Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

TUGAS KE 1

Nama Mahasiswa ROZZAQ ALHANIF ISLAMUDIN


NIM
JURNAL # 1 Nasional/Internasional*)
Penulis Emmanuel Acquah-Sam, PhD
Judul artikel Developing Sports for Economic Growth and
Development in Developing Countries
Nama jurnal European Scientific Journal
Volume, Nomor, Bulan dan Tahun terbit Vol 17 No 15. Mei 2021
Alamat jurnal https://doi.org/10.19044/esj.2021.v17n15p172
Abstrak dan kata kunci Abstract
Many developing countries still
struggle to industrialise to speed up the pace of
economic growth and development. Given
this, they continue to search for antidotes to
the challenges of their underdevelopment.
Sports development is touted by many as one
of the antidotes to the underdevelopment
challenges of developing countries. However,
the major challenges developing countries face
in recent times are how they can
develop sports and how they can adequately
harness its benefits for economic growth and
development. This paper sought to holistically
explore the challenges of sports development
in developing nations, the long-term
complementary strategies or cardinal pillars of
sports development in developing nations,
and the benefits of sports development and
their effects on economic growth
and development of developing nations. This
paper employed a narrative overview research
approach to arriving at its conclusions. It
concludes that sports development hinges on
the holistic development of ten long-
run complementary strategies or cardinal
pillars. In addition, sports development offers
eight significant benefits that can help achieve
economic growth and development in
developing nations. One of the study's main
recommendations is that sufficient and
sustained levels of all kinds of investment in
sports, coupled with strong institutions, good
governance, and practical and interrelated
policies, are critical for sports development
and economic growth and development in
developing countries.

Keywords: Economic Growth And


Development, Sports Development, Service
Sector Development, Linear Stages Of
Economic Growth, Developing Nations,
Narrative Overview

Review Jurnal Kelebihan dari jurnal tersebut adalah penulis


menggunakan ulasan naratif yang memberikan
banyak wawasan dan peluang untuk spekulasi
daripada kebanyakan pendekatan tinjauan
kuantitatif.

Penggunaan ulasan naratif dapat memancing


pemikiran dan kontroversi ketika membahas
teori dan konteks, sehingga kritikus
menyebutkan ada bias tingkat tinggi yang
terlibat dalam ulasan naratif daripada di
beberapa desain penelitian lainnya. Inilah yang
menjadi salah satu kekurangan dari jurnal
tersebut.

Persoalan umum yang dihadapi dunia olahraga


di Indonesia adalah pendanaan. Ini sangat
disayangkan, karena potensi yang dimiliki
bumi nusantara sangat terbuka lebar di bidang
industri olahraga. Industri olahraga memiliki
dasar hokum yang sah dan sangat kuat. Dasar
hokum tersebut adalah Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005,
tentang sistem Keolahragaan Nasional.

Industri olahraga di Indonesia secara parsial


telah ada, namun kondisi tersebut masih sangat
memerlukan sentuhan dari berbagai pihak agar
dapat lebih optimal hasil yang dicapai ke
wilayah globalisasi.

Untuk itu, pengembangan ekonomi di bidang


industri keolahragaan di negara berkembang
perlu ditingkatkan.

Jurnal ini dapat digunakan sebagai referensi


untuk pengembangan ekonomi di bidang
industri keolahragaan. Dimana pengertian
Industri olahraga menurut undang-undang
sistem keolahragaan adalah kegiatan bisnis
bidang olahraga dalam bentuk produk barang
dan/ atau jasa.

Indonesia sebagai negara berkembang dapat


berkiblat pada negara maju seperti Amerika,
Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Korea dan
China. Di negara-negara maju tersebut
olahraga telah menjadi industri unggulan
sebagai pemasok devisa negara. Industri
keolahragaan juga dirancang sebagai industri
modern berskala global.

Menurut IAAF 2003, salah satu unsur penting


industri olahraga yang dapat berkembang
adalah even. Even olahraga mengandung dua
aspek penting, yaitu bagaimana membangun
olahraga (internal) dan bagaimana menjual
olahraga (eksternal).

Aspek internal melibatkan partisipasi dan


infrastrukturnya. Dimana partisipasi adalah
upaya untuk membuat olahraga bernilai tinggi,
sedangkan infrastruktur adalah semua yang
terlibat membantu partisipasi. Contoh dari
infrastruktur adalah organisasi, training dan
komunikasi untuk menjamin pelaksanaan even
agar dapat memberikan citra yang positif
ditinjau dari segi atraktifitas, sportifitas, dan
prestasi.

Aspek eksternal adalah bagaimana menjual


olahraga pada publik. Dengan cara menarik
masyarakat untuk mengikuti even dan kegiatan
olahraga secara lansung maupun lewat media.

Dalam beberapa waktu lalu, even olahraga di


Mandalika sangat berdampak positif pada
pembangunan ekonomi di negara Indonesia.
Contoh nyata adalah even tersebut dapat
memaksimalkan investasi di bidang olahraga.
Even tersebut juga berdampak positif pada
sektor pariwisata sehingga dapat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yang
baik. Selain itu, even olahraga di Mandalika
juga berdampak pada pengembangan industri
mikro antara lain produk pakaian dan alat-alat
olahraga. Produk pakaian dan alat-alat
olahraga ini dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan pendidikan, kebutuhan masyarakat,
kebutuhan pasar lokal maupun pasar
internasional. Selain produk pakaian dan alat-
alat olahraga, industri mikro dapat juga
memproduksi merchandise yang berhubungan
dengan even olahraga tersebut.

Dari penelitian Bambang P, industri olahraga


secara faktual sekedar memberikan lapangan
pekerjaan sampingan bagi sebagian
masyarakat, namun belum berdampak secara
signifikan bagi pengentasan kemiskinan dan
penanggulangan masalah pengangguran.

Dalam penelitian Agus K, 2008. Pengentasan


kemiskinan dan penanggulangan masalah
pengangguran dilakukan dengan cara
meningkatkan kontribusi perintisan industri
olahraga terhadap proses pertumbuhan
ekonomi, baik secara lokal maupun makro.
Salah satu upaya meningkatkan kontribusi
dengan cara memperhatikan trend kebutuhan
peralatan olahraga dan jasa olahraga bangsa
sendiri perlu terus digalakkan dalam rangka
untuk memicu dan memacu kebutuhan dan
perilaku pasar yang dapat memperbesar
volume produk dan layanan jasa olahraga
domestik.

Tingkat pengelolaan yang baik dan kebijakan


yang efektif menjadi point penting bagi
pemerintah untuk pengembangan olahraga dan
pertumbuhan ekonomi untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat di negara
berkembang. Sinkronisasi program pemerintah
dengan pihak swasta sebagai pelaku usaha di
bidang industri olahraga ini sangat penting
agar sektor olahraga tidak hanya sebagai
sektor nonprofit tetapi juga profit dan dapat
dijual ke masyarakat.

Berdasarkan penelitian Danang, 2017. Upaya


yang seharusnya dilakukan untuk
meningkatkan industri olahraga adalah sebagi
berikut:
 Pemerintah membantu para pengusaha
dan calon pengusaha untuk
memberikan informasi mengenai
bantuan dana perbankan, hal ini
dimaksudkan untuk meningkatkan
modal sehingga mampu bersaing
dengan perusahaan asing.
 Meningkatkan sumberdaya manusia di
Indonesia
 Mengoptimalkan trik pemasaran
produk
 Mempererat jaringan usaha dan
kerjasama usaha, dan
 Membentuk mental usaha dan
kewirausahaan yang kuat.
Pengembangan ekonomi di bidang industri
keolahragaan di negara berkembang dapat
bersaing secara globalisasi apabila produk
yang dihasilkan memiliki berbagai
keunggulan. Produk yang tidak mempunyai
keunggulan akan tergusur dan terpuruk.

Pengembangan pembangunan sentra industri


olahraga perlu diupayakan di wilayah yang
berpotensi untuk pengembangan industri
barang dan atau jasa olahraga. Pengembangan
tersebut dilengkapi dengan Research and
Development (R&D), karena pengembangan
sebuah industri apapun bukan sekedar
mendirikan, melainkan juga terkait dengan
aspek keberlansungan (sustainable) dalam
jangka panjang yang memerlukan perencanaan
manajerial program yang baik untuk seluruh
komponennya.

You might also like