Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 31

#####Bab 21 Sampah masyarakat

“Guoguo, kamu semakin cantik. Lihatlah kulitmu, wajahmu. Pantas saja semua pria terpesona
olehmu…….”

“Guoguo, kamu benar-benar kejam ya. Setelah bertahun-tahun mengenalmu, baru sekarang kita tahu
kalau kamu adalah anak Chen Donglou. Kamu benar-benar menyembunyikannya yaa….”

Tampaknya begitu Chen Guoguo memasuki ruangan, dia langsung segera menjadi fokus mata semua
orang. Bahkan Lin Xiao, pacar palsunya, juga menerima banyak perhatian. Contohnya saja orang-orang
yang berpakaian elit berjalan mendekati Lin Xiao dan berkata, “Wah, betapa beruntungnya kamu
mendapatkan bunga mawar seperti Chen Guoguo, aku berpikir kapan kamu akan menjadi kaya juga?”

Anggur yang sedang di minumnya sedikit tersembur keluar, Lin Xiao mengangkat alisnya dan
berkata, “Ini bukan masalah menjadi kaya, tapi setidaknya aku bisa memberi makan dan memberikan
pakaian yang layak untuknya. Guoguo bukanlah wanita yang tidak menyukai orang miskin dan hanya
menyukai orang kaya.”

Di akhir kalimatnya, Lin Xiao memandang Yang Qian yang sedang meminum segelas anggur. Kata-
kata sarkastik Lin Xiao langsung mengenai hatinya, dia hampir saja meremas pecah gelas yang ada di
tangannya.

Ketika mereka semua mendengar ini, mereka juga memandang Yang Qian dengan tatapan yang aneh.
Tatapan sedikit mencemooh. Mereka tidak mengira Yang Qian dulu menelantarkan Guoguo dan lebih
memilih wanita kaya lain. Apakah mereka sekarang juga merasa iri?

Sifat manusia memang seperti itu. Tidak bisa melihat orang lain lebih baik daripada dirinya sendiri.
Dan juga melihat orang lain lebih buruk daripada diri kita sendiri, hati kita secara alami akan
menertawakannya. Seperti itulah masyarakat kita saat ini, tetapi bukankah itu menggambarkan hati
manusia sesungguhnya?

Bir dingin itu sudah menekan kecemburuan dalam hati Yang Qian, tapi sekarang Lin Xiao mengaduk
lagi emosi dalam dadanya. Seketika alkohol yang dari tadi diminumnya berubah menjadi penyulut api
dalam dadanya.

Yang Qian mengepalkan tangannya sampai seluruh jarinya memutih. Tiba-tiba dia memikirkan
sesuatu. Dia membalas pandangan Lin Xiao dengan penuh kebencian, kemudian bangkit berdiri dan
berkata pada orang-orang, “Aku pergi ke kamar mandi dulu.”

Tidak ada respon dari para laki-laki, sedangkan seluruh mata perempuan menatapnya dengan tatapan
jijik dan emosi dari sorot mata mereka. Mengingat betapa hebat dan gagahnya Yang Qian saat masih di
sekolah dulu, sekarang dia bahkan kehilangan cinta dan juga harga dirinya.
Wanita jauh lebih sensitif daripada pria. Setelah mengetahui maksud Yang Qian yang sesungguhnya,
para wanita itu saling bersekutu. Mereka tidak peduli lagi dengan bajingan seperti Yang Qian, terus
memang kenapa kalau sekarang dia semakin tampan?

Sedangkan Lin Xiao, dia sudah melihat semua ini di matanya. Dia sudah memiliki prasangka, Yang
Qian tidak mungkin hanya sekedar pergi ke kamar mandi, pasti dia sedang mencari cara untuk
membalasnya dan mempermalukannya. Karena dia tidak bisa mendapatkan hati Chen Guoguo, dia pasti
berusaha untuk memberi Lin Xiao pelajaran.

Benar saja, setelah memasuki toilet, Yang Qian mengeluarkan ponselnya. Setelah merasa ragu selama
beberapa saat, akhirnya dia menekan nomor telepon di ponselnya, lalu mulai berdiskusi dengan orang di
seberang sana.

Semua ini dilihat oleh Lin Xiao dan Yang Qian pasti akan merencakanakan rencana yang benar-benar
kejam, di dalam hati Lin Xiao merasa semakin yakin untuk menghancurkan ular licik ini.

Kemudian Lin Xiao segera bangkit dari tempat duduknya, berpamitan kepada orang-orang di
sekelilingnya dan berjalan ke arah toilet. Dia berjongkok bersembunyi di balik tembok dekat Yang Qian,
kemudian diam-diam mengeluarkan ponselnya.

Beberapa menit kemudian, Yang Qian kembali ke ruangan VIP dengan wajah tenang dan tatapan
mengejek ke arah Lin Xiao. Dia mulai menyesap anggur dan menunggu sebuah drama untuk dimulai.

Dia tidak tahu kalau drama yang ingin dimainkannya sudah diketahui oleh Lin Xiao. Nanti Lin Xiao,
akan memberitahu bagaimana rasanya memakan jebakan sendiri dan apa rasanya menyesal.

Suasana di ruangan VIP tampak sedikit canggung, Lin Xiao dan Chen Guoguo tampak dikelilingi
orang-orang, sedangkan Yang Qian tampak sendiri di tempat yang dingin, terlihat sangat tidak sesuai
dengan suasana yang hidup saat ini. Tapi saat tiba-tiba pintu terbuka lebar, Yang Qian membuka lebar
matanya dan terlihat bersemangat, karena orang yang dari tadi ditunggunya akhirnya datang juga.

……

Mereka adalah beberapa pria besar, dengan tubuh yang kekar dan tato ganas di badan mereka. Tidak
perlu meragukan atau menanyakannya lagi, mereka bukan orang yang mudah untuk diprovokasi, karena
gambaran ‘orang jahat’ seperti sudah melekat pada diri mereka.

Saat ini semua orang sangat terkejut, menatap mereka dengan tatapan penuh ketakutan. Tidak ada
satu orangpun yang berani membuka mulut, mereka takut secara tidak sengaja nanti akan menyinggung
pria-pria besar itu. Karena itu akan menjadi masalah besar.

Beberapa orang dari kerumunan itu melihat sekeliling dan akhirnya menemukan sosok Lin Xiao.
Pemimpin mereka yang mengenakan kalung emas langsung berjalan menghampiri Lin Xiao. Dia
menatapnya dengan garang dan berkata, “Hei nak, kau masih ada waktu untuk bernyanyi K? Padahal kau
masih berhutang uang kepada kami, kapan kau akan membayarnya? Di awal perjanjian, kau mengatakan
akan mengembalikan sembilan dari tiga belas. Apa kau mau buktinya? Kau mengatakan kalau tidak
mampu melunasinya kau akan membayarnya dengan pacarmu.”

“Apa? Lin Xiao berhutang pada lintah darat? Baru saja dia terlihat begitu elegan, tidak mengira kalau
itu hanyalah kedoknya saja……..”

“Benar, orang seperti apa yang mau berurusan dengan lintah dara dan meminjam uang dari mereka?
Kalau kamu menyukai orang seperti itu, bagaimana bisa dia mau membiayaimu? Dia hanyalah seorang
sampah…….”

Semua terjadi begitu mendadak, kata-kata yang keluar dengan begitu keras. Sontak membuat semua
orang yang mendengarnya, dari yang mengagungkan Lin Xiao sekarang memandangnya jijik dan dalam
hati mereka membandingan dan merasa sepertinya Yang Qian lebih baik dari pada Lin Xiao.

Yang Qian melihat adegan ini dengan penuh semangat. Saat ini tujuannya sudah tercapai. Saat ini Lin
Xiao benar-benar diam, Yang Qian benar-benar ingin melihat bagaimana wajah Lin Xiao saat
menghadapi ini.

“Aku adalah Lin Yu, kapan aku berhutang padamu? Jangan sembarangan berbicara atau aku akan
menuntutmu atas pencemaran nama baik.” Lin Xiao sudah menemukan cara untuk menghadapinya, jadi
tidak ada keraguan sama sekali.

Seluruh orang di dalam sana seketika tertegun mendengar perkataan Lin Xiao, menatap Lin Xiao
dengan tatapan kosong, kemudian berbisik, “Bukankah nama dia Lin Xiao? Sejak kapan namanya
berubah menjadi Lin Yu?”

Sesaat kemudian, Yang Qian ingin melakukan sesuatu, tapi kemudian dia sadar kalau dia sudah
terlambat. Pria besar itu lebih dulu menyautinya dan berkata, “Baiklah kamu Lin Yu, sepertinya kau
punya nyali besar? Ayo beri dia pelajaran.”

“Berhenti……” Wajah Yang Qian sudah memerah karena malu, bagaimana mungkin dia lupa
memberitahu nama asli Lin Xiao? Kali ini dia benar-benar dipermainkan oleh Lin Xiao. Hancur sudah
semua rencananya.

“Hahahahah.” Tentu saja setelah mendengarkan perkataan mereka, Lin Xiao tiba-tiba tertawa
terbahak-bahak, “Kalian bahkan tidak tahu namaku dan masih mau mengatakan aku berhutang padamu?
Benar-benar ironis.”

Udara dingin dari tubuh Lin Xiao semakin meluap-luap, membuat beberapa kawanan pria lain di
belakang pria besar itu juga ikut merinding. Mereka hanya tertegun saat mendengarkan suara dingin Lin
Xiao, “Beritahu aku, siapa yang mengirim kalian kesini?”

……
#####Bab 22 Aku tidak mabuk

Seketika alur cerita berubah, semua orang tercengang dan tidak terkecuali Chen Guoguo. Saat pria-
pria besar itu membuka mulut mereka, dia benar-benar berpikir kalau Lin Xiao benar-benar berhutang
pada lintah darat.

Tapi setelah pancingan dari Lin Xiao, sekarang Guoguo mengerti kalau ada seseorang yang berusaha
menjebaknya. Dan siapa lagi orang itu kalau bukan Yang Qian? Dialah satu-satunya orang yang memiliki
masalah dengan Lin Xiao.

Matanya langsung tertuju menatap Yang Qian, seluruh wajah dan tubuhnya terlihat tegang geram.
Setelah melihat kejadian barusan, Guoguo semakin memperkuat pikirannya tentang Yang Qian.

Seperti sebuah peribahasa, kerat rotan patah arang. Perbuatan Yang Qian benar-benar membuat Chen
Guoguo membuang seluruh kenangan mereka di masa lalu. Sekarang hubungan antara Yang Qian dan
dirinya bahkan lebih dari orang asing.

Hatinya sedikit tergerak, Chen Guoguo tiba-tiba berdiri, meraih tangan Lin Xiao dan menunjuk ke
arah segerombolan pria besar itu dan berseru, “Berhenti berbicara omong kosong, pacarku bukan orang
seperti itu. Bagaimana mungkin dia menjadikanku, Chen Xiaoxiao sebagai jaminan? Jangan menuduh
orang sembarangan.”

“Chen Xiaoxiao, kamu tidak percaya sekali, saat ini aku tidak membawa buktinya bersamaku. Tapi
karena pacarmu tidak membayarnya, nanti kamu akan ikut bersama kami. Wajahmu cantik juga, kalau
kamu berjualan ayam, pasti akan mendapatkan banyak keuntungan.” Pria besar itu tidak menyadari
isyarat kedipan mata dari Yang Qian, tapi meskipun dia menyadarinya dia pasti tidak akan meragukan
apapun.

“Pergi…..” Melihat pria besar itu akan bergerak, wajah Lin Xiao terlihat semakin dingin. Tidak
peduli konsekuensi apa yang nanti akan ditanggungnya, dia mengangkat kakinya dan langsung
menendang pria besar itu. Berat pria besar itu kira-kira hampir 100kg, terbang terlempar keluar dua meter
dari sana. Pria besar itu hanya bisa merintih terjatuh.

Adegan tiba-tiba ini tentu saja mengejutkan seluruh orang yang ada di dalam sana. Tapi Lin Xiao
tidak menunda lagi, dia langsung berbalik menatap Yang Qian dan berkata, “Yang Qian, ku beri kau
kesempatan sekarang. Kalau kamu mengakuinya sekarang dan meminta maaf, aku akan berhenti sampai
disini.”
“Aku tidak mengerti apa yang sedang kau katakan.” Yang Qian memandang Lin Xiao dengan tatapan
kebingungan. Kemampuan aktingnya sangat bagus, orang-orang biasa tidak akan menemukan cacat pada
aktingnya barusan.

“Kalau begitu…….” Melihat Yang Qian masih tidak mau mengakui perbuatannya, Lin Xiao
tersenyum dingin lalu mengeluarkan ponsel dari sakunya dan menekan tombol putar pada rekaman.

“Kak Dong, aku Yang Qian. Aku memiliki beberapa masalah disini, tolong bantu aku memberi
pelajaran bocah satu ini……..”

“Bagaimana kita melakukannya, kita begini saja….lalu begini…….iya benar seperti itu saja. Aku
akan menunggumu di ruangan VIP……..”

Hening, benar-benar sangat hening. Saat mendengarkan kalimat pertama, Yang Qian sudah tahu kalau
kali ini tamat sudah riwayatnya. Dan persekongkolan mereka benar-benar terekspos di depan umum. Mau
ditaruh dimana mukanya nanti?

Tatapan mata orang-orang di tempat dalam ruangan VIP juga berubah, mereka semua menatap Lin
Xiao penuh dengan rasa bersalah. Dalam hati mereka merasa bersalah sudah meragukan Lin Xiao, tapi
saat memandang Yang Qian, yang ada hanyalah tatapan penghinaan yang dalam. Mereka merasa malu
sampai bisa berhubungan dengan pria ini.

“Itu rekaman palsu! Kamu salah menuduh, aku tidak pernah melakukan hal itu sama sekali.”
Sekarang Yang Qian tidak bisa membuat argumen sama sekali, pilihan terakhirnya hanyalah menyangkal.

“Putus asa”, tiba-tiba Lin Xiao berusaha mengambil ponsel Yang Qian, yang membuat Yang Qian
terkejut dan berseru, “Apa yang kau lakukan! Kenapa kamu mau mengambil ponselku? Kembalikan
ponselku, cepat kembalikan…….”

Sambil terus mengatakan itu itu, Yang Qian berusaha merebut kembali ponselnya dari tangan Lin
Xiao. Tapi kemudian dia hanya bisa terpaku karena tatapan dingin Lin Xia, dia tidak berani bergerak
sama sekali. Dia hanya bisa melihat Lin Xiao mengambil keluar ponsel dari dalam sakunya.

Kedua ponsel dibuka satu per satu, kemudian dia membuka catatan panggilan, dimana catatan
panggilan antara dia dan pria besar itu masih tersimpan. dan beralih ke catatan panggilan, di mana catatan
panggilan kedua orang itu masih disimpan. Akhirnya menjawab seluruh keraguan orang yang ada di
dalam sana.

Wajah Yang Qian seperti baru saja dihempaskan ke tanah, kali ini benar-benar tamat sudah
riwayatnya. Selesai sudah, berita ini pasti sebentar lagi akan menyebar kemana-mana. Setelah ini tidak
akan ada lagi tempat untuknya bisa tinggal di seluruh Kota Donghai.

……
“Berhenti minum….” meraih botol di tangan Chen Guoguo dan melemparkannya ke sungai, Lin Xiao
mengerutkan keningnya dan berkata, “Untuk apa kamu bersedih untuk sampah semacam itu.”

“Aku tidak sedih, aku sangat senang. Kamu tahu tidak aku sangat senang?” Chen Guoguo bersandar
di bahu Lin Xiao dengan ekspresi mabuk, menyeringai, “Setelah melihat kejadian hari ini, sekarang aku
benar-benar mengerti. Kalian semua para lelaki benar-benar pembual...Janji? Cinta? Semua itu hanyalah
omong kosong…….”

“Hei hei hei, tidak semua pria itu brengsek. Pria yang ada di sampingmu saat ini adalah pria baik-
baik, kamu tahu tidak?” Kata-kata Chen Guoguo seperti sedikit menyakiti hati Lin Xiao. Pria berumur 20
tahun yang masih perjaka, dimana lagi dia bisa menemukan pria seperti Lin Xiao?

“Hem.” Namun Chen Guoguo tidak termakan bualannya. Setelah mendengus menghina, dia
mendorong Lin Xiao dan berkata, “Jangan berpikir kakak ini tidak bisa melihat ya. Kamu melihat badan
kakak ini, karena kamu begitu menginginkannya makan akan ku berikan padamu.”

Di akhir kalimatnya Chen Guoguo benar-benar mulai membuka kancing bajunya, membuat belahan
dadanya langsung terlihat. Lin Xiao tertegun hanya bisa menelan ludah.

Meskipun sudah ada puluhan ribu bisikan setan yang berbisik di telinga Lin Xiao, yang berkata
kesempatan ini tidak akan datang dua kali. Tapi Lin Xiao adalah pria yang berintegritas, bagaimana
mungkin dia melakukan hal semacam itu?

Dengan cepat dia berusaha menghentikan gerakan Chen Guoguo. Lin Xiao langsung membantunya
Guoguo yang sudah lemas berdiri dan merangkul bahunya, “Kamu sudah mabuk, sebaiknya aku
mengantarmu pulang.”

“Aku tidak mabuk, aku tidak mabuk…..” Chen Guoguo berjuang melepaskan dirinya dari tangan Lin
Xiao. Tapi kemudian dia tidak menyadari perut mereka sudah saling bersentuhan, seketika badan Lin
Xiao terasa sangat panas, dia tidak bisa menahan lagi bisikan iblis yang ada di telinganya.

Tepat saat Lin Xiao sudah hampir meledak karena panas, tiba-tiba Chen Guoguo berhenti, tapi kali
ini wajahnya terlihat aneh da seketika…….

“Hoek…..” Tentu saja, Chen Guoguo sudah terlalu mabuk dan berada di bawah pengaruh alkohol.
Alkohol tadi bercampur dengan makanan tersembur keluar dari mulutnya dan memuntahkannya ke arah
Lin Xiao.

Bau busuk itu langsung tercium, Lin Xiao hanya bisa meringis dan tertawa. Dalam hatinya dia
berkata, sebenarnya aku ini habis menyinggung siapa sih? Kenapa dia hari ini begitu banyak terkena
bencana?
Setelah memapah Chen Guoguo masuk ke dalam mobil, Lin Xiao melihat sekeliling kemudian
melepaskan pakaian dan juga celananya, sekarang dia hanya mengenakan boxer. Kemudian dia langsung
melaju pergi ke Villa Keluarga Chu.

Dan kenapa dia tidak pergi ke rumah Chen Guoguo, apakah masih perlu bertanya? Chen Guoguo
sangat mabuk sampai tidak tahu dimana rumahnya. Bagaimana dia bisa mengantarnya pulang?

……

#####Bab 23 Aku benar-benar tidak melakukan apapun

Mobil itu perlahan akhirnya sampai di depan garasi. Seluruh villa sekarang sudah gelap, dua gadis
yang ada di dalam rumah sepertinya sudah tidur dan membuat Lin Xiao bernafas lega. Kalau mereka tahu
Lin Xiao membawa pulang seorang wanita pulang, dia tidak tahu bagaimana caranya menjelaskan.

Membuka pintu mobil, Lin Xiao membopong Chen Guoguo, yang sudah terlihat sangat berantakan.
Saat berjalan masuk dia bahkan tidak menyalakan lampu, merangkul Chen Guoguo, berjalan perlahan ke
kamarnya, takut membangunkan kedua gadis itu.

Tapi sesuatu tak terduga terjadi. Ketika Lin Xiao menginjakkan kakinya di tangga, tiba-tiba lampu
ruang tamu menyala. Kedua gadis itu muncul di tangga dan bahkan menatap Lin Xiao yang sedang
membopong Chen Guoguo dengan penuh curiga dan penghinaan,

Tentu saja karena wajah Chen Guoguo menghadap ke arah Lin Xiao, mereka tidak bisa melihat kalau
ternyata wanita yang sedang dirangkul Lin Xiao adalah kepala sekolah mereka.

“Lin Xiao, kamu bajingan. Kamu menginginkan tubuhku kan, aku…….”

Namun saat ini Chen Guoguo hanya sedang mengigau. Di depan dua gadis itu, dia mengatakan kata-
kata itu begitu saja yang membuat wajah Lin Xiao seketika berubah menjadi merah.

“Aku bisa menjelaskannya, ini bukan yang seperti kalian bayangkan. Aku benar-benar tidak
melakukan apapun.” Melihat dua gadis itu dengan senyum kecut, Lin Xiao merasa dia bahkan tidak bisa
membersihkan namanya di depan kedua gadis ini, meskipun dia melompat ke dalam sungai.

Benar saja, Tang Linxi menggelengkan dengan kepala kecilnya dan berkata, “Tengah malam seperti
ini, kamu membawa seorang wanita bersamamu dan kamu juga sudah melepaskan baju dan celanamu.
Terus kamu bisa bilang kalau tidak melakukan apa-apa, kamu berharap kita bisa mempercayai
perkataanmu?”
“Binatang.”, Chu Wanyou menatap Lin Xiao dengan pandangan menghina dan berkata dengan nada
mencibir, “Kamu bahkan sepertinya lebih jahat dari pada seekor binatang, membuat wanita itu mabuk
lagi, kamu ini benar-benar……..”

“Aku…..” Wajah Lin Xiao terlihat sangat putus asa menatap kedua gadis itu, kemudian menatap
Chen Guoguo, yang masih terlihat sangat berantakan. Lin Xiao hanya bisa meratap dan berkata, “Oh
Tuhan, apa salahku…….”

“Benar-benar tidak ada yang terjadi. Kalau kalian tidak percaya, kalian bisa bertanya pada Chen
Guoguo saat dia bangun…..” Butuh hampir sepuluh menit untuk Lin Xiao menjelaskan pada dua gadis di
depannya tentang apa yang dialaminya hari ini. Hari ini dia benar-benar merasa sangat lelah.

Tapi kedua gadis itu masih meragukannya. Sebenarnya Tang Linxi mengerti semua yang dikatakan
Lin Xiao, tapi bukan berarti itu bisa menahannya untuk tidak menggoda Lin Xiao.

Begitu dia memutar bola matanya, pandangan licik mulai terlihat dari mata Tang Linxi, “Aku akan
mempercayaimu kali ini, tapi kamu harus memberitahuku, apakah kamu tidak pernah terbesit sedikitpun
pada Kak Guoguo?”

“Itu…….” Lin Xiao tidak bodoh, dalam sekejap dia sudah mengerti maksud perkataan Tang Linxi.
Kalau dia mengatakan ada, pasti dia akan dituduh sebagai maniak seks. Tapi kalau dia mengatakan tidak,
pasti dia akan dikatai munafik dan bukan seorang pria.

Lin Xiao mulai memikirkan cara untuk menghadapi gadis-gadis ini, kemudian dia menyeringai,
“Terbesit apa? Linxi aku tidak mengerti kamu sedang membicarakan apa?”

“Terbesit itu...itu maksudku.” Terintimidasi oleh keterampilan akting Lin Xiao. Tang Linxi tidak bisa
mengatakan kalimat itu terang-terangan, dalam sekejap dia merasa malu dan kesal.

“Linxi!” Tentu saja Chu Wanyou yang sedikit lambat, baru sadar maksudnya dan memarahinya
dengan wajah cantik dan merah, “Kamu memikirkan hal bodoh! Ingat jauhi dia, dia bukan pria baik.”

Setelah mengatakan itu, Chu Wanyou memandang Lin Xiao dengan tatapan penuh arti dan Lin Xiao
hanya bisa menunjukkan ekspresi tidak bersalah, “Aku padahal hanya membalas orang yang menghinaku,
bajuku penuh dengan muntahan dan sekarang aku dituduh sebagai maniak seks. Memang susah menjadi
pria baik.”

“Itulah yang kamu dapatkan kalau bersikap murahan.” Lin Xiao dihadiahi dengan tatapan mata putih
besar Chu Wanyou, kemudian memberi isyarat kepada Tang Linxi, “Linxi, ayo kita bawa Kak Guoguo,
malam ini dia akan tidur bersama kita, supaya dia tidak dicelakai dengan orang yang memiliki maksud
tersembunyi.”

Lin Xiao terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa, hanya bisa mengangkat bahunya. Akhirnya dia
kembali masuk ke kamarnya, tidak ingin mencari masalah lagi.
……

“Wuah, aku sangat lelah……” Chu Wanyou menarik nafas, Tang Linxi mengeluarkan lidah kecilnya
yang manis karena terlalu letih, mereka berdua seperti baru saja selesai melakukan lari maraton, “Aku
tidak menyangka kalau Kak Guoguo akan seberat itu. Padahal kita sudah berdua mengangkatnya, tapi
tetap saja berat.”

“Lagi pula dia memang mabuk, katanya orang mabuk biasanya lebih berat.” Chu Wanyou terlihat
sangat kelelahan, keringat membasahi pipinya yang merah kemudian jatuh sampai ke kerah bajunya. Dia
hanya bisa mengerutkan keningnya dan menarik nafas terengah-engah. Olahraga malam seperti ini
membuatnya berkeringat, badannya terasa lengket tidak nyaman.

Melihat ke arah Chen Guoguo yang masih tertidur, meskipun semua muntah jatuh ke badan Lin Xiao.
Tetap saja bau muntah masih menempel di sekujur tubuhnya, membuat Chu Wanyou yang mencintai
kebersihan merasa risih.

“Emm…..Linxi. Apakah kita seharusnya memandikan Kak Guoguo?” Semakin memikirkannya


semakin membuatnya merasa tidak nyaman. Chu Wanyou hanya bisa mengharapkan Tang Linxi untuk
membantunya. Kalau dia melakukannya seorang diri, dia tidak akan mampu membawa Guoguo masuk ke
dalam kamar mandi.

“Tentu saja!” Tang Linxi mengangguk dan berkata, “Karena mengangkat Kak Guoguo tadi, aku juga
banyak berkeringat. Kalau tidak begini saja, kita mandi bersama saja, kalau kamu melakukannya sendiri
bagaimana mungkin bisa?”

“Hah? Kamu yakin..?” Chu Wanyou merasa malu, dia selalu mandi sendiri. Tapi sekarang dia harus
mandi bersama, lebih dari itu tiga orang pula, yah meskipun semuanya wanita, tapi…..

“Kenapa lagi? Kan kita semua perempuan.” Tang Linxi lebih terbuka dan santai, dia memandang Chu
Wanyou dan tersenyum, “Sudah jangan lama-lama, ini sudah larut malam. Kita besok masih ada kelas.”

“Kalau begitu, hemm….baiklah.” Setelah mempertimbangkan selama beberapa saat, Chu Wanyou
akhirnya menyetujuinya dan membawa Kak Guoguo bersama dengan Tang Linxi ke kamar mandi.

Tidak lama kemudian terdengar suara gemericik air, tentu saja disertai dengan teriakan Chu Wanyou,
“Wow, punya Kak Guoguo ternyata besar ya, sepertinya itu cup D ya? Benar-benar menakjubkan.”

“Kak Wanyou bagaimana bisa kamu begitu putih, bagaimana caramu merawatnya? Punyamu hanya
sedikit lebih kecil dibandingkan punya Kak Guoguo…..”

“Ah, kenapa punyaku begitu kecil ya? Tidak adakah cara agar bisa membuatnya lebih besar? Katanya
kebanyakan pria suka dengan yang besar. Saat Kak Guoguo bangun nanti aku akan menanyakan padanya
bagaimana dia bisa tumbuh dengan baik……”
Chu Wanyou tidak bisa menahan dirinya lagi, berteriak, “Tang Linxi! Kecilkan suara mu! Pria itu
ada di kamar sebelah, bagaimana kalau dia mendengarnya…..”

Tapi, ketika Chu Wanyou mengatakan hal ini, Lin Xiao sudah berbaring di tempat tidur dengan
penuh keringat. Seluruh tubuhnya terasa gemetaran, bukan takut, bukan juga kedinginan, tapi
bersemangat. Dia sangat bersemangat sampai gemetaran!

“Lihat….tidak lihat….” , dua kata itu terus terngiang-ngiang di kepala Lin Xiao, membuatnya
bersemangat sampai gemetaran. Untuk seorang pria, tiga wanita itu dan pemandangan tiga orang
perempuan yang mandi bersama. Semua ini adalah godaan yang sangat menggiurkan, Lin Xiao terus
berusaha mengontrol dirinya.

Akhirnya, keributan dari ketiga gadis itu berakhir, Lin Xiao langsung menghela nafas lega. Hanya
saja sekarang malam itu Lin Xiao benar-benar terjaga. Keesokan harinya, ketika dia bangun, tidak ada
jejak mimpi erotik semalam…..

……

#####Bab 24 Cuci mata

Di meja makan, empat orang duduk saling berhadapan, Chen Guoguo duduk tepat di depan Lin Xiao.
Saat ini, dia menundukkan kepalanya dalam diam, membenamkan kepalanya ke dalam mangkuk sarapan.
Dia tidak berani mengangkat kepalanya sama sekali.

Kenapa? Tentu saja karena dia sudah mengingat semua kejadian saat di masih setengah sadar
semalam, bagaimana dia membuka kancing bajunya di depan Lin Xiao, selebihnya dia tidak mengingat
apapun. Sekarang dia sama sekali tidak memiliki wajah untuk menatap Lin Xiao, rasanya seperti ingin
ditelan bumi saja.

Sedangkan untuk Lin Xiao tidak masalah untuk makan dan minum sekarang, tapi dalam hatinya
terasa gelisah. Tiga wanita cantik di depannya lebih lezat daripada sarapan di mangkuk.

Ini seperti kata orang mencuci mata di pagi hari, tapi sekarang Lin Xiao sama sekali tidak memiliki
nafsu makan, setelah beberapa suapan, dia bangkit berdiri dan berkata, “Kalian...cepatlah makan, kalau
tidak nanti terlambat.”

Setelah Lin Xiao bangkit berdiri dan pergi, Chen Guoguo akhirnya menghela nafas lega, menegakkan
kepalanya, dari sorot matanya dia terlihat sangat malu. Dan yang melihat sorot mata itu hanyalah Tang
Linxi, yang tidak bisa menahan diri untuk menggoda Guoguo, “Kak Guoguo, kamu kenapa hari ini?
Wajahmu terlihat tidak sehat.”
“Benarkah? Aku tidak kenapa-kenapa kok.” Chen Guoguo sedikit terkejut, dia berpura-pura
kebingungan dan menggelengkan kepalanya. Namun karena perasaannya terasa sangat campur aduk, jadi
aktingnya tidak terlalu bagus.

“Pfft……” Chu Wanyou tidak bisa menahan tawanya, kemudian berkata, “Jangan bilang saat ini
kamu jatuh cinta dengannya? Lalu kenapa tadi tidak menatapnya sama sekali/”

Latar belakang keluarga tiga wanita ini tidak jauh berbeda, jadi di waktu biasa mereka akan sering
bermain bersama dan juga hubungan mereka sangat baik. Bahkan Chu Wanyou yang biasanya tidak
banyak berkomentar, saat ini juga mulai menggoda Chen Guoguo.

“Bagaimana mungkin!” Seolah-olah ada orang yang baru saja menginjak ekornya, Chen Guoguo
langsung bangkit berdiri dan berkata dengan tegas, “Bagaimana mungkin aku menyukai dia? Aku ini
Chen Guoguo, cantik dan banyak pria yang mengejarku. Bahkan kalau aku harus memilih satu, aku tidak
akan memilihnya.”

“Kalau begitu aku akan lega, aku hampir saja ketakutan.” Begitu Chen Guoguo selesai berbicara,
Tang Linxi langsung menepuk-nepuk dadanya kecilnya.

“Kenapa?” Chen Guoguo menatap Tang Linzi kebingungan, tapi kemudian Tang Linzi segera
bereaksi, “Guoguo, Apakah kamu menyukai Lin Xiao?”

“Bukan seperti itu.” kata Tang Linzi, menggelengkan kepalanya, “Kak Guoguo kamu tidak tahukah?
Kalau Kak Lin Xiao adalah pengawal pribadi Kak Wanyou. Tapi dibandingkan kata pengawal pribadi,
sebenarnya ayah Kak Wanyou mencoba mencarikannya tunangan, sekarang mereka berdua sedang
berusaha menumbuhkan perasaannya, nanti mereka akan bersama!”

“Tang Linzi!” Chu Wanyou memulainya lagi, mereka berdua saling bertengkar cakar mencakar,
sampai Tang Linzi memohon minta ampun, tanpa sadar Chen Guoguo hanya bisa tersenyum melihat
kelakuan dua gadis di depannya ini. Tiba-tiba, dia merasa seperti tidak ingin meninggalkan villa ini.

Mobil mulai melaju, tiga orang memiliki tujuan yang sama yaitu sekolah, tapi kemudian ada sebuah
kecelakaan, yang mengakibatkan jalanan macet total! Sekarang sudah jam berapa dan mereka berempat
masih terjebak di tengah kemacetan, tentu saja mereka semua akan terlambat…….

Tapi ini hanyalah masalah kecil, kan Kepala Sekolah mereka juga masih berada di dalam mobil?
Terlambat juga tidak akan kenapa-kenapa, bahkan absen pun sepertinya juga tidak masalah, karena itu
keempat di dalam mobil masih merasa santai saja. Sebaliknya mereka mengobrol di dalam mobil.

Setelah terlambat lebih dari satu jam, mereka berempat akhirnya sampai juga di sekolah. Sebelum
pergi, Chen Guoguo tersenyum pada Lin Xiao dan berkata, “Terima kasih untuk semalam.”
“Kamu tidak perlu berterima kasih padaku untuk sampah seperti itu. Semua orang pasti akan
menghukumnya, bukankah begitu Kak Wanyou?” sebelum Lin Xiao sempat menjawabnya, Tang Linzi
sudah melompat keluar dari dalam mobil dan bertanya ke arah Chu Wanyou.

“Kamu terlalu banyak bicara.” Dengan pelan Chu Wanyou menyentil dahi Tang Linzi. Chu Wanyou
menatap Lin Xiao dan Chen Guoguo sambil tersenyum. Tiba-tiba, dia merasa gelisah.

……

Kehidupan sekolah tidak diragukan lagi sangat membosankan, tetapi untungnya, masih ada dua gadis
yang dapat menyesuaikan waktu mereka dan memiliki kehidupan yang sangat bahagia. Kelas dalam
seminggu akhirnya berlalu juga, tiba waktunya akhir pekan.

“Kak Wanyou, bagaimana kalau kita pergi ke suatu tempat untuk bermain besok? Bagaimana
menurutmu tentang Happy Valley? Aku paling suka naik roller coaster. Maukah kamu duduk
bersamaku?” Di dalam villa, Tang Linzi terus mengganggu Chu Wanyou membahas jadwal besok.

Dalam benaknya, dia tidak bisa tidak memikirkan teriakannya saat menaiki roller coaster. Chu
Wanyou tidak bisa menahan diri untuk menggigil, “Lupakan saja, aku tidak terlalu suka hal-hal seperti
itu.”

“Sayang sekali, padahal pasti akan sangat menyenangkan.”, Tang Linxi menghela nafas panjang.
Setelah melihat ke luar jendela ke arah sinar matahari, matanya tiba-tiba bersinar. “Aku berpikir
bagaimana kalau besok kita pergi berenang di laut saja besok?”

“Kenapa pergi ke pantai? Bukankah kita ada kolam renang di dalam rumah.” Chu Wanyou
menggelengkan kepalanya lagi. Untuknya yang suka ketenangan, dia tidak terlalu suka tempat yang
bising dan kacau.

Tapi untuk Tang Linzi yang sangat extrovert, dia suka melakukan kegiatan di luar, seperti ingin
menangis tanpa air mata, lalu dia berkata, “Kolam renang di dalam rumah, kita sendiri yang mengisi
airnya, jadi apa gunanya? Kita perlu dekat dengan alam dan merasakan air laut yang sebenarnya.”

Chu Wanyou dapat menerima apa pun, tetapi dia bisa melihat wajah Tang Linxi yang terlihat sedih,
panik dan berkata dengan emosi, “Kalau begitu….aku janji, baiklah pantai, pantai!”

“Yeah!” Melihat rencananya berhasil, wajah Tang Linxi langsung berubah menjadi cerah, dengan
senyum di wajahnya. Dia mencium Chu Wanyou di wajahnya dan berkata, “Kak Wanyou sangat baik,
aku sangat mencintaimu.”

“Kamu….” Diserang tiba-tiba, Chu Wanyou baru saja ingin marah, tapi setelah melihat wajah Tang
Linxi yang tersenyum cerah, dia hanya bisa menggelengkan kepalanya dan merasakan ribuan emosi di
dalam hatinya.
Untuk Chu Wanyou, Tang Linxi seperti saudara perempuannya sendiri. Dia sangat menyayanginya
dan sangat memanjakannya. Karena itulah hubungan di antara mereka masih terjaga dengan baik.

Tiba-tiba Tang Linxi memikirkan sesuatu, lalu berkata, “Ngomong-ngomong, bagaimana kalau kita
mengajak Kak Guoguo juga? Bukankah akan menarik kalau kita bisa bermain bersama?”

“Bukannya tidak mungkin, hanya saja aku tidak punya nomor ponselnya…..” Hati Chu Wanyou
sedikit tergerak, ini merupakan kesempatan bagus untuk memperdalam hubungan diantara mereka
bertiga, jadi dia juga tidak merasa keberatan.

“Bukankah ada seseorang yang memiliki nomornya? Bagaimana kalau suruh dia saja yang
mencobanya?” Tang Linxi tersenyum licik dan menunjuk ke arah dapur.

Namun seluruh percakapan mereka dari tadi tentu saja di dengar juga oleh Lin Xiao yang sedang
memasak. Dia bahkan terlihat lebih bersemangat, “Pantai, bikini, wuahh pemandangan yang indah…..”

Dalam benaknya, Lin Xiao juga sudah membayangkan tiga wanita berdiri di depannya dan mereka
semua mengenakan bikini. Jantungnya hampir meledak saking gembiranya, terutama Chen Guoguo. Apa
akhirnya bisikan iblis itu sudah menguasai dirinya?

……

#####Bab 25 Ada kepribadiannya yang ku sukai

“Guoguo, lihat dirimu. Kamu sekarang sudah berumur 24 tahun. Mungkin sudah waktunya untuk
memikirkan hidupmu juga? Aku punya beberapa anak muda di sini, semuanya adalah kalangan elit dari
semua lapisan masyarakat. Apakah kamu ingin mencoba…..”

Di sebuah apartemen biasa, seorang pria dan dua orang wanita, sekeluarga sedang berkumpul di
sebuah meja persegi, menikmati reuni keluarga yang langka, walaupun makanan yang ada di depan
mereka hanya dihabiskan setengah saja. Wanita paruh baya itu tidak bisa menahan dirinya untuk tidak
bertanya kepada wanita muda itu.

Benar sekali. Ini keluarga Chen Guoguo. Pria yang duduk di tengah-tengah adalah adalah Chen
Guofu, Kakak untuk semua orang di seluruh Kota Donghai. Tentu saja, Chen Guoguo dan ibunya, Weng
Meiyu duduk di sisi kiri dan kanannya.

“Klotak----”, Chen Guoguo meletakkan sumpitnya di atas mangkuk, lalu berkata, “Bu, kamu tidak
perlu khawatir masalah itu. Apakah kamu begitu takut anakmu tidak akan menikah? Kalangan elit? Kita
tidak tahu apakah mereka memiliki maksud terselubung.”
“Guoguo, kenapa berbicara seperti itu?” Chen Guofu sedikit tertegun dan menegur Chen
Guoguo,”Ibu melakukan ini juga karena dia peduli padamu? Bagaimana kamu bisa berkata seperti itu?
Dan orang-orang ini, ibu juga sudah memeriksanya…….”

“Aku tidak mau, aku hanya tidak mau. Pasanganku, aku sendiri yang akan menentukannya.” Chen
Guoguo langsung bangkit berdiri dan berlari masuk ke kamarnya, meninggalkan pasangan itu di meja
makan dengan perasaan tak berdaya.

“Hah, sangat bosan…..” Berbaring di atas boneka beruang besar, ekspresi Chen Guoguo tampak agak
tertekan. Dia tidak bisa mengerti kekhawatiran orang tuanya, tapi dia benar-benar tidak bisa menerima
kencan buta dengan cara ini. Terlebih lagi, dia sudah pernah mengalami putus hubungan yang
membuatnya agak sulit untuk mempercayai pria lagi.

Dia dapat sepenuhnya memahami kenapa kalangan elit sosial ini setuju untuk melakukan kencan buta
dengannya. Di satu sisi, mereka tertarik dengan penampilan mereka sendiri, tetapi disisi lain, mereka
ingin mencari keuntungan untuk diri mereka sendiri dengan bantuan kekuatan ayah mereka.

Jika ayah mereka bisa terus berjaya, maka semua orang akan patuh pada mereka, sedangkan kalau
tiba-tiba ayah mereka mengalami sebuah insiden atau kecelakaan, maka mereka akan dijadikan bahan
omongan dan diolok-olok. Seperti Yang Qian dia telah menemukan gadis kaya, lalu meninggalkannya.

“Haaah, semua pria itu memang brengsek…….” Dia bergumam dengan amarah di wajahnya, dan
entah mengapa Chen Guoguo tiba-tiba tersenyum penuh arti. Rasa malu tiba-tiba muncul di benaknya,
kemudian dia mengubur kepalanya ke dalam boneka beruang besar itu.

Benar sekali, orang yang tiba-tiba muncul di benaknya adalah Lin Xiao. Akhir-akhir ini Chen
Guoguo memilih untuk menghindari Lin Xiao, secara sadar atau tidak sadar, tetapi kadang-kadang dia
juga ingin bertemu dengannya. Perasaan yang sangat aneh ini membuat Chen Guoguo, yang sudah pernah
mengalami pengalaman cinta tiba-tiba bergerak.

“Apakah aku benar-benar menyukainya?” Guoguo menutupi wajahnya karena ketakutan, kemudian
berbicara tegas pada dirinya sendiri, “Pasti ada yang salah, bagaimana aku bisa menyukainya kita baru
bertemu beberapa kali.”

Tapi semakin dia ingin melupakan pemikiran ini, di kepala Che Guoguo malah muncul bayangan
dirinya sedang berciuman dengan Lin Xiao malam itu. Bagaimana penampilan Lin Xiao yang
memberinya rasa aman dan merasa sulit untuk melepaskan dirinya dari pelukan Lin Xiao.

“Kamu adalah hatiku…..” Namun, ketika Chen Guoguo sedang memikirkannya, tiba-tiba terdengar
nada dering ponsel. Setelah mengambil ponselnya, betapa terkejutnya Guoguo, karena itu adalah telepon
dari Lin Xiao!

Angkat...tidak angkat…? Dia terus mengulang pertanyaan ini di dalam kepalanya, sampai akhirnya
dia meletakkan ponsel itu di telinganya dan berkata, “Halo, ada apa menghubungiku?”
“Emm, besok kita berencana akan berenang di pantai. Apakah kamu tertarik? Wanyou dan Linxi,
semuanya juga akan pergi. “ Suara Lin Xiao benar-benar sangat akrab, membuat wajah Chen Guoguo
tiba-tiba menjadi merah padam, dia tidak bisa lagi menahan dirinya untuk tidak memikirkan adegan itu.

“Kamu mau pergi atau tidak? Kenapa tidak memberi jawaban?” Di sisi lain Lin Xiao yang sudah
selesai bicara dari tadi tapi tidak mendengar ada yang membalas jawabannya, akhirnya bertanya sekali
lagi.

“Pergi, kenapa tidak? Tapi aku tidak memiliki pakaian renang bagaimana?” Tanpa banyak keraguan,
Chen Guoguo langsung menyetujuinya. Keinginan dalam hati mengatakan bahwa dia harus pergi.

“Tidak masalah, Linxi, mereka semua juga belum memiliki pakaian renang. Kamu dimana sekarang?
Kita akan pergi menjemputmu.” Mendengar Chen Guoguo setuju untuk pergi ke pantai, Lin Xiao tiba-
tiba menunjukkan senyum tersembunyi yang dalam. Tang Linxi sepertinya tidak jadi pergi, tidak masalah
juga karena tidak ada yang bisa dilihat darinya. Tapi Chen Guoguo harus pergi, memikirkan sosoknya
yang hampir sempurna, hati Lin Xiao tiba-tiba berdebar kencang.

……

Meskipun seluruh bangunan Distrik Perkantoran Kota Donghai tampaknya sedikit kumuh, orang-
orang yang tinggal di sini bukan yang terkaya, tetapi mereka yang paling kuat. Oleh karena itu, dapat
tinggal di sini adalah hal yang paling diinginkan oleh para pegawai negeri.

Tetapi bagi Chen Guoguo, ini hanya sebuah keluarga dan tidak ada yang bisa dibanggakan. Jika dia
bisa, dia lebih suka ayahnya adalah orang biasa, jadi dia tidak akan memiliki banyak masalah.

Benar, Chen Guoguo memiliki masalahnya sendiri, mulai dari kecil sampai besar. Semua orang yang
mendekatinya selalu karena latar belakang keluarganya, karena itu yang benar-benar teman Chen Guoguo
hanyalah segelintir orang.

Semakin lama Chen Guoguo perlahan mulai tahu mana yang mendekatinya karena latar belakangnya
saja, karena itu dia belajar untuk menyembunyikan diri dan latar belakang keluarganya. Sampai akhirnya
dia bisa menemukan beberapa teman yang benar-benar ingin berteman dengannya. Tapi setelah
identitasnya kembali tersebar, teman-temannya ini mulai mencoba mengambil keuntungan dari latar
belakang keluarganya, tapi ada juga yang mulai menjaga jarak dengannya karena merasa tidak berada di
kelas sosial yang sama.

Jadi Chen Guoguo selalu merasa kesepian, ini semua disebabkan oleh keluarganya sendiri. Tapi
begitu dia pikir dia sudah tidak bisa lagi menemukan teman, tiba-tiba dia bertemu dengan Lin Xiao dan
dua wanita lainnya. Guoguo bisa merasakan kalau mereka bisa berteman baik, sorot mata mereka tidak
memancarkan kemauan tersembunyi. Mereka juga tidak peduli dengan latar belakang orang.
Inilah yang membuat Chen Guoguo terkejut, tetapi juga menghargainya. Meskipun dia tidak berani
menghadapi Lin Xiao akhir-akhir ini, tapi setelah memikirkannya berulang kali. Memang kenapa? Toh ,
dia tidak akan dimakan olehnya.

“Tut tut tut….” Setelah menunggu hanya beberapa menit, tiba-tiba mobil Mercedes Benz yang
familiar di matanya sudah berhenti di depan rumahnya. Lin Xiao membuka jendela dan tersenyum nakal,
“Masih diam saja, ayo cepat masuk.”

Dengan lembut mengerutkan bibirnya, Guoguo memutar matanya menatap Lin Xiao dengan sinis,
“Apa kamu bilang? Kamu pikir kakak satu ini tidak tahu cara masuk ke mobil?”

Setelah itu, Chen Guoguo membuka pintu kursi belakang dan duduk di antara dua gadis di belakang.
Dia memutar matanya ke arah Lin Xiao lagi, “Apa yang kamu tunggu lagi? Ayo jalan!”

“Kamu……” Lin Xiao menatap Chen Guoguo dengan wajah tertegun, dia juga tidak mengerti kenapa
hari ini tiba-tiba dia berubah lagi kembali menjadi begitu ganas. Tapi kalau dipikirkan baik-baik, begini
lebih baik. Dia menyukai kepribadiannya yang seperti itu.

“Baiklah….” Dengan senyum kecil, Lin Xiao menyalakan mobil dan melaju ke pusat perbelanjaan
Kota Donghai. Dia siap untuk menjaga ketiga gadis itu memilih bikini yang sangat menarik!

……

#####Bab 26 Pencapaian seorang pria

Setengah jam kemudian, seorang pria dan tiga wanita berjalan ke salah satu pusat perbelanjaan
mewah paling bergengsi di Kota Donghai, tempat setiap pakaian bisa membuat gaji tahunan rata-rata
habis dalam sekejap.

Tapi untuk ketiga wanita ini bukanlah masalah berarti, gaji sebulan Chen Guoguo saja lebih dari
30.000 yuan, jadi bukan masalah untuknya membeli beberapa baju bagus.

Ketika berjalan masuk, Lin Xiao mengintip label harga gaun yang ada di jendela, setelah melihat
enam digit angka di sana, dia hanya bisa tertegun menganga dan berkata dalam hatinya, dasar kapitalis
jahat.

Dapat dikatakan ini adalah kali pertama Lin Xiao menamani orang berbelanja, terutama menemani
wanita pergi berbelanja. Dia juga tidak memiliki pengalaman yang melihat wanita yang langsung
mengambil barang dan tidak memperdulikan berapapun harganya!
Dalam waktu kurang dari setengah jam, Lin Xiao benar-benar tertutup oleh gunung tas belanja. Lin
Xiao juga ingin melawan, tetapi setelah Tang Linxi berkata, “Kalau kamu ingin melihat bikini, menurut
saja.” Lin XIao tidak berani mengatakan apa-apa lagi.

Meskipun ini adalah pekerjaan yang berat, tapi saat Lin Xiao melihat sekeliling, pria-pria menatapnya
dengan tatapan iri, padahal pria itu sedang memakan es krim dengan santai. Apa itu istilahnya? Kontras
menghasilkan keindahan.

Akhirnya, satu jam kemudian. Gadis-gadis itu akhirnya tiba di tujuan utama mereka, di sebuah toko
bikini yang bagus. Lin Xiao merasa lega, dia menjatuhkan semua kantong belanjaan ke lantai dan duduk
di dekat pintu, siap untuk beristirahat.

Tapi tak lama kemudian, Tang Linxi datang berlari keluar dari ruang ganti dengan bikini lucu,
berputar ke Lin Xiao dan berkata, “Kakak Lin Xiao, bagaimana menurutmu, cantik?”

Kaki yang ramping dan indah, pinggang tak berlemak, bra dihiasi dengan simpul pita dan rok super
pendek, ditambah lagi dengan keceriaan Tang Linxi, membuat Lin Xiao terkesiap dan mengangguk tak
berdaya, “Bagus, bagus.”

“Benarkah?” Tang Linxi mengedipkan matanya yang berbicara, tiba-tiba membuat beberapa pria
yang melintas mabuk kepayang.

“Apa yang kamu lihat? Apakah kamu memandang rendah ibuku? Ketika ibuku masih muda, dia lebih
cantik darinya. Kamu pria brengsek, aku akan membunuhmu.” Namun saat ini suara keras terdengar dari
depan. Lin Xiao memandang ke arah suara itu datang dan melihat seorang wanita seperti mengejar
seorang pria dengan sebuah tas, kira-kira tas itu beratnya lebih dari 30kg, benar-benar mengerikan.

“Itu buktinya, benarkan?” Lin Xiao menunjuk ke arah pria yang sedang dikejar itu dan tertawa.

“Sepertinya begitu” kata Linxi sambil mengangguk ringan, kemudian menarik tangan Lin Xiao dan
menunjuk ke arah dua wanita lain yang ada di dalam, “Kak Lin Xiao, jangan salahkan Linxi kalau tidak
membantumu. Sekarang mereka di dalam juga tidak bisa memutuskan apa yang harus mereka pilih.
Kenapa kamu tidak pergi membantu mereka? Bukankah aku juga sekalian membantumu, heheheh.”

“Uhuk uhuk----”, senyum licik itu membuat Lin Xiao tidak bisa menahan batuk dua kali, lalu berkata
dengan serius, ”Pilih pakaian yang mana, itu kan terserah mereka saja. Aku ini juga seorang pria besar,
kenapa aku harus terlibat dalam masalah in?”

“Tuan, anda mengatakan kalimat yang salah”, tepat pada saat itu pegawai toko itu tidak bisa terus
mendengarkan pembicaraan mereka, berdiri lalu menjelaskan padanya, “Wanita memilih pakaian awalnya
memang untuk kepercayaan diri mereka, bukan untuk memuaskan diri mereka, tapi untuk
menunjukkannya kepada pasangan mereka. Jadi kalau anda senang, hati mereka pun ikut senang. Disini
kita kita juga menyediakan pakaian renang untuk pria, apakah anda ingin mencobanya?”
“Lihat, lihat! Kakak itu juga berkata sepertiku, apa lagi yang kamu ragukan? Apakah kamu masih
seorang pria?” Tang Linxi menggelengkan bahunya dengan putus asa, berkata dengan genit, tetapi di
matanya yang kecil menyembunyikan kelicikan yang dalam.

“Uhuk uhuk----”, Lin Xiao terbatuk dua kali lagi, kemudian dia berdiri tegak, “Kalau begitu baiklah.
Aku juga harus pergi dan memilih pakaian renang. Ayo masuk dan lihat-lihat.”

……

“Kak Guoguo, lihat, kamu pikir bagaimana?” Chu Wanyou menunjuk ke sebuah bikini yang
sekencang pakaian selam dan bertanya pada Chen Guoguo.

“Hemm….oke bagus.” Chen Guoguo langsung mengangguk. Seperti Chu Wanyou, dia adalah wanita
yang sangat konservatif. Bikini ini, tidak bisa menyembunyikan banyak bagian tubuhnya, melihatnya
saja akan langsung membuat wajah memerah.

Namun pegawai toko itu melihat mereka putus asa, menghela nafas, berjalan maju dan berkata,
“Nona-nona sekalian, kalian ini benar-benar menyia-nyiakan hadiah dari Tuhan. Rupa dan tubuh kalian
begitu cantik, tidakkah kalian seharusnya semakin menonjolkan kecantikan kalian untuk membuat pria
jatuh jati?”

Tidak salah, karena usia Tang Linxi yang terlihat masih muda, pegawai toko itu berasumsi bahwa
kedua gadis itu adalah pacar Lin Xiao. Di tempat seperti ini, pegawai itu sudah melihat berbagai macam
pasangan. Memiliki dua pacar sekaligus? Tentu saja tidak apa-apa.

“Kami hanya teman biasa dengannya, jangan salah paham”, Chen Guoguo dengan cepat mengerti
maksudnya dan langsung menjelaskan pada pegawai itu.

Tapi pegawai toko itu hanya mengangguk penuh arti, “Aku mengerti…...aku mengerti, aku hanya
memberimu saran, tapi itu terserah kalian mau memilih yang mana. Tapi aku ingin tetap mengatakan,
kalian harus menjaga baik-baik pemuda tampan, dengan uang dan wajah yang bagus itu.”

Selesai berbicara, pegawai toko itu berjalan pergi, meninggalkan Chu Wanyou dan Chen Guoguo
yang hanya bisa tersenyum masam. Tidak tahu kenapa, Chen Guoguo tiba-tiba kehilangan minat pada
bikini itu dan berkata kepada Chu Wanyou, “Kalau tidak, kita lihat-lihat saja lagi.”

“Hem, iya ayo lihat-lihat lagi.” Chu Wanyou mengangguk dan melihat bikini lainnya. Tidak tahu apa
yang sedang dipikirkannya.

“Aaaa….” Namun tiba-tiba terdengar suara teriakan yang familiar di telinga mereka, buru-buru
mengikuti suara itu dan melihat Tang Linxi sedang menutupi mulutnya, dan tangan kanannya menunjuk
ke Lin Xiao di depannya, dengan air mata mengalir di matanya.
“Lin Xiao, kenapa kamu mengganggu Linzi!?” Dua gadis itu memiliki pemikiran yang sama, saat
melihat wajah Tang Linzi yang terlihat sedih, mereka serentak langsung memelototi Lin Xiao.

Tapi saat mereka melirik Lin Xiao, mereka tidak bisa mengalihkan pandangan mereka. Saat ini di
depan mereka perut six-pack Lin Xiao dengan kulit kecoklatan emas, dia benar-benar memiliki postur
tubuh pria idaman.

Tapi ini bukan intinya. Intinya adalah bahwa permukaan tubuh Lin Xiao, terutama tubuh bagian atas,
penuh dengan bekas luka besar dan kecil. Luka kecil seukuran kuku, sedangkan bekas luka besarnya,
terutama yang berada di bagian punggung, sepanjang dari bahu sampai ke pinggang. Bekas luka, seperti
kelabang yang sangat ganas, biarkan kedua wanita akhirnya mengerti, Tang Linxi mengapa penampilan
itu, karena terlalu sedih, mereka tidak bisa membayangkan, Lin Xiao menderita begitu banyak luka,
persis bagaimana cara bertahan hidup. Bekas luka itu seperti kelabang sangat ganas. Akhirnya, kedua
wanita itu mengerti kenapa Tang Linxi terlihat seperti itu, karena bekas luka itu terlihat sangat tragis
sehingga mereka tidak bisa membayangkan bagaimana Lin Xiao selamat setelah begitu banyak cedera.

Tapi harus dikatakan kalau Lin Xiao benar-benar terlihat menawan, bekas-bekas luka itu seperti
pencapaian dan perjuangan seorang pria. Bagaimana mungkin wanita yang melihatnya tidak terpesona?
Bahkan pegawai toko itu juga sampai melongo menatap keindahan tubuh Lin Xiao.

……

#####Bab 27 Mengingat masa lalu

Di dalam mobil, suasananya tampak sedikit hening. Mungkin karena pemandangan barusan, para
wanita itu masih terkejut hebat dan belum pulih sampai sekarang.

Tiba-tiba Lin Xiao yang merasa kalau dialah yang memulai semua ini dan harus mencairkan suasana.
Dia memandang tiga wanita itu, kemudian menyentuh wajahnya dan berkata, “Kenapa kalian menatapku
seperti itu? Aku tahu aku memang tampan, tapi aku benar-benar akan merasa malu kalau dipandangi
seperti ini.”

“Pergilah ke neraka”, Chen Guoguo tidak bisa menahan untuk memutar matanya dan menyerang Lin
Xiao yang narsis, “Kami hanya ingin tahu bagaimana kamu bisa mendapatkan begitu banyak bekas luka.”

“Aah, ini…..” kata Lin Xiao dengan tenang, “Aku juga tidak bisa mengingat dengan jelas, ada
beberapa karena dipukul oleh master, ada juga beberapa karena aku terluka saat latihan dan ada juga
karena luka saat aku melakukan sebuah misi.”

Lin Xiao mengatakan hal itu dengan sangat santai, tapi gadis-gadis itu mendengarkannya dengan
sangat serius. Mereka bisa membayangkan betapa banyak penderitaan yang dialami Lin Xiao dan berapa
banyak bekas luka yang dia miliki. Ketika mereka memikirkan Lin Xiao dipukul oleh Tuannya, berulang
kali jatuh dalam latihan dan seterusnya, mata Tang Linxi kembali berkaca-kaca.

“Kalau luka yang sangat panjang itu, dimana kamu mendapatkannya? Harusnya kamu paling ingat
luka itu kan?” Setelah beberapa saat Chu Wanyou menanyakan pertanyaan yang juga paling ingin
diketahui dua gadis lainnya.

“Emm…..” Saat membicarakan masalah ini, Lin Xiao tiba-tiba menghentikan mobil. Seketika segala
memori itu melintas di dalam kepalanya, sorot matanya memancarkan perasaan kesakitan. Sepertinya
tahun-tahun itu benar-benar memiliki arti tersendiri dalam diri Lin Xiao.

Di dalam hutan belantara, seorang wanita dan tiga orang pria berusaha mati-matian untuk melarikan
diri. Tidak jauh dari belakang, lusinan tentara khusus yang dilengkapi senjata dan anjing pemburu,
mengikuti jejak keempat orang yang melarikan diri itu.

“Lie Long, aku benar-benar sudah tidak kuat. Kalian larilah, jangan pedulikan aku”, Tidak tahu sudah
berapa lama, satu-satunya wanita dalam tim yang saat ini tubuhnya juga sudah tidak stabil, jatuh ke tanah
karena terlalu letih. Wajahnya pucat, luka di kakinya yang hanya dibalut perban mengeluarkan darah
segar lagi.

“Tidak mungkin, aku tidak akan melepaskan salah satu rekan timku”, pemuda yang disebut Lie Long
itu menggeram dengan tatapan garang, tetapi saat itu tiba-tiba terdengar suara gonggongan anjing tidak
jauh dari sana.

“Kapten, kalau kita tidak lari sekarang akan terlambat, kalau kita mati disini sekarang bukanlah
masalah besar, tapi kalau data-data ini diambil mereka. Maka habislah sudah kita.” kata Ju Xiong, pria
dengan sosok tinggi besar seperti raksasa, memandang cemas ke arah sekelompok orang yang dari jauh
mulai mengejar mereka.

Lie Long mengangkat kerah baju Ju Xiong dan menghempaskannya ke tanah, lalu berkata dengan
penuh amarah, “Ju Xiong kamu benar-benar brengsek. Apakah kamu akan membiarkan Xiao Die
ditangkap oleh mereka? “

“Kalian tenanglah”, kata seorang pria kurus yang dari tadi hanya diam, “Ini bukan waktunya untuk
berdebat. Kita semua tidak ada yang salah, tapi kita harus membuat pilihan sekarang atau semua akan
kacau.”

“Ceklek----”, tiba-tiba terdengar suara pelatuk pistol, mereka bertiga langsung terkejut. Ketika
mereka menoleh, mereka melihat wanita bernama Xiao Die menatapnya dengan berlinangan air mata dan
sudah mengarahkan pistol ke arah pelipisnya sendiri, “Lie Long, apa yang dikatakan Ju Xiong itu benar,
maaf aku membuat kalian susah…….”

“Xiao Die, jangan!”, Lie Long berseru dan memandangnya tajam, karena dia tahu apa yang ingin
dilakukan Xiao Die. Dia takut akan menjadi beban bagi semua orang dan ingin bunuh diri di sini.
Kemudian wanita itu tiba-tiba memejamkan matanya dan jari telunjuk berusaha untuk menarik
pelatuk pistol yang ada di tangannya. Tapi pada saat kritis itu, sebuah jarum perak diayunkan keluar dari
tangan Lie Long dan secara akurat mengenai titik akupunktur wanita itu, membuat lengannya benar-benar
kehilangan kekuatannya dan pistolnya langsung terlepas dari tangannya.

“Kenapa kamu tidak membiarkan aku mati saja……” Xiao Die menatap Lie Long dengan wajah
sedih dan marah, air matanya seperti tetesan air hujan. Dia tidak ingin mati, tetapi dia juga tidak ingin
ketiga orang ini mati bersama nya.

“Shou Hou, ambil ini. Kalian kembali lah”, Lie Long mengeluarkan USB flash drive dari sakunya
dan melemparkannya ke pria kurus. Lie Long tidak mengatakan sepatah kata pun dan langsung
menggendong Xiao Die di punggungnya dan menghilang ke dalam kegelapan, meninggalkan kedua pria
itu dengan wajah sedih.

……

Suara hujan terdengar begitu keras. Di musim dingin yang gelap dan dingin ini, hujan dingin turun.
Bagi Lie Long, yang membawa seorang wanita untuk melarikan diri di dalam hutan adalah sebuah
bencana. Karena dengan hujan dingin bisa lebih cepat menguras tenaga fisik Lie Long.

Tetapi saat ini, Lie Long tidak berani mencari tempat untuk berteduh dan tidak ada waktu untuk
menemukannya, yang bisa dilakukannya sekarang adalah berlari secepat mungkin, melarikan diri keluar
dari hutan belantara ini, melarikan diri dari para pemburu itu.

Lie Long sudah kehilangan sebagian besar kekuatannya, yang sudah mulai sangat lelah. Dia bukan
hanya mengangkat beban seorang wanita, tapi karena jalanannya menanjak dan hujan dingin yang keras,
menguras seluruh tenaganya.

Kakinya mulai terasa sangat berat untuk melangkah, nafasnya pun mulai pendek. Dalam pertarungan
kali ini, dia tidak terluka sama sekali, hanya saja dia terus berada dalam keadaan mendesak sepanjang
waktu.

“Huuuu…..” , akhirnya Lie Long menghembuskan nafasnya dengan kencang, dia hampir jatuh
berlutut, Xiao Die yang berada di belakang punggungnya juga hampir terjatuh.

“Dingin, aku sangat kedinginan, benar-benar dingin……”, saat ini Xiao Die yang berada di belakang
punggung Lie Long benar-benar menggigil, membuat Lie Long semakin merasa sedih. Dia tahu kalau
Xiao Die sudah kehilangan banyak darah dan daya tahan tubuhnya semakin melemah, jika dia terjebak
dalam hujan yang dingin, dia mungkin terserang demam tinggi.

“Bertahanlah sedikit lagi, kita akan segera aman”, Lie Long menggertakkan giginya dan
mempercepat kecepatan larinya, karena dia tahu kalau Xiao Die akan mati jika dia tidak cepat sampai.
“Lie Long, lepaskan saja aku. Kalau tidak kamu tidak akan bisa melarikan diri”, Xiao Die sangat
kedinginan sampai akhirnya membuatnya tersadar. Ketika dia menyadari situasinya saat ini, dia tidak bisa
menahan tangisnya dan memohon pada Lie Long untuk melepaskannya saja..

“Tidak mungkin”, tanpa basa-basi, Lie Long berkata dengan tegas, “Selam aku belum mati, aku tidak
akan membiarkanmu mati di depanku…..”

“Lie Long…..” Xiao Die berbisik pelan. Dia tahu itu bukanlah janji atau sumpah yang serius, tapi
hanyalah rasa yang tumbuh karena mereka adalah rekan seperjuangan. Kata-kata Lie Long seperti
langsung menancap di dalam hati Xiao Die, membuatnya merasa yakin sekali lagi.

Tidak tahu berapa lama kesadaran Lie Long mulai kabur, bahkan para pemburu telah menyerah dan
tidak bisa menemukan mereka. Terlebih lagi ternyata di depan mereka adalah lereng gunung. Saat
kakinya mulai terasa mati rasa, tiba-tiba pandangan mata Lie Long menjadi segar, tanpa sadar dia
memegang Xiao Die erat-erat di tangannya dan berguling menuruni gunung.

“Aaaa…..” saat mereka berguling menuruni gunung, sebuah batu yang sangat tajam mengenai
punggung Lie Long, membuat sebuah luka besar yang mengerikan. Karena rasa sakit yang begitu kuat,
Lie Long sampai kehilangan kesadarannya.

……

#####Bab 28 Keputusan yang salah

“Kita sedang bertanya padamu, kenapa kamu malah melamun?” Melihat Lin Xiao terdiam melamun
dan tidak menjawab, Chen Guoguo mengguncang bahunya dan membangunkannya dari ingatan.

“Aahh… aaaa….”, setelah memikirkannya Lin Xiao tertawa dan berkata, “Bukan apa-apa, kalau itu
hanyalah luka saat aku terjatuh menuruni gunung saat masih kecil Ayo kita pulang saja.”

Setelah itu Lin Xiao menyalakan mobil lagi dan langsung melaju pergi ke villa tanpa mengucapkan
sepatah kata pun, yang membuat ketiga gadis itu saling memandang satu sama lain. Mereka juga mengerti
kalau Lin Xiao pasti berbohong, tapi kenapa dia tidak mengatakan yang sebenarnya, pasti ada alasan
untuk itu.

Setelah membawa ketiga gadis itu kembali ke rumah, Lin Xiao membawa belanjaan mereka ke ruang
tamu, menguap lebar karena kelelahan, lalu berkata kepada tiga gadis itu, “Istirahatlah lebih awal, besok
kita akan pergi bermain. Aku sangat lelah, aku istirahat duluan ya.”
Ketika dia kembali ke kamar sendirian, Lin Xiao langsung berbaring di tempat tidur. Pikirannya
terlihat melayang karena tenggelam dalam ingatannya lagi. Lie Long, itu adalah kode namanya saat
bergabung dengan tentara.

Memang sepertinya metode pelatihan yang digunakan pria tua itu terlalu kejam, Lin Xiao bisa
melakukan apapun pada masa itu, tetapi ada terlalu banyak kekurangan saat dia masuk dalam
pertempuran yang sebenarnya. Dia tidak pernah melihat darah sama sekali, sangat kejam sampai
melempar Lin Xiao masuk ke dalam tentara.

Dengan seni bela diri dan otak yang luar biasa, serta perspektif mata yang luar biasa tajam. Lin Xiao
tidak membutuhkan waktu lama untuk masuk ke salah satu bagian pasukan paling misterius dalam tentara
dan menjadi pemimpin tim. Dia memimpin tiga orang, menyelesaikan tugas yang tak terhitung jumlahnya
dan telah memberikan kontribusi besar.

Luka di punggung Lin Xiao berasal dari misi terakhirnya, ketika dia berguling dari tebing bersama
dengan Xiao Die, dia kehilangan kesadaran sepenuhnya. Saat dia sadar, dia sudah berada di rumah sakit,
tapi sosok Xiao Die hilang entah kemana.

Setelah berusaha mencari tahu, Lin Xiao akhirnya mengetahui kalau Xiao Die ternyata telah pulih dan
meninggalkan secarik catatan. Ketika Lin Xiao membuka catatan itu, dia hanya menemukan empat kata
yang tertulis di tulisan tangan Xiao Die: “Jangan baca, Jangan mencariku.”

Saat membaca itu, Lin Xiao hanya bisa terdiam membeku. Memikirkan segala macam hal yang
terjadi dalam misi ini, dia hanya merasa sangat lelah. Rekan-rekan seperjuangannya hanya fokus pada
misi, terlepas dari rekan-rekan seperjuangan mereka. Sedangkan Xiao Die yang diselamatkannya hanya
meninggalkan catatan seperti ini dan menghilang pergi. Inilah yang membuat Lin Xiao akhirnya
mengambil keputusan, yaitu keluar dari dunia tentara.

Meskipun banyak tentara yang berusaha untuk menahannya, tapi Lin Xiao dengan tegas memilih
untuk pergi. Sejak dia berhenti menjadi tentara sampai sekarang sudah lebih dari satu setengah tahun
lebih. Sekarang, ketika dia melihat lagi ke belakang, hatinya masih terasa sakit. Baginya, perilaku tiga
orang rekannya itu seperti sebuah pengkhianatan.

“Aahh……” Setelah menghela nafas panjang, Lin Xiao menyadarkan dirinya dan menegur dirinya
sendiri, “Baiklah, mereka semua tidak ada yang menganggapmu dengan serius, kenapa harus merasa
kesal pada mereka?”

Lin Xiao bangkit berdiri, berjalan ke kamar mandi. Air dingin mulai membasahi kepalanya, tetapi
tetap tidak bisa memadamkan nyala api di hati Lin Xiao. Nyala api itu seperti harus menemukan cara
untuk melampiaskannya, agar bisa benar-benar padam.

Tetapi pada saat itu tiba-tiba ponsel Lin Xiao berdering. Setelah mengerutkan kening, Lin Xiao
memilih untuk mengambil ponselnya dan saat melihat nama Tang Xiaotian yang muncul di layar
ponselnya, dia langsung mengangkatnya.
“Aku sudah mendapatkan informasi dua pria yang kamu minta kemarin, alamatnya……”

Tang Xiaotian tidak banyak bicara, dia hanya memberikan alamat pada Lin Xiao dan berkata bahwa
dia akan mengirim seseorang untuk melindungi ketiga gadis itu, kemudian dia menutup telepon. Lin Xiao
meletakkan ponselnya dan terlihat sebuah senyum jahat dari bibirnya dan tatapan iblis di matanya.

Jika ada seseorang yang akrab dengan Lin Xiao sedang berdiri disini, dia pasti akan merinding
melihat wajahnya. Karena saat ini Lin Xiao bukan manusia, tapi seorang iblis.

……

Tanpa berpamitan dengan ketiga gadis itu, Lin Xiao mengambil pakaian hitam yang
disembunyikannya. Dia melompat dari jendela, bersembunyi dalam kegelapan, berjalan keluar dari villa,
dan menghentikan taksi di pinggir jalan, lalu pergi menuju tempat yang diberitahukan oleh Tang
Xiaotian.

Ternyata itu adalah situs konstruksi yang terbengkalai, terbuka begitu saja dan sudah ditumbuhi
banyak rumput liar. Jangankan melihat manusia, hantu saja mungkin tidak bisa melihatnya. Tapi di dalam
sana ada dua orang bersembunyi tanpa menyalakan lampu sedikitpun. Untuk orang normal bisa tinggal
disini akan langsung pingsan hanya dalam waktu sehari saja, apalagi ini sampai seminggu.

Yah, untungnya bisa menemukan mereka. Hari itu adik laki-laki Tang Xiaotian minum terlalu banyak
bir, kemudian dia berjalan kesini untuk buang air, kemudian katanya dia melihat dua hantu melayang, dia
langsung berlari tanpa meresleting celananya.

Itulah yang disebut sebagai keberanian yang kuat. Setelah dia sadar, adik laki-laki Tang Xiaotian
kembali lagi kesini untuk melihat situasi sebenarnya. Dan ternyata dia menemukan dua orang penyusup
dari luar. Saat mengingat misi yang diberikan Tang Xiaotian padanya, dia langsung melaporkan padanya,
karena ini sepertinya orang yang sedang dicari-cari oleh bosnya. Dua penyusup itu adalah berandalan.
Tidak ada keraguan, tapi saat itu dia membiarkannya saja.

Pada saat itu, dua sosok itu sedang makan paha ayam dan berbicara dalam bahasa Inggris. Pertama,
pria kulit hitam besar berkata, “Jason, berapa lama lagi kita akan berada di tempat ini? Jangan terlalu
berhati-hati dengan pengawal kecil.”

“Nigger, apakah kamu mempertanyakan kemampuan membunuhku yang berada di posisi ke sembilan
belas? Apakah kamu pernah melihat pengawal kecil seperti itu dalam waktu singkat bisa menyadari kalau
kita sedang membuntutinya?” Si pirang, Jason, sangat kesal dan memarahi Nigger. Dia berpikir jika
bukan karena permintaan organisasi, dia tidak akan membawa babi seperti ini kesini.

“Bagaimana kalau itu hanyalah kebetulan?” Tentu saja Nigger masih belum merasa yakin, dia
mencoba membalasnya dengan perkataan spontan. Meskipun sebenarnya di dalam hatinya dia
mengiyakan perkataan Jason, tapi dia tidak merasa puas.
“Kebetulan itu kepalamu yang besar. Cepat sedikit makan, kita akan mulai bergerak besok. Hari ini
mereka membeli banyak bikini, besok mereka akan pergi berenang ke pantai dan pasti akan ada banyak
mata yang melihat. Kita baru akan memulai, ingat jangan memprovokasi pengawal mereka, aku merasa
kalau dia cukup berbahaya. Tugas kita hanya untuk membawa kembali gadis Cina itu, kamu mengerti
kan?” Jason menegurnya dan mengatur tugas untuk besok. Setelah menghabiskan begitu banyak hari di
tempat hantu ini, dia sudah tidak tahan lagi, tetapi untuk keselamatan dia harus berubah menjadi ninja.

“Perasaanmu memang benar, tapi sayang kamu sudah berhasil memprovokasiku”, Tepat saat Jason
selesai berbicara, tiba-tiba dari kegelapan terdengar orang berbicara dengan bahasa Cina yang sangat
standar, seorang pria dengan mata merah dari kegelapan keluar. Di bawah sinar bulan, dia terlihat sangat
garang.

“Sial! Hey Nigger, kamu selalu bilang kalau keterampilan bela dirimu sangat baguskan? Kalau begitu
kamu saja yang berurusan dengannya…….” Kemunculan Lin Xiao yang datang dengan tiba-tiba
membuat Jason terkejut.Dia dengan cepat membuang paha ayam di tangannya, lalu menarik pistol keluar
dari pinggangnya.

“Saya harus mengatakan pada kalian, kalau kalian sudah membuat keputusan yang paling salah. Ku
beritahu ya, keterampilan bela diri orang Cina jauh lebih baik daripada kalian.” Senyum dengan penuh
aura jahat muncul di wajah Lin Xiao. Sesaat kemudian kaki Lin Xiao sudah bergerak kanan kiri dan
dalam seketika dua orang itu sudah terhempas di lantai.

……

#####Bab 29 Kucing dan tikus

Dengan satu orang melawan dua pembunuh terkenal, tentu itu adalah hal yang sangat berbahaya. Tapi
Lin Xiao bisa melakukannya dengan tenang dan mudah, tapi kenapa dia malah memilih melakukannya
dengan berhadapan langsung? Hanya ada satu alasan, Lin Xiao ingin melampiaskan amarahnya,
melampiaskan nyala api dalam dirinya.

“Hei nak, punya nyali juga kamu. Dengan sendirinya datang ke hadapan kami. Kalau akan ku ajari
kau tentang membunuh sesungguhnya…..”

Akhirnya, Nigger menoleh ke Jason dan berkata, “Aku memperingatkanmu, ini adalah mangsaku.
Kalau kau berani menyentuhnya, jangan salahkan aku kalau balik melawanmu.”

Tampaknya orang Nigger sangat percaya diri dengan kemampuan berkelahinya, dia merasa takut
sama sekali menghadapi Lin Xiao. Sebaliknya, dia menyapanya dengan penuh semangat, lalu berusaha
memberi pukulan kuat pada Lin Xiao.
“Bang……”, Ketika mereka saling memukul dengan dua kepalan, sebuah suara tumpul meluap dari
kepalan tangan mereka. Kekuatan mereka bahkan semakin terasa kuat, saat mereka berdua jatuh ke atas
tanah. Tidak tahu apakah itu semua karena kekuatan mereka terlalu kuat atau karena lantai itu yang tidak
kuat, tapi sesaat kemudian terdengar suara ‘Krak----’, seketika muncul retakan di lantai.

“Nigger! Ayolah!”, Melihat kedua pria itu sepertinya memiliki kekuatan yang sama, Jason dengan
santai duduk di samping dan menonton pertarungan rekannya dan tentu saja dia tidak lupa untuk
menyemangatinya.

“Krak-----”, Tiba-tiba terdengar suara retakan tulang, mendengarnya saja membuat gigi terasa ngilu.
Tubuh Nigger itu tiba-tiba menggigil dan keringat dingin sebesar biji jagung mulai keluar di dahinya, rasa
sakit yang tajam menghantamnya, tak bisa menahannya lagi, akhirnya dia merintih kesakitan.

“Aaaa……”, Jeritan mengerikan keluar dari mulut Nigger. Bunyi tadi berasal dari persendian di
tangan kanannya yang patah dalam sekejap. begitu menyakitkan hingga bahkan seorang lelaki yang keras
sekalipun akan menangis kesakitan. Begitu menyakitkan bahkan seorang lelaki yang keras sekalipun akan
menangis kesakitan.

Wajah Jason langsung berubah seketika, sebagai seorang pembunuh yang profesional dia tentunya
memiliki pemahaman tentang struktur tubuh orang. Secara alami, suara patah tulang yang membuat
telinganya ngilu tadi, benar-benar mengerikan dan membuat dirinya bergidik, lalu berkata dengan ngeri,
“Apakah tangan orang ini terbuat dari titanium?”

Meskipun dia sangat meremehkan Nigger, tapi Jason sudah pernah melihat dengan mata kepalanya
sendiri, saat Nigger meninju sepotong baja lima milimeter sampai menjadi bengkok tanpa melukai
tangannya, tangannya sangat keras dan tidak ada duanya. Bahkan di seluruh organisasi Nigger lah yang
terbaik.

Tapi sekarang, hanya dengan beberapa pukulan dari Lin Xiao, dia sudah benar-benar hancur
berkeping-keping. Tidak diragukan lagi, pria di depannya bukan orang biasa, tetapi sebuah robot yang
terbuat dari titanium, yang membuat orang merasa terintimidasi.

Bisa dikatakan kalau Nigger sudah tidak mampu lagi untuk melawannya, tapi dia tidak langsung
pingsan, dia masih bisa bertahan. Melihat itu Lin Xiao menggunakan sikunya dan langsung menghantam
dahi Nigger dengan keras, seketika Nigger langsung kehilangan kesadarannya.

Meskipun kemarahan membuat Lin Xiao kehilangan karakter aslinya. Tapi sekarang dia masih bisa
bersikap lebih rasional dari biasanya, tentu saja biasanya dia lebih kejam dan dingin.

Satu orang sudah beres, masih ada satu lagi. Bermain kucing dan tikus, perlahan-lahan bermain
dengan tikus sampai dia mati, agar seluruh api dalam dadanya bisa terlampiaskan.
“Sekarang hanya tersisa kau dan aku. Larilah dan bersembunyi! Jangan sampai aku menangkapmu
dengan cepat atau kau tidak akan berakhir bahagia.” Wajah Lin Xiao sangat galak. Dia menjilat bibirnya
yang sedikit kering. Mata Lin Xiao menatapnya tajam dan penampilannya saat ini, ditambah dengan kata-
kata yang sangat kejam, membuat Lin Xiao terlihat seperti neraka, seperti iblis yang baru saja bangun.

Jason ketakutan, dia benar-benar takut. Dia melangkah mundur selangkah demi selangkah, matanya
mulai terlihat sangat panik. Dia benar-benar melihat Nigger pingsan dengan cepat. Jason langsung
berbalik dan berteriak melarikan diri, “Kamu iblis! Kamu adalah iblis!!! Oh Tuhan…..”

“Perburuan yang sebenarnya baru saja dimulai”, Melihat tubuh Jason yang bergetar, mata Lin Xiao
memancarkan ekspresi kegembiraan dan tubuhnya bergerak sedikit. Dia mengikuti Jason tanpa ragu-ragu
dan ingin dia mati dalam keputusasaan yang menyakitkan.

……

Satu orang mengejar, satu orang melarikan diri. Jason yang begitu berani sekarang sangat ketakutan,
dia menyesal kenapa mengambil misi ini dan terjebak dengan iblis dengan rupa manusia.

Jason tidak bisa mengingat berapa lama dia berlari atau seberapa jauh dia berlari, tetapi satu-satunya
yang dia tahu adalah bahwa iblis di belakangnya terus mengikutinya seperti bayangan, dia seperti serigala
dengan daya tahan yang sangat kuat mengejar mangsanya. Dia akan menunggu sampai mangsanya
kelelahan, lalu meluncurkan serangan mematikan.

Bagi Jason, situasi saat ini sangat menyedihkan dan putus asa. Bukan karena dia belum mencoba
untuk melawan, tetapi sangat disayangkan bakatnya ada di pistol, terutama senapan sniper, yang dapat
dikatakan tidak berpengaruh untuk iblis seperti ini.

Tapi sekarang jarak antara mereka sudah sangat dekat, bahkan jika dia memiliki senapan sniper di
tangannya, benda itu pasti akan langsung hilang dari tangannya, karena itu hanya akan menjadi bebannya.
Tapi sekarang dia hanya bisa mencoba sekali untuk menembak Lin Xiao.

Tapi yang membuatnya semakin merasa putus asa adalah, Lin Xiao bergerak seperti ular berbisa
dengan tubuh yang sangat licin. Ketika Jason berusaha menembaknya, dia bisa langsung menghindarinya.
Jadi setelah menembakkan tiga peluru dan tidak mengenainya sama sekali, Jason pun menyerah karena
itu hanya akan membuang-buang peluru dalam pistolnya.

Berlari terus menerus tidak diragukan lagi merupakan ujian kejam untuk mengukur kekuatan fisikmu.
Meskipun Jason adalah seorang pembunuh dan sangat memperhatikan latihan fisik, jangan lupa bahwa
dia adalah penembak jitu. Dibandingkan dengan Lin Xiao, yang pandai dalam seni bela diri, tidak ada
perbandingan sama sekali.

Jason sekarang sudah tahu kalau dia benar-benar terjebak dalam situasi buntu. Padahal Lin Xiao
belum memulainya, bukan karena dia tidak bisa mengejarnya, tapi karena dia masih menikmati bermain
kucing dan tikus ini.
“Sial! Bahkan kalau aku mati, aku tidak akan membiarkanmu bermain begitu saja”, Jason yang sudah
berada sampai di titik putus asa. Sekarang dia sudah jatuh ke dalam keadaan gila seperti ini dan tiba-tiba
rencana yang berani muncul dalam benaknya.

Setelah melihat keadaan di sekitarnya, Jason tiba-tiba mengubah arahnya dan berlari menuju daerah
perkotaan yang ramai. Hanya di sana dia masih bisa memiliki secercah kehidupan. Meskipun pasti akan
menyebabkan kerusuhan besar, tapi untuk sekarang dia tidak bisa menggunakan cara lain.

Lin Xiao yang berada di belakangnya, tentu saja menyadari perubahan ekspresi Jason, tapi dia tidak
peduli sama sekali. Sekarang Jason masih berada di bawah kendalinya, dia benar-benar ingin tahu
bagaimana tikus bisa keluar dari cengkramannya.

……

#####Bab 30 Batman Spiderman

Di jalan, Jing Keqi berada sedang mengendarai motor patroli yang sudah terlihat cukup usang,
dengan wajah yang tidak terlalu bahagia. Dia benar-benar jengkel dan marah, dia jelas-jelas melapor
untuk menjadi polisi kriminal, tapi kenapa sekarang dia malah dijadikan polisi patroli.

“Membosankan!”, Pada saat itu, Jing Keqi tiba-tiba menghentikan sepeda motor di sisi jalan dan
berteriak, yang membuat para pejalan kaki di sekitarnya langsung melihatnya.

Satu set seragam polisi standar. Saat ini adalah musim panas, rok pendek dan lengan pendek, dia
terlihat sangat keren. Dengan wajah seperti bayi dan cantik, banyak rekan prianya yang mau tak mau
pindah, kalau bukan karena pertimbangan seragam kepolisiannya, mereka pasti sudah berusaha untuk
mendekatinya.

“Door!”, namun tiba-tiba terdengar suara tembakan dari belakang, Jing Keqi sedikit tertegun
mendengarnya, tapi tidak ada rasa takut di matanya, melainkan ekspresi kegembiraan.

“Aaah!”, Tapi orang-orang disekitar Jing Keqi tidak memiliki keberanian yang sama seperti dirinya.
Pada saat mendengar suara tembakan, reaksi pertama mereka adalah melarikan diri, mati-matian berusaha
menyelamatkan hidup mereka sendiri.

Berbalik dengan wajah gembira, kemudian dia melihat seorang pria dengan rambut pirang sedang
memegang revolver emas di tangannya, kemudian pria itu berlari begitu saja masuk ke dalam gang kecil
di depannya, kemudian di belakangnya pria bertopeng hitam dengan kecepatan yang sama juga berlari
mengejar pria berambut pirang itu.
“Ini adalah kesempatanku untuk membuktikan diriku!”, Jing Keqi bersemangat. Dia mengeluarkan
senjatanya dari saku dan mengejar dua orang yang melarikan diri itu. Dia harus menangkap kedua orang
itu dan membiarkan mereka tahu bahwa dia adalah seorang polisi wanita magang yang baik dan bosnya
tahu bahwa dia bukan hanya sebuah vas!

“Door!”, Tiba-tiba suara tembakan lain kembali terdengar, membuat seluruh darah Jing Keqi terasa
mendidih panas. Seluruh pengetahuan yang dipelajarinya di sekolah polisi keluar dari pikirannya,
bagaimana menaklukkan seorang pria bersenjata.

“Hem?”, Lin Xiao tiba-tiba menyadari kalau ada seseorang yang mengikutinya, akhirnya dia menoleh
ke belakang dan berhasil mengekspos polisi wanita cantik itu yang sedang mengendap-endap
mengikutinya. Dia tidak bisa menahan tawa dan bercanda, “Baiklah, ini cukup membingungkan.”

Tidak lagi memperdulikan polisi wanita yang sedang mengikutinya, Lin Xiao menatap Jason yang
terus berlari di depannya dan sedikit menghela nafas, “Permainan ini juga harus berakhir.”

Kalau mereka masih berada di pinggiran kota, dia pasti masih terus mempermainkan Jason. Tapi saat
ini mereka berada di tengah kota dengan banyak orang. Pistol yang dibawa Jason bisa saja menyebabkan
jatuhnya korban. Ini adalah hasil yang tidak ingin dilihat Lin Xiao, jadi dia memilih untuk segera
mengakhiri permainan ini.

Saat sampai di belokan, Lin Xiao sudah bisa melihat punggung Jason, kemudian dia mengeluarkan
tiga jarum perak dari tangannya. Dengan cepat tiga jarum tajam itu terbang seperti menembus malam,
tertusuk ke beberapa titik akupuntur penting dari Jason.

“Tidak…..” Wajah Jason berubah pada suara terkecil dari udara, karena dia tahu bahwa tindakannya
telah benar-benar sudah menghabiskan kesabaran Lin Xiao dan saat Lin Xiao mulai beraksi berarti ini
adalah awal dari mimpi buruknya.

Untuk seorang penembak jitu yang profesional, mereka selalu merasa familiar dengan suara bendar
yang menembus angin. Kalau itu ada peluru, bahkan tanpa berbalik dia sudah bisa mengetahui dimana
posisinya hanya dengan mendengar suaranya dan dia akan dengan mudah menghindari serangan itu. Tapi
sekarang, ketiga suara ini begitu halus. Bahkan jika dia sangat berkonsentrasi, dia tidak dapat dengan
akurat menangkap posisi yang tepat.

“Senjata macam apa itu?”, Sebagai orang asing Jason sama sekali tidak bisa memikirkan jarum perak
yang digunakan dalam akupunktur Cina. Ketika dia gemetar, dia hanya bisa menghindari dua jarum
pertama sekuat yang dia bisa, tetapi jarum yang terakhir dengan akurat dan mengenai kaki kanannya.

Tidak ada rasa sakit sama sekali. Sebaliknya, dia langsung merasa lumpuh seketika, yang
membuatnya kehilangan kendali kaki kanannya. Apa yang akan terjadi jika satu kaki kehilangan kendali
dalam berlari? Jason membuktikan ini dengan sempurna, yaitu dengan melompat-lompat dengan satu
kaki.
……

Kali ini, dia terjatuh dengan berat dan saat Jason mencoba berjuang untuk berdiri lagi, betapa
terkejutnya dirinya melihat Lin XIao yang berada kurang dari sepuluh sentimeter di depannya, dengan
pakaian hitam dan mata merah darahnya.

“Jangan bunuh aku, jangan bunuh aku…….”, Sekali lagi dia jatuh ke tanah, Jason sudah kehilangan
seluruh keberaniannya, dia merangkak dan memohon Lin Xiao untuk melepaskannya.

“Kau bisa hidup sedikit lebih lama, tetapi kepintaran kecilmu menyakitimu,” Lin Xiao berjongkok di
depannya dan menatapnya dengan tatapan lucu.

“Jangan bergerak! Say polisi, angkat tanganmu!”, Terdengar suara derap langkah kaki. Di sebelahnya
ada suara seorang gadis dengan suara seperti bayi kecil. Lin Xiao berbalik sambil tersenyum dan berkata,
“Petugas polisi, kami sedang syuting. Anda sepertinya sedang salah paham.”

“Oh? Ini benar-benar syuting sedang syuting? Kalau begitu aku akan pergi.” Jing Keqi berbalik dan
ingin pergi tanpa ada rasa curiga sama sekali. Dia benar-benar mempercayainya, membuat Lin Xiao dan
Jason terkejut menatapnya. Apakah polisi sekarang begitu mudah untuk ditipu?

“Petugas polisi tolong selamatkan aku! Ini bukan akting, tapi dia benar-benar ingin
membunuhku……” Kemunculan Jing Keqi menjadi satu-satunya harapan Jason. Ketika Jing Keqi
berbalik untuk pergi, dia buru-buru berseru ke arahnya.

Pernyataan ini tentu saja dalam bahasa Inggris. Ketika Lin Xiao terkejut, Jing Keqi sepertinya
mengerti bahasa Inggris. Jadi dia menoleh lagi dan menatap Lin Xiao dengan geram, “Kamu pembohong
besar berani menipu saya! Saya tidak akan membiarkanmu berhasil.”

Penampilan polisi wanita yang membingungkan itu membuat Lin Xiao merasa sangat lucu. Setelah
memutar matanya, dia tiba-tiba berkata dengan wajah polos, “Polisi, aku sebenarnya tidak ingin
menyembunyikannya darimu. Sebenarnya, saya adalah petugas khusus tersembunyi di Kota Donghai.
Sebagai contoh, orang asing ini adalah pembunuh yang dicari-cari, namanya adalah Jason dan nama
kodenya adalah burung hantu, jadi saya di sini hanya untuk menegakkan keadilan.”

“Pembunuh? Keadilan?” Polisi wanita itu semakin kebingungan. Setelah melihat kedua pria itu, dia
segera mengeluarkan telepon, menelepon seseorang dan mulai bertanya apakah ada buronan bernama
Jason dan seorang pembunuh seperti kode burung hantu. Ketika dia mendapatkan konfirmasi, dia tiba-tiba
menatap Lin Xiao dengan kagum, “Yang kamu katakan ternyata sungguhan! Kamu ini apa? Batman?
Spiderman?”

“Batman? Spiderman?” Lin Xiao tertegun mendengar pernyataan polisi wanita itu. Dia harus
mengakui bahwa dia kalah, dan dia juga kalah secara menyedihkan. Imajinasi polisi wanita ini ternyata
lebih besar daripada dia.
……

You might also like