Professional Documents
Culture Documents
Imobilisasi Bakteri
Imobilisasi Bakteri
(Skripsi)
Oleh
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2021
ABSTRACT
By
Oleh
Oleh
Skripsi
Pada
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITASLAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2021
RIWAYAT HIDUP
Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi Sekretasis Divisi Dana Usaha
pada Forum Komunikasi (Forkom) Bidikmisi Unila pada tahun 2019-2020. Selain
itu penulis juga mengikuti Organisasi Himpunan Mahasiswa Perikanan dan Kela-
utan (HIMAPIK) sebagai anggota bidang Kewirausahaan pada tahun 2019-2020.
Penulis pernah menjadi asisten dosen pada mata kuliah Biologi Akuatik, Averte-
brata Akuatik, Ikhtiologi, pada tahun ajaran 2018/2019, mata kuliah Kualitas Air
Akuakultur dan Biologi Akuatik pada tahun ajaran 2019/2020, mata kuliah Tek-
nologi Produksi Pakan Hidup pada tahun ajaran 2020/2021. Penulis pernah me-
laksanakan magang di Balai Riset Perikanan Budi daya Air Tawar (BRPBAT)
Bogor, Jawa Barat dengan judul “Teknik Merakit Yumina-Bumina Sistem Pasang
Surut pada Budi daya Ikan Lele (Clarias sp.) di Instalasi Riset Teknologi Ling-
kungan dan Toksikologi Perikanan Budi Daya Air Tawar, Bogor, Jawa Barat”
pada bulan 1-31 Juli 2019. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) di Desa Margoyoso, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Tanggamus sela-
ma 40 hari pada Januari- Februari Selanjutnya penulis melaksanakan Praktik
Umum (PU) di Balai Benih Ikan (BBI) Natar Lampung Selatan dengan judul
“Teknik Pembenihan Ikan Komet (Carassius auratus) di Balai Benih Ikan (BBI)
Natar” pada bulan Juni-Juli 2020. Penulis kemudian melakukan penelitian akhir
pada bulan Januari-Maret 2021, bertempat di Laboratorium Budi daya Perikanan,
Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dengan judul “ Immobilisasi Bakteri
Bioremediasi dengan Menggunakan Natrium Alginat Sargassum sp. untuk
Mengurangi Limbah Budi daya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) (Boone,
1931).
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat, karunia dan
kemudahan yang selalu dilimpahkan untuk semua hambanya. Kupersembahkan
karya kecil ini kepada :
Bapak dan Mamah tercinta sebagai tanda bakti, hormat dan tanggung jawabku
yang senantiasa memberikan kasih sayang, dukungan, cinta yang tiada terhingga
yang tiada mungkin dapat kubalas dengan selembar kertas yang bertuliskan kata
cinta dalam kata persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat
Bapak dan Mamah bahagia karena kusadar selama ini belum bisa berbuat lebih.
Kedua adik kembarku yang selalu menjadikan alasanku untuk tetap bertahan dan
menyelesaikan tugas ini hingga akhir, memberikan canda tawanya dalam setiap
hiruk pikuk selama studi. Semoga ini bisa menjadikan motivasi untuk Aa dan
adek karena kusadar selama ini belum bisa memberikan yang terbaik.
Seluruh keluarga besar dan kerabat yang telah memberikan doa serta dukungan
selama masa studi. Teman-teman 2017 yang telah membersamai sejak awal
hingga akhir masa studi.
&
Almamater tercinta “Universitas Lampung”
Perlakuan seseorang terhadap diri kita tergantung perlakuan diri
kita terhadap orang lain, dibales baik lagi atau tidak itu urusan
belakangan yang penting BAIK dulu bukan MENGHARAP
dulu (Titi)
Puji syukur keha dirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Immobilisasi Bak-
teri Bioremediasi dengan Menggunakan Natrium Alginat Sargassum sp. untuk
Mengurangi Limbah Budidaya Udang Vaname Litopenaeus vannamei (Boone,
1931)”, yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan di
Universitas Lampung. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muham-
mad SAW yang selalu menjadi suri tauladan bagi kita semua.
1. Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Bunawa, M.Si., selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Lampung.
2. Dr. Indra Gumay Yudha, S.Pi., M.Si., selaku Ketua Jurusan Perikanan dan
Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
Semoga Allah selalu memberikan keberkahan dan membalas atas semua kebaikan yang
telah diberikan kepada penulis. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan pada
skripsi ini, dan besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan mampu
menambah wawasan bagi pembaca.
Bandarlampung, 17 November 2021
Penulis
Halaman
I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 3
1.3 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 3
1.4 Kerangka Pemikiran ........................................................................................ 4
1.5 Hipotesis Penelitian ......................................................................................... 6
Gambar Halaman
Gambar Halaman
26. Shaker ................................................................................................................... 62
27. Micropipet 20-200 µl ........................................................................................... 62
28. Tepung Sargassum sp. ........................................................................................ 63
29. CaCl2 .................................................................................................................... 63
30. Na2CO3 ................................................................................................................. 63
31. pH paper ............................................................................................................... 63
32. Isolat bakteri Bacillus coagulans ......................................................................... 63
33. Etanol ................................................................................................................... 63
34. Persiapan tepung Sargassum sp. ......................................................................... 64
35. Perendaman dengan larutan HCl 1% ................................................................... 64
36. Perebusan dengan laruran Na2CO3 2% pada suhu 60o C ..................................... 65
37. Penyaringam ........................................................................................................ 65
38. Pemucatan dengan larutan NaOCl ....................................................................... 65
39. Proses netralisasi dengan Larutan NaOH dan penambahan etanol ...................... 65
40. Serat alginat .......................................................................................................... 65
41. Alginat kering....................................................................................................... 65
42. Media SWC .......................................................................................................... 66
43. Bakteri Bacillus coagulans dikultur dan diinkubasi pada orbital shaker ............. 66
44. Pencampuran bakteri Bacillus coagulans dengan larutan Na alginat .................. 66
45. Pencetakan manik bola immobilisasi ................................................................... 66
46. Inkubasi manik bola immobilisasi ....................................................................... 66
47. Pencucian manik bola immobilisasi dengan NaCl fisiologis ............................... 67
48. Immobilisasi bakteri ............................................................................................. 67
49. Penambahan larutan fenol, natrium nitroprusida dan larutan pengoksidasi ke
dalam air sampel .................................................................................................. 67
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
50.. Hasil sampel selama 1 jam .................................................................................. 67
51. Pengukuran dengan spektrofotometer .................................................................. 67
52. Pengenceran air sampel ........................................................................................ 68
53. Penumbuhan bakteri pada media agar .................................................................. 68
54. Hasil inkubasi selama 24 jam ............................................................................... 68
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Lampiran Halaman
Udang vaname menjadi salah satu prospek dan profit yang baik di Indonesia
karena produksi udang yang selalu tinggi (Arsad dkk., 2017). Namun dalam pe-
laksnaan budi daya udang banyak menghadapi kendala salah satunya adalah
menurunnya kualitas air budi daya. Penurunan kualitas air yang disebabkan
oleh limbah budi daya yang tidak dikelola dengan baik. Limbah budi daya di-
kelompokkan menjadi tiga yaitu limbah metabolik, limbah kimiawi, dan lim-
bah patogenik (Miller dan Semmens, 2002). Adanya limbah budi daya dapat
mengakibatkan penyakit pada udang hingga terjadinya kematian, selain itu juga
dapat mengganggu keseimbangan ekosistem pantai dan mengganggu budi daya
lain yang ada di pantai, seperti kerapu. Oleh karena itu perlu alternatif penang-
gulangan limbah budi daya udang vaname. Salah satu upaya menaggulangi
2
Bioremediasi yang dilakukan merupakan kinerja dari bahan natrium alginat dan
bakteri yang dijadikan immobilisasi. Salah satu bakteri yang bisa digunakan
dalam metode bioremediasi sekaligus bahan pada penelitian ini, yaitu bakteri
Bacillus coagulan karena dipercaya mampu mengurai akumulasi bahan organik
dari nitrogen seperti amonia . Bahan yang digunakan dalam matriks dalam im-
mobilisasi ini adalah alginat yang merupakan senyawa yang ada dalam kan-
dungan Sargassum sp. yang dapat dimanfaatkan sebagai kebutuhan industri
tekstil, industri pangan, industri kertas, welding rods, farmasi, dan lainnya. Al-
ginat ini juga biasa digunakan dalam kegiatan penelitian atau riset sebagai ba-
han immobilisasi enzim dan pembentukan bahan biocompatible.
5
Bioremediasi
Immobilisasi
Dengan demikian perlu dilakukan penelitian bioremediasi pada limbah budi daya
udang melalui proses immobilisasi yang diharapkan mampu mengoptimalkanpotensi
dari bakteri dan natrium alginat pada limbah budi daya. Sehingga bakteri dan hasil
6
hasil natrium alginat mampu dimanfaatkan secara jangka panjang dan dalam
akuakultur berkelanjutan yang dikhususkan pada limbah budi daya udang de-
ngan mengurangi zat-zat dan senyawa berbahaya pada limbah seperti amonia
dan sisa- sisa pakan pada budi daya udang. Kerangka pemikiran penelitian ini
dapat dilihat pada Gambar 1.
1. Viabilitas bakteri
H1 : Min ada satu Ʈi ≠ 0 : Minimal ada satu pengaruh pemberian bakteri bioremediasi
yang berbeda nyata terhadap tingkat viabilitas bakteri.
H1 : Min ada satu Ʈi ≠ 0 : Minimal ada satu pengaruh pemberian bakteri bio-
remediasi yang berbeda nyata terhadap kandungan
total ammonia nitrogen (TAN) pada limbah budi
daya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Beberapa keunggulan dalam budi daya udang vaname dibanding dengan udang
lainnya yaitu, mampu beradaptasi dengan kepadatan yang tinggi, lebih tahan
terhadap serangan penyakit dan mampu bertahan hidup pada kisaran salinitas
5-30 ppt, sehingga komoditas ini mampu dijadikan bagi para pembudi daya se-
bagai jalan alternatif dari komoditas udang windu, hasil produktivitas udang
vaname mampu mencapai 13.600 kg/ha (Ghufron dkk., 2017).
Budi daya udang vaname di Indonesia dilakukan sejak awal tahun 2000 yang
mana pada saat itu para petambak mengalami kegagalan pada produksi udang
windu karena adanya serangan penyakit white spot syndrome virus (WSSV),
sehingga pada saat itu udang vaname mendominasi sebagai usaha pertambakan
di Indonesia yang sebelumnya adalah udang windu (Supono, 2017). Selain itu,
budi daya udang vaname juga menunjang pada penghasil devisa negara karena
banykanya permintaan dari dalam maupun luar negeri dengan jumlah ekspor
8
ekspor yang cukup besar (Rakhfid dkk., 2018). Faktor penting dalam budi daya
udang vaname yaitu salah satunya memperhatikan kadar salinitas, salinitas sa-
ngat berkaitan dengan osmoregulasi hewan air jika salinitas berubah secara
mendadak dan dalam kisaran yang cukup besar maka sangat akan menyulitkan
dalam pengaturan osmoregulasi pada tubuhnya sehingga berdampak pada ke-
matian (Umiliana, 2016).
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Ordo : Decapoda
Familia : Penaeidae
Genus : Litopenaeus
Spesies : Litopenaeus vannamei (Myers, dkk., 2021)
Ada dua cabang (biramous) pada bagian tubuh yang dimiliki oleh udang vana-
me, yaitu expedite dan endopodite. Bentuk tubuh udang vaname ini berbuku-
buku dan adanya aktivitas ganti kulit luar yang juga biasa disebut dengan eksos-
keleton secara periodik 5 x (molting). Terdapat modifikasi pada bagian tubuh
udang vaname yang dapat digunakan dalam beberapa hal seperti makan, berge-
rak dan membenamkan diri ke dalam lumpur (burrowing), menopang insang
karena bentuk sirip udang yang mirip dengan bulu unggas, sebagai organ sensor
yaitu antena dan juga antenula (Haliman dan Adijaya, 2005).
Limbah adalah hasil akhir yang tidak terpakai pada kegiatan budi daya, sumber
yang utama kandungan limbah adalah berasal dari sisa pakan yang tidak terma-
kan, hasil dari proses metabolisme, pupuk dan juga bibit penyakit, limbah yang
dihasilkan dari kegiatan budi daya tergantung dari kualitas pakan dan manaje-
men pakan yang dilakukan, secara keseluruhan limbah budi daya terdiri dari
9
limbah padat, yaitu campuran dari pakan yang tidak termakan, feses dan koloni
bakteri, sedangkan bahan terlarut seperti amonia, urea, karbondioksida, fosfor
dan hidrogen sulfida (Erlania, 2010). Menurut Iswandi dkk. (2016) peningkatan
padat tebar dan pakan buatan yang kaya protein dapat mengakibatkan terjadi-
nya peningkatan limbah nitrogen toksik dan fosfat, salah satu permasalahan
dalam kegiatan budi daya adalah adanya air buangan budi daya atau limbah
yang berakibat pada kualitas perairan menjadi menurun di lingkungan lokasi
sekitar budi daya karena adanya akumulasi bahan organik dari sisa pa- kan
maupun feses.
Dalam budi daya, pakan menjadi faktor utama dan menyebabkan adanya lim-
bah dalam lingkungan budi daya terutama pada budi daya sistem tertutup be-
rupa N dan P yang berasal dari pakan dan kotoran, semakin lama waktu pe-
meliharaan, maka semakin tinggi limbah budi daya, pada konsentrasi tertentu
limbah dapat menjadi racun (toksik) bagi ikan (Taufik dkk., 2015).
2.3 Bioremediasi
Bioremediasi berasal dari kata bio dan remediasi yang artinya proses dalam me-
nyelesaikan masalah, bioremediasi dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan.
Bioremediasi berasal dari kata bio dan remediasi yang artinya proses dalam me-
nyelesaikan masalah, bioremediasi dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan
10
Kindom : Bacteria
Divisi : Firmicutes
Kelas : Bacili
Ordo : Bacillales
Family : Bacillaceae
Genus : Bacillus
Spesies : Bacillus coagulans
Manfaat lain bakteri Bacillus coagulans dapat menghasilkan asam laktat se-
hingga mampu dijadikan sebagai probiotik pada budi daya udang dan sudah
dinyatakan aman oleh European Food Safety Authority (EFSA) (Endres dkk.,
2009).
12
2.5 Immobilisasi
Immobiliasai bakteri bertujuan untuk memaksimalkan aktivitas biokatalis de-
ngan capaian yang diinginkan, dengan melakukan penangkapan atau lokalisasi
bakteri utuh pada lingkungan tertentu, immobilisasi harus menggunakan mat-
riks dengan tujuan untuk mempertahankan bakteri tersebut, kategori matriks
immobilisasi yang ideal yaitu mampu bertahan pada cekaman air limbah yang
memiliki kadar kontaminasi, dapat bekerja pada suhu lingkungan yang terjadi
dan dapat membiarkan aliran nutrien dan oksigen dapat mengalir melalui mat-
riks tersebut (Hamdani dkk., 2018). Menurut Riwayati dkk. (2012), ada bebera-
pa jenis metode immobilisasi yang dapat digunakan yaitu adsorpsi, ikatan ko-
valen, crossinking, entrapment dan encapsulation, salah satu metode yang pa-
ling banyak dilakukan adalah dengan metode entrapment, caranya adalah de-
ngan menjebak sel mikroorganisme di dalam matriks polimer.
sel dengan tujuan sebagai matriks agen pengikat dalam proses immobilisasi.
Kemudian metode immobilisasi dengan cara encapsulation merupakan penje-
bakan substansi enkapsulasi yang berupa bahan inti dalam suatu cangkang
atau lapisan yang mampu menghasilkan kapsul, cara ini hampir mirip dengan
cara entrapment (Krishnamoorthi dkk., 2015). Sedangkan cara entrapment
yang dilakukan, yaitu dengan memanfaatkan mat-riks gel sebagai pelindung
yang mengelilingi pada setiap sel yang terimmobilisasi dalam jaringan polimer
padat, cara ini dinilai baik karena dapat mempertahankan viabilitas mikroorga-
nisme di dalamnya (Le-Tien dkk., 2004).
Sargassum sp. adalah salah satu jenis rumput laut yang bernilai ekonomis kare-
na keberadaannya yang melimpah, banyaknya kandungan yang terdapat pada
Sargassum sp. sehingga banyak dimanfaatkan sebagai pemenuh kebutuhan mu-
lai dari industri makanan, farmasi, produk kecantikan, dan tekstil. Sargassum
sp. dipercaya mampu bekerja sebagai antibakteri, antivirus, antijamur dan anti-
oksidan karena senyawa aktif yang ter- terdapat pada Sargassum sp. senyawa
tersebut yaitu steroid, alkaloida, fenol, tri-terpenoid, dan florotanin (Pakidi
dkk., 2017). Menurut Tuiyo (2013) bagian ujung Sargassum sp. dapat dimakan
14
diolah menjadi masakan dan bahan mentah yang dapat dimanfaatkan sebagai
ekstraksi alginat. Berikut adalah klasifikasi Sargassum sp. menurut Angga-
diredja dkk. (2006) yaitu:
Divisi : Thallophyta
Kelas : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Famili : Sargassaceae
Genus : Sargassum
Spesies : Sargassum sp.
2.7 Alginat
Alginat merupakan kandungan dari alga coklat yang memiliki senyawa hidro-
koloid penting sehingga banyak dimanfaatkan industri pangan yang
15
Karakter fisik dari natrium alginat yaitu berupa tepung atau serta, berwarna pu-
tih atau kekuningan, tidak berbau, dan berasa (Putriyana dkk., 2018). Natrium
yang dihasilkan berasal dari ganggang coklat dengan kandungan lendirnya yang
mampu mencapai 40%, tingkat stabilitas natrium alginat 2% lebih baik diban-
dingkan dengan basis gel natrium karboksilmetal selulosa pada gel ekstrak
urang-aring (Eclipta postrata) (Rahmi dkk., 2017)
III. METODE PENELITIAN
Keterangan :
A1, A2, dan A3 : Perlakuan A dan 1,2,3 merupakan ulangan
B1, B2, dan B3 : Perlakuan B dan 1,2,3 merupakan ulangan
C1, C2, dan C3 : Perlakuan C dan 1,2,3 merupakan ulangan
D1, D2, dan D3 : Perlakuan D dan 1,2,3 merupakan ulangan
Penelitian ini terdiri dari 6 (enam) tahapan yaitu diambil rumput laut Sargassum
sp., diekstraksi alga coklat Sargassum sp. menjadi natrium alginat, kemudian siap-
kan wadah penelitian, disiapkan limbah budi daya udang, dilakukan proses immo-
bilisasi bakteri, dilakukan pelaksanaan, dan dilakukan tahap analisis.
sebanyak 200 g, direndam dengan HCl 1% sebanyak 2 kali berat sampel sela-
ma 60 menit. Kemudian bilas dengan air bersih lalu diekstraksi dengan larutan
kimia Na2CO3 2% sebanyak 6 l tiap 200 g rumput laut dan direbus pada suhu
60o C selama 60 menit. Selanjutnya dilakukan penyaringan dengan mengguna-
kan kain blacu. Setelah itu dilanjutkan tahap pemucatan dengan menambahkan
filtrat alginat dengan NaOCl 2% sebanyak 45 mL, diaduk lalu didiamkan sela-
ma 30 menit sehingga terbentuk asam alginat sampai pH 2-3. Setelah tercapai
pH tersebut lalu dinetralisasi dengan penambahan NaOH encer sampai menca-
pai pH 7 sambil diaduk untuk homogenisasi larutan, kemudian tambahkan eta-
nol bila alginat sudah mencapai pH netral untuk mendapatkan serat Na algi-
nat, selanjutnya serat yang diperoleh dikeringkan dalam bentuk Na alginat.
(Lampiran 7).
Setelah bakteri Bacillus coagulan diinkubasi selama 24 jam, lalu saat kepadat-
an bakteri mencapai 106 kemudian dicampurkan dengan larutan Na alginat
10% dari hasil ekstraksi yang telah dilakukan, dengan perbandingan bakte-
ri:Na alginat (v/v) (mL) adalah (1:3). Kemudian larutan yang sudah tercampur
dicetak menjadi berbentuk manik (bola) alginat menggunakan spuit berukuran
1 ml. Proses inilah terjadinya penangkapan bakteri (immobilisasi) dengan nat-
rium alginat. Kemudian larutan diteteskan tetes demi tetes menggunakan spuit
dalam wadah yang telah berisi larutan CaCl2 0,2 M untuk proses gelatinisasi
natrium alginat dengan tujuan pemadatan tetesan campuran dengan berbentuk
manik (bola) alginat (Mahbubillah dan Shovitri, 2013).
20
Kemudian manik alginat disimpan dalam lemari pendingin selama 6 jam. Sete-
lah itu manik alginat dicuci dengan larutan NaCl fisiologis dan dimasukkan
dalam air limbah budi daya. (Lampiran 7).
Adapun parameter yang diamati yaitu rendemen alginat, uji viabilitas bakteri dan
analisis kandungan total ammonia nitrogen (TAN).
Rendemen adalah perbandingan berat hasil akhir dengan berat sampel kering.
Menurut Septiani dkk. (2017), rendemen hasil ekstraksi dengan metode Na
alginat dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
Wa
(%) Rendemen = × 100%
Wr
Keterangan:
Wa : Berat produk akhir (g)
Wr : Berat sampel kering (g)
5.1 Simpulan
5.2 Saran
Saran dari penelitian yang telah dilakukan pembudi daya udang dapat menggu-
nakan bakteri bioremediasi dengan metode immobilisasi dengan memanfaatkan
alginat dari ektraksi Sargassum sp. dalam mengurai TAN pada limbah budidaya.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Advinda, L., Fifendy, M., & In’am, K. 2015. Penambahan gliserol pada bahan
pembawa alginat sebagai penstabil pertumbuhan bakteri Pseudomonas
berfluoresen. Dalam Jayuska, H, A., Ardiningsih, P., Brilliantoro, R.,
& Sofi-ana, M, S, J (Eds.) Prosiding Semirata 2015 Bidang MIPA
BKS-PTN Barat. 86-94 hlm.
Aliyanta, B., Sumarlin, O. L., & Mujab, A. S. 2011. Penggunaan biokompos da-
lam bioremediasi lahan tercemar limbah minyak bumi. Jurnal Valensi.2
(3): 430-442.
Amri, K., & Kanna, I. 2008. Budi Daya Udang Vaname:Secara Intensif, Se-
mi Intensif, dan Tradisional. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
17 hlm.
Anggadireja, J. Z., Purwoto H., & Istini, S. 2006. Rumput Laut. Penebar Swadaya.
Jakarta. 147 hlm.
Anshar, A. M., & Wahab, A. W. 2013. Daya hambat ekstak na alginat dari alga
coklat jenis sargassum sp terhadap proses pematangan buah manga dan
buah jeruk. https://docplayer.info/40812302-Daya-hambat-ekstrak-na-
alginat-dari-alga-coklat-jenis-sargassum-sp-terhadap-proses-pematangan-
buah-mangga-dan-buah-jeruk.html. Diakses 12 Juli 2021.
Ardiansyah, M. R. 2017. Analisis Kadar Flavonoid Total dari Alga Cokelat (Sar-
gassum sp.) sebagai Obat Analgesik. (Skripsi). Universitas Hasanuddin.
Makassar. 68 hlm.
Arsad, S., Afandy, A., Purwadhi, A. P., Saputa, D. K., & Buwono, N. R. 2017. Studi
kegiatan budi daya pembesaran udang vaname (Litopenaeus vannamei)
dengan penerapan sistem pemeliharaan berbeda. Jurnal Ilmiah Perikanan
dan Kelautan. 9 (1): 1-14.
Bouabidi, Z. B., El-Naas, M. H., & Zhang, Z. 2019. Immobilization of microbial
cells for the biotreatment of wastewater: A review. Environmental Chesmi-
stry Letters. 17 (1): 241-257.
36
Cahyono, K., Nurcahyani, E., Wahyuningsih, S., Irawan, B., & Sumardi. 2021.
Imobilisasi bakteri asam laktat dengan menggunakan alginat. Jurnal Il-
miah Farmasi Farmasyifa. 4 (1): 33-40.
Chrisnawati, V., Rahardja, B. S., & Satyantini, W. H. 2018. Pengaruh pemberian
probiotik dengan waktu berbeda terhadap penurunan amoniak dan bahan
organic total media pemeliharaan udang vaname (Litopenaeus vannamei).
Journal of Marine and Coastal Science. 7 (2): 68-77.
Dewi, E. R. S. 2020. Bioremediasi Mikroorganisme sebagai Fungsi Bioremediasi
pada Perairan Tercemar. Universitas PGRI Semarang Press. Semarang. 1-
12 hlm.
Dong, Y., Zhang, Y., & Tu, B. 2017. Immobilization of ammonia-oxidizing
bacteria by polyvinyl alcohol and sodium alginate. Brazilian Journal of
Microbiology. 48 (3): 515–521.
Effendi, H., Utomo, A. B., Darmawangsa, G. M., & Karo-Karo, R. E. 2015. Fito-
remediasi limbah budi daya ikan lele (Clarias sp.) dengan kangkung (Ipo-
moea aquatica) dan Pakcoy (Brassica rapa chinensis) dalam Sistem resir-
kulasi. Ecolab. 9 (2): 47-104.
Endres J. R., Clewell, A., Jade, K. A., Farber, T., Hauswirth, J., & Schauss, A.
G. 2009. Safety assessment of a proprietary preparation of a novel Pro-
biotic,Bacillus coagulans, as a food ingredient. Food and Chemical
Toxicology.47 (6): 1231-1238.
Erlania. 2010. Pengendalian limbah budi daya perikanan melalui pemanfaatan
tumbuhan air dengan sistem conctructed wetland. Media Akuakultur. 5
(2): 129-137.
Erna, N. M., Sanjoy B., Mohamed, S., & Yusoff, F., M. 2013. Screening, iden-
tification and immobilization of ammonia oxidizing bacterial consorti-
um collected from mangrove areas and shrimp farms. AsianJournal of
Animal and Veterinary Advances. 8 (1): 73-81.
Fachrul, M. F., & Rinanti, A. 2018. Bioremediasi pencemar mikroplastik di eko-
sistim perairan menggunakan bakteri indigenous. Dalam Rianti, A (Ed.)
Prosi- ding Seminar Nasional Kota Berkelanjutan 2018. 302-312 hlm.
Febrinato, J., Purwanto, M. Y. J., & Santoso, R. B. W. 2016. Pengolahan air lim-
bah budi daya perikanan melalui proses anaerob menggunakan bantuan
material bambu. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan. 1 (2): 83-90.
Guhfron, M., Lamid, M., Sari, P. D. W., & Suprapto, H. 2017. Teknik pembesar-
an udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada tambak pendampingan PT.
Central Proteina Prima Tbk. di Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, Pro-
bolinggo, Jawa Timur. Journal of Aquaculture and Fish Health. 7 (2): 70-
77.
37
Habibi, N., & Shovitri, M. Immobilisasi isolat Bacillus S1 dengan agar dan alginat
untuk bioremediasi logam berat merkuri. http://digilib.its.ac.id/public/ITS-
paper-31011-1509100045-Paper.pdf. Diakses pada tanggal 20 Agustus 2021.
Haliman, R. W., & Adijaya, D. 2005. Udang Vaname. Penebar Swadaya. Jakarta.
75 hlm.
Hamdani, S., Oktadiana, I., & Astriany, D. 2018. Analisis fragmen DNA dari
bakteri Pseudomonas fluorescens sebelum dan sesudah imobilisasi dalam
K-karagenan. Kartika: Jurnal Ilmiah Farmasi.6 (2): 65-69.
Hardiani, H., Kardiansyah, T., & Sugesty, S. 2011. Bioremediasi logam timbal
(Pb) dalam tanah terkontaminasi limbah sludge industri kertas proses
deinking. Jurnal Selulosa. 1 (1): 31-34.
Hariani, D., & Anis, M. Y. 2019. Pemberian pakan komersial dengan penam-
bahan EM4 (Effective Microorganisme 4) untuk meningkatkan laju per-
tumbuhan lele (Clarias sp.). Jurnal Riset Biologi dan Aplikasinya. 1 (1):
1-8.
Iryanti, T., Wahab, A. W & Bahar, R. 2018. Potential Na-Alginate ekstract from
brown algae Sargassum sp. of the mango maturation Process. Jurnal Akta
Kimia Indonesia. 11 (2): 17-27.
Iswandi, F., El-Rahimi, A. S., & Hasri, I. 2016. Pemanfaatan limbah budi daya
ikan lele (Clarias gariepinus) sebagai pakan alami ikan peres (Osteo-
chillus sp.) pada sistem resirkulasi. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan
dan Perikanan Unsyiah. 1 (3): 307-317.
Jayanudin., Lestari, A. Z., & Nurbayanti, F. Pengaruh suhu dan rasio pelarut
ekstraksi terhadap rendemen dan viskositas natrium alginat dari rumput
laut cokelat (Sargassum sp.). Jurnal Integrasi Proses. 5 (1):51-55.
Kementerian Kelautan dan Perikanan 2019. Kinerja pembangunan perikanan
budi daya semester I tahun 2019. https://kkp.go.id/ancomponent/media-
/uploadgambarpendukung/kkp/DATA%20KKP/2019/Materi%20Konpe
rs%20dan%20Halbil%20MKP/DJPB_pressconf%20( Kamis%2C%-
204% 20Juli%202019).pdf. Diakses pada tanggal 18 Januari 2021.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2018. Budi daya udang masih sangat
poten-sial. https://kkp.go.id/djpb/artikel/8688-kkp-budi daya-udang-
masih-sangat-potensial. Diakses pada tanggal 30 Oktober 2020.
Kementerian PPN/BAPPENAS. 2019. Pengembangan komoditas unggulan stra-
tegis perikanan budi daya, dan tata kelola perizinan untuk memacu inves-
tasi. http://docplayer.info/165205821-Pengembangan-komoditas-unggul-
an-strategis-perikanan-budi daya-dan-tata-kelola-perizinan-untuk-memacu-
investasi.html. Diakses pada tanggal 30 Oktober 2020.
38
Kumalasari, D. E., Sulistiyowati, H., & Setyati, D. 2018. Komposisi jenis alga
makrobentik divisi Phaeophyta di zona intertidal Pantai Pancur Taman
Nasional Alas Purwo. Jurnal Berkala Sainstek. 6 (1): 28-30.
Maharani & Widyayanti. 2010. Pembuatan alginat dari rumput laut untuk meng-
hasilkan produk dengan rendemen dan viskositas tinggi. Jurnal Teknik
Kimia. 1 (1): 1-5.
Mahbubillah, M., & Shovitri, M. 2013. Imobilisasi sel Bacillus S1dengan matriks
alginat untuk proses reduksi merkuri. Jurnal Sains dan Seni. 1 (1): 1-4.
Martins, S. C. S., Martins, C. M., Fiuza, L. M. C. G., & Sandra, T. S. 2013.
Immobilization of microbial cells: A promissing tool for treatment of to-
xic pollutans in industrial wastewater. African Journal of Biotechnology.
12 (28): 4412-4418.
Miller, D., & K. Semmens, K 2002. Waste Management in Aquaculture. Aqua-
culture Information Series. 2 (1): 1-10.
Mohamed, H., Tamer, T., & Ahmed, O. 2016. Methods of enzyme immobili-
zation. International Journal of Current Pharmaceutical Review and
Reserch. 7 (6): 385-392.
Oktarina, E., Adrianto, R., & Setiawati, I. 2017. Imobilisasi bakteri pada kitosan-
alginat dan kitin-alginat. Majalah Teknologi Agro Industri (TEGI). 9 (2).
Oviantari, M. V., & Parwata, I. P. 2016. Amobilisasi Bakteri Acinobacter bau-
manii menggunakan alginat sebagai bahan pembawa (carrier). Dalam
Hendriyana, H., Lhapan, N. Y. K., Rustiyanti, S., & Abdulah, T (Eds.)
Prosiding Seminar Nasional Riset Inovatif (SENARI) 2016. 160-169
hlm.
Pamungkas, T., Ridlo, A., & Sunaryo. 2013. Pengaruh suhu ekstraksi terhadap
kualitas natrium alginat rumput laut Sargassum sp. Journal Of Marine
Research. 2 (3): 78-84.
39
Pakidi, C. S., & Suwoyo, H. S. 2017. Potensi dan pemanfaatan bahan aktif alga
cokelat Sargassum sp. Jurnal Ilmu Perikanan (OCTOPUS). 6 (1): 551-
562.
Pereira, R., Mendes, A., & Bártolo, P. 2013. Alginate/aloe vera hydrogel films for
biomedical applications. Procedia CIRP. 5: 210-215.
Prasetyaningrum, A., & Purbasari, A. 2002. Ekstraksi alginat dari rumpul laut dan
aplikasinya pada industri. Reaktor. 6 (2): 63-67.
Purwanti, T., Puspita, R., & Erawati, T. 2019. Pengaruh matriks kombinasi al-
ginat gelatin (2%:1%) terhadap karakteristik dan aktivitas antibakteri
mikrosfer probiotik lactobacillus acidophilus. Jurnal Farmasi dan Ilmu
Kefarmasian Indonesia. 6 (1): 1-7.
Putriyana, R. S., Abdulah, I., Purwaningsih, I., & Silvia, L. 2018. Sintesis natrium
alginat dari Sargassum sp. dengan proses leaching. Dalam Yulistiani, F.,
& Basjaruddin, N, C (Eds.) Prosiding Industrial Research Workshop and
National Seminar. 9.
Rahmi, H., Ramadhan, R., & Radjab, N. S. 2017. Pengaruh konsentrasi natrium
alginat terhadap gel ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis l.) sebagai
inhibitor tirosinase. Jurnal Farmasi Indonesia. 14 (2): 162-172.
Rakkfid, A., Halida, W. O., Rochmady., & Fendi. 2018. Aplikasi probiotik untuk
pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang vaname (Litopenaeus vanna-
mei) pada padat tebar berbeda. Jurnal Akuakultur. 2 (2): 41-44.
Rasyid, A. 2007. Ekstraksi Natrium alginat dari Padina australis. Oseanologi dan
Limnologi Indonesia. 33 (2): 271-279.
Ratnasari, N., Kusumawati, N., & Kuswardani, I. 2014. Pengaruh konsentrasi nat-
rium alginat sebagai penjerat sel Lactobacillus acidophilus FNCC 0051
dan lama penyimpanan terhadap jumlah sel yang terlepas dan karakter
carrier. Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi. 13 (2): 81-86.
Riwayati, I., Hartati, I., & Kurniasasi, L. 2012. Teknologi imobilisasi sel mikroor-
ganisme pada produksi enzim lipase. Dalam Kusomo, P., Sinaga, N.,
Marsyahyo, E., Hermawan., & Widiasmadi, N (Eds.) Seminar Nasional
Sains dan Teknologi (SNST) 2012. 55-59 hlm.
Sartika, D., Harpeni, E., & Diantari, R. 2012. Pemberian molase pada aplikasi
probiotik terhadap kualitas air, pertumbuhan dan tingkatkelangsungan
hidup benih ikan mas (Cyprinus carpio). Jurnal Rekayasa dan Teknolo-
gi Budi daya Perairan. 1 (1): 58-64.
40
Septiani, E., Pratama G., & Putri R., M., S. 2017. Ekstraksi na alginat dari rum-
put laut Padina sp. menggunakan konsentrasi kalium hidroksida yang
berbeda. Jurnal Biosfera. 34 (3): 110-116.
Standar Nasional Indonesia. 2005. Cara Uji Kadar Amonia dengan Spektro-
fotometer Fenat. SNI 06-6989.30-2005. Badan Standarisasi Nasional.
Jakarta.1-6 hlm.
Supono., Taqiyatin, H., & Harpeni, E. 2020. Bacillus coagulans sebagai feed
probiotic untuk meningkatkan performa udang jerbung Fenneropenaeus
merguensis (de Man, 1888). Jurnal Agroqua. 18 (1): 08-118.
Suryani, N., Betha, O, S., & Mawaddana, Q. 2019. Uji viabilitas mikroenkap-
sulasi Lactobacillus casei menggunakan matrik natrium alginat. Jurnal
Far- masi Lampung. 8 (1): 1-8.
Susanti, E., Harpeni., Setyawan, A., & Putri, B. 2014. Penapisan bakteri pen-
degradasi total ammonia nitrogen dari sedimen tambak tradisional
udang windu (Penaeus monodon). AQUASAINS. 2 (2): 145-148.
Syah, R., Makmur.,& Fahrur, M. 2017. Budi daya udang vaname dengan padat
penebaran tinggi. Media Akuakultur. 12 (1): 19-26.
Taufik, I., Setiadi, E & Sutrisno. 2015. Panen Ikan, Sayur, dan Buah dengan
Teknik Yumina-Bumina. Penebar Swadaya. Jakarta. 88 hlm.
41
Zailanie, K., Susanto, T., & Widjanarko, S., B 2012. Ekstraksi dan pemurnian
alginat dariSargassum filipendula kajian dari bagian tanaman, lama
ekstraksi dan konsentrasi isopropanol. Jurnal Teknologi Pertanian. 2
(1): 10-27.