Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

REPRESENTASI NASIONALISME DALAM FILM BATTLE OF

SURABAYA

Oleh: Fajar Ardi


Pembimbing: Nita Rimayanti, M.Comm
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya, Jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru, Pekanbaru 28293-
Telp/Fax. 0761-63277

Abstract
Indonesian nationalism is now a nationalist stance in the independence is no
longer the attitude of nationalism and anti-colonialism. The values of nationalism
today are conveyed through the medium of film, because the film is a
cinematographic work which can serve as a means of cultural education or
cultural education.

This study uses qualitative research methods to the analysis of semiotics


John Fiske. The subjects were movie Battle Of Surabaya. Data obtained by the
method of observation and documentation. Unit data analysis were selected based
on a scene that has a sign of nationalism as much as 15 scene. Mechanical
examination of the validity of data using using triangulation.
The results of this study indicate the representation of nationalism in the
film Battle Of Surabaya there is a message, meaning and values of nationalism for
the Indonesian people, especially for the younger generation of Indonesia.
Message and meaning of nationalism among others is the love of the people of
Indonesia, Solidarity humanity as a nation of culture of mutual respect and
cooperation between the people of Indonesia, willing bekorban have loyalty to the
nation and the State by paying attention to the public interest .. This film can be
used as a lesson for us to be able to interpret more nationalism is needed this
nation.

Keyword: representation, nationalism, film Battle of Surabaya.

Pendahuluan pengaruh budaya dari luar,


nasionalisme sangat kita perlukan,
Nasionalisme berarti memiliki apalagi bagi kita sebagai generasi
rasa bangga terhadap identitas dan penerus bangsa.
negara kita sendiri serta melakukan
banyak hal untuk mewujudkan Namun sayangnya, di zaman
kesejahteraan bangsa kita. Di zaman yang sudah semakin modern ini
yang penuh dengan teknologi dan banyak sekali kejadian-kejadian yang

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 1


nasionalisme dari masyarakat zaman dan film ini memiliki fakta yang
sekarang sudah mulai luntur membanggakan yaitu ada 180
contohnya saja ternyata banyak orang animator Indonesia yang terlibat
yang kurang menghargai dasar dalam produksi film ini para
negara kita, yaitu Pancasila. Seperti animator tersebut diketahui berasal
halnya artis dan figur publik yang dari para alumni dosen serta para
membuat candaan seputar simbol- mahasiswa Amikom Yogyakarta.
simbol kenegaraan, seperti salah satu serta film ini menjadi bukti bahwa
artis yang mengatakan Lambang semangat nasionalisme para kreator
Negara dengan sebutan "Bebek Indonesia membuahkan hasil yang
Nungging. (www.liputan6.com) patut diapresiasi dengan banyaknya
penghargaan yang diraih baik
Nilai-nilai nasionalisme saat nasional maupun internasional.total
ini banyak disampaikan melalui penghargaan yang telah diraih oleh
media film, dikarenakan film film animasi ini adalah sebanyak 39
merupakan karya sinematografi yang penghargaan internasional. Berikut
dapat berfungsi sebagai alat cultural beberapa penghargaan yang telah di
education atau pendidikan budaya. raih: Best Animation,Hollywood
(Trianton,2013:6). International Motion Pictures Film
Salah satu film yang bermuatan Festival 2018,Best Animation Film
nilai-nilai nasionalisme adalah film European Cinematography Awards
Animasi yang berjudul battle of 2018,Best Animation, Amsterdam
Surabaya yang disutradarai oleh 2018,Nominee Best Film Amsterdam
Aryanto Yuniawan. Battle of International Film Festival 2018
surabaya merupakan film Animasi Nominee Best Sound Design
Indonesia yang di adaptasi dari dari Amsterdam International Film
perjuangan rakyat Surabaya dalam Festival2018,Best Animation,London
pertempuran 10 November 1945 . Gold Movie Awards 2018 ,Best
Pesan nasionalisme dalam film Animation Oniros Film Awards 2018
tersebut ditampilkan melalui adegan- Outstanding Achievement Award -
adegan perang melawan penjajah Animated Film Calcutta
serta aksi heroik seorang anak laki- International Cult Film Festival
laki berusia 13 tahun bernama Musa 2018,
yang membantu orang tuanya 1st Winner Indigo
mencari nafkah dengan menjadi Fellowship Category in Film
tukang semir sepatu di Surabaya Animation, by PT Telekomunikasi
yang kemudian mampu membawa Indonesia, Tbk. (2012),Nominee
misi sebagai sosok kurir surat-surat Animated Film in Apresiasi Film
rahasia bagi para tentara serta milisi Indonesia by Art and Film Board of
pejuang Indonesia. Ministry of Culture & Education of
The Republic of Indonesian (2012)
Film ini memiliki fakta Dan banyak penghargaan lainnya.
menarik, Karena film ini merupakan
Film ini mendapatkan
film animasi pertama yang berlatar
dukungan dari studio animasi
sejarah perjuangan bangsa Indonesia

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 2


bergengsi di dunia yaitu Disney tanda yang digunakan dalam
Picture dukungan langsung ini tayangan tersebut (Wibowo, 2011: 5)
terkait dengan sistem produksi film John Fiske berpendapat
animasi meliputi cara mengelola bahwa hal yang ditampilkan dilayar
system untuk produksi film animasi kaca atau film adalah suatu realitas
cara mengelola file file data agar sosial dengan kata lain realitas
tidak saling terpisah hingga melalui merupakan suatu produk yang
ilmu-ilmu terkait film animasi (MSV dihasilkan oleh manusia. Fiske
Pictures). membagi pengkodean dalam tiga
level pengkodean tayangan televisi,
Film battle of surabaya
yang dalam hal ini juga berlaku
menggandeng dua aktor terkenal,
dalam film dan drama. Oleh karena
Reza Rahardian dan Maudy Ayunda
itu, peneliti menggunakan metode
sebagai Danu dan Yumna. Untuk
sang tokoh utama sendiri, Musa di analisis semiotika John Fiske dengan
tujuan agar memudahkan peneliti
suarai oleh Ian Saybani, senior voice
dalam menganailisis Film battle of
aktor yang sudah melalang buana di
Surabaya.
berbagai animasi yang tayang di
Film ini dapat dijadikan
layar kaca Indonesia. Film ini resmi
pelajaran bagi kita agar dapat
tayang di seluruh bioskop tanah air
memaknai lagi nasionalisme yang
tanggal 20 Agustus 2015.durasi film
dibutuhkan bangsa ini.Berdasarkan
ini adalah 1 jam 33 menit atau 93
latar belakang tersebut, penulis
menit.
tertarik untuk melakukan penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk dengan mengangkat judul
mengetahui tanda Nasionalisme Representasi Nasionalisme dalam
yang ditampilkan dalam Film Battle Film Battle Of Surabaya.
Of Surabaya dan untuk menganalisis
tanda-tanda yang berkaitan dengan Tinjauan Pustaka
nilai Nasionalisme dari level realitas,
level representasi, dan level ideologi Representasi
yang merupakan bagian dari kode- Representasi adalah sesuatu
kode televisi John Fiske. yang merujuk pada proses yang
dengannya realitas disampaikan
Semiotika merupakan suatu dalam komunikasi, via kata-kata,
studi ilmu atau metode analisis yang bunyi, citra, atau kombinasinya
digunakan untuk mengkaji tanda (Fiske, 2012:28) . Secara ringkas,
dalam suatu konteks skenario, representasi adalah produksi makna
gambar, teks dan adegan yang melalui bahasa. Lewat bahasa
terdapat pada sebuah tayangan atau (simbol-simbol dan tanda tertulis,
film menjadi sesuatu yang dapat lisan, atau gambar) tersebut itulah
dimaknai. Memaknai berarti bahwa seseorang yang dapat
obyek-obyek tidak hanya membawa mengungkapkan pikiran, konsep, dan
sebuah informasi, tetapi juga ide-ide tentang sesuatu.
mengkonstitusi sistem terstruktur dari

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 3


Menurut Stuart Hall meliputi kamera, pencahayaan,
(2011:24), mengatakan bahwa editing, musik, dan suara. Serta kod
representasi adalah tindakan e representasi konvensional yang
menghadirkan atau mepresentasikan terdiri dari naratif, konflik, layar, dan
sesuatu baik orang, peristiwa, pemilihan pemain.
maupun objek lewat sesuatu yang Level ketiga adalah Ideologi
lain diluar dirinya, biasanya berupa Ideologi tidak hanya berisi
tanda atau simbol. Representasi ini kompleksitas arti sebuah pesan
belum tentu bersifat nyata tetapi bisa dimana sebuah pesan yang dangkal
juga menunjukkan dunia khayalan, ternyata mempunyai arti yang lebih
fantasi, dan ide-ide abstrak. Menurut dalam dan mempunyai efek buat
Turner dalam Sobur (2010:127), penontonnya. Kode sosialnya antara
makna film sebagai representasi dari lain, narasi, konflik, karakter, aksi,
realitas masyarakat, berbeda dengan dialog, pemeran (Fiske, 2012: 67) .
film sekedar sebagai refleksi dari
realitas. Sebagai representasi dari Film
realitas, film membentuk dan
menghadirkan kembali realitas Film memiliki pengertian
berdasarkan kode-kode, konvensi- yang beragam, tergantung sudut
konvensi, dan ideologi dari pandang orang yang membuat
kebudayaannya. definisi. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, film dapat
Semiotika John Fiske diartikan dalam dua pengertian. Yang
pertama, film merupakan sebuah
Kode-kode model semiotika selaput tipis berbahan seluloid yang
John Fiske tidak hanya dipergunakan digunakan untuk menyimpan gambar
dalam menganalisis acara televisi, negatif dari sebuah objek (Trianton,
tetapi dapat juga digunakan untuk 2013:1). Yang kedua, film diartikan
menganalisis teks media yang lain, sebagai lakon atau gambar hidup.
seperti film, iklan, dan lain-lain. Dalam konteks khusus, film diartikan
Dalam kode-kode televisi yang sebagai lakon hidup atau gambar
diungkapkan dalam teori John Fiske, gerak yang biasanya juga disimpan
bahwa peristiwa yang ditayangkan dalam media seluloid tipis dalam
dalam dunia televisi telah dienkode bentuk gambar negatif. Meskipun
oleh kode-kode sosial yang terbagi kini film bukan hanya dapat disimpan
dalam tiga level sebagai berikut: dalam media selaput seluloid saja.
Level pertama adalah Realitas Kode Film dapat juga disimpan dan diputar
sosial yang termasuk di dalamnya kembali dalam media digital objek
adalah penampilan, kostum, riasan, (Trianton, 2013:3) .
lingkungan, kelakuan, dialog, Film awalnya dimaksudkan untuk
gerakan, ekspresi , suara. menyebut media penyimpanan
Level kedua adalah Representasi gambar atau biasa disebut celluloid,
Kode sosial yang termasuk di yaitu lembaran plastik yang dilapisi
dalamnya adalah kode teknis, yang oleh Emulsi (lapisan kimiawi peka
cahaya). Bertitik tolak dari situ, maka

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 4


film dalam arti tayangan audio-visual mereka membentuk suatu
dipahami sebagai potongan-potongan kebangsaan. Nasionalisme adalah
gambar bergerak. Ada banyak rasa kebersamaan segolongan sebagai
literatur yang menjelelaskan film, suatu bangsa.
berdasarkan banyak pengertian c. Hans Kohn: Nasionalisme
“film” semuanya mengerucut pada menyatakan bahwa negara
suatu pengertian yang universal. Film kebangsaan adalah cita-cita dan satu-
adalah rangkaian gambar yang satunya bentuk sah dari organisasi
bergerak membentuk suatu cerita politik, dan bahwa bangsa adalah
atau juga biasa disebut Movie atau sumber dari semua tenaga
Video objek (Trianton, 2013:5) . kebudayaan kreatif dan kesejahteraan
ekonomi.
Nasionalisme Dari beberapa definisi di atas,
maka bisa ditarik benang merah
Nasionalisme berasal dari kata bahwa nasionalisme adalah suatu
nation yang berarti bangsa. Bangsa paham kesetiaan terhadap negara-
mempunyai dua pengertian, yaitu: bangsa tanpa memandang ras,
dalam pengertian antropologis serta bahasa, agama, sejarah, adat istiadat,
sosiologis, dan pengertian politis. dan penguasa setempat, guna
Dalam pengertian antropologis dan memajukan negara-bangsa dan
sosiologis, bangsa merupakan suatu mempertahankan kedaulatannya.
kelompok masyarakat yang berdiri Listyarti dan Setiadi (2008:35)
sendiri dan masing-masing anggota membagi bentuk nasionalisme
tersebut merasa satu kesatuan ras, menjadi beberapa bentuk, sebagai
bahasa, agama, sejarah dan adat berikut:
istiadat. Sedangkan pengertian secara a. Anti kolonialisme
politik adalah masyarakat dalam b. Persatuan dan kesatuan
suatu pengertian yang sama dan c. Cinta tanah air
mereka tunduk kepada kedaulatan d. Mengisi kemerdekaan
negaranya sebagai suatu kekuasaan e. Solidaritas
tertinggi di luar dan di dalam (Fikri, f. Rela berkorban
2013:17) g. Adil kepada negara
Disamping definisi bahasa
diatas, Fikri menyebutkan terdapat Metode Penelitian
beberapa definisi lain mengenai Desain Penelitian
nasionalisme, di antaranya:
a. Huszer dan Stevenson: Penelitian ini menggunakan
Nasionalisme adalah yang desain penelitian kualitatif dengan
menentukan bangsa mempunyai rasa unit analisis semiotika John Fiske.
cinta secara alami kepada tanah Metode kualitatif dapat digunakan
airnya. untuk mengungkap dan memahami
b. L. Stoddard: Nasionalisme sesuatu dibalik fenomena yang
adalah suatu keadaan jiwa dan suatu belum diketahui. Data yang
kepercayaan, yang dianut oleh dihasilkan dari metode penelitian
sejumlah besar individu sehingga kualitatif berupa data deskriptif.

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 5


Data deksriptif adalah data yang Dokumentasi pada penelitian
berupa kata-kata, gambar, dan ini yaitu foto-foto scene yang diambil
bukan angka-angka (Moeleong, pada film Ngenest, Artikel/Berita
2010: 11) Online yang berhubungan dengan
Pada penelitian ini penulis akan penelitian.
merepresentasikan nasionalisme yang Studi Pustaka
ada dalam film battle of surabaya.
Representasi nasionalisme yang ada Dalam penelitian ini penulis
pada film ini menjadi pokok menggunakan metode penelitian
penelitian yang akan menganalisis kualitatif dengan analisis Semiotika
bagaimana representasi nasionalisme dari John Fiske, maka dari itu data
dalam film battle of surabaya dengan pada penelitian ini, penulis analisis
menggunakan analisis semiotika sesuai dengan kerangka analisis
John Fiske. Ada tiga aspek yang semiotika yang dikemukakan oleh
terdapat pada semiotika John Fiske, John Fiske.
yakni; Level Realitas, Level
Representasi, Dan Level Ideologi. Teknik Analisis Data
Dalam memperoleh data
Objek Penelitian
secara baik dan detail, maka
Objek penelitian adalah satuan dilakukan analisis data dengan
atribut atau sifat atau nilai dari orang, langkah-langkah sebagai berikut:
objek atau kegiatan mempunyai Presentasi film dengan melihat film
variasi tertentu yang ditetapkan oleh Battle of Surabaya.
peneliti untuk dipelajari dan Mengklasifikasikan film tersebut
dikemudian ditarik kesimpulannya berdasarkan adegan-adegan yang
(Sugiyono, 2009:38) . Adapun objek terdapat pada film Battle of
dalam penelitian ini yaitu Film Battle Surabaya.
Of Surabaya. Melakukan pemilihan gambar dengan
adegan yang memuat unsur
Teknik Pengumpulan Data Nasionalisme berdasarkan Capture
film Battle Of Surabaya.
Observasi
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam penelitian ini, peneliti
melakukan observasi langsung Dalam penelitian ini, penulis
dengan mengamati setiap scene yang membahas tentang representasi
ada di dalam film Battle Of nasionalisme dalam film Battle of
Surabaya yang menampilkan atau Surabaya. Penulis membahas hasil
merepresentasikan nasionalisme penelitian dengan menggunakan teori
guna memperoleh data yang relative atau konsep yang relevan dengan
lebih akurat. Pengamatan film fokus permasalahan. Dalam
dilakukan secara berulang-ulang. pembahasan penelitian ini penulis
bertujuan untuk menunjukkan hasil
Dokumentasi uraian pokok permasalahan

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 6


penelitian berdasarkan hasil meliputi kamera, pencahayaan,
penelitian yang telah dilakukan. editing, musik, dan suara. Serta kode
representasi konvensional yang
Dalam penelitian ini untuk terdiri dari naratif, konflik, layar, dan
mendapatkan representasi pemilihan pemain.
nasionalisme dalam film Battle of
Surabaya, penulis menggunakan Level ketiga adalah Ideologi.
analisis semiotika John Fiske. Ideologi tidak hanya berisi
Menurut John Fiske, semiotika kompleksitas arti sebuah pesan
adalah studi tentang pertanda dan dimana sebuah pesan yang dangkal
makna dibangun dalam “teks” media, ternyata mempunyai arti yang lebih
atau studi tentang bagaimana tanda dalam dan mempunyai efek buat
dari jenis karya apapun dalam penontonnya. Kode sosialnya antara
masyarakat yang mengkonsumsi lain, narasi, konflik, karakter, aksi,
makna. dialog, pemeran (Fiske, 2012: 67)
Dengan dasar itulah penulis
Dalam semiotika terdapat perhatian menggunakan analisis semiotika John
utama, yakni hubungan antara tanda Fiske untuk meneliti representasi
dengan maknanya dan bagaimana nasionalisme dalam film Battle of
suatu tanda dikombinasikan menjadi Surabaya.
suatu kode. Sebuah realita tidak
muncul begitu saja melalui kode- Berdasarkan penelitian terdahulu
kode yang timbul, namun juga diolah tampak perbedaan antara penelitian
melalui penginderaan sesuai referensi ini yaitu pada objek yang diteliti,
yang telah dimiliki oleh audience, diantaranya adalah film ngenest, film
sehingga sebuah kode akan Athirah dan big hero 6. sedangkan
dipersepsi secara berbeda oleh orang penelitian ini menggunakan objek
yang berbeda juga. (Wibowo, 2011: film Battle Of Surabaya dan juga
5) nasionalisme di dalam film ini lebih
di tonjolkan ke sisi perjuangan rakyat
Dalam kode-kode televisi yang Indonesia melawan kolonialisme
diungkapkan dalam teori John Fiske, dalam mempertahankan
bahwa peristiwa yang ditayangkan kemerdekaan yang telah di raih serta
dalam dunia televisi atau film telah suguhan animasi dalam film ini
dienkode oleh kode-kode sosial yang sangat memberikan perbedaan antara
terbagi dalam tiga level sebagai penelitian sejenis terdahulu.
berikut, Level pertama adalah Sedangkan persamaan nya terlihat
Realitas. Kode sosial yang termasuk dari jenis penelitian, yaitu penelitian
di dalamnya adalah penampilan, kualitatif dengan pendekatan John
kostum, riasan, lingkungan, fiske.
kelakuan, dialog, gerakan, ekspresi ,
suara. Film animasi Battle of Surabaya
merupakan sebuah film animasi 2D
Level kedua adalah Representasi. karya anak bangsa dengan durasi film
Kode sosial yang termasuk di 01.38.47. Film ini ber-genre fiksi
dalamnya adalah kode teknis, yang

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 7


sejarah dengan mengambil latar pejuang Indonesia mengucapkan kata
belakang sejarah pertempuran 10 merdeka dan ketika musik pada saat
November 1945 di Surabaya. Konflik gemelan di mainkan, terlihat pada
yang terjadi dalam film animasi ini scene 4, 37 dan 3.
menarik karena seolah ingin
menunjukkan peran pemuda dan Dalam aspek perilaku, nasionalisme
pergerakan perjuangan kemerdekaan diperlihatkan dengan sikap cinta
dalam memukul mundur dan kepada tanah air, saling melindungi
mengusir tentara sekutu di Surabaya. dan sikap rela berkorban. dimana
musa, yumna, danu dan pejuang
Film animasi ini menunjukkan Indonesia lainnya rela berkorban
perjuangan rakyat Indonesia dalam mempertaruhkan nyawa mereka
mempertahankan bangsa Indonesia, melawan penjajah demi kemerdekaan
kecintaan terhadap tanah air dan yang seutuhnya. Seperti yang
menuju Negara bebas penjajahan terdapat pada scene 4, 39, 27, 6, 39,
dalam mencapai kemerdekaan 40, dan 41.
seutuhnya. Hal itulah yang menjadi
dasar ketertarikan penulis untuk Pada aspek ekspresi, tampak
mengkaji lebih lanjut pesan-pesan nasionalisme di tampilkan dalam raut
dan konsep nasionalisme yang wajah dan semangat ketika
terkandung di dalamnya. perjuangan melawan penjajah yang
dilakukan oleh Musa, Yumna, Danu
Berdasarkan hasil penelitian yang dan Pejuang Indonesia lainnya
telah dilakukan pada film Battle of namun di sisi yang berbeda
Surabaya, penulis menemukan nasionalisme di ekspresikan lewat
beberapa hal yang menunjukkan kebahagian serta kecerian ketika
nasionalisme. berdasarkan hasil merayakan kemerdekaan yang di isi
penelitian yang menggunakan dengan menampilkan seni budaya
analisis semiotika John Fiske dan Indonesia seperti gamelan dan reog.
bentuk nasionalisme dalam film Hal ini terlihat dalam scene 4, 32, 40
Battle of Surabaya, sebagai berikut: dan 3.
Pada level realitas, nasionalisme Kemudian pada aspek gerak tubuh,
terlihat pada aspek penampilan, terlihat sebuah keberanian pejuang
sound, perilaku, Gerakan, ekspresi Indonesia melawan penjajah dengan
dan lingkungan yang ada dalam Film hanya menggunakan bambu runcing
animasi Battle of Surabaya. Pada mampu mengusir dan melumpuhkan
aspek penampilan film ini mencoba penjajah dan terlihat juga ketika
menampilkan lewat senjata,atribut gerak tubuh musa melemparkan
yang di gunakan,tampilan makanan sebuah batu ke arah penjajah untuk
dan seni budaya seperti yang terdapat menyelamatkan pejuang Indonesia
pada scene 4, 37, 39, 22, 41, 11 dan yang terluka. Seperti yang terdapat
3. pada scene 39 dan 27.
Pada aspek sound, dalam film ini di aspek lingkungan, memperlihatkan
tampilkan pada adegan ketika para setting area yang lebih banyak berada

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 8


di luar ruangan seperti yang kesetiaan terhadap negara-bangsa
tergambarkan dalam adegan-adegan tanpa memandang ras, bahasa,
perang melawan penjajah. agama, sejarah, adat istiadat, dan
penguasa setempat, guna memajukan
Pada level representasi peneliti negara-bangsa dan mempertahankan
menarik kesimpulan bahwa kode- kedaulatannya.
kode teknis dan konvensional yang
ada dalam film battle of surabaya Bentuk nasionalisme yang ditemukan
yang menggambarkan bagaimana adalah sebagai berikut:
perjuangan rakyat Surabaya dalam
melawan penjajah dan aktivitas yang 1. Cinta Tanah Air
menunjukkan nasionalisme melalui
Pertama,scene ke 4, menggambarkan
aspek kamera, pencahayaan, musik
tentang Dua pejuang Indonesia yang
dan suara. Pada aspek kamera,
memiliki rasa cinta tanah air,
perjuangan rakyat surabaya
semangat tinggi yang mau
diperlihatkan pada teknik
memperjuangkan kemerdekaan
pengambilan gambar long shot, very
Indonesia melakukan protes dengan
long shot, medium shot, close up,
merobek bendera Belanda dan
dan group shot. Kemudian pada
setelah merobek bendera Belanda,
gerakan kamera yang digunakan
pejuang tersebut mengibarkan
adalah zoom in untuk menunjukkan
bendera merah putih tanda semangat
ekspresi yang di tampilkan.
yang tinggi untuk melawan penjajah
Pada aspek pencahayaan, adegan Belanda.
yang di tampilkan dominan di luar Kedua, scene 3. Pada scene ini
ruangan dengan Sumber pencahayaan
Masyarakat surabaya bersuka cita
merujuk pada karakter sumber merayakan kemerdekaan dengan cara
cahaya, yakni teknik pencahayaan fill
mempragakan budaya nasional.
light Pencahayaan dalam scene nasionalisme di dalam ini yaitu
terlihat berasal dari alam yaitu
menunjukan rasa cinta kepada
cahaya matahari. budaya bangsa sendiri tanpa
Pada aspek sound, dalam film ini memasukan budaya dari luar.
terdapat beberapa musik dengan
Ketiga, scene 22. Pada scene ini
tempo yang cepat yang
masyarakat Surabaya melakukan
membangkitkan semangat pejuang
pawai dengan membawa spanduk
dan terdapat musik yang dominan di
bertuliskan merdeka dengan darah,
tampilkan dalam film yaitu dramatic
sebagai rasa cinta tanah air dan juga
backsound yang menunjukkan
sebagai rasa keberanian masyarakat
sebuah ketegangan dari adegan yang
Surabaya untuk melawan penjajah
berlangsung.
Belanda.
Dalam level ideologi, Penelitian ini
2. Solidaritas
mengulas tentang nasionalisme,
berdasarkan narasi, konflik dan aksi.
nasionalisme adalah suatu paham

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 9


Pertama, scene 29. Pada scene ini walaupun dengan bambu runcing dan
menggambarkan sukarelawan PMI, senjata tradisional lainnya karna
mencerminkan sikap solidaritas menjunjung tinggi rasa persatuan dan
sebagai warga Indonesia untuk saling kesatuan untuk membela tanah air
tolong-menolong sesama rakyat dan mencapai kemerdekaan
Indonesia. seutuhnya.
Kedua, scene 27. Pada scene ini sifat Kedua, Pada Scene 11 menunjukkan
solidaritas Musa ketika membantu bahwa nilai nasionalisme di
pejuang Indonesia yang terluka sampaikan dalam keberagaman
akibat melawan kolonial. agama dan indahnya perbedaan serta
sikap toleransi yang di tunjukkan
Ketiga, scene 41. Pada scene ini musa dan yumna walaupun mereka
terlihat kesolidaritasan masyarakat berbeda keyekinan akan tetapi
Surabaya yang menjaga Musa ketika mereka tetap bersatu dalam satu
terluka dalam membawa misi surat tujuan.
rahasia yang ada di tangannya.
Berdasarkan pembahasan
3. Rela Berkorban nasionalisme yang telah disampaikan
di atas maka dapat disimpulkan
Pertama, scene 32 , pada scene ini
bahwa nasionalisme telah
menunjukkan Sikap relah berkorban
direpresentasi dalam bentuk media
yang dilakukan oleh yumna sahabat
film, dimana nasionalisme
musa.untuk menyelamatkan musa
ditampilkan berdasarkan perjuangan
dan pejuang lainnya dari penjajah.
rakyat Indonesia dalam
Kedua, scene 32, pada scene ini mempertahankan bangsa Indonesia,
menunjukkan Sikap rela berkorban kecintaan terhadap tanah air dan
yang dilakukan oleh danu dalam menuju Negara bebas penjajahan
membrantas segrombolan penjajah. dalam mencapai kemerdekaan
seutuhnya.
4. Anti kolonialisme
Kesimpulan
Pada Scene 39 menunjukkan bahwa
nilai nasionalisme di sampaikan Berdasarkan hasil penelitian
dalam wujud Sikap dan tindakan dan pembahasan mengenai
untuk mengatasi, mengusir dan representasi Representasi
melenyapkan kolonialisme. Nasionalisme Dalam Film Battle Of
Surabaya, penelitian yang berfokus
5. Persatuan dan Kesatuan pada audio dan visual serta dianalisis
melalui semiotika John Fiske, maka
Pertama, Pada Scene 37 dapat disimpulkan kesimpulan
menunjukkan bahwa nilai mengenai nasionalisme dalam film
nasionalisme di sampaikan dalam ini.
wujud persatuan yang dilakukan Film Battle Of Surabaya ini
pejuang Indonesia Terlihat pejuang memperlihatkan representasi
Indonesia siap melawan kolonial nasionalisme yang ada dalam film

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 10


dilihat dari tiga level yang aspek pencahayaan,
dikemukakan oleh John Fiske, yaitu: adegan yang di tampilkan
1. Pada level realitas, dominan di luar ruangan
nasionalisme terlihat pada dengan Sumber pencahayaan
aspek penampilan, sound, merujuk pada karakter
perilaku, gerak tubuh, sumber cahaya, yakni teknik
ekspresi dan lingkungan pencahayaan fill light
dalam Film Battle Of Pencahayaan dalam scene
Surabaya. Hasil yang didapat terlihat berasal dari alam
adalah Keberanian sebuah yaitu cahaya matahari.
bangsa dalam mengahadapi Pada aspek sound,
dan mengusir para penjajah, dalam film ini terdapat
Pengorbanan sebuah bangsa beberapa musik dengan
untuk meraih citacitanya tempo yang cepat yang
dalam mencapai membangkitkan semangat
Kemerdekaan,Kehormatan pejuang dan terdapat musik
suatu bangsa bangga menjadi yang dominan di tampilkan
bangsa yaitu Indonesia, dan dalam film yaitu dramatic
Persatuan dan Kesatuan backsound yang
rakyat dalam mengatasi, menunjukkan sebuah
mengusir dan memerangi ketegangan dari adegan yang
kolonialisme. berlangsung.
Pada level representasi Level ideologi yang
peneliti menarik kesimpulan dapat disimpulkan, Penelitian
bahwa kode-kode teknis dan ini mengulas tentang
konvensional yang ada dalam nasionalisme yang di tampilkan
film battle of surabaya yang melalui narasi,konflik dan aksi.
menggambarkan bagaimana nasionalisme adalah suatu
perjuangan rakyat Surabaya paham kesetiaan terhadap
dalam melawan penjajah dan negara-bangsa tanpa
aktivitas yang menunjukkan memandang ras, bahasa,
nasionalisme melalui aspek agama, sejarah, adat istiadat,
kamera, pencahayaan, musik dan penguasa setempat, guna
dan suara. Pada aspek memajukan negara-bangsa dan
kamera, perjuangan rakyat mempertahankan
surabaya diperlihatkan pada kedaulatannya.
teknik pengambilan gambar 2. Bentuk-bentuk nasionalisme:
long shot, very long shot, Pertama, cinta tanah
medium shot, close up, dan air. Bangga berbangsa bertanah
group shot. Kemudian pada air dapat mempertahankan
gerakan kamera yang warganya untuk tetap setia
digunakan adalah zoom in kepada negerinya. Kedua,
untuk menunjukkan ekspresi solidaritas atau kesetiakawanan
yang di tampilkan. menunjukkan sikap
nasionalisme, sikap solidaritas

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 11


sangat penting dikarenakan (3), Untuk penikmat film khususnya
Indonesia memiliki masyarakat film animasi diharapkan dapat lebih
yang majemuk. Ketiga, rela mencintai dan menghargai produk
berkorban. Rela berkorban dalam negeri
mempunyai kesetiaan terhadap (4), Bagi peneliti selanjutnya yang
bangsa dan Negara dengan hendak melakukan penelitian di
memberi perhatian pada bidang komunikasi khususnya
kepentingan umum. Ke empat, representasi nasionalisme sebaiknya
anti kolonialisme dapat lebih memiliki pemahaman dan
disamakan dengan pembebasan gambaran tentang apa yang ingin
dari belenggu penjajah. diteliti. Selain itu peneliti yang ingin
Kelima, rasa persatuan dan melakukan penelitian yang sama
kesatuan untuk membela tanah diharapkan memiliki literatur untuk
air dan mencapai kemerdekaan menambah referensi.
seutuhnya.

Saran
Film animasi Battle of
Surabaya merupakan film yang
bertemakan Nasionalisme, konsep
Nasionalisme tersebut juga dapat
dijadikan sebagai pendidikan
karakter yaitu pembangunan karakter
bangsa untuk lebih mencintai Bangsa Daftar Pustaka
dan Negaranya sendiri. Fikri, Ibnu. 2013. Konstruksi
Nilai-nilai Nasionalisme pada Nasionalisme Prespektif Ulama
film animasi ini bagus dijadikan Jawa Tengah Abad XIX.
refrensi hidup dan diterapkan pada Semarang: LPPM IAIN
kehidupan sehari-hari namun Walisongo.
disesuaikan dengan zaman dan
situasinya. Fiske, John. Pengantar Ilmu
(1), Untuk para filmmaker di Komunikasi. Jakarta: PT.
Indonesia khususnya film animasi Rajagrafindo Persada. 2012.
diharapkan untuk lebih banyak
berkarya dengan cerita-cerita Hall, Stuart. 2011. Budaya Media
menarik penuh dengan pesan dan dan Bahasa, Terjemahan Saleh
moral yang baik Rahmania.Yogyakarta:Jalasutra
(2), Untuk MSV Pictures studio Listyiarti, Retno dan Setiadi.
animasi di Yogyakarta selaku 2008.Pendidikan
pembuat film animasi Battle of Kewarganegaraan.Jakarta:
Surabaya diharapkan untuk Erlangga.
mempertahankan dan menciptakan
film animasi yang lebih baik dan
berkualitas

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 12


Maleong, Lexy J. 2005.Metode
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian


Kuantitatif Kualitatif dan R &
D. Bandung: Alfabeta
Turner, Lynn dan West, Richard.
2010. Pengantar Teori
Komunikasi Analisis dan
Aplikasi. Jakarta: Salemba
Humanika.
Trianton, Teguh. 2013. Film Sebagai
Media Belajar. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. 2011.
Semiotika Komunikasi:
Aplikasi Praktis bagi Penelitian
dan Skripsi Komunikasi.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
www.liputan6.com/showbiz/read/249
0200/ akses pada,22 Februari
2019, pukul 10.35 WIB.
www.msv.pictures/ / akses pada,22
Februari 2019, pukul 10.45
WIB.

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 13

You might also like