Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Modal Kerja Terhadap Laba Bersih Pada Pt. Perkebunan Nusantara Iv Medan
Pengaruh Modal Kerja Terhadap Laba Bersih Pada Pt. Perkebunan Nusantara Iv Medan
Oleh:
Santrio Siburian 1)
Andus Sipayung 2)
Universitas Darma Agung, Medan 1,2)
E-mail
santrio@gmail.com 1)
andus@gmail.com 2)
ABSTRACK
The role of working capital is very influential for the survival of the company. Due to the
high working capital, it illustrates that the higher the effectiveness of the use of working
capital, the working capital turnover will also increase net income, and conversely the
decrease in the rate of working capital turnover will result in a decrease in the company's
net profit. The purpose of this study was to determine the magnitude of the influence of
working capital on net income at PT. Perkebunan Nusantara IV Medan. This research was
conducted in the scope of PT.PTPN IV Medan, with the object of research being limited to
working capital as the independent variable and company net income as the dependent
variable. This research was taken from the period 2014-2018. The data analysis technique
used is a simple linear regression analysis method, namely Y = 506,182 + 0.168X where the
constant value is 506,182, which means that the constant value is 506,182 explaining that
without working capital, the profit has decreased by 506,182. The value of b = 0.168
indicates that if the working capital increases by 1 percent, the net profit value will increase
by 0.168. From this equation 0.168 shows that there is a positive relationship between
working capital and company net income. By calculating the t-test in parsilla, it shows that
working capital has no effect on net income because the t-count is smaller than t-table.
Keywords: Working Capital, Net Profit.
ABSTRAK
Peran modal kerja sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan. Karena adanya
modal kerja yang tinggi maka memberikan gambaran bahwa efektivitas penggunaan modal
kerja yang semakin tinggi maka perputran modal kerja akan turut meningkatkan laba bersih,
dan sebaliknya penurunan tingkat perputaran modal kerja akan mengakibatkan turunya laba
bersih perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh Modal
Kerja terhadap Laba Bersih Perusahaan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan.
Penelitian ini dilaksanakan pada lingkup PT.PTPN IV Medan, dengan objek penelitian
dibatasi hanya terdapat variabel modal kerja sebagai variabel bebas dan Laba bersih
perusahaan sebagai variabel terikat. Penelitian ini diambil dari periode tahun 2014-2018.
Teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi linier sederhana yaitu Y
= 506,182 + 0,168X dimana nilai konstanta sebesar 506,182 yang artinya adalah nilai
konstanta sebesar 506,182 menjelaskan bahwa tanpa adanya modal kerja maka perolehan
laba sudah menurun sebesar 506,182. Nilai b = 0,168 menunjukkan bahwa jika modal kerja
mengalami kenaikan 1 persen maka nilai laba bersih akan mengalami kenaikan sebesar
JURNAL GLOBAL MANAJEMEN, Vol. 10, No. 2 (2021) Desember ; 227-237 227
0,168. Dari persamaan tersebut terlihat 0,168 ini mengambarkan bahwa terdapat hubungan
positif antara modal kerja dengan laba bersih perusahaan. Dengan perhitungan Uji t secara
parsial menunjukkan bahwa modal kerja tidak berpengaruh terhadap laba bersih dikarenakan
nilai thitung lebih kecil dari ttabel.
Kata kunci : Modal Kerja, Laba Berih.
JURNAL GLOBAL MANAJEMEN, Vol. 10, No. 2 (2021) Desember ; 227-237 229
pihak lain, belum dinikmati perusahaan Adanya biaya dari semua dana yang
pada periode yang sedang berjalan. digunakan perusahaan mengakibatkan
2.1.3 Faktor – Faktor yang jumlah modal kerja yang relatif besar
Mempengaruhi Modal Kerja mempunyai kecenderungan untuk
Menurut syahyunan (2013 : 49) kebutuhan mengurangi laba perusahaan, tetapi
modal kerja dalam perusahaan akan dengan menahan uang kas dan persediaan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : barang yang lebih besar akan membuat
1. Sifat dan Tipe Perusahaan perusahaan lebih mampu untuk membayar
Modal kerja dari suatu perusahaan jasa transaksi-transaksi yang dilakukan dan
relatif lebih kecil daripada kebutuhan risiko kehilangan pelanggan tidak terjadi
modal kerja perusahaan industri. karena perusahaan mempunyai persediaan
Perusahaan jasa biasanya memiliki atau barang yang cukup.
harus menginveskan modal-modalnya 2.2 Laba
sebagian besar pada aktiva tetap yang 2.2.1 Pengertian Laba
digunakan untuk memberikan pelayanan Dalam dunia usaha laba suatu istilah yang
atau jasanya kepada masyarakat. tidak asing lagi karena salah satu tujuan
2. Besar Kecilnya Skala Usaha utama suatu perusahaan adalah
Perusahaan mengasilkan laba semaksimal mungkin.
Kebutuhan modal kerja pada perusahaan Menurut Mulyadi (2014:5) menyatakan
besar berbeda dengan perusahaan kecil. bahwa laba adalah sebagai berikut: “Laba
Hal ini terjadi karena perusahaan besar atau sisa hasil usaha adalah selisih antara
mempunyai keuntungan akibat lebih nilai keluaran dan nilai masukan”.
luasnya sumber-sumber pembiyaan yang Menurut Subramanyam dan Wild (2010 :
tersedia dibandingkan dengan perusahaan 109) “Laba merupakan ringkasan hasil
kecil yang sangat tergantung hanya pada bersih aktivitas operasi usaha dalam
beberapa sumber saja. periode tertentu yang dinyatakan dalam
3. Aktivitas Perusahaan istilah keuangan”
Perusahaan yang bergerak dalam bidang Dari pengertian laba di atas dapat
jasa tidak mempunyai persediaan barang disimpulkan bahwa laba adalah selisih
dagang, sedangkan perusahaan yang lebih antara pendapatan dan beban yang
menjual barang secara tunai tidak memiliki timbul baik dalam kegiatan operasional
piutang dagang. Hal ini mempengaruhi maupun nonoperasional perusahaan
tingkat perputaran dan jumlah modal kerja selama satu periode
suatu perusahaan. Demikian pula dengan 2.2.2 Jenis Jenis Laba
syarat pembelian dan waktu yang Menurut Subramanyam dan Wild (2010:
dibutuhkan untuk memproduksi atau 25) laba pada dasarnya terbagi menjadi
memperolehbarang yang akan dijual. beberapa bagian diantaranya adalah:
4. Perkembangan Tekonolgi a. Laba Kotor
Kemajuan teknologi, khusus yang Laba kotor adalah selisih antara penjualan
berhubungan dengan proses produksi akan dengan harga pokok penjualan, yang
mengindikasikan seberapa besar
mempengaruhi kebutuhan modal kerja.
perusahaan dapat menutupi biaya
Otomatis yang mengakibatkan proses
produknya.
produksi yang lebih cepat membutuhkan
b. Laba Operasional
persediaan bahan baku yang banyak agar
Meruapkan selisih antara penjualan
kapasitas maksimum dapat tercapai.
dengan seluruh biaya dan biaya
Selain itu, akan membuat perusahaan
operasional, yang mengindikasikan
mempunyai persediaan barang jadi dalam
seberapa baik perusahaan melakukan
jumlah yang lebih banyak pula.
aktivitasnya.
5. Sikap Perusahaan Terhadap
c. Laba sebelum pajak adalah
Likuiditas dan Profitabilitas
JURNAL GLOBAL MANAJEMEN, Vol. 10, No. 2 (2021) Desember ; 227-237 231
2. Penelitian lapangan (Field Ԑ = tingkat kesealahan Estimasi.
Research)
Penelitian lapangan (Field Research) 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah penelitian yang dilakukan dengan 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan
cara mendatangi langsung tempat yang PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
menjadi objek penelitian yaitu PT. Medan merupakan Badan Usaha Milik
Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) Negara bidang perkebunan yang
Medan untuk memperoleh data yang berkedudukan di Medan, Provinsi
diperlukan. Adapun teknik pengumpulan Sumatera Utara. Pada umumnya
data yaitu dengan cara: observasi dan perusahaan-perusahaan perkebunan di
Wawancara Sumatera Utara memiliki sejarah pajang
3.6 Metode Analisis Data dan Uji sejak zaman Belanda.
Hipotesis Pada awalnya keberadaan perkebunan ini
3.6.1 Metotde Deskripsi merupakan milik maskapai Belanda yang
Metode Deskripsi adalah metode yang dinasionalisasi pada tahun 1959,
merumuskan dan menafsirkan data serta selanjutnya berdasarkan kebijakan
keterangan yang diperoleh objek pemerintah telah mengalami beberapa kali
penelitian dengan cara mengumpulkan, perubahan organisasi sebelumnya
menyusun dan menginter pretasikan data. akhirnya menjadi PT. Perkebunan
Selanjutnya dilakukan analisis untuk Nusantara IV Medan.
mengetahui gambaran mengenai Pada tahun 1985 sesuai Undang-Undang
permasalahan yang dihadapi perusahaan. Nomor 86 Tahun 1958, perusahaan-
3.6.2 Uji Normalitas perusahaan swasta asing (Belanda) seperti
Uji ini dilakukan untuk menunjukkan HVA dan RCMA dinasionalisasikan oleh
simetris tidaknya distriusi data. Uji pemerintah Republik Indonesia dan
normalitas akan dideteksi melalui analisa kemudian dilebur menjadi perusahaan
yang dihasilkan melalui perhitungan milik pemerintah melalui pemerintah No.
regresi dengan SPSS. 19 Tahun 1959, selanjutnya pada tahun
1. Jika data menyebar sekitar 1967 pemerintah melakukan
garis diagonal dan mengikuti arah pengelompokan menjadi perusahaan
diagonal, maka model regresi memenuhi terbatas persero, dengan nama resmi PT.
asumsi normalitas. Perkebunan I sampai dengan IX (Persero).
2. Jika data menyebar jauh dari Anggaran dasar perseroan telah beberapa
garis diagonal atau tidak mengikuti arah kali mengalami perubahan terakhir
garis diagonal maka model tersebut tidak berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 72
memenuhi asumsi normalitas. Tahun 2014 tentang penambahan
3.6.3 Analisis Regresi Linear pernyataan modal Negara Republik
Sederhana Indonesia ke dalam modal saham
Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh Perusahaan Perseroan (Persero) PT.
hubungan antara variabel- variabel Perkebunan Nusantara IV (Perseroan) dan
independen terhadap variabel-variabel Akta Perusahaan Anggaran Dasar No. 25
dependen dengan menggunakan analisis tanggal 23 Oktober 2014. Berdasarkan
regresi linear sederhana. Statistik untuk perubahan anggaran dasar tersebut, status
menguji hipotesis dalam penelitian PT. Perkebunan Nusantara IV berubah
menggunakan metode regresi linear dari BUMN menjadi anak perusahaan
sederhana dengan rumus: BUMN.
Y = a + bX + Ԑ 4.2 Visi dan Misi Perusahaan
Dimana : Y = Laba, a = kostanta, 4.2.1 Visi Perusahaan
b = koefisien regresi, X = Modal PT. Perkebunan Nusantara IV Medan
Kerja, mempunyai visi yaitu “Menjadi
JURNAL GLOBAL MANAJEMEN, Vol. 10, No. 2 (2021) Desember ; 227-237 233
garis diagonal atau tidak mengikuti arah
garis diagonal maka model tersebut tidak
memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.6 Normal P-Plot
JURNAL GLOBAL MANAJEMEN, Vol. 10, No. 2 (2021) Desember ; 227-237 235
sebesar 506,182 menjelaskan bahwa tanpa laporan keuangan perusahaan lebih akurat
adanya modal kerja maka perolehan laba dan relevan.
sudah meningkat sebesar 506,182. Nilai b 3. Dari hasil pengujian yang telah
= 0,618 menunjukkan bahwa jika modal dilakukan dapat diketahui bahwa modal
kerja mengalami kenaikan 1 persen maka kerja cenderung berpengaruh dalam
nilai laba bersih akan mengalami kenaikan meningkatkan Laba Bersih sehingga
sebesar 0,618. Dari persamaan tersebut dengan demikian perlu diperhatikan setiap
terlihat 0,618 ini mengambarkan bahwa perusahan agar dapat berhati-hati dalam
terdapat hubungan positif antara modal mengelola modal kerja dan agar
kerja dengan laba bersih, ini berarti bahwa dipergunakan seefektif dan seefisien
peningkatan Modal kerja akan mungkin untuk memperoleh keuntungan
mengakibatkan kenaikan Laba bersih. atau laba.
2. Berdasarkan hasil Uji secara
Parsial (Uji t) bahwa variabel modal kerja 6. DAFTAR PUSTAKA
adalah t-hitung 1,784 < t-tabel 2,353 Agnes, Sawir. 2008. Analisis Kinerja
dengan tingkat signifikansi 0,172 > 0,05 Keuangan dan Perencanaan
menunjukkan bahwa secara parsial Keungan Perusahaan. Jakarta: PT.
variabel modal kerja tidak berpengaruh Gramedia Pustaka Umum
terhadap Laba Bersih perusahaan. Anton Mulyono Aziz dan Maya Irjayanti,
3. Berdasarkan perhitungan 2014, Manajemen. Bandung,
Determinasi (R2) R square 0,515 berarti R Mardika Group
Square sebasar 0,515 atau 51,5% hal ini Bambang, Riyanto. 2012. Dasar-dasar
menunjukkan bahwa persentase pengaruh Pembelanjaan Perusahaan, Edisi 4,
modal kerja terhadap laba bersih Yogyakarta: BPFE
perusahaan sebesar 51,5%.Sedangkan Bonatua Puradi Sipahutar. 2016. Pengaruh
sisanya sebesar 48,5% dijelaskan atau Modal Kerja Terhadap Laba
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak Bersih pada CV. Mustika Jaya.
diteliti. Jurnal PDF. (Online)
Saran (https://www.academia.edu)
Berdasarkan hasil penelitian dan Gita Puspitasari. 2016. Pengaruh Modal
pembahasan maka peneliti memberikan Kerja dan Penjualan Laba Bersih
saran sebagai berikut : pada Perushaan Food And
1. Untuk meningkatkan BERAGE yang Terdaftar di BEI
kepercayaan pemegang saham terhadap Periode 2011-2015. Jurnal
perusahaan, maka perusahaan harus Manajemen Dan Bisnis.(online)
mampu menunjukkan keuntungan atau (https://media.neliti.com diakses 2
laba yang diperoleh perusahaan tidak Agustus 2017)
boleh minim dan modal kerja sebaiknya Gitosudarmo, Indriyo dan Basri.
dikelola secara efektif dan efisien, serta 2012. Manajemen
menyampaikan informasi yang cukup Keuangan. Edisi 4.
kepada investor mengenai perkembangan Yogyakarta: BPFE.
perusahaan. Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis
2. Untuk mengetahui kinerja Multivariate dengan Program IBM
perusahaan sebelum melakukan investasi SPSS
sebaiknya para investor maupun calon 20. Semarang: Badan Penerbit –
investor mencari tahu mengenai profil Universitas Diponegoro
perusahaan untuk menjamin keakuratan Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Analisis
data informasi keuangan dan memberikan Kritis atas laporan Keuangan.
informasi yang berkualitas dengan sarana Edisi Pertam Cetakan ke sepuluh.
teknologi yang cangih sehingga kualitas Jakarta : PT Bumi Aksara
JURNAL GLOBAL MANAJEMEN, Vol. 10, No. 2 (2021) Desember ; 227-237 237