Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, MOTIVASI, DAN

DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA ANGGOTA POLRI POLRES


BANJARBARU DIMEDIASI OLEH BUDAYA ORGANISASI

Nur Estika Wahyuni


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PANCASETIA BANJARMASIN
Email :

ABSTRACT

Nur Estika Wahyuni, 2023, The Influence of the Quality of Human Resources, Motivation,
and Work Discipline on the Performance of Polri Members of the Banjarbaru Police are mediated
by Organizational Culture. Director Program Manager: Prof. Dr. H. Ujiyanto, MS. Main Advisor:
Dr. H. Nurus Sjamsi, S.E., M.M. Assistant: Asruni, S.E., M.M.
This study aims to find out and prove whether The Influence of the Quality of Human
Resources, Motivation, and Work Discipline on the Performance of Polri Members of the
Banjarbaru Police are mediated by Organizational Culture.
The data collection technique in this study was by distributing questionnaires to the sample,
the sample used was Police at Polres Banjarbaru. The Data Analysis Technique used was Smart
PLS Version 3.2.9.
The results of this study are, the quality of human resources influences Organizational
Culture in Polres Banjarbaru, motivation influences the Organizational Culture in Polres
Banjarbaru, Work discipline influences organizational culture in Polres Banjarbaru, the quality of
human resources affects the performance of Police in Polres Banjarbaru, motivation influences the
performance of Police in Polres Banjarbaru, Discipline affects the performance of Police in Polres
Banjarbaru, organizational culture influences the performance of Police in Polres Banjarbaru,
Organizational culture mediates the influence of the variable quality of human resources on the
performance of Police in Polres Banjarbaru, organizational culture mediates the effect of
motivational variables on the performance of Police in Polres Banjarbaru, organizational culture
mediates the influence of disciplinary variables on the performance of Police in Polres Banjarbaru.

Keywords: Quality of human resources, Motivation, Work discipline, Organizational culture.

ABSTRAK

Nur Estika Wahyuni, 2023, Pengaruh Kualitas SDM, Motivasi, dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Anggota Polri Polres Banjarbaru dimediasi oleh Budaya Organisasi. Direktur
Manajer Program : Prof. Dr. H. Ujiyanto, MS. Pembimbing Utama: Dr. H. Nurus Sjamsi, S.E.,
M.M. Pembantu : Asruni, S.E., M.M.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan apakah Pengaruh Kualitas
SDM, Motivasi, dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Anggota Polri Polres Banjarbaru dimediasi
oleh Budaya Organisasi.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuesioner
kepada sampel, sampel yang digunakan adalah Polres Banjarbaru. Teknik Analisis Data yang
digunakan adalah Smart PLS Versi 3.2.9.
Hasil penelitian ini adalah Kualitas SDM berpengaruh terhadap Budaya Organisasi Polres
Banjarbaru, Motivasi berpengaruh terhadap Budaya Organisasi Polres Banjarbaru, Disiplin kerja
berpengaruh terhadap budaya organisasi Polres Banjarbaru, Kualitas SDM berpengaruh terhadap
kinerja Polri di Polres Banjarbaru. , motivasi berpengaruh terhadap kinerja Polri di Polres
Banjarbaru, Disiplin berpengaruh terhadap kinerja Polri di Polres Banjarbaru, budaya organisasi
berpengaruh terhadap kinerja Polri di Polres Banjarbaru, Budaya organisasi memediasi pengaruh
variabel kualitas sumber daya manusia terhadap kinerja Polri di Polres Banjarbaru, budaya
organisasi memediasi pengaruh variabel motivasi terhadap kinerja Polri di Polres Banjarbaru,
budaya organisasi memediasi pengaruh variabel kedisiplinan terhadap kinerja Polri di Polres
Banjarbaru.

Kata Kunci : Kualitas Sumber Daya Manusia, Motivasi, Disiplin Kerja, Budaya Organisasi.

Latar Belakang Masalah budaya organisasi yang kuat memiliki potensi


Manajemen sumber daya manusia meningkatkan kinerja dan sebaliknya bila
(MSDM) merupakan bagian dari manajemen budaya organisasinya lemah mengakibatkan
keorganisasian yang fokus pada unsur sumber kinerja menurun. Budaya organisasi memiliki
daya manusia. Tugas MSDM adalah tiga fungsi penting yaitu sebagai sistem
mengelola unsur manusia secara baik agar pengawasan, perekat hubungan sosial, dan
diperoleh tenaga kerja yang puas akan saling memahami.
pekerjaannya. Tentunya hal ini tidak luput Awal adanya budaya pada sebuah
dari upaya keberhasilan peningkatan kinerja. organisasi biasanya dibentuk oleh pendiri/para
Keberhasilan peningkatan kinerja dalam pendirinya, yang di dalamnya mengandung
sebuah organisasi tidak hanya dilihat pada atau menggali dari persepsi, kepercayaan,
level pimpinan/atasan saja, tetapi juga harus nilai yang ada pada SDM. Hal ini sangat
pada para bawahan/staf karena para pelaksana membantu untuk meningkatkan kinerja
dilapangan yang besentuhan langsung dengan karyawan. Kepercayaan individu berbeda dari
masyarakat justru adalah para bawahan/staf. nilai organisasi ketika seorang karyawan
Dalam Institusi Kepolisian khususnya masuk dalam organisasi (Shahzad, 2014).
Polres Banjarbaru salah satu faktor yang Sumber daya manusia merupakan faktor yang
mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam sangat penting dalam sebuah organisasi. Hal
pelaksanaan tugas adalah kinerja anggota ini diperkuat oleh pernyataan Siagian (2009)
Polri dan PNS Polrinya. Polri mengemban yang menyatakan bahwa ketergantungan
tugas pokok yaitu sebagai Pelindung, organisasi pada manajemen sumber daya
Pengayom dan Pelayan Masyarakat. manusia yang semakin bermutu tinggi akan
Seringkali dalam menghadapi tugas pokok semakin besar pula, tanpa mengurangi
anggota Polri menghadapi masalah mengenai pentingnya perhatian yang tetap harus
sumber daya manusianya. Penilaian kinerja diberikan pada manajemen sumber-sumber
anggota Polri saat ini mengacu pada Peraturan organisasi lainnya, tidak bisa disangkal bahwa
Kepolisian Negara Republik Indonesia perhatian utama tidak bisa harus diberikan
Nomor 2 Tahun 2018 tentang Penilaian pada manajemen sumber daya manusia.
Kinerja Anggota Kepolisian Negara Republik Disamping itu, kenyataan menunjukkan
Indonesia dengan Sistem Manajemen Kinerja bahwa pemanfaatan kualitas SDM pada
(SMK) digunakan untuk mengukur kinerja Polres Banjarbaru masih relatif belum
anggota Polri yang berbasis kompetensi optimal, hal ini terlihat dari penempatan
dilakukan penilaian kinerja secara objektif, personel yang masih tidak sesuai dengan latar
transparan, dan akuntabel. Namun pada hasil belakang pendidikan, khususnya pada fungsi
pelaksanaannya masih banyak anggota Polri penegakkan hukum seperti Reskrim, Reserse
yang memiliki penilaian kinerja dibawah Narkoba, dan Lalu Lintas yang mengharuskan
standar atau termasuk dalam kategori cukup personelnya minimal memiliki latar belakang
bahkan kurang. Sedangkan nilai akhir SIPK pendidikan S1 seperti yang tertuang dalam
yang diperlukan untuk pembinaan karier, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
pendidikan pengembangan, kenaikan pangkat Nomor 58 Tahun 2010 tentang Perubahan
dan pemberian tunjangan kinerja adalah atas peraturan pemerintah nomor 27 tahun
minimal berkategori Baik (nilai 71-80). 1983 tentang pelaksanaan Kitab Undang-
Peningkatan kinerja tentu saja tidak undang Hukum Acara Pidana.
lepas dari peran budaya organisasi. McShane Selain kualitas SDM, motivasi
dan Von Glinow juga mengatakan, bahwa merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kinerja. Hasil penelitian yang Pemerintah nomor 02 tahun 2003 tentang
dilakukan oleh Ainanur dan Satria Tirtayasa Peraturan Disiplin Anggota Polri.
(2018) membuktikan bahwa Secara parsial Berdasarkan hasil penelitian
variabel motivasi berpengaruh positif sebelumnya yang dilakukan oleh Ni Komang
signifikan terhadap kinerja karyawan PKS Gita Wahyuni, Agus Wahyudi Salasa Gama
Sawit Langkat PT. Perkebunan Nusantara IV. dan Ni Putu Yeni Astiti (2021) dengan judul
Dengan jalan memberikan motivasi kepada “Pengaruh Tri Hita Karana terhadap Kinerja
para karyawan baik berupa materil maupun Karyawan dengan Budaya Organisasi sebagai
moril akan menambah semangat karyawan variabel Intervening” yaitu bahwa budaya
dalam bekerja. organisasi signifikan memediasi Tri Hita
Sutoro tahun 2020 melakukan penelitian Karana terhadap Kinerja Karyawan, maka
mengenai budaya organisasi dan motivasi penulis tertarik untuk melakukan penelitian
kerja dengan sampel penelitiannya adalah dengan Judul “Pengaruh Kualitas Sumber
pegawai BPSDM di Provinsi Jambi. Dalam Daya Manusia, Motivasi, dan Disiplin
penelitiannya menyebutkan budaya organisasi Kerja terhadap Kinerja Anggota Polri
yang baik mendorong motivasi karyawan Polres Banjarbaru dimediasi oleh Budaya
dalam bekerja. Motivasi yang relatif tinggi Organisasi”.
berhubungan dengan prestasi serta dedikasi
karyawan dalam bekerja sehingga itu akan Kinerja
meningkatkan kinerja karyawan dalam Pengertian Kinerja dan Indikator Kinerja
bekerja (Sutoro, 2020). Secara Umum.
Motivasi dilingkungan Polres Suatu organisasi dibentuk untuk
Banjarbaru yang selama ini telah diberikan mencapai tujuan bersama, namun untuk
kepada personel untuk meningkatkan kinerja mencapai tujuan secara efektif diperlukan
berupa pemberian reward kepada personel manajemen atau kinerja yang baik dan juga
yang berprestasi dan pemberian promosi kepemimpinan yang benar. Menurut
jabatan bagi personel yang dianggap mampu Prawirosentono (2014:28) kinerja adalah hasil
mengampu suatu jabatan. Namun pada kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
pelaksanaanya dirasa belum maksimal, kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai
mengingat pemberiannya masih diragukan, dengan wewenang dan tanggung jawab
mengingat ada banyaknya faktor yang masing-masing dalam rangka upaya mencapai
mempengaruhi salah satunya adalah tujuan organisasi yang bersangkutan secara
subjektifitas dalam penilaian personel. legal, tidak melanggar hukum dan sesuai
Faktor lainnya yang mempengaruhi dengan moral maupun etika. Sedangkan
adalah disiplin. Hasibuan (2016) mengatakan menurut Sedarmayanti 2016:56) kinerja
bahwa disiplin adalah fungsi operasional karyawan memiliki indikator meliputi :
MSDM yang terpenting karena semakin baik 1) Kecakapan;
disiplin pegawai maka akan semakin tinggi 2) Tanggung jawab terhadap pekerjaan;
prestasi kerja yang dapat dicapainya. 3) Mampu menyelesaikan masalah pekerjaan;
Kemudian, penelitian dari Samsul Arifin et al. 4) Loyalitas dalam menjalankan tugas;
(2017) menyebutkan bahwa kedisiplinan, 5) Loyalitas terhadap tugas-tugas yang
kompetensi, dan motivasi kerja memiliki diberikan pimpinan.
pengaruh terhadap kinerja karyawan.
Hingga saat ini masih terdapat beberapa Budaya Organisasi
anggota Polres Banjarbaru yang tidak disiplin Pengertian Budaya Organisasi
sehingga masih sering terjadinya pelanggaran Budaya (culture) merupakan identitas
baik itu yang melanggar kode etik polri yang dimiliki suatu kelompok manusia dalam
maupun yang melakukan tindak pidana. bermasyarakat. Kata culture ini diadaptasi
Berikut data rekapitulasi jumlah pelanggaran dari bahasa Latin, yaitu cult yang berarti
disiplin yang dilakukan personel Polres mendiami, mengerjakan, atau memuja, dan
Banjarbaru dan telah melaksanakan putusan are yang berarti hasil dari sesuatu.
sidang disiplin sesuai dengan Peraturan Warner dan Joynt (2002: 3)
mengartikan budaya dari Berthon (1993) organisasi harus memahami nilai-nilai yang
sebagai hasil dari tindakan manusia. Budaya ada dan bagaimana mereka harus bertindak
dalam suatu organisasi merupakan atau berperilaku.
karakteristik semangat atau suasana (spirit) Robbins dalam Sobirin (2009)
dan kepercayaan (belief) yang dilakukan di memberikan pengertian organisasi adalah unit
dalam organisasi tersebut (Torrington, sosial yang sengaja didirikan untuk jangka
1994:31). Budaya yang ada pada suatu waktu yang relatif lama, beranggotakan dua
organisasi akan berbeda dengan organisasi orang atau lebih yang bekerja sama dan
lainnya. Lebih lagi organisasi yang ada pada berkoordinasi, mempunyai pola kerja tertentu
negara yang berbeda. Oleh karena itu, kita yang terstruktur, dan didirikan untuk
perlu memahami perbedaan budaya mencapai tujuan bersama atau satu set tujuan
antarnegara yang sangat beragam sehingga yang telah ditentukan sebelumnya.
dapat mengelola perbedaan tersebut. Sedangkan pengertian budaya
Dalam beberapa literatur, pemakaian organisasi diberikan oleh Pettigrew dalam
istilah corporate culture biasa diganti dengan Sobirin (2009), Pattigrew merupakan orang
istilah organization culture. Kedua istilah ini pertama yang secara formal menggunakan
memiliki pengertian yang sama. Karena itu istilah budaya organisasi, yaitu organisasi
dalam penelitian ini kedua istilah tersebut adalah sistem makna yang diterima secara
digunakan secara bersama-sama, dan terbuka dan kolektif, yang berlaku untuk
keduanya memiliki satu pengertian yang waktu tertentu bagi kelompok tertentu.
sama. Budaya organisasi mempunyai sifat
Ndraha (2002) menyatakan budaya yang sama, yang memiliki sub budaya
organisasi secara umum sebagai sekelompok didalam budaya tertentu. Keseragaman dalam
pola pikir dasar atau program mental yang budaya organisasi, secara dominan
dimanfaatkan untuk meningkatkan efesiensi mengungkapkan nilai inti yang dipunyai
kerja dan kerjasama manusia yang dimiliki bersama dari sebagian besar anggota
suatu organisasi, yang dapat dibagi menjadi: organisasi. Sub budaya pada organisasi
1. Sikap terhadap pekerjaan, yakni kesukaan cenderung berkembang pada organisasi-
akan kerja dibandingkan dengan kegiatan organisasi besar yang mencerminkan masalah
lain, seperti bersantai, atau semata-mata bersama situasi dan pengalaman yang
memperoleh kepuasan dari kesibukan dihadapi anggota. Apabila keseragaman tidak
pekerjaannya sendiri, atau merasa terpaksa terlihat dominan yang ada hanya pengaruh
melakukan sesuatu hanya untuk budaya terhadap keefektifan organisasi,
kelangsungan hidupnya. sehingga konsistensi didalam perilaku kurang
2. Perilaku pada waktu bekerja, seperti rajin, begitu jelas.
berdedikasi, bertanggung jawab, berhati- Salah satu variabel yang berhubungan
hati, teliti, cermat, kemauan yang kuat dengan kinerja adalah “budaya organisasi”.
untuk mempelajari tugas dan Variabel ini sukar untuk ditentukan atau
kewajibannya, suka membantu sesama diuraikan tetapi variabel ini sangat penting
karyawan atau sebaliknya. ketika dikaitkan dengan keberhasilan kinerja
Djokosantoso (2003) menyatakan personel. Variabel ini biasanya diuraikan oleh
budaya korporat atau budaya organisasi atau para personel dalam bentuk-bentuk yang
juga dikenal dengan istilah budaya kerja umum. Setiap instasi atau organisasi
merupakan nilai-nilai dominan yang disebar mempunyai budaya masing-masing. Budaya
luaskan didalam organisasi dan diacu sebagai yang dimiliki oleh Polres Banjarbaru akan
filosofi kerja karyawan. mempengaruhi jalan kerja yang dilakukan
Susanto (2002) mendefinisikan budaya oleh personel Polres Banjarbaru.
organisasi sebagai nilai-nilai yang menjadi Menurut Kast (dalam Robins, 2005)
pedoman sumber daya manusia untuk memberikan definisi budaya organisasi
menghadapi permasalahan eksternal dan sebagai sistem nilai dan kepercayaan yang
usaha penyesuaian integrasi ke dalam dianut bersama yang berinteraksi dengan
organisasi sehingga masing-masing anggota orang-orang suatu perusahaan, struktur
organisasi dan sistem pengawasan untuk berkembang dalam masyarakat dalam lingkup
menghasilkan norma-norma perilaku. spesifik yang bersifat abstrak. Atas dasar itu,
Sedangkan Schein (dalam Gibson et.al, 2005) pemahaman terhadap unsur-unsur dan
mendefinisikan budaya sebagai pola dari karakteristik budaya organisasi dalam suatu
asumsi dasar yang telah ditentukan atau organisasi maka merupakan hal yang sangat
dikembangkan untuk mempelajari cara-cara penting dalam mempelajari atau mengkajinya.
berintegrasi, yang telah berfungsi dengan baik
yang telah dianggap baru oleh karenanya Kualitas Sumber Daya Manusia
harus diajarkan kepada anggota baru sebagai Pengertian Kualitas Sumber Daya
cara yang besar untuk memikirkan, Manusia
memandang dan merasa berkepentingan Keberhasilan yang dicapai oleh suatu
dengan masalah tersebut. Berbagai definisi organisasi tidak terlepas dari kualitas sumber
tentang budaya organisasi tersebut daya manusia yang bekerja sama dalam
menyimpulkan betapa budaya organisasi mendukung kegiatan organisasi tersebut.
sangat mempengaruhi berbagai aspek Sumber daya manusia yang berkualitas adalah
kehidupan organisasi. sumber daya manusia yang mampu
Budaya organisasi bersifat sangat menyelesaikan atau melaksanakan suatu
persuasif dan mempengaruhi hampir pekerjaan, sehingga akan menghasilkan
keseluruhan aspek kehidupan organisasi. sesuatu yang dikendaki oleh setiap organisasi.
Demikian juga budaya organisasi mampu Oleh karena itu setiap organisasi termasuk
mengumpulkan atau membelokkan dampak Polres Banjarbaru dituntut untuk mampu
perubahan organisasi yang sudah meningkatkan kualitas sumber daya manusia
direncanakan secara matang. Pada dasarnya, baik melalui program pendidikan maupun
budaya organisasi berubah menjadi berbagai pelatihan. Tanpa adanya sumber daya
bentuk dan karena bisa mendukung atau manusia yang berkualitas maka setiap
menghambat perubahan. organisasi akan kesulitan untuk mencapai
Budaya organisasi dimanifestasikan tujuannya.
dalam dua bentuk yaitu konkrit dan abstrak. Menurut Sedarmayanti (2016:59)
Konkrit, hal ini bisa dilihat dari cara anggota kualitas merupakan suatu ukuran yang
melayani konsumen, cara berpakaian menyatakan seberapa jauh telah dipenuhi
anggotanya. Dan cara berkomunikasi baik berbagai persyaratan, spesifikasi dan harapan.
antara atasan dan bawahan maupun rekan Sumber daya manusia adalah tenaga kerja
kerja. Abstrak, hal ini bisa dilihat secara kasat atau karyawan didalam suatu organisasi yang
mata. Bentuk ini merupakan bagian yang mempunyai peran penting dalam mencapai
paling sukar diubah karena terdapat pada sisi keberhasilan. Menurut M. Dawam Rahardjo
kognitif sistem nilai sebuah budaya (2010:18) menjelaskan kualitas sumber daya
perusahaan. Disini budaya organisasi manusia itu hanya ditentukan oleh aspek
berbentuk ide atau gagasan anggota organisasi keterampilan atau kekuatan tenaga fisiknya
tentang lingkungannya yang relatif stabil dari saja, akan tetapi juga ditentukan oleh
waktu ke waktu walau anggota berubah. pendidikan atau kadar pengetahuannya,
Budaya organisasi pada dasarnya tidak pengalaman atau kematangannya dan
dapat dilepaskan dari konteks budaya secara sikapnya serta nilai-nilai yang dimilikinya.
umum yang ada dalam masyarakat. Menurut Sunarto dalam Aisyah,
Berdasarkan pengertian Kast (dalam Robbins, 2012:70 kualitas sumber daya manusia
2003) dimana budaya organisasi merupakan diartikan sebagai kemampuan seorang
seperangkat sistem nilai dan kepercayaan karyawan yang menjalankan tugas dan
yang dianut bersama yang berinteraksi dengan tanggung jawab yang diberikan padanya
orang-orang suatu perusahaan, struktur dengan memiliki latar belakang pendidikan,
organisasi dan sistem pengawasan untuk keterampilan dan pengalaman untuk
menghasilkan norma-norma perilaku, maka menunjang tugas dan tanggung jawab yang
sebenarnya budaya organisasi kalau akan dijalankan agar perusahaan mampu
merupakan bagian dari budaya umum yang bersaing. Menurut Selo Sumarjan (2009:43)
yang dikutip oleh Sudarwan Danim (2012) (2006) menjelaskan motivasi adalah kegiatan
bahwa kualitas sumber daya manusia mendorong seseorang individu untuk
Indonesia yang kita inginkan dibedah atas melakukan sesuatu yang diinginkan, baik
dasar kualitas fisik (kesehatan, kekuatan untuk kepentingan individu tersebut atau
jasmani, keterampilan dan ketahanan) dan untuk orang yang memberi dorongan tadi atau
kualitas non fisik (kemandirian, ketekunan, untuk keduanya.
kejujuran dan akhlak). Kualitas sumber daya
manusia merupakan mutu setiap individu
dimana individu mampu mengembangkan diri
baik dari segi pendidikan, pelatihan, Disiplin
pengalaman organisasi, proyek-proyek, dan Pengertian Disiplin
bahkan perubahan yang ada dilapangan kerja, Disiplin berasal dari bahasa Latin yaitu
sehingga harapan dari setiap perusahaan dapat “discipline” yang berarti : “latihan atau
terpenuhi (Mathis dan Jackson, 2006). pendidikan kesopanan dan kerohanian serta
Menurut Siagian (2002) kualitas pengembangan tabiat”. Dari definisi tersebut
sumber daya manusia adalah tingkat jelas sekali bahwa arah dan tujuan disiplin
produktivitas seseorang dalam organisasi pada dasarnya adalah “keharmonisan” dan
untuk melaksanakan tugas sekaligus “kewajaran” kehidupan kelompok atau
meningkatkan tekad untuk mencapai sasaran organisasi, baik organisasi formal maupun
yang telah ditetapkan secara lancar dan nonformal.
terkoordinasi. Disiplin kerja diartikan sebagai suatu
sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai
Motivasi peraturan dari organisasi dalam bentuk tertulis
Pengertian Motivasi maupun tidak. Oleh karena itu, dalam
Perilaku seseorang dimulai dengan prakteknya bila suatu organisasi telah
dorongan tertentu / motivasi. Dapat diyakini mengupayakan sebagian besar peraturan –
bahwa pada dasarnya setiap manusia memiliki peraturan yang ditaati sebagian besar
motivasi untuk pekerjaan. Motivasi adalah karyawan, maka kedisiplinan telah dapat
sesuatu didalam diri manusia yang memberi ditegakkan (Darmawan, 2013:41).
energi, yang mengaktifkan dan menggerakkan Disiplin kerja dapat diartikan sebagai
ke arah perilaku untuk mencapai tujuan pelaksanaan manajemen untuk memperteguh
tertentu (Barnes, 1996 dalam Rivai, 2009: pedoman – pedoman organisasi. Pengertian
89). disiplin sering juga disebut adalah fungsi
Menurut Kreitner dan Kinicki (2008 : operasional kedua dari manajemen personalia.
210). Motivasi adalah kumpulan proses Disiplin karyawan (baru/lama) perlu
psikologis yang menyebabkan pergerakan, dilakukan secara terencana dan
arahan, dan kegigihan dari sikap sukarela berkesinambungan. Disiplin harus bertujuan
yang mengarah pada tujuan. untuk meningkatkan kemampuan teknis,
Menurut Colquitt, LePine, dan Wesson teoritis, konseptual dan moral karyawan
(2009 : 178) motivasi suatu kumpulan supaya prestasi kerjanya baik dan mencapai
kekuatan yang energik yang mengkoordinasi hasil yang optimal Keith Davis, (1995-1996)
didalam dan diluar diri seorang pekerja, yang dalam (Mangkunegara, 2011:129).
mendorong usaha kerja, dalam menentukan Atmosudiro (1928:84) dalam Darsono dan
arah, intensitas, dan kegigihan. Siswandoko (2011:128) menjelaskan disiplin
Untuk memahami pengertian motivasi ialah bentuk ketaatan dan pengendalian diri
kerja, sebagai langkah awal yang perlu yang rasional dan sadar, tidak emosional dan
dipahami terlebih dahulu adalah komponen pamrih. Bejo Siswanto (1989:278) dalam
motivasi. Adapun komponen motivasi Darsono dan Siswandoko (2011:128)
menurut Prasetyo (2006) adalah kebutuhan, menerangkan disiplin ialah sikap
dorongan, insentif atau ganjaran dan perilaku menghormati, menghargai, patuh, dan taat
yang diarahkan kepada suatu tujuan. terhadap peraturan – peraturan yang berlaku,
Berdasarkan komponen tersebut, Prasetyo baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta
sanggup menjalankannya dan tidak mengelak 1. Terdapat pengaruh kualitas sumber daya
untuk menerima sanksi – sanksinya apabila ia manusia terhadap Budaya Organisasi di
melanggar tugas dan wewenang yang Polres Banjarbaru.
diberikan kepadanya. 2. Terdapat pengaruh motivasi terhadap
Disiplin kerja merupakan suatu alat Budaya Organisasi di Polres Banjarbaru.
yang digunakan para manager untuk 3. Terdapat pengaruh Disiplin kerja
berkomunikasi dengan karyawan agar mereka terhadap Budaya Organisasi di Polres
bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta Banjarbaru.
sebagai suatu upaya untuk meningkatkan 4. Terdapat pengaruh kualitas sumber daya
kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati manusia terhadap Kinerja anggota Polri
semua peraturan perusahaan dan norma – di Polres Banjarbaru.
norma sosial yang berlaku. Disiplin karyawan 5. Terdapat pengaruh motivasi terhadap
memerlukan alamat komunikasi, terutama Kinerja anggota Polri di Polres
pada peringatan yang bersifat spesifik Banjarbaru.
terhadap karyawan yang tidak mau berubah 6. Terdapat pengaruh disiplin terhadap
sifat dan perilakunya. Sedangkan kesadaran Kinerja anggota Polri di Polres
adalah sikap seseorang yang secara sukarela Banjarbaru.
mentaati semua peraturan dan sadar akan 7. Terdapat pengaruh budaya organisasi
tugas dan tanggung jawabnya (Veitzal dan terhadap Kinerja anggota Polri di Polres
Sagala, 2009:825). Banjarbaru.
Kedisiplinan merupakan kesadaran dan 8. Terdapat pengaruh kualitas SDM
kesediaan seseorang mentaati semua terhadap kinerja anggota Polres
peraturan perusahaan, badan atau organisasi Banjarbaru dimediasi oleh Budaya
dan norma – norma sosial yang berlaku, Organisasi.
kesadaran adalah sikap seseorang secara 9. Terdapat pengaruh motivasi terhadap
sukarela mentaati semua peraturan dan sadar kinerja anggota Polres Banjarbaru
akan tugas dan tanggung jawabnya. dimediasi oleh Budaya Organisasi.
Kesediaan adalah suatu sikap atau tingkah 10. Terdapat pengaruh disiplin terhadap
laku dan perbuatan seseorang yang sesuai kinerja anggota Polres Banjarbaru
dengan peraturan organisasi atau badan yang dimediasi oleh Budaya Organisasi.
tertulis maupun tidak. Kedisiplinan adalah
suatu sikap tingkah laku dan perbuatan yang Rancangan Penelitian
sesuai dengan peraturan dari perusahaan dari Sebelum melakukan penelitian, peneliti
perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis harus terlebih dahulu memilih metode
(Hasibuan, 2012:193,194). penelitian apa yang akan digunakan. Metode
Tindakan disiplin (disciplinary action) penelitian merupakan suatu cara yang
sebagaimana diterangkan oleh Henry digunakan oleh peneliti dalam mencapai
Simamora dalam Sulitiyani dan Rosidah tujuan penelitian. Metode dapat memberikan
(2009), menuntut suatu hukuman terhadap gambaran kepada penulis mengenai langkah-
pegawai yang gagal memenuhi standar- langkah yang harus dilakukan dan pemilihan
standar yang telah ditentukan. metode yang tepat sehingga dapat membantu
peneliti dalam memecahkan
Hipotesis Penelitian permasalahannya.
Hipotesis merupakan sebuah pernyataan Penelitian ini menganalisis “Pengaruh
yang masih berupa jawaban sementara dari Kualitas Sumber Daya Manusia, Motivasi,
rumusan masalah yang diangkat dalam dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Anggota
penelitian Umar (2009). Salah satu tujuan Polri di Polres Banjarbaru dengan dimediasi
peneliti menggunakan hipotesa adalah agar oleh Budaya Organisasi”. Dengan jenis
peneliti dapat berfokus pada data-data penelitian penjelasan (explanatory research)
maupun informasi yang diperlukan bagi yakni menjelaskan suatu pengaruh antara
peneliti. Berikut adalah hipotesis yang akan variabel-variabel melalui pengujian hipotesis.
diajukan dalam penelitian ini :
PEMBAHASAN anggota di Polres Banjarbaru, hal ini
H1 Terdapat pengaruh kualitas sumber daya dibuktikan dengan nilai T-statistik yaitu
manusia terhadap Budaya Organisasi di 15.438 > 1.96, nilai P-Value yaitu
Polres Banjarbaru. 0.000 < 0.005 dan orginal sampel yang
Dari hasil penelitian maka bernilai positif yaitu 0.814.
diketahui bahwa kualitas sumber daya H6 Terdapat pengaruh disiplin kerja
manusia berpengaruh positif dan terhadap Kinerja anggota Polri di Polres
signifikan terhadap budaya organisasi di Banjarbaru
Polres Banjarbaru, hal ini dibuktikan Dari hasil penelitian maka
dengan nilai T-statistik yaitu 2.964 > diketahui bahwa disiplin kerja
1.96 dan nilai P-Value yaitu 0.003 < berpengaruh positif dan signifikan
0.005 dan orginal sampel yang bernilai terhadap kinerja anggota di Polres
positif yaitu 0.246. Banjarbaru, hal ini dibuktikan dengan
H2 Terdapat pengaruh motivasi terhadap nilai T-statistik yaitu 5.922 > 1.96, nilai
Budaya Organisasi di Polres P-value yaitu 0.000 < 0.005 dan orginal
Banjarbaru. sampel yang bernilai positif yaitu 0.527.
Dari hasil penelitian maka H7 Terdapat pengaruh budaya organisasi
diketahui motivasi berpengaruh positif terhadap Kinerja anggota Polri di Polres
dan signifikan terhadap budaya Banjarbaru
organisasi di Polres Banjarbaru, hal ini Dari hasil penelitian maka
dibuktikan dengan nilai T-statistik = diketahui bahwa budaya organisasi
3.509 > 1.96, nilai P-Value 0.000 < berpengaruh positif dan signifikan
0.005 dan orginal sampel yang bernilai terhadap kinerja anggota di Polres
positif yaitu 0.345. Banjarbaru, hal ini dibuktikan dengan
H3 Terdapat pengaruh Disiplin kerja nilai T-statistik yaitu 2.696 > 1.96, P –
terhadap Budaya Organisasi di Polres value yaitu 0.007 < 0.005 dan orginal
Banjarbaru. sampel yang bernilai positif yaitu 0.163.
Dari hasil penelitian maka H8 Terdapat pengaruh kualitas sumber daya
diketahui bahwa Disiplin Kerja manusia terhadap kinerja anggota Polres
berpengaruh positif dan signifikan Banjarbaru dimediasi oleh Budaya
terhadap budaya organisasi di Polres Organisasi
Banjarbaru, hal ini dibuktikan dengan Dari hasil penelitian maka
nilai T-statistik = 9,783 > 1.96, nilai P- diketahui bahwa budaya organisasi
Value 0.000 < 0.005 dan orginal sampel memediasi pengaruh kualitas sumber
yang bernilai positif yaitu 0.857. daya manusia terhadap kinerja anggota
H4 Terdapat pengaruh kualitas sumber daya di Polres Banjarbaru, hal ini dibuktikan
manusia terhadap Kinerja anggota Polri dengan nilai T-statistik yaitu 10.993 >
di Polres Banjarbaru. 1.96, nilai P-Value yaitu 0.000 < 0.05
Dari hasil penelitian maka dan orginal sampel yang bernilai positif
diketahui bahwa kualitas sumber daya yaitu 0.857.
manusia berpengaruh positif dan Dari hasil original sampel tersebut
signifikan terhadap kinerja anggota di maka diketahui bahwa pengaruh tidak
Polres Banjarbaru, hal ini dibuktikan langsung lebih besar dibandingkan
dengan nilai T-statistik = 3.827 > 1.96, dengan pengaruh langsung yaitu 0.857
nilai P-Value 0.000 < 0.005 dan orginal > 0.153.
sampel yang bernilai positif yaitu 0.153. H9 Terdapat pengaruh motivasi terhadap
H5 Terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja anggota Polres Banjarbaru
Kinerja anggota Polri di Polres dimediasi oleh Budaya Organisasi
Banjarbaru Dari hasil penelitian maka
Dari hasil penelitian maka diketahui bahwa budaya organisasi
diketahui bahwa motivasi berpengaruh memediasi pengaruh motivasi terhadap
positif dan signifikan terhadap kinerja kinerja anggota di Polres Banjarbaru,
hal ini dibuktikan dengan nilai T- 9. Budaya organisasi memediasi pengaruh
statistik = 2.657 > 1.96, nilai P -Value variabel motivasi terhadap kinerja
yaitu 0.008 < 0.005 dan orginal sampel anggota Polri di Polres Banjarbaru.
yang bernilai positif yaitu 0.056. 10. Budaya organisasi memediasi pengaruh
Dari hasil original sampel tersebut variabel disiplin terhadap Kinerja anggota
maka diketahui bahwa pengaruh tidak Polri di Polres Banjarbaru.
langsung lebih kecil dibandingkan
dengan pengaruh langsung yaitu 0.056
< 0.814.
H10 Terdapat pengaruh disiplin terhadap
kinerja anggota Polres Banjarbaru DAFTAR PUSTAKA
dimediasi oleh Budaya Organisasi
Dari hasil penelitian maka Peraturan Kepolisian Negara Republik
diketahui bahwa budaya organisasi Indonesia Nomor 2 Tahun 2018
memediasi pengaruh disiplin kerja tentang Penilaian Kinerja Anggota
terhadap kinerja anggota di Polres Kepolisian Negara Republik Indonesia
Banjarbaru, hal ini dibuktikan dengan Dengan Sistem Manajemen Kinerja.
nilai . T-statistik yaitu 2.549 > 1.96,
nilai P-Value yaitu 0.011 < 0.05 dan Peraturan Kepolisian Negara Republik
orginal sampel yang bernilai positif Indonesia Nomor 2 Tahun 2021
yaitu 0.140. tentang Susunan Organisasi dan Tata
Dari hasil original sampel tersebut Kerja Pada Tingkat Kepolisian Resor
maka diketahui bahwa pengaruh tidak dan Kepolisian Sektor.
langsung lebih kecil dibandingkan
dengan pengaruh langsung yaitu 0.140 Algopeng Z. 2013. Pengaruh Gaya
< 0.527. Kepemimpinan, Budaya Organisasi,
dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Kesimpulan melalui Motivasi Terhadap Kinerja
Berdasarkan hasil penelitian dan Pegawai Pada Balai Taman Nasional
pembahasan, maka didapatkan beberapa Bukit Dua Belas. Tesis. Program Studi
kesimpulan sebagai berikut: Magister Manajemen, Universitas
1. Kualitas sumber daya manusia Batanghari Jambi.
berpengaruh terhadap Budaya Organisasi
di Polres Banjarbaru. Djokosantoso, Moeljono. 2003. Budaya
2. Motivasi berpengaruh terhadap Budaya Korporat dan Keunggulan Korporasi.
Organisasi di Polres Banjarbaru. elex Media Komputindo, Jakarta.
3. Disiplin kerja berpengaruh terhadap
Budaya Organisasi di Polres Banjarbaru. Fattah. 2014. Perilaku Pemimpin & Kinerja
4. Kualitas sumber daya manusia Pegawai, Budaya Organisasi, Efikasi
berpengaruh terhadap Kinerja anggota Diri, dan Kepuasan Kerja. Elmatera,
Polri di Polres Banjarbaru. Yogyakarta.
5. Motivasi berpengaruh terhadap Kinerja
anggota Polri di Polres Banjarbaru. A. Fauzi. Johar Arifin. 2007. Aspek
6. Disiplin berpengaruh terhadap Kinerja Kuantitatif Manajemen Sumber Daya
anggota Polri di Polres Banjarbaru. Manusia. Jakarta: PT. Elex Media
7. Budaya organisasi berpengaruh terhadap Komputindo.
Kinerja anggota Polri di Polres
Banjarbaru. Akhyadi, Kaswan. 2015. Pengembangan
8. Budaya organisasi memediasi pengaruh Sumber Daya Manusia. Bandung.
variabel kualitas sumber daya manusia Indonesia: Alfabeta .
terhadap kinerja anggota Polri di Polres
Banjarbaru.
Abdus, DZ. Salam. 2014. Manajemen Sumber
Daya Insan, Cirebon. Stain Press.
Achmad, Abu dkk., 2010. Psikologi
Belajar. Jakarta: Rineka

Afandi. 2018. Manajemen Sumber Daya


Manusia (Teori, Konsep dan
Indikator). Nusa Media. Yogyakarta.

Any Isvandiari. 2019. Pengaruh Karakteristik


Tugas dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Bagian Produksi
PG. Meritjan Kediri. Journal, Tersedia
di Google Schoolar

Anwar Hidayat, Tutorial PLS SEM


menggunakan SmartPLS,
https://www.statistikian.com/2021/04/t
utorial-pls-sem-menggunakan-
smartpls.html (diakses pada tanggal 23
Januari 2023).

You might also like