Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH


KERJA PUSKESMAS BANJARBARU SELATAN
TAHUN 2021

DAHLIYANI
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Islam Kalimantan (UNISKA)
Muhammad Arsyad Al Banjari
E-mail: dahliani621@gmail.com

ABSTRACT

Knowledge is important, the importance of knowledge will influence the increase in mothers
and play an active role in Posyandu activities that will always behave to encourage health.
This study was to find out the factors related to the visit of the mother toddlers to the
Posyandu in the South Banjarbaru Puskeemas work area in 2021. This type of research is
quantitative with an analytic describing method with a cross sectional approach. The
population of this study were all children toddlers in the work area of South Banjarbaru
Health Center as many as 99 people. Data analysis used the Chi Square test with knowledge
variables, information sources, the attitude of the mother and visiting mother toddler to
Posyandu. Based on the statistical test conducted on the posyandu in the working area of the
South Banjarbaru Health Center obtained a value of p-value=0.759>0.05 showing no
relationship with the knowledge of the toddler mother to the posyandu, obtained p-
value=0.370>0.05 shows there is no relationship The source of the cadre information with
the visit of the toddler mother to the Posyandu, and obtained a p-value=0.412>0.05 showed
no connection with the attitude of the toddler mother with a visit to Posyandu. Health
workers should provide any health information there are posyandu activities, for example the
growth and development of toddlers of the benefits of vitamin A, nutritious food,
immunization, family planning. So that it can affect the wishes of the toddler's mother to be
more active in Posyandu activities.

Keywords : Knowledge, Information Sources, Attitudes, Visits

ABSTRAK

Pengetahuan merupakan hal penting, pentingnya pengetahuan akan berpengaruh peningkatan


ibu dan berperan aktif dalam kegiatan Posyandu yang akan selalu berperilaku untuk
mendorong kesehatan. Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan kunjungan ibu balita ke Posyandu di wilayah kerja Puskemas Banjarbaru Selatan
tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskristif analitik dengan
pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh ibu balita di wilayah
kerja Puskesmas Banjarbaru Selatan sebanyak 99 orang. Analisis data menggunakan uji chi
square dengan variabel pengetahuan, sumber informasi, sikap ibu dan kunjungan ibu balita
ke Posyandu. Berdasarkan uji statistik yang dilakukan pada Posyandu di wilayah kerja
Puskesmas Banjarbaru Selatan diperoleh nilai p-value=0,759>0,05 menunjukkan tidak ada
hubungan dengan pengetahuan ibu balita ke Posyandu, diperoleh nilai p-value=0,370>0,05
menunjukkan tidak ada hubungan sumber informasi kader dengan kunjungan ibu balita ke
Posyandu, dan diperoleh nilai p-value=0,412>0,05 menunjukkan tidak ada hubungan dengan
sikap ibu balita dengan kunjungan ke Posyandu. Petugas kesehatan hendaknya memberikan
informasi kesehatan setiap ada kegiatan Posyandu, misalnya pertumbuhan dan perkembangan
balita manfaat vitamin A, makanan bergizi, imunisasi, keluarga berencana. Sehingga dapat
mempengaruhi keinginan ibu balita untuk lebih aktif pada kegiatan Posyandu.

Kata kunci : Pengetahuan, Sumber Informasi, Sikap, Kunjungan

PENDAHULUAN tiga kelurahan tersebut masing-masing


Kegiatan Posyandu akan terlaksana memiliki kegiatan 18 Pusyandu setiap
dengan baik jika ibu atau masyarakat kelurahanya yaitu: Pertama Kelurahan
berperan aktif dalam pelaksanaannya. Loktabat Selatan memiliki nama-nama
Dengan adanya peran ibu atau masyarakat Posyandu (Seruni, Kenanga, Aster,
maka kegiatan Posyandu akan berjalan Flamboyan, Berlina, dan Kb. Sepatu) kedua
dengan baik dalam meningkatkan kesehatan Kelurahan Guntung Paikat memiliki nama-
anak/ batita dan status gizi anak batita/ balita nama Posyandu (Matahari, Mekarsari,
(Amalia dan Widawati, 2018) Mawar, Sakura, Kemuning, Anggrek, Halim,
Dampak yang dialami balita apabila Idaman, dan Nirmala) Ketiga Kelurahan
ibu tidak aktif dalam kegiatan penimbangan Kemuning memiliki nama-nama Posyandu
di Posyandu antara lain tidak mendapat (Dahlia, Nusa Indah, dan Qiramah Alam).
penyuluhan kesehatan, tidak mendapat Hasil wawancara yang dilakukan peneliti
vitamin A, ibu balita tidak mengetahui terhadap petugas kesehatan di Puskesmas
pertumbuhan dan perkembangan berat badan Banjarbaru Selatan bahwa ada kegiatan
balita, ibu balita tidak mendapatkan Posyandu yang masih aktif dan ada yang
pemberian dan penyuluhan tentang makanan belum aktif.
tambahan (PMT) (BD, Merry dan Andriani, Kegiatan Posyandu yang belum aktif
2018). itu sebagian kader yang mengunjungi
Faktor-faktor yang berhubungan kerumah-rumah ibu balita untuk mendata
dengan kunjungan ibu balita ke Posyandu di penimbangan balita hal ini dikarenakan
Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru pandemi dan yang kegiatan Posyandu masih
Selatan Tahun 2021, dikarenakan Peneliti aktif melakukan kagiatan seperti biasanya.
tertarik mengetahui pengetahuan ibu tentang Kegiatan kunjungan ibu balita ke Posyandu
Posyandu bahwa pentingnya ibu di Puskesmas Banjarbaru Selatan dilakukan
berkunjungan ke Posyandu untuk membawa dalam satu minggu sekali yang dilakukan
anaknya, mengetahui sumber informasi apa setiap hari Kamis dan ada juga yang
saja yang didapatkan dari ibu balita dari berkunjung setiap harinya, namun kunjungan
kader tentang kegiatan Posyandu, dan ibu ke Posyandu setiap tahunnya mengalami
bagaimana sikap ibu balita tentang adanya naik turun presentasenya dalam 3 tahun
setiap kegiatan Posyandu. terakhir ini kunjungan ibu ke Posyandu di
Adapun permasalahan dari penelitian Puskesmas Banjarbaru Selatan tahun 2017
ini pengetahuan merupakan hal penting, sebesar 90% sedangkan tahun 2018 menurun
dengan pentingnya pengetahuan dari ibu sebesar 83%, namun pada tahun 2019 naik
akan berpengaruh peningkatan dan berperan menjadi 86% (Puskesmas Banjarbaru
aktif dalam kegiatan Posyandu dan akan Selatan, 2019).
selalu berperilaku untuk mendorong Hasil wawancara dan observasi di
kesehatan. Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru
Di Wilayah Kerja Puskesmas Selatan hari Sabtu 26 Juni diperoleh bahwa 5
Banjarbaru Selatan meliputi tiga Kelurahan dari ibu balita yang berkunjung ke Posyandu
yaitu Kelurahan Loktabat Selatan, Kelurahan 3 memberikan alasanya bahwa responden
Kemuning dan Kelurahan Guntung Paikat, tidak adanya waktu dan 2 responden
kurangnya pemahaman atas informasi dari Populasi
pihak kader. Populasi adalah wilayah generalisasi
Berdasarkan uraian tersebut maka yang terdiri atas objek atau subjek yang
peneliti tertarik mengambil judul “Faktor- mempunyai kuantitas dan karakteristik
Faktor yang Berhubungan dengan tertentu yang telah di tetapkan oleh peneliti
Kunjungan Ibu Balita ke Posyandu di dalam upaya mempelajari dan kemudian
Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru didapatkan kesimpulannya (Sugiyono, 2009).
Selatan Tahun 2021”. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
Tujuan umum penelitian ini adalah ibu balita (12-59) bulan yang berkunjung di
untuk mengetahui faktor-faktor yang wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru Selatan
berhubungan dengan kunjungan ibu balita ke tahun 2019 berjumlah 10.054 orang.
Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas
Banjarbaru Selatan Tahun 2021. Tujuan Sampel
khusus penelitian ini adalah kunjungan ibu Sampel adalah sebagian dari jumlah
balita ke Posyandu, dan mengidentifikasi dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
serta menganalisis hubungan pengetahuan, tersebut. Untuk mengetahui besar sampel
sumber informasi dari kader, dan sikap dalam penelitian ini dihitung dengan
dengan kunjungan ibu balita ke Posyandu di menggunakan rumus dari Slovin sebagai
Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru berikut:
Selatan.
=
1+
METODE
Rancangan Penelitian Keterangan:
Penelitian ini menggunakan jenis N = besar populasi
penelitian kuantitatif dengan metode n = besar sampel
deskriptif analitik yang bertujuan untuk d = tingkat kepercayaan (0,1)
mendeskripsikan atau memberikan gambaran
terhadap suatu objek penelitian yang diteliti. 10.054
=
Rancangan penelitian ini 1 + 10.054(0,1)²
menggunakan pendekatan cross sectional
yang berbentuk survey, dengan cara 10.054
pendekatan, observasi atau mengumpulkan =
1 + 10.054(0,01)
data untuk melihat hubungan pengetahuan
dan kunjungan ibu balita ke Posyandu di 10.054
Puskesmas Banjarbaru Selatan. =
1 + 100,54
Lokasi dan Waktu Penelitian 10.054
1. Lokasi Penelitian = = 99, 0151
101,54
Penelitian ini dilaksanakan di
seluruh wilayah kerja Puskesmas = 99 Orang
Banjarbaru Selatan.
Jadi sampel dalam penelitian ini
2. Waktu Penelitian sebanyak 99 ibu balita.
Penelitian ini akan dilaksanakan
mulai penyusunan skripsi hingga selesai Adapun teknik pengambilan sampel
waktu penelitian secara keseluruhan dari dalam penelitian ini dengan cara
bulan April hingga bulan Agustus 2021. menggunakan teknik Accidental Sampling.
Accidental Sampling (Sampling insidensal)
adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan/ insidental bertemu dengan si Pengumpulan Data
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila 1. Data Primer
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu Data primer adalah data yang
cocok sebagai sumber data. diperoleh dari responden melalui
Ketentuan responden yang akan kuesioner. Data tersebut berupa hasil
dijadikan sampel dalam penelitian adalah: kuesioner tentang faktor-faktor yang
1. Ibu balita yang melakukan kunjungan ke berhubungan dengan kunjungan ibu
Posyandu Puskesmas Banjarbaru balita ke Posyandu Wilayah Kerja
Selatan. Puskesmas Banjarbaru Selatan Tahun
2. Bersedia menjadi responden dan 2021.
menandatangani surat persetujuan
(Informed Consent) penelitian ini dan 2. Data Sekunder
melakukan pengisian kuesioner hingga Data sekunder adalah data yang
selesai. diperoleh dari Puskesmas Banjarbaru
Selatan dan data Kunjungan Ibu ke
Instrumen Penelitian Posyandu di Banjarbaru Selatan.
Instrumen penelitian adalah alat-alat
yang akan digunakan untuk pengumpulan Pengolahan Data
data. Instrumen penelitian yang digunakan Menurut Notoatmojdo, 2010 proses
adalah kuisioner. Kuisioner berisi daftar pengolahan data dapat melalui tahap-tahap
pertanyaan sebanyak 10 pertanyaan tentang sebagai berikut:
pengetahuan ibu ke Posyandu, 5 pernyataan 1. Editing
peran kader yang menginformasikan ke ibu Editing merupakan kegiatan
balita dan 3 pernyataan sikap ibu balita, untuk pengecakan dan perbaikan isian
kuesioner yang berupa petanyaan dan kuesioner tersebut.
pernyataan bertujuan untuk mengidentifikasi
faktor-faktor yang berhubungan dengan 2. Coding
kunjungan ibu balita ke Posyandu Wilayah Setelah semua data diedit atau
Kerja Puskesmas Banjarbaru Selatan Tahun disunting, selanjutnya dilakukan
2021 (Notoatmodjo, 2010). pengkodean atau coding. Yakni
mengubah data berbentuk kalimat atau
Variabel Penelitian huruf menjadi data angka atau bilangan.
Variabel ini menggunakan dua
variabel yaitu variabel independen dan 3. Scoring
variabel dependen: Peneliti memberi skor untuk
1. Variabel Independen (Variabel Bebas) tingkat pengetahuan pengisian kuisioner:
Variabel independen adalah a. Kunjungan ibu ke Posyandu
variabel yang menjadi sebab timbulnya 1) Aktif
atau berubahnya variabel dependen. (Jika frekuensi kehadiran 8-12
Variabel independen dalam penelitian kali selama 1 tahun terakhir).
ini adalah pengetahuan, sumber 2) Kurang Aktif
informasi, dan sikap. (Jika frekuensi kehadiran 4-7
kali selama 1 tahun terakhir).
2. Variabel Dependen (Variabel Terikat) 3) Tidak Aktif
Variabel dependen adalah (Jika frekuensi kehadiran < 4
variabel yang dipengaruhi atau yang kali selama 1 tahun terakhir).
menjadi akibat, karena adanya variabel b. Pengetahuan
independen. Variabel dalam penelitian 1) Baik jika skor 76-100%.
ini adalah kunjungan ibu ke Posyandu. 2) Cukup jika skor 56-75%.
3) Kurang jika skor <56%.
c. Sumber informasi mendeskripsikan karakteristik setiap
1) Baik variabel peneliti. Dalam peneliti ini
(Apabila nilai yang diperoleh analisis univariat digunakan adalah
76-100 dari nilai tertinggi pengetahuan ibu, sumber informasi,
seluruh pertanyaan). sikap dan kunjungan ibu ke Posyandu di
2) Cukup Puskesmas Banjarbaru Selatan.
(Apabila nilai yang diperoleh
56-75 dari nilai tertinggi 2. Analisis Bivariat
seluruh pertanyaan). Analisis bivariat dilakukan
3) Kurang analisis tabulasi silang pada masing-
(Apabila nilai yang diperoleh masing variabel bebas dan variabel
<56 dari nilai tertinggi seluruh terikat untuk mencari hubungan yang
pertanyaan). bermakna. Proses analisis ini dapat
d. Sikap ibu menggunakan uji chi square untuk
1) Baik mengetahui kolerasi antara variabel
(Apabila nilai yang diperoleh bebas dan variabel terikat. Analisis
76-100 dari nilai tertinggi bivariat ini adalah hubungan
seluruh pertanyaan). pengetahuan dan kunjungan ibu ke
2) Cukup Posyandu di Puskesmas Banjarbaru
(Apabila nilai yang diperoleh Selatan.
56-75 dari nilai tertinggi Rumus yang digunakan adalah:
seluruh pertanyaan).
3) Kurang
(Apabila nilai yang diperoleh
<56 dari nilai tertinggi seluruh Keterangan:
pertanyaan). x² = Uji chi square
o = Nilai Observasi
4. Entry E = Nilai ekspektasi (harapan)
Merupakan kegiatan E = Frekuensi yang di harapkan
memasukkan data yang sudah dilakukan
pengkodean kedalam program komputer Dengan syarat sebagai berikut:
SPSS. a. Digunakan pada data diskrit, 2
kategori atau lebih.
5. Tabulating b. Bila tabel lebih dari 2x2, misalnya
Memasukkan data dari hasil 3x2, 3x3 dan seharusnya maka
penelitian ke dalam tabel-tabel sesuai gunakan Uji Pearson Chi Square
kriteria. dan juga Expected (E) tidak boleh
kurang dari angka 5 untuk cells.
6. Cleaning c. Bila tabel 2x2 dan tidak ada nilai
Merupakan kegiatan pengecekan Expected (E) <5, maka uji yang
kembali untuk melihat kemungkinan- dipakai adalah Continuity
kemungkinan adanya kesalahan- Correction.
kesalahan kode, ketidak lengkapan, d. Bila tabel 2x2 dijumpai nilai
kemudian dilakukan pembentukan atau Expected (E) <5, maka uji yang
koreksi. dipakai adalah Fisher’s Exact Test.
e. Untuk menyimpulkan hasil statistic
Cara Analisis Data sebagai berikut:
1. Analisis Univariat 1) Jika p≤a 0,05 maka Ho ditolak,
Analisis univariat bertujuan berarti ada hubungan antara
untuk menjelaskan atau
variabel bebas dan variabel 2) Misi
terikat. Misi Puskesmas
2) Jika p≥a 0,05 maka Ho Banjarbaru Selatan adalah
diterima, berarti tidak ada sebagai barikut:
hubungan antara variabel bebas a. Meningkatkan kemampuan
dan variabel terikat. dan kemahiran Sumber
Daya Manusia Puskesmas.
HASIL b. Menyelanggarakan
1. Gambaran Umum Tempat Penelitian pelayanan kesehatan yang
a. Data Geografi Lokasi Puskesmas terjangkau oleh semua
Banjarbaru Selatan unsur masyarakat.
Kondisi geografi wilayah c. Menggalang kerjasama
kerja Puskesmas Banjarbaru Selatan dengan seluruh potensi
adalah: Puskesmas Banjarbaru masyarakat dalam rangka
Selatan terletak di Jl. Rambai No. 1, mewujudkan Kecamatan
Kelurahan Guntung Paikat, Banjarbaru Selatan sehat.
Kecamatan Banjarbaru Selatan, d. Menggerakkan masyarakat
Kota Banjarbaru, Provinsi untuk ikut serta dalam
Kalimantan Selatan. Luas wilayah pembangunan kesehatan.
Puskesmas Banjarbaru adalah 21,27 e. Memberdayakan potensi
km² dan berada pada Dataran keluarga dan masyarakat
Tinggi. Puskesmas Banjarbaru dalam mewujudkan
Selatan mempunyai luas wilayah keluarga sehat dan mandiri.
kerja yang terdiri dari 3 (tiga) 3) Motto
Kelurahan. Motto Pusekesmas Banjarbaru
Selatan adalah “Kebersamaan”.
b. Data Demografi Lokasi Sabar dan ikhlas dalam
Puskesmas Banjarbaru Selatan pelayanan, kepuasan pelanggan
1) Pertumbuhan dan Kepadatan dambaan kami.
Penduduk
Jumlah Penduduk di 2. Karakteristik Responden
wilayah kerja Puskesmas Responden dalam peneltian ini
Banjarbaru Selatan pada akhir adalah masyarakat khususnya semua ibu
tahun 2019 adalah sebesar balita yang berada di Wilayah Kerja
32.685 jiwa dengan perincian Puskesmas Banjarbaru Selatan yang
sebagai berikut: telah ditetapkan sebanyak 99 responden
dengan cara mengisi kuesioner yang
Tabel 1. Jumlah Penduduk telah disiapkan. Karakteristik responden
Berdasarkan Jenis Kelamin yang didapatkan dari data responden
yaitu sebagai berikut:
1 Laki-Laki 16.776 jiwa a. Pendidikan
2 Perempuan 15.909 jiwa Distribusi frekuensi
pendidikan responden di Wilayah
c. Visi, Misi, Motto, Tata Nilai dan Kerja Puskesmas Banjarbaru
Kebijakan Mutu Selatan dapat dilihat pada Tabel 2
1) Visi berikut:
Mewujudkan Puskesmas
Berkarakter sebagai pusat
pelayanan kesehatan yang
terdepan dan berkualitas.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Informasi dan Sikap. Variabel tersebut
Berdasarkan Pendidikan Responden dideskripsikan sebagai berikut:
di Wilayah Kerja Puskesmas a. Distribusi Frekuensi Kunjungan
Banjarbaru Selatan Tahun 2021 Ibu Balita Ke Posyandu
Pendidikan F (%) Tabel 4. Distribusi Frekuensi
Tinggi 42 42,4
Kunjungan Ibu Balita ke Posyandu
Menengah 25 25,3
Dasar 32 32,3
di Wilayah Kerja Puskesmas
Total 99 100 Banjarbaru Selatan Tahun 2021
Sumber: Data Primer 2021
Kunjungan Ibu
F (%)
Balita ke Posyandu
Berdasarkan hasil penelitian Aktif 34 34,3
menunjukkan bahwa pendidikan Kurang Aktif 40 40,4
tinggi sebanyak 42 responden Tidak aktif 25 25,3
dengan (42,2%), pendidikan Total 99 100
menengah sebanyak 25 responden Sumber: Data Primer 2021
dengan (25,3%) dan pendidikan
dasar 32 responden dengan (32,3%). Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari 99
b. Pekerjaan responden yang aktif diperoleh
Distribusi frekuensi pekerjaan sebanyak 34 respoden (34,3%) yang
reponden di Wilayah Kerja kurang aktif kunjunganya ke
Puskesmas Banjarbaru Selatan Posyandu dan sebanyak 40 respoden
dapat dilihat pada Tabel 3 berikut: (40,4%). Dan tidak aktif sebanyak
25 responden (25,3%).
Tabel 3. Distribusi Frekuensi
Berdasarkan Pekerjaan Responden b. Distribusi Frekuensi Tingkat
di Wilayah Kerja Puskesmas Pengetahuan Reponden
Banjarbaru Selatan Tahun 2021
Tabel 5. Distribusi Frekuensi
Pekerjaan F (%) Pengetahuan Ibu Balita ke Posyandu
IRT 96 97,0 di Wilayah Kerja Puskesmas
Pedagang 3 3.0 Banjarbaru Selatan Tahun 2021
Total 99 100
Sumber: Data Primer 2021
Pengetahuan F (%)
Baik 41 41,4
Berdasarkan hasil penelitian Cukup 34 34,3
menunjukkan bahwa pekerjaan Ibu Kurang 24 24,2
Rumah Tangga (IRT) berjumlah 96 Total 99 100
responden (97,0%), sedangkan yang Sumber: Data Primer 2021
pedagang berjumlah 3 responden
(3,0%). Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar
3. Analisis Univariat memiliki pengetahuan kurang
Analisis univariat dimasukan sebanyak 24 responden (24,2%),
untuk mendeskripsikan variabel yang dan cukup sebanyak 34 responden
digunakan dalam peneltian ini meliputi (34,3%), yang memiliki
variabel terikat yaitu Kunjungan Ibu pengetahuan baik sebanyak 41
Balita ke Posyandu sedangkan variabel responden (41,4%).
bebasnya yaitu Pengetahuan, Sumber
c. Distribusi Frekuensi Sumber dan Sikap. Hasil uji bivariat disajikan
Informasi Kader Posyandu sebaga berikut:
a. Distribusi Hubungan
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Pengetahuan dengan Kunjungan
Sumber Informasi Kader Posyandu Ibu Balita ke Posyandu di
di Wilayah Kerja Puskesmas Wilayah Kerja Puskesmas
Banjarbaru Selatan 2021 Banjarbaru Selatan tahun 2021
Sumber Informasi F (%)
Baik 51 51,5
Distribusi hubungan
Cukup 48 48,5 pengetahuan dengan Kunjungan Ibu
Kurang - - Balita ke Posyandu di Wilayah
Total 99 100 Kerja Puskesmas Banjarbaru
Sumber: Data Primer 2021 Selatan dapat dilihat pada Tabel 8
berikut:
Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa sumber Tabel 8. Distribusi Hubungan
informasi kader Posyandu yang baik Pengetahuan dengan Kunjungan Ibu
sebanyak 51 responden (51,5%) dan Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja
yang sumber informasi kader Puskesmas Banjarbaru Selatan
Posyandu yang cukup sebanyak 48 Tahun 2021
responden (48,5%).
Kunjungan Ibu Balita
Pengeta- Kurang Tidak Jumlah p-
d. Distribusi Frekuensi Sikap Ibu huan
Aktif
aktif Aktf value
F % F % F % F %
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Sikap Baik 14 34,1 17 41,5 10 24,4 41 100 0,759
Ibu Balita terhadap Posyandu di Cukup 13 38,2 11 32,4 10 29,4 34 100
Wilayah Kerja Puskesmas Kurang 7 29,2 12 50,0 5 20,8 24 100
Banjarbaru Selatan tahun 2021 Total 34 34,3 40 40,4 25 25,3 99 100
Sumber: Data Primer 2021
Sikap Ibu F (%)
Baik 52 52,5 Berdasarkan uji statistik
Cukup 47 47,5 pada Tabel 8 didapatkan bahwa dari
Kurang - -
99 responden yang baik dan aktif
Total 99 100
Sumber: Data Primer 2021 sebanyak 14 responden (34,1%) dan
yang baik dan kurang aktif
Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 17 responden (41,5%).
diketahui bahwa responden Sedangkan responden yang baik dan
memiliki sikap baik sebanyak 52 tidak aktif sebanyak 10 responden
responden (52,5%) dan yang (24,4%), dan cukup dan aktif
memiliki sikap cukup sebanyak 47 sebanyak 13 responden (38,2%),
responden (47,5%). sedangkan cukup dan kurang aktif
sebanyak 11 responden (32,4%),
4. Analisis Bivariat dan cukup dan tidak aktif sebanyak
Analisis bivariat dimasukan 10 responden (29,4%). Pengetahuan
untuk menghubungkan antara variabel kurang dan aktif sebanyak 7
terikat dengan variabel bebas, dalam responden (29,2%) dan pengetahuan
penelitian ini yang menjadi variabel kurang dan kurang aktif sebanyak
terikat yaitu Kunjungan Ibu Balita ke 12 reponden (50,0%) dan
Posyandu sedangkan variabel bebasnya pengetahuan kurang dan tidak aktif
yaitu pengetahuan, Sumber Informasi sebanyak 5 reponden (20,8%). Dari
hasil uji statistik diperoleh nilai
p=0,759 (p>0,05). Hal ini statistik diperoleh nilai p=0,370
menunjukkan bahwa tidak ada (p>0,05). Hal ini menunjukkan
hubungan antara pengetahuan bahwa tidak ada hubungan antara
dengan Kunjungan Ibu Balita ke sumber informasi dengan
Posyandu di Wilayah Kerja Kunjungan Ibu Balita ke Posyandu
Puskesmas Banjrbaru Selatan Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas
2021. Banjarbaru Selatan tahun 2021.

b. Distribusi Hubungan Sumber c. Distribusi Hubungan Sikap Ibu


Informasi dengan Kunjungan Ibu Dengan Kunjungan Ibu Balita Ke
Balita ke Posyandu di Wilayah Posyandu Di Wilayah Kerja
Kerja Puskesmas Banjarbaru Puskesmas Banjarbaru Selatan
Selatan Tahun 2021 Tahun 2021
Distribusi hubungan sumber Distribusi hubungan sikap
informasi dengan kunjungan Ibu dengan kunjungan ibu balita ke
Balita Ke Posyandu Di Wilayah Posyandu di Wilayah Kerja
Kerja Puskesmas Banjarbaru Puskesmas Banjarbaru Selatan
Selatan dapat dilihat pada Tabel 9 dapat dilihat pada Tabel 10 berikut:
berikut:
Tabel 10. Distribusi Hubungan Sikap
Tabel 9. Distribusi Hubungan Ibu Dengan Kunjungan Ibu Balita
Sumber Informasi dengan Ke Posyandu di Wilayah Kerja
Kunjungan Ibu Balita ke Posyandu Puskesmas Banjarbaru Selatan
di Wilayah Kerja Puskesmas tahun 2021
Banjarbaru Selatan 2021
Kunjungan Ibu Balita
Kunjungan Ibu Balita Kurang Tidak Jumlah p-
Aktif
Sumber Kurang Tidak Jumlah p- aktif Aktf value
Aktif F % F % F % F %
Informasi aktif Aktf value
F % F % F % F % Baik 21 40,4 19 36,5 12 23,1 52 100
Baik 16 31,4 24 47,1 11 21,6 51 100 Cukup 13 27,7 21 44,7 13 27,7 47 100 0,412
Cukup 18 37,5 16 33,3 14 29,2 48 100 0,370 Total 34 34,3 40 40,4 25 25,3 99 100
Total 34 34,3 40 40,4 25 25,3 99 100 Sumber: Data Primer 2021
Sumber: Data Primer 2021
Berdasarakan uji statistik
Berdasarkan uji statistik Tabel 10 didapatkan bahwa dari 99
pada Tabel 9 didapatkan bahwa 99 responden dengan sikap ibu baik
responden sumber informasi baik
dan aktif sebanyak 21 responden
dan aktif sebanyak 16 responden
(31,4%) dan sumber informasi baik (40,4%), dan sikap ibu baik dan
dan kurang aktif sebanyak 24 kurang aktif sebanyak 19 responden
responden (47,1%). Sedangkan (36,5%). Dan sikap ibu baik dan
sumber informasi baik dan tidak tidak aktif sebanyak 12 responden
aktif sebanyak 11 responden (23,1%). Sedangkan sikap ibu
(21,6%). Dan sumber informasi cukup dan aktif berjumlah 13
cukup dan aktif sebanyak 18
responden (27,7%), dan sikap ibu
responden (37,5%), dan sumber
informasi cukup dan kurang aktif cukup dan kurang aktif sebanyak 21
sebanyak 16 responden (33,3%) responden (44,7%) dan sikap ibu
sedangkan sumber informasi cukup cukup dan tidak aktif sebanyak 13
dan tidak aktif sebanyak 14 responden (27,7%). Dari hasil uji
responden (29,2%). Dari hasil uji
statistik diperoleh nilai p=0,412 kunjungan ke Posyandu.
(p>0,05). Hal ini menunjukkan Berdasarkan keaktifan ibu balita
bahwa tidak ada hubungan antara dalam kunjungan balita
menunjukkan responden bersifat
sikap dengan Kunjungan Ibu Balita
positif.
ke Posyandu di Wilayah Kerja Menurut Djaiman (2002)
Puskesmas Banjarbaru Selatan juga merupakan faktor lain yang
tahun 2021. mempengaruhi kunjungan balita.
Pada penelitian ini sebagain besar
PEMBAHASAN ibu rumah tangga sebanyak
1. Analisis Univariat mendapatkan informasi penting
a. Distribusi Frekuensi Kunjungan tentang perkembangan balitanya
Ibu Balita ke Posyandu di dari Posyandu. Hal ini karena Ibu
Wilayah Kerja Puskesmas Rumah Tangga mempunyai waktu
Banjarbaru Selatan Tahun 2021 lebih banyak untuk beristirahat dan
Berdasarkan hasil penelitian meluangkan waktunya membawa
yang telah dilakukan pada anaknya ke Posyandu.
pengunjung ibu balita ke Posyanu
wilayah kerja Puskesmas b. Distribusi Frekuensi Pengetahuan
Banjarbaru Selatan pada Tabel 4 Ibu Balita ke Posyandu di
diketahui bahwa menunjukkan Wilayah Kerja Puskesmas
sebagian besar responden memiliki Banjarbaru Selatan Tahun 2021
kunjungan yang aktif sebanyak 34 Berdasarkan hasil penelitian
responden (34,3%), dan yang yang telah dilakukan pada
kurang aktif sebanyak 40 pengetahuan ibu balita ke Posyandu
respondnen (40,4%) sedangkan di wilayah kerja Puskesmas
yang tidak aktif sebanyak 25 Banjarbaru Selatan pada Tabel 5
responden (25,3%). Dari data diketahui bahwa menunjukkan
tersebut diketahui bahwa sebagian sebagian besar responden memiliki
besar ibu aktif membawa balitanya pengetahuan yang baik sebanyak 41
untuk datang ke Posyandu. Balita responden (41,4%).
dikatakan aktif bila melakukan Menurut Erfandi (2011) ada
kunjungan ≥ 8 kali setiap tahun. beberapa faktor yang
Sativa, 2014 mengatakan mempengaruhi pengetahuan antara
kunjungan merupakan aktivitas lain pendidikan, mass media atau
seseorang dalam perihal mendatangi informasi, sosial budaya dan
suatu objek tertentu. Kunjungan ekonomi, lingkungan, pengalaman,
balita ke Posyandu untuk dan umur. Pengetahuan bukanlah
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuatu yang sudah ada dan tersedia
misalnya penimbangan, imunisasi, dan sementara orang lain tinggal
penyuluhan kesehatan dan lain menerimanya. Pengetahuan adalah
sebagainya. sebagai suatu pembentukan yang
Pengetahuan yang dimiliki terus menerus oleh seseorang yang
ibu juga mempengaruhi keaktifan setiap saat mengalami reorganisasi
kunjungan balita, pemahaman ibu karena adanya pemahaman-
tentang pentingnya manfaat pemahaman baru.
Posyandu dalam memantau Ibu balita dengan
kesehatan dan tumbuh kembang pengetahuan baik namun memliki
anaknya, akan meningkatkan frekuensi penimbangan atau
kesadaran ibu dalam melakukan kunjungan kurang dapat dikaitkan
dengan kesibukan ibu, umur balita, Tabel 7 diketahui bahwa
imunisasi balita dan kesehatan menunjukkan sebagian besar
balita. Kesibukan ibu pada saat hari responden memiliki yang baik
penimbangan di Posyandu akan sebanyak 62 responden (62,6%).
menyebab kan ibu tidak sempat Hasil tersebut berarti lebih
membawa balitanya ke Posyandu. banyak responden yang bersikap
Umur balita yang semakin tinggi positif karena menurut Notoatmodjo
dimana imunisasi balita telah (2007) sikap merupakan reaksi atau
lengkap dan keadaan balita sehat respon yang masih tertutup dari
sehingga ibu beranggapan tidak seseorang terhadap stimulus atau
perlu lagi membawa balita ke objek. Reaksi atau respon tersebut
Posyandu. berupa memahami, merespon,
menghargai dan bertanggung jawab.
c. Distribusi Frekuensi Sumber Selain itu sikap merupakan dasar
Informasi Kader Posyandu Di untuk membuat respon atau
Wilyah Kerja Puskesmas berperilaku dalam cara yang tertentu
Banjarbaru Selatan 2021 yang dipilihnya
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan pada sumber 2. Analisis Bivariat
informasi ibu balita ke Posyandu di a. Hubungan pengetahuan dengan
wilayah kerja Puskesmas Kunjungan Ibu Balita Ke
Banjarbaru Selatan pada Tabel 6 Posyandu Di Wilayah Kerja
diketahui bahwa menunjukkan Puskesmas Banjarbaru Selatan
sebagian besar responden memiliki Tahun 2021
yang baik sebanyak 51 responden Berdasarkan uji chi square
(51,1%). dengan p-value = 0,759>0,05 yang
Petugas kesehatan atau kader artinya tidak ada hubungan antara
Posyandu memberikan informasi pengetahuan dengan Kunjungan Ibu
mengenai pentingnya pemberian Balita ke Posyandu di Wilayah
imunisasi bagi bayi, menyebarkan Kerja Puskesmas Banjarbaru
informasi yang dilakukan petugas Selatan Tahun 2021.
kesehatan atau kader Posyandu Hubungan antara
yaitu memberikan penyuluhan saat pengetahuan dengan kunjungan
dilakukan Posyandu dan tenaga balita ke Posyandu di Wilayah
kesehatan menyampaikan informasi Kerja Puskesmas Banjarbaru
kepada ibu yang datang membawa Selatan, diketahui tidak ada
bayinya bahwa penting diberikan hubungan ibu balita dengan
imunisasi kepada bayi agar pengetahuan cukup namun memiliki
terhindar dari penyakit polio, frekuensi kunjungan balita kurang
campak, batuk rejan, tetanus dan dapat dikaitkan dengan kesibukan
hepatitis. ibu, umur balita, imunisasi balita
dan kesehatan balita. Kesibukan ibu
d. Distribusi Frekuensi Sikap Ibu di rumah bekerja pada saat hari
Balita terhadap Posyandu Di Di penimbangan di Posyandu akan
Wilayah Kerja Puskesmas menyebabkan ibu tidak sempat
Banjarbaru Selatan tahun 2021 membawa balitanya ke Posyandu.
Berdasarkan hasil penelitian Umur balita yang semakin tinggi
yang telah dilakukan pada sikap ibu dimana imunisasi balita telah
balita ke Posyandu di wilayah kerja lengkap dan keadaan balita sehat
Puskesmas Banjarbaru Selatan pada sehingga ibu beranggapan tidak
perlu lagi membawa balita ke Maka dapat disimpulkan
Posyandu (Suryaningsih, Hestri bahwa tidak ada hubungan antara
2012). sumber informasi dengan kunjungan
Penelitian ini tidak sejalan ibu balita ke Posyandu di Wilayah
dengan penelitian sebelumnya yang Kerja Puskesmas Banjarbaru
dilakukan oleh (Rhahadjeng Selatan penelitian ini yang
Maristya palupi 2012) yang berjudul mengatakan Pengaruh Sumber
“Hubungan Pengetahuan Ibu Informasi terhadap kunjungan ibu
Tentang Kegiatan Posyandu dengan balita merupakan fungsi yang
Kunjungan Balita di Posyandu bersifat penting dalam memberikan
Ngesti Rahayu, Kradenan” bantuan agar mengurangi rasa
hubungan pengetahuan ibu tentang cemas sesorang.
kegiatan Posyandu dengan Ibu yang tidak aktif dan
kunjungan balita. Hal ini kurang aktif berkunjung ke
menunjukkan bahwa terdapat posyandu mengakibatkan ibu
hubungan yang baik antara kurang mendapatkan informasi
pengetahuan ibu dengan kunjungan tentang pentingnya status gizi balita,
balita. tidak mendapat dukungan dan
Penelitian ini tidak bisa dorongan dari petugas kesehatan
menjawab hipotesis penelitian apabila ibu mempunyai
bahwa ibu yang memiliki permasalahan kesehatan pada
pengetahuan yang kurang balitanya, serta pemantauan
mempunyai peluang kunjungannya pertumbuhan dan perkembangan
ke Posyandu dibandingkan balitayang tidak dapat terpantau
pengetahuannya yang baik dan secara ptomal, karena pemantauan
cukup. Walaupun secara hasil pertumbuhan balita dapat dilihat
statistik pengetahuan tidak memalui KMS (Yurika, Dewi,
menunjukkan hubungan yang 2009).
relevan, namun pengetahuan Penelitian ini sejalan dengan
merupkan salah satu faktor yang Fauziah (2013) yang berjudul
berhubungan dengan kunjungan ibu “Hubungan Antara Faktor
balita ke Posyandu. Renforcing dan Aksesabilitas
Posyandu dengan Kunjungan Ibu
b. Distribusi Hubungan Sumber Membawa Anak Balita ke Posyandu
Informasi Dengan Kunjungan Ibu di Desa Rasau Jaya 1” menunjukkan
Balita Ke Posyandu Di Wilayah tidak ada hbungan antara sumber
Kerja Puskesmas Banjarbaru informasi dengan kunjungan ibu
Selatan Tahun 2021 membawa balita ke Posyandu.
Berdasarkan uij chi square Sumber informasi adalah suatu hal
dengan p-value=0,370 (p>0,05). Hal yang dapat dilakukan oleh
ini menunjukkan bahwa tidak ada seseorang sehingga mengetahui
hubungan antara sumber informasi tentang hal yang baru, dan
dengan Kunjungan Ibu Balita ke mempunyai ciri-ciri, dapat dilihat
Posyandu di Wilayah Kerja dan dipelajari, diteliti dan dikaji,
Puskesmas Banjarbaru Selatan dimanfaatkan dan dikembangkan
Tahun 2021. Penelitian yang telah dalam kegiatan-kegiatan.
dilakukan penginformasian para Penelitian ini tidak bisa
petugas kader kepada ibu balita menjawab hipotesis penelitian
memilki hasil yang baik. bahwa sumber informasi cukup
mempunyai peluang kunjungan
yang aktif dan kurang aktif. KESIMPULAN
Meskipun secara hasil statistik Berdasarkan hasil penelitian dan
sumber informasi menunjukkan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai
tidak ada hubunganya dengan berikut:
kunjungan ibu balita ke Posyandu. 1. Kunjungan ibu balita ke Posyandu di
Wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru
c. Distribusi Hubungan Sikap Ibu Selatan Tahun 2021 yaitu aktif adalah
Dengan Kunjungan Ibu Balita Ke sebanyak 34 responden (34,3%).
Posyandu Di Wilayah Kerja 2. Pengetahuan ibu balita ke Posyandu di
Puskesmas Banjarbaru Selatan Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru
Tahun 2021 Selatan Tahun 2021 yaitu baik adalah
Berdasarkan uij chi square sebanyak 41 responden (41,4%).
dengan p-value = 0,370>0,05 yang 3. Sumber informasi kader terhadap ibu
artinya tidak ada hubungan antara balita ke Posyandu di Wilayah Kerja
sikap dengan Kunjungan Ibu Balita Puskesmas Banjarbaru Selatan Tahun
ke Posyandu di Wilayah Kerja 2021 yaitu sebanyak 51 responden
Puskesmas Banjrbaru Selatan Tahun (51,1%).
2021. 4. Sikap ibu balita ke Posyandu di wilayah
Ibu balita dengan sikap baik Kerja Puskesmas Banjarbaru Selatan
namun memiliki kunjungan balita Tahun 2021 yaitu sebanyak 52
kurang aktif dapat dikaitkan dengan responden (52,2%).
jarak tempat tinggal, akses 5. Tidak ada hubungan pengetahuan
transportasi dan kesibukan yang dengan kunjungan ibu balita ke
membuat lupa untuk membawa Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas
balitanya ke Posyandu. Banjarbaru Selatan Tahun 2021 (p
Ibu balita memiliki sikap value=0,759).
baik dan aktif dapat dikaitkan 6. Tidak ada hubungan sumber informasi
dengan faktor lain seperti pengaruh dengan kunjungan ibu balita ke
teman sebaya dan dukungan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas
keluarga atau suami. Adanya Banjarbaru Selatan Tahun 2021 (p
pengaruh dari teman sebaya yang value=0,370).
mengajak untuk aktif ke Posyandu, 7. Tidak ada hubungan sikap ibu dengan
sehingga adanya semangat kunjungan ibu balita ke Posyandu di
tersendiri karena memiliki rekan Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru
untuk bersama-sama pergi ke Selatan Tahun 2021 (p value=0,412).
Posyandu. Faktor lain yang juga
mempengaruhi ibu yaitu adanya Adapun saran yang dapat diberikan
dukungan keluarga yang dapat yaitu sebagai berikut:
memotivasi ibu sehingga ibu aktif 1. Bagi petugas kesehatan
menimbang balitanya ke Posyandu. Petugas kesehatan hendaknya
Hasil penelitian ini belum memberikan informasi kesehatan setiap
bisa menjawab hipotesis yang ada kegiatan Posyandu, misalnya
mengatakan ibu yang memiliki pertumbuhan dan perkembangan balita
sikap baik mempunyai peluang manfaat vitamin A, makanan bergizi,
kunjungan ke Posyandunya yang imunisasi, keluarga berencana. Sehingga
kurang aktif. dapat mempengaruh sikap ibu balita
untuk lebih aktif dan kegiatan Posyandu.
2. Bagi peneliti selanjutnya Jurnal
Dapat melakukan dan Agustina, Isna Fitriana. 2017. Partisipasi
meningkatkan jumlah populasi dan Masyarakat dalam Posyandu di
sampel serta jumlah variabel penelitian, Kecamatan Sidoarjo. JKM (Jurnal
sehingga diketahui faktor apa saja yang Kebijakan dan Manajemen Publik).
paling dominan yang berhubungan
dengan perilaku ibu balita ke Posyandu. Diagama, Wahyudi., Amir, Yufitriana., &
Hasneli, Yesi. 2019. Hubungan
UCAPAN TERIMA KASIH Jumlah Kunjungan Posyandu dengan
Dengan segala kerendahan hati, Status Gizi Balita (1-5 Tahun).
peneliti mengucapkan terima kasih yang Erfandi. 2013. Pengetahuan dan Faktor-
sebesar-besarnya kepada Bapak Chandra, faktor yang Mempengaruhi. Diunduh
SKM., M.Kes, selaku Kepala Program Studi melalui http://forbetterhealth.com.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Mufarikhin, Muhammad. 2019. Tingkat
Banjari, kepada Ibu Asrinawaty, S.Kom, Partisipasi Ibu dalam Program
M.Kes, selaku Dosen Pembimbing I, dan Posyandu dengan Status Gizi Anak
Bapak Deni Suryanto, SKM., M.Kes, selaku Balita.
Dosen Pembimbing II yang telah berkenan
meluangkan waktunya dengan penuh Puspita, Sari, dkk. 2018. Partisipasi
kesabaran, ketekunan, dan keikhlasan untuk Masyarakat dalam Mengikuti
memberikan saran, arahan, dan bimbingan Kegiatan Posyandu Mawar di
dalam penulisan skripsi ini, serta kepada Kecamatan Indralaya Ogan. Jurnal
semua pihak yang tidak dapat peneliti Pendidikan dan Pemberdayaan
sebutkan satu persatu yang telah banyak Masyarakat.
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Sari, Chanif Kurnia. 2021. Faktor-Faktor
DAFTAR PUSTAKA yang Mempengaruhi Kunjungan
Laporan Balita di Posyandu. Jurnal.
Kementrian Kesehatan. 2020. Dari Situ
Promkes. Kemkes.go.id. Sensussiana, Titis & Fajarini, Yuniar Ika.
2018. Hubungan Karakteristik Ibu
Kemenkes RI. 2020. Profil Kesehatan dengan Kunjungan Balita ke
Indonesia Tahun 2019. Jakarta. Posyandu di Desa Dlangu
Kecamatan Butuh Kabupaten
Kemenkes RI. 2014. Profil Kesehatan Purworejo.
Indonesia Tahun 2014. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI. Utami, Andiani Putri. 2017. Analisis
Partisipasi Masyarakat dalam
Permenkes. 2019. Tentang Pusat Kesehatan Pelaksanaan Posyandu di Kelurahan
Masyarakat (Puskesmas) 2019. Padang Sarai Wilayah Kerja
Jakarta. Puskesmas Anak Air. Jurnal.

Puskesmas Banjarbaru Selatan. 2019. Data Buku


Kunjungan Ibu Balita ke Posyandu Arikunto, S. 2002. Pengukuran Sumber
2019. Laporan Informasi Pengukuran Pengetahuan
Pengukurn Sikap. Jakarta: Rineka
Cipta.
Damiati, dkk. 2017. Perilaku Konsumen. Membawa Balita ke Posyandu Balita
Depok: Rajawali Pers. ke Posyandu di Desa Makmur
Kecamatan Gunung Sahilah. Skripsi.
Djaiman. 2002. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Balita Berkunjung ke Bazikho, Herisman. 2018. Hubungan
Posyandu. Jakarta: Litbang Depkes Partisipasi Ibu ke Posyandu dan
RI. Kelengkapan Imunisasi Dengan
status Gizi Anak Usia 12-59 Bulan di
Effendi, Ruslan dkk. 2016. Kerusakan Gigi Desa Tanjung Gusti Diwilayah Kerja
Pasca Perawatan Endodontic. Puskesmas Petumbukan. Program
Surabaya: Airlangga Univesity Press. Studi Diploma IV Gizi.
Elisa. 2017. Sikap dan Faktor yang Cahyanti, Anis. 2016. Pelaksanaan Program
Berpengaruh, Buku Ajar Posyandu (Studi Kasus di Desa Madu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Kecamatan Mojosongo Kabupaten
Medika. Boyolali). Skripsi.

Jogiyanto, HM. 2017. Analisis & Desain Djola, Rolavensi. 2012. Hubungan Antara
Sistem Informasi: Pendekatan Tingkat Pendapatan Keluarga dan
Terstruktur, Teori, dan Aplikasi Pola Asuh dengan Status Gizi Anak
Bisnis, Edisi Ketiga. Yogyakarta: Balita di Desa Bongkudai Kecamatan
Andi. Modayang Barat. Diakses pada 1
Januari 2017 di http://fkm.unsrat.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan ac.id.
dan Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Estuti, Deasy Hanura. 2014. Partisipasi
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Masyarakat dalam layanan Posyandu
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Berbasis Masyarakat Terhadap
Rineka Cipta. Pertumbuhan Balita (di desa
Mergowati Kecamatan Kedu
Norfai. 2021. Kesulitan dalam Menulis Kabupaten Temanggung). Skripsi.
Karya Tulis Ilmiah Kenapa Fakultas Ilmu Pendidikan,
Bingung?. Klaten: Lakeisha. Universitas Negeri Semarang.
Diakses Pada Tanggal 06 Agustus
Pedoman Skripsi. 2021. Universitas Islam 2020.
Kalimantan Muhammad Arsyad Al-
Banjari Banjarmasin. Fakultas Ilmu Fatimah, Sari., Nislawaty., & Hastuty,
Kesehatan Masyarakat. Banjarmasin. Milda. 2019. Hubungan Keaktifan
Kader dengan Kunjungan Posyandu
Riyanto, Agus. 2013. Pengetahuan dan di Desa Rumbio UPTD Puskesmas
Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Kampar.
Jakarta: Salemba Medika.
Munawarah, Syarifah. 2020. Partisipasi
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Masyarakat dalam Program
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Kesehatan Ibu dan Anak di Posyandu
Bandung: Alfabeta. Gampong Blang Kecamatan
Darussalam Kabupaten Aceh Besar.
Skripsi, Tesis Skripsi. Universitas Islam Ar-Rany.
Amalia, P dan Widawati. 2018. Hubungan
Pengetahuan dan Sikap tentang Gizi Notoatmodjo. 2010. Instrumen Penelitian.
dengan Keaktifan Ibu dengan file:///C:/Users/abdurrahman/
Downloads/Documents/jtptunimus-
gdl-ifasarig0e-5905-3-babiii.pdf

Sativa. 2016. Hubungan Pekerjaan dengan


Keaktifan Ibu Balita dalam Kegiatan
Posyandu di Posyandu. Skripsi.

Suryaningsih, C. 2012. Pengaruh


Demonstrasi dan Penampingan
Menyusui Terhadap Motivasi dan
Kemampuan Ibu dalam Pemberian
ASI. Universitas Indonesia.

Tri Darmoko dan Hendro. 2018. Pengaruh


Tingkat Pengetahuan Dengan
Motivasi Masyarakat Desa Doho
Kec. Dolopo Tentang Kegiatan
Donor Darah di Unit Transfusi
Darah PMI Kabupaten Madiun.
Skripsi Stikes Bhakti Mulia Madiun.

Yuliana, E. 2017. Analisis Pengetahuan


Siswa Tentang Makanan yang Sehat
dan Bergizi Terhadap Pemilihan
Jajanan di Sekolah. Diakses dari
http://repository.ump.ac.id/4114/3/Erl
in%20Yuliana_BAB%20II.pdf.

Yurika, Dewi. 2009. Efektifitas Pendidikan


Kesehatan terhadap Pengetahuan,
Sikap dan Keterampilan Ibu dalam
Pemantauan Perkembangan Balita di
Kelurahan Sukaramai Kecamatan
Baiturrahman Banda Aceh. Tesis
Magister. Depok: Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia.

You might also like