Professional Documents
Culture Documents
Untitled
Untitled
ABSTRACT
This study aims to analyze whether job satisfaction mediates the effect of affective commitment and
training on nurse performance. The population is all nurses in Tugurejo Hospital as many as 432
people, while the sample taken as many as 235 respondents with random sampling technique and
which can be processed in 195 copies. The results of hypothesis testing show that affective
commitment has a positive and significant effect on job satisfaction, the higher the affective
commitment, the higher job satisfaction. Training has a positive and significant effect on job
satisfaction, the better the training, the higher job satisfaction. Job satisfaction has a positive and
significant effect on nurse performance, the higher the job satisfaction, the higher the nurse's
performance. Affective commitment has a positive and significant effect on nurse performance, the
higher the affective commitment, the higher the nurse's performance. Training has a positive and
significant effect on nurses' performance, the better the training conducted, the higher the nurse's
performance. The results of the analysis using the Sobel test find job satisfaction mediates the effect
of affective commitment on nurse performance. This proves that the higher job satisfaction
increases the influence of affective commitment on nurse performance. Job satisfaction mediates
the effect of training on nurse performance. This proves that the higher job satisfaction increases
the influence of training on nurse performance.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah kepuasan kerja memediasi pengaruh komitmen
afektif dan pelatihan terhahap kinerja perawat. Populasinya adalah seluruh perawat di RSUD
Tugurejo sebanyak 432 orang, sedangkan sampel yang diambil sebanyak 235 responden dengan
teknik random sampling dan yang dapat diolah sejumlah 195 eksemplar. Hasil pengujian hipotesis
menunjukan komitmen afektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, semakin
tinggi komitmen afektif maka semakin tinggi kepuasan kerja. Pelatihan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja, semakin baik pelatihan maka semakin tinggi kepuasan kerja.
Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat, semakin tinggi
kepuasan kerja maka semakin tinggi kinerja perawat. Komitmen afektif berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja perawat, semakin tinggi komitmen afektif maka semakin tinggi kinerja
perawat. Pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat, semakin baik
pelatihan yang dilakukan maka semakin tinggi kinerja perawat. Hasil analisis menggunakan uji
Sobel menemukan kepuasan kerja memediasi pengaruh komitmen afektif terhadap kinerja perawat.
Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka semakin meningkatkan pengaruh
komitmen afektif terhadap kinerja perawat. Kepuasan kerja memediasi pengaruh pelatihan terhadap
kinerja perawat. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka semakin
meningkatkan pengaruh pelatihan terhadap kinerja perawat.
79
No. 45 / Th. XXV / Oktober 2018 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
80
No. 45 / Th. XXV / Oktober 2018 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
2017; Indarti, 2017), penelitian Murty dalam proses pengubahan sikap dan
(2012) menyatakan bahwa komitmen perilaku seseorang maupun peningkatan
organisasi tidak berpengaruh terhadap keterampilan dalam membentuk
kinerja karyawan. Demikian pula Nurdin kedewasaan melalui upaya pengajaran
(2016) juga menyatakan bahwa kinerja dan pelatihan. Penelitian mengenai
karyawan tidak dipengaruhi oleh pelatihan yang dikaitkan dengan kinerja
komitmen organisasi. Oleh sebab itu, karyawan telah diteliti oleh banyak
untuk membedakan penelitian-penelitian peneliti, diantaranya adalah Supatmi
sebelumnya, maka dalam penelitian ini (2013) dalam penelitiannya menyebutkan
difokuskan pada komitmen afektif, yang bahwa pelatihan berpengaruh terhadap
merupakan salah satu komponen dari kinerja karyawan. Thaief (2015)
menyebutkan pula bahwa pelatihan
Komitmen Organisasi memiliki pengaruh terhadap kinerja
Komitmen afektif adalah sebuah pekerjaan karyawan. Selanjutnya Karina
kekuatan yang membuat kontribusi (2017), Nugroho (2017), Rugian (2017),
karyawan pada peningkatan kinerja Saw (2017), Sinurat (2017), dan Sunarti
organisasi (Kim, 2014). Allen & Meyer (2017) menyebutkan bahwa pelatihan
(1990) menyatakan bahwa “Komitmen memiliki peran penting terhadap kinerja
afektif mempunyai pengaruh yang positif karyawan. Semakin efektif pelatihan
terhadap kinerja karyawan”, sehingga yang diberikan oleh organisasi kepada
karyawan dengan komitmen afektif yang para karyawan, maka hal tersebut
tinggi akan memiliki kinerja yang semakin dapat meningkatkan kinerja
cenderung mengalami peningkatan mereka.
(Gelderen, 2016). Parinding (2017) juga Salah satu fokus permasalahan dari
menyatakan bahwa komitmen afektif penelitian ini adalah adanya perbedaan
memiliki pengaruh terhadap kinerja penelitian (research gap) terkait
karyawan. hubungan antara variabel komitmen
Selain faktor komitmen, faktor organisasi dengan kinerja karyawan.
yang dapat berhubungan dengan kinerja Apriliana (2013), Sapitri (2016), Akbar
karyawan adalah pelatihan (Saw, 2017). (2017), Franco (2017) dan Indarti (2017)
Menurut Daryanto dan Bintoro (2014) menyebutkan bahwa komitmen
pelatihan adalah rancangan suatu sistem organisasi berpengaruh signifikan
81
No. 45 / Th. XXV / Oktober 2018 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
82
No. 45 / Th. XXV / Oktober 2018 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
83
No. 45 / Th. XXV / Oktober 2018 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
84
No. 45 / Th. XXV / Oktober 2018 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
85
No. 45 / Th. XXV / Oktober 2018 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
Komitmen H6
Afektif (X1) H4
H1
Kepuasan Kinerja
H3
Kerja Perawat
(Y1) (Y2)
H2
Pelatihan
H5
(X2)
H7
Sumber: beberapa penelitian, dikembangkan untuk penelitian ini.
86
No. 45 / Th. XXV / Oktober 2018 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
87
No. 45 / Th. XXV / Oktober 2018 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
persamaan dalam analisis jalur yang dan yang berumur 41 tahun sampai
digunakan dari penelitian ini adalah dengan 50 tahun sebanyak 32 orang atau
sebagai berikut: 16,41%, dan responden yang berumur
a. Y1 = β1X1 + β 2 X2 + e1 (Jalur I) lebih dari 50 tahun sebanyak 1 orang atau
b. Y2 = β3Y1+ β 4X1+ β 5X2 + e2 0,51%. Untuk tingkat pendidikan
(Jalur II) responden adalah responden lulusan D3
Dimana: sebanyak 154 orang atau 78,97%, dan
Y1 : Kepuasan Kerja berpendidikan S1 sebanyak 41 orang atau
Y2 : Kinerja Perawat 21,03%. Untuk masa kerja responden
X1 : Komitmen Afektif adalah responden dengan masa kerja
X2 : Pelatihan antara 0-10 tahun yaitu sebanyak 92
β : Koefisiensi regresi orang atau 47,18%, masa kerja antara 11
e : Error / residu sampai 20 tahun sebanyak 84 orang atau
43,08%, dan masa kerja lebih dari 20
HASIL DAN PEMBAHASAN tahun sebanyak 19 orang atau 9,74%.
Kuesioner yang dibagikan kepada
responden adalah sebanyak 235 Hasil Deskripsi Jawaban Responden
eksemplar, dan terdapat 201 eksemplar Hasil deskripsi jawaban responden
yang kembali, 28 eksemplar tidak menunjukkan bahwa nilai indeks variabel
kembali, serta 6 eksemplar tidak diisi komitmen afektif sebesar 79,1, yang
dengan lengkap sehingga kuesioner yang artinya bahwa nilai indeks variabel
dapat diolah sebanyak 195 eksemplar. komitmen afektif berada pada kategori
baik/tinggi. Untuk nilai indeks pelatihan
Hasil Deskripsi Profile Responden sebesar 76,9, yang artinya bahwa nilai
Hasil deskripsi profile responden indeks variable pelatihan berada pada
menunjukkan 54 orang atau 27,69% kategori baik/tinggi. Untuk nilai indeks
adalah laki-laki dan 141 orang atau variabel kepuasan kerja sebesar 71,5,
72,31% adalah perempuan. Untuk umur yang artinya bahwa nilai indeks variabel
responden adalah responden yang kepuasan kerja berada pada kategori
berumur kurang dari 30 tahun sebanyak baik/tinggi, dan untuk nilai indeks
72 orang atau 36,92%, yang 31 sampai 40 variabel kinerja perawat sebesar 84,3,
tahun sebanyak 90 orang atau 46,15% yang artinya bahwa nilai indeks variabel
88
No. 45 / Th. XXV / Oktober 2018 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
89
No. 45 / Th. XXV / Oktober 2018 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
90
No. 45 / Th. XXV / Oktober 2018 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
sehingga dapat disusun persamaan regresi sebagai variabel mediasi dari pengaruh
(jalur II) sebagai berikut: komitmen afektif terhadap kinerja
Y2 = β3 Y1 + β4 X1+ β5 X2 + e2, perawat terbukti.
sehingga: Y2 = 0,429 Y1+ 0,289 X1 + Hasil analisis pada variabel
0,196 X2 + e2 kepuasan kerja dalam memediasi
Dengan demikian dapat diketahui pengaruh pelatihan terhadap kinerja
bahwa β3 = 0,429 (positif) artinya perawat adalah z hitung = 3,893 dengan
kepuasan kerja berpengaruh positif tingkat signifikansi 0.05, maka dapat
terhadap kinerja perawat, semakin tinggi disimpulkan bahwa koefisien mediasi
kepuasan kerja maka semakin tinggi signifikan dan berarti bahwa kepuasan
kinerja perawat. Kemudian β4 = 0,289 kerja memediasi pengaruh pelatihan
(positif) artinya komitmen afektif terhadap kinerja perawat. Hal ini
berpengaruh positif terhadap kinerja membuktikan hipotesis 7 (H7) bahwa
perawat, semakin tinggi komitmen afektif kepuasan kerja sebagai variabel mediasi
maka semakin tinggi kinerja perawat. dari pengaruh pelatihan terhadap kinerja
Sedangkan β5 = 0,196 (positif) artinya perawat terbukti.
pelatihan berpengaruh positif terhadap
kinerja perawat, semakin baik pelatihan SIMPULAN DAN REKOMENDASI
maka semakin tinggi kinerja perawat. Berdasarkan hasil analisis
penelitian dapat diambil beberapa
Hasil Uji Mediasi simpulan sebagai berikut:
Hasil analisis pada variabel 1. Hasil pengujian hipotesis menunjukan
kepuasan kerja dalam memediasi bahwa komitmen afektif berpengaruh
pengaruh komitmen afektif terhadap positif dan signifikan terhadap
kinerja perawat adalah z hitung = 5,451 kepuasan kerja, sehingga dapat
dengan tingkat signifikansi 0,05, maka diinterpretasikan bahwa semakin
dapat disimpulkan bahwa koefisien tinggi komitmen afektif maka semakin
mediasi signifikan dan berarti bahwa tinggi kepuasan kerja.
kepuasan kerja memediasi pengaruh 2. Pelatihan berpengaruh positif dan
komitmen afektif terhadap kinerja signifikan terhadap kepuasan kerja,
perawat. Hal ini membuktikan hipotesis 6 sehingga dapat diinterpretasikan
(H6) bahwa kepuasan kerja adalah
91
No. 45 / Th. XXV / Oktober 2018 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
bahwa semakin baik pelatihan maka tinggi kepuasan kerja maka semakin
semakin tinggi kepuasan kerja. meningkatkan pengaruh pelatihan
3. Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja perawat.
dan signifikan terhadap kinerja
perawat, sehingga dapat Rekomendasi yang dapat diberikan dari
diinterpretasikan bahwa semakin penelitian ini adalah:
tinggi kepuasan kerja maka semakin 1. Hasil penelitian ini menunjukan
tinggi kinerja perawat. bahwa komitmen afektif berpengaruh
4. Komitmen afektif berpengaruh positif positif terhadap kepuasan kerja dan
dan signifikan terhadap kinerja selanjutnya akan dapat meningkatkan
perawat, sehingga dapat kinerja perawat. Berikut hal yang
diinterpretasikan bahwa semakin dapat dilakukan untuk meningkatkan
tinggi komitmen afektif maka semakin komitmen afektif:
tinggi kinerja perawat. a. Memperlakukan perawat dengan
5. Pelatihan berpengaruh positif dan penghargaan, perawat harus
signifikan terhadap kinerja perawat merasa bahwa mereka bernilai
sehingga dapat diinterpretasikan dan berharga.
bahwa semakin baik pelatihan yang b. Manajemen seharusnya
dilakukan maka semakin tinggi kinerja berorientasi pada masyarakat
perawat. (dalam hal ini pasien).
6. Hasil analisis variabel mediasi dengan c. Manajemen harus menjabarkan
menggunakan uji Sobel, menemukan secara jelas pekerjaan dan
bahwa kepuasan kerja memediasi tanggung jawab perawat.
pengaruh komitmen afektif terhadap 2. Hasil penelitian ini juga menunjukan
kinerja perawat. Hal ini membuktikan bahwa pelatihan berpengaruh positif
bahwa semakin tinggi kepuasan kerja terhadap kepuasan kerja dan
maka semakin meningkatkan pengaruh selanjutnya akan dapat meningkatkan
komitmen afektif terhadap kinerja kinerja perawat. Berikut hal yang
perawat. dapat dilakukan untuk meningkatkan
7. Kepuasan kerja memediasi pengaruh kualitas pelatihan:
pelatihan terhadap kinerja perawat. a. Perlunya membuat variasi dalam
Hal ini membuktikan bahwa semakin penyampaian materi. Ada banyak
92
No. 45 / Th. XXV / Oktober 2018 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
93
No. 45 / Th. XXV / Oktober 2018 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
94
No. 45 / Th. XXV / Oktober 2018 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
95
No. 45 / Th. XXV / Oktober 2018 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
Ni’mah, U., Yulianeu, Y., & Hasiholan, Rugian, M.S., Saerang, I., & Lengkong,
L. B, 2017, “Pengaruh Motivasi, V, 2017, “Pengaruh Disiplin
Kepuasan Dan Disiplin Kerja Kerja, Pelatihan, Kualitas
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kehidupan Kerja dan Konflik
Pada Karyawan Loenpia Mbak Pekerjaan-Keluarga Terhadap
Liem)”, Journal of Management, Kinerja Karyawan (Studi Kasus
3(3). pada PT Bank BTPN Tbk Cabang
Utama Manado)”, Jurnal EMBA,
Nugroho, S., Haryono, A.T., & Hasiolan, Vol.5 No.2 Hal. 487 – 498
L.B, 2017, “Pengaruh Pelatihan
Kerja, Motivasi dan Pemberian Sapitri, R, 2016, “Pengaruh Komitmen
Insentif Terhadap Kinerja Pegawai Organisasi Terhadap Kinerja
Dinas Pertanian Kota Semarang” Karyawan Perusahaan Listrik
Journal of Management, 3(3). Negara Area Pekanbaru”, Jurnal
Online Mahasiswa (JOM) Bidang
Nurdin, S., & Rohendi, A, 2016, “Gaya Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 3(2),
Kepemimpinan Transformasional, 1-9.
Budaya Organisasi, Dan Kinerja
Karyawan dengan Mediasi Saw, Q. S., Lim, C. Y., Mok, Y. J., Chin,
Komitmen Organisasi”, Jurnal Z. D., & Tey, Y. L, 2017, Study Of
Ecodemica: Jurnal Ekonomi, In-Service Training, Job
Manajemen, dan Bisnis, 4(1), 86- Promotion, Working Environment
100 and Work Passion on Job
Performance among the Primary
Parinding, R. G, 2017, “Analisis Schools‟ English Teacher in
Pengaruh Komitmen Afektif, Malaysia, Doctoral dissertation,
Komitmen Berkelanjutan, Dan UTAR.
Komitmen Normatif Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. Siengthai, S., & Pila-Ngarm, P, 2016,
Pegadaian (Persero) Cabang “The interaction effect of job
Ketapang”, MAGISTRA: Jurnal redesign and job satisfaction on
Ilmu Manajemen, 1(2), 88-107. employee performance”, Evidence-
based HRM:a Global Forum for
Platis, C., Reklitis, P., & Zimeras, S, Empirical Scholarship, Vol.4 Issue
2015, “Relation between job 2, pp. 162-180
satisfaction and job performance in
96