Professional Documents
Culture Documents
2 PB
2 PB
Abstract. The development of information technology rapidly that occurs causes disruption of technology in the
supply chain which results in uncertainty of market conditions and triggers additional costs so that companies
having difficulties in price determination. In practice, MSMEs have not yet implemented a pricing strategy based on
the dynamic changes that are happening right now. This can trigger a decrease in sales volume, causing many
companies to suffer losses and be unable to maintain the sustainability of their businesses. This study aims to
analyze and evaluate in order to problem solving based on disruption in the supply chain that occurs due to
disruptive technology and the impact on inaccuracies in price determination. This study applies case studies as a
research strategy in which content and thematic analysis is applied to analyze research instruments in the form of
document analysis and semi structured interviews. In this case, we found that there were three dominant disruptions
technology occurring in the textile trade MSME supply chain. These disruptions include distribution, transportation
and e-commerce system disruptions. Also, the author found that the obstacle in determining or implementing pricing
strategies is the unpreparedness of the business itself to attract customer loyalty through offers like membership
special prices. This could create an incorrect decision making by business actors in setting the price of their
products and also the loss of consumer demand that cannot be accommodated. This is in line with Boundy (2019),
the dynamic or penetration pricing strategy is an alternative that can be taken by MSMEs in the current
technological and dynamic disruption situation. The implementation of this strategy is carried out through market
pricing methods, namely by setting low prices that can compete in the market to disrupt other competitors,
especially in carrying out online trading activities in the current era of technological disruption in line with what
was stated by Khare et al. (2016). Increasing market share will affect sales volume so that MSMEs can set prices
even with a low profit margin. This is done to improve the price fixing that has been carried out by the Textile Trade
SMEs to avoid the risk of losing the attractiveness of consumers in terms of price.
Abstract. Perkembangan teknologi informasi menyebabkan timbulnya gangguan teknologi dalam rantai pasokan
yang berakibat pada ketidakpastian kondisi pasar dan memicu munculnya biaya tambahan sehingga pelaku usaha
mengalami kesulitan dalam menentukan penetapan harga. UMKM dalam praktiknya belum menerapkan strategi
penetapan harga berdasarkan perubahan-perubahan dinamis secara pesat yang terjadi saat ini. Hal ini dapat
berpengaruh pada penurunan jumlah volume penjualan, menyebabkan banyak perusahaan mengalami kerugian serta
tidak mampu mempertahankan keberlanjutan usahanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan
mengevaluasi gangguan dalam rantai pasokan yang terjadi karena adanya disrupsi teknologi yang berdampak pada
ketidakakuratan dalam penentuan harga. Penelitian ini menggunakan studi kasus sebagai strategi penelitian di mana
analisis konten dan analisis tematik diterapkan untuk menganalisis instrumen penelitian dalam bentuk analisa
dokumen dan wawancara semi terstruktur. Dalam hal ini, peneliti menemukan bahwa terdapat tiga disrupsi
teknologi dominan yang terjadi dalam rantai pasokan UMKM perdagangan tekstil. Gangguan tersebut adalah
gangguan distribusi, gangguan transportasi, dan gangguan pada sistem perdagangan elektronik. Selain itu, penelitian
ini menemukan bahwa hambatan dalam menentukan atau menerapkan strategi penetapan harga adalah ketidaksiapan
bisnis itu sendiri untuk menarik loyalitas pelanggan melalui penawaran seperti harga khusus membersip. Hal ini
dapat menimbulkan pengambilan keputusan yang salah oleh pelaku bisnis dalam menetapkan harga produknya dan
juga hilangnya permintaan konsumen yang tidak dapat diakomodir. Sesuai dengan yang diuraikan oleh Boundy
(2019), strategi dynamic atau penetration pricing merupakan alternatif yang dapat diambil oleh UMKM dalam
menghadapi situasi disrupsi teknologi yang terjadi secara dinamis seperti sekarang ini. Implementasi strategi ini
dilakukan melalui metode market pricing yaitu dengan menetapkan harga jual yang rendah yang dapat bersaing di
pasaran untuk mengganggu para kompetitor lainnya khususnya dalam menjalankan kegiatan perdagangan secara
online di era disrupsi teknologi saat ini yang sejalan dengan yang dikemukakan oleh Khare et al. (2016). Pangsa
pasar yang semakin luas akan mempengaruhi volume penjualan sehingga UMKM dapat menetapkan harga
meskipun dengan profit margin yang rendah. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki penetapan harga yang selama ini
dilakukan oleh UMKM Perdagangan Tekstil agar terhindar dari risiko hilangnya daya tarik dari para konsumennya.
Kata kunci. Biaya; Disrupsi; Penetapan Harga; Teknologi; UMKM Perdagangan Tekstil.
1 2 3e
e e m
m m as
Gambar 1. Proses Rantai
as Pasok (Supply
as Chain Process) UMKM
ok Perdagangan Tekstil
o o
Pelaku bisnis atau kusaha UMKMk sehingga pasokan ke agen menjadi
perdagangan tekstil perlu memperhatikan, terhambat. Selanjutnya pada poin 2 Agen
mengawasi, serta mengikuti perkembangan mengalami gangguan transportasi sehingga
teknologi yang terjadi agar disrupsi produk tidak dapat disalurkan ke pengecer /
teknologi yang terjadi dapat memberikan reseller. Pada poin 3 Pengecer / Reseller
dampak positif bagi kegiatan operasional maupun Pelanggan mengalami gangguan
organisasi saat ini dan bukan sebaliknya di sistem e-commerce atau e-business sehingga
mana penggunaan e-commerce atau e- kegiatan transaksi jual-beli menjadi
business semakin berkembang. E-commerce terhambat. Beberapa hal yang dapat
atau E-Business merupakan kegiatan jual- mempengaruhi terjadinya gangguan rantai
beli antara Penjual dan Konsumen secara pasokan di antaranya seperti perkembangan
real- time melalui jaringan elektronik teknologi informasi secara pesat, perubahan
(internet) tanpa mengharuskan adanya tatap ekonomi secara makro, pengaruh politik,
muka antara penjual dan pembeli yang pada serta tidak stabilnya kebutuhan pasar.
dasarnya membantu operasional bisnis Perkembangan teknologi informasi
menjadi lebih efektif dan sistematis apabila secara pesat saat ini yang menyebabkan
dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan timbulnya disruption technology dalam
baik. Menurut Svensson (2000) gangguan rantai pasokan dapat berakibat pada
terhadap rantai pasokan adalah peristiwa ketidakpastian (uncertainty) kondisi pasar
yang tidak dapat dikendalikan yang bisa ehingga pelaku usaha mengalami
terjadi dalam mempengaruhi distribusi kesulitan dalam menentukan penetapan
barang. harga. Semakin besar disruption technology
Gangguan pada proses rantai pasok yang terjadi, semakin besar pula
serta dampaknya terhadap penentuan harga kemungkinan penetapan harga menjadi tidak
dapat dilihat pada Gambar 1 yang dapat akurat, dan begitu pula sebaliknya.
terjadi pada masing-masing mata rantai Penetapan harga yang terlalu tinggi
pasokan. Gangguan yang terjadi pada setiap menyebabkan banyak perusahaan
mata rantai pasokan berasal dari faktor mengalami kerugian serta tidak mampu
eksternal yang terjadi diluar kendali pelaku mempertahankan keberlanjutan usahanya
usaha. Sebagai contoh pada poin 1 Gambar (going concern).
1 Pabrik mengalami gangguan distribusi
Disruption Technology
Supply Chain
yang efektif serta relevan dalam menghadapi mendalam perlu dilakukan, terutama
gangguan yang terjadi dalam rantai pasokan pemecahan masalah dalam penerapan
pada UMKM Perdagangan Tekstil Pasar strategi penetapan harga pada UMKM yang
Proyek Pulo Gadung. mengalami gangguan dalam pasokan barang
disebabkan pengaruh dari disruption
LANDASAN TEORI technology sehingga produktivitas penjualan
Penulisan pada Bab ini bertujuan guna dapat dicapai sesuai dengan target yang
menunjukkan studi-studi terdahulu yang ditetapkan oleh perusahaan.
pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya
mengenai “Gangguan Dalam Rantai Gangguan Rantai Pasokan Terhadap
Pasokan Serta Pengaruhnya Terhadap Penetapan Harga
Penetapan Harga.” Sehubungan dengan Rantai pasok adalah jaringan
masalah penelitian, ada perbedaan antara perusahaan-perusahaan yang secara
penelitian ini dan penelitian sebelumnya. bersama-sama bekerja untuk menciptakan
Berikut ini perbedaannya: dan menghantarkan suatu produk ke tangan
Atan & Snyder (2013), dalam pemakai akhir. Kalau rantai pasok adalah
penelitiannya yang berjudul “Inventory jaringan fisiknya, yakni perusahaan-
Strategies to Manage Supply Disruptions” perusahaan yang terlibat dalam memasok
Terdapat perbedaan dengan penelitian bahan baku, memproduksi barang maupun
sebelumnya bahwa strategi persediaan mengirimkannya ke pemakai akhir,
adalah topik dalam diskusi ini. Persediaan manajemen rantai pasok adalah metode, alat
ekstra dibutuhkan dalam menghadapi atau pendekatan pengelolaannya (Pujawan
gangguan suplai barang yang tidak & Mahendrawathi, 2010).
diinginkan yang dapat timbul seiring dengan Berdasarkan interview awal serta
perkembangan faktor eksternal (technology) observasi yang dilakukan, peneliti
saat ini, sedangkan ketidakpastian memperoleh informasi mengenai gangguan
permintaan dapat dianalisa menggunakan dalam siklus rantai pasokan khususnya di
dua metode diantaranya multi-echelon dan era disruption technology saat ini yang
single location sistem. berpengaruh terhadap penetapan harga di
Pada penelitian yang dilakukan oleh antaranya:
Paul et al. (2016) yang berjudul “Managing Gangguan Sistem E-Commerce atau E-
risk and disruption in production-inventory Business. Aco & Endang (2017)
and supply chain systems: A review”. menganalisis dampak negatif pada
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk penggunaan model bisnis E-Commerce, di
menentukan risiko dan gangguan dalam mana pada saat terjadi gangguan sistem
rantai pasokan. Terdapat perbedaan antara (maintenance) sehingga pelayanan menjadi
penelitian ini dan penelitian sebelumnya, terhambat akan menyebabkan hilangnya
yaitu tujuan penelitian. Di mana penelitian kesempatan bisnis. Walaupun sebagian
ini menunjukkan bahwa banyaknya dan besar masyarakat sudah percaya dengan
semakin berkembangnya insiden mengenai transaksi online, perlu dilakukan penelitian
gangguan pasokan membutuhkan lebih berkelanjutan untuk mengatasi
banyak penelitian yang lebih mendalam permasalahan sistem, keamanan, dan
untuk kedepannya khususnya di era penanggulangan penipuan agar bisnis E-
disruption technology saat ini. Commerce dapat terus berkembang.
Berdasarkan hasil penelitian Widarno (2007) mempertimbangkan
sebelumnya yang sudah dipulikasikan dalam penggunaan sistem Webtrust dalam
jurnal, dapat disimpulkan bahwa studi mengatasi permasalahan sistem serta
tentang gangguan teknologi dalam rantai menjawab kekhawatiran konsumen terhadap
pasokan masih terbatas. Karena masih keamanan transaksi dan penanggulangan
terdapat celah, penelitian yang lebih penipuan di E-Commerce. Sistem tersebut
technology saat ini diukur dengan indikator Permintaan produk; (b) Target pangsa pasar;
sebagai berikut: (1) Kesesuaian harga (c) Reaksi pesaing; (d) Penggunaan strategi
produk yang ditawarkan pada e-commerce penetapan harga penetrasi rantai saringan;
dengan kualitas produk yang dipasarkan; (2) (e) Saluran distribusi atau rantai pasokan; (f)
Daftar harga suatu produk (list price) yang Biaya memproduksi atau membeli produk.
dipasarkan pada e-commerce; serta (3) Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
Potongan harga khusus (Allowance) bagi disimpulkan bahwa dalam menetapkan
pelanggan yang tergabung dalam suatu e- harga khususnya di era disruption
commerce. technology saat ini, perusahaan diharapkan
Dari pernyataan diatas dapat memiliki strategi yang tepat dalam
disimpulkan bahwa indikator dari harga menetapkan harga. Hal ini dapat berdampak
dalam era disruption technology saat ini pada tingkat daya saing dengan kompetitor
antara lain adalah kesesuaian harga produk lainnya yang menawarkan produk dengan
dengan kualitas produk, dan kesesuaian kualitas yang sama serta harga yang lebih
harga produk dengan manfaat yang didapat. rendah untuk mempertahankan
Seiring meningkatnya pertumbuhan - kelangsungan usahanya.
e-commerce yang disebabkan oleh
perkembangan teknologi yang semakin Teori Kontingensi (Contingency Theory)
canggih memicu UMKM perdagangan Teori kontingensi merupakan teori
tekstil yang berada pada Pasar Proyek organisasi yang sering disebut teori
Pulogadung untuk mempertimbangkan situasional karena teori ini mengemukakan
banyak faktor dalam menentukan penetapan kepemimpinan yang dipengaruhi oleh situasi
harganya agar harga yang ditentukan pelaku lingkungan (Fiedler, 1967). Menurut Sari
usaha tersebut dapat diterima oleh dalam Azli & Azizi (2009), teori
konsumen dan pada akhirnya konsumen kontingensi merupakan suatu teori yang
tetap melakukan pembelian terhadap produk cocok digunakan dalam hal yang mengkaji
yang ditawarkan. Menurut Kotler & reka bentuk, perancangan, prestasi dan
Armstrong (2012) berikut beberapa langkah kelakuan organisasi serta kajian yang
yang dapat digunakan dalam menentukan berkaitan dengan pengaturan strategik.
penetapan harga, yaitu: (1) Menentukan Selanjutnya Raybun dan Thomas dalam Azli
tujuan perusahaan; (2) Menentukan & Azizi (2009) mengatakan teori
perkiraan penjualan; (3) Menentukan biaya kontingensi menyatakan pemilihan sistem
pokok penjualan; (4) Menganalisis biaya, akuntansi oleh pihak manajemen adalah
harga, dan penawaran pesaing; (5) tergantung pada perbedaan desakan
Menentukan strategi penetapan harga lingkungan perusahaan.Teori yang
berdasarkan disruption technology yang dikemukakan oleh Fiedler (1967) ini
terjadi; serta (6) Memilih harga akhir. menyatakan bahwa kinerja pemimpin
Menurut Alma (2011) penetapan ditentukan dari pemahamannya terhadap
harga adalah keputusan mengenai harga- situasi di mana mereka memimpin. Secara
harga yang akan diikuti dalam jangka waktu sederhana teori kontigensi menekankan
tertentu. Sedangkan menurut Kotler & terhadap gaya kepemimpinan dan
Armstrong (2011) menyatakan bahwa dalam pemahaman situasi yang tepat oleh
menghadapi persaingan, perusahaan perlu pemimpin.
lebih bijaksana dalam menentukan harga Teori kontingensi pada dasarnya
produknya. Banyak hal-hal yang harus melihat pada aspek situasi dari
dipertimbangkan oleh pengusaha sebelum kepemimpinan (organization context).
menetapkan harga suatu produk. Menurut Fiedler (1967) terdapat dua tipe
Menurut Laksana (2008) ada variabel kepemimpinan, yaitu:
beberapa faktor yang mempengaruhi Leader Orientation. Apakah
keputusan penetapan harga, antara lain: (a) pemimipin pada suatu organisasi
terperinci, kutipan langsung, dan kepada narasumber, dilakukan uji coba atas
dokumentasi kasus serta dapat diperoleh pertanyaan tersebut; (3) memilih
dari hasil wawancara, observasi, dan audio- narasumber yang sesuai agar membantu
visual (Creswell, 2009). Peneliti menjawab pertanyaan penelitian; (4)
menggunakan studi kualitatif dengan tujuan melakukan interview dengan narasumber
untuk menggambarkan secara sistematis menggunakan pertanyaan yang telah
sebuah fakta dan karakteristik suatu objek disusun; dan (5) membuat pedoman untuk
atau subjek yang diteliti secara tepat. menjawab pertanyaan penelitian (research
Tahapan pelaksanaan penelitian dilakukan question) dengan cara melakukan
dengan menggunakan dua metode pendekatan kualitatif atas informasi dan data
pengambilan data yaitu wawancara dan dari hasil wawancara tersebut.
dokumentasi. Setelah melakukan langkah-langkah
Selain itu, data yang digunakan diatas, pengolahan data dilakukan
dalam penelitian ini merupakan data primer. menggunakan metode document review
Data primer merupakan data yang diperoleh dengan bantuan perangkat lunak Nvivo 12 Pro
secara langsung dari narasumbernya untuk untuk mengolah hasil data-data kualitatif
diolah kembali menjadi sebuah informasi berupa pernyataan wawancara. Selanjutnya
yang relevan. Data primer yang digunakan atas hasil pengumpulan data, peneliti
pada penelitian ini adalah berupa data-data melakukan content analysis. Menurut
yang diperoleh langsung dari hasil semi Weber (1990) bahwa content analysis
structured interviews dan dokumentasi merupakan metode penelitian yang
terhadap narasumber yaitu pemilik usaha bertujuan untuk mengungkapkan dan
dan karyawan gudang pada beberapa mengetahui kesimpulan dari sebuah kalimat.
Toko/CV di Pasar Proyek Pulogadung. Metode ini digunakan untuk menafsirkan
Pada tahap awal penelitian ini sebuah teks khususnya dari wawancara
menggunakan metode kualitatif, yaitu semi sesuai tujuannya. Selain itu, peneliti
structured interviews. Tujuan dari metode menggunakan thematic analysis di dalam
ini adalah untuk mendapatkan pemahaman penelitian ini.
yang lebih mendalam sehingga wawancara Dengan menggunakan data yang
menggunakan open-ended questions yang diperoleh dari rekaman yang telah
tidak membatasi jawaban untuk pertanyaan ditranskripsikan, penulis membaca berulang
seperti pada pertanyaan closed questuins kali transkripsi tersebut agar memahami
(Shauki, 2018). Wawancara dilakukan struktur data dan ide dari tema yang diusung
terhadap 5 UMKM Perdagangan Tekstil di oleh masing-masing narasumber.
Pasar Proyek Pulogadung yang dijadikan Selanjutnya, hasil analisis dari data yang
sampel dalam penelitian ini. Hasil semi diperoleh dan telah didokumentasikan akan
structured interviews yang telah diperoleh digunakan untuk mengambil kesimpulan
dalam bentuk rekaman dan catatan untuk agar memahami permasalahan yang
masing-masing sumber kemudian sebenarnya terjadi sehingga menjawab
ditranskripsi menjadi teks untuk pertanyaan penelitian ini. Sedangkan untuk
didokumentasi. Kemudian dokumentasi unit analisa dalam penelitian ini adalah
tersebut digunakan dalam penelitian ini multiple unit analysis dengan obyek
untuk dianalisis. Langkah-langkah tersebut penelitian yaitu 5 UMKM di bidang
sesuai dengan langkah-langkah wawancara perdagangan tekstil yang beroperasi di
menurut Stake dalam Denzin dan Lincoln Jakarta pada pasar proyek Pulo Gadung
(2005) sebagai berikut: yang mengalami kendala dalam penetapan
(1) Menyusun daftar open-ended harga produknya akibat dari gangguan
questions untuk digunakan pada saat dalam operasional bisnisnya.
melakukan wawancara; (2) sebelum daftar
pertanyaan yang telah disusun disampaikan
barang
5,66%
dampak disrupsi
9,06% 20,00%
teknologi
10,19% biaya
13,21%
Barang (5,66%). Kata "barang" yang Biaya (13,21%). Kata “biaya” yang
disampaikan oleh responden menunjukkan disampaikan oleh responden mengacu pada
perspektif objek yaitu terbatasnya biaya-biaya tambahan yang timbul akibat
ketersediaan barang menyebabkan kegiatan disrupsi teknologi pada rantai pasokan dan
operasional menjadi terhambat sehingga kegiatan operasionalnya yang
UMKM kesulitan dalam mengakomodir mempengaruhi pelaku usaha dalam
seluruh permintaan pelanggan. Hal ini penetapan harganya. Hal ini sebagaimana
sebagaimana dinyatakan dalam hasil dinyatakan dalam hasil wawancara sebagai
wawancara sebagai berikut: berikut:
“Jadwal kedatangan barang yang tidak “…sehingga pelaku usaha bisnis perlu
menentu yang diakibatkan minimnya memperhitungkan kembali margin yang
ketersediaan barang dari pemasok yang ada untuk menghindari kerugian yang
di pengaruhi oleh gangguan distribusi diakibatkan bertambahnya biaya-biaya
tersebut. Harga yang meningkat
terjadi setiap dua minggu sekali. Atan & Kendala dalam Strategi Penetapan Harga
Snyder (2013), mengatakan bahwa UMKM dalam industri perdagangan
persediaan ekstra dibutuhkan sebagai solusi mengakui mengalami kesulitan yang
dalam menghadapi gangguan rantai pasokan dihadapi dalam menentukan strategi
yang tidak diinginkan yang dapat timbul penetapan harga, hal ini disebabkan oleh
seiring dengan perkembangan faktor biaya tambahan yang tidak terduga yang
eksternal (technology) saat ini. Sebagai timbul karena gangguan teknologi seiring
akibat dari gangguan ini, pelaku usaha dengan teknologi informasi yang
memindahkan biaya tambahan yang tak berkembang secara pesat saat ini. Dengan
dapat terhindarkan kepada konsumen menggunakan sampel berupa 4 UMKM di
melalui kenaikan harga. Kenaikan harga bidang perdagangan tekstil yang mengalami
yang ditetapkan berdampak pada penurunan gangguan teknologi dalam rantai
penjualan rata-rata pelaku usaha pasokannya, penulis menemukan bahwa
dibandingkan dengan periode sebelumnya. UMKM tidak memiliki strategi penetapan
Berdasarkan kenaikan harga ini peneliti harga yang dapat diandalkan untuk
menemukan bahwa para UMKM saat ini menguraikan biaya-biaya tambahan yang tak
belum mempertimbangkan pengukuran terduga tanpa membebankan biaya tersebut
harga yang akan ditetapkan berdasarkan secara keseluruhan pada konsumen.
indikator harga seperti yang dikemukakan Disruption Technology tidak akan
oleh Kotler & Armstrong (2012) yaitu berdampak buruk bagi UMKM dalam
kesesuaian harga produk yang ditawarkan menetapkan harganya apabila perusahaan
pada e-commerce dengan kualitas produk memiliki strategi penetapan harga yang
yang dipasarkan dan daftar harga suatu efektif. Pricing Disruptive Technology
produk (list price) yang dipasarkan pada e- adalah salah satu strategi penetapan harga
commerce. yang diusulkan oleh Boundy (2019) di mana
Penelitian ini menemukan bahwa perusahaan harus memiliki kemampuan
gangguan dalam siklus rantai pasokan untuk menetapkan harga yang dapat
khususnya di era disruption technology saat mengganggu pesaing dalam melakukan
ini seperti perubahan dalam sistem moda penetrasi yang menguntungkan. Terlepas
transportasi logistik berbasis online dan dari harga yang ditawarkan selama harga
maintenance sistem e-commerce menguntungkan dan dapat bersaing dalam
menyebabkan penetapan harga menjadi pangsa pasar, pelaku usaha dapat terus
kurang akurat sehingga berdampak pada mempertahankan kelangsungan usahanya.
berkurangnya produktivitas penjualan. Hal ini dikarenakan pangsa pasar
Sementara dari sisi adanya biaya tambahan mempengaruhi volume penjualan suatu
yang timbul dalam menetapkan harga usaha sehingga pelaku usaha dapat
produknya adalah biaya yang terkait dari menetapkan harga bahkan dengan margin
upah karyawan yang tetap dibayarkan saat keuntungan yang rendah. Lebih lanjut,
tidak ada penjualan akibat e-commerce yang Boundy (2019) mengatakan bahwa salah
mengalami maintenance atau perbaikan, satu strategi dalam penetapan harga adalah
kenaikan tarif moda transportasi logistik penetapan harga membership (keanggotaan)
berbasis online dan pemasok cadangan yang yang merupakan metode yang efektif bagi
lebih mahal saat pemasok utama terkendala suatu usaha untuk dapat mempertahankan
dalam mengirimkan pasokan. Terkait pelanggan mereka seperti pemberian harga
dengan dampak gangguan dalam rantai khusus, diskon, dan point rewards kepada
pasokan terhadap penetapan harga pada para anggotanya.
UMKM bidang perdagangan tekstil dapat Aplikasi teori kontingensi pada
diketahui bahwa semua UMKM terdampak penelitian ini adalah keterkaitan antara
secara negatif. landasan teori dengan sikap atau respon
yang dilakukan pelaku usaha atau pimpinan
analisis yang telah dibahas dan pelaku bisnis dalam pemecahan masalah
menyampaikan keterbatasan atas penelitian terkait penetapan harga produk mereka dan
ini. juga hilangnya permintaan konsumen yang
tidak dapat diakomodasi oleh pelaku bisnis.
Kesimpulan Hal ini dapat mengancam kelangsungan
Permasalahan yang telah diuraikan hidup perdagangan tekstil UMKM yang
di atas disertai dengan kompleksitas dari mempengaruhi perekonomian secara makro.
disruption technology telah menyebabkan Selain itu, penelitian ini menemukan
sebagian besar UMKM di Bidang bahwa UMKM tidak memiliki strategi
Perdagangan Tekstil mengalami kondisi penetapan harga yang dapat diandalkan
ketidakpastian pasar seiring perkembangan untuk menjaga volume penjualan tanpa
teknologi secara pesat saat ini. Kondisi membebankan biaya tambahan secara
ketidakpastian pasar ini memicu munculnya keseluruhan pada konsumen. Selain itu,
biaya-biaya tambahan lainnya yang tak penelitian ini bertujuan untuk menentukan
dapat terhindarkan sehingga para pelaku strategi penetapan harga yang dapat
usaha berupaya memindahkan biaya diterapkan dan sesuai dengan tujuan
tambahan ini kepada konsumen melalui perusahaan khususnya dalam bersaing
kenaikan harga. Kenaikan harga yang dengan bisnis sejenis lainnya di pangsa
ditetapkan berdampak pada penurunan pasar industri perdagangan tekstil untuk
penjualan rata-rata pelaku bisnis setiap mempertahankan kelangsungan usaha
minggu. perusahaan dan juga mengetahui hambatan
Berdasarkan Kerangka Penelitian yang mereka hadapi ketika menentukan
yang tertuang dalam Gambar 4 pada Bab 2, strategi penetapan harga.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa dampak Berdasarkan hal tersebut sebagai
gangguan dalam rantai pasokan terhadap output dalam penelitian ini, penulis
penetapan harga pada UMKM bidang memberikan rekomendasi atau solusi berupa
perdagangan tekstil dapat diketahui bahwa strategi dynamic atau penetration pricing.
semua UMKM terdampak secara negatif. Sesuai dengan yang diuraikan oleh Boundy
Hal ini dapat terlihat di mana gangguan (2019), strategi dynamic atau penetration
dalam siklus rantai pasokan khususnya di pricing mendorong UMKM untuk
era disruption technology saat ini seperti menetapkan harga yang dapat mengganggu
perubahan dalam sistem moda transportasi para kompetitor dalam melakukan penetrasi
logistik berbasis online dan maintenance yang menguntungkan. Meskipun harga yang
sistem e-commerce menyebabkan penetapan ditawarkan tergolong rendah, namun selama
harga menjadi kurang akurat sehingga harga tersebut masih memberikan
berdampak pada berkurangnya produktivitas keuntungan dan dapat bersaing di pasaran,
penjualan. pelaku usaha dapat terus mempertahankan
Selain itu, penelitian ini menemukan kelangsungan usahanya.
bahwa hambatan yang terjadi pada saat Implementasi strategi ini dilakukan
menentukan atau menerapkan strategi melalui metode market pricing yaitu dengan
penetapan harga yaitu ketidaksiapan para menetapkan margin keuntungan yang
pelaku usaha itu sendiri untuk menarik rendah hingga mencapai titik harga jual
loyalitas pelanggan melalui penawaran yang sama atau bahkan lebih rendah dari
seperti membership atau point reward. Para kompetitor-nya sehingga harga yang
pelaku usaha mengganggap strategi ditetapkan dapat bersaing di pasaran
penetapan harga tidak akan memberikan khususnya dalam menjalankan kegiatan
keuntungan bagi usahanya untuk jangka perdagangan secara online di era disrupsi
pendek. Secara keseluruhan, dampak dari teknologi saat ini yang sejalan dengan yang
teknologi gangguan ini akan menghasilkan dikemukakan oleh Khare et al. (2016).
pengambilan keputusan yang salah oleh Pangsa pasar yang semakin luas akan