Artikel

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

JURNAL KESEHATAN SILIWANGI

Vol 2 No 1, Agustus 2021

VIDEO SEBAGAI MEDIA PROMOSI KESEHATAN KEPATUHAN


MINUM OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI
Video as a Health Promotion Media Compliance with Drugs in Hipertentions
Patients
Rizkyka Nurul Aini 1*), Rahmat Sudiyat1
1*
Jurusan Promosi Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bandung,
*
Email : kykaaini@gmail.com dan sudiyatrahmat31@gmail.com

ABSTRACT
One of the treatment processes for hypertensive patients is taking medication.
Compliance with medication for hypertensive patients aims to reduce the risk of
cardiovascular, cerebrovascular and kidney disease, so it is important in the treatment
process for hypertensive patients to take medication regularly. The use of video
information media is one of the media to improve medication adherence to achieve
success in therapy. The purpose of this research is to develop a video health promotion
media regarding medication adherence in hypertensive patients. This type of research
uses mixed methods with an exploratory sequential mixed methods approach. This
research phase begins with the process of exploring the need for video health promotion
media with 5 resource persons. A prototype of health promotion media based on 3 stages
of ADDIE development model, analysis, design and development stages. The results of
the first stage was validation of material experts, were said to be suitable for use with a
value of 72%, the second stage, the value of 86% from the material experts in the very
appropriate category, and the third stage of the validation test results by means of small-
scale trials with 13 hypertensive patients, the value of 91% was categorized as very
proper to use. The conclusion of this study is an animated video regarding adherence to
taking hypertension medication in hypertensive patients was developed through 3 stages
of ADDIE development, analysis, design and development with results of valid video
media validation used.
Keywords: hypertension medication adherence, media development, video

ABSTRAK
Proses terapi pasien hipertensi salah satunya dengan melakukan pengobatan
meminum obat hipertensi. Kepatuhan minum obat bagi pasien hipertensi bertujuan
mengurangi risiko kardiovaskular, serebrovaskular dan penyakit ginjal sehingga penting
dalam proses pengobatan pasien hipertensi untuk rutin minum obat. Penggunaan media
informasi video merupakan salah satu media untuk meningkatkan kepatuhan minum
obat hingga tercapainya kesuksesan dalam terapi. Tujuan penelitian yang dilakukan
adalah mengembangkan media promosi kesehatan video mengenai kepatuhan minum
obat pada pasien hipertensi. Jenis penelitian menggunakan mix methods dengan
pendekatan exploratory sequential mixed methods. Tahap penelitian ini diawali dengan
proses eksplorasi kebutuhan media promosi kesehatan video dengan 5 orang
narasumber. Pembuatan prototype media promosi kesehatan berdasarkan 3 tahap
model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis, design dan development. Hasil
penelitian tahap pertama yaitu validasi ahli materi layak digunakan dengan nilai 72%
tahap dua nilai 86% dari ahli materi dengan kategori sangat layak digunakan dan tahap

22
doi.org/10.34011/jks.v12i2.1822
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021

ketiga hasil pengujian validasi dengan cara uji coba skala kecil dengan 13 pasien
hipertensi didapatkan nilai 91% dikategorikan sangat layak digunakan. Kesimpulan hasil
penelitian ini adalah video animasi mengenai kepatuhan minum obat hipertensi pada
pasien hipertensi dikembangkan melalui 3 tahap pengembangan ADDIE yaitu analysis,
design dan development dengan hasil validasi media video layak digunakan.
Kata Kunci: kepatuhan minum obat hipertensi, pengembangan media, video
PENDAHULUAN
Indonesia menghadapi tantangan mortalitas penderita hipertensi adalah
terhadap pergeseran pola penyakit ketidakpatuhan pasien dalam meminum
menular menjadi pola penyakit tidak obat antihipertensi yang dianjurkan oleh
menular yang diantaranya dipicu oleh dokter 3
perubahan gaya hidup tidak sehat. Mengendalikan kejadian
Menurut Badan Kesehatan dunia atau hipertensi, perlu adanya sebuah upaya
World Health Organization (WHO) tahun untuk meningkatkan kepatuhan minum
2011, satu milyar orang dunia menderita obat pasien hipertensi. Edukasi
hipertensi. Hipertensi atau tekanan terstruktur yang dilakukan oleh tenaga
darah tinggi adalah keadaan tekanan kesehatan kepada pasien hipertensi
darah sistolik >140 mmHg dan atau memiliki pengaruh bermakna terhadap
tekanan darah diastolik 90 mmHg pada kepatuhan minum obat pasien sehingga
dua kali pengukuran dengan selang dapat menurunkan tekanan darah.
waktu lima menit dalam keadaan cukup Dalam hal tersebut, promotor kesehatan
istirahat/tenang.1 memiliki peran penting dalam proses
Hipertensi sering disebut-sebut edukasi kepada pasien hipertensi untuk
sebagai the silent disease yang memiliki membantu pencegahan dan
makna muncul tanpa keluhan. pengendalian hipertensi. Tujuan
Berdasarkan laporan Riset Kesehatan penelitian yang dilakukan adalah
Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun mengembangkan media promosi
2018 menunjukkan sebagian besar kesehatan video mengenai kepatuhan
kasus hipertensi di masyarakat belum minum obat pada pasien hipertensi.
terdiagnosis. Hal ini ditunjukan dari hasil Upaya yang dapat dilakukan berupa
pengukuran tekanan darah pada usia intervensi pasien menggunakan media
>18 tahun diketahui bahwa prevalensi yang informatif dan komunikatif serta
hipertensi di indonesia sebesar 34,1% mengikuti perkembangan teknologi.
dimana hanya 7,2% penduduk yang Salah satunya menggunakan media
sudah mengetahui bahwa ia memiliki Video. Pemilihan video sebagai media
hipertensi dan hanya 8,8% kasus yang penyuluhan kesehatan sangat cocok
minum obat hipertensi.2 karena dapat diterima dengan baik oleh
Kelurahan 11 Sukabungah masyarakat.4
Kecamatan Sukajadi, ditemukan
penderita Hipertensi >80 % tidak patuh METODE
minum obat hipertensi dengan berbagai Penelitian ini merupakan jenis
faktor penyebab yang membuat pasien penelitian mix methods dengan desain
tidak minum obat berupa : adanya penelitian exploratory sequential.
stigma bahwa meminum obat hipertensi Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 2
hanya saat merasakan gejala. Banyak ahli materi dan media serta 18 subjek
faktor yang dapat memicu pasien hipertensi di wilayah Puskesmas
meningkatnya angka kejadian Sukajadi Kota Bandung dengan
hipertensi. Salah satu faktor risiko yang menggunakan teknik purposive
dapat menyebabkan meningkatnya 5
sampling. Pengumpulan data dilakukan
angka kejadian morbiditas dan dengan mengumpulkan data kualitatif

23
doi.org/10.34011/jks.v12i2.1822
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021

dan kuantitatif menggunakan teknik 53%-68% Cukup Boleh


wawancara dan instrumen kuesioner layak digunakan
yang diadaptasi dari Petunjuk Teknis setelah revisi
Penyelesaian Skripsi 2020 serta besar
instrumen yang dimodifikasi dari Listyani
dalam Putra (2020).6 Penelitian ini 37%-52% Kurang Tidak boleh
dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2021 layak digunakan
dan telah mendapatkan persetujuan etik
yang diterbitkan oleh komisi etik
Poltekkes Kemenkes Bandung dengan
nomor etik No.13/KEPK/EC/VI/2021. 20%-36% Tidak Tidak boleh
Penelitian ini menggunakan 3 dari 5 layak digunakan
model pengembangan media ADDIE
oleh Robert Maribe Branch (2009)
dalam (Jatmika & M Maulana, 2019),
yaitu:7 1) Analysis (Analisis), 2) Design
(Desain), dan 3) Development HASIL
(Pengembangan) Eksplorasi Model Media Promosi
Analisis data yang dilakukan Kesehatan Video
dalam penelitian ini meliputi analisis Hasil wawancara bersama
data hasil uji kelayakan oleh ahli materi, subjek penelitian didapatkan 2 tema
ahli media dan responden penelitian yaitu mengenai kepatuhan minum obat
menggunakan teknik kuesioner berupa hipertensi dan kebutuhan media
angket yang berskala Likert. Data promosi kesehatan yang menghasilkan
kuantitatif dianalisis dengan 13 kategori diantaranya ; pengetahuan,
menggunakan rumus sebagai berikut cara pengobatan, dampak,
Akbar (2013): pengembangan pesan, bentuk bahasa,
isi materi, jenis media, durasi, musik
∑𝑃 latar, durasi, warna dan gambar.
𝑃= 𝑃 100%
∑𝑃
Prototype Pengembangan Media
Hasil persentase skor tersebut untuk Promosi Kesehatan Video
mengetahui kategorisasi tingkat Hasil pengembangan media video
kelayakan media berdasarkan pada melalui 3 tahap model pengembangan
pedoman skala likert:8 ADDIE :
Tabel 1 Kriteria Kelayakan Media 1. Tahap Analisis (Analysis)
a. Analisis kebutuhan
Persentase Kategori Keterangan
Nilai (%) Analisis kebutuhan yang dilakukan
pada pasien hipertensi peneliti telah
melakukan wawancara pada tanggal 17
Juni 2021 secara langsung dengan
85%-100% Sangat Sangat baik menerapkan protokol kesehatan serta
layak untuk secara tidak langsung melalui video call
digunakan aplikasi whatsApp dengan jumlah
69%-84% Layak Boleh subjek sebanyak 5 orang. Dari hasil
digunakan wawancara yang telah dilakukan oleh
dengan peneliti, didapatkan bahwa selama ini
setelah revisi belum ada pemberian materi secara
besar khusus mengenai kepatuhan minum
obat hipertensi selama pelayanan

24
doi.org/10.34011/jks.v12i2.1822
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021

prolanis karena terkendala keadaan waktu selama 2 menit menggunakan


pandemi. jenis format video mp4.
Subjek menyatakan bahwa mereka b. Desain media
menginginkan adanya media video
berbentuk video animasi, dimana video Berbentuk video animasi melalui proses
animasi yang menarik adalah video pembuatan dimulai dengan membuat
yang memiliki gambar yang mampu matriks serta storyboard media
menjelaskan isi materi yang c. Materi
disampaikan, didesain dengan warna
yang cerah atau terlihat dengan jelas Materi yang digunakan pada media
contohnya warna biru atau warna audio visual yaitu video animasi
lainnya yang terang dengan durasi yang kepatuhan minum obat hipertensi ini
tidak lebih dari 2 menit. meliputi pengertian hipertensi, cara
mengobati hipertensi, dampak bila tidak
Isi materi yang diharapkan oleh minum obat hipertensi dan tips untuk
subjek dari media video tersebut patuh minum obat
diantaranya ; memperjelas pengertian
hipertensi dan mengapa pasien 3. Development
hipertensi perlu untuk meminum obat
Pembuatan media video berupa video
hipertensi secara rutin serta penjelasan
animasi mengenai kepatuhan minum
dampak apabila mereka tidak meminum
obat hipertensi ini menggunakan
obat tersebut. Subjek lainnya
aplikasi online www.powtoon.com dan
memberikan pernyataan bahwa
aplikasi audacity.
terdapat beberapa cara untuk
mengobati hipertensi yaitu melakukan Uji Coba Kelayakan Produk
pengobatan dengan minum obat dan 1. Validasi Ahli Materi
memodifikasi gaya hidup dengan Hasil validasi materi media audio
berolahraga, cek kesehatan secara rutin visual mengenai pencegahan hipertensi
serta mengatur pola makan. berdasarkan ahli materi disajikan dalam
grafik berikut ini:
b. Analisis pedoman
120%
Pedoman yang digunakan dalam
100%
pembuatan media video berupa video
animasi kepatuhan minum obat 80%
hipertensi dalam penelitian ini terdiri dari
60%
pedoman booklet Hipertensi yang
dikeluarkan oleh Pusat Data dan 40%
Informasi Kementerian Kesehatan 20%
Republik Indonesia tahun 2014 dan
pedoman Hipertensi yang dikeluarkan 0%
oleh Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia tahun 2018.
2. Design
a. Konsep produk
Produk media promosi kesehatan Gambar 1. Hasil persentase penilaian
video ini berbentuk video animasi ahli materi
mengenai kepatuhan minum obat
hipertensi yang didesain dengan ukuran Berdasarkan grafik diatas, hasil
rasio 16:9 (widescreen) dengan durasi penilaian validasi oleh ahli materi
didapatkan persentase skor pada setiap

25
doi.org/10.34011/jks.v12i2.1822
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021

aspek, yaitu aspek judul dengan Berdasarkan grafik diatas, hasil


persentase 90%, aspek konten 80%, penilaian validasi oleh ahli media
aspek daya tarik 80%, aspek tampilan didapatkan persentase skor pada setiap
96%, aspek substansi informasi yang aspek, yaitu aspek judul dengan
dibutuhkan 100%, aspek pemanfaatan persentase 60%, aspek konten 80%,
80% dan aspek kesesuaian dengan aspek daya tarik 80% dan aspek
nilai-nilai sosial 100%. Dimana 6 aspek tampilan 77%. Dimana 4 aspek tersebut
termasuk kedalam kategori sangat layak termasuk kedalam kategori sangat layak
dan 1 aspek termasuk kedalam kategori untuk digunakan. Adapun beberapa
layak untuk digunakan. revisi materi dalam media yang telah
Materi dalam media video animasi dilakukan sebelumnya, yaitu:
kepatuhan minum obat hipertensi ini
dapat dikatakan valid karena Tabel 2 Hasil Revisi Ahli Media
berdasarkan hasil pengujian didapatkan
Saran Perbaikan Hasil
hasil persentase 86 %. Hal ini diartikan
bahwa materi tersebut sangat baik untuk Perbaikan
digunakan dalam media video animasi
mengenai kepatuhan minum obat, hal Audio Sebaiknya Penambahan
tersebut sesuai dengan penelitian ditambahkan voice over yang
Maulana (2009) video juga menjadi audio untuk
salah satu media pembelajaran yang diisi oleh suara
memperkuat
bagus, karena panca indera yang peneliti serta
proses
banyak menyalurkan pengetahuan ke
penyampaian berkolaborasi
otak adalah mata (kurang lebih 75%
pesan dengan
sampai dengan 85% sedangkan 13%
sampai dengan 25% pengetahuan kepada sukarelawan
manusia diperoleh dan disalurkan sasaran
untuk mengisi
melalui pancaindra yang lain.13
suara
2. Validasi Ahli Media
Hasil validasi media audio visual Judul Awali dengan Penambahan
mengenai pencegahan hipertensi dan judul video judul video
berdasarkan ahli media disajikan dalam dan
grafik berikut ini: pengemb yang
pengembang
angan bertuliskan
medianya
90% pesan “Pentingnya
80%
70% 80% 80% Minum obat
77%
60% bagi Pasien
50% 60%
Hipertensi”
40%
30% ilustrasi Pemilihan Penggunaan
20% beberapa
10% vektor obat
ilustrasi
0% seperti yang diberikan
efek animasi
misalnya
obat yang gerak
belum begitu
kuat
gambar 2. Hasil persentase penilaian
ahli media

26
doi.org/10.34011/jks.v12i2.1822
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021

menunjukkan
kalau itu obat 91.80%
(Liat di 91.60%
91.40%
pengobatan 91.20%
penderita
91.00%
hipertensi)
90.80%
Common Lebih baik Penambahan 90.60%
kalau 90.40%
file barcode untuk
disertakan Materi Media
link misalnya dapat
mengunduh
bagi yang Gambar 3. Hasil persentase penilaian
memerlukan aplikasi materi dan media oleh
kartu pencatat dan Berdasarkan grafik diatas, hasil
pengingat penilaian validasi oleh oleh pasien
pengingat hipertensi didapatkan persentase skor
minum obat
minum obat pada setiap aspek, yaitu aspek materi
silahkan scan
serta link yang dengan persentase 90,96% dan aspek
qr code
konten 91,69%, dimana kedua aspek
berikut berisikan tersebut termasuk kedalam kategori
atau klik link lembar sangat layak untuk digunakan tanpa
berikut... adanya revisi.
pengingat
minum obat PEMBAHASAN
Eksplorasi Model Media Promosi
Closing seperti Penambahan Kesehatan Video Kepatuhan Minum
halnya Obat Hipertensi
penutup yang
diawal, video Video animasi mengenai kepatuhan
ini juga tidak ditutup dengan minum obat hipertensi menjadi jenis
jargon “Saya media yang dipilih oleh pasien hipertensi
ada closing yang berumur >18 tahun sebagai media
ya, kasian Tangguh, Saya yang dapat menarik perhatian dalam
penonton Patuh” membahas materi mengenai kepatuhan
masih minum obat hipertensi. Hal tersebut
nunggu ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
udahan atau oleh Kapti (2013) terkait efektifitas
belum ya... media video bahwa penyuluhan dengan
audio visual menampilan gerak, gambar
dan suara sedangkan penyuluhan
dengan media cetak menampilkan
1. Validasi pasien hipertensi
tulisan dan suara penyuluh secara
Hasil validasi hipertensi dengan uji langsung yang membuat terkesan
coba skala kecil pada media video formal.9 Media ini menawarkan media
mengenai kepatuhan minum obat pada
yang lebih menarik dan tidak monoton
kepatuhan minum obat hipertensi bila digunakan sebagai media
berdasarkan pasien hipertensi adalah penyuluhan.
sebagai berikut : Proses pengembangkan media
video animasi tersebut dibuat sesuai
dengan hasil analisis kebutuhan dimana
penggunaan pengembangan pesan,
bentuk bahasa, gambar, musik latar,
warna, durasi dan isi materi yang

27
doi.org/10.34011/jks.v12i2.1822
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021

disampaikan menjadi daya tarik yang tidak langsung dengan menggunakan


perlu diperhatikan dalam pembuatan aplikasi whatsapp.
video animasi untuk pasien hipertensi Tahap kedua merupakan tahap
yang berumur diatas 18 tahun dengan desain. Dalam pengembangan media
rata-rata usia subjek penelitian berkisar video berupa video animasi kepatuhan
antara 52 tahun hingga lebih dari 60 minum obat hipertensi desain yang
tahun atau lanjut usia. Media promosi digunakan terdiri dari: pengembangan
kesehatan video memberikan pengaruh pesan dan bahasa, ukuran rasio video,
pada keaktifan lansia (Andayani, transisi, komposisi warna, pemilihan
2019).10 Menurut Chaer dalam Sugiarto jenis/warna/ukuran font, backsound,
(2016) bahwa bahasa adalah bahasa itu durasi pemutaran video, penggunaan
bersifat manusiawi, artinya bahasa dan penempatan animasi
sebagai alat komunikasi verbal yang karakter/vektor/gambar ilustrasi, materi
hanya dimiliki oleh manusia yang yang disajikan dalam video serta
berfungsi untuk bekerja sama atau elemen lainnya. Ukuran video animasi
berkomunikasi di dalam manusia untuk mengenai kepatuhan minum obat
bermasyarakat serta didukung oleh teori hipertensi tersebut berasio 16:9
yang disampaikan oleh Sir Gerald Barry (widescreen) dengan format Mp4 dan
bahwa komunikasi itu bertujuan untuk berdurasi 2 menit. Media ini dapat
menyamakan.11 Sehingga penggunaan menjangkau sasaran lebih luas karena
bahasa dalam media dirancang mudah disebarkan melalui smartphone
menggunakan bahasa yang dapat dan dapat diakses melalui youtube.
dimengerti oleh masyarakat. Menurut Oktianti (2019) untuk
Selain itu pemilihan warna yang meningkatkan kepatuhan minum obat
tepat sangat berpengaruh dalam pasien hipertensi peneliti memberikan
tampilan sebuah video, menurut informasi mengenai informasi
Holtzschue (2011) warna mempunyai penggunaan obat. Pemberian edukasi
dampak tersendiri bagi psikologis, menggunakan media video semakin
sugesti dan suasana hati bagi sasaran meningkatkan kepatuhan pasien
yang melihatnya serta menambahkan hipertensi dalam minum obat,
musik sebagai latar suara maka dapat pemberian informasi melalui multimedia
membuat media menjadi lebih menarik lebih efektif ketika dilakukan bersama
(Sugiarto, 2016). dengan intervensi tambahan seperti
Dikutip dari Marketology mengenai intruksi dari dokter atau petugas
durasi Video yang akan diunggah pada kesehatan yang lain.12
media sosial contohnya youtube
semakin singkat durasi video maka Tahap ketiga adalah
semakin baik, karena mayoritas audiens pengembangan (development) yang
cenderung cepat jenuh melihat video merupakan tahapan dalam pembuatan
yang terlalu lama. produk media audio visual berupa video
animasi mengenai kepatuhan minum
Prototype Media Promosi Kesehatan obat hipertensi. Pembuatan video
Video animasi tersebut menggunakan aplikasi
Tahap Analysis bertujuan untuk online powtoon pro+ dan audacity.
menemukan kebutuhan media promosi Tahap desain sebelumnya yang telah
kesehatan yang sesuai dengan sasaran dilakukan mempermudah pembuatan
yaitu pasien hipertensi. Tahap analisis media video animasi , karena hal-hal
ini dilakukan dengan wawancara yang dibutuhkan telah dipersiapkan
kepada 5 pasien hipertensi, proses sebelumnya. Selanjutnya pembuatan
wawancara secara langsung dilakukan video animasi kepatuhan minum obat
kepada 2 pasien hipertensi dengan hipertensi dibuat sesuai dengan
tetap menerapkan protokol kesehatan storyboard media yang telah dibuat
serta 3 pasien lainnya dilakukan secara dengan mengaturnya sedemikian rupa
28
doi.org/10.34011/jks.v12i2.1822
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021

agar menghasilkan media dengan persentase yang diperoleh dari skor


tampilan yang dapat menarik perhatian total penilaian diperoleh hasil 91%.
sasaran. Setelah selesai membuat Penilaian tersebut didapatkan dari
produk video animasi, selanjutnya diberi beberapa aspek yang dinilai yaitu materi
voice over yang telah diolah dari dan media yang digunakan serta
audacity dan backsound instrumen termasuk kedalam kategori sangat
musik video agar menciptakan suasana layak. Hasil tersebut sesuai dengan
yang lebih hidup, kemudian akan pernyataan Faris dalam Sadirman
disimpan kembali dengan format mp4 (2011)14 Media animasi adalah suatu
yang selanjutnya akan diserahkan media yang dapat mengubah sesuatu,
kepada ahli materi, ahli media dan dari sebuah imajinasi, ide, konsep,
pasien hipertensi untuk menguji visual yang dapat memberikan
kelayakan media video animasi pengaruh (Ponza, Jampel, & Sudarma,
kepatuhan minum obat hipertensi. 2018).15 Sehingga media video animasi
mengenai kepatuhan minum obat
Pengujian Validitas Media Video hipertensi dikatakan sangat layak untuk
Kepatuhan Minum Obat Hipertensi digunakan.
1. Pengujian Validitas Media
Video oleh Ahli Materi SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang
Materi dalam media video animasi telah dilakukan, Maka didapatkan
kepatuhan minum obat hipertensi ini simpulkan bahwa video animasi
dapat dikatakan valid karena mengenai kepatuhan minum obat
berdasarkan hasil pengujian didapatkan hipertensi pada pasien hipertensi
hasil persentase 86 %. Hal ini diartikan dikembangkan melalui 3 tahap
bahwa materi tersebut sangat baik untuk pengembangan ADDIE yaitu analysis,
digunakan dalam media video animasi design dan development dengan hasil
mengenai kepatuhan minum obat, hal validasi media video layak digunakan..
tersebut sesuai dengan penelitian
Maulana (2009) video juga menjadi UCAPAN TERIMAKASIH
salah satu media pembelajaran yang Terimakasih pada seluruh pihak
bagus, karena panca indera yang yang telah membantu proses awal
banyak menyalurkan pengetahuan ke hingga akhir penelitian ini.
otak adalah mata (kurang lebih 75%
sampai dengan 85% sedangkan 13% DAFTAR RUJUKAN
sampai dengan 25% pengetahuan
manusia diperoleh dan disalurkan 1. Kemenkes RI. Hipertensi. Infodatin Pusat
melalui pancaindra yang lain.14 Data dan Informasi Kementerian kesehatan
RI. 2014; (Hipertensi):1-7
2. Pengujian Validitas Media 2. Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar
Audio Visual oleh Ahli Media (Riskesdas) 2018. Jakarta: Kementerian
Kesehatan
Penilaian ahli media dari aspek 3. Cipta Panggua Y. (2016). Hubungan
judul, konten, daya tarik dan tampilan Pengetahuan dan Sikap dengan Keteraturan
mendapat penilaian 72% yang termasuk Mengontrol Tekanan Darah Di Poliklinik
kedalam kategori layak. Hal ini diartikan Polres Bitung. Buletin Sariputra Jurnal Ilmu-
bahwa media tersebut dapat digunakan. Ilmu Multidisiplin-Print [Internet].
2016;6(1). Available
3. Pengujian Validitas Media from:http://jurnal.unsrittomohon.ac.id/
Video oleh Pasien Hipertensi index.php/jurnalprint/article/view/190
Pada proses uji coba skala kecil 4. Khomaini A, dkk. (2017). Pengaruh Edukasi
untuk menilai kelayakan yang telah Terstruktur dan Kepatuhan Minum Obat
dilaksanakan oleh 13 pasien hipertensi, Antihipertensi terhadap Penurunan Tekanan
29
doi.org/10.34011/jks.v12i2.1822
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 1, Agustus 2021

Darah Pasien Hipertensi,Jurnal Penyakit Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo


Dalam Indonesia,Vol.4 No. 1, Maret 2017. Persada
5. Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Putu Jerry Radita Ponza, I Nyoman Jampel,
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : I Komang Sudarma.,Pengembangan Media
Alfabeta Video Animasi pada Pembelajaran Siswa
6. Putra, Hernadito Medika. (2020). kelas IV di Sekolah Dasar.
Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis Video Pada Mata Pelajaran
Akuntansi Dasar KD 3.10 dan 4.10 Jurnal
Penyesuaian di SMK Negeri 1 Godean Kelas
X. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Dharma
Yogyakarta.
7. Jatmika SED, Jatmika SED, Maulana M,
KM S, Maulana M. PENGEMBANGAN
MEDIA PROMOSI KESEHATAN.
Yogyakarta: K-Meida. 2019
8. Sari HV, Suswanto H. Pengembangan media
pembelajaran Berbasis Web Untuk
mengukur hasil Belajar siswa pada mata
pelajaran Komputer Jaringan Dasar program
Keahlian teknik komputer dan jaringan. J
Pendidik Teori Penelitian, Dan Pengemb.
2017;2(7):1008-1016.
9. Kapti, RE dkk.(2013). Efektifitas
Audiovisual sebagai Media Penyuluhan
Kesehatan terhadap Peningkatan
Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam
Tatalaksana Balita dengan Diare di dua
Rumah Sakit Kota Malang. Jurnal Ilmu
Keperawatan. Vol.1.No.1.Mei
10. Andayani, Sri Astutik dkk.Efektifitas
Promosi Kesehatan menggunakan Media
Audio Visual terhadap Keaktifan Lansia ke
Posyandu Lansia. Jurnal Keperawatan
Profesional, Volume 7, Nomor 2 Agustus
2019
11. Sugiarto, 2016. Pengembangan Video
Promotif HIV dan AIDS untuk Siswa
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Nusantara Plus Ciputat Tahun 2016.
Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
12. Oktianti, Dian.dkk. (2019). Pengaruh
Pemberian Informasi Obat Dengan Media
Video Terhadap Kepatuhan Minum Obat
Pasien Hipertensi Di Ungaran. Indonesian
Journal of Pharmacy and Natural Product.
Vol.2.No.2.September
13. Maulana, H. (2009). Promosi kesehatan.
Jakarta: EGC
14. Arief S. Sadiman, dkk. (2012). Media
Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan

30
doi.org/10.34011/jks.v12i2.1822

You might also like