Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 17

STIE PASIM SUKABUMI. Jurnal Mahasiswa Akuntansi, Volume 2 No.

2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-5695

PENGARUH BIAYA OPERASIONAL DAN JUMLAH PENJUALAN


JASA TERHADAP LABA BERSIH (STUDI PADA
PT. NUANSA ILHAM PRIMA SUKABUMI)

Anis Siti Aisah


Anissitiaisyah358@gmail.com
Dwinanto Priyo Susetyo, SE., M.Ak
STIE PASIM Sukabumi

ABSTRACT

The purpose of this research is to determine the effect of Operational Costs


and Total Sales on Net Income at PT. Nuansa Ilham Prima Sukabumi.
The design in this study used non-experimental research or used ex-post facto
methods. The population in this study is the income statement, the sample used is
the financial statement of income for 42 reporting periods. Before the statistical
analysis test is carried out, the classical assumption test is carried out first, for
statistical analysis, relationship analysis and influence analysis, the Pearson
product-moment correlation, the coefficient of determination, multiple linear
regression is used to test the hypothesis and to test the hypothesis the t-test and the
F-test are used.
Based on the research that has been done, it can be seen that the operating
costs partially have a significant effect on net income at PT. Nuansa Ilham Prima
Sukabumi and the number of sales partially had a positive and significant effect on
net income at PT. Nuansa Ilham Prima Sukabumi. Total sales have a more
dominant influence on net income than operating costs. The results showed that the
operational costs and the number of sales simultaneously had a positive and
significant effect on net income at PT. Nuansa Ilham Prima Sukabumi. By
comparing Fcount with Ftable (94.963 > 2.85), it means that H0 is rejected and H1 is
accepted, so that the research hypothesis proposed in this study proves that
operating costs and total sales simultaneously affect net income. The amount of
contribution of the effect of operational costs and total sales on net income is
83.0%, while the remaining 17.0% is influenced by variables that are not
researched outside the variables of operational costs and total sales.
Keywords: Operational Costs, Total Sales and Net Profits

ABSTRAK

Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Biaya


Operasional dan Jumlah Penjualan terhadap Laba Bersih Pada PT. Nuansa Ilham
Prima Sukabumi.
Rancangan dalam penelitian ini menggunakan penelitian non eksperimen atau
menggunakan metode ex-post facto. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan
laba rugi, sampel yang digunakan adalah laporan keuangan laba rugi

20
STIE PASIM SUKABUMI. Jurnal Mahasiswa Akuntansi, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-5695

selama 42 periode pelaporan. Sebelum dilakukan uji analisis statistik terlebihdahulu


dilakukan uji asumsi klasik, untuk analisis statistik, analisis hubungan dan analisis
pengaruh digunakan korelasi pearson product moment, koefisien determinasi,
regresi linear berganda dan untuk menguji hipotesis digunakan uji t dan uji F.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
biaya operasional secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada
PT. Nuansa Ilham Prima Sukabumi, dan jumlah penjualan secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba bersih pada PT. Nuansa Ilham
Prima Sukabumi. Jumlah penjualan memiliki pengaruh yang lebih dominan
terhadap laba bersih dibandingkan biaya operasional. Hasil penelitianmenunjukkan
bahwa biaya operasional dan jumlah penjualan secara simultanberpengaruh positif
dan signifikan terhadap laba bersih pada PT. Nuansa Ilham Prima Sukabumi.
Dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel (94,963 > 2,85), artinya H0 ditolak dan
H1 diterima, sehingga hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini
terbukti bahwa biaya operasional dan jumlah penjualan secara simultan berpengaruh
terhadap laba bersih. Besarnya konstribusi pengaruh biaya operasional dan jumlah
penjualan terhadap laba bersih sebesar 83,0%, sedangkan sisanya sebesar 17,0%
dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti diluar variabel biaya operasional dan
jumlah penjualan.
Kata kunci : Biaya Operasional, Jumlah Penjualan dan Laba Bersih

A. PENDAHULUAN Laba (profit) merupakan salah


satu tujuan utama berdirinya setiap
1.1 Latar Belakang badan usaha. Laba bersih berasal dari
transaksi pendapatan, beban,
Dunia bisnis saat ini keuntungan dan kerugian.Laba bersih
menghadapi persaingan yang adalah laba selisih antara labasebelum
semakin kompetitif, sehingga pajak penghasilan dengan pajak
mengharuskan pihak manajemen penghasilan (Hery, 2016:77). Tinggi
perusahaan untuk membuat strategi- rendahnya laba suatu perusahaan
strategi yang lebih baik dari tergantung pada perkembangan,
perusahaan lain. Untuk menjaga sehingga semakin berkembang atau
kesinambungan hidup perusahaan besarnya suatu perusahaan maka
dalam menghadapi persaingan yang semakin meningkat pula aktivitas-
ketat tersebut, diperlukan aktivitas yang dilakukan perusahaan.
penanganan dan pengelolaan yang Biaya operasional dan jumlah
baik dan teratur. Setiap perusahaan pengguna produk atau jasa
pada dasarnya memiliki berbagai berhubungan erat dengan pendapatan
tujuan yang berbeda-beda. suatu perusahaan dapat
Tujuannya adalah meningkatkan mencerminkan tinggi rendahnya laba
keuntungan, meningkatkan bersih yang diperoleh. Biaya
pelayanan dan kepuasan, serta yang operasional (operating expense)
paling utama adalah bagaimana merupakan biaya yang terkait dengan
perusahaan menghasilkan laba operasional perusahaan yang meliput
sebesar besarnya.

21
STIE PASIM SUKABUMI. Jurnal Mahasiswa Akuntansi, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-5695

biaya penjualan dan administrasi satunya adalah PT. Nuansa Ilham


(selling and administrative expense), Prima.
biaya iklan (advertising expense), PT. Nuansa Ilham Prima Sukabumi
biaya penyusutan (depreciation and merupakan perusahaan yangbergerak
amortization expense), serta di bidang jasa yakni jasa tranportasi.
perbaikan dan pemeliharaan (repairs Sama halnya dengan perusahaan lain,
and maintenance expense) (Murhadi, tujuan utama PT. Nuansa Ilham Prima
2017:37). Jumlah pengeluaran biaya adalah diakui pasar, jasa yang
operasional yang dikeluarkan suatu ditawarkan dapat memenuhi
perusahaan berdasarkan jumlah kebutuhan masyarakat, memperoleh
aktivitas dilakukan untuk memenuhi pendapatan hingga keuntungan yang
permintaan pasar atau pengguna, besar. Naik turunnya keuntungan
sehingga semakin banyak permintaan besrsih dapat dipengaruhi oleh biaya
pasar atau pengguna yang dapat operasional dan jumlah jumlah
terpenuhi maka dapat mendorong penjualan selama periode
pada peningkatkan jumlah penjualan. akuntansi yang
Jumlah penjualan produk atau bersangkutan. Berikut adalah PT.
jasa adalah jumlah komsumen yang Nuansa Ilham yang dikonversikan
bersedia menggunakan dan dengan jumlah penjualan jasa
memanfaatkan produk atau jasa yang trasportasi dapat dilihat pada tabel
ditawarkan perusahaan dalam upaya yang disajikan pada tabel berikut:
memenuhi kebutuhannnya dengan Tabel 1.1
mengorbankan sejumlah sumberdaya Data Laporan Biaya Operasional,
untuk mendapatkannya. Jumlah Jumlah Penjualan Jasa Transportasi
penjualan produk atau jasa adalah dan Laba Bersih Pada PT. Nuansa
suatu ukuran yang menunjukkan Ilham Prima Sukabumi Periode
banyak atau besarnya jumlah barang Januari 2017 – Juni 2020
atau jasa yang berhasil terjual atau Tahun/Bulan
Biaya Jumlah Laba
Operasional Penjualan Bersih
digunakan (Daryanto, 2016:187).
Jan - Jun 1.005.205.000 3.266.230.000 2.776.369.000
Laba bersih dapat dikatakan 2017
sebagai ringkasan aktivitas Jul - Des 1.030.346.000 3.067.200.000 2.503.734.000

perusahaan secara kuantitatif dan Jan - Jun 1.304.02.000 3.751.900.000 2.507.808.000


2018
menggambarkan kemampuan Jul - Des 1.358.106.000 3.505.850.000 2.547.744.000
perusahaan dalam mengahapi Jan - Jun 1.428.078.000 3.635.550.000 2.549.472.000
berbagai tantangan dan persaingan 2019
Jul - Des 1.403.043.000 3.326.920.000 2.514.507.000
pada setiap situasi dan kondisi 2020 Jan - Jun 920.131.535 1.874.524.999 1.391.821.222
lingkungan pasar. Menggunakan
Sumber: Laporan Keuangan PT. Nuansa
biaya operasional secara efektif dan Prima Ilham (2020)
efisien namun dapat memperolah
jumlah pemasukan yang besar Tabel 1.1 Memperlihatkan
merupakan konsep dan strategi kenaikan dan penurunan penurunan
berbagai perusahaan baik perusahaan biaya operasional dan jumlah
manufaktur, perusahaan dagang penjualan yang diikuti oleh kenaikan
maupun perusahaan yang bergerak di dan penurunan laba bersih. Padatahun
bidang jasa (service) termasuk 2017 di semester II pengeluaran
perusahaan yang bergerak di bidang biaya operasional mengalami
jasa yang ada di Sukabumi, salah kenaikan 2,50% dibandingkan
dengan pengeluaran

22
STIE PASIM SUKABUMI. Jurnal Mahasiswa Akuntansi, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-5695

semester I yaitu dari operasional mengalami penurunan


Rp.1.005.205.000,- naik menjadi yang diikuti dengan penurunan
Rp.1.030.346.000,- atau naik sebesar jumlah pendapatan dan laba bersih.
Rp.25.137.000,- kenaikan tersebut Kondisi ini menunjukkan
tidak diikuti dengan kenaikan jumlah permasalahan yang klasik pada saat
penjualan dan laba bersih tetapi malah perjalanan dilakukan dan masalah ini
malah mengalami penurunan jumlah terjadi dikarenakan perusahaanbelum
penjualan sebesar 6,49% dan laba sepenuhnya melakukan perbaikan
bersih sebesar 10,89%. Pada semester atas permasalahan- permasalhan
I tahun 2018 biaya operasional dan yang terjadi
jumlah penjualan mengalami sebelumnya dan seharusnya
kenaikan yang cukup signifikan yaitu memastikan perhitungan biaya
naik sebesar 26,57% dan 22,32%, operasional yang lebih akurat,
namun pada periode yang sama kurangnya tepatnya memilih lintasan
kenaikan tersebut tidak sebanding atau rute jalan yang lebih aman dan
dengan perolehan jumlah laba bersih lancar yang setidaknya dapat
yang hanya mengalami kenaikan memangkas waktu dan efisiensibiaya
sebesar 0,16% saja. Kemudian pada bahan bakar.
semester II masih tahun 2018 Pada awal tahun 2020 sampai
pengeluaran biaya operasional dan dengan akhir semester I pengeluaran
perolehan laba bersih terlihat biaya operasional mengalami
mengalami kenaikan dibandingkan penurunan yang signifikan
dengan yang terjadi pada semester I, dibandingkan periode sebelumnya,
sedangkan jumlah penjualan justru dimana penurunan hingga mencapai
mengalami penurunan sebesar 7,02%. 52,48% begitpun dengan jumlah
Hal ini terjadi dikarenakan naiknya penjualan dan laba bersih mengalami
biaya operasional pada saat penurunan masing-masing sebesar
melakukan perjalanan dan Rp. 77,48% dan 80,66%. Kondisi ini
meintanance dan adanya penyusutuan terjadi karena pada waktu tersebut
sparepart mobil serta mulai merebahnya wabah pandemic
mendindikasikan adanya estimasi COVID-19 yang yang berimplikasi
perhitungan biaya yang naik tak pada ketidakpastian aktivitas bisni
terduga sehingga mengakibatkan berbagai sektor hingga diterapkannya
perolehan laba bersih tidak sebanding kebijakan pemerintah mengenai
dengan jumlah yang biaya operasional punguncian perbatasan wilayah
yang dikeluarkan perusahaan. “semi lockdown” yang
Pada tahun 2019 di semester I dialihbahasakan dalam bahasa
pengeluaran biaya operasional dan Inondesia dengan kebijakan
jumlah penjualan kembalimengalami Pembatasan Sosial Berskala Besar
kenaikan sebesarRp.69.972.000, atau atau disebut dengan PSBB, sehingga
5,15% danRp.129.700.000,- atau naik melumpukan bisnis jasa transportasi
sebesar 3,70%-, namun sebaliknya PT. Ilham Prima Sukabumi yagn
laba bersih mengalami penurunan berimplikasi menurunnya jumlah
sebesar Rp.272.000,- atau turun penjualan dan laba bersih.
sebesar 0,01%. Sedangkan pada Berdasarkan uraian dan
semester II tahun 2019 terlihat bahwa fenomena yang telah dituangkan di
biaya atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian lebih lanjut

23
STIE PASIM SUKABUMI. Jurnal Mahasiswa Akuntansi, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-5695

dengan judul “Pengaruh Biaya bersih pada PT. Nuansa Ilham


Operasional dan JumlahPenjualan Prima Sukabumi
Terhadap Laba Bersih(Studi Pada 4. Untuk mengetahui pengaruh
PT. Nuansa Ilham Prima biaya operasional dan jumlah
Sukabumi)“. penjualan terhadap laba bersih
pada PT. Nuansa Ilham Prima
1.2 Perumusan Masalah Sukabumi secara simultan
1. Bagaimana biaya operasional,
1.3 Kerangka Pemikiran
jumlah penjualan dan laba
bersih pada PT. Nuansa Ilham Biaya operasional dan jumlah
Prima Sukabumi penjualan yang diperoleh dari
2. Bagaimana pengaruh biaya banyaknya penjualan produk ataujasa
operasional terhadap laba dapat mempengaruhi tinggirendahnya
bersih pada PT. Nuansa Ilham perolehan laba bersih suatu
Prima Sukabumi perusahaan.
3. Bagaimana pengaruh jumlah Biaya operasional, menurut
penjualan terhadap laba bersih Margaretha (2017:24), Biaya
pada PT. Nuansa Ilham Prima operasional adalah keseluruhan biaya
Sukabumi sehubungan dengan operasional di
4. Bagaimana pengaruh biaya luar kegiatan proses produksi
operasional dan jumlah termasuk didalamnya (1) biaya
penjualan terhadap laba bersih penjualan dan (2) biaya administrasi
pada PT. Nuansa Ilham Prima umum. Rumus untuk mengetahui
Sukabumi secara simultan biaya operasional adalah sebagai
berikut Biaya Operasional = Biaya
Maksud dan Tujuan Penelitian Penjualan/Pemasaran ditambah +
Maksud dilakukannya Biaya Administrasi Umum.
penelitian ini adalah untuk Jumlah penjualan menurut
mengumpulkan dan mengolah data Aliminsyah & Padji (2017:126),
mengenai pengaruh biaya Jumlah penjualan adalah banyaknya
operasional dan jumlah penjualan jumlah penjualan barang atau jasa
terhadap laba bersih pada PT.Nuansa yang berhasil dicapai atau ingin
Ilham Prima Sukabumi. Sedangkan dicapai oleh suatu perusahaan pada
tujuan dari penelitian ini adalah periode tertentu. Jumlah penjualan =
sebagai berikut: Total Penjualan. Lebih lanjut
1. Untuk mengetahui biaya menurut Aliminsyah & Padji
operasional, jumlah penjualan (2017:127), Formula untuk mencari
jumlah penjualan adalah Jumlah
dan laba bersih pada PT.
Penjualan = Harga jual per unit x total
Nuansa Ilham Prima Sukabumi
unit yang dijual.
2. Untuk mengetahui pengaruh Laba bersih menurut Hery
biaya operasional terhadap laba (2016:77), sejumlah keuntungan
bersih pada PT. Nuansa Ilham bersih berasal dari transaksi
Prima Sukabumi pendapatan, beban, keuntungan dan
3. Untuk mengetahui pengaruh kerugian. Laba bersih adalah laba
jumlah penjualan terhadap laba selisih antara laba sebelum pajak

24
STIE PASIM SUKABUMI. Jurnal Mahasiswa Akuntansi, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-5695

penghasilan dengan pajak 1. Biaya Pelayanan/ 1. Harga jual per unit


penghasilan. Laba bersih merupakan Pemasaran 2. Total unit yang
selisih jumlah antara laba sebelum 2. Biaya Administrasi dijual
& Umum
pajak dengan pajak penghasilan
Pengaruh biaya operasional
terhadap laba bersih, menurut Jusuf Biaya Jumlah
Operasional Penjualan
(2016:35), Bila perusahaan dapat (X1) (X2)
menekan biaya operasional, maka
perusahaan akan dapat meningkatkan Aliminsyah & Padji
Margaretha
laba bersih. Demikian juga (2017:37) (2017:126)
sebaliknya, bila terjadi pemborosan
Hery Laba Bersih
biaya (seperti pemakaian alat kantor (2016:77) Y
yang berlebih) akan mengakibatkan
menurunya net profit.
Pengaruh jumlah penjualan 1. Laba Sebelum
Pajak
terhadap laba bersih, menurut 2. Pajak Penghasilan
Rahardjo (2016:33), Adanya
hubungan yang erat mengenai jumlah
penjualan barang atau jasa terhadap Gambar 1.1
peningkatan laba bersih perusahaan, Kerangka Pemikiran
karena dalam hal ini laba akan timbul
jika penjualan produk lebih besar Untuk dapat memperjelas
dibandingkan dengan biaya-biaya secara lebih sederhana mengenai
yang dikeluarkan. Faktor utama yang keterkaitan antar variabel maka dapat
mempengaruhi besar kecilnya laba dilihat gambar paradigma penelitian
adalah jumlah penjualan. berikut:
Pengaruh biaya operasionaldan
jumlah penjualan terhadap laba X1
bersih, menurut hasil penelitian yang
dilakukan oleh Efilia (2016), yang
Y
menujukkan hasil bahwa jumlah X2
penjualan memiliki hubungan yang
erat dengan biaya operasional,
Perusahaan perlu memperhatikan
jumlah penjualan yang diterima dan Gambar 1.2
pengeluaran yang dilakukan selama Paradigma Penelitian
kegiatan operasional berlangsungagar
perusahaan dapat menghasilkan laba 1.4 Hipotesis Penelitian
bersih yang diinginkan demi Berdasarkan identifikasi
keberlangsungan usahanya. masalah, tujuan penelitian dan
Berdasarkan uraian di atas, kerangka pemikiran di atas yang
maka dalam penelitian ini penulis dilandasi atas dasar landasan teoritis,
menggambarkan hubungan dan maka dirumuskan hipotesis, sebagai
proposisi antar variabel yang diteliti berikut: “Di duga biaya operasional
pada kerangka pemikiran sebagai dan jumlah penjualan berpengaruh
berikut: terhadap laba bersih pada PT. Nuansa
Ilham Prima Sukabumi baik

25
STIE PASIM SUKABUMI. Jurnal Mahasiswa Akuntansi, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-5695

secara parsial maupun secara 2.3 Jumlah Penjualan


bersama-sama”. Menurut Aliminsyah & Padji
(2017:126), Jumlah penjualan adalah
B. TINJAUAN PUSTAKA banyaknya jumlah penjualan produk
2.1 Biaya Operasional atau jasa yang berhasil dicapai atau
ingin dicapai oleh suatu perusahaan
Menurut Margaretha pada periode tertentu.
(2017:24), Biaya operasional adalah Sementara menurut Daryanto
keseluruhan biaya sehubungan (2016:187), Jumlah penjualan produk
dengan operasional di luar kegiatan atau jasa adalah suatu ukuran yang
proses produksi termasuk menunjukkan banyak atau besarnya
didalamnya (1) biaya penjualan dan jumlah barang atau jasa yang berhasil
(2) biaya administrasi umum. terjual atau digunakan.
Sedangkan menurut Syahrul &
Nizar (2015:256), Biaya operasional 2.4 Dimensi Jumlah Penjualan
adalah biaya – biaya yang berkaitan
dengan kegiatan – kegiatan Pengukuran penjualan dapat
administratif dan penjualan darisuatu dilihat dari banyaknya jumlah
perusahaan. Disebut juga non penjualan produk atau penggunaan
manufacturing expense. Merupakan jasa selama periode tertentu. Dimana
biaya periode – periode yang Jumlah Penjualan = Total Penjualan
berkaitan dengan waktu, bukan Menurut Aliminsyah & Padji
dengan produk. Biaya ini di bagi (2017:127), Formula untuk mencari
menjadi biaya penjualan dan biaya total penjualan adalah TotalPenjualan
administrasi umum. = Harga Jual per unit xtotal unit yang
dijual.
2.2 Dimensi Biaya Operasional
Jumlah Penjualan =
Menurut Margaretha Harga jual per unit x Total unit yang dijual
(2017:24), Rumus untuk mengetahui Sumber: Aliminsyah & Padji (2017:127)
biaya operasional adalah sebagai
berikut Biaya Operasional = Biaya 2.5 Laba Bersih
Penjualan/Pemasaran ditambah (+)
Biaya Administrasi Umum. Menurut Hery (2016:46), Laba
1. Biaya Pemasaran/Penjualan: bersih berasal dari transaksi
Merupakan biaya – biaya yang pendapatan, beban, keuntungan dan
terjadi untuk melaksanakan kerugian. Transkasi-transkasi ini
kegiatan pemasaran/penjualan diiktisarkan dalam laporan laba rugi.
produk. Laba dihasilkan dari selisih antara
2. Biaya Administrasi Umum: sumber daya masuk (pendapatan dan
Merupakan biaya – biaya untuk keuntungan) dengan sumber daya
mengkoordinasi kegiatan keluar (beban dan kerugian) selama
produk dan pemasaran produk. periode tertentu.
Sesuai dengan indikator di atas, Sedangkan menurut Nasution
dapat diformulasikan sebagai & Marlina (2015:4), yang dimaksud
berikut: dengan laba bersih adalah “Laba
setelah pajak merupakan laba yang
Biaya Operasional = diperoleh setelah dikurangkan
Biaya Penjualan + Biaya Administrasi Umum
dengan pajak. Ini disebut net income

26
STIE PASIM SUKABUMI. Jurnal Mahasiswa Akuntansi, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-5695

(laba bersih) atau net profit yang 2.9 Pengaruh Biaya Operasional
diterima oleh perusahaan. dan Jumlah Penjualan Terhadap
Laba Bersih
2.6 Dimensi Laba Bersih Pengaruh biaya operasionaldan
Menurut Simamora dalamHery jumlah penjualan terhadap laba
(2016:25), Rumus untuk menghitung bersih, menurut hasil penelitian yang
laba bersih adalah Laba sebelum dilakukan oleh Efilia (2016), yang
pajak dikurangi (-) Pajak penghasilan. menujukkan hasil bahwa jumlah
Sehingga laba bersih diperoleh dari penjualan memiliki hubungan yang
selisih antara : erat dengan biaya operasional,
1. Laba bersebul pajak, dan Perusahaan perlu memperhatikan
2. Pajak Penghasilan jumlah penjualan yang diterima dan
pengeluaran yang dilakukan selama
Laba Bersih = kegiatan operasional berlangsungagar
Laba sebelum pajak – Pajak penghasilan perusahaan dapat menghasilkan laba
Sumber : Simamora dalam Hery (2016:25) bersih yang diinginkan demi
keberlangsungan usahanya.
2.7 Pengaruh Biaya Operasional
Terhadap Laba Bersih
C. METODOLOGI PENELITIAN
Pengaruh biaya operasional
terhadap laba bersih, menurut Jusuf 3.1 Rancangan Penelitian
(2016:35), Bila perusahaan dapat
menekan biaya operasional, maka Metode penelitian pada
perusahaan akan dapat meningkatkan dasarnya merupakan cara ilmiah
laba bersih. Demikian juga yang digunakan oleh peneliti untuk
sebaliknya, bila terjadi pemborosan mendapatkan data dengan tujuan dan
biaya (seperti pemakaian alat kantor kegunaan tertentu (Sugiyono,
yang berlebih) akan mengakibatkan 2019:2). Rancangan yang digunakan
menurunya net profit. dalam penelitian ini adalah penelitian
non eksperimen, yaitu suatupenelitian
2.8 Pengaruh Jumlah Penjualan yang pengamatannya dilakukan
Terhadap Laba Bersih terhadap sejumlah variabel menurut
apa adanya, penelitian ini
Pengaruh jumlah penjualan mempersoalkan suatu fenomena atau
terhadap laba bersih, menurut kejadian yang telah ada atau terjadi
Rahardjo (2016:33), Adanya sebelum penelitian dilaksanakantanpa
hubungan yang erat mengenai jumlah melakukan manipulasi apapun,
penjualan barang atau jasa terhadap sehingga dapat dikatakan penelitian
peningkatan laba bersih perusahaan, expost facto.
karena dalam hal ini laba akan timbul Menurut Suharsimi (2016:19),
jika penjualan produk lebih besar menyatakan bahwa salah satu bagian
dibandingkan dengan biaya-biaya dari penelitian expost facto adalah
yang dikeluarkan. Faktor utama yang penelitian korelasi, yang mencari
mempengaruhi besar kecilnya laba keberadaan hubungan atau pengaruh
adalah jumlah penjualan. antara variabel dan tingkat hubungan
variabel tersebut yang direfleksikan
dalam koefisien korelasi.

27
STIE PASIM SUKABUMI. Jurnal Mahasiswa Akuntansi, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-5695

3.2 Populasi Sampel


Data yang digunakan dalam
Menurut Sugiyono (2017:215), penelitian ini menggunakan data
menyatakan bahwa populasi adalah sekunder. Menurut Sunyoto
wilayah generalisasi yang terdiri atas (2015:21), Data sekunder adalah
objek / subjek yang mempunyai adalah data yang bersumber dari
kualitas dan karakteristik tertentu catatan yang ada pada perusahaan
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dan dari sumber lainnya yaitu dengan
dipelajari dan kemudian ditarik mengadakan kepustakaan dengan
kesimpulannya. mempelajari buku-buku yang ada
Populasi dari penelitian ini hubungannya dengan objekpenelitian
adalah seluruh laporan keuangan PT. atau dapat dilakukan dengan
Nuansa Ilham Prima Sukabumi yaitu menggunakan data dari biro pusat
dari tahun 2017 sampai 2020. statistik.
Sampel menurut Sugiyono Data yang digunakan dalam
(2017:81), adalah bagian dari jumlah penelitian adalah data laporan
dan karakteristik yang dimiliki oleh keuangan PT. Nuansa Ilham
populasi tersebut. Sukabumi.
Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan 3.4 Operasionalisasi Variabel
non probability sampling yaitu teknik
pengambilan sampel yang tidak Menurut Hatch dan Farhady
dalam Sugiyono (2019:367),
memberi peluang atau kesempatan
menyatakan bahwa variabel
sama bagi setiap unsur atau anggota
penelitian adalah suatu atribut atau
populasi untuk dipilih menjadi
sifat atau nilai dari orang, obyek atau
sampel. Maka sampel yang akan
kegiatan yang mempunyai variasi
digunakan adalah sampling kuota
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
yaitu teknik untuk menentukan
untuk dipelajari dan ditarik
sampel yang mempunyai ciri-ciri
kesimpulannya.
tertentu sampai jumlah (kuota) yang
diinginkan (Sugiyono, 2017:85). Sedangkan menurut Bambang
Sampel dalam penelitian ini (2013:47), mendefinisikan bahwa
adalah laporan keuangan PT. Nuansa operasional adalah definisi konkrit
Ilham Prima Sukabumi periode 2017 atau spesifik dari konsep atau
sampai dengan bulan Juni 2020 atau konstrak yang akan diukur. Definisi
sebanyak 42 data sampel laporan operasional diturunkan berdasarkan
keuangan, lebih spesifik berupa dimensi perilaku, fase atau sifat yang
laporan keuangan laba rugi. dimiliki oleh sebuah konsep.
Dalam penelitian, ada tiga
3.3 Metode Pengumpulan Data variabel yang hendak diteliti yaitu
adalah variabel tidak bebas yaitu laba
Teknik pengumpulan data yang bersih (Y), sedangkan variabel bebas
digunakan adalah metode observasi. yaitu biaya operasional (X1) dan
Metode observasi adalah suatu jumlah penjualan (X2). Batasan dari
metode yang digunakan oleh peneliti variabel-variabel tersebut dapat di
dengan cara pengamatan langsung lihat pada tabel operasional variabel
terhadap kegiatan yang dilaksanakan berikut ini:
perusahaan (Sunyoto, 2015:22).

28
STIE PASIM SUKABUMI. Jurnal Mahasiswa Akuntansi, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-5695

tidaknya pelanggaran terhadap


asumsi-asumsi klasik. Model regresi
Tabel 3.1 linear berganda dikatakan baik jika
Operasionalisasi Variabel data terbebas dari asumsi-asumsi
klasik, baik normalitas,
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
multikolinearitas, dan
Biaya operasional heteroskedastisitas, dan autokorelsi.
adalah
keseluruhan biaya Biaya 1. Biaya
sehubungan operasional = penjual 3.6.2 Analisis Korelasi
dengan Biaya an
operasional
luar
di
kegiatan
penjualan +
biaya
2. Biaya
adminis
Korelasi product momment
Biaya
Operasion
proses produksi administrasi trasi digunakan untuk mencari hubungan
termasuk
al
(X1)
didalamnya (1)
Rasio dan membuktikan hipotesishubungan
biaya penjualan
dan (2) biaya
dua variabel atau lebih bila data kedua
administrasi variabel atau lebihberbentuk interval
umum.
atau rasio, dan sumber data dari dua
Margaretha
(2017:24) variabel atau lebih adalah sama
“Jumlah
Jumlah 1. Harga
(Sugiyono, 2017:231) .
penjualan adalah
banyaknya penjualan = jual per
jumlah penjualan Harga jual per unit
produk atau jasa unit X total 2. Total
Jumlah yang berhasil unit yang unit
Penjualan dicapai atau ingin dijual yang
Rasio
(X2) dicapai oleh suatu dijual
perusahaan pada
periode tertentu Tabel 3.2
Aliminsyah & Pedoman Untuk Memberikan
Padji (2017:126)
“Laba bersih Interpretasi
adalah laba
selisih antara laba
Laba Bersih =
Laba sebelum
1. Laba
sebelu
Terhadap Koefisien Korelasi
Laba sebelum pajak pajak - Pajak m pajak Interval
Bersih penghasilan penghasilan 2. Pajak Tingkat Hubungan
Rasio Koefisien
(Y) dengan pajak penghas
penghasilan”. ilan 0,000 - 0,199 Sangat Rendah
Hery (2016:77) 0,200 - 0,399 Rendah
(Sumber : Diolah sendiri, 2020) 0,400 - 0,599 Sedang/cukup kuat
0,600 - 0,799 Kuat
3.5 Hipotesis Statistik 0,800 - 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2017:231)
Untuk melihat hubungan dari
kedua jenis variabel yang diteliti 3.6.3 Analisis Koefisien
yaitu variabel X1, X2 dan variabel Y, Determinasi
maka dilakukan pengujian hipotesis. Digunakan untuk mengetahui
Dalam penelitian ini pengujian berapa besar kontribusi atau peranan
hipotesis statistik dengan variabel X1 dan X2 terhadap Y maka
menggunakan uji t dan uji F. digunakan rumus koefisien
determinan, dengan rumus sebagai
3.6 Metode Analisis Data berikut :
KD = R2
3.6.1 Uji Asumsi Klasik Keterangan :
Sebelum dilakukan pengujian KD = koefisien determinasi
analisis regresi linier berganda R = koefisein korelasi
terhadap hipotesis penelitian, maka
terlebih dahulu perlu dilakukan suatu
pengujian untuk mengetahui ada atau

29
STIE PASIM SUKABUMI. Jurnal Mahasiswa Akuntansi, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-5695

3.6.4 Analisis Regresi Linier kenaikan tertinggi pada bulan


Berganda Februari sebesar 41,20% dan
penurunan tertinggi terjadi
Menurut Sugiyono (2017:275), pada bulan Juli sebesar
menyatakan bahwa analisis regresi 15,68%, kemudian pada tahun
ganda digunakan oleh peneliti, bila 2018 kenaikan terbesar terjadi
peneliti bermaksud meramalkan pada bulan Nopember sebsesar
bagaimana keadaan (naik turunnya) 58,84% dan penurunan terbesar
variabel dependen (kriterium), bila biaya operasional terjadi pada
dua atau lebih variabel independen bulan Mei hingga mencapai
sebagai faktor prediktor dimanipulasi 56,48%. Sedangkan pada tahun
(dinaik-turunkan nilainya). 2019 terjadi penurunan biaya
Menurut Sugiyono (2017:265) operasional sangat signifikan
bentuk persamaan dari regresi linier pada bulan Mei sebesar
berganda ini adalah sebagai berikut: 360,84% namun pada bulan
kembali mengalami kenaikan
yang begitu besar mencapai
274,33%, pada tahun 2020
biaya operasional menunjukan
tren yang cenderung terus
D. Hasil Penelitian dan menurun dari Januari hingga
Pembahasan Mei, namun pada bulan Juni
biaya operasional mengali
4.1 Uji Asumsi Klasik kenaikan signifikan hingga
Uji asumsi klasik dalam mencapai 554,12%. Hal ini
penelitian ini adalah uji normalitas, terjadi karena alokasi biaya
multikolinearitas, heteroskedastisitas, operasional dikeluarkan
dan autokorelasi. Hasil pengujian berdasarkan aktivitas,
yang telah dilakukan menunjukkan pelaksanaan dan kegiatan
bahwa data terbebas dan memenuhi operasional yang akan, sedang
asumsi klasik sehingga layak dan telah dilakukan.
dipergunakan untuk pengujian dan b. Jumlah penjualan
analisis ke tahap selanjutnya. menunjukkan kenaikan dan
penurunan yang mengikuti tren
4.2 Perkembangan Pengeluaran pengeluaran biaya operasional,
Biaya Operasional, Jumlah penurunan pengeluaran biaya
Penjualan dan Laba Bersih operasional tertinggi terjadi
pada bulan Mei 2019 sebesar
Perkembangan biaya
347,81% sedangkan kenaikan
operasional, jumlah penjualan, dan
jumlah penjualan tertinggi
perolehan laba bersih PT. Nuansa
terjadi pada bulan Juni 2019
Ilham Prima Sukabumi selama
yaitu mencapai 263,21%. Hal
periode januari 2017 hingga Juni
ini terjadi sebanding dengan
tahun 2020 terjadi secara fluktuasi
alokasi biaya operasional yang
atau naik turun sesuai denganaktivitas
dikeluarkan perusahaan.
dan kegiatan yang dilaksanakan
c. Laba bersih yang diperoleh
perusahaan.
perusahaan mengalami
a. Pengeluaran biaya operasional penurunan yang paling
pada tahun 2017 mengalami

30
STIE PASIM SUKABUMI. Jurnal Mahasiswa Akuntansi, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-5695

signifikan terjadi pada bulan jika jumlah pendapatan meningkat


Mei 2019 sebesar 340,54% dan maka laba bersih akan meningkat
kenaikan perolehan laba akan semakin meningkat, begitu
bersiha paling sigifikan terjadi pula sebaliknya.
pada bulan Juni 2019 sebesar
257,00%. Penurunan dan
kenaikan laba bersih mengikuti 4.4 Analisis Koefisien Determinasi
tinggi rendahnya pengeluaran Tabel 4.2
biaya operasional dan jumlah Analisis Koefisien Determinasi (R2)
penjualan yang diterima. Model Summary
R Adjusted R Std. Error of
Model R
Square Square the Estimate

.911a
4.3 Analisis Hubungan Biaya 1 .830 .821 57778597.778

Operasional dan Jumlah Penjualan a. Predictors: (Constant), Jumlah Penjualan, Biaya


Operasional
dengan Laba Bersih Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (2020)

Tabel 4.1 Berdasarkan perhitungan di


Analisis Korelasi Pearson atas, maka dapat di ketahui besarnya
Correlations
Biaya Jumlah Laba angka koefisien determinasi (R2) nya
Operasional Penjualan Bersih
Biaya Pearson
yaitu sebesar 0,911 atau 91,1%. Hal
1 .889** .803**
Operasion Correlation ini memberikan makna bahwa biaya
al Sig. (2-tailed)
N 42
.000
42
.000
42
operasional (X1) dan jumlah
Jumlah Pearson
.889** 1 .911**
penjualan (X2) secara simultan
Penjualan Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000
memberikan kontribusi pengaruh
N 42 42 42 91,1% terhadap perubahan lababersih
Laba Pearson
Bersih Correlation
.803** .911** 1 (Y) pada PT. Nuansa Ilham Prima
Sig. (2-tailed) .000 .000 Sukabumi, dan sisanya sebesar 8,9%
N 42 42 42
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
dipengaruhi oleh variabel bebas lain
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (2020) diluar variabel biaya operasional dan
jumlah penjualan.
Berdasarkan hasil analisis
dalam tabel diatas maka:
1. Diperoleh nilai korelasi biaya 4.5 Analisis Regresi Linear
operasional dengan laba bersih Berganda
sebesar r = 0.803, yang berarti
Tabel 4.3
berada diantara nilai 0.800-0.100
Analisis Regresi Linear Berganda
yang artinya memiliki hubungan Coefficientsa
yang sangat kuat, sifat Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
hubungannya positif, yang artinya Std.
jika biaya operasional meningkat Model B Error Beta t Sig.

maka laba bersih akan meningkat 1 (Constant)


Biaya
3.476E+7 2.913E+7 1.193 .240

akan semakin meningkat. Operasional


-.067 .296 -.033 -.225 .823
Jumlah
2. Diperoleh nilai korelasi jumlah Penjualan .709 .109 .940 6.500 .000
penjualan dengan laba bersih a. Dependent Variable: Laba Bersih
sebesar r = 0.911, yang berarti Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (2020)
berada diantara nilai 0.800-0.100
yang artinya memiliki hubungan Berdasarkan tabel di atas, maka
yang sangat kuat, sifat dapat diperoleh persamaan regresi,
hubungannya positif, yang artinya yaitu :

31
STIE PASIM SUKABUMI. Jurnal Mahasiswa Akuntansi, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-5695

Y = 3,476E+7 + (-0,067) X1 + 0,709 X2 Dari tabel di atas, dapat


diketahui bahwa kualitas pelayanan
Dari persamaan regresi tersebut memiliki signifikansi 0,000 < 0,05
dapat diterjemahkan: lebih kecil ( sig < α) dengan taraf
1. Konstanta (a) memiliki nilai signifikan 0,05, dan atau thitung > ttabel
sebesar 3,476E+7, menyatakan dengan n – k (42 – 3), nilai thitung
bahwa jika biaya operasional diperoleh sebesar 8,527 dan nilai ttabel
(X1) dan jumlah penjualan 2,023, maka diperoleh 8,527 > 2,023
(X2) tidak ada kenaikan atau dengan taraf signifikansi 0,05 maka
sama dengan nilai 0, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak
besarnya nilai laba bersih (Y) dan H1 diterima. Ini artinya bahwa
sebesar 3,476E+7. terdapat pengaruh yang signifikan
2. Nilai koefisien regresi variabel dari biaya operasional terhadap laba
biaya operasional (X1) adalah bersih.
sebesar -0,067 dan bertanda
negatif, artinya jika variabel 2. Uji t Pengaruh Jumlah
biaya operasional meningkat Penjualan Terhadap Laba
sebesar Rp.1,- maka akan Bersih
menyebabkan nilai laba bersih Tabel 4.5
meningkat sebesar -0,067 atau Uji t Pengaruh Jumlah Penjualan
dengan kata lain laba bersih Terhadap Laba Bersih
turun sebesar 0,067 poin. Coefficientsa
Unstandardized Standardized
3. Nilai koefisien regresi variabel Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
jumlah penjualan (X2) adalah 1 (Constant) 3.300E+7 2.773E+7 1.190 .241
sebesar 0,709 dan bertanda Jumlah
Penjualan .687 .049 .911 13.946 .000

positif, artinya jika variabel a. Dependent Variable: Laba Bersih

jumlah penjualan naik sebesar Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (2020)
Rp.1,- maka akan Berdasarkan tabel di atas, dapat
menyebabkan nilai laba bersih diketahui bahwa kepercayaan
naik sebesar 0,709 poin. memiliki signifikansi 0,000 < 0,05
(sig < α) dan thitung < ttabel dengan n –
4.6 Pengujian Hipotesis k, maka diperoleh 13,946 > 2,023
4.6.1 Uji t dengan taraf signifikansi 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak
1. Uji Pengaruh Biaya dan H1 diterima. Ini artinya bahwa
Operasional Terhadap Laba terdapat pengaruh yang signifikan
Bersih dari jumlah penjualan terhadap laba
Untuk mengetahui hasil uji t bersih.
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
4.6.3 Uji F
Tabel 4.4
Uji t Pengaruh Biaya Operasional Pengaruh Biaya Operasional dan
Terhadap Laba Bersih Jumlah Penjualan Terhadap Laba
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Bersih
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.873E+7 4.085E+7 1.683 .100
Biaya
Tabel 4.6
1.645 .193 .803 8.527 .000
Operasional
Uji F Pengaruh Biaya Operasional
a. Dependent Variable: Laba Bersih
dan Jumlah Penjualan Terhadap
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (2020) Laba Bersih

32
STIE PASIM SUKABUMI. Jurnal Mahasiswa Akuntansi, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-5695

ANOVAa 274,33%, pada tahun 2020


Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
biaya oeprasional
1 Regression 6.340E+17 2 3.170E+17 94.963 .000b menunjukan tren yang
Residual 1.302E+17 39 3.338E+15 cenderung terus menurun
Total 7.642E+17 41
a. Dependent Variable: Laba Bersih
dari Januari hingga Mei,
b. Predictors: (Constant), Jumlah Penjualan, Biaya Operasional namun pada bulan Junibiaya
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (2020)
operasional
Berdasarkan tabel di atas, dapat mengalami kenaikan
diketahui bahwa signifikansi 0,000 < signifikan hingga mencapai
0,05 dan F hitung > F tabel dengan df 554,12%. Hal ini terjadi
(n1) = k – 1 dan df (n2) = n – k. Nilai karena alokasi biaya
F hitung diperoleh sebesar 94, 963 operasional dikeluarkan
dan nilai F tabel 2,85. Sehingga berdasarkan aktivitas,
94,963 > 2,85, maka H0 ditolak dan pelaksanaan dan kegiatan
H1 diterima. Artinya terdapat operasional yang akan,
pengaruh secara signifikan antara sedang dan telah dilakukan.
biaya operasional dan jumlah b. Jumlah penjualan
penjualan secara bersama-sama menunjukkan kenaikan dan
(simultan) terhadap laba bersih. penurunan yang mengikuti
tren pengeluaran biaya
oeprasional, penurunan
E. KESIMPULAN DAN pengeluaran biaya
SARAN operasional tertinggi terjadi
5.1 Kesimpulan pada bulan Mei 2019
Berdasarkan hasil yang telah kenaikan jumlah penjualan
dilakukan, maka dapat ditarik tertinggi terjadi pada terjadi
kesimpulan sebagai berikut: pada bulan Juni 2019. Halini
1. Dari hasil penelitian dapat terjadi sebanding dengan
diketahui perkembangan biaya alokasi biaya operasional
operasional, jumlah penjualan, yang dikeluarkan perushaan.
dan perolehan laba bersih PT. c. Laba bersih mengalami
Nuansa Ilham Prima penurunan yang paling
Sukabumi. Biaya operasional signifikan yang terjadi pada
selama periode januari 2017 bulan pada Mei 2019sebesar
hingga akhir semester I tahun 340,54% dan kenaikan
2020 terjadi tren yang fluktuasi perolehan laba bersiha
atau naik turun sesuai dengan paling signifikanterjadi pada
aktivitas dan kegiatan bulan Juni 2019 sebesar
operasional yang dilaksanakan 257,00%. Penurunan dan
perusahaan. kenaikan laba bersih
a. Biaya operasional mengikuti tinggi rendahnya
mengalami penurunan pengeluaran biaya
sangat signifikan pada bulan operasional dan jumlah
Mei tahun 2019 sebesar penjualan yang diterima.
360,84% namun pada bulan 2. Dari hasil penelitian
Juni 2019 kembali menunjukkan bahwa biaya
mengalami kenaikan yang operasional secara parsial
begitu besar mencapai

33
STIE PASIM SUKABUMI. Jurnal Mahasiswa Akuntansi, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-5695

berpengaruh secara positif a. Disarankan bagi perusahaan


terhadap laba bersih pada PT. suapaya dapat
Nuansa Ilham Prima memaksimalkan biaya
Sukabumi. Bersarnya operasional yang
kontribusi pengaruh biaya dikeluarkan sehingga lebih
operasional terhadap laba efektif dan efisien dengan
bersih sebesar 0,645 atau meningkatkan estimasi dan
64,5% dan sisanya sebesar akurasi perhitungan biaya
35,5% dipengaruhi olehvariabel operasional yang mungkin
lain yang tidak diteliti. akan terjadi pada saat
3. Dari hasil penelitian pelaksanaan kegiatan dan
menunjukkan bahwa juamlah opersional dilakukan.
penjualan secara parsial b. Dipandang perlu bagi
berpengaruh secara positif perusahaan untuk lebih
terhadap laba bersih pada PT. memaksimalkan dan
Nuansa Ilham Prima meningkatkan jumlah
Sukabumi. Bersarnya penjualan meskipun
kontribusi pengaruh jumlah ditengah persaingan yang
penjualan terhadap laba bersih semakin ketat dengan
sebesar 0,829 atau 82,9% dan memanfaatkan berbagai
sisanya sebesar 17,1% kesempatan yang ada dan
dipengaruhi oleh variabel lain memaksimalkan biaya yang
yang tidak diteliti diluarvariabel akan dan sudah
biaya operasional dan jumlah dialokasikan.
penjualan.. c. Dipandang perlu bagi
4. Dari hasil penelitian perusahaan agar dapat lebih
menunjukkan bahwa biaya memaksimalkan perolehan
operasional dan jumlah laba bersih yaitu melalui
penjualan secara bersama-sama efisiensi dan menekan biaya
berpengaruh positif terhadap operasional dan cara
laba bersih pada PT. Nuansa meningkatan jumlah
Ilham Prima Sukabumi. penjualan, sehingga dengan
Besarnya kontribusi pengaruh demikian perolehan laba
biaya operasional dan jumlah bersih akan terus meningkat
penjualan secara bersama-sama stabilitas yang positif dari
terhadap laba bersih sebesar perolehan laba bersih dapat
0,830 atau 83,0% dan sisanya terjaga.
sebesar 17,0% dipengaruhi 2. Sudah seharusnya perusahaan
oelh variabel lain yang tidak lebih memaksimalkan biaya
diteliti diluar biaya operasional operasional dan melakukan
dan jumlah penjualan. efisiensi pengeluaran biaya
dengan cara meningkatkan
5.2 Saran akurasi perhitungan dan
Beberapa saran yang dapat perencanaan biaya yang tepat,
disampaikan adalah sebagai berikut: karena adanya kemampuan
1. Untuk biaya operasional,jumlah dalam melakukan efisiensibiaya
penjualan dan laba bersih : operasional dapat

34
STIE PASIM SUKABUMI. Jurnal Mahasiswa Akuntansi, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-5695

mendorong meningkatnya dan Keramik, Porselin dan Kaca


perolehan laba bersih. yang Terdaftar di Bursa Efek
3. Disarankan pihak manajemen Indonesia Periode 2011-2015.
perusahan selalu dapat Jurnal, Fakultas Ekonomi,
meningkatkan dan Universitas Maritim Raja Ali
memanfaatkan setiap Haji. Tanjungpinang.
kesempatan penjualan yang ada Hery, H. (2016). Akuntansi Jasa 1 &
agar jumlah penjualan terus 2. Jakarta: PT.Grasindo.
mengalami peningkatan,
dengan meningkatknya jumlah Jusuf, J. (2016). Analisis Kredit Untuk
penjualan diharapkan laba Account Officer. Jakarta: PT
bersih akan meningkat dan Gramedia Pustaka Utama.
tentunya tetap dengan Margaretha. (2017). Analisis
mempertimbangkan faktor Keekonomian Proyek. Edisi
biaya yang mungkin perlu Revisi. Yogyakarta: CV. Andi
dialokasikan untuk Offset.
meningkatkan jumlah
penjualan tersebut. Murhadi, W. R. (2017). Analisis
4. Diharapkan perusahaan mampu Laporan Keuangan (Proyeksi
melakukan efisiensi atau dan Valuasi Saham). Jakarta:
melakukan pengendalian biaya Salemba Empat.
dan fokus perhatian dalam
Nasution, F. R., & Marlina, L.
meningkatkan jumlah
(2015). Pengaruh Biaya
penjualan karena hasil
Operasional Terhadap Laba
penelitian menujukkan bahwa
Bersih pada Bank Swasta
jumlah penjualan memiliki
Nasional yang terdaftar di Bursa
pengaruh lebih besar dalam
Efek Indonesia Periode 2011-
meningkatkan laba bersih di
2013. E-Journal.
banding biaya operasional.
Rahardjo, B. (2016). Laporan
Keuangan Perusahaan, Edisi
DAFTAR PUSTAKA
Kedua. Togyakarta: Gadjah
Aliminsyah, & Padji. (2017). Kamus Mada University Press.
Istilah Keuangan dan
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Perbankan. Bandung: Yrama
Bisnis ; Pendekatan Kuantitatif,
Widya.
Kualitatif, Kombinasi dan R &
Bambang, S. (2013). Pengantar D. In Metodelogi Penelitian.
Metodologi Penelitian. Alfabeta. www.alfabeta.com
Universitas Nasional Pasim.
Suharsimi, A. (2016). Prosedur
Daryanto. (2016). Manajemen Penelitian : Suatu Pendekatan
Pemasaran Jasa ; Sari Kuliah. Praktik (Edisi Revisi). Jakarta:
Bandung: Satu Nusa. Rineka Cipta.
https://doi.org/10.1017/CBO978
Efilia, M. (2016). Pengaruh 1107415324.004
Pendapatan Usaha dan Beban
Operasional Terhadap Laba Sunyoto, D. (2015). Metodologi
Bersih pada Perusahan Kimia Penelitian Akuntansi (Revisi).

35
STIE PASIM SUKABUMI. Jurnal Mahasiswa Akuntansi, Volume 2 No.2 (Agustus 2021) E-ISSN 2798-5695

Bandung: Refika Aditama.


Syahrul, & Nizar, M. A. (2015).
Kamus Istilah-istilah Akuntansi.
Edisi Revisi. Jakarta: CitraHarta
Prima.

36

You might also like