Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN

SISWA MELALUI PENDEKATAN PAKEM PADA MATA PELAJARAN


TEKNOLOGI MEKANIK
Putri Wulan Juliana, Bambang Prawiro, Ngatou Rohman
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.
Email: putri_juju77@yahoo.com

ABSTRACT
The objectives of this research are: (1) to improve the conceptual mastery of the students
in Grade X of State Vocational High School 5 Surakarta in Mechanical Technology subject matter
through the implementation of PAKEM approach; and (2) to improve the skills of the students in
Grade X of State Vocational High School 5 Surakarta in Mechanical Technology subject matter
through the implementation of PAKEM approach. This research used the classroom action
research with two cycles and with spiral phases as claimed by Hopkins (1985). Each cycle
consisted of planning, implementation, observation, and reflection. The subjects of research were
the students as many as 31 in Grade X TM D of State Vocational High School 5 of Surakarta. The
data sources of research were a teacher and students. The data of research were collected through
observation, documentation, and in-depth interview. The data of research were validated by using
the content validity, and the items of questions and observation sheets were validated by expert
judgment. They were analyzed by using the descriptive comparative model of analysis in the form of
percentage. The results of research are as follows: 1) The implementation of PAKEM approach can
improve the students’ conceptual mastery in Mechanical Technology subject matter. Prior to the
treatment, the average score of the conceptual mastery 59. Following the treatment, it becomes
77.74 in cycle I and 85.32 in cycle II respectively. 2) The implementation of PAKEM approach can
improve students’ skills in Mechanical Technology subject matter. Prior to the treatment, the
percentage of their conceptual mastery is 51.92%. Following the treatment, it becomes 56.96% in
cycle I and 80.19% in cycle II respectively. The indicators of their skills include speaking, listening,
creativity, and competency. Thus, the application of PAKEM approach (active, creative, effective,
and exciting learning) can improve the conceptual mastery Mechanical Technology subject matter
of the students in Grade X of State Vocational High School 5 Surakarta in Academic Year
2014/2015.

Key words: PAKEM, conceptual mastery, skill, active, creative, effective, exciting learning

PENDAHULUAN pendidikan. Perbaikan ini ditujukan pada


Perubahan dan kemajuan sistem sistem pembelajaran di sekolah-sekolah.
pendidikan di Indonesia semakin pesat dan Di dunia pendidikan, terutama pada
berkembang. Pendidikan diharapkan mampu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sangat
membentuk sumber daya manusia yang perlu diperhatiakn oleh pemerintah baik
kreatif, inovatif, dan terampil. Untuk mekanisme pembelajaran maupun dari segi
menciptakan sumber daya manusia yang media pembelajaran yang digunakan. Hal
berkualitas tersebut, pemerintah harus tersebut sangat penting karena lulusan SMK
melakukan perbaikan terhadap dunia ini harus dipersiapkan untuk memenuhi
1
kompetensi dunia kerja. Kompetensi adalah f. Dapat mengenal lembali konsep itu dalam
berbagai situasi
perbuatan, perilaku atau performansi yang
g. Dapat menggunakan konsep untuk
menunjukkan kecakapan, kebiasaan menyelesaikan masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat
(ableness), melakukan tugas atau peranan
disimpulkan bahwa penguasaan konsep harus
secara standar seperti yang dituntut oleh
didasarkan pada pemahaman konsep.
suatu okupasi, pekerjaan, atau profesi
Keterampilan menurut Yudha dan
(Syaodih, 2012: 39).
Rudyanto (2005: 7) adalah kemampuan anak
Pada sekolah kejuruan sendiri
dalam melakukan berbagai aktivitas seperti
terdapat tiga aspek yang perlu dikuasai oleh
motorik, berbahasa, sosial-emosional,
siswa yakni asepek normatif, adaptif, dan
kognitif, dan afektif.Susanto (2013: 9)
produktif. Penelitian ini difokuskan pada
menyatakan bahwa ketrampilan proses dapat
aspek produktif yakni terarah pada aspek-
pula mengembangkan sikap kreativitas, kerja
aspek kejuruan yang ada di SMK jurusan
sama, tanggung jawab, dan disiplin sesuai
teknik mesin pada mata pelajaran Teknologi
dengan bidang yang digeluti atau
Mekanik.
bersangkutan. Sutrisno (2010) bahwa
Dalam rangka peningkatan
keterampilan adalah suatu kemampuan atau
penguasaan konsep dan keterampilan siswa
kecakapan untuk melakukan sesuatu melalui
pada mata pelajaran Teknologi Mekanik ini
belajar dengan cekat, cepat, dan tepat yang
sebagian besar masih menemui kendala.
diperoleh melalui latihan secara
Menurut Zubaidah (2010: 33) penguasaan
kesinambungan untuk mencapai hasil tertentu
konsep merupakan penguasaan terhadap
sacara kontinyu dan terstruktur.
abstraksi yang memiliki satu kelas atau objek-
Menurut Robbins (2000: 494-495)
objek kejadian atau hubungan yang
yang dikutip Putri Hakiki (2014: 7-8) pada
mempunyai atribut yang sama.
dasarnya keterampilan dikategorikan menjadi
Wirasto (1987) yang dikutip
empat. Salah satunya adalah Basic Literacy
Rokhayati (2010: 14-15) memberikan ciri-ciri
Skill yaitu keahlian seseorang yang pasti dan
siswa yang sudah menguasai konsep adalah
wajib dimiliki oleh kebanyakan orang seperti
sebagai berikut:
membaca, menulis, dan mendengarkan.
a. Mengetahui ciri-ciri suatu konsep
b. Mengenal beberapa contoh dan bukan Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat
contoh dari konsep tersebut
disimpulkan bahwa keterampilan merupakan
c. Mengenal sejumlah sifat-sifat esensinya
d. Dapat menggunakan hubungan antar kemampuan yang berasal dari dalam diri
konsep
individu yang perlu dilatih dan
e. Dapat mengenal hubungan natar konsep
dikembangkan. Keterampilan itu sendiri

2
meliputi keterampilan mendengarkan, penerapan pendekatan PAKEM diharapkan
berbicara, kreativitas, dan kecakapan. siswa dapat meningkatkan penguasaan konsep
Mata pelajaran Teknologi Mekanik dan keterampilan terutama pada Mata
di SMK merupakan mata pelajaran yang Pelajaran Teknologi Mekanik Kelas X SMK
diguanakan sebagai ilmu dasar dalam Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran
menguasai ilmu kejuruan mesin. Akan tetapi 2014/2015.
masih banyak pula siswa yang masih Pendekatan PAKEM (Pembelajaran
kesulitan dalam mensinkronkan materi Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan)
pelajaran Teknologi Mekanik ketika praktik adalah pola pembelajaran yang dirancang
di bengkel serta hasil belajar siswa yang guru dengan menciptakan suasana sedemikian
masih rendah yang dibuktikan dengan hasil rupa yang menuntut siswa berperan aktif
pengamatan sikap dan nilai hasil ujian yang secara fisik dan mental sehingga
masih dibawah rata-rata. Berdasarkan data menumbuhkan sikap kreatif (Ratam: 2009).
dokumentasi hasil ulangan tengah semester Proses pembelajaran ini sangat erat
gasal, nilai rata-rata kelas X TMA sebesar 76 kaitannya dengan gaya belajar. Gaya belajar
, nilai rata-rata kelas X TMB sebesar 62, nilai yang efektif membuat proses pembelajaran
rata-rata kelas X TMC sebesar 64, nilai rata- yang diinginkan pun akan menjadi lebih
rata kelas X TMD sebesar 59 dengan Kriteria kondusif dan terprogram. Menurut Keefe
Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 75. (1987) yang dikutip Mohamad, dkk (2011)
Selain itu, berdasarkan observasi di kelas menyatakan bahwa teori gaya belajar ini
keterampilan siswa masih sangat rendah dan meliputi ranah kognitif, afektif, dan
pasif dalam menerima pelajaran yang psikomotorik yang bertindak sebagai
disampaikan oleh guru. Hal tersebut bisa indikator yang relatif stabil tentang
dipengaruhi oleh tingkat antusias siswa dalam bagaimana siswa merasa saling berhubungan
menerima pelajaran, ataupun cara mengajar dan berinteraksi terhadap lingkungan belajar.
guru yang terlalu monoton sehingga Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif,
diperlukan inovasi baru yang lebih segar dan Menyenangkan (PAKEM) berasal dari
dalam proses pembelajaran. konsep bahwa pembelajaran harus berpusat
Berdasarkan permasalahan tersebut, pada anak (student centred learning). Adapun
perlu diterapkan alternatif pembelajaran yang ciri-ciri atau karakteristik PAKEM antara
bisa menjadi solusi permasalahan. Salah satu lain: 1) pembelajaran mengaktifkan siswa, 2)
upaya untuk meningkatkan penguasaan pembelajarannya efektif, 3) mendorong
konsep dan keterampilan siswa adalah dengan kreatif siswa dan guru, 4) pembelajaran
penerapan pendekatan PAKEM. Melalui menyenangkan utamanya bagi siswa.
3
Pada kegiatan belajar mengajar dikemukakan oleh Hopkins (1985) yang
dengan menggunakan metode pendekatan dikutip oleh Muslich (2009: 150).
PAKEM ini sistem penilaiannya dapat Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam dua
menggunakan penilaian otentik. Penilaian siklus yang dapat dilihat pada Gambar 1.
otentik merupakan proses pengumpulan
informasi oleh guru tentang perkembangan
dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan
dengan berbagai teknik yang mampu
mengungkapkan, membuktikan, dan
menunjukkan secara tepat bahwa tujuan
belajar benar-benar dikuasai dan dicapai.
Menurut Mueller (2008) yang
dikutip Nurgiyantoro dan Suyata (2009: 2-3) Gambar 1. Model Penelitian Tindakan Kelas
oleh Hopkins (1985)
penilaian otentik merupakan suatu bentuk
tugas yang menghendaki pembelajar untuk Penelitian dilaksanakan di SMK
menunjukkan kinerja di dunia nyata secara Negeri 5 Surakarta. Subjek penelitian adalah
bermakna yang merupakan penerapan siswa kelas X TM D SMK Negeri 5 Surakarta
pengetahuan dan keterampilan. Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan jumlah 31
Penilaian ini dapat berupa pemberian siswa. Tenik pengumpulan data menggunakan
tugas yang merupakan aplikasi dari observasi, dokumentasi, dan wawancara.
pencapaian pengetahuan dan keterampilan di Validasi instrumen menggunakan validitas isi.
dalam kelas. Penilaian otentik ini lebih Validasi butir soal dan lembar amatan
menekankan pada performansi yang dituntut dilakukan oleh expert judgment. Analisis data
dalam dunia kerja atau kenyataan. Pada menggunakan diskriptif komparatif dalam
penilaian ini siswa diberikan kesempatan bentuk persentase.
untuk mengekspresikan pendapatnya bukan
HASIL PENELITIAN
hanya sekedar memilih.
Penguasaan Konsep
METODE PENELITIAN Berdasarkan penelitian yang
Penelitian ini merupakan penelitian dilakukan, diperoleh rata-rata hasil belajar
tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan 2 siswa sebagai nilai perolehan penguasaan
siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, konsep siswa dari kondisi awal, siklus I, dan
observasi, tindakan, dan refleksi. Tahapan siklus II. Pada kondisi awal nilai rata-rata
tersebut mengacu pada teori yang siswa sebesar 59 dan siswa yang memenuhi

4
KKM sebanyak 19,30%. Pada siklus I nilai 52,82% dengan kategori cukup. 3) indikator
rata-rata siswa sebesar 77,74 dan siswa yang kreativitas mencapai persentase sebesar
memenuhi KKM sebanyak 74,19%. Pada 52,02% dengan kategori cukup. 4) indikator
siklus II nilai rata-rata siswa sebesar 85,32 kecakapan mencapai persentase sebesar
dan siswa yang memenuhi KKM sebanyak 51,61% dengan kategori cukup.
96,77%. Peningkatan yang terjadi dari Hasil pengamatan keterampilan pada
kondisi awal ke siklus II sebesar 26,32% siklus I diperoleh rata-rata persentase sebesar
dapat dilihat gada Gambar 2 berikut ini: 56,96% dengan kategori cukup. Perolehan

18
persentase tiap indikator adalah 1) indikator
16 mendengarkan mencapai persentase sebesar
14
56,05% dengan kategori cukup. 2) indikator
12
Frekuensi

10 berbicara mencapai persentase sebesar


8 59,07% dengan kategori cukup. 3) indikator
6
4
kreativitas mencapai persentase sebesar
2 56,65% dengan kategori cukup. 4) indikator
0
kecakapan mencapai persentase sebesar
56,05% dengan kategori cukup.
KelasSiklus
Kondisi Awal Interval
I Siklus II Pada siklus II mengalami kenaikan
yaitu rata-rata persentase keterampilan siswa
Gambar 2. Histogram Hasil Penguasaan
Konsep sebesar 80,19% dengan kategori baik.

Keterampilan Perolehan persentase tiap indikator adalah 1)

Berdasarkan penelitian yang telah indikator mendengarkan mencapai persentase

dilakukan, keterampilan siswa mengalami sebesar 81,65% dengan kategori baik. 2)

peningkatan. Indikator keterampilan siswa indikator berbicara mencapai persentase

tersebut meliputi berbicara, mendengarkan, sebesar 78,83% dengan kategori baik. 3)

kreativitas, dan kecakapan. indikator kreativitas mencapai persentase

Pada kondisi awal persentase rata- sebesar 79,64% dengan kategori baik. 4)

rata keterampilan siswa adalah 51,92% indikator kecakapan mencapai persentase

dengan kategori cukup. Perolehan persentase sebesar 80,65% dengan kategori baik.

tiap indikator adalah 1) indikator Berdasarkan hasil pengamatan,

mendengarkan mencapai persentase sebesar keterampilan siswa mengalami peningkatan

51,21% dengan kategori cukup. 2) indikator dari kondisi awal ke siklus I sebesar 5,04%.

berbicara mencapai persentase sebesar Peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar


23,23%.
5
Hasil pengamatan tersebut dari pembelajaran. Peningkatan yang terjadi dari
kondisi awal hingga siklus II mengalami kondisi awal ke siklus I yaitu 5,04% dan
peningkatan. Peningkatan setiap siklus dapat peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu
dilihat pada Gambar 3. 23,23%. Jadi rata-rata nilai hasil pengamatan
90 81,65 80,65
keterampilan siswa selama proses
78,83 79,64
80 pembelajaran dari kondisi awal ke kondisi
70
56,05 59,07 56,65 56,05
Persentase %

60 51,21 52,82 52,02 51,61 akhir yaitu mengalami peningkatan sebesar


50
28,27%.
40
30
20 DAFTAR PUSTAKA
10
0 Hakiki, Putri. 2014. Analisis Penerapan
Pelatihan Informal untuk
Meningkatkan Skill dan
Produktivitas Karyawan Bagian
Caster Jonathan Creative Hair and
Indikator Keterampilan Makeup Cabang Malang Town
Square. Diakses pada 8 Maret 2015,
Kondisi Awal Siklus I Siklus II dari http://academia.edu.
com.
Gambar 3. Diagram Batang Hasil
Pengamatan Keterampilan Siswa Mercy & Rose. 2013. Influence of Structural
Context on Implementation of
SIMPULAN Secondary School Life Skills
Curriculum in Kajiado County,
Pembelajaran dengan pendekatan Kenya. International Journal of
PAKEM dapat meningkatkan penguasaan Education and research. Vol. 1 No.
3. Diperoleh 15 November 2014, dari
konsep siswa. Hal ini dibuktikan dari nilai http://www.ijern.com/images/March
hasil belajar siswa yang mengalami 2013/10.pdf.
peningkatan dari kondisi awal ke siklus I Mohamad, Abbas, Helan, & Kiranjit. 2011.
Learning Styles and Overall
yaitu 18,74% dan peningkatan dari siklus I ke Academic Achievement in Specific
siklus II yaitu 7,58%. Jumlah siswa yang Educational System. International
Journal of Humanities and Social
memenuhi KKM pada kondisi awal yakni Science. Vol. 1 No. 10. Diperoleh
sebanyak 19,30%, pada siklus I sebanyak dari 15 November 2014, dari
http://www.ijhssnet.com/journals/Vo
74,19%, sedangkan pada siklus II sebanyak l_1_No_10_August_2011/19.pdf.
96,77%. Muslich, M. 2012. Melaksanakan PTK itu
Pembelajaran dengan pendekatan Mudah (Classroom Action
Research). Jakarta: Bumi Aksara.
PAKEM dapat meningkatkan keterampilan
Nurgiyantoro, Burhan, & Pujiati Suyata.
siswa. Hal ini didapatkan berdasarkan hasil 2009. Pengembangan Model
lembar pengamatan siswa selama proses Authentic Assessment dalam
6
Pembelajaran Bahasa. Diperoleh 16 Uno, Hamzah. 2006. Perancangan
November 2014, dari Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi
http://journal.uny.ac.id/index.php/lite Aksara.
ra/article/download/1157/964.
Uno, B. Hamzah, & Satria Koni. 2012.
Purwanto, N. 2010. Psikologi Pendidikan. Assessment Pembelajaran. Jakarta:
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. PT. Bumi Aksara.
Ratam. 2009. Pengaruh Pembelajaran Uno, B. Hamzah, Nina, & Satria. 2012.
(PAKEM) dan Motivasi Belajar Menjadi Peneliti PTK yang
terhadap Ketuntasan Belajar IPS Professional. Jakarta: PT. Bumi
Materi Sejarah Siswa Sekolah Dasar Aksara.
di Kecamatan Karanganyar Zubaidah. 2010. Penguasaan Konsep oleh
Kabupaten Purbalingga. Skripsi Siswa melalui Metode Problem
Tidak Dipublikasikan, Universitas Solving pada Konsep Sistem
Sebelas Maret, Surakarta. Respirasi. Kumpulan skripsi hasil
penelitian Universitas Islam Negeri
Rokhayati. 2010. Peningkatan Penguasaan Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Konsep Matematika melalui Model Diperoleh 1 Desember 2014, dari
Pembelajaran Guide Discovery- http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/b
Inquiry pada Siswa Kelas VII SMP N itstream/12345 6789/1148/1/98369-
1 Sleman. Kumpulan skripsi hasil ZUBAIDAH-FITK.pdf.
penelitian Universitas Negeri,
Yogyakarta 2010. UNY. Diperoleh 1
Desember 2014, dari
http://core.ac.uk/download/pdf/1106
0421.pdf.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Prenada-
media Group.
Sutrisno, Ari. 2010. Upaya Meningkatkan
Keterampilan Menulis Deskripsi
melalui Pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL) pada
Siswa Kelas IV A SD N Dukuhan
Kerten No. 58 Laweyan Surakarta
Tahun Ajaran 2009/2010. Kumpulan
skripsi hasil penelitian Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Diperoleh 1
Desember 2014, dari
http://eprints.uns.ac.id/47/
Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran
Pendidikan Karakter. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya Offset.
Syaodih, Nana dan Erliana Syaodih. 2012.
Kurikulum & Pembelajaran
Kompetensi. Bandung: PT. Refika
Aditama.

You might also like