Professional Documents
Culture Documents
Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Siswa Melalui Pendekatan Pakem Pada Mata Pelajaran Teknologi Mekanik
Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Siswa Melalui Pendekatan Pakem Pada Mata Pelajaran Teknologi Mekanik
ABSTRACT
The objectives of this research are: (1) to improve the conceptual mastery of the students
in Grade X of State Vocational High School 5 Surakarta in Mechanical Technology subject matter
through the implementation of PAKEM approach; and (2) to improve the skills of the students in
Grade X of State Vocational High School 5 Surakarta in Mechanical Technology subject matter
through the implementation of PAKEM approach. This research used the classroom action
research with two cycles and with spiral phases as claimed by Hopkins (1985). Each cycle
consisted of planning, implementation, observation, and reflection. The subjects of research were
the students as many as 31 in Grade X TM D of State Vocational High School 5 of Surakarta. The
data sources of research were a teacher and students. The data of research were collected through
observation, documentation, and in-depth interview. The data of research were validated by using
the content validity, and the items of questions and observation sheets were validated by expert
judgment. They were analyzed by using the descriptive comparative model of analysis in the form of
percentage. The results of research are as follows: 1) The implementation of PAKEM approach can
improve the students’ conceptual mastery in Mechanical Technology subject matter. Prior to the
treatment, the average score of the conceptual mastery 59. Following the treatment, it becomes
77.74 in cycle I and 85.32 in cycle II respectively. 2) The implementation of PAKEM approach can
improve students’ skills in Mechanical Technology subject matter. Prior to the treatment, the
percentage of their conceptual mastery is 51.92%. Following the treatment, it becomes 56.96% in
cycle I and 80.19% in cycle II respectively. The indicators of their skills include speaking, listening,
creativity, and competency. Thus, the application of PAKEM approach (active, creative, effective,
and exciting learning) can improve the conceptual mastery Mechanical Technology subject matter
of the students in Grade X of State Vocational High School 5 Surakarta in Academic Year
2014/2015.
Key words: PAKEM, conceptual mastery, skill, active, creative, effective, exciting learning
2
meliputi keterampilan mendengarkan, penerapan pendekatan PAKEM diharapkan
berbicara, kreativitas, dan kecakapan. siswa dapat meningkatkan penguasaan konsep
Mata pelajaran Teknologi Mekanik dan keterampilan terutama pada Mata
di SMK merupakan mata pelajaran yang Pelajaran Teknologi Mekanik Kelas X SMK
diguanakan sebagai ilmu dasar dalam Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran
menguasai ilmu kejuruan mesin. Akan tetapi 2014/2015.
masih banyak pula siswa yang masih Pendekatan PAKEM (Pembelajaran
kesulitan dalam mensinkronkan materi Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan)
pelajaran Teknologi Mekanik ketika praktik adalah pola pembelajaran yang dirancang
di bengkel serta hasil belajar siswa yang guru dengan menciptakan suasana sedemikian
masih rendah yang dibuktikan dengan hasil rupa yang menuntut siswa berperan aktif
pengamatan sikap dan nilai hasil ujian yang secara fisik dan mental sehingga
masih dibawah rata-rata. Berdasarkan data menumbuhkan sikap kreatif (Ratam: 2009).
dokumentasi hasil ulangan tengah semester Proses pembelajaran ini sangat erat
gasal, nilai rata-rata kelas X TMA sebesar 76 kaitannya dengan gaya belajar. Gaya belajar
, nilai rata-rata kelas X TMB sebesar 62, nilai yang efektif membuat proses pembelajaran
rata-rata kelas X TMC sebesar 64, nilai rata- yang diinginkan pun akan menjadi lebih
rata kelas X TMD sebesar 59 dengan Kriteria kondusif dan terprogram. Menurut Keefe
Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 75. (1987) yang dikutip Mohamad, dkk (2011)
Selain itu, berdasarkan observasi di kelas menyatakan bahwa teori gaya belajar ini
keterampilan siswa masih sangat rendah dan meliputi ranah kognitif, afektif, dan
pasif dalam menerima pelajaran yang psikomotorik yang bertindak sebagai
disampaikan oleh guru. Hal tersebut bisa indikator yang relatif stabil tentang
dipengaruhi oleh tingkat antusias siswa dalam bagaimana siswa merasa saling berhubungan
menerima pelajaran, ataupun cara mengajar dan berinteraksi terhadap lingkungan belajar.
guru yang terlalu monoton sehingga Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif,
diperlukan inovasi baru yang lebih segar dan Menyenangkan (PAKEM) berasal dari
dalam proses pembelajaran. konsep bahwa pembelajaran harus berpusat
Berdasarkan permasalahan tersebut, pada anak (student centred learning). Adapun
perlu diterapkan alternatif pembelajaran yang ciri-ciri atau karakteristik PAKEM antara
bisa menjadi solusi permasalahan. Salah satu lain: 1) pembelajaran mengaktifkan siswa, 2)
upaya untuk meningkatkan penguasaan pembelajarannya efektif, 3) mendorong
konsep dan keterampilan siswa adalah dengan kreatif siswa dan guru, 4) pembelajaran
penerapan pendekatan PAKEM. Melalui menyenangkan utamanya bagi siswa.
3
Pada kegiatan belajar mengajar dikemukakan oleh Hopkins (1985) yang
dengan menggunakan metode pendekatan dikutip oleh Muslich (2009: 150).
PAKEM ini sistem penilaiannya dapat Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam dua
menggunakan penilaian otentik. Penilaian siklus yang dapat dilihat pada Gambar 1.
otentik merupakan proses pengumpulan
informasi oleh guru tentang perkembangan
dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan
dengan berbagai teknik yang mampu
mengungkapkan, membuktikan, dan
menunjukkan secara tepat bahwa tujuan
belajar benar-benar dikuasai dan dicapai.
Menurut Mueller (2008) yang
dikutip Nurgiyantoro dan Suyata (2009: 2-3) Gambar 1. Model Penelitian Tindakan Kelas
oleh Hopkins (1985)
penilaian otentik merupakan suatu bentuk
tugas yang menghendaki pembelajar untuk Penelitian dilaksanakan di SMK
menunjukkan kinerja di dunia nyata secara Negeri 5 Surakarta. Subjek penelitian adalah
bermakna yang merupakan penerapan siswa kelas X TM D SMK Negeri 5 Surakarta
pengetahuan dan keterampilan. Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan jumlah 31
Penilaian ini dapat berupa pemberian siswa. Tenik pengumpulan data menggunakan
tugas yang merupakan aplikasi dari observasi, dokumentasi, dan wawancara.
pencapaian pengetahuan dan keterampilan di Validasi instrumen menggunakan validitas isi.
dalam kelas. Penilaian otentik ini lebih Validasi butir soal dan lembar amatan
menekankan pada performansi yang dituntut dilakukan oleh expert judgment. Analisis data
dalam dunia kerja atau kenyataan. Pada menggunakan diskriptif komparatif dalam
penilaian ini siswa diberikan kesempatan bentuk persentase.
untuk mengekspresikan pendapatnya bukan
HASIL PENELITIAN
hanya sekedar memilih.
Penguasaan Konsep
METODE PENELITIAN Berdasarkan penelitian yang
Penelitian ini merupakan penelitian dilakukan, diperoleh rata-rata hasil belajar
tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan 2 siswa sebagai nilai perolehan penguasaan
siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, konsep siswa dari kondisi awal, siklus I, dan
observasi, tindakan, dan refleksi. Tahapan siklus II. Pada kondisi awal nilai rata-rata
tersebut mengacu pada teori yang siswa sebesar 59 dan siswa yang memenuhi
4
KKM sebanyak 19,30%. Pada siklus I nilai 52,82% dengan kategori cukup. 3) indikator
rata-rata siswa sebesar 77,74 dan siswa yang kreativitas mencapai persentase sebesar
memenuhi KKM sebanyak 74,19%. Pada 52,02% dengan kategori cukup. 4) indikator
siklus II nilai rata-rata siswa sebesar 85,32 kecakapan mencapai persentase sebesar
dan siswa yang memenuhi KKM sebanyak 51,61% dengan kategori cukup.
96,77%. Peningkatan yang terjadi dari Hasil pengamatan keterampilan pada
kondisi awal ke siklus II sebesar 26,32% siklus I diperoleh rata-rata persentase sebesar
dapat dilihat gada Gambar 2 berikut ini: 56,96% dengan kategori cukup. Perolehan
18
persentase tiap indikator adalah 1) indikator
16 mendengarkan mencapai persentase sebesar
14
56,05% dengan kategori cukup. 2) indikator
12
Frekuensi
Pada kondisi awal persentase rata- sebesar 79,64% dengan kategori baik. 4)
dengan kategori cukup. Perolehan persentase sebesar 80,65% dengan kategori baik.
51,21% dengan kategori cukup. 2) indikator dari kondisi awal ke siklus I sebesar 5,04%.