berbagai Dampaknya,”
manusia karena ketentuan pidana penyelundupan (2011): 84.
manusia yang diatur dalam UU No. 6 Tahun 2011 ———. “Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik,
masih banyak mengandung kelemahan dan juga Universitas Indonesia, Bekerja Sama
beberapa istilah dalam penyulundupan manusia Dengan Jakarta Centre for Law Enforcement
yang diatur dalam hukum nasional menimbulkan Cooperatioan, Tinjauan Kritis Terhadap
berbagai macam interpretasi. Penyelundupan Manusia Di Indonesia Dan
Perlu dibuat aturan yang lebih jelas dalam Berbagai Dampaknya, Jakarta, 2011, H”
menghadapi imigran gelap yang masuk kategori (2011): 84–85.
korban dalam penyelundupan manusia, dan Evylyn Martha Julianty, Dahlan Ali, Mujibussalim.
perlunya kerjasama pemberantasan kejahatan “Kebijakan Kriminal Dalam Penanggulangan
transnasional dalam bentuk penyelundupan Penyelundupan Manusia Di Indonesia, Dalam
manusia baik dalam kerangka ASEAN maupun Jurnal Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas
dalam berbentuk perjanjian ataupun dalam bentuk Syiah Kuala, Vol. 2 No. 2 (2014), Hlm. 41;”
pernyataan. Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Syah
Kuala Vol. 2, no. 2 (2014): 41.

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, ISSN 1410-5632 Vol. 20 No. 1, Maret 2020: 85-102 101
Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632

De Jure
e-ISSN 2579-8561
Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:
No:10/E/EPT/2019

Fadillah, Febby. “Dampak Imigran Gelap Di Law Enforcement Cooperatioan, Tinjauan


Indonesia. Https://Www.Kompasiana.Com/ Kritis Terhadap Penyelundupan Manusia Di
Febbyfadillah/Dampak-Imigran-Ilegal-Di- Indonesia Dan Berbagai Dampaknya” (n.d.):
Indonesia_584eb1e33e 23bd601a0ba81b Di 85.
Akses Pada Tanggal 22 Januari 2020 Pukul Martha., I Dewa Agung Gede Mahardhika.
10.52 WIB” “Pertanggungjawaban Pidana Terhadap
GAATW. “Definitions: ‘Smuggled Person’, Pelaku Tindak Pidana Penyelundupan
(Bangkok, Smuggling and Trafficking: Manusia (People Smuggling) .”Magister
Rights and Intersection),” (2011): 20–21. Hukum Udayana Vol. V, no. 1 Mei (2016):
Imam Santoso. “Perspektif Imigrasi Dalam United 112.
Nation Convention Against Transnasional Marzuki, Peter Mahmud. “Penelitian Hukum,
Organize Crime, Jakarta, Pebruri,” (2010): 1. Jakarta: Kencana Prenada Media Group”
Indonesia. “Penjelasan Undang-Undang Nomor (2015).
6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian, Alinea Meliala, Adrianus. “Tinjauan Kritis Terhadap
11” (n.d.). Penyelundupan Manusia Di Indonesia Dan
Indonesia, Republik. “Undang-Undang Nomor Berbagai Dampaknya, Jakarta.” (2011): 1.
6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian, Bab I Michael P Todaro. & Lydia Marusko. “Illegal
Pasal 1 Butir 32.” (n.d.). Migration and US Immigration Reform: A
Irma Garnesia (tirto.id ). “Indonesia Negara Conceptual Framework.” (Population and
Transit Favorit Imigran Gelap”, Https://Tirto. development Review, Vol. 13, no. 1 (1987):
Id/CZ7w Diakses Pada Tanggal 23 Januari 101–114.
2020 Jam 10.34 WIB.” (n.d.). Mulyawan, Budi. “Kendala Implementasi Aplikasi
J. B. Grossman. “Illegal Immigrants and Domestic Pelapor Orang Asing.” Ilmiah Kebijakan
Employment. (Industrial and Labor Relation Hukum Vol. 11, no. 3 (2017): 288.
Review),” 37, no. 2 (1984): 240–251. Natalis Pigay. “Migrasi Tenaga Kerja
Junef, Muhar. “Implementasi Poros Maritim Internasional (Sejarah, Fenomena, Masalah
Dalam Prespektif Kebijakan.” Penelitian Dan Solusinya), Jakarta : Pustaka Sinar
Hukum De Jure Vol. 19, no. 3 (2019): 304. Harapan,” (2005): 120.
———. “Penegakan Hukum Dalam Rangka Opra Floria Sari. “Tanggung Jawab Indonesia
Penataan Ruang Guna Mewujudkan Sebagai Negara Transit Bagi Warga
Pembangunan Berkelanjutan, Penelitian Negara Asing (WNA) Yang Terlibat
Hukum De Jure Vol. 17 No. 4 Tahun 2017 Dalam Penyelundupan Manusia, Dalam
Hlm. 375; Muhar Junef. Implementasi Artikel Ilmiah Fakultas Hukum Universitas
Poros Maritim Dalam Prespektif Kebijakan, Brawijaya” (2014): 9.
Peneliti Hukum De Jure” Vol.17, no. 4 Paembonan., Eranovita Kalalo.
(2019): 375. “Pertanggungjawaban Pidana Terhadap
Keel, Robert. “‘Rational Choice and Deterrence Tindak Pidana Penyelundupan Orang (People
Theory’, Dalam Serdan Kenan Gul, An Smuggling).” Lex Crimen Vol. III/N (2014).
Evaluation of the Rational Choice Theory in Rakyat, Kementrian Koordinator Bidang
Criminology, (Turki, Social and Application Kesejahteraan. “Daerah Sumber, Transit,
Science)” (2009): 37. Dan Penerima, Jakarta: Penghapusan
Kicinger, Anna. “Non Traditional Security Perdagangan Orang Di Indonesia.” (2005).
Threat and The EU Respones to This Wikipedia. “Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/
Phenomenom, “ Http://Www.Cefmr.Pan.Pl/ Penyeludupan_orang Diakases Pada Tanggal
Docs/Cemfrwpp2004-02.Pdf Di Akses Pada 20 Januari 2020 Jam 14.08 WIB.”
Tanggal 21 Januari 2020 Pukul 08,09 WIB”
(n.d.).
Kriminologi, Departemen. “Fakultas Ilmu Sosial
Dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia,
Bekerja Sama Dengan Jakarta Centre for

102 Kajian Praktik Penyelundupan Manusia di Indonesia... (Muhar Junef)

You might also like