Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/360528451

Sistem Informasi Pelayanan Jemaat Gereja Berbasis Website Menggunakan


Analisis PIECES

Article · April 2022


DOI: 10.28932/jutisi.v8i1.4406

CITATIONS READS

0 1,043

3 authors, including:

Daniel Alfa Puryono


STMIK AKI Pati
12 PUBLICATIONS   30 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Penerapan Green Supply Chain Management Untuk Peningkatan Kinerja Keuangan Perusahaan View project

All content following this page was uploaded by Daniel Alfa Puryono on 24 May 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


p-ISSN : 2443-2210 Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi
e-ISSN : 2443-2229 Volume 8 Nomor 1 April 2022

Sistem Informasi Pelayanan Jemaat Gereja


Berbasis Website Menggunakan Analisis PIECES
http://dx.doi.org/10.28932/jutisi.v8i1.4406
Riwayat Artikel
Received: 21 Januari 2022 | Final Revision: 15 Maret 2022 | Accepted: 15 Maret 2022

Yuni Retno Asih #1, Adhi Priyanto*2, Daniel Alfa Puryono#3


#
Jurusan Sistem Informasi, STMIK AKI Pati
Jl. Kamadowo No. 13, Pati, Jawa Tengah, Indonesia
1yuniretnoasih16@gmail.com

3danielsempurna@gmail.com

*
Jurusan Teknik Informatika, STMIK AKI Pati
Jl. Kamadowo No. 13, Pati, Jawa Tengah, Indonesia
2adhi.stmikaki@gmail.com

Abstract — The church is a spiritual institution for Christians. In the church there are various kinds of service activities, such as
catechism services, baptism services, wedding blessing services, and social service services. In general, the Church in processing
congregational service data, catechism data, baptismal data, marriage data is still recorded in the books, so that data can be lost
or damaged, and it is less effective in searching data, because it takes a long time. In providing information such as worship
agendas, church activities, and other routine church activities, it is still manual, namely through congregation bulletins. The
purpose of this research is to build a website-based church service system model to support the implementation of various church
services more effectively and efficiently. This study uses the Performance, Information, Economy, Control, Efficiency and
Service (PIECES) analysis method to check and analyze the advantages and disadvantages that exist in the system. This system is
designed using Unified Modelling Language (UML), to make it easier to design a website-based system. This church service
information system provides features of church service activities and more complete information about the church that can be
accessed more practically anytime and anywhere.

Keywords— Church services; Information systems; PIECES; Websites.

I. PENDAHULUAN
Gereja merupakan suatu lembaga rohani bagi umat Kristen. Di gereja terdapat berbagai macam pelayanan kegiatan,
khususnya kegiatan peribadatan, seperti Ibadah Minggu, Ibadah Pemuda, Ibadah Wanita, Ibadah Sekolah Minggu, dan
ibadah lainnya. Tidak hanya kegiatan peribadatan saja, di gereja juga terdapat berbagai macam pelayanan kegiatan, seperti
pelayanan katekisasi, pelayanan baptis, pelayanan pemberkatan nikah, serta pelayanan kegiatan sosial.
Gereja-gereja pada umumnya, dalam pengolahan data pelayanan jemaat, data katekisasi, data baptis dan data pernikahan
masih dicatat pada buku, sehingga data bisa hilang atau mengalami kerusakan, serta kurang efektif saat mencari data,
karena memerlukan waktu yang lama. Selain itu pemberian informasi agenda ibadah, aktivitas di gereja, maupun kegiatan
rutin gereja yang lain masih manual, yaitu dipaparkan pada buku berita jemaat yang dibagikan kepada jemaat, serta
disampaikan lewat pengumuman yang diumumkan secara langsung oleh Majelis atau pengurus gereja setelah ibadah.
Saat ini, perkembangan teknologi informasi mengalami perubahan yang begitu pesat. Dengan berkembangnya teknologi
informasi yang semakin canggih, munculnya permasalahan di gereja-gereja pada umumnya dalam memberikan informasi
pelayanan kegiatan menjadi dasar pemikiran bagi peneliti untuk membangun sistem informasi berbasis web agar dapat
membantu majelis atau pengurus gereja dalam mengolah data dan memberikan informasi kepada jemaat dengan lebih
mudah, efektif, dan efisien.
Pada dasarnya sistem informasi merupakan sistem yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi yang
dirancang oleh manusia untuk menyajikan informasi. Sedangkan informasi adalah gabungan dari mekanisme kinerja,
informasi, orang, serta teknologi informasi yang disusun sebagai pencapai tujuan pada organisasi. Sistem informasi
diartikan sekumpulan mekanisme organisasi yang ketika dikerjakan dapat memberi informasi kepada seseorang yang
mengambil keputusan dan pengontrol informasi [1].

175
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi p-ISSN : 2443-2210
Volume 8 Nomor 1 April 2022 e-ISSN : 2443-2229

Pelayanan Jemaat merupakan suatu kegiatan di dalam sebuah gereja yang dilakukan oleh Pendeta, majelis, maupun anggota gereja.
Di dalam gereja terdapat berbagai macam pelayanan jemaat, seperti pelayanan katekisasi, pelayanan baptis, pelayanan pemberkatan
pernikahan, maupun pelayanan dalam kegiatan ibadah. Pelayanan jemaat tidak hanya dilakukan di dalam lingkungan gereja saja, tetapi
juga dilakukan di luar lingkungan gereja dalam bentuk kegiatan bakti sosial kepada masyarakat umum atau kegiatan lainnya.
Gereja adalah suatu organisasi yang berkiprah pada pelayanan jemaat. Gereja memiliki sistem pengelolaan informasi,
diantaranya pengelolaan, penyimpanan, serta penyajian data. Anggota organisasi gereja dianggap jemaat, yaitu sekumpulan
orang-orang beriman yang beribadah kepada Tuhan. Jadi, di dalam gereja ada data-data organisasi jemaat yang diperoleh
dari hasil aktivitas gereja, yang mencakup data pembaptisan, pernikahan, peribadatan, kelahiran, kematian dan status
jemaat [2].
Warta jemaat menyajikan informasi diantaranya, agenda penatalayanan tiap pekan, agenda kebaktian rumah tangga, agenda
kebaktian ucapan syukur, pengucapan ulang tahun anggota gereja berdasarkan daftar yang berulang tahun sepanjang pekan, dan
laporan keuangan [3]. Intinya, dua fungsi primer dipaparkan pada warta jemaat, yaitu menjadi media berkomunikasi dan
media yang dapat membina jemaat untuk memperkuat iman jemaat secara tertulis [4].
Aplikasi berbasis web merupakan sebuah program (software) yang bisa diakses dengan internet melalui web browser. Salah satu
keunggulan pembuatan aplikasi berbasis website yaitu dapat diakses dimana saja tanpa harus menginstall aplikasi lainnya terlebih
dahulu, dikarenakan sudah terpasang di server, serta dapat digunakan pada sistem operasi apapun, baik yang OS linux, windows,
maupun Mac OS [5].
Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa visual yang digunakan untuk pemodelan dan komunikasi terhadap sebuah
sistem yang menggunakan diagram serta beberapa teks sebagai pendukung. Dalam pemodelan UML terdapat, use case diagram, class
diagram dan activity diagram [6].
Hypertext Preprocessor atau PHP adalah suatu bahasa pemrograman yang bersifat open source yang berjalan pada sisi server agar
dapat membangun sebuah website dan bisa ditampilkan pada suatu skrip HyperText Markup Language (HTML). Secara singkat skrip
PHP diterjemahkan oleh server dan sesudah itu hasil tersebut dikirim ke klien yang melakukan permintaan. Bahasa pemrograman PHP
mudah untuk dipelajari karena metode pemrogramannya mirip dengan bahasa pemrograman lainnya seperti Java, Python, C++
maupun C sehingga programmer dapat dengan mudah menggunakannya. MySQL adalah suatu database manajemen sistem (DBMS)
yang berfungsi sebagai relational database management system (RDBMS). Tidak hanya itu, MySQL adalah server basis data yang
bersifat open source dan server database MySQL mempunyai performa dan fitur keamanan yang baik, serta praktis untuk
dipergunakan. Dikarenakan MySQL sifatnya open source dan mudah digunakan sehingga cocok digunakan untuk mempresentasikan
proses simulasi database [7].
Penelitian ini mempunyai tujuan merancang sebuah aplikasi sistem informasi pelayanan jemaat berbasis website,
sehingga jemaat dapat melakukan proses pendaftaran pelayanan katekisasi, pelayanan baptis, dan pelayanan pernikahan
secara online, sehingga pihak gereja dapat menyusun jadwal pelaksanaannya. Selain itu, pengurus gereja dapat dengan
lebih cepat mengelola jadwal peribadatan, pelayanan, dan kegiatan gereja tanpa harus menunggu berkas-berkas pendaftaran
jemaat terkumpul terlebih dahulu.
Sebelumnya sudah ada penelitian yang membahas sistem informasi gereja antara lain : Penelitian yang dilakukan oleh
Luwis [8] menjelaskan tentang sistem informasi manajemen data jemaat berbasis teknologi informasi menggunakan metode
waterfall. Penelitian ini menghasilkan aplikasi database gereja yang memiliki fitur input data jemaat, profil gereja,
baground ID card, grafik anggota jemaat gereja berdasarkan kelompok usia, serta laporan data jemaat. Kelemahan dalam
penelitian ini yaitu masih terfokus pada jemaat di klasis tertentu saja, hal ini menyebabkan pendataan jemaat belum
seluruhnya termonitor oleh sistem sinode GPM.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Arifin [9] menghasilkan sebuah aplikasi berbasis website yang memaparkan
berbagai informasi kepada jemaat seputar aktivitas peribadatan di gereja. Penelitian ini ingin mencapai tujuan agar gereja
dapat dengan praktis memberitahukan berita, pengumuman, maupun pelayanan seputar gereja kepada jemaat. Melalui
metode waterfall model atau model air terjun sistem ini dirancang dan dikembangkan. Kelemahan dalam penelitian ini
yaitu penggunaan metode waterfall yang hanya membahas perancangan sistemnya saja secara singkat, dan perancangan
sistemnya hanya memaparkan informasi data kegiatan gereja.
Berdasarkan penelitian dari Nathanael [10] memperoleh hasil sistem iGreja, sistem ini membahas perihal tata cara
peribadatan, agenda penugasan dan petugas pelayanan, serta renungan dan berita melalui sistem iGreja. Program perangkat
lunak ini juga mencakup pengelolaan data jemaat untuk membantu dan mempermudah pimpinan gereja ketika perlu
menghubungi warga jemaat ataupun dalam mengelola catatan keuangan ataupun dokumentasi pembuktian data keuangan
gereja, misalnya laporan keuangan persembahan, sehingga mempermudah pengurus gereja dalam mengecek, membuat, dan
melaporkan keuangan gereja dari waktu ke waktu. Sistem ini dikembangkan dalam dua metodologi penelitian, yaitu
observasi dan studi pustaka, serta menggunakan model UML untuk merancang sistem aplikasinya. Kelemahan dalam
penelitian ini yaitu fasilitasnya hanya fokus pada berita, kebaktian, renungan, dan keuangan.
Perbedaan antara penelitian ini dan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Luwis [8], Arifin [9] dan Nathanael [10]
ialah, sistem informasi pelayanan jemaat gereja berbasis website ini mempunyai fitur-fitur yang lebih lengkap yang

176
p-ISSN : 2443-2210 Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi
e-ISSN : 2443-2229 Volume 8 Nomor 1 April 2022

menampilkan informasi mengenai pendaftaran katekisasi jemaat, baptis jemaat, pernikahan jemaat, akta baptis jemaat,
warta jemaat, galeri, berita, dan pengumuman seputar kegiatan gereja, jadwal ibadah, serta jadwal kegiatan lainnya.
Penelitian ini menggunakan metode PIECES, yang dapat menganalisis kelebihan serta kelemahan pada sistem lama yang
sudah ada di GITJ Pati dan sistem baru, kemudian digabungkan dengan model UML untuk merancang sistem baru.
Dengan adanya sistem informasi pelayanan jemaat gereja berbasis website menggunakan analisis PIECES, diharapkan
dapat mengatasi persoalan serta kekurangan yang ada pada sistem lama di GITJ Pati, dan dapat membantu user dalam
mengolah data jemaat, serta dapat memberikan informasi kepada jemaat gereja dengan lebih mudah, efektif, dan efisien.

II. METODE PENELITIAN


Penelitian ini menerapkan metodologi pengumpulan data serta metode analisis data, hasil dari pengumpulan data, lalu
data yang diperoleh dianalisis, supaya dapat menyajikan data atau informasi yang dibutuhkan untuk mengatasi persoalan
serta kekurangan pada penelitian ini. Gambar 1 memaparkan bagaimana tahapan penelitian yang dilakukan.
Pengumpulan Data

Analisis Data

Penyajian Data

Analisis PIECES

Perancangan Sistem Menggunakan UML

Implementasi Web

Gambar 1. Tahapan Penelitian

A. Metodologi Pengumpulan Data


Berikut ini adalah metodologi yang digunakan untuk memperoleh data:
1) Observasi: penelitian ini melakukan pengamatan dengan memperhatikan langsung aktivitas atau kegiatan pada objek
penelitian, yaitu GITJ Pati, disertai pencatatan data-data yang diperlukan secara sistematis.
2) Wawancara: pelaksanaan wawancara dalam pengumpulan data-data mengenai pelayanan jemaat dilakukan secara
langsung dengan Majelis GITJ Pati, serta mendiskusikan kebutuhan sistem baru yang diperlukan untuk mempermudah
pelayanan jemaat GITJ Pati.
3) Studi Pustaka: dilaksanakan dengan pengumpulan data yang diperoleh dari referensi seperti buku, internet, dan jurnal
yang berkaitan dengan rancangan sistem layanan jemaat gereja berbasis web [11].
B. Metode Analisis Data
Metode yang dipakai pada penelitian ini mengunakan analisis PIECES. Karena dalam analisis PIECES terdapat
kerangka kerja untuk mengklasifikasi persoalan atau permasalahan berdasarkan kategori performance, information,
economic, control, efficiency, service [12].
Metode PIECES dapat mengidentifikasi permasalahan yang ada, dengan melakukan analisis terhadap kinerja, informasi,
ekonomi, keamanan, efisiensi, dan pelayanan. Sehingga analisis PIECES ini akan memperoleh beberapa temuan
kekurangan serta persoalan yang ada pada sistem lama, agar bisa ditentukan masalah utamanya. Menganalisis sebuah
sistem informasi memakai PIECES harus ditekankan enam aspek penilaian, aspek pertama adalah performance untuk
melihat seberapa handalkah sistem informasi dalam kinerjanya sesuai dengan tujuan dikembangkannya sistem informasi,
aspek kedua adalah information untuk mengetahui seberapa akurat kualitas informasi dari sistem tersebut melalui data input

177
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi p-ISSN : 2443-2210
Volume 8 Nomor 1 April 2022 e-ISSN : 2443-2229

sampai ke output, ketiga adalah economic yang menganalisa bagaimana biaya yang digunakan dalam operasional sistem
maupun pertambahan nilai manfaatnya selama sistem digunakan, keempat adalah control yaitu pengukuran sistem
informasi terhadap pengendalian dalam menemukan kesalahan maupun kecurangan yang terjadi, kelima adalah efficiency
yang mengukur tentang efisiensi sistem informasi tersebut selama berproses, dan terakhir adalah service yang menilai
pelayanan dalam peningkatan kualitas sistem secara keseluruhan terhadap kepuasan pengguna [13].
Tahapan penelitian ini dilakukan seperti pada Gambar 1, yaitu memulai dengan pengumpulan data-data untuk
memperoleh informasi mengenai pelayanan jemaat di GITJ Pati. Kemudian dilanjutkan pada tahap analisis data, yaitu
dengan melakukan perbandingan terhadap hasil sistem lama dengan sistem baru pada sistem informasi pelayanan jemaat
menggunakan metode analisis PIECES. Selanjutnya merancang sistem menggunakan UML, dan setelah itu melakukan
implementasi web.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Sistem informasi pelayanan jemaat berbasis website ini menjadi suatu sarana dan prasarana dalam memberikan layanan
berbagai kegiatan di dalam suatu gereja melalui website. Sistem informasi pelayanan jemaat digunakan oleh Sekretariat,
Majelis/Pengurus gereja, dan Pendeta untuk memberikan berbagai informasi atau pengumuman seputar gereja, serta
digunakan oleh semua jemaat atau anggota gereja dalam melakukan proses pendaftaran pelayanan kegiatan jemaat maupun
mengakses pengumuman atau informasi seputar gereja.
Sistem informasi pelayanan jemaat dibangun menggunakan sistem operasi windows 10 Ultimate 32/64 bit. Sistem
operasi ini mendukung pemrograman web dan database, sehingga program aplikasi ini mudah untuk dipelajari. Web
browser diperlukan untuk menampilkan hasil pembuatan website untuk berinteraksi dengan arsip dokumen yang ditentukan
oleh server website. Database yang digunakan adalah MySQL, merupakan aplikasi open source yang tergolong sebagai
database server, serta bisa dipakai di berbagai sistem operasi. MySQL digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi data.
Aplikasi yang digunakan yaitu Xampp. Bahasa pemrograman menggunakan PHP, karena program aplikasi ini berbasis
website.
Pada tahap awal yaitu melakukan suatu analisis tahapan sistem yang telah ada untuk melihat kekurangan dan kelebihan
sistem yang ada, sehingga perancangan sistem baru dapat dilaksanakan secara lebih mudah.
A. Analisis Sistem Lama
Analisis sistem lama digunakan untuk menilai kekurangan dan kendala yang ada pada sistem lama. Berikut ini adalah
identifikasi masalah mengenai pelayanan jemaat pada GITJ Pati.
1) Dalam mengolah data jemaat masih manual, dengan menulis data jemaat GITJ Pati pada buku induk gereja.
2) Tidak tersedianya basis data untuk tempat penyimpanan data jemaat, sehingga bisa terjadi kerusakan atau hilangnya
arsip data.
3) Diperlukan waktu yang panjang dalam proses pencarian data jemaat GITJ Pati, hal ini disebabkan karena pengolahan
data jemaat masih dicatat di dalam buku, sehingga menjadi kurang efektif dan efisien.
4) Pemberian informasi masih dilaksanakan secara manual, dengan menyampaikan informasi secara lisan kepada jemaat
setelah selesai ibadah, dan melalui buletin gereja atau buku warta jemaat.
B. Analisis Sistem Baru
Dari hasil analisis sistem lama, maka diperoleh sistem baru berupa sistem informasi pelayanan jemaat berbasis website
yang bisa di akses dengan praktis. Adapun kelebihan sistem baru ini sebagai berikut.
1) Sistem baru dapat memudahkan para pengguna dalam melakukan proses pendaftaran beberapa layanan kegiatan yang
dapat dilakukan dimana dan kapan saja melalui website.
2) Sistem baru dapat mengelola dan menyimpan data secara cepat dan aman.
3) Sistem baru menyajikan form-form yang dibutuhkan untuk pendaftaran dalam mengikuti berbagai layanan kegiatan.
4) Sistem baru menyediakan informasi-informasi tentang kegiatan di GITJ Pati.
C. Analisis PIECES
Berdasarkan deskripsi data yang diperoleh, maka melalui pendekatan dengan metode PIECES dalam mengidentifikasi
masalah yang digunakan untuk menganalisis sistem baru yaitu analisis PIECES, yang terdiri dari kinerja, informasi,
ekonomi, kontrol, efisiensi, dan pelayanan. Sistem baru bukan untuk menggantikan sistem lama, akan tetapi untuk
membantu kinerja sistem yang telah ada sebelumnya, supaya kinerja sistem akan menjadi lebih baik. Analisis PIECES yang
membandingkan antara sistem lama dan sistem baru bisa dilihat pada Tabel 1.

178
p-ISSN : 2443-2210 Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi
e-ISSN : 2443-2229 Volume 8 Nomor 1 April 2022

TABEL 1
ANALISIS PIECES SISTEM LAMA DAN SISTEM BARU

Jenis Analisis Sistem Lama Sistem Baru


Performance Pengolahan data masih dilakukan dengan mencatat Pengolahan data menjadi lebih efektif karena sudah tersistem
(kinerja) di buku-buku yang terpisah, hal itu menyebabkan dan tersimpan dengan tepat, sehingga dalam pencarian data
kesulitan dalam pengumpulan dan pencarian data, menjadi lebih efektif.
sehingga menjadi kurang efektif.
Information Proses penyampaian informasi dilakukan secara Menyediakan informasi yang ditampilkan secara detail pada
(informasi) lisan setelah ibadah dan melalui buku warta jemaat sistem yang bisa diakses kapanpun dan dimana saja. Proses
serta pengumuman yang ditempel di papan penyampaian informasi menjadi lebih cepat, karena sistem
pengumuman. secara otomatis menampilkan informasi yang telah di update.

Economic Pengolahan data yang masih dicatat pada buku dan Penyampaian informasi dan proses pengolahan data secara
(Ekonomi) penyampaian informasi yang masih menggunakan tersistem, sehingga dapat meminimalkan penggunaan kertas
kertas, menyebabkan pemborosan dalam biaya dan dapat menghemat pembelian kertas.
pembelian kertas, dan dalam jangka waktu lama
memakan biaya yang cukup besar.
Control Data-data jemaat bisa hilang atau rusak, karena Data-data jemaat tersimpan dengan aman pada database.
(pengendalian) hanya disimpan pada buku dan tidak ada back up Dengan adanya aplikasi web, mempermudah pengawasan dan
data. pengendalian data, sehingga data-data terjamin keamanannya.

Efficiency Pengolahan data yang kompleks dan dalam jumlah Pengolahan data yang kompleks dan dalam jumlah besar
(Efisiensi) besar menyebabkan kurang efektif dan efisien, serta menjadi lebih efektif dan efisien. Data-data tersimpan di
penyimpanan data kurang tepat karena data di database, sehingga penyimpanan data menjadi lebih tepat.
simpan di beberapa tempat.
Service Layanan kegiatan jemaat yang berkaitan dengan Dengan adanya sistem informasi pelayanan jemaat ini, jemaat
(Layanan) gereja kurang efektif, karena masih dilaksanakan dapat mendaftar kegiatan pelayanan katekisasi, baptis,
manual, dengan mendaftar pelayanan jemaat pemberkatan nikah dengan lebih praktis melalui website yang
menemui pengurus gereja secara langsung. bisa di akses kapanpun dan dimanapun.

Hasil penelitian dengan metode analisis PIECES yang menjadi perbandingan sistem lama dan sistem baru menunjukkan
bahwa pada sistem lama dalam mengolah data jemaat masih dicatat manual pada buku induk gereja maupun pada komputer
dengan Microsoft Excel dan Microsoft Word, sehingga memungkinkan terjadinya arsip data karena tidak tersedia suatu
database untuk menyimpan data jemaat. Proses penyampaian informasi dalam sistem lama juga masih dilakukan secara
manual, yaitu dengan menyampaikan informasi secara lisan kepada jemaat saat pengumuman setelah selesai ibadah, dan
melalui buletin gereja atau buku warta jemaat. Pada sistem baru yang berupa sebuah sistem informasi layanan jemaat gereja
berbasis web dirancang untuk memudahkan para pengguna dalam melakukan proses pendaftaran beberapa layanan kegiatan
yang dapat dilakukan dimana dan kapan saja melalui website. Sistem baru dapat mengelola dan menyimpan data secara
cepat dan aman, serta menyediakan informasi-informasi tentang kegiatan di gereja yang dapat diakses dengan mudah
melalui website.
Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Luwis [8], Arifin [9] dan Nathanael [10] fitur-fiturnya antara lain
menyajikan informasi kegiatan ibadah, menyajikan berita seputar gereja, menyajikan laporan keuangan gereja, dan
menyajikan data jemaat. Sedangkan pada penelitian ini terdapat fitur-fitur yang lebih lengkap, diantaranya menyajikan data
Jemaat, data Pengurus dan Pendeta. Selain itu juga terdapat fitur pendaftaran pelayanan katekisasi, pelayanan baptis,
pelayanan pernikahan. Sistem informasi pelayanan jemaat gereja ini juga menyajikan jadwal kegiatan ibadah, galeri,
pengumuman, berita seputar kegiatan gereja, baik kegiatan ibadah maupun kegiatan lainnya, terdapat juga fitur warta
jemaat yang menyajikan informasi laporan keuangan dan jadwal penugasan untuk kegiatan ibadah, serta terdapat fitur
download akta baptis bagi jemaat yang sudah mengikuti pelayanan baptis, selain itu pada menu pengurus juga terdapat fitur
pengajuan proposal kegiatan yang diajukan oleh pimpinan yang menunggu konfirmasi dari pimpinan. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada perancangan sistem baru yang dipaparkan melalui diagram UML sebagai sarana untuk memaparkan
berbagai proses yang dapat dilakukan oleh user maupun admin ketika menggunakan aplikasi.
D. Use Case Diagram
Use case diagram memaparkan secara singkat, pengguna sistem dan beberapa proses yang bisa dilakukan pada sistem.
Use case diagram menggambarkan secara singkat tentang relasi antara aktor, use case, dan sistem dalam sebuah kegiatan
atau tahapan interaksi yang saling berkaitan.

179
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi p-ISSN : 2443-2210
Volume 8 Nomor 1 April 2022 e-ISSN : 2443-2229

Gambar 2. Use Case Diagram Admin

Pada gambar 2 yaitu use case diagram admin, yang menjadi aktor adalah admin, yaitu pihak sekretariat gereja yang
ditunjuk oleh pimpinan sebagai pengelola sistem. Pertama, admin login dengan memasukkan nama dan kata sandi, lalu
masuk ke halaman admin. Admin bisa melakukan setting system diantaranya hak akses, backup serta restore. Selain itu,
tugas admin yang digambarkan pada use case diagram diatas yaitu mengelola data jemaat, data pengurus, data pendaftaran,
jadwal, data kegiatan, posting pengumuman, upload akta, posting galeri, posting berita, dan admin berhak untuk menambah,
mengedit, serta menghapus data yang diperlukan.

Gambar 3. Use Case Diagram Pimpinan

180
p-ISSN : 2443-2210 Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi
e-ISSN : 2443-2229 Volume 8 Nomor 1 April 2022

Gambar 3 ialah diagram pimpinan, yang bertindak sebagai aktor adalah pimpinan, yaitu pimpinan gereja. Pertama,
pimpinan gereja mengakses sistem dengan memasukkan nama dan kata sandi, kemudian otomatis masuk ke menu
pimpinan. Pada use case diagram tersebut, pimpinan bisa melihat laporan data jemaat, kegiatan, pendaftaran, dan
memberikan persetujuan pengajuan proposal kegiatan.

Gambar 4. Use Case Diagram Pengurus

Pada gambar 4 yaitu use case diagram pengurus, jadi aktornya adalah pengurus gereja. Pertama, pengurus gereja masuk
dengan nama dan kata sandi, selanjutnya menuju ke halaman menu pengurus. Tugas dari seorang pengurus yang
digambarkan pada use case diagram diatas yaitu mengelola data jemaat, data pendaftaran, posting pengumuman, upload
galeri, posting berita, upload warta jemaat, upload akta, upload proposal kegiatan, dan upload jadwal.

Gambar 5. Use Case Diagram Jemaat

181
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi p-ISSN : 2443-2210
Volume 8 Nomor 1 April 2022 e-ISSN : 2443-2229

Gambar 5 adalah use case diagram jemaat, yang bertindak sebagai aktor adalah jemaat gereja. Berdasarkan yang
digambarkan pada use case diagram diatas, jemaat dapat melihat jadwal kegiatan, melihat akta, dan jemaat dapat
melakukan pendaftaran untuk mengikuti kegiatan pelayanan katekisasi, pelayanan baptis, dan pelayanan pernikahan. Selain
itu, jemaat juga dapat melihat galeri, profil, berita, warta jemaat dan pengumuman seputar gereja.
E. Class Diagram
Class diagram adalah suatu diagram penggambaran struktur sistem yang mendefinisikan class yang akan dirancang
untuk membangun sebuah sistem. Class yang terdapat dalam struktur sistem harus bisa melaksanakan fungsi-fungsi sesuai
yang dibutuhkan oleh sistem.

Gambar 6. Class Diagram

Pada gambar 6 tersebut menggambarkan bagaimana alur rancangan interaksi antar komponen atau antar objek dalam
sistem informasi pelayanan jemaat gereja yang sedang di bangun.
F. Activity Diagram
Activity diagram menyajikan penggambaran alur kinerja suatu sistem yang saling berkaitan dalam melaksanakan suatu
kegiatan atau aktivitas pada sistem, untuk menghasilkan suatu tujuan. Berikut digambarkan activity diagram untuk admin
dan untuk pimpinan.

182
p-ISSN : 2443-2210 Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi
e-ISSN : 2443-2229 Volume 8 Nomor 1 April 2022

Gambar 7. Activity Diagram Pada Admin

Gambar 7 menunjukan activity diagram pada admin, pertama admin mengakses website gereja, kemudian sistem
menampilkan website dan form login. Admin login dengan mengisi form yang disediakan kemudian sistem akan mengecek
validasi data admin. Jika sudah valid, sistem akan menuju pada menu admin. Selanjutnya admin memilih menu, kemudian
sistem menyajikan isi menu dan admin mengelola isi dari website dan menyimpan data dari pengelolaan website yang
dilakukan oleh admin. Selanjutnya, sistem akan memproses penyimpanan data yang dilakukan oleh admin, proses selesai.

Gambar 8. Activity Diagram Pada Pimpinan

Pada gambar 8 yaitu activity diagram pada pimpinan, pimpinan mengakses website gereja, kemudian sistem
menampilkan website form login, kemudian pimpinan login dengan mengisi form login yang disediakan. Setelah itu sistem
akan mem-verifikasi inputan dalam database, dan mengecek valid atau tidaknya. Jika tidak benar, tampil pesan salah login,

183
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi p-ISSN : 2443-2210
Volume 8 Nomor 1 April 2022 e-ISSN : 2443-2229

pimpinan harus mengulangi proses login pada form login. Jika sudah valid, maka sistem akan menuju pada halaman menu
pimpinan. Setelah itu pimpinan memilih menu yang ditampilkan oleh sistem dan pimpinan dapat melihat isi laporan dari
sistem informasi tersebut, dan proses selesai.

Gambar 9. Activity Diagram Pengurus

Gambar 9 adalah activity diagram pengurus, pengurus gereja mengakses website, kemudian sistem menampilkan website
form login, kemudian pengurus login dengan mengisi form login yang disediakan. Setelah itu sistem akan mem-verifikasi
inputan dalam database, dan mengecek valid atau tidaknya. Jika belum valid, akan tampil pesan kesalahan login, dan
pengurus harus mengulangi proses login pada form login. Jika sudah valid, maka sistem akan otomatis menuju pada
halaman menu pengurus. Setelah itu pengurus dapat mengakses menu-menu yang ditampilkan oleh sistem, dan pengurus
bisa mengelola isi dari website serta menyimpan data dari pengelolaan website yang dilakukan oleh pengurus. Selanjutnya,
sistem akan memproses penyimpanan data yang dilakukan oleh pengurus, dan proses selesai.

Gambar 10. Activity Diagram Jemaat

184
p-ISSN : 2443-2210 Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi
e-ISSN : 2443-2229 Volume 8 Nomor 1 April 2022

Pada gambar 10 yaitu activity diagram jemaat, pertama jemaat mengakses website, dan sistem menampilkan website dan
form login. Kemudian jemaat login dengan mengisi form login yang sudah disediakan, setelah itu sistem akan mengecek
inputan jemaat dalam database, dan mengecek validasinya. Jika belum valid, maka tampil pesan kesalahan login, dan
jemaat harus mengulangi proses login pada form login. Jika sudah valid, maka sistem otomatis akan menuju pada halaman
menu jemaat. Setelah itu, jemaat bisa memilih menu yang diinginkan, kemudian sistem menampilkan isi menu dan jemaat
melihat isi menu yang dipilih, proses selesai.
G. Tampilan Website
Tampilan website ini meliputi berbagai hal, antara lain tata letak halaman website, isi, dan desain tampilan website.
Berikut ini adalah salah satu rancangan tampilan menu sistem informasi pelayanan jemaat gereja berbasis website.

Gambar 11. Tampilan Menu Galeri

Gambar 11 menampilkan halaman menu galeri, pada menu galeri terdapat foto-foto kegiatan beserta keterangan yang
dilakukan oleh gereja, sehingga jemaat dapat melihat dokumentasi kegiatan gereja pada sistem ini.

H. Pembagian Hak Akses


Untuk keamanan dalam penggunaan sistem, diperlukan adanya pembagian hak akses. Tabel 2 merupakan rancangan
pembagian hak akses pada pengguna sistem yang baru ini.
TABEL 2
PEMBAGIAN HAK AKSES

No. Pengguna Hak Akses


1 Admin Admin memiliki cakupan hak akses yang lebih luas dibanding dengan
pengguna sistem lainnya, yaitu mengelola keseluruhan isi website,
mengelola data-data (tambah, edit, hapus) dan mengunggah informasi
serta membuat laporan data jemaat dan kegiatan gereja.
2 Pimpinan Pimpinan GITJ Pati mempunyai hak akses untuk memberikan
persetujuan proposal dan melihat laporan-laporan data yang ada pada
sistem informasi pelayanan jemaat GITJ Pati.
3 Pengurus Pengurus GITJ Pati memiliki hak akses untuk upload galeri, upload
akta, posting berita seputar GITJ Pati, upload warta jemaat, posting
pengumuman, upload jadwal, upload proposal rencana kegiatan, dan
mem-verifikasi registrasi pendaftaran jemaat.
4 Jemaat Jemaat mempunyai hak akses untuk melihat informasi kegiatan di GITJ
Pati, informasi jadwal kegiatan pelayanan, dan mendaftarkan diri untuk
mengikuti kegiatan pelayanan Katekisasi, pelayanan Baptis, dan
pelayanan pernikahan di GITJ Pati.

185
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi p-ISSN : 2443-2210
Volume 8 Nomor 1 April 2022 e-ISSN : 2443-2229

I. Sistem Keamanan
Keamanan sistem juga sangat diperhitungkan dalam website sistem informasi pelayanan jemaat untuk menjamin
keamanan informasi dan data-data yang terdapat di dalam sistem. Beberapa sistem keamanan yang diterapkan dalam sistem
ini yaitu, antivirus diperlukan untuk melindungi sistem dari ancaman-ancaman virus yang menyerang sistem. Back-up data
atau cadangan data, diperlukan untuk menghindari jika sewaktu-waktu data rusak, terkena virus, hilang atau terhapus serta
komputer yang rusak, atau terkena bencana, dengan adanya cadangan data maka data-data tersebut dapat digunakan
kembali sebagai pengganti data yang hilang atau rusak. Password diperlukan untuk menjaga sistem terhadap orang-orang
yang tidak mempunyai hak akses, dalam password juga dilengkapi dengan enkripsi password, dimana password tersebut
diubah menjadi bentuk lain yang tidak mudah ditebak. Perawatan (maintenance) juga diperlukan dalam keamanan sistem,
yaitu untuk merawat hardware maupun software agar terhindar dari rusaknya dan hilangnya data.

IV. SIMPULAN
Dari penelitian yang sudah dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan bahwa model sistem informasi pelayanan jemaat
gereja berbasis website telah berhasil dibuat. Sistem ini dirancang untuk memberikan pelayanan kepada jemaat secara cepat
dan efisien dengan memanfaatkan perkembangan teknologi website yang semakin pesat. Dengan adanya sistem ini, jemaat
dapat melakukan proses pendaftaran pelayanan katekisasi, pelayanan baptis, dan pelayanan pernikahan secara online.
Sistem informasi pelayanan jemaat gereja ini juga menyajikan jadwal kegiatan ibadah, galeri, pengumuman, berita seputar
kegiatan gereja, baik kegiatan ibadah maupun kegiatan lainnya, terdapat juga fitur warta jemaat yang menyajikan informasi
laporan keuangan dan jadwal penugasan untuk kegiatan ibadah, serta terdapat fitur download akta baptis bagi jemaat yang
sudah mengikuti pelayanan baptis, selain itu pada menu pengurus juga terdapat fitur pengajuan proposal kegiatan yang
diajukan oleh pimpinan yang menunggu konfirmasi dari pimpinan. Sistem ini memberikan kemudahan bagi jemaat untuk
mengakses informasi seputar kegiatan gereja serta aktivitas pelayanan yang diberikan oleh gereja, sehingga jemaat dan
seluruh anggota gereja dapat mengetahui jadwal pelayanan maupun jadwal kegiatan gereja tanpa harus membaca buku
warta jemaat terlebih dahulu, karena buku warta jemaat bisa saja hilang atau rusak.
Adapun saran yang disampaikan yaitu, diharapkan supaya ada pengembangan atau penyempurnaan berkelanjutan
terhadap model sistem informasi pelayanan jemaat gereja, untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada, bisa
dengan menambahkan menu pelayanan Sidi jemaat yang belum terdapat pada model sistem ini.

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih kepada GITJ Pati karena telah bersedia untuk dijadikan tempat penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
[1] J. C. W And M. R. F, “Pengembangan Sistem Informasi Penjadwalan Dan Manajemen Keuangan Kegiatan Seminar Dan Sidang Skripsi / Tugas
Akhir ( Studi Kasus Program Studi Sistem Informasi Unikom ),” Vol. 3, No. April, Pp. 150–168, 2017.
[2] E. Desy, C. Sihombing, And S. R. Wahab, “Penerapan Framework Model-View- Controller ( MVC ) Pada Sistem Informasi Manajemen Data
Jemaat Berbasis Web ( Studi Kasus Gki Maranatha Kampung Harapan ),” Vol. 5, No. 1, Pp. 152–160, 2021.
[3] B. P. Nugroho And S. Jayanti, “Implementasi Sistem Informasi Berbasis Web ( Studi Kasus Gereja GKE Sion Palangkaraya ),” Pp. 138–152, 2016.
[4] S. B. Nauli, “Perancangan Situs Web Untuk Informasi Pelayanan Jemaat Gereja House Of Filadelfia Di,” Vol. 2, No. 34, Pp. 1–13, 2017.
[5] R. Artikel, A. O. Pranoto, And E. Sediyono, “Perancangan Sistem Informasi Inventaris Barang Berbasis Web,” Vol. 7, Pp. 357–372, 2021.
[6] M. Syarif et al., “Pemodelan Diagram Uml Sistem Pembayaran Tunai Pada Transaksi E-Commerce,” Vol. 4, No. 1, 2020.
[7] R. Artikel, M. A. Wicaksono, C. Rudianto, And P. F. Tanaem, “Rancang Bangun Sistem Informasi Arsip Surat Menggunakan Metode Prototype,”
Vol. 7, Pp. 390–403, 2021.
[8] L Laisina et al., “Jurnal Simetrik Vol.8, No.2, Desember 2018,” Vol. 8, No. 2, Pp. 139–144, 2018.
[9] A. Arifin, “Analisis Perancangan Sistem Informasi Kegiatan Ibadah Berbasis Web Pada Gereja Bethel Indonesia (GBI) Bangunsari
Kab.Pesawaran,” 2018.
[10] J. Nathanael et al., “Berbasis Web Untuk Mendukung Kegiatan Jemaat Gereja Kristen Xyz,” Vol. 6, No. 1, 2021.
[11] F. Gerit And J. Rupilele, “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Anggota Jemaat , Baptisan , Dan Pernikahan Berbasis Web ( Studi
Kasus : Gekari Lembah Pujian Kota Sorong ) Web-Based Management Information System Design For Church Member , Baptism And Marriage
( Case Study : Gekari Lembah Pujian Kota Sorong ),” Vol. 5, No. 2, Pp. 147–156, 2018.
[12] R. D. Prastyo and D. A. Puryono, “Sistem Informasi Pendeteksi Hama Penyakit Tanaman Padi Menggunakan Metode Fuzzy Tsukamoto Berbasis
Android,” vol. 10, no. 2, pp. 63–69, 2018.
[13] R. Artikel, M. Lestari, E. Haryani, And T. Wahyono, “Analisis Kelayakan Sistem Informasi Akademik Universitas Menggunakan PIECES Dan
TELOS,” Vol. 7, Pp. 373–380, 2021.

186

View publication stats

You might also like