Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Perancangan Algoritma Komputasi Heat Exchanger Network (HEN)

Arini Puspita Ramadhanti 1, Zuchra Helwani 2, dan Hari Rionaldo3


Laboratorium Perancangan dan Pengendalian Proses
Program Studi Teknik Kimia S1, Fakultas Teknik Universitas Riau
Kampus Binawidya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293
*Email : ar1NI30aNg3Ls@gmail.com

ABSTRACT

Heat integration is a method used to increase energy efficiency in a circuit that process with
utilizing the energy potential of other process units. The utilization of the energy potential of
other process units can be done with the installation of the Heat Exchanger Network (HEN)
which aims to save usage utility either steam or cooling water, so that the production cost can be
minimized. Design HEN need analysis, start from the analysis of the minimum energy efficient in
a network that is calculate the Maximum Energy Recovery (MER) targets, design heat exchanger
network system that is network design. In this research, the MER calculation using the
temperature interval and network design using the pinch method. Goals at this research is to
generate algorithm computation and tools computation for design HEN. Algorithm computation
of MER calculation with temperature interval method consist of input, problem table
computation, cascade diagram computation and output. Algorithm computation of network
design with pinch method consist of identification the flow on hot side and cold side,
identification sream matching at hot side and cold side, calculation of heat (Q) of heat
exchangers, analysis heat (Q) of heat exchanger, and analysis hot utility ( QH ), cold utility, and
( QC ) dan T . At MER calculation was obtained minimum hot utility ( Qh min ), minimum cold
utility ( Qc min ), and pinch temperature ( Tpinch ). Sythesis HEN was displayed in Grid Diagram.
Design algorithm of computation was simulated by Java programming that is displayed by
Graphical User Interface (GUI).

Kata kunci : heat integration, Heat Exchanger Network (HEN), Maximum Energy Recovery
(MER), network design, pemoraman Java.

1. Pendahuluan
Heat integration merupakan metode penukar panas Heat Exchanger Network
yang digunakan untuk meningkatkan (HEN). Heat Exchanger Network (HEN)
efesiensi energi pada suatu rangkaian proses merupakan suatu cara pemanfaatan panas
yaitu dengan memanfaatkan potensi energi yang tersedia dalam suatu proses dengan
dari unit proses lainnya. Pemanfaatan pertukaran antara aliran panas (sebagai
potensi energi dari unit proses lainnya dapat sumber panas) dan aliran dingin (sebagai
dilakukan dengan pemasangan jaringan alat penyerap panas), sehingga dapat menghemat
JOM F TEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 1
penggunaan utilitas baik berupa steam dua bagian pada temperatur pinch. Jaringan
maupun air pendingin, dan biaya produksi dirancang di atas dan di bawah pinch yang
dapat diminimalisasi [Ahmad dkk., 2010]. dimulai dari pinch. Stream matching antara
Sintesis HEN yag dihasilkan pada aliran proses panas dan aliran proses dingin
penelitian ini semaksimal mungkin dapat serta tugas penukar panas ditentukan dengan
mendekati nilai Maximum Energy Recovery menggunakan heuristic untuk
(MER) target. Perancangan HEN terdiri dari meminimalkan jumlah unit dan
menghitung Maximum Energy Recovery memaksimalkan heat recovery [Smith ,
(MER) target, dan merancang sistem 2005].
jaringan penukar panas yaitu network Penelitian ini bertujuan untuk
design. Perhitungan MER merupakan menghasilkan algoritma komputasi
perhitungan untuk menentukan kebutuhan perancangan HEN dan menghasilkan tools
utilitas minimum dalam suatu jaringan. Pada komputasi perancangan HEN, sehingga hasil
perhitungan MER ditentukan kebutuhan dari penelitian ini dapat dijadikan tools
utilitas panas minimum ( QH min ) dan komputasi untuk mempelajari perancangan
kebutuhan utilitas dingin minimum ( QC min ) HEN.

serta temperatur pinch ( Tpinch ). Metode


II. Metodoloi Penelitian
perhitungan MER yang digunakan pada 2.1 Alat yang Digunakan
penelitian ini adalah metode temperatur Adapun alat yang digunakan dalam
interval. Metode temperatur interval penelitian ini adalah komputer windows 7
merupakan metode penentuan utilitas dengan pemograman Java.
minimum pada perancangan HEN
berdasarkan interval suhu aliran dengan 2.2 Prosedur Peracangan Algoritma
pendekatan suhu minimum dalam heat Komputasi
exchanger [Seider dkk., 2009]. 2.2.1Perhitungan Maximum Energy
Setelah menghitung nilai MER Recovery (MER).
target, selanjutnya merancang jaringan Algoritma perhitungan MER dengan
penukar panas network design. Network metode temperatur interval yang terdapat
design pada penelitian ini menggunakan secara umum terdiri dari input data,
pinch method. Pinch method merupakan perhitungan problem table, perhitungan
suatu metodologi yang didasarkan pada cascade diagram dan output.
prinsip – prinsip termodinamika untuk Langkah pertama adalah input data.
mengurangi pemakaian energi pada suatu Data yang diinput adalah data tiap aliran
proses secara keseluruhan berdasarkan yaitu suhu sumber ( Ts ), suhu target ( Tt ) dan
temperatur pinch. Pinch mendefinisikan
heat capacity flow rate (C) . heat capacity
driving force minimum yang diperbolehkan
flow rate (C) merupakan hasil perkalian
dalam unit heat exchanger. Network design
antara mass flow rate dengan heat capacity
dilakukan dengan membagi aliran menjadi
( m.c p  C ) serta perbedaan suhu minimum

JOM F TEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 2


( Tmin ). Setelah input data, langkah panas seperti steam, sehingga Qsteam  0 .
selanjutnya adalah perhitungan problem Residual energi pada interval 1 ( R1 )
table. Perhitungan problem table bertujuan merupakan penjumlahan energi antara Qsteam
untuk mengetahui perubahan entalpi tiap
dengan energi pada H1 , residual energi
interval i ( H i ). Perhitungan problem table
pada interval 2 ( R2 ) adalah penjumlahan
terdiri dari pengurangan suhu pada aliran
panas dengan Tmin , ascending sorting residual energi pada interval 1 ( R1 ) dengan
temperature yaitu pengurutan suhu aliran energi pada H 2 . Untuk perhitungan
dari suhu tertinggi ke suhu terendah. Suhu residual energi selanjutnya sampai nilai Qcw
yang diurutkan adalah suhu aliran panas adalah penjumlahan residual energi
yang sudah dikurangi Tmin dan suhu aliran Ri 1 dengan H i .
dingin. Perhitungan Ti merupakan selisih Arus energi antara interval i harus
dari suhu Tsort i dengan suhu Tsort i 1 . memenuhi hukum termodinamika kedua
yaitu tidak ada nilai residual energi yang
Perhitungan ( Ch  Cc ) .
i negatif, karena panas tidak dapat mengalir
 Ch merupakan penjumlahan heat dari suhu rendah ke suhu tinggi[Seider dkk.,
capacity flow rate (C) aliran panas yang 2009]. Apabila pada perhitungan awal arus
terlibat pada interval suhu i ( Ti ). energi antara interval i terdapat residual
energi yang negatif, maka pada suhu
 Cc merupakan penjumlahan heat capacity tertinggi ditambahkan energi yaitu
flow rate (C) aliran dingin yang terlibat pada ditambahkan energi sebesar nilai residual
interval suhu i ( Ti ). Langkah terakhir pada energi terkecil atau residual energi negatif
perhitungan problem table adalah yang paling besar.
menghitung perubahan entalpi tiap interval i Apabila hukum termodinamika kedua
( H i ). Persamaan untuk menghitung sudah terpenuhi yaitu tidak ada residual
energi yang negatif, langkah selanjutnya
perubahan entalpi pada tiap interval i ( H i )
adalah menentukan nilai MER target yang
menggunakan persamaan (1). harus dipenuhi pada Heat Exchanger
H  T . ( Ch  Cc )i (1) Network (HEN) yaitu kebutuhan utilitas
i
Setelah perhitungan problem table panas minimum ( QH min ) dan kebutuhan
langkah selanjutnya adalah perhitungan utilitas dingin minimum ( QC min ) serta
cascade diagram. Langkah perhitungan temperatur ( Tpinch ). Suhu Tsort i saat Ri  0
cascade diagram terdiri dari perhitungan
arus energi antara interval i dan penentuan merupakan Tpinch cold , dan Tpinch hot adalah
nilai MER target. Tpinch cold  Tmin . Kebutuhan utilitas panas
Perhitungan awal arus energi antara minimum ( QH min ) adalah arus energi pada
interval i, suhu tertinggi diasumsikan bahwa
suhu tertinggi yaitu ( Qsteam ) dan kebutuhan
tidak ada energi yang dialirkan dari aliran
JOM F TEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 3
utilitas dingin minimum yaitu ( QC min ) aliran – aliran yang dapat dipertukarkan
adalah arus energi pada suhu terendah panasnya atau tahapan untuk
( Qcw ). mengidentifikasi jaringan penukar panas
yang dihasilkan. Tahap ini bertujuan untuk
mengetahui unit – unit heat exchanger
2.2.2 Network design
yang dapat dihasilkan.
Algoritma network design
Syarat suatu aliran dapat
menggunakan pinch method yang terdapat
dipertukarkan adalah
terdiri dari identifikasi stream matching
 Pada hot side
pada hot side dan cold side, perhitungan
Cc  Ch dengan T2  Tmin
panas (Q) tiap unit heat exchanger, analisa
panas (Q) heat exchanger dan analisa  Pada cold side
kebutuhan utilitas panas ( QH ), kebutuhan Ch  Cc dengan T1  Tmin .
utilitas dingin ( QC ) dan T . Setelah megetahui unit heat exchanger
yang dihasilkan, langkah selanjutnya adalah
Langkah pertama pada network design
menghitung panas (Q) tiap unit heat
adalah membagi aliran menjadi dua bagian
exchanger. Perhitungan panas (Q) tiap unit
yaitu hot side dan cold side. Kemudian
heat exchanger menggunakan persamaan (2)
mengidentifikasi aliran yang terdapat pada
dan (3). Langkah selanjutnya adalah
hot side dan cold side. Aliran yang terdapat
menganlisa panas (Q) pada heat exchanger
pada hot side adalah aliran yang suhunya
apakah sudah mencapai panas (Q) tiap aliran
lebih besar dari Tpinch . Dan aliran yang
pada hot side dan cold side. Apabila panas
terdapat pada cold side adalah aliran yang (Q) heat exchanger sudah mencapai panas
suhunya lebih kecil dari Tpinch . Setelah (Q) dari tiap aliran, maka proses dilanjutkan
mengetahui aliran – aliran yang terdapat ke proses selanjutnya. Apabila belum
pada hot side dan cold side, langkah tercapai, maka ditambahkan utilitas pada
selanjutnya adalah menghitung panas (Q) aliran tersebut yaitu penambahan cooler
aliran yang terdapat pada hot side dan cold pada aliran panas dan penambahan heater
side. Persamaan untuk menghitung panas pada aliran dingin.
(Q) aliran pada hot side dan cold side Selanjutnya analisa kebutuhan utilitas
menggunakan persamaan (2) dan (3). panas ( QH ), kebutuhan utilitas dingin ( QC )
a. Pada aliran panas dan T . Pada tahap ini, rancangan HEN
Q  Ch .(Thi  Tho ) (2) yang dihasilkan dianalisa apakah sudah
b. Pada aliran dingin mendekati nilai MER target. Apabila
Q  Cc .(Tco  Tci ) (3) T  Tmin , QC  QC min , QH  QH min , maka
Langkah selanjutnya adalah perancangan HEN dapat diterima karena
identifikasi stream matching pada hot side sintesis HEN yang dihasilakan sudah
dan cold side. Identifikasi stream matching mendekati nilai MER target dan proses
merupakan tahapan untuk mengidentifikasi selesai. Apabila T  Tmin , QC  QC min ,
JOM F TEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 4
QH  QH min tidak terpenuhi, maka proses Energy Recovery (MER) target,
kembali ke tahap identifikasi stream perancangan algoritma komputasi untuk
matching, untuk diidentifikasi stream network design, serta aplikasi algoritma
matching lainnya sehingga didapat komputasi dalam pemograman Java.
rancangan HEN yang mendekati nilai MER Algoritma komputasi perancangan HEN
target. pada penelitian ini diasumsikan hanya untuk
perubahan suhu yaitu untuk panas sensible
2.2.3 Implementasi dan tidak ada perubahan fasa atau panas
Simulasi perhitungan Maximum latent, serta heat capacity flow rate bukan
Energy Reecovery (MER) dan network merupakan fungsi temperatur atau heat
design pada penelitian ini menggunakan capacity flow rate tidak bervariasi terhadap
bahasa pemograman Java. Untuk temperatur.
memudahkan input data dan output, maka Algoritma perancangan HEN telah
simulasi pada penelitian ini ditampilkan berhasil disimulasikan dengan bahasa
dalam bentuk Graphical User Interface pemograman Java dan ditampilkan dalam
(GUI). bentuk Graphical User Interface (GUI).
Tampilan GUI program perancangan HEN
III. Hasil dan Pembahasan terdapat pada Gambar 3.1 berikut.
Perancangan algoritma komputasi
HEN meliputi perancangan algoritma
komputasi untuk menghitung nilai Maximum

Gambar 3.1 Tampilan GUI Program Perancagan HEN

JOM F TEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 5


Gambar 3.1 merupakan GUI program dengan perancangan HEN yang telah ada
perancangan HEN yang dihasilkan pada dan membandingkan hasil sintesis HEN –
penelitian ini, yang terdiri dari dua tab. Tab nya. Pada penelitian ini, pengujian program
1 merupakan tab untuk input data yang dilakukan dengan rancangan HEN yang
terdiri atas dua text area. Text area yang terdapat pada Seider 3rd edition yaitu case
pertama merupakan text area untuk input study berikut.
data yaitu data tiap aliran ( Ts, Tt, C) serta
Tmin . Text area yang kedua merupakan text Case Study
area untuk output dari perhitungan MER Tiga aliran panas H1, H2, dan H3 akan
yaitu QH min , QC min , Tpinch hot dan Tpinch cold didinginkan dan tiga aliran dingin C1, C2,
dan C3 akan dipanaskan tanpa perubahan
serta output dari network design yaitu steam
fasa. Tmin  10 C . Kondisi dari aliran
matching atau heat exchanger dan utilitas
yang dihasilkan beserta heat load yaitu terdapat pada Tabel 3.1 berikut.
panas (Q) dari steam match atau heat Tabel 3.1 Data Aliran
exchanger dan utilitas tersebut. Tab yang Stream Ts (oC) Tt (oC) C(kW/ᵒC)
kedua merupakan tab untuk grid diagram H1 350 160 3,2
dari sintesis HEN yang dihasilkan. Program H2 400 100 3
perancangan HEN yang dihasilkan pada H3 110 60 8
peneltian ini, dapat diaplikasikan untuk C1 50 250 4,5
perancangan HEN dengan jumlah aliran C2 70 320 2
yang tidak terbatas. C3 100 300 3
Untuk membuktikan bahwa program Sumber : Seider dkk [2009]
yang sudah dibuat adalah benar dan dapat
digunakan, maka dilakukan validasi Case study ini dijalankan pada program, dan
program. Cara memvalidasi program yang menghasilkan sintesis HEN yan terdapat
sudah dibuat adalah menjalankan program pada Gambar 3.2 berikut.

JOM F TEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 6


Gambar 3.2 Grid Diagram Hasil Sintesis HEN

Grid diagram yang dihasilkan pada serta aplikasi algoritma komputasi dalam
Gambar 3.2 terdiri dari dua sisi yaitu hot pemograman Java. Algoritma komputasi
side dan cold side. Pada hot side terdapat perancangan HEN yang dihasilkan dapat
dua aliran panas dan tiga aliran dingin. Heat digunakan sebagai tools komputasi untuk
exchanger atau stream match yang perancangan HEN.
dihasilkan sebanyak empat stream match
dan satu hot utility. Pada cold side terdapat DAFTAR PUSTAKA
dua aliran panas dan dua aliran dingin. Heat
exchanger atau stream match yang Ahmad, M. I., N. Zhang, M. Jobson. dan L.
dihasilkan sebanyak tiga stream match dan Chen. 2012. Multi Period Design of
satu cold utility. Hasil sintesis HEN atau Heat Exchanger Network. Chemical
grid diagram yang yang terdapat pada Engineering Research and Design
Gambar 3.2 di atas, sama dengan grid 1000 (2) : 13 – 26.
diagram pada Seider 3rd edition. Seider, W. D., J. D Seader., D. R Lewin.,
dan S. Widagdo. 2009. 3rded.
Product and Process Design
IV. KESIMPULAN
Perancangan algoritma komputasi Principles. Courier. Westford.
Heat Exchanger Network (HEN) meliputi Smith, R. 2005. Chemical Process Design
perancangan algoritma komputasi untuk and Integration. 2nded. Jhon Wiley.
menghitung nilai Maximum Energy New York.
Recovery (MER) target, Perancangan
algoritma komputasi untuk network design,

JOM F TEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 7

You might also like