PEMERINTAH PROVINSI BALI
DINAS KESEHATAN
Jalan Melati No. 20 Denpasar. Telp, 222412 Fax.234922 KP 80233
Email diskes@baliprov.go.id
SURAT PERJANJIAN KERJA
NOMOR : 800/937/UPTD.RSBM.Diskes/2020
Pada hari ini, Kamis tanggal Dua bulan Januari tahun Dua ribu dua puluh yang
bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama dr. Ketut Suarjaya, MPPM
Pangkat/Golongan Pembina Utama Madya / IV d
NIP. 19620115 198710 1001
dabatan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Alamat Jalan Melati No. 20, Denpasar
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
I, Nama Komang Darma Suyasa, A.Md.Kep
Tempat/tanggal lahir Kemunig, 4 Nopember 1993
Pendidikan : Dill Keperawatan
Alamat Ji.Jempiring Gang VIII No.04,Semarapura Kelod,
Klungkung
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Berdasarkan Surat Keputusan Gubemur Bali Nomor 96/03-B/HK/2020
tanggal 02 Januari 2020 Tentang Penerima Honorarium Tenaga Kontrak/Non Pegawai
Negeri Sipil pada unit pelaksana teknis Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Bali
Mandara Provinsi Bali, maka kami PIHAK | dan PIHAK II yang tersebut diatas telah
setuju dan sepakat untuk mengikat diri ke dalam Surat Perjanjian Kerja yang diatur
dengan ketentuan-ketentuan sebagaimana tertuang dalam pasal-pasal di bawah ini :
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Ruang Lingkup
(1) PIHAK PERTAMA Menugaskan PIHAK KEDUA Sebagai Tenaga Kontrak/Non
Pegawai Negeri Sipil sebagai Tenaga Kesehatan/Non Kesehatan yang akan
melaksanakan tugas kedinasan dengan berdasarkan sistem dan prosedur
kerja yang beriaku di Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Bali
(2) Pada dasamya Perjanjian Kerja ini bersifat sementara untuk mengantisipasi
tugas-tugas kedinasan yang belum tertangani di Lingkungan Dinas Kesehatan
Provinsi Ball, namun sifat pekerjaannya dibutuhkan keberadaannya.
(3) Tenaga Kontrak/Non Pegawai Negeri Sipil sebagai Tenaga Kesehatan/Non
Kesehatan fidak mempunyai hak kepegawaian apapun termasuk untuk
diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil* (4) Tenaga Kontrak /Non Pegawai Negeri Sipil wajib mematuhi tata tertib dan
ketentuan kepegawaian pada UPTD. RSUD Bali Mandara Provinsi Bali
Pasal 2
Hubungan Kerja
(1) Hubungan kerja antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, dimulai sejak
PIHAK KEDUA telah diterima bekerja oleh PIHAK PERTAMA dan dianggap
memenuhl syarat oleh PIHAK PERTAMA, untuk dipekerjakan sebagai Tenaga
Kontrak/Non Pegawal Negeri Sipil sebagai Tenaga Kesehatan/Non
Kesehatan terhitung mulai tanggal 02 Januari 2020 sampal dengan tanggal
31 Desember 2020.
(2) Hubungan kerja dapat di perpanjang oleh PIHAK PERTAMA. @pabila masih
dibutuhkan oleh PIHAK PERTAMA dan atas persetujuan PIHAK KEDUA.
BAB II
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK.
Pasal 3
Hak dan Kewajiban
PIHAK PERTAMA
(1) PIHAK PERTAMA wajib membayarkan honorarium kepada PIHAK KEDUA
masing-masing sebesar Rp.3.600.000,- (Tiga Juta Enam Ratus Ribu Rupiah )
‘setiap bulan.
(2) PIHAK PERTAMA wajib membayarkan luran Jaminan Sosial Kesehatan dan
luran Jaminan Sosial Ketenagakerjaan kepada PIHAK KEDUA sesuai
ketentuan dari Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial setiap bulannya
selama masa kontrak dengan perincian sebagai berikut :
a. luran Jaminan Sosial Kesehatan :
1). Jaminan Pemeliheraan Kesehatan (JPK)
4,00% x Rp.3.600.000,- = Rp.144.000,-
b. luran Jaminan Sosial Ketenagakerjean
1), Jaminan Kecelakean Kerja (JKK)
0,24% x Rp.3.600.000,- = Rp.8.640,-
2). Jaminan Kematian (JKM)
0,30% x Rp.3.600.000,
3), Jaminan Hari Tua (JHT)
3,70% x Rp.3.600,000,- = Rp. 133.200,-
Rp.10.800,-
(8) Honorarium dan luran Jaminan Sosial sebagaimana ayat (1) dan (2),
dibebankan pada APBD Provinsi Bali Tahun Anggaran 2020 pada Program
Peningkatan Pelayanan Kesehatan pada UPTD RSUD Bali Mandara, Kegiatan
vasa Tenaga Kesehatan dan Non Kesehatan dengan Kode Kegiatan
1,02,1.02,01.05.14.13 dan Kode Rekening 5.2.2.03.064 Belanja Jasa Tenaga
Kesehatan pada UPTD Rumah Sakit.
(4) PIHAK PERTAMA berhak :
a. Menerima jasa dari PIHAK KEDUA berupa pekerjaan dalam rangka
mendukung tugas-tugas kedinasan ;
b. Memberikan teguran atau sanksi atas kinerja PIHAK KEDUA yang
menyimpang dari sistem dan prosedur kerja yang berlaku di Lingkungan
Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
c. Memutuskan hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA sebelum waktunya
karena :6)
(1)
@
(1)
(2)
1, Mengalami gangguan kesehatan, sehingga tidak dapat melaksanakan
tugas pekerjaannya; dan / atau,
2, Meninggalkan tugas selama-lamanya 10 (sepuluh.) hari kerja secara
berturut-turut maupun bertahap tanpa eldsan yang sah dan dapat
diterima oleh PIHAK PERTAMA; dan/atau,
8, Melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan
kesopanan, kesusilaan, kepantasan, kepatutan serta hukum yang
berlaku.
Apabila dikemudian hari temyata terdapat perubahan besaran honorarium
akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya.
Pasal 4
Hak dan Kewajiban
PIHAK KEDUA
PIHAK KEDUA Waijib :
@, PIHAK KEDUA wajlb membayar luran Jaminan Sosial Kesehatan dan luran
Jaminan Sosial Ketenagakerjaan sesuai ketentuan dari Badan
Penyelenggaran jaminan Sosiel setlap bulannya selama masa kontrak
dengan princian sebagai berikut :
1), luran Jaminan Sosial Kesehatan ;
a). Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)
1,00% x Rp.3.600.000,- = Rp.36.000,-
2) luran jaminan Sosial Ketenagakerjaan
'b). Jaminan Hari Tua (JHT)
2,00% x Rp.3.800.000,- = Rp.72.000,-
b. Melaksanakan tugas sebagai Tenaga Kontrak/Non Pegawai Negeri Sipil
Sebagai Tenaga Kesehatan/Non Kesehatan yang ditentukan oleh Pimpinan
Instansi Unit Kerja masing-masing atau oleh atasan langsung;
¢. Mengetahui kewajibannya dan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya
serta berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja, berprilaku
jin, jujur dan displin;
d, Menjaga nama balk dan tidak melakukan perbuatan yang dapat merugikan
Dinas Kesehatan Provins! Bali baik mori! maupun materiil;
e. Menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan kerja;
f. Dilarang meninggalkan lingkungan kerja pada saat jam kerja tanpa seljin
atasan langsung;dan
g. Melaporkan pekerjaan kepada pimpinan.
PIHAK KEDUA berhak memperoleh penghasilan sesuai yang telah diatur
sebelumnya dalam ketentuan pasal 3 ayat (1) Surat Perjanjian Kerja ini.
BAB Ili
PELAKSANAAN KERJA.
Pasal 5
Waktu Kerja
Wektu kerja bagi PIHAK KEDUA disesuaikan dengan waktu kerja di
aren Pemerintah Provinsi Bali sesuai dengan Unit Kerja tempat
rtugas;
PIHAK PERTAMA dapat menetapkan waktu, jam kerja serta hari libur selain
yang dlatur dalam pasal § ayat (1) apabla dibuturkan sepanjang bersiat_ 2
PIHAK PERTAMA dapat menetapkan waktu, jam kerja serta hari libur selain
yang diatur dalam pasal § ayat (1) apabila dibutuhkan sepanjang bersifat
kedinasan.
Pasal 6
Kerja Lembur dan Giliran Kerja (Shift)
(1) Untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang mendesak, PIHAK PERTAMA
dapat meminta kepada PIHAK KEDUA untuk melakukan pekerjaan mendesak
Nembur;
(2) Keputusan mengenai kerja lembur atau pekerjaan mendesak ditentukan lebih
lanjut oleh Pimpinan Unit Kerja tempat PIHAK KEDUA bertugas atau pejabat
lain yang ditunjuk.
Pasal 7
Insentif danTunjangan
(1
Insentif atau tambahan dukungan kerja untuk lembur atau pekerjaan
mendesak ditentukan lebih lanjut oleh PIHAK PERTAMA atau Pimpinan Unit
Kerja tempat PIHAK KEDUA bertugas sesuai kondisi keuangan, anggaran
dan program satuan kerja yang bersangkutan.;
2)
Ketentuan mengenai Tunjangan lain yang sifatnya sah ditentukan lebih lanjut
oleh PIHAK PERTAMA atau Pimpinan Unit Kerja tempat PIHAK KEDUA.
bertugas sesuai kondisi keuangan, anggaran, program, serta kebijakan
instansi.
Pasal 8
Penempatan dan Pemindahan
PIHAK KEDUA menyatakan bersedia untuk
a. Ditempatkan pada Unit Kerja di Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Bali
b. Dipindahkan ke Unit Kerja baru di Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Bali
apabila diperlukan selama jangka waktu perjanjian ini masih berlaku;
Pasal 9
Batasan Pelaksanaan Tugas
(1) PIHAK KEDUA tidak diperkenankan melaksanakan tugas-tugas kedinasan
diluar kewajibannya dan diberikan kepadanya kecuali atas perintah atasan
tertinggi (setingkat eselon Il dan eselon Ill )
(2) PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk membuat dan menandatangani
perjanjian kerja dengan pihak lain, selama masih terikat dengan perjanjian
ini;
(3) Pelanggaran terhadap ketentuan dalam pasal ini akan diselesaikan secara
administratif maupun hukum yang berlaku.
BAB IV
BERAKHIRNYA DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Pasal 10
Berakhirnya Hubungan Kerja Waktu Tertentu
(1) Berakhimya hubungan kerja terhitung sejak tanggal berakhimya jangka waktu
yang diperjanjikan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam pasal 2 ayat(2)
(3)
(1)
(2)
PIHAK PERTAMA tidak berkewajiban memberi uang pesangon dan atau
imbalan apapun diluar yang telah diperjanjikan dalam perjanjian ini;
Berakhirnya hubungan kerja dapat terjadi karena hal-hal yang ditentukan
dalam pasal 3 ayat (4) huruf c.
Pasal 11
Pemutusan Hubungan Kerja
Pemutusan Hubungan Kerja oleh PIHAK PERTAMA harus diberitahukan
kepada PIHAK KEDUA secara tertulis minimum 1(satu) bulan sebelumnya;
Permohonan Pemutusan Hubungan Kerja oleh PIHAK KEDUA harus
diberitahukan kepada PIHAK PERTAMA secara tertulis minimum 1(satu)
bulan sebelumnya;
Pemutusan Hubungan Kerja bersifat final;
BAB V
PENUTUP
Pasal 12
Demikian Surat Perjanjian Kerja ini dibuat dalam rangkap 2 (Dua) bermaterai cukup
yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama, atas_ persetujuan
bersama dan ditandatangani oleh para pihak setelah dibaca dan dimengerti dalam
keadaan sadar akal sehat dan tanpa paksaan dari pihak manapun
(Komang Darma Suyasa, A.Md.Kep)
PIHAK PERTAMA
ys DINAS KESEHATAN
PRI | BALI
y{)
Sarat
~~ dr“Ketut Suariava, MPPM
Pembina Utama Madya
NIP.19620115 198710 1 001
PIHAK KEDUA
7