2817 13444 1 PB

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)

e-ISSN : 2549-0567 (Online)

Nomor Ethical Clearance : 1045/UN.14.2/Litbang/2015

CORE EXERCISE SAMA BAIKNYA DENGAN BALANCE EXCERCISE


DALAM MENINGKATKAN KESEIMBANGAN DINAMIS PEMAIN FUTSAL
Core Exercise As Well As With Balance Exercise In Increasing The Dynamic
Balance Of Futsal Players
Sitti Fatimah S , I Made Nico Winaya , I Gusti Ayu Artini
Jurusan Fisioterapi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Corresponding author : Mheeleven@gmail.com
ABSTRACT
Background: Futsal is a game that requires a good dynamic balance because the players are demanded to posses the abilities
of offence-defense, skill/ability, power balance and stamina/ endurance. Dynamic balance can be increased through Core
exercise and Balance Exercise. The purpose of this research was to find out the effectiveness of Core exercise and Balance
Exercise in increasing the dynamic balance of futsal players. Method: The design that was applied in this research was pre
and post-test group design. The subjects of the research were 18 healthy people aged 11-12, randomly distributed into
twogroups. Groups I treated with Core exercise. Groups II, got Balance Exercise treatment. The treatment was conducted
three times a week for four weeks. The dynamic balance was measured using Y Balance Test before and after the treatment.
It was analyzed using Paired Samples T-Test and Wilcoxon Signed Rank Test. Mann-Whitney U-Test (Right Leg) and
Independent Samples Test (Left Leg). Result: There was a significant increase in Groups I that Right Leg the value of p = 0,004
and Left Leg the value of p = 0,008. InGroups II there was also an increase in Right Leg the value of p = 0,000 and Left Leg
the value of p = 0,001. Therewas no significant difference in average value of balance increase between the two groups the
value of Right Leg p = 0,200 and the value of Left Leg p = 0,747. Conclusion: Core exercise and Balance Exercise can increase
the dynamic balance of futsal players in the Muhammadiyah Futsal Club
Keywords : Core exercise, Balance Exercise, Dynamic Balance

ABSTRAK
Latar Belakang: Futsal merupakan permainan yang membutuhkan keseimbangan dinamis yang baik karena pemain dituntut
memiliki kemampuan permainan yang mencakup offence- defence, skill/ability, power balance, dan stamina/endurance.
Keseimbangan dinamis dapat ditingkatkan dengan Core exercise dan Balance Exercise. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui efektivitas Core exercise dan Balance Exercise dalam keseimbangan dinamis pemain futsal. Metode: Desain yang
digunakan pada penelitian ini adalah pre and post test group design. Subyek: 18 subyek sehat berusia 11-12 tahun, terbagi
secara acak menjadi 2 kelompok. Kelompok I mendapatkan perlakuan Core exercise dan Kelompok II mendapat perlakuan
Balance Exercise. Pelatihan dilakukan 3 kali seminggu selama 4 minggu. Keseimbangan dinamis diukur dengan
menggunakan Y Balance Test sebelum dan sesudah pelatihan. Analisis menggunakan Paired Samples T-test dan Wilcoxon
Signed Rank Test. Mann-Whitney U- Test (jangkauan kanan) dan Independent Samples Test (jangkauan kiri). Hasil: Terdapat
peningkatan bermakna pada kelompok I jangkauan kanan nilai p = 0,004 dan jangkauan kir inilai p = 0,008. Pada kelompok II
juga terdapat peningkatan bermakna yaitu jangkauan kanan nilai p = 0,000 dan jangkauan kiri nilai p = 0,001. Nilai selisih
rerata peningkatan keseimbangan antara kedua kelompok tidak ada perbedaan yang bermakna didapatkan nilai jangkauan
kanan p = 0,200 dan nilai jangkauan kiri p = 0,747. Kesimpulan: Core exercise dan Balance Exercise sama baiknya dalam
meningkatkan keseimbangan dinamis pada anak-anak Klub Futsal Muhammadiyah.
Kata Kunci :Core exercise, Balance Exercise, Keseimbangan Dinamis

PENDAHULUAN secara tim mdari pola menyerang bertahan


Olahraga Futsal adalah olahraga atau bertahan-menyerang. Dinamis juga
sepakbola dalam ruangan dengan kompetensi mencakup kemampuan pengolahan bola
kemampuan teknik tinggi, dengan pemain (skill/ability) secara individual, pergerakan
sedikit waktu bermain cepat dan kesempatan pemain yang dinamis saat menguasai bola
mencetak gol lebih besar. Futsal adalah dengan melakukan sheleding, keeping,
olahraga dinamis, dimana para pemainnya zigzag, dan trik-trik lainnya sehingga dapat
dituntut untuk selalu bergerak dan dibutuhkan mempesulit lawan untuk membaca arah bola.
keterampilan teknik yang baik serta Keseimbangan dalam permainan futsal
mempunyai determinasi yang tinggi mencakup kemampuan menyerang dan
(Syafaruddin, 2018). bertahan (offence-defence). Keseimbangan
Futsal menuntut pemain memiliki juga mencakup kekuatan keseimbangan
kemampuan permainan yang mencakup tubuh pemain (power balance) saat
offence-defence, skill/ability, power balance melakukan duel satu lawan satu, atau saat
dan stamina/endurance. Dinamis mencakup menjaga pengolahan bola tetap berada dalam
kemampuan improvisasi pergerakan transisi penguasaan saat bola hendak direbut oleh

296
Vol. XVII No. 2 Desember 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v17i2
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)
e-ISSN : 2549-0567 (Online)

lawan (Gustiana, 2012). exercise (DiStefano 2009).


Keseimbangan adalah proses Core stability exercise adalah latihan
mempertahankan posisi pusat gravitasi tubuh yang ditujukan pada core muscle yaitu otot-
(CoG) secara vertical di atas basis dukungan otot abdominal dan lumbopelvic, dimana otot-
dan bergantung pada umpan balik yang cepat otot tersebut berfungsi sebagai stabilitas aktif
dan berkelanjutan dari visual, struktur pada daerah core (lumbopelvic-hip complex).
vestibular dan somatosensory dan kemudian Core muscle yang kuat dapat meningkatkan
mengeksekusi halus dan terkoordinasi keseimbangan dan stabilitas. Dengan adanya
tindakan neuromuskuler (Rosita, 2019). stabilitas yang baik, center of gravity (COG)
Menurut Rawe (2017) keseimbangan adalah dapat dipertahankan di atas base of support
kemampuan untuk mempertahankan sikap (BOS) (Yundarwati, 2019). Core merupakan
dan posisi tubuh secara tepat pada saat berdiri kelompok otot yang mengelilingi tulang
(static balance) atau pada saat melakukan belakang dan perut yaitu abdominal, glutea,
gerakan (dynamic balance). hip girdle, paraspinal, dan otot lainnya yang
Menurut Sulaiman & Anggriani (2018) bekerja sama untuk memberikan stabilitas
ada tiga factor yang dapat mempengaruhi tulang belakang. Penguatan core muscle
keseimbangan postural tubuh, yaitu Pusat sangat penting dalam postural tubuh, karena
Gravitasi (Center of Gravity/COG), Garis core muscle yang baik dapat memaksimalkan
gravitasi (Line of Gravity/LOG) dan bidang keseimbangan dan gerak tubuh (Dewi, 2021).
tumpuh (Base of Support/BOS). Usia, Core exercise berfokus pada
motivasi, kondisi, lingkungan, kelelahan, kekuatan dan pengembangan kekuatan otot
pengaruh obat dan pengalaman terdahulu lokal dan global yang bekerja sama untuk
(Septianingtyas, 2018). menstabilkan tulang belakang. Otot global
Keseimbangan merupakan (outer) meliputi rectus abdominis, obliques,
kemampuan beraksi secara cepat dan efisien latissimus dan erector spinal muscle
untuk menjaga stabilitas postural sebelum, sedangkan otot lokal (deeper) meliputi muscle
selama, dan setelah pergerakan serta dalam transverse abdominis, multifidus, dan floor
berespon terhadap gangguan eksternal. muscle (Dinc, 2019). Core exercise dirancang
Keseimbangan dipertahankan oleh integrasi untuk meningkatkan kemampuan otot core
yang dinamik dari factor internal dan eksternal (abdominal dan back muscle) dengan teknik
yang melibatkan lingkungan (Afafah, 2018). koordinasi bilateral. Latihan ini bermanfaat
Keseimbangan berdasarkan pada posisi utuk menstabilkan dan menghasilkan tenaga
tubuh terbagi atas keseimbangan statis, pada kecepatan yang lebih fungsional secara
keseimbangan dinamis dan keseimbangan dinamis dan gerakan koordinasi. Latihan ini
fungsional (Dunsky et all, 2017). juga merupakan komponen penting dalam
Menurut Utami (2021) keseimbangan memberikan kekuatan lokal serta
dinamis adalah komponen motoric kasar yaitu keseimbangan untuk memaksimalkan
kemampuan untuk dapat mempertahankan aktivitas secara efisien (Yundarwati, 2019).
keseimbangan tubuh pada saat melakukan Balance exercise adalah serangkaian
kegiatan. Dunsky et all (2017) menyatakan gerakan yang dilakukan dengan tujuan
keseimbangan dinamis adalah kemampuan meningkatkan keseimbangan baik statis
tubuh untuk menjaga keseimbangannya maupun dinamis. Balance exercie merupakan
ketika melakukan pergerakan ataupun latihan khusus untuk membantu
aktivitas, seperti berjalan dan berlari. meningkatkan kekuatan otot pada anggota
Latihan keseimbangan pada atlet gerak bawah dan sistem vestibular atau
telah terbukti dapat menurunkan resiko jatuh keseimbangan tubuh (Saputri, 2018).
dan cedera. Program latihan keseimbangan Menurut Rawe (2017) balance
yang baik dapat menurunkan resiko terjadinya exercise merupakan integrasi yang kompleks
cedera, sehingga atlet dapat menampilkan dari sistem somatosensorik (visual, vestibular,
performa maksimal saat bertanding, proprioseptive) dan motorik (musculoskeletal,
keseimbangan dapat ditingkatkan dengan otot, sendi, jaringan lunak) yang keseluruhan
latihan core exercise (Muladi, 2018), program kerjanya diatur oleh otak terhadap respon atau
latihan keseimbangan terdiri dari pengaruh internal dan eksternal tubuh.
strengthening, agility, plyometric dan balance Sativani (2017) menyatakan balance exercise
297
Vol. XVII No. 2 Desember 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v17i2
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)
e-ISSN : 2549-0567 (Online)

merupakan salah satu upaya untuk


meningkatkan keseimbangan dan kontrol Jumlah dan cara pengambilan sampel
postural. Populasi penelitian ini adalah anak-
Pelatihan balance exercise akan anak klub futsal SD Muhammadiyah
memperbaiki kendala biomekanika Denpasar. Sampel dalam penelitian adalah
(biomechanical constraints) berupa anak-anak tim futsal SD Muhammadiah
peningkatan kekuatan otot gastroknemius, berdasarkan pada kriteria inklusi dalam
hamstring, otot-otot ekstensor batang tubuh, pengambilan sampel. Teknik pengambilan
tibialis anterior, quadriceps, dan otot sampel yang digunakan adalah random
abdominal. Otot-otot ini akan menyokong sampling.
tubuh dan menyangga limit of stability Kriteria Inklusi dari penelitian ini yaitu
sehingga kestabilan tubuh untuk bersedia menjadi subjek penelitian dari awal
menggerakkan pusat grafitasi sejauh mungkin sampai akhir dengan menandatangani surat
pada arah anteroposterior dan mediolatera persetujuan bersedia sebagai sampel,
(Multiyani, 2019). DiStefano (2009) keadaan umum baik dan vital sign baik,
menyatakan latihan balance exercise pada kooperatif dan mengerti perintah verbal, usia
populasi yang sehat memiliki efek positif yang 11-12 tahun, jenis kelamin laki-laki, dan IMT
dalam mengurangi cedera, menurunkan normal. Kriteria Eksklusi yaitu mangalami
tingkat sprain ankle, serta tingkat sedera kelainan postural dan struktural pada tulang
ektremitas bawah secara keseluruhan. belakang dan post trauma (fraktur, sprain,
Menurut Dzakirah (2021) balance strain, rumpture soft tissue). Besaran sampel
exercise yang melibatkan kontraksi otot dapat diambil berdasarkan rumus pengambilan
meningkatkan kekuatan otot lebih dari 100%. sampel, dan diperoleh sampel sebanyak 18
Sehingga dapat mempengaruhi proprioseptif orang. Yang dialokasikan secara acak
yang kemudian dapat mengurangi kekuatan menjadi 2 kelompok, kelompok I sebanyak 9
sendi, fascia, serta muscolo-tendinous unit, orang dan kelompok II sebanyak 9 orang.
sehingga perubahan yang didapatkan dari Karakteristik subyek penelitian dapat diliahat
latihan mepengaruhi input dari otot yang pada lampiran tabel 1.
masuk ke sistem saraf pusat (SSP) kemudian
menjadi keluaran (output) baru yang memiliki Jenis dan cara pengumpulan data
efek terhadap kemampuan adaptasi pada Pengumpulan data diperoleh melalui
kegiatan-kegiatan yang membutuhkan data pre dan post test dengan menggunakan
keseimbangan. Y balance test. Tes ini dilakukan dengan
Berdasarkan uraian di atas maka menggunakan satu kaki dimana subyek berdiri
rumusan masalahnya yaitu “Apakah ada di center of grid, kemudian kaki menjangkau
perbedaan efektivitas antara core exercise garis satu persatu (anterior-posterolateral-
dan balance exercise dalam meningkatkan posteromedial) jangkauan tiap arah diukur
keseimbangan dinamis pemain futsal?”. dalam satuan (cm). Tes ini dilakukan dengan
Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah tiga kali percobaan dan mengambih hasil
untuk mengetahui perbedaan pengaruh jangkauan terbaik. Rerata nilai jangkauan
antara core exercise dan balance exercise ketiga arah dihitung dengan menggunakan
terhadap peningkatan keseimbangan dinamis perhitungan:
pemain futsal.

METODE
Desain, tempat dan waktu
Penelitian ini bersifat eksperimental
dengan rancangan pre-test and post-test Pengolahan dan analisa data
control group design. Dalam penelitian ini Dalam menganalisis data penelitian
sampel dikelompokkan menjadi dua kelompok yang telah diperoleh, maka peneliti akan
dimana kelompok I diberikan Core exercise menggunakan beberapa uji statistik sebagai
dan kelompok II diberikan Balance Exercise. berikut:
Penelitian ini diaksanakan selama 4 pekan, di
lapangan futsal Puputan Badung. Uji statistik deskriptif, untuk
298
Vol. XVII No. 2 Desember 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v17i2
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)
e-ISSN : 2549-0567 (Online)

memaparkan karakteristik sampel exercise. Didapatkan hasil dari uji hipotesis


berdasarkan usia dan IMT. Dapat dilihat pada sebelum dan sesudah balance exercise nilai
lampiran tabel 1. Uji normalitas data, Uji jangkauan kanan p<0,05 dan nilai jangkauan
normalitas untuk mengetahui normalitas kiri p<0,05 yang berarti bahwa terdapat
distribusi data Core exercise dan Balance perbedaan peningkatan yang bermakna dari
Exercise menggunakan Shapiro-Wilk Test. nilai rerata jangkauan. Hasil uji beda dapat
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada lampiran dilihat pada lampiran tabel 4.
tabel 2. Uji analisis komparatif, uji Analisis Perbandingan rerata peningkatan
menggunakan Paired Samples T-test dan jangkauan kanan dan jangkauan kiri pada
Wilcoxon Signed Rank Test yang bertujuan kelompok Core exercise dan Balance
untuk menguji perbedaan variabel penelitian Exercise yang terdapat pada lampiran tabel 5,
sebelum dan sesudah intervensi dalam satu didapatkan hasil selisih rerata jangkauan
kelompok. Mann-Whitney U-Test (jangkauan dengan nilai p>0,05 sebelum dan sesudah
kanan) dan Independent Sampel Test intervensi. Yang berarti tidak ada perbedaan
(jangkauan kiri). yang bemakna pada perlakuan core exercise
dan balance exercise dalam meningkatkan
HASIL PENELITIAN keseimbangan dinamis pemain futsal.
Berdasarkan analisa karakteristik
sampel tabel 1 yang terdapat pada lampiran,
didapatkan nilai rerata berdasarkan umur PEMBAHASAN
11,88±0,33 pada kelompok 1 dan 11,66±0,50 Kondisi fisik dalam olahraga diartikan
pada kelompok 2. Sedangkan berdasarkan sebagai semua kemampuan jasmani yang
IMT nilai rerata yang diperoleh yaitu menentukan prestasi yang realisasinya
21,10±2,13 pada kelompok 1, dan 19,97±1,25 dilakukan melalui kesanggupan pribadi
pada kelompok 2. (kemampuan atau motivasi). Salah satu
Berdasarkan pada lapmpiran tabel 2 komponen penting dalam kondisi fisik
nilai rerata sebelum perlakuan pada kelompok permainan futsal yaitu keseimbangan
1 untuk kaki kanan didapatkan 76,26±10,49 (balance), terutama keseimbangan dinamis.
dan kaki kiri 77,73±9,23. Nilai rerata setelah Keseimbangan pada atlit dapat menurunkan
perlakuan didapatkan pada kaki kanan resiko jatuh dan cedera seperti sprain dan
88,11±8,26 dan kaki kiri 86,23±8,17 dengan strain ankle (Yundarwati, 2019).
rerata selisih sebesar 11,86±8,81 untuk kaki Core muscle merupakan komponen
kanan dan 8,48±6,41 untuk kaki kiri. penting dalam memaksimalkan
Sedangkan pada nilai rerata pada kelompok 2 keseimbangan dan kinerja atletik dalam
sebellum perlakuan didapatkan nilai rerata gerakan ekstremitas bawah sambil
jangkauan kaki kanan 87,62±,90 dan kaki kiri menstabilkan tulang belakang dan batang
87,76±6,93. Nilai rerata setelah perlakuan tubuh selama pergerakan upper extremity
pada kaki kanan diperoleh 92,91±4,86 dan seperti melompat, berlari, dan melempar.
kaki kiri diperoleh 94,23±3,71 dengan rerata Core yang kuat akan memudahkan transfer
selisih sebesar 5,29±2,87 pada kaki kanan kekuatan dari tubuh bagian bawah ke tubuh
dan 6,46±4,85 pada kaki kiri. bagian atas sambil membuat konsumsi energi
Peningkatan nilai rerata jangkauan dalam tubuh efisien (Dinc, 2019). Penguatan
sebelum dan sesudah perlakuan core core muscle memberikan manfaat pada
exercise. Didapatkan hasil dari uji hipotesis peningkatan kekuatan dan kesimbangan,
sebelum dan sesudah core exercise nilai menurunkan resiko cedera punggung, dan
jangkauan kanan p<0,05 dan nilai jangkauan memaksimalkan gerak dan keseimbangan
kiri p<0,05 yang berarti bahwa terdapat dari ekstremitas atas dan bawah (Dewi, 2019)
perbedaan peningkatan yang bermakna dari Berdasarkan uji hipotesis dengan
nilai rerata jangkauan Hasil uji beda dapat menggunakan Paired sample T Test
dilihat pada lampiran tabel 3. diperoleh nilai p<0,05 disemua variabel yang
artinya bahwa terdapat peningkatan yang
Peningkatan nilai rerata jangkauan
bermakna pada kesimbangan dinamis
sebelum dan sesudah perlakuan balance
pemain futsal dengan ntervensi core exercise.
299
Vol. XVII No. 2 Desember 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v17i2
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)
e-ISSN : 2549-0567 (Online)

Latihan core exercise adalah latihan meningkatkan sensitivitas pada pusat


untuk mengontrol posisi dan gerakan pada keseimbangan. Pusat keseimbangan akan
bagian pusat tubuh. Dengan metode latihan mengatur kontraksi otot untuk
yang melibatkan otot-otot yang berperan mempertahankan posisi tubuh supaya COG
dalam kesimbangan dengan mengaktivasi tetap berada dalam BOS (Hastuti, 2015).
core muscle. Core exercise memberi manfaat Pada kesimbangan dinamis, kontrol
pada gerakan atlet dengan menciptakan keseimbangan membutuhkan interaksi antara
postur tubuh dan kekuatan upper dan lower sitem saraf sensorik (sistem visual, vestibular
ekstremitas yang baik (Khulsum, 2018) dan somatosensorik) dan saraf motorik, peran
Menurut Nugroho (2020) keseimbangan muskuloskeletal berupa kesejajaran postural
tubuh dapat ditingkatkan dengan dan fleksibilitas muskuloskeletal, serta efek
meningatnya tonus otot core dan koordinasi kontekstual yang berhubungan dengan kedua
dari kontrol otot yang sinergis pada otot-otot sistem saaf sensorik dan motorik dan
daerah trunk, spinal, lumbar, pelvic dan hip muskuloskeletal (Yundarwati, 2019).
complex. Latihan core yang dilakukan secara Keseimbangan tubuh dalam berbagai
bertahap akan meningkatkan tonus otot dan posisi akan terjadi jika respon dari otot-otot
disertai dengan peningkatan kekuatan pada postural bekerja secara sinergis sebagai
otot core yang berperan untuk menopang reaksi dari perubahan posisi, titik tumpu, gaya
tubuh supaya tetap stabil pada saat bergerak gravitasi dan aligment tubuh. Kerja otot yang
dinamis. sinergis berarti bahwa adanya respon yang
Menurut Khulsum (2018) gerakan latihan tepat (kecepatan dan kekuatan) suatu otot
core yang berulang dapat meningkatkan terhadap otot yang lainnya dalam melakukan
sensitivitas proprioseptif otot-otot core yang fungsi gerak tertentu (Hastuti, 2015)
merupakan mekanisme sensori utama motor manfaat yang yang akan diperoleh
kontrol, peningkatan proprioseptif tersebut dari pelatihan balance exercise berupa
dapat meningkatkan mobilitas kerja. Otot-otot peningkatan fungsional stability limit,
core bekerjasama untuk membentuk perbaikan sistem motori, perbaikan kontrol
kekuatan yang bertujuan mempertahankan postural, serta peningkatan stabilitas dinamik
spine sesuai aligment tubuh simetris dan (Murtiyani, 2019)
menstabilkan spine sekaligus untuk Balance exercise dapat mendorong
menciptakan pola stabilitasi proksimal untuk terjadinya peningkatan keseimbangan
mobilisasi pada distal yang memudahkan postural yaitu dengan mengaktifkan sistem
tubuh untuk bergerak secara efektif dan gerak volunter dan respon postural tubuh
efisien secara fungsional. secara otomatis. Dimulai dari mekanisme
Ketika gerakan fungsional terjadi, maka kerja tubuh yang mebawa informasi sensoris
core akan mendistribusikan gaya yang tepat melalui mekanoreseptor mengenai
untuk menghasilkan gaya yang maksimum perubahan sensasi posisi tubuh, hal ini
pada gerakan yang dikehendaki. Sehingga berkaitan dengan kerja sitem proprioseptif
saat melakukan gerakan tidak terganggu oleh dari persendian ke sistem saraf bermielin
faktor eksternal lain, yang kemudian dapat tebal. Kemudian informasi sensoris
meningkatkan keseimbangan. Hal ini sangat diteruskan ke sistem somatosensoris yang
penting dalam olahraga karena akan kemudian diproses di dalam korteks serebri
memberikan prinsip stabilitas proksimal untuk guna menghasilkan sinyal motorik sehingga
mobilisai bagian distal yaitu trunk dan upper sendi dan otot dapat terstimulasi secara
limbs. langsung, yang kemudian menghasilkan
Berdasarkan uji hipotesis dengan reaksi postural balancing (Dzakira, 2021).
menggunakan Wilcoxon Signed rank Test Penelitian menunjukkan bahwa latihan
diperoleh nilai p<0,05 disemua variabel yang balance dapat meningkatkan stabilitasi,
artinya bahwa terdapat peningkatan yang keseimbangan, koordinasi, meningkatkan
bermakna pada kesimbangan dinamis pengerahan otot core, dan kemungkinan
pemain futsal dengan intervensi balance membantu mencegah terjadinya cedera.
exercise. Berlatih dengan satu kaki pada Balance
Balance exercise bertujuan untuk Exercise (single leg squat, single leg squat
meningkatkan respon keseimbangan dengan touchdown dan single leg romanian deadlift)
300
Vol. XVII No. 2 Desember 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v17i2
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)
e-ISSN : 2549-0567 (Online)

dapat memperbaiki koordinasi dan meningkat penelitian lebih bersifat general.


efesiensi tenaga pada saat bergerak.
Khulsum (2018) dalam penelitianya
mengatakan latihan dan kontraksi yang
berulang akan menyebabkan serabut otot UCAPAN TERIMA KASIH
membesar sehingga kekukatan otot dan
keseimbangan meningkat, hal ini dikarenakan Keberhasilan dan penyusunan
adanya fasilitasi kecepatan twitch motor unit penelitian ini tidak terlepas dari bantuan dan
sehingga dapat meningkatkan koordinasi otot bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu
dalam proses penurunan disinhibisi dan penulis ingin mengucapkan terimakasih
stimulasi muscle spindel selama latihan, yang sebesar-besarnya kepada I Made Niko
sensivitas peningkatan kumparan otot dapat Wiyana dan I Gusti Ayu Artini yang
meperbaiki rasa posisi sendi yang memiliki senantiasa memberikan waktu, tenaga, dan
peran penting dalam kontrol postural. pikirannya untuk memberikan petunjuk,
pengetahuan, bimbingan dan pengarahan
Berdasarkan hasil uji statistik hasil selama proses penelitan berlangsung.
perhitungan beda selisih rerata peningkatan
keseimbangan dinamis pada kelompok I dan
II diperoleh nilai p > 0,05. Hal ini berarti tidak DAFTAR PUSTAKA
ada perbedaan bermakna pada kelompok I Afafah, M. N. F., & Kumaat, N. A. (2018).
dan II dalam meningkatkan keseimbangan Analisis Keseimbangan Statis Dan
dinamis pemain futsal. Keseimbangan Dinamis
Keseimbangan dinamis dihasilkan dari WanitaPaguyuban Olahraga Lansia
repon otot-otot postural yang sinergis. Perumahan Pongangan Indah
Respon otot postural yang sinergis dapat Gresik. Jurnal Kesehatan
dihasilkan dengan core exercise yang Olahraga, 6(2).
memperkuat otot-otot inti dan dapat juga
dihasilkan dengan menstimulasi proprioseptif Dewi, P. C. P., & Palgunadi, I. K. A. (2021).
(Balance Exercise). Hal ini yang Pengaruh Latihan Core Stability
menyebabkan Core exercise dan Balance terhadap Keseimbangan Atlet Panahan
Exercise menghasillkan efek yang sama Usia 7-11 Tahun. Jendela
baiknya dalam meningkatkan keseimbangan Olahraga, 6(2), 59-67.
dinamis.
Dinç, N., & Ergin, E. (2019). The Effect of 8-
Week Core Training on Balance, Agility
KESIMPULAN and Explosive Force
Berdasarkan analisis hasil penelitian Performance. Universal journal of
yang telah dilakukan dan pembahasan dapat educational research, 7(2), 550-555.
disimpulkan bahwa Latihan core exercise
dapat meningkatkan keseimbangan dinamis DiStefano, L. J., Clark, M. A., & Padua, D. A.
pemain futsal. Balance exercise dapat (2009). Evidence supporting balance
meningkatkan keseimbangan dinamis pemain training in healthy individuals: a
futsal. Latihan Core exercise dan Balance systemic review. The Journal of
Exercise sama baiknya dalam meningkatkan Strength & Conditioning
keseimbangan dinamis pemain futsal. Research, 23(9), 2718-2731.

SARAN Dunsky, A., Zeev, A., & Netz, Y. (2017).


Balance performance is task specific in
Disarankan pada pelatih-pelatih tim
older adults. BioMed research
futsal, untuk memberi pelatihan core dan
international, 2017.
Balance Exercise secara spesifik dalam
meningkat keseimbangan dinamis. Dzakirah, M. K. (2021). Perbedaan Efek
Disarankan pada peneliti selanjutnya yang Antara Balance Strategy Exercise
ingin meneliti tema yang sama, perlu Dengan Gaze Stability Exercise
meningkatkan jumlah sampel sehingga Terhadap Peningkatan Keseimbangan

301
Vol. XVII No. 2 Desember 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v17i2
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)
e-ISSN : 2549-0567 (Online)

Postural Pada Lansia (Doctoral Saputri, W. A. (2018). Penerapan Balance


dissertation, Universitas Hasanuddin). Exercise Pada Lansia Dengan
Gangguan Keseimbangan Tubuh Di
Gustiana, C. (2012). Profil Tingkat Kebugaran BPSTW Abiyoso (Doctoral dissertation,
Jasmani Atlet Futsalsman 16 Bandung: poltekkes kemenkes yogyakarta).
Studi Deskriptif Pada Atlet Futsal SMAN
16 Bandung (Doctoral dissertation, Sativani, Z. Purwanto, B. Utomo, D. N, 2017,
Universitas Pendidikan Indonesia). Efek Latihan Keseimbangan dan
Stimulasi Somatosensoris Terhadap
Hastuti, S. B., Wibawa, A., & Muliarta, I. M. Respon Somatosensoris Pada
(2015). Pemberian Core Stability Penderita Diabetes Neuropati.
Exercise Lebih Meningkatkan Proceeding Surabaya International
Keseimbangan Statis Daripada Balance Health Conference 2017.
Beam Exercise pada Siswa Sekolah
Dasar Negeri 11 Sumerta Septianingtyas, F. E., Indarwati, I., & Widarti,
Denpasar. Majalah Ilmiah Fisioterapi R. (2018). Core Stability Training
Indonesia, 3(2). Terhadap Keseimbangan Dinamis
Pada Pemain Futsal di Klub Pemuda
Khulsum, D. P. N., Pristianto, A., & Wijianto, Rotan Dan Ukm Futsal Stikes ‘Aisyiyah
M. (2018). Perbedaan Pengaruh Surakarta (Doctoral dissertation,
Pemberian Latihan Core Stability STIKES' Aisyiyah Surakarta).
Dengan Latihan Single Leg Propioseptif
Terhadap Keseimbangan Dinamis Syafaruddin, S. (2018). Tinjauan Olahraga
Pada Siswa SMP Yang Mengikuti Futsal. Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan
Ekstrakurikuler Basket Di Kabupaten Kesehatan, 7(2).
Klaten (Doctoral dissertation,
Universitas Muhammadiyah Surakarta). Utami, K. P. (2021). Permainan Tradisional
Egrang Tempurung Kelapa Sebagai
Murtiyani, N., & Suidah, H. (2019). Pengaruh Latihan Keseimbangan Dinamis Pada
Pemberian Intervensi 12 Balance Anak. Jurnal Sport Science, 11(1), 7-
Exercise Terhadap Keseimbangan 11.
Postural Pada Lansia. Jurnal
Keperawatan, 12(1), 11-11. Yundarwati, S., & Soemardiawan, S. (2019,
December). Pengaruh latihan core
Nugroho, B. P., Santoso, T. B., & Ft, S. S. T. stability exercise Terhadap
(2020). Pengaruh Core Stability Peningkatan Keseimbangan Tubuh
Exercise Terhadap Peningkatan pada Pemain ps. Undikma mataram
Keseimbangan Dinamis Pada Pemain tahun 2019. In Prosiding Seminar
Sepak Bola (Doctoral dissertation, Nasional Lembaga Penelitian Dan
Universitas Pendidikan (LPP) Mandala.
Rawe, H., Hidayah, T., & RC, A. R. (2017).
Pengaruh Metode Latihan
Keseimbangan dan Daya Tahan Otot
Lengan terhadap Kecepatan
Mendayung Kayak 1 Jarak 200
Meter. Journal of Physical Education
and Sports, 6(2), 141-147.
Rosita, T., Hernawan, H., & Fachrezzy, F.
(2019). Pengaruh keseimbangan,
kekuatan otot tungkai, dan koordinasi
terhadap ketepatan shooting
futsal. JTIKOR (Jurnal Terapan Ilmu
Keolahragaan), 4(2), 117-126.

302
Vol. XVII No. 2 Desember 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v17i2
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)
e-ISSN : 2549-0567 (Online)

LAMPIRAN
Tabel 1
Karakteristik subyek penelitan

Kelompok I Kelompok II
Karakteristik p
Rerata ± SD Rerata ± SD
Umur (Tahun) 11,88 ± 0,33 11,66 ± 0,50

IMT (kg/m2) 21,10 ± 2,13 19,97 ± 1,25


Nilai Jangkauan Pre Test
Kanan 76,26 ± 10,49 87,62 ± 3,90 0,008

Kiri 77,73 ± 9,23 87,76 ± 6,93 0,019

Tabel 2
Hasil Uji Normalitas

Uji Normalitas
Variabel Core exercise Balance Exercise
Rerata ± SD P Rerata ± SD p
Sebelum
0,258 87,62 ± 3,90 0,808
Kanan 76,26 ± 10,49

Kiri 77,73 ± 9,23 0,003 87,76 ± 6,93 0,180

Sesudah
88,11 ± 8,26 0,164 92,91 ± 4,86 0,275
Kanan
Kiri 86,23 ± 8,17 0,633 94,23 ± 3,71 0,052
Selisih
11,86 ± 8,81 0,049 5,29 ± 2,87 0,704
Kanan
Kiri 8,48 ± 6,41 0,229 6,46 ± 4,85 0,394

Tabel 3
Uji beda pada kelompok 1 (Core exercise)
Jangkauan Kanan Jangkauan Kiri
Rerata ± SD p Rerata ± SD p

Sebelum 76,26 ± 10,49 77,73 ± 9,23


0,004 0,008
Sesudah 88,11 ± 8,26 86,23 ± 8,17

303
Vol. XVII No. 2 Desember 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v17i2
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)
e-ISSN : 2549-0567 (Online)

Tabel 4
Uji beda pada kelompok II (Balance Exercise)
Jangkauan Kanan Jangkauan Kiri
Rerata ± SD p Rerata ± SD p

Sebelum 87,62 ±3,90 87,76 ± 6,93


0,000 0,001
Sesudah 92,91 ±4,86 94,23 ± 3,71

Tabel 5
Uji rerata peningkatan jangkauan sebelum dan sesudah perlakuan
Jangkauan Kanan Jangkauan Kiri
Kelompok
Rerata ± SD p Rerata ± SD p
Core exercise 11,86 ± 8,81 8,48 ± 6,41
0,200 0,747
Balance Exercise 5,29 ± 2,87 6,46 ± 4,85

304
Vol. XVII No. 2 Desember 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v17i2

You might also like