73-Research Results-307-1-10-20211206

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Journal of Regional Public Administration (JRPA), Volume 5 Nomor 1 Juni 2020

ISSN: 2548-7735

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SISTEM SATU ARAH PADA RUAS


JALAN MAYOR ABDURAHMAN SUMEDANG

Arip Rahman Sudrajat*, Nur Widia Pranawati, Nissa Sawitri


Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Sebelas April Sumedang
E-mail: arip.rs84@gmail.com

Abstract
This research on the Analysis of One-Way System Policy Implementation on Mayor Abdul Rahman
Roads is motivated by traffic congestions that often occur on Jalan Mayor Abdul Rahman. In order to
unravel that traffic congestions, the local government has made an effective traffic engineering policy.
One of the efforts that can be done is to implement a one-way or one-way system policy on Major Abdul
Rahman roads. From the preliminary data, it is known that the roads are congested. The implementation
of this one-way system policy starts from the Pacific bridge to the Ojolali intersection. By implementing
this one-way system policy, the government hopes to reduce the level of congestion on these roads. The
research method used in the preparation of this report is descriptive method with a qualitative approach.
The data obtained sourced from literature studies, field studies through activities such as observation,
interviews, and documentation. In an effort to unravel congestion in the urban area of Sumedang, the
Transportation Service (Dishub) of the Sumedang Regency Government carries out traffic engineering.
The implementation of the one-way system policy is applied to the Major Abdul Rahman road section. On
March 4, 2019, the Sumedang Regency government, supported by the Sumedang Police, carried out a
traffic engineering trial to inform the public about the policies to be implemented. The traffic engineering
trial was carried out around Jalan Mayor Abdurahman in the north and its surroundings. The
implementation is guided by officers from the Sumedang Transportation Service and Police. One of the
objectives of this traffic engineering is for the arrangement in the urban area of Sumedang.

Keywords: Public Policy, Policy Implementation, One Way Transportation.

PENDAHULUAN
Kemacetan lalu lintas merupakan Kabupaten Sumedang yaitu Kebijakan
suatu permasalahan yang perlu Sistem Satu Arah (SSA). Ruas Jalan Mayor
diperhatikan, karena dapat menghambat Abdul Rahman merupakan ruas jalan
kegiatan dan aktivitas sosial sehari-hari. dengan intensitas kendaraan yang cukup
Salah satu faktor kemacetan lalu lintas ramai mengingat ruas jalan tersebut
adalah banyaknya jumlah kendaraan di menghubungkan antar kecamatan yaitu
Kabupaten Sumedang akibat Kecamatan Sumedang Utara dan
pertambahannya yang terus meningkat Kecamatan Sumedang Selatan. Kebijakan
secara tidak terkontrol baik kendaraan tersebut sudah diterbitkan melalui
pribadi maupun kendaraan umum. Peraturan Bupati nomor 109 tahun 2019
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas tentang Rekayasa Lalu Lintas Kawasan
Perhubungan Kabupaten Sumedang, Dalam Kota.
hingga akhir tahun 2018 tercatat sebanyak Kenyamanan dalam berlalu lintas
1.432 uni mobil pengangkut umum (MPU) salah satunya dapat dirasakan melalui
yang aktif di Kabupaten Sumedang. kelancaran arus lalu lintas. Kemacetan lalu
Dalam rangka menciptakan lintas pada ruas jalan Mayor Abdul Rahman
ketertiban dan kenyamanan lalu lintas, tentu akan menghambat aktivitas
Dinas Perhubungan Kabupaten Sumedang masyarakat Kabupaten Sumedang, artinya
telah membuat suatu kebijakan yang kelancaran lalu lintas akan sangat
bertujuan untuk mengatur dan berdampak pada efektifitas kegiatan
menciptakan ketertiban lalu lintas pada masyarakat Kabupaten Sumedang.
ruas jalan Mayor Abdul Rahman, Kebijakan sistem satu arah merupakan

106
Arip Rahman Sudrajat, Nur Widia Pranawati, Nissa Sawitri

Implementasi Kebijakan Sistem Satu Arah Pada Ruas Jalan Mayor Abdurahman Sumedang

jawaban dari permasalahan kemacetan lalu Kebijakan sistem satu arah yang
lintas khususnya pada ruas jalan Mayor diterapkan di ruas jalan Mayor Abul
Abdul Rahman. Dengan adanya kebijakan Rahman, telah di uji coba pada tanggal 4
ini, beban jalan pada ruas jalan Mayor Maret 2019. Setelah melalui tahapan uji
Abdul Rahman akan menjadi seimbang coba, akhirnya kebijakan tersebut resmi
dengan ruas jalan Tampomas. diberlakukan ditandai dengan terbitnya
Pemberlakukan sistem satu arah Peraturan Bupati nomor 109 tahun 2019
akan berdampak pada kelancaran lalu lintas tentang Rekayasa Lalu Lintas Kawasan
melalui pembagian jalur yang dilalui oleh dalam Kota.
kendaraan sehingga penumpukan Fokus permasalahan pada penelitian
kendaraan di ruas jalan Mayor Abdul ini terdiri dari 1) Bagaimana Implementasi
Rahman dapat berkurang. Penumpukan Kebijakan Sistem Satu Arah Pada Ruas
kendaraan sering terjadi pada ruas jalan Jalan Mayor Abdurahman Sumedang?; 2)
tersebut terlebih lagi pada waktu tertentu Apa Saja Faktor Penghambat Implementasi
ketika masyarakat beraktifitas dan Kebijakan Sistem Satu Arah Pada Ruas
melakukan mobilisasi ke tempat yang Jalan Mayor Abdurahman Sumedang?; 3)
berlokasi di sepanjang ruas jalan Mayor Upaya Apa Mengatasi Faktor Penghambat
Abdul Rahman. Disamping penumpukan Implementasi Kebijakan Sistem Satu Arah
kendaraan, angkutan umum juga menjadi Pada Ruas Jalan Mayor Abdurahman
faktor pendorong terjadinya kemacetan lalu Sumedang?.
lintas pada ruas jalan tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Implementasi Kebijakan menstrukturkan atau mengatur proses
Publik implementasinya”.
Suatu kebijakan merupakan Berdasarkan pengertian di atas,
dokumen belaka, oleh sebab itu tidak suatu kebijakan berisi suatu program untuk
terlalu salah jika dikatakan implementasi mencapai tujuan dan nilai-nilai yang
kebijakan merupakan aspek yang penting dilakukan melalui tindakan-tindakan yang
dari keseluruhan proses kebijakan, seperti terarah. Kebijakan publik mengisyaratkan
yang dikemukakan oleh Winarno (2005) adanya pilihan-pilihan kolektif yang saling
menyebutkan, “Implementasi kebijakan bergantung satu sama lain, termasuk di
merupakan alat administrasi hukum dalamnya keputusan-keputusan untuk
dimana berbagai aktor, organisasi, prosedur melakukan tindakan. Kebijakan publik
dan teknik yang bekerja bersama-sama tersebut dibuat oleh badan atau
untuk menjalankan kebijakan guna meraih pemerintah, suatu kebijakan apabila sudah
dampak atas tujuan yang diinginkan”. dibuat maka harus di implementasikan oleh
Daniel Mazmanian dan Paul unit-unit administrasi yang akan
Sabatier yang dikutip oleh Agustino (2012), memanfaatkan sumber daya finansial dan
mendefinisikan implementasi kebijakan sumber daya manusia.
yaitu “Pelaksana keputusan kebbijaksanaan Dimensi Implementasi Kebijakan Publik
dasar, biasanya dalam bentuk undang- Implementasi kebijakan merupakan
undang, namun dapat pula berbentuk tahapan-tahapan yang penting dalam
perintah-perintah atau keputusan- keseluruhan struktur kebijakan, karena
keputusan eksekutif yang penting atau melalui prosedur ini proses kebijakan
keputusan peradilan. Lazimnya, keputusan secara keseluruhan dapat dipengaruhi
tersebut mengidentifikasikan masalah yang tingkat keberhasilan atau tidaknya
ingin diatasi, menyebutkan secara tegas tercapainya tujuan. Berdasarkan pengertian
tujuan-tujuan atau sasaran yang ingin implementasi di atas Van Meter dan Van
dicapai dan berbagai cara untuk

107
Arip Rahman Sudrajat, Nur Widia Pranawati, Nissa Sawitri

Implementasi Kebijakan Sistem Satu Arah Pada Ruas Jalan Mayor Abdurahman Sumedang

Horn dalam Agustino (2012) sebagai luas wilayah implementasi kebijakan


berikut. perlu juga diperhitungkan manakala
1. Ukuran dan tujuan kebijakan, hendak menentukan agen pelaksana.
2. sumber daya kebijakan, 4. Sikap/ kecenderungan para pelaksana,
3. karakteristik agen pelaksana, maksudnya sikap penerimaan atau sikap
4. sikap / kecenderungan (disposition) para penolakan dari agen pelaksana akan
pelaksana, banyak mempengaruhi keberhasilan
5. komunikasi antar organisasi terkait, implementasi kebijakan publik. Karena
6. lingkungan ekonomi, sosial dan politik. kebijakan yang dilaksanakan bukanlah
Dimensi dasar-dasar kebijakan hasil formulasi masyarakat setempat
publik Van Meter dan Van Horn yang yang mengenal permasalahan yang
dikutip oleh Agustino (2012) tersebut untuk dirasakan, melainkan dari para
lebih jelasnya akan peneliti uraikan secara implementor pelaksanaan kebijakan
terperinci sebagai berikut. “dari atas” (top down) yang tidak
1. Ukuran dan tujuan kebijakan, mengetahui permasalahannya.
maksudnya keberhasilan implementasi 5. Komunikasi antar organisasi terkait,
kebijakan dapat diukur jika dan hanya koordinasi komunikasi sangat
ukuran dan tujuan dari kebijakan diperlukan diantara pihak-pihak yang
memang realistis dengan sosio-kultur terlibat dalam suatu proses implementasi
yang mengada di level pelaksana agar tidak terjadi miss communication
kebijakan, maka agak sulit memang antara sesama pelaksana. Semakin baik
merealisasikan kebijakan publik hingga koordinasi komunikasi diantara pihak-
titik yang dapat dikatakan berhasil. pihak yang terlibat dalam suatu proses
2. Sumber daya kebijakan, maksudnya implementasi, maka asumsinya
keberhasilan proses implementasi kesalahan-kesalahan akan sangat kecil
kebijakan sangat tergantung dari untuk terjadi dan begitu juga sebaliknya.
kemampuan memanfaatkan sumber 6. Lingkungan ekonomi, sosial, dan politik,
daya yang tersedia. Manusia merupakan maksudnya sejauhmana lingkungan
sumber daya yang terpenting dalam eksternal ikut mendorong keberhasilan
menentukan suatu proses keberhasilan kebijakan publik yang telah ditetapkan.
implementasi. Tahap-tahap tertentu dari Lingkungan ekonomi, sosial dan politik
keseluruhan proses implementasi yang tidak kondusif dapat menjadi
menuntut adanya sumber daya manusia kegagalan dari kinerja implementasi
yang berkualitas dengan pekerjaan yang kebijakan itu sendiri.
diisyaratkan oleh kebijakan yang telah Faktor Penghambat Implementasi
ditetapkan secara politik. Tetapi ketika Kebijakan Publik
kompetensi dan kapabilitas dari sumber Menurut Bambang Sunggono (2004),
daya itu nihil, maka keberhasilan implementasi kebijakan mempunyai
kebijakan publik sangat sulit untuk beberapa faktor penghambat yaitu sebagai
diharapkan. berikut.
3. Karakteristik agen pelaksana, a. Isi kebijakan. Pertama, implementasi
maksudnya pusat perhatian pada agen kebijakan gagal karena masih samarnya
pelaksana meliputi organisasi formal dan isi kebijakan, maksudnya apa yang
organisasi informal yang terlibat dalam menjadi tujuan tidak cukup terperinci,
pengimplementasian kebijakan publik. sarana-sarana dan penerapan prioritas,
Hal ini sangat penting karena atau program-program kebijakan terlalu
keberhasilan kebijakan banyak umum atau sama sekali tidak ada.
dipengaruhi oleh ciri-ciri yang tepat Kedua, kurangnya ketetapan intern
serta cocok dengan agen maupun ekstern dari kebijakan yang
pelaksanaannya. Selain itu, cakupan atau akan dilaksanakan. Ketiga, kebijakan

108
Arip Rahman Sudrajat, Nur Widia Pranawati, Nissa Sawitri

Implementasi Kebijakan Sistem Satu Arah Pada Ruas Jalan Mayor Abdurahman Sumedang

yang akan mengimplementasikan dapat a. Peraturan hukum ataupun kebijakan itu


juga menunjukkan adanya kekurangan- sendiri, di mana terdapat kemungkinan
kekurangan yang sangat berarti. adanya ketidakcocokan-ketidakcocokan
Keempat penyebab lain dari timbulnya antara kebijakan-kebijakan dengan
kegagalan implementasi suatu kebijakan hukum yang tidak tertulis atau
publik dapat terjadi karena kekurangan- kebiasaan yang berlaku dalam
kekurangan yang menyangkut sumber masyarakat.
daya pembantu, misalnya yang b. Mentalitas petugas yang menerapkan
menyangkut waktu, biaya/dana dan hukum atau kebijakan. Para petugas
tenaga manusia. hukum (secara formal) yang mencakup
b. Informasi. Implementasi kebijakan hakim, jaksa, polisi, dan sebagainya
publik mengasumsikan bahwa para harus memiliki mental yang baik dalam
pemegang peran yang terlibat langsung melaksanakan (menerapkan) suatu
mempunyai informasi yang perlu atau peraturan perundang-undangan atau
sangat berkaitan untuk memainkan kebijakan. Sebab apabila terjadi yang
perannya dengan baik. Informasi ini sebaliknya, maka akan terjadi
justru tidak ada, misalnya akibat adanya gangguangangguan atau hambatan-
gangguan komunikasi. hambatan dalam melaksanakan
c. Dukungan. Pelaksanaan suatu kebijakan kebijakan/peraturan hukum.
public akan sangat sulit apabila pada c. Fasilitas, yang diharapkan untuk
pengimplementasi tidak cukup mendukung pelaksanaan suatu
dukungan untuk pelaksanaan kebijakan peraturan hukum. Apabila suatu
tersebut. peraturan perundang-undangan ingin
d. Pembagian Potensi. Sebab manusia yang terlaksana dengan baik, harus pula
berkaitan dengan gagalnya implementasi ditunjang oleh fasilitas-fasilitas yang
suatu kebijakan publik juga ditentukan memadai agar tidak menimbulkan
aspek pembagian potensi diantara para gangguan-gangguan atau hambatan-
pelaku yang terlibat dalam hambatan dalam pelaksanaannya.
implementasi. Dalam hal ini berkatan d. Warga masyarakat sebagai objek, dalam
dengan diferensiasi tugas dan wewenang hal ini diperlukan adanya kesadaran
organisasi pelaksana. Struktur organisasi hukum masyarakat, kepatuhan hukum,
pelaksanaan dapat menimbulkan dan perilaku warga masyarakat seperti
masalah-masalah apabila pembagian yang dikehendaki oleh peraturan
wewenang dan tanggung jawab kurang perundangundangan.
disesuaikan dengan pembagian tugas Kebijakan Sistem Satu Arah
atau ditandai oleh adanya pembatasan- Indonesia merupakan salah satu
pembatasan yang kurang jelas. negara berkembang yang memiliki berbagai
Upaya Mengatasi Hambatan Implementasi konsep perencanaan guna meningkatkan
Kebijakan Publik kesejahteraan tiap masyarakat. Sebagai
Peraturan perundang-undangan sebuah kota yang sedang berkembang, kota
merupakan sarana bagi implementasi Sumedang sendiri yang terbilang sudah
kebijakan publik. Suatu kebijakan akan cukup mengalami kemajuan, dapat dilihat
menjadi efektif apabila dalam pembuatan dari makin padatnya kendaraan yang ada.
maupun implementasinya didukung oleh Hal ini sudah sangat lazim ditemui
sarana-sarana yang memadai. Adapun diberbagai ruas jalanan di kota Sumedang
unsur-unsur yang harus dipenuhi agar mulai dari tempat-tempat perbelanjaan,
suatu kebijakan dapat terlaksana dengan perkantoran maupun pusat keramaian
baik menurut Sunggono (2004) sebagai lainnya cukup padat dengan kendaraan, hal
berikut. tersebut dipicu salah satu nya karena
banyak pemilik kendaraan yang

109
Arip Rahman Sudrajat, Nur Widia Pranawati, Nissa Sawitri

Implementasi Kebijakan Sistem Satu Arah Pada Ruas Jalan Mayor Abdurahman Sumedang

memarkirkan kendaraannya di tempat yang Adanya pemusatan kegiatan perekonomian


tidak seharusnya, bahkan parkir di tempat dan pusat kegiatan manusia seperti pusat
yang nyatanya sudah terpampang jelas pertokoan, pasar, perkantoran, sekolah,
rambu lalu lintas dilarang parkir. rumah sakit dan fasilitas umum lainnya di
Terpusatnya aktivitas bisnis, pusat kota mengakibatkan meningkatnya
perbankan, perkantoran dan pusat arus lalu lintas yang menimbulkan banyak
perbelanjaan maupun perumahan yang titik-titik konflik antar kendaraan dengan
membuat kemacetan semakin meningkat kendaraan lain maupun pejalan kaki yang
setiap harinya. Berbagai upaya dan mendorong dilakukannya jalan satu arah.
kebijakan pemerintah daerah untuk Diharapkan penerapan jalan satu arah
menanggulangi masalah tersebut telah mampu memberikan titik terang dalam
diimplementasikan, namun belum juga pemecahan permasalahan lalu lintas di Kota
berdampak bersar bagi penanggulangan Sumedang.
kemacetan di kota Sumedang. Rekayasa lalu lintas ini dilakukan di
Pada tanggal 4 maret 2019 Jalan Mayor Abdurachman dan Jalan
pemerintah Kota Sumedang mulai Tampomas yang berdampingan dan
mengujicobakan kebijakan guna mengatasi terhalang bangunan pertokoan menjadi satu
kemacetan di kota Sumedang dengan jalur, selain untuk mengurai kemacetan
kebijakan “One Way Traffic” atau jalur satu yang terjadi mulai dari area Taman Endog
arah. Jika sebelumnya jalur transportasi ada sampai perempatan lampu merah Ojolali,
dua arah kini dibuat sesuai namanya jalur rekayasa lalu lintas juga untuk
satu arah yang mengikuti arah jarum jam. meningkatkan perekonomian masyarakat.

METODE
Dalam metode ini, metode yang studi lapangan. Sedangkan prosedur
digunakan adalah metode penelitian pengolahan data terdiri dari data display,
metode Kualitatif metode penelitian yang data reduction, dan conclusion.
berlandaskan pada filsafah postpositivisme, Informan dalam penelitian ini
digunakan untuk meneliti pada kondisi adalah Kepala Sub Bagian Aset dan
objek yang alamiah, dimana peneliti adalah Kepegawaian, Kepala Bidang Jaringan da
sebagai instrumen kunci, teknik Manajemen Rekayasa Lalu Lintas, dan
pengumpulan data dilakukan secara Kepala Bidang Pengawasan dan
triangulasi (gabungan), analisis data bersifat Pengendalian Lalu Lintas dan Parkir. Para
induktif/kualitatif dan hasil penelitian Informan merupakan pegawai Dinas
kualitatif lebih menekankan makna dari Perhubungan Kabupaten Sumedang.
pada generalisasi.
Pengumpulan data dilakukan
dengan melalui studi kepustakaan dan

HASIL DAN PEMBAHASAN


Implementasi Kebijakan Sistem satu mewujudkan tujuan yang diinginkan.
Arah Pada Ruas Jalan Mayor Pentingnya pelaksanaan suatu kebijakan
Abdurahman Sumedang dapat kita lihat dari fungsi pelaksanaan
Implementasi kebijakan publik kebijakan itu sendiri untuk membentuk
merupakan pelaksanaan kegiatan suatu hubungan yang memungkinkan
administratif yang legitimasi hukumnya tujuan-tujuan atau sasaran yang telah
ada. Pelaksanaan kebijakan melibatkan ditentukan agar dapat diwujudkan
berbagai unsur yang terdiri dari pelaku, sebagai hasil akhir kegiatan-kegiatan
organisasi, prosedur dan teknik dan yang di laksanakan oleh pemerintah.
diharapkan dapat bekerjasama guna

110
Arip Rahman Sudrajat, Nur Widia Pranawati, Nissa Sawitri

Implementasi Kebijakan Sistem Satu Arah Pada Ruas Jalan Mayor Abdurahman Sumedang

Untuk lebih mempermudah mengenai kebijakan sistem satu arah.


pemahaman, dalam pembahasan Untuk kejelasan kebijakan menunjukkan
penelitian ini, peneliti merujuk kepada bahwa Pegawai Dinas Perhubungan
dimensi-dimensi implementasi kebijakan dibantu oleh Polres Sumedang sudah
publik menurut Edward III (1980) melakukan tugasnya dalam
sebagai berikut: menyampaikan kebijakan sistem satu
a. Komunikasi arah pada ruas jalan Mayor
Komunikasi diartikan sebagai Abdurahman termasuk dalam
proses penyampaian informasi menyampaikan tujuan diterapkannya
komunikator kepada komunikan. kebijakan sistem satu arah pada ruas
Informasi mengenai kebijakan publik jalan tersebut. Masyarakat dari berbagai
perlu disampaikan kepada pelau kalangan sudah memahami dan
kebijakan agar para pelaku kebijakan mengerti tujuan dari diterapkannya
dapat mengetahui apa yang harus kebijakan sistem satu arah pada ruas
mereka persiapkan dan lakukan untuk jalan Mayor Abdurahman. Konsistensi
menjalankan kebijakan tersebut sehingga dalam implementasi kebijakan
tujuan dan sasaran kebijakan dapat menunjukkan bahwa Konsistensi
dicapai sesuai dengan yang diharapkan. pelaksanaan atau implementasi
Dalam menerapkan suatu kebijakan sistem satu arah pada ruas
kebijakan, diperlukan adanya jalan Mayor Abdurahman yang
komunikasi yang baik yang dilakukan dilaksanakan oleh dinas perhubungan
oleh pemerintah kepada masyarakat. dan Polres Sumedang terlakasana
Komunikasi kebijakan yang dilakukan dengan baik. Semua pihak terkait
harus dengan memerhatikan hal-hal melaksanakan tugas sesuai tupoksi nya
sebagai berikut: masing-masing Pelaksanaan kebijakan
(a) Transmisi, yang berkenaan sistem satu arah pada ruas jalan Mayor
bagaimana proses penyampaian Abdurahman terpantau terlaksana
informasi kebijakan, sehingga para dengan baik dan konsisten.
pelaksana mengetahui kebijakan b. Sumber Daya
tersebut; Setiap organisasi baik organisasi
(b) Kejelasan, yang berkenaan dengan bisnis maupun organisasi public
pemahaman para pelaksana tentang (pemerintah) tentu memiliki sumber
isi kebijakan tersebut; daya guna mencapai tujuan yang telah
(c) Konsistensi, berkenaan dengan aturan dicapai. Sumber daya yang dimiliki,
implementasi yang konsisten dan terdiri dari 2 dua jenis yaitu sumber daya
tidak berubah-ubah sehingga tidak manusia (SDM) dan sumber daya buatan
membingungkan para pelaksana. (SDB). Sumber daya manusia berfungsi
Hasil penelitian terkait transmisi sebagai unsur penggerak dari setiap
dalam implementasi kebijakan sistem program yang dimiliki oleh organisasi.
satu arah pada ruas jalan Mayor Sedangkan sumber daya buatan sebagai
Abdurahman menunjukkan bahwa fasilitas atau pendukung dalam
penyampaian kebijakan sistem satu arah merealisasikan program tersebut.
pada jalan Mayor Abdurahman sudah Sumber daya manusia
tersampaikan serta terlaksana dengan merupakan salah satu variabel yang
baik pada seluruh pihak terkait, baik itu mempengaruhi keberhasilan
pelaksana kebijakan maupun pada pelaksanaan kebijakan. Tenaga kerja
kelompok sasaran kebijakan.Baik merupakan sumber daya manusia yang
masyarakat maupun pelaksana kebijakan dapat melaksanakan tugas-tugas,
sama-sama mendapatkan informasi wewenang dan fasilitas-fasilitas yang

111
Arip Rahman Sudrajat, Nur Widia Pranawati, Nissa Sawitri

Implementasi Kebijakan Sistem Satu Arah Pada Ruas Jalan Mayor Abdurahman Sumedang

dapat menunjang pelaksanaan diperoleh oleh Dinas Perhubungan.


pelayanan publik serta mendukung Untuk itu, kualitas sumber daya manusia
implementasi kebijakan. Sumber daya perlu diperhatikan. Potensi-potensi
manusia pada Dinas Perhubungan sumber daya manusia yang terdapat
Kabupaten Sumedang terdiri dari pada Dinas Perhubungan Kabupaten
sebanyak 194 orang. Keseluruhan jumlah Sumedang dapat dilihat melalui tabel
tersebut, tentu menjadi faktor yang berikut ini:
mempengaruhi terhadap hasil yang

Tabel 1. Sumber Daya Manusia pada Dinas Perhubungan

Tingkat Pendidikan
No
Unit Kerja JML
. SD SMP SMA/ D3 S1 S2
SMK
1 Sekretariat - - 5 - 3 4 12
2 Bidang Angkutan - 1 3 - 4 - 8
3 Bidang Jaringan dan Manajemen - - 1 - 4 1 6
Rekayasa lalu Lintas
4 Bidang Bidang Teknik Fasilitas - - 1 - 3 1 5
Sarana dan Prasarana Lalu Lintas
5 Bidang Pengawasan - - 9 - 2 2 13
Pengendalian Lalu Lintas dan
Parkir
6 UPT Pengujian Kendaraan - - 6 1 2 - 9
Bermotor
7 UPT Terminal Wado - 1 3 - 2 - 6
8 UPT Penerangan Jalan Umum - - 2 - 1 1 4
(PJU)
9 Non PNS - 7 85 7 30 2 131
TOTAL 0 9 115 8 51 11 194
Sumber: Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kabupaten Sumedang tahun 2019-2023
Berdasarakan hasil penelitian dibutuhkan dalam mengimplementasi
diketahui bahwa Pelaksana kebijakan kebijakan adalah fasilitas. Berdasarkan
(Polisi lalu lintas dan Dishub) sudah hasil penelitian mengenai fasilitas
memiliki persiapan yang baik sebelum menunjukkan bahwa Fasilitas yang
melaksanakan kebijakan sistem satu arah dibutuhkan untuk menunjang
pada ruas jalan Mayor Abdurahman. keterlaksanaanya kebijakan sistem satu
Kebijakan manajemen dan rekayasa lalu arah pada ruas jalan Mayor
lintas untuk jangka menengah dan Abdurahman sudah terpenuhi dengan
jangka panjang dibuat oleh Dinas baik.
Perhubungan. Untuk pelaksanaan c. Disposisi
operasionalnya selama masa percobaan Disposisi atau sikap para
dilaksanakan oleh polisi lalu lintas. pelaksana akan mengakibatkan
Seluruh pelaksana kebijakan melakukan permasalahan yang akan timbul pada
tugasnya masing-masing sesuai dengan implementasi kebijakan jika personilnya
tanggung jawab dan sesuai dengan tidak melaksanakan kebijakan-kebijakan
peraturan kebijakan sistem satu arah yang diinginkan oleh pejabat-pejabat
yang berlaku. tinggi. Oleh karena itu, pemilihan atau
Selain sumber daya manusia, pengangkatan personil untuk
maka sumber daya lainnya yang melaksanakan kebijakan adalah orang-

112
Arip Rahman Sudrajat, Nur Widia Pranawati, Nissa Sawitri

Implementasi Kebijakan Sistem Satu Arah Pada Ruas Jalan Mayor Abdurahman Sumedang

orang yang memiliki dedikasi pada terseut ditetapkan. Begitu pula


kebijakan yang telah ditetapkan, sebaliknya, apabila kebijakan yang
khususnya pada kepentingan diterapkan kurang mendapat dukungan
masyarakat. atau perhatian masyarakat, kebijakan
Hasil penelitian menganai dimensi tersebut cenderung diabaikan.
disposisi yaitu Dalam pengangkatan Proses pembuatan atau
pelaksana kebijakan telah disesuaikan penyusunan kebijakan public tentu
dengan kemampuan dan tugasnya merupakan sebuah perjalanan yang
masing-masing dan pelaksana kebijakan panjang. Kebijakan public tidak dapat
yang melaksanakan tugasnya dengan dibuat begitu saja tanpa memperhatikan
baik akan mendapatkan insentif sebagai aspek-aspek yang terkena dampak.
bentuk reward karena telah melakukan Istilah yang lebih dikenal dengan
tugasnya dengan baik. „formulasi kebijakan‟ ini akan berkaitan
d. Struktur Birokrasi dengan beberapa hal, yaitu cara
Dalam menjalankan suatu bagaimana suatu masalah, terutama
birokrasi pemerintahan, tentu organisasi masalah public mendapat perhatian dari
pemerintah dalam hal ini Dinas para perumus kebijakan.
Perhubungan Kabupaten Sumedang Formulasi kebijakan memiliki
memiliki struktur birokrasi di dalamnya. beberapa tahapan, dimulai dengan
Untuk membahas indikator struktur perumusan masalah, agenda kebijakan,
birokrasi, peneliti menggunakan 2 (dua) pemilihan alternative kebijakan untuk
item pertanyaan dalam proses memecahkan masalah, hingga pada
wawancara, yaitu Standart Operational akhirnya menuju tahap penetapan
Procedures (SOP) dan Fragmentasi. kebijakan. Meskipun telah mengalami
Pada indikator SOP proses yang panjang, akan tetapi tidak
menunjukkan hasil penelitian yaitu sedikit kebijakan public yang dalam
Pelaksana kebijakan sudah melakukan realisasinya masih memerlukan banyak
tugas sesuai dengan SOP yang berlaku evaluasi karena terdapat beberapa faktor
guna kebijakan sistem satu arah dapat penghambat didalamnya.
berjalan dengan baik. Adapun indikator Dalam menerapkan suatu
fragmentasi menujukkan bahwa kebijakan dibutuhkan kerjasama yang
Fragmentasi telah dilaksanakan melalui baik antara pelaksana kebijakan dan
koordinasi dengan instansi lain dalam penyelenggara kebijakan sehingga ketika
hal penyelenggaraan kebijakan sistem ada hambatan dapat dicari solusi untuk
satu arah ini dan Kedua instansi yang mengatasi hambatan tersebut. Respon
terlibat yaitu Dishub dan Polres dari masyarakat Kabupaten Sumedang
Sumedang sudah melaksanakan tugas selaku pelaksana kebijakan sistem satu
dengan cara menempatkan personil di arah akan mempengaruhi bagaimana
titik-titik kemacetan lalu lintas. kelanjutan kebijakan tersebut. Sehingga,
Faktor Penghambat Implementasi diharapkan masyarakat dapat lebih aktif
Kebijakan Sistem Satu Arah Pada Ruas memberi feedback atau umpan balik
Jalan Mayor Abdurahman Sumedang kepada pemerintah mengenai kebijakan
Dalam mengimplementasikan yang dibuat, baik berupa saran, kritik,
sebuah kebijakan, gambaran atau melalui bentuk yang lainnya.
keberhasilan kebijakan tidak dapat Selama penerapan kebijakan
diprediksi. Kebijakan publik akan sesuai sistem satu arah pada ruas jalan Mayor
dengan tujuan yang telah ditetapkan, Abdurahman tidak terlalu banyak
jika kebijakan tersebut didukung penuh mengalami hambatan baik dalam segi
oleh masyarakat dimana kebijakan penyampaian informasi kepada

113
Arip Rahman Sudrajat, Nur Widia Pranawati, Nissa Sawitri

Implementasi Kebijakan Sistem Satu Arah Pada Ruas Jalan Mayor Abdurahman Sumedang

masyarakat, dukungan dari berbagai dalam situasi yang buruk sekali pun.
pihak terkait, serta pelaksana kebijakan Tujuanya agar ketika implementasi
maupun penyelenggara kebijakan kebijakan menimbulkan respon negative
semuanya dapat bekerja sama dengan dari masyarakat, terdapat upaya-upaya
baik. Sempat terjadi demo yang yang telah dirancang sehingga siap
dilakukan oleh angkutan umum pada untuk digunakan sesuai dengan situasi
awal diujicobakannya sistem satu arah, dan konsisi pada saat itu.
namun hanya berlangsung sebentar. Hal Dalam upaya mengatasi
tersebut dikarenakan informasi yang hambatan-hambatan yang terjadi atau
disampaikan oleh pemerintah tepat pun yang akan terjadi, pemerintah kota
sasaran dan jelas. Sumedang menetapkan Peraturan Bupati
Upaya Mengatasi Faktor Penghambat Nomor 109 Tahun 2019 tentang rekayasa
Implementasi Kebijakan Sistem Satu lalu lintas kawasan dalam kota. Hal
Arah Ruas Jalan Mayor Abdurahman tersebut dilakukan agar masyarakat
Sumedang lebih sadar dan taat pada aturan yang
Membuat dan menyusun upaya berlaku. Selain itu, pemerintah juga
alternative berupa upaya-upaya untuk memberikan wawasan dan informasi
mengatasi hambatan kebijakan public sebelum menerapkan kebijakan sistem
merupakan hal yang sangat penting, satu arah pada ruas jalan Mayor
karena dalam setiap Abdurahman kepada masyarakat agar
pengimplementasian kebijakan public, mengetahui tujuan diterapkannya
kita tidak pernah tau pasti bagaimana kebijkan tersebut. Dalam pelaksanannya
hasilnya. Karena hasil dari implementasi pun sudah dilakukan oleh petugas dari
kebijakan public merupakan antusiasme Dinas Perhubungan dan Polres
dan respon dari masyarakat setempat. Sumedang yang didukung dengan
Untuk itu, sangat penting untuk fasilitas yang cukup memadai.
membuat prediksi bahkan prediksi

PENUTUP
Kesimpulan
Membuat dan menyusun upaya 1. Dalam upaya mengatasi hambatan-
alternative berupa upaya-upaya untuk hambatan yang terjadi atau pun
mengatasi hambatan kebijakan public yang akan terjadi, pemerintah kota
merupakan hal yang sangat penting, karena Sumedang menetapkan Peraturan
dalam setiap pengimplementasian Bupati Nomor 109 Tahun 2019
kebijakan public, kita tidak pernah tau pasti tentang rekayasa lalu lintas kawasan
bagaimana hasilnya. Karena hasil dari dalam kota. Hal tersebut dilakukan
implementasi kebijakan public merupakan agar masyarakat lebih sadar dan taat
antusiasme dan respon dari masyarakat pada aturan yang berlaku. Selain itu,
setempat. Untuk itu, sangat penting untuk pemerintah juga memberikan
membuat prediksi bahkan prediksi dalam wawasan dan informasi sebelum
situasi yang buruk sekali pun. Tujuanya menerapkan kebijakan sistem satu
agar ketika implementasi kebijakan arah pada ruas jalan Mayor
menimbulkan respon negative dari Abdurahman kepada masyarakat
masyarakat, terdapat upaya-upaya yang agar mengetahui tujuan
telah dirancang sehingga siap untuk diterapkannya kebijkan tersebut.
digunakan sesuai dengan situasi dan Dalam pelaksanannya pun sudah
konsisi pada saat itu. dilakukan oleh petugas dari Dinas
Perhubungan dan Polres Sumedang

114
Arip Rahman Sudrajat, Nur Widia Pranawati, Nissa Sawitri

Implementasi Kebijakan Sistem Satu Arah Pada Ruas Jalan Mayor Abdurahman Sumedang
yang didukung dengan fasilitas kebijakan sistem satu arah ini. Juga
yang cukup memadai. sebaiknya meningkatkan pengawasan
Saran pada titik tertentu di ruas jalan Mayor
1. Kebijakan sistem satu arah sebagai Abdulrahman yang lebih rawan
program wajib perhubungan akan kemacetan serta pelanggaran lalu lintas.
menuntut dinas perhubungan untuk Dengan adanya kegiatan pengawasan
melakukan pengkajian lebih dalam yang dilaksanakan maka masyakara
terhadap kemungkinan-kemungkinan Kabupaten Sumedang pun dapat menilai
yang akan terjadi. Baik kemungkinan keseriusan pemerintah khususnya
positif maupun kemungkinan negatif. melalui dinas perhubungan dalam
Dampak positif dari penerapan mengatasi permasalahan kemacetan lalu
kebijakan ini salah satunya peningkatan lintas. Karena kebijakan sistem satu arah
perekonomian pada kawasan pasar merupakan kebijakan yang berhubungan
Sumedang (ruas jalan Tampomas) langsung dengan masyarakat.
sehingga maksimalisasi kebijakan harus 3. Meskipun penyediaan fasilitas maupun
dilakukan melalui pengkajian lebih sumber daya pendukung lainnya dalam
lanjut agar dampak bagi masyarakat penerapan kebijakan sistem satu arah
pelaku ekonomi di kawasan tersebut sudah cukup memadai, sebaiknya
lebih terasa. dilakukan pembaharuan dan
2. Dalam pelaksanannya sebaiknya Dinas pemeliharaan atas barang-barang
Perhubungan Kabupaten Sumedang dengan kondisi kurang baik, untuk
dapat mempertahankan kegiatan- menunjang kegiatan kinerja staff di
kegiatan yang telah direalisasikan dalam lingkungan dinas perhubungan.
mengawasi bagaimana berjalannya

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahab, Solichin. (2004). Analisis Handayaningrat, Soewarno. (2002).
Kebijaksanaan: Dari Formulasi Ke Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan
Implementasi Kebijaksanaan Negara. Manajemen. Jakarta: CV Haji
Jakarta: Bumi Aksara. Masagung.
Akib, Haedar. 2010. Implementasi Kebijakan: Iskandar, Jusman. (2005). Manajemen Publik.
Apa, Mengapa, dan Bagaimana. Jurnal Bandung: Puspaga.
Administrasi Publik. Vol.1(1) Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI.
Anggara, Sahya. (2012). Ilmu Administrasi (2003). Badan Pengawasan
Negara, Bandung: Pustaka setia. Keuangan dan Pembangunan
_____. (2014). Analisis Kebijakan Publik. (BPKP), pengukuran kinerja instansi
Bandung: Pustaka Setia. pemerintah: Modul sosialisasi Sistem
Agustino, Leo. (2014). Dasar-Dasar Kebijakan Akuntabilitas Kinerja Institut
Publik. Bandung: Alfabeta. Pemerintah. Lembaga Administrasi
_____. (2012). Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Negara (LAN) RI.
Bandung: Alfabeta. Marshall E. Dimock, dkk. (1996).
Bintari, Antik. 2016. Formulasi Kebijakan Administrasi Negara. Jakarta:
Pemerintah Tentang Pembentukan Erlangga.
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Muin, Fathkul. 2014. Otonomi Daerah dalam
Perseroan Terbatas (PT) Mass Rapid Perspektif Pembagian Urusan
Transit (MRT) Jakarta di Provinsi DKI Pemerintah-pemerintah Daerah dan
Jakarta. Jurnal Ilmu Pemerintahan Keuangan Daerah. Jurnal Ilmu
Vol.2(2) Hukum Vol.8(1
Budi, Winarno. (2005). Kebijakan Publik: Teori Siagian. (2013). Manajemen Sumber daya
dan Proses. Yogyakarta: Media Manusia. Jakarta: Bumi aksara.
Pressindo.

115
Arip Rahman Sudrajat, Nur Widia Pranawati, Nissa Sawitri

Implementasi Kebijakan Sistem Satu Arah Pada Ruas Jalan Mayor Abdurahman Sumedang

_____. (2008). Filsafat Administrasi. Jakarta: ____.(1994). Hukum dan Kebijaksanaan


PT Bumi Aksara. Publik. Jakarta: PT. Karya Unipress.
Sunggono,Bambang. (2004). Hukum dan Widodo, Joko. (2010). Analisis Kebijakan
Kebijakan Publik. Jakarta: Sinar Publik. Malang: Bayumedia.
Grafika

116

You might also like