Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 21

JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 12 (1), 2020, 73-93

Analisa dan Evaluasi Disrupsi Teknologi Dalam Operasional Bisnis dan


Pengaruhnya Terhadap Penetapan Harga pada UMKM Perdagangan Tekstil

George W. Samuel1, Elvia R. Shauki2


Program Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia12
Jl. Margonda Raya, Pondok Cina, Kec. Beji, Jakarta, Indonesia

Abstract. The development of information technology rapidly that occurs causes disruption of technology in the
supply chain which results in uncertainty of market conditions and triggers additional costs so that companies
having difficulties in price determination. In practice, MSMEs have not yet implemented a pricing strategy based on
the dynamic changes that are happening right now. This can trigger a decrease in sales volume, causing many
companies to suffer losses and be unable to maintain the sustainability of their businesses. This study aims to
analyze and evaluate in order to problem solving based on disruption in the supply chain that occurs due to
disruptive technology and the impact on inaccuracies in price determination. This study applies case studies as a
research strategy in which content and thematic analysis is applied to analyze research instruments in the form of
document analysis and semi structured interviews. In this case, we found that there were three dominant disruptions
technology occurring in the textile trade MSME supply chain. These disruptions include distribution, transportation
and e-commerce system disruptions. Also, the author found that the obstacle in determining or implementing pricing
strategies is the unpreparedness of the business itself to attract customer loyalty through offers like membership
special prices. This could create an incorrect decision making by business actors in setting the price of their
products and also the loss of consumer demand that cannot be accommodated. This is in line with Boundy (2019),
the dynamic or penetration pricing strategy is an alternative that can be taken by MSMEs in the current
technological and dynamic disruption situation. The implementation of this strategy is carried out through market
pricing methods, namely by setting low prices that can compete in the market to disrupt other competitors,
especially in carrying out online trading activities in the current era of technological disruption in line with what
was stated by Khare et al. (2016). Increasing market share will affect sales volume so that MSMEs can set prices
even with a low profit margin. This is done to improve the price fixing that has been carried out by the Textile Trade
SMEs to avoid the risk of losing the attractiveness of consumers in terms of price.

Keywords: Cost; Disruption; Price Determination; Technology; Textile Trade MSME.

Abstract. Perkembangan teknologi informasi menyebabkan timbulnya gangguan teknologi dalam rantai pasokan
yang berakibat pada ketidakpastian kondisi pasar dan memicu munculnya biaya tambahan sehingga pelaku usaha
mengalami kesulitan dalam menentukan penetapan harga. UMKM dalam praktiknya belum menerapkan strategi
penetapan harga berdasarkan perubahan-perubahan dinamis secara pesat yang terjadi saat ini. Hal ini dapat
berpengaruh pada penurunan jumlah volume penjualan, menyebabkan banyak perusahaan mengalami kerugian serta
tidak mampu mempertahankan keberlanjutan usahanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan
mengevaluasi gangguan dalam rantai pasokan yang terjadi karena adanya disrupsi teknologi yang berdampak pada
ketidakakuratan dalam penentuan harga. Penelitian ini menggunakan studi kasus sebagai strategi penelitian di mana
analisis konten dan analisis tematik diterapkan untuk menganalisis instrumen penelitian dalam bentuk analisa
dokumen dan wawancara semi terstruktur. Dalam hal ini, peneliti menemukan bahwa terdapat tiga disrupsi
teknologi dominan yang terjadi dalam rantai pasokan UMKM perdagangan tekstil. Gangguan tersebut adalah
gangguan distribusi, gangguan transportasi, dan gangguan pada sistem perdagangan elektronik. Selain itu, penelitian
ini menemukan bahwa hambatan dalam menentukan atau menerapkan strategi penetapan harga adalah ketidaksiapan
bisnis itu sendiri untuk menarik loyalitas pelanggan melalui penawaran seperti harga khusus membersip. Hal ini
dapat menimbulkan pengambilan keputusan yang salah oleh pelaku bisnis dalam menetapkan harga produknya dan
juga hilangnya permintaan konsumen yang tidak dapat diakomodir. Sesuai dengan yang diuraikan oleh Boundy
(2019), strategi dynamic atau penetration pricing merupakan alternatif yang dapat diambil oleh UMKM dalam
menghadapi situasi disrupsi teknologi yang terjadi secara dinamis seperti sekarang ini. Implementasi strategi ini
dilakukan melalui metode market pricing yaitu dengan menetapkan harga jual yang rendah yang dapat bersaing di
pasaran untuk mengganggu para kompetitor lainnya khususnya dalam menjalankan kegiatan perdagangan secara
online di era disrupsi teknologi saat ini yang sejalan dengan yang dikemukakan oleh Khare et al. (2016). Pangsa
pasar yang semakin luas akan mempengaruhi volume penjualan sehingga UMKM dapat menetapkan harga

73 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.12 | No.1 | 2020


GEORGE W. SAMUEL & ELVIA R. SHAUKI / Analisa dan Evaluasi Gangguan Teknologi Dalam Rantai
Pasokan dan Pengaruhnya Terhadap Penetapan Harga pada UMKM Perdagangan Tekstil

meskipun dengan profit margin yang rendah. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki penetapan harga yang selama ini
dilakukan oleh UMKM Perdagangan Tekstil agar terhindar dari risiko hilangnya daya tarik dari para konsumennya.

Kata kunci. Biaya; Disrupsi; Penetapan Harga; Teknologi; UMKM Perdagangan Tekstil.

Corresponding Author. georgenababan@gmail.com


How to Cite This Article. George W. Samuel & Elvia R. Shauki. (2020). Analisa dan Evaluasi Disrupsi Teknologi
Dalam Operasional Bisnis dan Pengaruhnya Terhadap Penetapan Harga pada UMKM Perdagangan Tekstil. Jurnal
ASET (Akuntansi Riset), 12 (1), 73-93.
History of Article. Received: Januari 2020, Revision: Juni 2020, Published: Juni 2020
Online ISSN: 2541-0342. Print ISSN: 2086-2563. DOI : https://doi.org/10.17509/jaset.v12i1.24110
Copyright©2020. Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Program Studi Akuntansi FPEB UPI

74 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.12 | No.1 | 2020


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 12 (1), 2020, 73-93

PENDAHULUAN serta menghambat persaingan yang lebih


Dalam era globalisasi saat ini dengan kompetitif. Kekurangan persediaan (stock
berkembangnya teknologi secara pesat dan out) yang timbul dapat disebabkan oleh
persaingan usaha yang semakin kompetitif salah satunya adalah gangguan pasokan dari
telah mendorong setiap pelaku bisnis untuk supplier dan dampaknya terhadap beban
mengembangkan bisnis dan pangsa pasarnya perusahaan secara keseluruhan.
dengan memaksimalkan penggunaan Walaupun pemerintah telah melakukan
teknologi. Pengelolaan persediaan yang baik berbagai upaya untuk mengembangkan
diperlukan bagi perusahaan (khususnya bisnis dan perekonomian UMKM bidang
UMKM) mengingat bahwa kegiatan usaha perdagangan tekstil, namun hasilnya masih
yang baik dapat diperoleh dengan belum optimal, salah satu penyebabnya
mengimplementasikan pengelolaan adalah masalah kelancaran rantai pasokan
persediaan secara efisien dan efektif dan jaringan distribusi barang yang timbul
sehingga penentuan harga yang lebih akibat adanya disrupsi teknologi sehingga
kompetitif dapat tercapai, serta penetapan harga produk yang meningkat
mengembangkan koneksi bisnis demi menyebabkan banyak perusahaan yang
kelangsungan usaha jangka panjang (Wild, mengalami kerugian serta tidak mampu
2017). Berdasarkan observasi dan interview mempertahankan keberlanjutan usahanya
awal yang dilakukan pada salah satu (going concern). Menurut Kotler &
UMKM perdagangan tekstil di pasar Pulo Armstrong (2008) penetapan harga dapat
Gadung, entitas mengalami kendala dalam berorientasi pada laba dan penjualan dengan
menetapkan harga produknya. Hal ini harapan untuk mencapai target laba investasi
disebabkan oleh adanya disrupsi teknologi atau laba penjualan bersih, memaksimalkan
mengikuti perkembangan industri di era 4.0 laba, meningkatkan volume penjualan, dan
yang terjadi saat ini pada UMKM mempertahankan atau meningkatkan pangsa
Perdagangan Teksil Pasar Proyek Pulo pasar. Sementara itu Martina (2018)
Gadung, di mana salah satunya berupa menjelaskan tentang kondisi faktor eksternal
perubahan moda transportasi logistik (environment) yang buruk memiliki
konvensional menjadi berbasis online yang pengaruh yang signifikan dalam rantai
merupakan salah satu disrupsi teknologi pasokan sehingga distribusi pasokan
dalam rantai pasokan, tidak optimalnya menjadi terhambat. Distribusi pasokan yang
pengelolaan persediaan dalam terhambat mengakibatkan perusahaan gagal
mengantisipasi hal tersebut memicu dalam menetapkan harga yang akurat.
penetapan harga yang cenderung meningkat. Akibatnya, perusahaan kehilangan loyalitas
Organisasi atau entitas dalam bidang konsumen serta tidak mampu
usaha perdagangan membutuhkan mempertahankan keberlanjutan usahanya.
pengelolaan manajemen persediaan yang Proses rantai pasok (Supply Chain
baik. Persediaan pada Usaha Mikro Kecil Process) UMKM perdagangan tekstil dapat
dan Menengah (UMKM) memegang dilihat pada Gambar 1, diawali dengan
peranan yang harus menjadi perhatian pemasok yaitu pabrik tekstil, memberikan
penting bagi manajemen. Hal ini output berupa pakaian jadi, benang, maupun
dikarenakan dampak nyata pada Toko asessoris menjadi input atau pasokan bagi
Pakaian Murah Rejeki yang berpengaruh distributor. Produk pakaian yang sudah
pada penentuan harga dari produk-produk selesai dari proses penjahitan akan
yang ditawarkan oleh UMKM tersebut disalurkan kepada distributor dan pada
(Kieso et al., 2018). Manajemen persediaan waktunya akan dibawa/dikirimkan
harus diimplementasikan dengan tepat untuk (Transportation) ke pengecer (Retailer,
mencegah terjadinya kekurangan persediaan Reseller), yang akhirnya bermuara ke
dan terhindar dari penentuan harga yang pelanggan (End User).
berdampak pada menurunnya penjualan

75 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.12 | No.1 | 2020


GEORGE W. SAMUEL & ELVIA R. SHAUKI / Analisa dan Evaluasi Gangguan Teknologi Dalam Rantai
Pasokan dan Pengaruhnya Terhadap Penetapan Harga pada UMKM Perdagangan Tekstil

Pabrik Agen Pengecer / Reseller Pelanggan

1 2 3e
e e m
m m as
Gambar 1. Proses Rantai
as Pasok (Supply
as Chain Process) UMKM
ok Perdagangan Tekstil
o o
Pelaku bisnis atau kusaha UMKMk sehingga pasokan ke agen menjadi
perdagangan tekstil perlu memperhatikan, terhambat. Selanjutnya pada poin 2 Agen
mengawasi, serta mengikuti perkembangan mengalami gangguan transportasi sehingga
teknologi yang terjadi agar disrupsi produk tidak dapat disalurkan ke pengecer /
teknologi yang terjadi dapat memberikan reseller. Pada poin 3 Pengecer / Reseller
dampak positif bagi kegiatan operasional maupun Pelanggan mengalami gangguan
organisasi saat ini dan bukan sebaliknya di sistem e-commerce atau e-business sehingga
mana penggunaan e-commerce atau e- kegiatan transaksi jual-beli menjadi
business semakin berkembang. E-commerce terhambat. Beberapa hal yang dapat
atau E-Business merupakan kegiatan jual- mempengaruhi terjadinya gangguan rantai
beli antara Penjual dan Konsumen secara pasokan di antaranya seperti perkembangan
real- time melalui jaringan elektronik teknologi informasi secara pesat, perubahan
(internet) tanpa mengharuskan adanya tatap ekonomi secara makro, pengaruh politik,
muka antara penjual dan pembeli yang pada serta tidak stabilnya kebutuhan pasar.
dasarnya membantu operasional bisnis Perkembangan teknologi informasi
menjadi lebih efektif dan sistematis apabila secara pesat saat ini yang menyebabkan
dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan timbulnya disruption technology dalam
baik. Menurut Svensson (2000) gangguan rantai pasokan dapat berakibat pada
terhadap rantai pasokan adalah peristiwa ketidakpastian (uncertainty) kondisi pasar
yang tidak dapat dikendalikan yang bisa ehingga pelaku usaha mengalami
terjadi dalam mempengaruhi distribusi kesulitan dalam menentukan penetapan
barang. harga. Semakin besar disruption technology
Gangguan pada proses rantai pasok yang terjadi, semakin besar pula
serta dampaknya terhadap penentuan harga kemungkinan penetapan harga menjadi tidak
dapat dilihat pada Gambar 1 yang dapat akurat, dan begitu pula sebaliknya.
terjadi pada masing-masing mata rantai Penetapan harga yang terlalu tinggi
pasokan. Gangguan yang terjadi pada setiap menyebabkan banyak perusahaan
mata rantai pasokan berasal dari faktor mengalami kerugian serta tidak mampu
eksternal yang terjadi diluar kendali pelaku mempertahankan keberlanjutan usahanya
usaha. Sebagai contoh pada poin 1 Gambar (going concern).
1 Pabrik mengalami gangguan distribusi

76 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.12 | No.1 | 2020


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 12 (1), 2020, 73-93

Disruption Technology

Supplier Distributor Reseller Consumer

Supply Chain

Decision in Price Determination

Gambar 2. Pengaruh Gangguan dalam Rantai Pasokan terhadap Keakuratan Penetapan


Harga

UMKM perdagangan tekstil oleh adanya perubahan lingkungan eksternal


merupakan fokus dari penelitian ini. (environment) terhadap penetapan harga
Penelitian ini diharapkan dapat menggali pada UMKM bidang perdagangan tekstil di
informasi yang lebih mendalam untuk pasar proyek Pulo Gadung?; (b) Bagaimana
menganalisa serta evaluasi dalam rangka kendala dalam menentukan dan menerapkan
pemecahan masalah berdasarkan fenomena strategi penetapan harga pada UMKM
rantai suplai distribusi benang, asessoris, perdagangan tekstil pasar proyek Pulo
serta pakaian jadi yang mengalami Gadung?
gangguan yang terjadi disebabkan adanya Peneliti tertarik menjadikan UMKM
perubahan teknologi (disruption technology) perdagangan tekstil pada Pasar Proyek Pulo
yang signifikan sehingga berdampak Gadung sebagai objek dalam pemilihan
terhadap penetapan harga yang meningkat. sampel dikarenakan fenomena meredupnya
Akar permasalahan dari penelitian ini bisnis di bidang industri perdagangan tekstil
bermula dari UMKM perdagangan tekstil pada Pasar Proyek Pulo Gadung yang
yang menghadapi resiko seperti gangguan disebabkan kalah bersaing dengan Pusat
produksi, jadwal pengiriman stok terlambat, Perdagangan Tekstil lainnya, kualitas
akomodasi transportasi yang terbatas, entrepreneurship yang kurang memadai
persaingan kompetitor baru yang serta belum terdapatnya strategi penetapan
menggunakan fasilitas e-commerce, harga yang efektif dalam menghadapi
ketidaktepatan memilih pemasok, serta gangguan yang terjadi pada rantai
harga pasar yang fluktuatif dan sebagainya. pasokannya. Berdasarkan penjelasan di atas,
Peneliti tertarik untuk memberikan solusi penelitian ini bertujuan sebagai berikut: (1)
sehubungan dengan adanya gangguan Menganalisa dalam rangka pemecahan
pasokan yang terjadi di luar kendali pelaku masalah terkait pengaruh gangguan rantai
bisnis UMKM perdagangan tekstil serta pasokan yang terjadi pada UMKM
dampaknya terhadap penentuan harga yang Perdagangan Tekstil Pasar Proyek Pulo
meningkat. Gadung terhadap penetapan harga produk di
Oleh karena itu, rumusan masalah atas dalam menjalankan proses bisnisnya; (2)
permasalahan penelitian tersebut adalah Mengevaluasi dalam rangka pemecahan
sebagai berikut: (a) Bagaimana pengaruh masalah terkait penentuan dan penerapan
gangguan rantai pasokan yang diakibatkan strategi maupun metode penetapan harga

77 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.12 | No.1 | 2020


GEORGE W. SAMUEL & ELVIA R. SHAUKI / Analisa dan Evaluasi Gangguan Teknologi Dalam Rantai
Pasokan dan Pengaruhnya Terhadap Penetapan Harga pada UMKM Perdagangan Tekstil

yang efektif serta relevan dalam menghadapi mendalam perlu dilakukan, terutama
gangguan yang terjadi dalam rantai pasokan pemecahan masalah dalam penerapan
pada UMKM Perdagangan Tekstil Pasar strategi penetapan harga pada UMKM yang
Proyek Pulo Gadung. mengalami gangguan dalam pasokan barang
disebabkan pengaruh dari disruption
LANDASAN TEORI technology sehingga produktivitas penjualan
Penulisan pada Bab ini bertujuan guna dapat dicapai sesuai dengan target yang
menunjukkan studi-studi terdahulu yang ditetapkan oleh perusahaan.
pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya
mengenai “Gangguan Dalam Rantai Gangguan Rantai Pasokan Terhadap
Pasokan Serta Pengaruhnya Terhadap Penetapan Harga
Penetapan Harga.” Sehubungan dengan Rantai pasok adalah jaringan
masalah penelitian, ada perbedaan antara perusahaan-perusahaan yang secara
penelitian ini dan penelitian sebelumnya. bersama-sama bekerja untuk menciptakan
Berikut ini perbedaannya: dan menghantarkan suatu produk ke tangan
Atan & Snyder (2013), dalam pemakai akhir. Kalau rantai pasok adalah
penelitiannya yang berjudul “Inventory jaringan fisiknya, yakni perusahaan-
Strategies to Manage Supply Disruptions” perusahaan yang terlibat dalam memasok
Terdapat perbedaan dengan penelitian bahan baku, memproduksi barang maupun
sebelumnya bahwa strategi persediaan mengirimkannya ke pemakai akhir,
adalah topik dalam diskusi ini. Persediaan manajemen rantai pasok adalah metode, alat
ekstra dibutuhkan dalam menghadapi atau pendekatan pengelolaannya (Pujawan
gangguan suplai barang yang tidak & Mahendrawathi, 2010).
diinginkan yang dapat timbul seiring dengan Berdasarkan interview awal serta
perkembangan faktor eksternal (technology) observasi yang dilakukan, peneliti
saat ini, sedangkan ketidakpastian memperoleh informasi mengenai gangguan
permintaan dapat dianalisa menggunakan dalam siklus rantai pasokan khususnya di
dua metode diantaranya multi-echelon dan era disruption technology saat ini yang
single location sistem. berpengaruh terhadap penetapan harga di
Pada penelitian yang dilakukan oleh antaranya:
Paul et al. (2016) yang berjudul “Managing Gangguan Sistem E-Commerce atau E-
risk and disruption in production-inventory Business. Aco & Endang (2017)
and supply chain systems: A review”. menganalisis dampak negatif pada
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk penggunaan model bisnis E-Commerce, di
menentukan risiko dan gangguan dalam mana pada saat terjadi gangguan sistem
rantai pasokan. Terdapat perbedaan antara (maintenance) sehingga pelayanan menjadi
penelitian ini dan penelitian sebelumnya, terhambat akan menyebabkan hilangnya
yaitu tujuan penelitian. Di mana penelitian kesempatan bisnis. Walaupun sebagian
ini menunjukkan bahwa banyaknya dan besar masyarakat sudah percaya dengan
semakin berkembangnya insiden mengenai transaksi online, perlu dilakukan penelitian
gangguan pasokan membutuhkan lebih berkelanjutan untuk mengatasi
banyak penelitian yang lebih mendalam permasalahan sistem, keamanan, dan
untuk kedepannya khususnya di era penanggulangan penipuan agar bisnis E-
disruption technology saat ini. Commerce dapat terus berkembang.
Berdasarkan hasil penelitian Widarno (2007) mempertimbangkan
sebelumnya yang sudah dipulikasikan dalam penggunaan sistem Webtrust dalam
jurnal, dapat disimpulkan bahwa studi mengatasi permasalahan sistem serta
tentang gangguan teknologi dalam rantai menjawab kekhawatiran konsumen terhadap
pasokan masih terbatas. Karena masih keamanan transaksi dan penanggulangan
terdapat celah, penelitian yang lebih penipuan di E-Commerce. Sistem tersebut

78 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.12 | No.1 | 2020


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 12 (1), 2020, 73-93

memberikan jaminan menyeluruh terhadap model persediaan yang mempertimbangkan


bisnis e-commerce dengan membangun ketersediaan pemasok dengan permintaan
kepercayaan dan keandalan dari sebuah produk deterministik menggunakan konsep
website. Nuryanti (2013) mendiskusikan peninjauan berkelanjutan. Özekici & Parlar
gangguan dalam implementasi sistem e- (1999) dalam penelitiannya berfokus dalam
commerce di mana calon konsumen tidak menganalisis model pengelolaan persediaan
mengetahui alamat website dari penyedia yang dipengaruhi oleh gangguan distribusi
layanan tersebut, penyedia layanan hanya secara acak. Referensi terbaru yang
mengandalkan dari proses browsing yang dilakukan Hou et al. (2010) mempelajari
dilakukan oleh calon konsumen. Gangguan kontrak pembelian kembali antara pembeli
yang terjadi dalam sistem e-commerce dan pemasok cadangan ketika pemasok
mengakibatkan timbulnya biaya-biaya utama mengalami gangguan. Pal et al.
tambahan yang tidak dapat terhindarkan dan (2012) mendemonstrasikan dua pemasok
sewaktu-waktu dapat terjadi. memasok bahan baku ke produsen, di mana
Gangguan Transportasi. Dalam literatur pemasok utama mungkin menghadapi
ini, gangguan transportasi mendapat lebih gangguan pasokan pada waktu tertentu dan
banyak perhatian dibandingkan dengan pemasok cadangan dapat diandalkan sebagai
gangguan sistem. Gangguan jenis ini alternatif namun harga yang ditawarkan
menghentikan aliran produk jadi ke lebih mahal daripada pemasok utama.
pelanggan, sedangkan jenis gangguan lain Snyder (2014) memperkenalkan
juga dapat menghentikan pemesanan barang pendekatan yang sederhana namun efektif
dan pasokan bahan baku (Hishamuddin et untuk model penetapan harga saat gangguan
al., 2013). Giunipero & Eltantawy (2004) distribusi terjadi yang menganggap pemasok
mendiskusikan gangguan transportasi secara mengalami periode “pasang” dan “surut” di
umum, tanpa menentukan strategi apa pun mana durasinya terdistribusi secara
untuk menghadapinya. Wilson (2007) eksponensial. Penelitian yang lebih
menyelidiki efek gangguan transportasi pada mendalam oleh Qi (2013)
kinerja rantai pasokan menggunakan mempertimbangkan dua konsep pemasok.
simulasi dinamika sistem dalam sistem Pemasok utama dengan harga barang yang
rantai pasokan 5-eselon. Empat jenis lebih murah dan pemasok kedua atau
gangguan dipertimbangkan dalam penelitian pemasok cadangan dengan harga yang lebih
ini: (i) transportasi gangguan antara gudang mahal namun dapat diandalkan sebagai
dan pengecer, (ii) gangguan transportasi alternatif untuk mengelola gangguan
antara pemasok tingkat 1 (produsen) dan distribusi pada suatu jenis barang. Dengan
gudang, (iii) gangguan transportasi antara mempertimbangkan dua strategi untuk
pemasok tingkat 2 dan pemasok tingkat 1, memitigasi dari gangguan yang terjadi,
dan (iv) gangguan transportasi antara melakukan pesanan kepada pemasok utama
pemasok bahan mentah dan pemasok saat tingkat persediaan mencapai titik
cadangan. Diamati bahwa dampak terbesar pemesanan kembali ketika pemasok utama
terjadi ketika transportasi terganggu antara tidak mengalami gangguan; dan strategi
pemasok tingkat 1 dan gudang. lainnya, pengecer akan mengubah opsi
Gangguan Distribusi. Gangguan menggunakan pemasok cadangan saat
distribusi merupakan pertimbangan penting pemasok utama masih mengalamami
lainnya dalam rantai pasokan barang. Dalam gangguan ketika titik pemesanan kembali
pembahasan mengenai gangguan pada rantai tercapai. Dalam penelitiannya, Hishamuddin
suplai serta dampaknya terhadap penentuan et al. (2014) menerapkan metode pemesanan
harga, ditemukan bahwa penelitian kembali untuk mengelola gangguan
terbanyak berhubungan dengan gangguan distribusi dalam rantai pasokan yang terdiri
distribusi. Penelitian yang dilakukan oleh dari pemasok tunggal dan pengecer tunggal.
Parlar & Berkin (1991) mengembangkan

79 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.12 | No.1 | 2020


GEORGE W. SAMUEL & ELVIA R. SHAUKI / Analisa dan Evaluasi Gangguan Teknologi Dalam Rantai
Pasokan dan Pengaruhnya Terhadap Penetapan Harga pada UMKM Perdagangan Tekstil

Gambar 3. Disruption Technology dalam rantai pasokan terhadap Penetapan Harga

Menurut Kotler & Armstrong (2011) Memaksimalkan laba jangka pendek


sebelum menentukan harga, perusahaan (maximum current profit); (3)
harus memutuskan strategi penetapan harga Memaksimalkan hasil penjualan (maximum
untuk produknya. Terdapat beberapa faktor current revenue); (4) Menyaring pasar
yang perlu dipertimbangkan ketika secara maksimum (maximum market
menetapkan harga. Keputusan mengenai skiming); (5) Menentukan permintaan
harga dihubungkan oleh faktor internal (determinant demand).
perusahaan dan eksternal lingkungan. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa tujuan dari penetapan
Penetapan Harga Dalam Era Disruption harga adalah untuk memperoleh laba dalam
Technology rangka mempertahankan kelangsungan
Tujuan penetapan harga perusahaan hidup usaha baik secara jangka pendek
berbeda-beda, sesuai dengan maupun jangka panjang. Selain itu tujuan
kepentingannya. Pada era disruption penetapan harga adalah untuk menjaga
technology saat ini, di dalam menentukan stabilisasi harga dalam membantu pelaku
strategi tujuan penetapan harganya, usaha menentukan forecast penjualan di
perusahaan dituntut untuk terus mengikuti masa mendatang.
perkembangan pasar (e-commerce) yang Menurut Kotler & Armstrong
bersifat fleksibel dan dinamis. Menurut (2012), di dalam variabel harga ada
Kotler & Keller dalam Sabran (2012) pada beberapa unsur kegiatan utama yang
dasarnya terdapat empat jenis tujuan meliputi daftar harga, diskon, potongan
penetapan harga, yaitu: (1) Tujuan harga dan periode pembayaran. (1)
Berorientasi pada Laba; (2) Tujuan Keterjangkauan harga; (2) Kesesuaian harga
Berorientasi pada Volume; (3) Tujuan dengan kualitas produk; (3) Daya saing
Berorientasi pada Citra; (4) Tujuan harga; (4) Kesesuaian harga dengan manfaat
Stabilisasi Harga. produksi; (5) Harga mempengaruhi daya
Menurut Saladin (2007) dalam beli beli konsumen; dan (6) Harga dapat
persaingan bisnis di era modernisasi saat ini, mempengaruhi konsumen dalam mengambil
ada 5 (lima) tujuan yang dapat diraih keputusan.
perusahaan melalui penetapan harga, yaitu: Dalam penelitian ini, pengukuran
(1) Bertahan hidup (survival); (2) harga khususnya dalam era disruption

80 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.12 | No.1 | 2020


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 12 (1), 2020, 73-93

technology saat ini diukur dengan indikator Permintaan produk; (b) Target pangsa pasar;
sebagai berikut: (1) Kesesuaian harga (c) Reaksi pesaing; (d) Penggunaan strategi
produk yang ditawarkan pada e-commerce penetapan harga penetrasi rantai saringan;
dengan kualitas produk yang dipasarkan; (2) (e) Saluran distribusi atau rantai pasokan; (f)
Daftar harga suatu produk (list price) yang Biaya memproduksi atau membeli produk.
dipasarkan pada e-commerce; serta (3) Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
Potongan harga khusus (Allowance) bagi disimpulkan bahwa dalam menetapkan
pelanggan yang tergabung dalam suatu e- harga khususnya di era disruption
commerce. technology saat ini, perusahaan diharapkan
Dari pernyataan diatas dapat memiliki strategi yang tepat dalam
disimpulkan bahwa indikator dari harga menetapkan harga. Hal ini dapat berdampak
dalam era disruption technology saat ini pada tingkat daya saing dengan kompetitor
antara lain adalah kesesuaian harga produk lainnya yang menawarkan produk dengan
dengan kualitas produk, dan kesesuaian kualitas yang sama serta harga yang lebih
harga produk dengan manfaat yang didapat. rendah untuk mempertahankan
Seiring meningkatnya pertumbuhan - kelangsungan usahanya.
e-commerce yang disebabkan oleh
perkembangan teknologi yang semakin Teori Kontingensi (Contingency Theory)
canggih memicu UMKM perdagangan Teori kontingensi merupakan teori
tekstil yang berada pada Pasar Proyek organisasi yang sering disebut teori
Pulogadung untuk mempertimbangkan situasional karena teori ini mengemukakan
banyak faktor dalam menentukan penetapan kepemimpinan yang dipengaruhi oleh situasi
harganya agar harga yang ditentukan pelaku lingkungan (Fiedler, 1967). Menurut Sari
usaha tersebut dapat diterima oleh dalam Azli & Azizi (2009), teori
konsumen dan pada akhirnya konsumen kontingensi merupakan suatu teori yang
tetap melakukan pembelian terhadap produk cocok digunakan dalam hal yang mengkaji
yang ditawarkan. Menurut Kotler & reka bentuk, perancangan, prestasi dan
Armstrong (2012) berikut beberapa langkah kelakuan organisasi serta kajian yang
yang dapat digunakan dalam menentukan berkaitan dengan pengaturan strategik.
penetapan harga, yaitu: (1) Menentukan Selanjutnya Raybun dan Thomas dalam Azli
tujuan perusahaan; (2) Menentukan & Azizi (2009) mengatakan teori
perkiraan penjualan; (3) Menentukan biaya kontingensi menyatakan pemilihan sistem
pokok penjualan; (4) Menganalisis biaya, akuntansi oleh pihak manajemen adalah
harga, dan penawaran pesaing; (5) tergantung pada perbedaan desakan
Menentukan strategi penetapan harga lingkungan perusahaan.Teori yang
berdasarkan disruption technology yang dikemukakan oleh Fiedler (1967) ini
terjadi; serta (6) Memilih harga akhir. menyatakan bahwa kinerja pemimpin
Menurut Alma (2011) penetapan ditentukan dari pemahamannya terhadap
harga adalah keputusan mengenai harga- situasi di mana mereka memimpin. Secara
harga yang akan diikuti dalam jangka waktu sederhana teori kontigensi menekankan
tertentu. Sedangkan menurut Kotler & terhadap gaya kepemimpinan dan
Armstrong (2011) menyatakan bahwa dalam pemahaman situasi yang tepat oleh
menghadapi persaingan, perusahaan perlu pemimpin.
lebih bijaksana dalam menentukan harga Teori kontingensi pada dasarnya
produknya. Banyak hal-hal yang harus melihat pada aspek situasi dari
dipertimbangkan oleh pengusaha sebelum kepemimpinan (organization context).
menetapkan harga suatu produk. Menurut Fiedler (1967) terdapat dua tipe
Menurut Laksana (2008) ada variabel kepemimpinan, yaitu:
beberapa faktor yang mempengaruhi Leader Orientation. Apakah
keputusan penetapan harga, antara lain: (a) pemimipin pada suatu organisasi

81 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.12 | No.1 | 2020


GEORGE W. SAMUEL & ELVIA R. SHAUKI / Analisa dan Evaluasi Gangguan Teknologi Dalam Rantai
Pasokan dan Pengaruhnya Terhadap Penetapan Harga pada UMKM Perdagangan Tekstil

berorinetasi pada relationship atau Teori kontingensi memandang


berorientasi pada task. Leader Orientation organisasi sebagai sistem terbuka yang
diketahui dari Skala semantic differential memiliki hubungan dengan lingkungan dan
dari rekan yang paling tidak disenangi lingkungan juga mempengaruhi proses
dalam organisasi (Least preffered coworker internal organisasi. Apabila dikaitkan
= LPC) . LPC tinggi jika pemimpin tidak dengan industri UMKM Perdagangan
menyenangi rekan kerja, sedangkan LPC Tekstil, maka pada prakteknya terdapat
yang rendah menunjukkan pemimpin yang kemungkinan terjadinya gangguan pada
siap menerima rekan kerja untuk bekerja lingkungan rantai pasokan yang
sama. Skor LPC yang tinggi menujukkan mempengaruhi perilaku pelaku usaha dalam
bahwa pemimpin berorientasi pada menemukan solusi berdasarkan situasi yang
relationship, sebaliknya skor LPC yang sedang dihadapi organisasi. Menurut
rendah menunjukkan bahwa pemimpin pendekatan ini, sebuah organisasi sangat
beroeintasi pada tugas. Fiedler memprediksi dipengaruhi atas lingkungan karena
bahwa para pemimpin dengan LPC rendah kebutuhan akan sumber daya dan klien
yakni mereka yang mengutamakan orientasi untuk mempertahankan keberadaannya.
pada tugas, akan lebih efektif dibanding para Kebutuhan bisa dipenuhi dengan beradaptasi
pemimpin yang memiliki LPC tinggi, yakni terhadap lingkungan. Implikasinya,
mereka yang mengutamakan orientasi organisasi harus mengubah tatanan internal
kepada orang atau hubungan baik dengan untuk merespon berbagai lingkungan.
orang apabila kontrol situasinya sangat Bagaimana pimpinan organisasi merespon
rendah ataupun sangat tinggi. Sebaliknya situasi yang dihadapi dalam menentukan
para pemimpin dengan High LPC akan lebih strategi yang paling efektif serta bervariasi
efektif dibanding pemimpin dengan Low untuk menghadapi perubahan dari satu
LPC apabila kontrol situasinya moderat. situasi ke situasi lainnya.
Situation Favorability. Sejauh mana Aplikasi teori kontingensi pada
pemimpin tersebut dapat mengendailikan penelitian ini adalah keterkaitan antara
suatu situasi, yang ditentukan oeh 3 variabel landasan teori dengan situasi yang sedang
situasi, yaitu: dihadapi organisasi yang melatarbelakangi
Leader-Member Orientation yaitu pelaku usaha dalam memecahkan masalah
hubungan pribadi antara pemimpin dengan untuk menentukan penetapan harga yang
para anggotanya. akurat serta relevan dipengaruhi oleh
Task Structure yaitu tingkat struktur lingkungan yang terganggu dalam rantai
tugas yang diberikan oleh pemimpin untuk pasokan khususnya di era perkembangan
dikerjakan oleh anggota organisasi. teknologi saat ini (disruption technology on
Position Power yaitu tingkat supply chain) baik itu karena keterbatasan
kekuasaan yang diperoleh pemimpin pemasok dan sumber daya yang dimiliki,
organisasi karena kedudukan. terkendalanya pengiriman produk atau
Situation favorability tinggi jika sudah menjadi tuntutan organisasi untuk
LMO baik, TS tinggi dan PP besar, mengikuti perkembangan teknologi di mana
sebaliknya situation favoribility rendah jika lingkungan turut berperan dalam
LMO tidak baik, TS rendah dan PP sedikit. mempengaruhi proses internal organisasi.

82 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.12 | No.1 | 2020


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 12 (1), 2020, 73-93

Oleh karena itu, berdasarkan dari disruption technology yang berdampak


penjelasan di atas, maka kerangka pemikiran pada operasional bisnisnya.
(research framework) atas penelitian ini Terkait hal tersebut maka teknik
dapat digambarkan sesuai Gambar 4 di yang digunakan menurut Yin (2009) untuk
bawah ini: mendapatkan descriptive knowledge dan

Gambar 4. Kerangka Pemikiran Penetapan Harga di Era Disrupsi Teknologi

METODE PENELITIAN explanative knowledge yang mendalam dari


Penelitian ini menggunakan strategi suatu fenomena serta menentukan langkah
berupa studi kasus yang merupakan strategi untuk mendapatkan data maka
serangkaian dari aktivitas ilmiah yang ditekankan menggunakan pertanyaan how
pelaksanaannya secara terinci, intensif dan (bagaimana) dan why (mengapa). Hal
lebih mendalam atas suatu peristiwa pada tersebut sesuai dengan fungsi studi kasus
entitas usaha agar pengetahuan mengenai yaitu untuk menganalisis secara rinci sebuah
peristiwa tersebut dapat diperoleh lebih fenonema sehingga pertanyaan penelitian
mendalam. Penelitian ini menggunakan berupa mengapa sebuah fenomena dapat
studi kasus sebagai strategi penelitian terjadi dan bagaimana fenomena tersebut
dikarenakan penelitian studi kasus studi secara rinci ditangani dapat terjawab.
kasus dapat menjawab pertanyaan penelitan Menurut Ellet (2007) bahwa hasil studi
dengan lebih mendalam (penggalian kasus diharapkan memberikan output yaitu
fenomena) mengenai permasalahan- penyelesaian masalah, proses pengambilan
permasalahan nyata serta signifikan yang suatu keputusan, evaluasi dan penentuan
terjadi pada entitas usaha. Menurut Rahardjo aturan yang diberlakukan sehingga
(2017) bahwa studi kasus ialah serangkaian penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
dari kegiatan ilmiah yang dilakukan secara penyelesaian masalah bagi para pelaku
intensif, terinci dan mendalam tentang suatu usaha UMKM di bidang industri
program, peristiwa, dan aktivitas, baik pada perdagangan tekstil.
tingkat perorangan, sekelompok orang, Selanjutnya, penelitian ini
lembaga, atau organisasi untuk memperoleh menggunakan metode deskriptif kualitatif.
pengetahuan mendalam tentang peristiwa Deskriptif kualitatif merupakan metode
tersebut. Studi kasus dilakukan dengan pengumpulan data berupa kata-kata lisan
menganalisis serta evaluasi penetapan harga atau tulisan tentang tingkah laku objek yang
yang diterapkan UMKM akibat pengaruh diteliti. Data kualitatif dapat berupa uraian

83 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.12 | No.1 | 2020


GEORGE W. SAMUEL & ELVIA R. SHAUKI / Analisa dan Evaluasi Gangguan Teknologi Dalam Rantai
Pasokan dan Pengaruhnya Terhadap Penetapan Harga pada UMKM Perdagangan Tekstil

terperinci, kutipan langsung, dan kepada narasumber, dilakukan uji coba atas
dokumentasi kasus serta dapat diperoleh pertanyaan tersebut; (3) memilih
dari hasil wawancara, observasi, dan audio- narasumber yang sesuai agar membantu
visual (Creswell, 2009). Peneliti menjawab pertanyaan penelitian; (4)
menggunakan studi kualitatif dengan tujuan melakukan interview dengan narasumber
untuk menggambarkan secara sistematis menggunakan pertanyaan yang telah
sebuah fakta dan karakteristik suatu objek disusun; dan (5) membuat pedoman untuk
atau subjek yang diteliti secara tepat. menjawab pertanyaan penelitian (research
Tahapan pelaksanaan penelitian dilakukan question) dengan cara melakukan
dengan menggunakan dua metode pendekatan kualitatif atas informasi dan data
pengambilan data yaitu wawancara dan dari hasil wawancara tersebut.
dokumentasi. Setelah melakukan langkah-langkah
Selain itu, data yang digunakan diatas, pengolahan data dilakukan
dalam penelitian ini merupakan data primer. menggunakan metode document review
Data primer merupakan data yang diperoleh dengan bantuan perangkat lunak Nvivo 12 Pro
secara langsung dari narasumbernya untuk untuk mengolah hasil data-data kualitatif
diolah kembali menjadi sebuah informasi berupa pernyataan wawancara. Selanjutnya
yang relevan. Data primer yang digunakan atas hasil pengumpulan data, peneliti
pada penelitian ini adalah berupa data-data melakukan content analysis. Menurut
yang diperoleh langsung dari hasil semi Weber (1990) bahwa content analysis
structured interviews dan dokumentasi merupakan metode penelitian yang
terhadap narasumber yaitu pemilik usaha bertujuan untuk mengungkapkan dan
dan karyawan gudang pada beberapa mengetahui kesimpulan dari sebuah kalimat.
Toko/CV di Pasar Proyek Pulogadung. Metode ini digunakan untuk menafsirkan
Pada tahap awal penelitian ini sebuah teks khususnya dari wawancara
menggunakan metode kualitatif, yaitu semi sesuai tujuannya. Selain itu, peneliti
structured interviews. Tujuan dari metode menggunakan thematic analysis di dalam
ini adalah untuk mendapatkan pemahaman penelitian ini.
yang lebih mendalam sehingga wawancara Dengan menggunakan data yang
menggunakan open-ended questions yang diperoleh dari rekaman yang telah
tidak membatasi jawaban untuk pertanyaan ditranskripsikan, penulis membaca berulang
seperti pada pertanyaan closed questuins kali transkripsi tersebut agar memahami
(Shauki, 2018). Wawancara dilakukan struktur data dan ide dari tema yang diusung
terhadap 5 UMKM Perdagangan Tekstil di oleh masing-masing narasumber.
Pasar Proyek Pulogadung yang dijadikan Selanjutnya, hasil analisis dari data yang
sampel dalam penelitian ini. Hasil semi diperoleh dan telah didokumentasikan akan
structured interviews yang telah diperoleh digunakan untuk mengambil kesimpulan
dalam bentuk rekaman dan catatan untuk agar memahami permasalahan yang
masing-masing sumber kemudian sebenarnya terjadi sehingga menjawab
ditranskripsi menjadi teks untuk pertanyaan penelitian ini. Sedangkan untuk
didokumentasi. Kemudian dokumentasi unit analisa dalam penelitian ini adalah
tersebut digunakan dalam penelitian ini multiple unit analysis dengan obyek
untuk dianalisis. Langkah-langkah tersebut penelitian yaitu 5 UMKM di bidang
sesuai dengan langkah-langkah wawancara perdagangan tekstil yang beroperasi di
menurut Stake dalam Denzin dan Lincoln Jakarta pada pasar proyek Pulo Gadung
(2005) sebagai berikut: yang mengalami kendala dalam penetapan
(1) Menyusun daftar open-ended harga produknya akibat dari gangguan
questions untuk digunakan pada saat dalam operasional bisnisnya.
melakukan wawancara; (2) sebelum daftar
pertanyaan yang telah disusun disampaikan

84 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.12 | No.1 | 2020


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 12 (1), 2020, 73-93

HASIL DAN PEMBAHASAN


Bab ini membahas hasil temuan dan Berdasarkan hasil wawancara
diskusi penelitian dalam menjawab dengan para responden sehubungan dengan
pertanyaan penelitian yang telah diajukan dampak disrupsi teknologi pada kegiatan
sebelumnya sebagai berikut: (a) Pengaruh operasional di 5 (lima) UMKM bidang
gangguan rantai pasokan terhadap penetapan perdagangan tekstil pada Pasar Proyek Pulo
harga yang tidak akurat pada UMKM Gadung, penulis melakukan content analysis
bidang perdagangan tekstil di pasar proyek dan thematic analysis menggunakan bantuan
Pulo Gadung; (b) Kendala dalam perangkat lunak Nvivo 12 Pro sehingga
menentukan dan menerapkan strategi diperoleh 10 (sepuluh) topik utama yang
penetapan harga pada UMKM perdagangan menjadi perhatian para responden yang
tekstil pasar proyek Pulo Gadung. dapat dilihat pada Gambar 5 di bawah ini.

10 TOPIK UTAMA HASIL WAWANCARA


transportasi distribusi konsumen
5,66% 5,28% 4,53% harga
20,75%
pasokan
5,66%

barang
5,66%

dampak disrupsi
9,06% 20,00%

teknologi
10,19% biaya
13,21%

Gambar 5. 10 Topik Utama sehubungan dengan dampak disrupsi teknologi


Sumber : telah diolah kembali (2020)

Konsumen (4,53%). Kata sehingga mengakibatkan margin yang


“konsumen” yang disampaikan oleh lebih kecil jika tetap menggunakan harga
responden menunjukkan bahwa konsumen jual yang sama kepada konsumen”
merupakan rantai pasokan terakhir yang (Responden 1, 2020).
merasakan dampak dari disrupsi teknologi Distribusi (5,28%). Kata “distribusi”
yang menyebabkan kegiatan operasional yang disampaikan oleh responden mengacu
terganggu sehingga UMKM kehilangan pada gangguan distribusi yang dialami oleh
pelanggannya serta volume penjualan UMKM bidang perdagangan tekstil pada
menjadi berkurang. Hal ini sebagaimana kegiatan operasionalnya. Hal ini
dinyatakan dalam hasil wawancara sebagai sebagaimana dinyatakan dalam hasil
berikut: wawancara sebagai berikut:
“…alternatif pasokan barang dari “Dalam hal distribusi, pemasok utama
pemasok lain yang memberikan harga terkadang tidak mengirimkan pasokan
lebih tinggi dari pemasok langganan dan memberikan kabar secara tiba-tiba
untuk memenuhi permintaan pelanggan padahal saat itu kami belum memiliki

85 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.12 | No.1 | 2020


GEORGE W. SAMUEL & ELVIA R. SHAUKI / Analisa dan Evaluasi Gangguan Teknologi Dalam Rantai
Pasokan dan Pengaruhnya Terhadap Penetapan Harga pada UMKM Perdagangan Tekstil

pemasok cadangan sebagai alternatif dari produsen atau pabrik tekstil”


kami klo pemasok utama sedang tidak (Responden 1, 2020).
beroperasi” (Responden 2, 2020).
Dampak (9,06%). Kata “dampak”
Transportasi (5,66%). Kata yang disampaikan oleh responden mengacu
“transportasi” yang disampaikan oleh pada dampak dari disrupsi teknologi pada
responden mengacu pada gangguan kegiatan operasional UMKM bidang
transportasi yang dialami oleh seluruh perdagangan tekstil yang berpengaruh pada
UMKM bidang perdagangan tekstil pada produktivitas penjualannya. Hal ini
kegiatan operasionalnya. Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam hasil
sebagaimana dinyatakan dalam hasil wawancara sebagai berikut:
wawancara sebagai berikut: “Dampaknya sangat merugikan kami
“Terkadang kami mengalami kesulitan dalam menjalankan proses bisnis bagi
dalam hal transportasi yaitu pada saat usaha sejenis di wilayah pasar ini.
ingin memesan go-box atau deliveree Karena dengan terganggunya pasokan
pak. Karena mencarinya susah, kadang- barang bagi usaha kami menyebabkan
kadang tidak ada moda yang tersedia di sulitnya kami mengakomodir seluruh
wilayah toko kami. Sekalinya ada juga permintaan konsumen sehingga banyak
harganya bisa berbeda-beda setiap pelanggan yang mengalihkan lokasi
pemesanan” (Responden 3, 2020) perbelanjaannya ke pasar di wilayah
lain” (Responden 1, 2020).
Pasokan (5,66%). Kata “pasokan”
yang disampaikan oleh responden Teknologi (10,19%). Kata “teknologi”
menggambarkan rantai pasokan yang yang disampaikan oleh responden
terganggu oleh perkembangan teknologi menunjukkan perkembangan teknologi
menyebabkan UMKM bidang perdagangan secara pesat memicu munculnya disrupsi
tekstil kesulitan dalam menjalankan teknologi pada rantai pasokan. Hal ini
kegiatan operasionalnya. Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam hasil
sebagaimana dinyatakan dalam hasil wawancara sebagai berikut:
wawancara sebagai berikut: “Peralihan sistem bisnis kepada
“Karena gangguan yang terjadi penggunaan teknologi seperti e-
menghambat pasokan yang sudah kami commerce contohnya saat terjadi
perkirakan sebelumnya sehingga maintenance di aplikasi tokopedia
ketersediaan produk terbatas dan kami selama 2 sampai 3 hari mengakibatkan
tidak bisa memaksimalkan penjualan kami tidak dapat menerima pesanan
dengan stok yang terbatas” (Responden selama perbaikan tersebut..”
4, 2020). (Responden 2, 2020).

Barang (5,66%). Kata "barang" yang Biaya (13,21%). Kata “biaya” yang
disampaikan oleh responden menunjukkan disampaikan oleh responden mengacu pada
perspektif objek yaitu terbatasnya biaya-biaya tambahan yang timbul akibat
ketersediaan barang menyebabkan kegiatan disrupsi teknologi pada rantai pasokan dan
operasional menjadi terhambat sehingga kegiatan operasionalnya yang
UMKM kesulitan dalam mengakomodir mempengaruhi pelaku usaha dalam
seluruh permintaan pelanggan. Hal ini penetapan harganya. Hal ini sebagaimana
sebagaimana dinyatakan dalam hasil dinyatakan dalam hasil wawancara sebagai
wawancara sebagai berikut: berikut:
“Jadwal kedatangan barang yang tidak “…sehingga pelaku usaha bisnis perlu
menentu yang diakibatkan minimnya memperhitungkan kembali margin yang
ketersediaan barang dari pemasok yang ada untuk menghindari kerugian yang
di pengaruhi oleh gangguan distribusi diakibatkan bertambahnya biaya-biaya
tersebut. Harga yang meningkat

86 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.12 | No.1 | 2020


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 12 (1), 2020, 73-93

mempengaruhi persaingan menjadi Pengaruh Gangguan Rantai Pasokan


tidak kompetitif” (Responden 1, 2020). terhadap Penetapan Harga
UU No. 20 tahun 2008 tentang usaha
“…saat harga naik karena biaya-biaya mikro, kecil dan menengah adalah kebijakan
tambahan yang muncul akibat yang dikeluarkan sebagai bukti bahwa
gangguan teknologi para pelanggan Pemerintah telah berupaya untuk
merasa enggan untuk membeli produk
mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui
dari kami dan mengalihkan pembelian
produknya ke toko lain. Namun saat pemberdayaan UMKM. Dalam studi kasus
harga kami kembali normal atau ini, penulis akan membatasi ruang lingkup
mengalami penurunan tingkat hanya pada strategi penetapan harga yang
permintaan kembali meningkat dan dilakukan oleh UMKM perdagangan tekstil
normal kembali.” (Responden 4, 2020). di pasar proyek Pulo Gadung dalam
menghadapi teknologi gangguan yang terjadi
Disrupsi (20,00%). Kata “disrupsi” dalam rantai pasokan. Pelaku bisnis
yang disampaikan oleh responden memandang penerbitan undang-undang ini
menggambarkan dampak disruption sebagai angin segar yang dapat digunakan
technology pada rantai pasokan memberikan sebagai momentum dalam mendukung
pengaruh negatif bagi UMKM bidang upaya mereka untuk terus berkembang dan
Perdagangan Tekstil khususnya dalam mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
penetapan harga. Hal ini sebagaimana Namun, kurangnya persiapan dan lambatnya
dinyatakan dalam hasil wawancara sebagai pelaku usaha dalam mengantisipasi
berikut: perubahan besar dalam proses bisnisnya
“Munculnya biaya-biaya tambahan yang berasal dari faktor eksternal (teknologi)
lainnya yang tak terhindarkan karena menyebabkan munculnya biaya tambahan
disrupsi teknologi yang terjadi pada tak terduga yang tidak dapat dihindari.
proses bisnis kami membuat kondisi Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa
pasar dalam artian persediaan jadi
terdapat tiga disruption technology dominan
tidak menentu pak. Sehingga
dampaknya sangat merugikan kami yang terjadi dalam rantai pasokan UMKM
dalam menjalankan proses bisnis” bidang perdagangan tekstil pada pasar
(Responden 2,2020). proyek Pulo Gadung. Gangguan ini
diantaranya yaitu gangguan distribusi,
Strategi Harga (20,75%). Kata “harga gangguan transportasi dan gangguan atau
“ menunjukkan harga yang ditawarkan lebih maintenance pada sistem e-commerce.
mahal membuat pedagang kesulitan untuk Berdasarkan analisa konten dan
menetapkan harga. Hal ini sebagaimana analisa tematik dari masing-masing
dinyatakan dalam hasil wawancara sebagai narasumber, 10 (sepuluh) topik yang paling
berikut: menjadi perhatian mereka adalah harga yang
“…kami menggunakan pemasok artinya secara umum narasumber
cadangan sebagai alternatif namun menyatakan bahwa dampak disruption
harga pasokannya lebih mahal technology pada rantai pasokan akan
daripada pemasok utama kami. memicu timbulnya biaya-biaya tambahan
Harga yang lebih mahal ini yang akan mempengaruhi penetapan harga.
merupakan biaya-biaya tambahan
Jumlah biaya-biaya tambahan akan
bagi kami sehingga kami
meningkat karena disruption technology
menetapkan harganya lebih tinggi
dari harga biasanya dan hal ini yang terjadi memicu kondisi atau keadaan
membuat kami kesulitan untuk ketidakpastian pasar sehingga siklus rantai
menetapkan harga yang dapat pasokan menjadi terhambat. Kondisi
bersaing di pasaran pak” ketidakpastian pasar karena perkembangan
(Responden 3,2020). teknologi secara pesat yang menyebabkan
gangguan dalam rantai pasokan rata-rata

87 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.12 | No.1 | 2020


GEORGE W. SAMUEL & ELVIA R. SHAUKI / Analisa dan Evaluasi Gangguan Teknologi Dalam Rantai
Pasokan dan Pengaruhnya Terhadap Penetapan Harga pada UMKM Perdagangan Tekstil

terjadi setiap dua minggu sekali. Atan & Kendala dalam Strategi Penetapan Harga
Snyder (2013), mengatakan bahwa UMKM dalam industri perdagangan
persediaan ekstra dibutuhkan sebagai solusi mengakui mengalami kesulitan yang
dalam menghadapi gangguan rantai pasokan dihadapi dalam menentukan strategi
yang tidak diinginkan yang dapat timbul penetapan harga, hal ini disebabkan oleh
seiring dengan perkembangan faktor biaya tambahan yang tidak terduga yang
eksternal (technology) saat ini. Sebagai timbul karena gangguan teknologi seiring
akibat dari gangguan ini, pelaku usaha dengan teknologi informasi yang
memindahkan biaya tambahan yang tak berkembang secara pesat saat ini. Dengan
dapat terhindarkan kepada konsumen menggunakan sampel berupa 4 UMKM di
melalui kenaikan harga. Kenaikan harga bidang perdagangan tekstil yang mengalami
yang ditetapkan berdampak pada penurunan gangguan teknologi dalam rantai
penjualan rata-rata pelaku usaha pasokannya, penulis menemukan bahwa
dibandingkan dengan periode sebelumnya. UMKM tidak memiliki strategi penetapan
Berdasarkan kenaikan harga ini peneliti harga yang dapat diandalkan untuk
menemukan bahwa para UMKM saat ini menguraikan biaya-biaya tambahan yang tak
belum mempertimbangkan pengukuran terduga tanpa membebankan biaya tersebut
harga yang akan ditetapkan berdasarkan secara keseluruhan pada konsumen.
indikator harga seperti yang dikemukakan Disruption Technology tidak akan
oleh Kotler & Armstrong (2012) yaitu berdampak buruk bagi UMKM dalam
kesesuaian harga produk yang ditawarkan menetapkan harganya apabila perusahaan
pada e-commerce dengan kualitas produk memiliki strategi penetapan harga yang
yang dipasarkan dan daftar harga suatu efektif. Pricing Disruptive Technology
produk (list price) yang dipasarkan pada e- adalah salah satu strategi penetapan harga
commerce. yang diusulkan oleh Boundy (2019) di mana
Penelitian ini menemukan bahwa perusahaan harus memiliki kemampuan
gangguan dalam siklus rantai pasokan untuk menetapkan harga yang dapat
khususnya di era disruption technology saat mengganggu pesaing dalam melakukan
ini seperti perubahan dalam sistem moda penetrasi yang menguntungkan. Terlepas
transportasi logistik berbasis online dan dari harga yang ditawarkan selama harga
maintenance sistem e-commerce menguntungkan dan dapat bersaing dalam
menyebabkan penetapan harga menjadi pangsa pasar, pelaku usaha dapat terus
kurang akurat sehingga berdampak pada mempertahankan kelangsungan usahanya.
berkurangnya produktivitas penjualan. Hal ini dikarenakan pangsa pasar
Sementara dari sisi adanya biaya tambahan mempengaruhi volume penjualan suatu
yang timbul dalam menetapkan harga usaha sehingga pelaku usaha dapat
produknya adalah biaya yang terkait dari menetapkan harga bahkan dengan margin
upah karyawan yang tetap dibayarkan saat keuntungan yang rendah. Lebih lanjut,
tidak ada penjualan akibat e-commerce yang Boundy (2019) mengatakan bahwa salah
mengalami maintenance atau perbaikan, satu strategi dalam penetapan harga adalah
kenaikan tarif moda transportasi logistik penetapan harga membership (keanggotaan)
berbasis online dan pemasok cadangan yang yang merupakan metode yang efektif bagi
lebih mahal saat pemasok utama terkendala suatu usaha untuk dapat mempertahankan
dalam mengirimkan pasokan. Terkait pelanggan mereka seperti pemberian harga
dengan dampak gangguan dalam rantai khusus, diskon, dan point rewards kepada
pasokan terhadap penetapan harga pada para anggotanya.
UMKM bidang perdagangan tekstil dapat Aplikasi teori kontingensi pada
diketahui bahwa semua UMKM terdampak penelitian ini adalah keterkaitan antara
secara negatif. landasan teori dengan sikap atau respon
yang dilakukan pelaku usaha atau pimpinan

88 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.12 | No.1 | 2020


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 12 (1), 2020, 73-93

UMKM bidang perdagangan tekstil pada perdagangan tekstil UMKM cenderung


Pasar Proyek Pulo Gadung terhadap situasi masih menerapkan metode penetapan harga
yang sedang dihadapi oleh perusahaannya tradisional dengan menjumlahkan total
dalam memecahkan masalah untuk biaya modal untuk membeli barang
menentukan strategi penetapan harga yang ditambah biaya operasional bulanan. Juga,
tepat. Hal ini bermula dari terjadinya margin laba yang ditetapkan oleh UMKM
disrupsi teknologi yang diantaranya yaitu masih tergolong tinggi jika dibandingkan
disrupsi distribusi, transportasi, dan dengan pesaing di bidang industri serupa
maintenance sistem e-commerce. Disrupsi lainnya.
teknologi yang terjadi menghambat kegiatan Berdasarkan analisis atas seluruh
operasional UMKM khususnya pada rantai pertanyaan penelitian di atas maka
pasokan atau saluran distribusi serta penelitian ini mengevaluasi dampak dari
pengelolaan persediaannya. gangguan dalam rantai pasokan di era
Kegiatan operasional yang terhambat disruption technology saat ini untuk
ini menimbulkan biaya-biaya tambahan memecahkan masalah terkait strategi
yang tak terhindarkan bagi UMKM penetapan harga yang tepat serta efektif
perdagangan tekstil. Dalam situasi ini teori yang dapat diimplementasi bagi UMKM di
kontigensi melihat sikap atau strategi apa bidang perdagangan tekstil. Strategi
yang akan dilakukan oleh pelaku usaha atau penetapan harga ini bertujuan untuk
pimpinan dalam menetapkah harga menguraikan biaya-biaya tambahan yang tak
produknya sebagai respon atas rantai terhindarkan sehingga biaya yang
pasokan yang terganggu dalam kegiatan dipindahkan kepada konsumen melalui
operasionalnya khususnya di era harga yang dipasarkan tidak mempengaruhi
perkembangan teknologi saat ini (disruption stabilitas volume penjualan yang berdampak
technology on supply chain) baik itu karena bagi keberlangsungan usahanya. Tidak dapat
keterbatasan pemasok dan sumber daya dikesampingkan kendala yang dihadapi oleh
yang dimiliki, terkendalanya pengiriman perdagangan tekstil UMKM dalam
produk, atau sudah menjadi tuntutan menentukan atau menerapkan strategi
organisasi untuk mengikuti perkembangan penetapan harga adalah ketidaksiapan
teknologi di mana lingkungan turut pelaku usaha itu sendiri untuk menarik
berperan dalam mempengaruhi proses loyalitas pelanggan.
internal atau kegiatan operasional Hal tersebut terjadi sesuai dengan
organisasi. teori kontijensi di mana sikap atau respon
Lebih lanjut dengan manfaat teori pimpinan yaitu ketidaksiapan untuk
kontingensi, penelitian ini menemukan menerapkan strategi penetapan harga saat
bahwa kendala yang dihadapi oleh UMKM gangguan datang ke dalam kegiatan
perdagangan tekstil dalam menentukan atau operasionalnya karena kekhawatiran para
menerapkan strategi penetapan harganya pelaku usaha yang menganggap bahwa
adalah ketidaksiapan pimpinan itu sendiri strategi tersebut tidak memberikan dampak
sebagai sikap atau respon terhadap situasi yang efektif serta efisien bagi usaha
yang sedang dihadapinya untuk menarik khususnya dalam menarik loyalitas
loyalitas pelanggan melalui penawaran pelanggan dan berpotensi menjadi blunder
seperti membership atau point reward. dengan kerugian yang lebih besar bagi usaha
Meskipun harga ditetapkan dengan margin mereka sendiri.
keuntungan yang rendah, jika diikuti oleh
volume penjualan yang tinggi, perusahaan KESIMPULAN DAN SARAN
dapat terus mempertahankan kelangsungan Bab ini membahas kesimpulan atas
bisnisnya tanpa khawatir tentang biaya hasil temuan dan diskusi atas pertanyaan
tambahan yang dikeluarkan akibat dampak penelitian yang dibahas pada Bab 4. Selain
dari disrupsi teknologi. Selain itu, itu, Bab ini memberikan saran atas hasil

89 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.12 | No.1 | 2020


GEORGE W. SAMUEL & ELVIA R. SHAUKI / Analisa dan Evaluasi Gangguan Teknologi Dalam Rantai
Pasokan dan Pengaruhnya Terhadap Penetapan Harga pada UMKM Perdagangan Tekstil

analisis yang telah dibahas dan pelaku bisnis dalam pemecahan masalah
menyampaikan keterbatasan atas penelitian terkait penetapan harga produk mereka dan
ini. juga hilangnya permintaan konsumen yang
tidak dapat diakomodasi oleh pelaku bisnis.
Kesimpulan Hal ini dapat mengancam kelangsungan
Permasalahan yang telah diuraikan hidup perdagangan tekstil UMKM yang
di atas disertai dengan kompleksitas dari mempengaruhi perekonomian secara makro.
disruption technology telah menyebabkan Selain itu, penelitian ini menemukan
sebagian besar UMKM di Bidang bahwa UMKM tidak memiliki strategi
Perdagangan Tekstil mengalami kondisi penetapan harga yang dapat diandalkan
ketidakpastian pasar seiring perkembangan untuk menjaga volume penjualan tanpa
teknologi secara pesat saat ini. Kondisi membebankan biaya tambahan secara
ketidakpastian pasar ini memicu munculnya keseluruhan pada konsumen. Selain itu,
biaya-biaya tambahan lainnya yang tak penelitian ini bertujuan untuk menentukan
dapat terhindarkan sehingga para pelaku strategi penetapan harga yang dapat
usaha berupaya memindahkan biaya diterapkan dan sesuai dengan tujuan
tambahan ini kepada konsumen melalui perusahaan khususnya dalam bersaing
kenaikan harga. Kenaikan harga yang dengan bisnis sejenis lainnya di pangsa
ditetapkan berdampak pada penurunan pasar industri perdagangan tekstil untuk
penjualan rata-rata pelaku bisnis setiap mempertahankan kelangsungan usaha
minggu. perusahaan dan juga mengetahui hambatan
Berdasarkan Kerangka Penelitian yang mereka hadapi ketika menentukan
yang tertuang dalam Gambar 4 pada Bab 2, strategi penetapan harga.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa dampak Berdasarkan hal tersebut sebagai
gangguan dalam rantai pasokan terhadap output dalam penelitian ini, penulis
penetapan harga pada UMKM bidang memberikan rekomendasi atau solusi berupa
perdagangan tekstil dapat diketahui bahwa strategi dynamic atau penetration pricing.
semua UMKM terdampak secara negatif. Sesuai dengan yang diuraikan oleh Boundy
Hal ini dapat terlihat di mana gangguan (2019), strategi dynamic atau penetration
dalam siklus rantai pasokan khususnya di pricing mendorong UMKM untuk
era disruption technology saat ini seperti menetapkan harga yang dapat mengganggu
perubahan dalam sistem moda transportasi para kompetitor dalam melakukan penetrasi
logistik berbasis online dan maintenance yang menguntungkan. Meskipun harga yang
sistem e-commerce menyebabkan penetapan ditawarkan tergolong rendah, namun selama
harga menjadi kurang akurat sehingga harga tersebut masih memberikan
berdampak pada berkurangnya produktivitas keuntungan dan dapat bersaing di pasaran,
penjualan. pelaku usaha dapat terus mempertahankan
Selain itu, penelitian ini menemukan kelangsungan usahanya.
bahwa hambatan yang terjadi pada saat Implementasi strategi ini dilakukan
menentukan atau menerapkan strategi melalui metode market pricing yaitu dengan
penetapan harga yaitu ketidaksiapan para menetapkan margin keuntungan yang
pelaku usaha itu sendiri untuk menarik rendah hingga mencapai titik harga jual
loyalitas pelanggan melalui penawaran yang sama atau bahkan lebih rendah dari
seperti membership atau point reward. Para kompetitor-nya sehingga harga yang
pelaku usaha mengganggap strategi ditetapkan dapat bersaing di pasaran
penetapan harga tidak akan memberikan khususnya dalam menjalankan kegiatan
keuntungan bagi usahanya untuk jangka perdagangan secara online di era disrupsi
pendek. Secara keseluruhan, dampak dari teknologi saat ini yang sejalan dengan yang
teknologi gangguan ini akan menghasilkan dikemukakan oleh Khare et al. (2016).
pengambilan keputusan yang salah oleh Pangsa pasar yang semakin luas akan

90 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.12 | No.1 | 2020


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 12 (1), 2020, 73-93

mempengaruhi volume penjualan sehingga mendapatkan hasil yang lebih komprehensif


pelaku usaha dapat menetapkan harga atas topik penelitian tersebut.
walaupun dengan profit margin yang
rendah. Hal ini dilakukan untuk DAFTAR PUSTAKA
memperbaiki penetapan harga yang selama Aco, A., & Endang, A. H. (2017). Analisis
ini dilakukan oleh UMKM agar terhindar Bisnis E-Commerce pada Mahasiswa
dari risiko hilangnya daya tarik dari para Universitas Islam Negeri Alauddin
konsumennya. Makassar. Jurnal Insypro, 2, 1–13.
Alma, B. (2011). Manajemen Pemasaran
Keterbatasan Penelitian dan Pemasaran Jasa. Bandung:
Makalah ini memiliki keterbatasan Alfabeta.
sebagai berikut: Atan, Z., & Snyder, L. V. (2013). Inventory
Unit analisis pada studi kasus ini strategies to manage supply
adalah multiple unit analysis hanya pada disruptions. In Supply Chain
UMKM di Industri Perdagangan Tekstil Disruptions: Theory and Practice of
yang beroperasi di pasar tradisional Managing Risk (Vol. 9780857297, hal.
sehingga memungkinkan hasil dari analisis 115–139). Springer-Verlag London
berbeda jika kita mengubah unit analisis Ltd. https://doi.org/10.1007/978-0-
tersebut menjadi industri yang berbeda atau 85729-778-5_5
pasar modern seperti fashion mall dan Azli, M. N., & Azizi, N. (2009). Pelaporan
factory outlet karena kemungkinan mereka kewangan menerusi internet: perspektif
memiliki jenis gangguan, manajemen teori kontingensi. Jurnal Kemanusiaan,
persediaan, dan strategi penetapan harga 14, 68–84.
yang berbeda juga. Boundy, M. (2019). The Challenge of
Kurangnya partisipasi responden Pricing Disruptive Technologies - C-
wawancara dari yang telah ditargetkan dan Suite Network Advisors. Retrieved
responden yang ditargetkan hanya from https://c-
berdasarkan jenis tekstil pakaian jadi bukan suitenetwork.com/advisors/the-
secara menyeluruh sehingga memungkinkan challenge-of-pricing-disruptive-
masih terdapat informasi yang belum tergali technologies/
karena setiap UMKM memiliki ciri khas Creswell, J. W. (2009). Editorial: Mapping
yang berbeda meskipun jenis UMKM the field of mixed methods research.
tersebut sama. Journal of Mixed Methods Research,
Aktor yang menjadi responden pada 3(2), 95–108.
penelitian ini terbatas pada level staf bukan https://doi.org/10.1177/1558689808330
pada level Owner yang menentukan strategi 883
penetapan harga serta pengelolaan Ellet, W. (2007). The Case Study
persediaannya. Handbook: How to Read, Discuss, and
Write Persuasively about Cases.
Saran bagi Penelitian Selanjutnya Publisher: Harvard Business Press.
Berdasarkan hasil temuan, diskusi, ISBN 978-1-4221-0158-2.
kesimpulan, dan keterbatasan penelitian, Fiedler, F. E. (1967). A theory of leadership
peneliti menyarankan agar penelitian effectiveness. New York: McGraw-
selanjutnya dapat meningkatkan variasi Hill.
responden ke dalam industri atau pasar Giunipero, L. C., & Eltantawy, R. A.
modern dengan berbagai jenis gangguan, (2004). Securing the upstream supply
manajemen persediaan, dan strategi chain: A risk management approach.
penetapan harga yang berbeda dari unit International Journal of Physical
analisis pada penelitian ini sehingga bisa Distribution and Logistics
Management, 34(9), 698–713.

91 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.12 | No.1 | 2020


GEORGE W. SAMUEL & ELVIA R. SHAUKI / Analisa dan Evaluasi Gangguan Teknologi Dalam Rantai
Pasokan dan Pengaruhnya Terhadap Penetapan Harga pada UMKM Perdagangan Tekstil

https://doi.org/10.1108/0960003041056 Dihadapi Perusahaan Manufaktur _


7478 Software ERP Bisnis Ukirama.
Hishamuddin, H., Sarker, R. A., & Essam, Retrieved from
D. (2013). A recovery model for a two- https://www.ukirama.com/en/blogs/ma
echelon serial supply chain with salah-pengendalian-persediaan-yang-
consideration of transportation buruk-poor-inventory-management-
disruption. Computers and Industrial yang-biasa-dihadapi-perusahaan-
Engineering, 64(2), 552–561. manufaktur
https://doi.org/10.1016/j.cie.2012.11.01 Nuryanti. (2013). Peran E-Commerce Untuk
2 Meningkatkan Daya Saing Usaha Kecil
Hishamuddin, Hawa, Sarker, R. A., & dan Menengah ( UKM ). Jurnal
Essam, D. (2014). A recovery Ekonomi Manajemen Ekonomi
mechanism for a two echelon supply Universitas Riau, 21(4), 15.
chain system under supply disruption. https://doi.org/10.1073/pnas.07039931
Economic Modelling, 38, 555–563. 04
https://doi.org/10.1016/j.econmod.2014 Özekici, S., & Parlar, M. (1999). Inventory
.02.004 models with unreliable suppliers in a
Hou, Y., Tan, T., & Zhou, D. (2010). random environment. Annals of
Coordination of the Three-level Supply Operations Research, 91(0), 123–236.
Chain by Buy Back Contracts. Science https://doi.org/10.1023/A:10189374207
Technology and Engineering, 26. 35
http://en.cnki.com.cn/Article_en/CJFD Pal, B., Sana, S. S., & Chaudhuri, K. (2012).
Total-KXJS201026053.htm A multi-echelon supply chain model
Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, for reworkable items in multiple-
T. D. (2018). Intermediate Accounting: markets with supply disruption.
IFRS Edition. In Journal of Chemical Economic Modelling, 29(5), 1891–
Information and Modeling (3rd ed, 1898.
Vol. 53, Nomor 9). John Wiley & https://doi.org/10.1016/j.econmod.2012
Sons. .06.005
Kotler, P., & Armstrong, G. (2008). Dasar – Parlar, M., & Berkin, D. (1991). Future
Dasar Pemasaran (B. Sabran (ed.); supply uncertainty in EOQ models.
12th ed.). Jakarta: Erlangga. Naval Research Logistics (NRL), 38(1),
Kotler, P., & Armstrong, G. (2011). Prinsip- 107–121. https://doi.org/10.1002/1520-
prinsip Pemasaran (8th ed.). Jakarta: 6750(199102)38:1<107::AID-
Erlangga. NAV3220380110>3.0.CO;2-4
Kotler, P., & Armstrong, G. (2012). Prinsip- Paul, S. K., Sarker, R., & Essam, D. (2016).
prinsip Pemasaran (13th ed.). Jakarta: Managing risk and disruption in
Erlangga. production-inventory and supply chain
Kotler, P., & Keller, K. L. (2012). systems: A review. In Journal of
Marketing Management (B. Sabran Industrial and Management
(ed.); 14e ed.). New Jersey: Pearson Optimization (Vol. 12, Nomor 3, hal.
Prentice Hall, Inc. 1009–1029). American Institute of
Laksana, F. (2008). Manajemen Pemasaran, Mathematical Sciences.
Pendekatan Praktis. Yogyakarta: https://doi.org/10.3934/jimo.2016.12.1
Graha Ilmu. 009
Martina. (2018). Masalah Pengendalian Pujawan, I. N., & Mahendrawathi, E. R.
Persediaan yang Buruk (Poor (2010). Supply Chain Management (2
Inventory Management) yang Biasa ed.). Surabaya: Guna Widya.
Qi, L. (2013). A continuous-review disruptions at the primary supplier.
inventory model with random European Journal of Operational

92 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.12 | No.1 | 2020


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 12 (1), 2020, 73-93

Research, 225(1), 59–74. inflation targeting. Journal of


https://doi.org/10.1016/j.ejor.2012.09.0 International Economics, 50(1), 155–
35 183. https://doi.org/10.1016/S0022-
Rahardjo, M. (2017). Studi kasus dalam 1996(98)00078-6
penelitian kualitatif: konsep dan Weber, R. (1990). Basic Content Analysis
prosedurnya. Malang: Universitas Second Edition. SAGE Publications,
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Inc.
Saladin, D. (2007). Intisari pemasaran & https://doi.org/10.4135/9781412983488
unsur-unsur pemasaran : ringkasan Widarno, B. (2007). Bisnis E-Commerce:
praktis teori & tanya jawab. Bandung: Kekhawatiran, Keandalan Transaksi,
CV Linda Karya. Perlindungan dan Keamanan atas
Shauki, E.R.,”Qualitative and Mixed-Method Informasi. Jurnal Ekonomi dan
Research Analysis Using Nvivo 11”, Kewirausahaan, 7(1), 1–7.
Handout, Case Writing and Wild, J. J. (2017). Financial Accounting:
Methodology, ECAM 809303, (Elvia R. Information for Decisions. Boston:
Shauki, PhD) University of Indonesia, McGraw-Hill.
April 2018. Print. Wilson, M. C. (2007). The impact of
Snyder, L. V. (2014). A tight approximation transportation disruptions on supply
for an EOQ model with supply chain performance. Transportation
disruptions. International Journal of Research Part E: Logistics and
Production Economics, 155, 91–108. Transportation Review, 43(4), 295–
https://doi.org/10.1016/j.ijpe.2014.01.0 320.
25 https://doi.org/10.1016/j.tre.2005.09.00
Stake, R.E. (2005). Qualitative Case 8
Studies. In N. K. Denzin & Y. S. Yin, R. K. (2009). Case Study Research
Lincoln (Eds.), The Sage handbook Design and Methods Fourth Edition.
of qualitative research (pp. 443- Thousand Oaks, CA: Sage
466). Thousand Oaks, CA,: Sage Publications. ISBN 978-1-4129-6099-
Publications Ltd. 1.
Svensson, L. E. O. (2000). Open-economy

93 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.12 | No.1 | 2020

You might also like