Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 51

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA SUKUK DAN

OBLIGASI PEMERINTAH INDONESIA

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
pada Program Studi Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Bina Muda

Disusun Oleh:

ARTHY KASIFA JULYANTI


NIM. 17181001004

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM BINA MUDA

BANDUNG

2021
HALAMAN PERSETUJUAN

Nama : Arthy Kasifa Julyanti

NIM : 17181001004

Program Studi : Ekonomi Syariah

Judul Skripsi : Analisis perbandingan kinerja sukuk dan obligasi pemerintah


indonesia

Menyetujui
Dosen Pembimbing 1 Dosen pembimbing 2

Eka Pratikna, S.Si Rediyana Kapisa, S.Sy., M.M.


NIDN. 2119068704

Mengetahui

Wakil Ketua I Bidang Akademik, Ketua Program Studi Ekonomi Syariah


Ketua Program Studi

Winda Rusmala Ningsih, S.E., M.E.Sy. Dikdik Wahyudin, S.Si., M.E.


NIDN. 2119068704 NIDN. 2119068704

i
HALAMAN PENGESAHAN

Nama : Arthy Kasifa Julyanti


NIM : 17181001004
Program Study : Ekonomi Syariah
Judul Penelitian : Analisis perbandingan kinerja sukuk dan obligasi
pemerintah indonesia

Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal ……………………………….

Menyetujui,

Dosen Penguji 1 Dosen Penuji 2

…………………………………….. ………………………………………..
NIDN. NIDN.

Mengetahui,

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

…………………………………….. ……………………………………..

ii
NIDN. NIDN.

iii
PERNYATAAN ORISINALITAS

Bismillahirrahmanirrahiim
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Arthy Kasifa Julyanti


Tempat/ Tgl Lahir : Bandung/ 24 Juli 1999
Nim : 17181001004
Program Studi : Ekonomi Syariah
Judul Skripsi :Analisis perbandingan kinerja sukuk dan obligasi
pemerintah indonesia

Dengan ini menyatakan bahwa,


1. Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar
akademik, baik di Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Bina Muda maupun di
Perguruan Tinggi lain.
2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan dan penelitian saya, tanpa bantuan
pihak lain kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukan Tim Penelaah.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
dalam daftar pustaka sebagai acuan dalam naskah dengan menyebutkan nama
pengarangnya.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, apabila di kemudian hari terdapat
penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh
karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di
Perguruan Tinggi ini.
Bandung, Januari 2021

Yang membuat pernyataan,

Materai Rp. 6000

(Arthy Kasifa Julyanti)

ii
NIM. 17181001004

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat serta

kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA SUKUK DAN OBLIGASI

PEMERINTAH INDONESIA” guna memenuhi salah satu syarat dalam

menyelesaikan Program Studi Ekonomi Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Bina

Muda. Dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis:

1. Kedua orang tua tercinta, papa Sugandy dan mama Neni Purteni serta

Syalwa Octaviani yang tiada henti memberikan doa, perhatian, kasih sayang,

motivasi, semangat dan nasehat yang begitu berarti bagi penulis.

2. Rediyana Kapisa, SE., MM dan Eka Pratikna, S.Si. selaku dosen

pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan

serta arahan yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi.

3. Drs. Suryono Budi Santoso, MM selaku dosen wali yang telah memberikan

arahan, saran dan nasihat selama menempuh studi di STEI Bina Muda.

iii
4. Ll
5. Bestie Dugong Squad
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

penyelesaian skripsi ini bai k secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat

banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari semua pihak. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaaat bagi

berbagai pihak.

iv
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

DAFTAR TABEL...................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Rumusan masalah..........................................................................................6

1.3 Batasan Masalah............................................................................................6

1.4 Tujuan penelitian............................................................................................6

1.5 Manfaat Penelitian.........................................................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................8

2.1 Landasan Teori...............................................................................................8

2.1.1 Investasi..................................................................................................8

2.1.2 Investasi dalam Dalam Perspektif Islam.................................................8

2.1.3 Pasar Modal.............................................................................................9

2.1.4 Pasar Modal Syariah.............................................................................10

2.1.5 Jenis-Jenis Pasar Modal........................................................................11

ii
2.1.6 Surat Utang (Obligasi)..........................................................................12

2.1.7 Surat Berharga Syariah (SUKUK)........................................................14

2.1.8 Perbedaan Obligasi dan Sukuk............................................................19

2.1.9 Kinerja Obligasi dan sukuk...................................................................20

2.2 Penelitian Terdahulu....................................................................................24

2.3 Kerangka Pemikiran.....................................................................................26

2.4 Hipotesis.......................................................................................................27

A. Hipotesis 1 (Indeks Return).................................................................28

B. Hipotesis 2 (Outstanding)....................................................................28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..............................................................29

3.1 Variabel Penelitian..................................................................................29

3.2 Jenis dan Sumber Data............................................................................31

3.3 Metode Pengumpulan Data.....................................................................32

3.4 Metode Analisis.......................................................................................32

3.4.1 Uji Statistik Deskritif............................................................................33

3.4.2 Uji Asumsi Klasik............................................................................33

3.4.3 Uji Hipotesis....................................................................................35

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................37

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Obligasi dan Sukuk.........................................................19


Tabel 2.2 Penelitian terdahulu..........................................................................25

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lima negara dengan Sukuk Negara terbesar periode 2019..........2

Gambar 1.2 Total penerbitan sukuk global.......................................................3

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran.....................................................................27

v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kemajuan perekonomian suatu negara dapat dilihat dari perkembangan pasar

modalnya (Cecep 2011). Pasar modal adalah salah satu instrumen ekonomi dalam

masa kini yang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pasar modal

merupakan suatu wadah atau tempat untuk memperjual-belikan instrumen

keuangan berupa obligasi, sukuk, dan saham biasanya untuk jangka panjang.

Dalam hal ini pemerintah Indonesia telah meberikan sarana agar investor dapat

berinvestasi dengan aman salah satunya melalui adanya Bursa Efek Indonesia (BEI).

BEI dikatakan aman karena turut di awasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Otoritas

Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa industri pasar modal perlu didukung

dengan tingkat literasi keuangan yang memadai dari masyarakat untuk bisa terus

tumbuh dan berkembang di masa mendatang.

Keuntungan dalam berinvestasi sangat bervariasi, tergantung prodak yang

ditawarkanya. Penting bagi investor untung mengetahui perbedaan yang terdapat dalam

setiap produk, agar investor tidak salah memilih. Ada beberapa faktor yang bisa

membedakan setiap produk yang ditawarkan di Pasar modal. Oleh sebab itu, investor

wajib mengkaji lebih jauh agar menambah wawasan sebelum mengambil

keputusan berinvestasi.

Salah satunya instrument investasi adalah Surat Berharga. Dari sisi pemerintah

investasi urat berharga adalah untuk mengurangi ketergantungan pemerintah

dengan utang luar negeri yang sekaligus menjaga pertumbuhan ekonomi agar

1
meningkat. Untuk mewujudkannya diperlukan sumber pembayaran yang

mempunyai sifat aman atas risiko pinjaman luar negeri dan memiliki sifat

produktif. Surat Berharga Negara (SBN) sendiri terdiri dari Surat Utang Negara

(SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)

Sukuk merupakan salah satu instrumen keuangan syariah yang telah

diterbitkan oleh korporasi dan pemerintah. Di beberapa negara, sukuk telah

menjadi alat penting untuk mendanai anggaran negara (Fatah, 2011). Pada tahun

2020 saja, aset internasional sukuk mencapai US$ 174,641 (IIMF, 2020). Sukuk

berbasis sekuritisasi aset pertama kali diterbitkan oleh Shell MDS Malaysia pada

tahun 1990. Sementara itu, sukuk yang diterbitkan pemerintah pertama kali

diluncurkan oleh bank sentral Bahrain pada tahun 2001 (Koch, 2015). Selain

Malaysia dan Bahrain, beberapa negara seperti Brunei Darussalam, Uni Emirat

Arab, Qatar, Pakistan dan termasuk Indonesia telah menjadi penerbit reguler

sukuk.

Gambar 1.1

Grafik 5 negara dengan Sukuk Negara terbesar periode 2019

2
Berdasarkan laporan tahunan yang dikeluarkan oleh Foreign Direct

Investment (IFD) pada tahun Indonesia berada di urutan ke-3 Negara dengan

Sukuk Negara Terbesar Yang Diterbitkan 2019. Masih tertinggal dari dua Negara

lainnya yaitu Malaysia dan Saudi Arabia. Padahal Indonesia sendiri adalah Negera

dengan penduduk muslim terbanyak di dunia.

Tabel 1.2

Total penerbitan sukuk global (jan 2001 - des 2020)

*semua tenor, semua mata uang, (juta usd)

Source: IIFM Sukuk database

Obligasi syariah atau ṣukuk mulai mewarnai pasar modal Indonesia sejak

tahun 2002. Perusahaan yang mempelopori penerbitan obligasi syariah yaitu PT

Indosat yang menerbitkan obligasi senilai Rp 175 Miliar. Obligasi syariah yang

pertama terbit pada 2002 dan 2003 rata-rata menggunakan akad muḍarabah

sedangkan pada tahun 2004 dan 2005 menggunakan akad ijarah. Akan tetapi

3
setelah diterbitkannya UU SBSN pada tahun 2008, perkembangan sukuk di

Indonesia lebih banyak di dominasi oleh sukuk yang di terbitkan oleh pemerintah

(IIFM, 2016).

Salah satu investasi surat berharga lainnya adalah Obligasi. Obligasi

adalah investasi Surat Utang yang dimana emiten mengeluarkan surat yang

bersifat utang. Utang akan dibayarkan saat telah jatuh tempo. Ṣukuk sebagai salah

satu Efek Syariah memiliki karakteristik yang berbeda dengan obligasi. Ṣukuk

bukan merupakan surat utang, melainkan bukti kepemilikan bersama atas suatu

aset/proyek. Setiap ṣukuk yang diterbitkan harus mempunyai aset yang

dijadikan dasar penerbitan (underlying asset). Klaim kepemilikan pada ṣukuk

didasarkan pada aset/proyek yang spesifik. Penggunaan dana ṣukuk harus

digunakan untuk kegiatan usaha yang halal. Imbalan bagi pemegang ṣukuk dapat

berupa imbalan, bagi hasil, atau marjin, sesuai dengan jenis akad yang digunakan

dalam penerbitan ṣukuk. Sukuk berbeda dari obligasi konvensional karena

obligasi didefinisikan sebagai instrumen hutang jangka panjang yang dikeluarkan

oleh perusahaan dan pemerintah (Tahmoures, 2013).

Ada beberapa persamaan dan perbedaan antara obligasi dan sukuk.

Keduanya tidak dapat dianggap duplikat, tetapi keduanya tidak dapat dianggap

sepenuhnya berbeda. Sukuk dan obligasi biasa memiliki kesamaan dalam

pengaturan proses pendanaan, bahkan ada penelitian yang menunjukkan bahwa

sukuk merupakan inovasi yang meniru karakteristik obligasi, tetapi menambahkan

penerapan prinsip-prinsip Syariah (Mosaid dan Boutti, 2014)

4
Namun apakah Obligasi dan Sukuk memiliki kinerja yang sama atau

bahkan berbeda. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui

perbandingan kinerja antara Obligasi dan Sukuk. Mencari perbandingan dalam

penelitian ini menggunakan rangkaian indeks sukuk dan obligasi Indonesia yang

diperoleh dari IBPA Bond Indices. Rangkaian indeks ini mewakili keseluruhan

obligasi Indonesia dan pasar Sukuk sehingga memungkinkan untuk

menggambarkan performa pasar ini secara menyeluruh. Perhitungan IBPA Bond

Indices dilakukan dengan memenuhi karakteristik indeks antara lain akurat,

variatif, replikatif, stabil, transparan.

Terdapat dua produk indeks yang diterbitkan oleh IBPA, yaitu IBPA

Indices dan IBPA Bond Indices (INDOBeX). Keduanya dihitung berdasarkan

kebutuhan pasar akan indeks yang reliable. Setiap indeks IBPA dihitung

berdasarkan kinerja dari nilai Total Return, Clean Price, Gross Price, Effective

Yield dan Gross Yield.

Selain menganalisis menggunakan rangkaian indeks sukuk dan obligasi

Indonesia yang diperoleh dari IBPA Bond Indices penelitian ini juga menganalisis

pertumbuhan outstanding sukuk dan obligasi. Pertumbuhan sukuk dan obligasi

pemerintah di Indonesia cukup pesat, akan tetapi masih kalah secara kuantitatif

bila dibandingkan dengan obligasi konvensional. Oleh karena itu dibutuhkan

perbandingan antara pertumbuhan sukuk dan obligasi dapat menjadi indicator

penentuan kinerja Sukuk dan Obligasi.

Berdasarkan hal tersebut maka pada penelitian ini akan dilaporkan studi :

Analisis perbandingan kinerja sukuk dan obligasi indonesia periode 2020-2021

5
1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan sub bab latar belakang, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut:

a. Apakah ada perbandingan yang signifikan antara kinerja indeks return

obligasi dengan indeks return sukuk periode oktober 2020- oktober 2021 ?

b. Apakah ada perbandingan yang signifikan antara kinerja outstanding

sukuk dengan obligasi periode oktober 2020- oktober 2021 ?

1.3 Batasan Masalah

Untuk mencegah meluasnya pembahasan, terdapat beberapa pembatasan

dalam penelitian ini. Untuk menganalisis kinerja Sukuk dann Obligasi

dilakukan perbandingan pada Indeks total Return dan Outstanding. Untuk

penggunaan IBPA Bond Indices dibatasi dengan dua indeks, yaitu IBPA

Sukuk Index (SIX) dan Indonesia Bond Index (INDOBeX). IBPA Sukuk

Index (SIX) yaitu Indonesia Government Sukuk Index (IGSIX). Sedangkan

Indonesia Bond Index (INDOBeX) terdiri yaitu INDOBeX Government.

Adapun untuk penggunaan data outstanding sukuk dan obligasi dibatasi

dengan outstanding sukuk pemerintah. Begitu pula dengan obligasi yaitu

outstanding obligasi pemerintah. Rentang waktu objek penelitian ini adalah

bulan oktober 2020 – oktober 2021. Dengan adanya pembatasan masalah ini

diharapkan akan mencegah terjadinya bias dan meluasnya pembahasan

1.4 Tujuan penelitian

Ada pun tujuan dari penelitian ini berkaitan dengan rumusan masalah yang

6
telah dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perbandingan yang signifikan antara indeks return

obligasi dengan indeks return sukuk periode oktober 2020- oktober

2021

2. Untuk mengetahui perbandingan yang signifikan antara pertumbuhan

outstanding sukuk dengan obligasi periode oktober 2020- oktober 2021

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian sebagai berikut:

1. Manfaat umum, penelitian ini diharapkan dapat membantu Investor

dapat lebih memahami imbal hasil (Return) obligasi sukuk dan

obligasi Indonesia yang menjadi pertimbangan dalam menentukan

investasi yang tepat, sehingga dapat memberikan imbal hasil yang

diharapkan.

2. Manfaat Khusus:

a. Bagi peneliti lain dapat mengambil apa yang telah diteliti sebagai

bahan pelengkap dan penunjang penelitian sukuk dan obligasi.

b. Bagi civitas akademika, penelitian ini akan memberikan tambahan

wawasan dan wawasan serta menjadi dasar kajian lebih lanjut

mengenai kinerja sukuk dan obligasi Indonesia. Hasil penelitian ini

juga diharapkan dapat meningkatkan pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya di bidang ekonomi islam.

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Investasi

Investasi diartikan sebagai komitmen atas sejumlah dana atau

sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan

memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang (Huda dan

Nasution, 2007).

Investor membuat keputusan investasi dengan tujuan memperoleh

keuntungan di masa depan sebagai pengorbanan waktu dan risiko mereka.

Selain itu, investasi juga dilakukan untuk mempersiapkan masa depan

melalui perencanaan kebutuhan yang sesuai dengan kemampuan keuangan

saat ini.

2.1.2 Investasi dalam Dalam Perspektif Islam

Islam mengajarkan pada pemilik harta untuk mengembangkan

hartanya dan melarang adanya penimbunan harta karena harta tersebut

dibutuhkan oleh masyarakat untuk menggerakkan aktivitas perekonomian,

pembangunan ataupun membiayai proyek yang bermanfaat (Qardhawi,

2000).

Dalam terminologi investasi keuangan Islam, investasi adalah

gabungan antar investor yang menggunakan surplus mereka untuk

menghasilkan pendapatan halal dalam kondisi yang penuh dengan

8
perspektif Syariah. Bahkan ketika berinvestasi, Allah SWT dan rasulnya

memberikan petunjuk dan dasar dasar yang harus diikuti oleh semua

Muslim yang taat. Ada tiga prinsip investasi yang sesuai dengan hukum

Islam (Huda dan Nasution, 2007). Artinya, Halal tidak mengandung

Maisir, Garar, Riba (Rodoni, 2009). Prinsip investasi selanjutnya adalah

berkah dan bertambah (Gozali, 2004)

2.1.3 Pasar Modal

Menurut Undang-undang no. 8 tahun 1995, pasar modal yaitu sebagai

suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan

perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

diterbitkannya,serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Menurut Tandelilin (2010), pasar modal merupakan sarana untuk

memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu

tahun, seperti saham dan obligasi. Pasar modal berfungsi sebagai lembaga

perantara (intermediaries) antara pemberi modal dan pencari modal. Pasar

modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien karena

aktivitas investor yang menanamkan modalnya dalam investasi yang

ditawarkan oleh emiten, dana yang diperoleh digunakan emiten secara

produktif yang menghasilkan return optimal kepada investor.

2.1.4 Pasar Modal Syariah

Definisi Pasar Modal Syariah Secara umum pasar modal adalah

9
sarana yang mempertemukan antara pihak yang memiliki kelebihan dana

(surplus fund) dengan pihak yang kekurangan dana (defisit fund), dimana

dana yang diperdagangkan merupakan dana jangka panjang. Pasar modal

merupakan pasar yang menyediakan sumber pembelanjaan jangka waktu

yang lebih panjang, yang diinvestasikan pada barang modal untuk

menciptakan dan memperbanyak alat-alat produksi, yang pada akhirnya

akan menciptakan pasar kerja dan meningkatkan kegiatan perekonomian

yang sehat (Manan, 2009). Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun

1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan

yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,

perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta

lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan dan

pemerintah, dan sebagai sarana kegiatan berinvestasi bagi pemilik dana.

Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan

prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Bagi anda yang

awam, terkadang masih tidak bisa membedakan antara pasar modal

dengan pasar uang. Yang dimaksud dengan pasar uang adalah surat

berharga yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun. Pasar uang merupakan

salah satu instrumen investasi yang ada dalam pasar modal.

2.1.5 Jenis-Jenis Pasar Modal

Menurut Sunariyah (2010), jenis-jenis pasar modal dapat dibagi

menjadi 4 jenis, yaitu antara lain:

10
a) Pasar Perdana “Primary Market”

Penawaran sahan oleh emiten dilakukan sebelum

diperdagangkan di pasar sekunder.

b) Pasar Sekunder “Secondary Market”

Merupakan perdagangan saham yang telah melewatinya masa

penawaran pada pasar perdana. Saham pada pasar sekunder ini

biasanya telah dijual luas setelah melalui masa penjualan di

pasar perdana.

c) Pasar Ketiga “Third Market”

Merupakan tempat perdagangan saham di luar bursa, pasar

ketiga ini bisanya dikoordinir oleh Perserikatan Perdagangan

Uang dan Efek serta diawasi dan dibina oleh lembaga keuangan.

d) Pasar Keempat “Fourth Market”

Merupakan bentuk perdagangan efek antara pemegang saham,

atau proses pemindahan sahan antar pemegang saham yang

biasanya dalam nominal besar

2.1.6 Surat Utang (Obligasi)

A. Pengertian Obligasi

Obligasi adalah surat berharga yang dijual kepada publik, yang

didalamnya terdapat ketentuan yang menjelaskan berbagai hal seperti

nilai nominal, tingkat bunga, jangka waktu, nama penerbit, dan beberapa

11
ketentuan lain yang dijelaskan dalam undang-undang yang disetujui oleh

lembaga terkait.

Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 775/KMK 001/1982

mengatur bahwa Obligasi adalah sejenis surat berharga berupa surat

utang untuk meminjam uang dari masyarakat dalam bentuk tertentu,

untuk jangka waktu tertentu, sekurang-kurangnya tiga tahun dengan

menjanjikan imbalan bunga, jumlah dan jangka waktu pembayaran yang

telah ditentukan oleh penerbit (Badan pelaksana Pasar Modal) (Manan,

2009).

B. Jenis obligasi

1. Dilihat dari sisi penerbit

a. Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan,

baik yang berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau

badan usaha swasta.

b. Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah

pusat.

c. Municipal Bond: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah

daerah untut membiayai proyek proyek yang berkaitan dengan

kepentingan publik (public utility).

2. Dilihat dari sistem pembayaran bunga:

12
a. Zero Coupon Bonds: obligasi yang tidak melakukan

pembayaran bunga secara periodik. Namun, bunga, dan pokok

dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo.

b. Coupon Bonds: obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan

secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya.

c. Fixed Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga

yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana

dan akan dibayarkan secara periodik.

d. Floating Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga

yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan

suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time deposit

(ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito

dari bank pemerintah dan swasta.

3. . Dilihat dari segi nilai nominal:

a. Conventional Bonds: obligasi yang lazim diperjualbelikan

dalam satu nominal, Rp1.000.000.000,00 per satu lembar.

b. Retail Bonds: obligasi yang diperjualbelikan dalam satuan

nilai nominal yang kecil, yang saat ini beredar di Indonesia

adalah obiligasi pemerintah seperti Obligasi Ritel Indonesia

C. Regulasi Obligasi

Surat berharga yang dikeluarkan dalam hubungannya dengan

perjanjian peminjaman sehingga sering disebut sebagai surat utang. Si

13
peminjam mengeluarkan (atau menjual) obligasi kepada pemberi

pinjaman untuk sejumlah uang.

1) Undang-Undang No. 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara

2) Peraturan Menteri Keuangan No. 36/PMK.06/2006 tentang

Penjualan Obligasi Negara Ritel di Pasar Perdana

3) Peraturan Menteri Keuangan No. 10/PMK.08/2007 tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan No.

36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel di

Pasar Perdana.

2.1.7 Surat Berharga Syariah (SUKUK)

A. Pengertian Sukuk

Obligasi syariah di dunia internasional dikenal dengan sukuk.

Sukuk dikenalkan sebagai pengganti istilah obligasi syariah (Islamic

bonds). Sukuk berasal dari bahasa Arab “sak” (tunggal) dan “sukuk”

(jamak) yang memilki arti mirip sertifikat atau note. Dalam pemahaman

praktisnya sukukmerupakan bukti (claim) kepemilikan. Sebuah sukuk

mewakili kepentingan baik penuh maupun proporsional dari sebuah atau

sekumpulan aset (Hafiz, 2016).

Dalam shari’a standard No. 17 tentang Investment sukuk, AAOIFII

(Accounting and Auditing Organization for Islamic Institution)

mendefinisikan Sukuk sebagai berikut:

14
“Investment Sukuk are certificates of equal value representing undivided

share in ownership of tangible assets, usufruct and services or (in the

ownership of) the assets of particular projects or special investment

activity, however , this is true after receipt of the value of sukuk,the

closing of subscription and the employment of funds received for the

purpose for which the sukuk were issued”

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sukuk

adalah sertifikat yang membuktikan kepemilikan aset berwujud,

kepentingan atau jasa, atau kepemilikan aset dari suatu proyek atau

kegiatan investasi tertentu, yang terjadi setelah menerima dana sukuk,

menutup pesanan dan dana yang diterima digunakan tergantung pada

tujuan penerbitan sukuk.

Sedangkan menurut Dewan Standar Syariah Majelis Ulama

Indonesia fatwa No. 32/DSN-MUI/IX/2002 , Obligasi syariah (Sukuk)

didefinisikan sebagai suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan

prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi

syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada

pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil, margin/fee, serta membayar

kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.

B. Jenis Sukuk pemerintah

Jenis Sukuk menurut akadnya

1) Sukuk Mudharabah

15
Sukuk Mudharabah adalah sukuk yang diterbitkan dengan akad

mudharabah dimana satu pihak menyediakan modal (rab al maal) dan

pihak lain menyediakan tenaga dan keahlian (mudharib). Keuntungan

dari kerjasama anatara kedua belah pihak akan dibagi berdasarkan

kesepakatan bersama. Sedangkan apabila terdapat kerugian, maka

kerugian akan ditanggung oleh penyedia modal. Pihak pemegang sukuk

berhak mendapat bagian keuntungan serta menanggung kerugian tanpa

ada jaminan atas keuntungan dan tanpa jaminan bebas dari kerugian.

2) Sukuk Musyarakah

Sukuk Musyarakah adalah sukuk yang diterbitkan berdasarkan

perjanjian akad Musyarakah, dimana terdapat dua pihak atau lebih yang

menggabungkan modal untuk membiayai suatu proyek atau membiayai

kegiatan usaha. Keuntungan dan kerugian yang timbul akan ditanggung

bersama sesuai dengan proporsi partisipasi modal yang dikumpulkan.

3) Sukuk Murabahah

16
Sukuk Murabahah adalah sukuk berdasarkan akad Murabahah.

Murabahah adalah kontrak jualbeli dimana penjual menjual barangnya

kepada pembeli ditambah dengan margin keuntungan

4) Sukuk Salam

Sukuk dengan kontrak pembayaran dimuka, yang dibuat untuk

barang-barang yang dikirim kemudian. Tidak diperbolehkan dalam

akad ini menjual komoditas sebelum komoditas diterima. Untuk itu

penerima komoditas salam sebelum mene rimanya.

5) Sukuk Istisna’

Jenis Sukuk ini diterbitkan berdasarkan akad Istisna’ dimana

parapihak menyepakati jual beli dalam rangka pembiayaan suatu

proyek/aset. Sedangkan harga, waktu penyerahan, dan spesifikasi

proyek/aset ditentukan terlebih dahulu.

6) Sukuk Ijarah

Sukuk Ijarah adalah sukuk yang diterbitkan berdasarkan

akad ijarah dimana satu pihak bertindak sendiri melalui wakilnya

menjual atau menyewakan hak manfaat suatu aset kepada pihak lain

berdarkan harga dan periode yang disepakati tanpa diikuti dengan

pemindahan kepemilikan aset. Sukuk Ijarah adalah sekuritas yang

mewakili kepemilikan aset yang keberadaannya jelas yang melekat

pada sutu kontrak sewa beli (lease).

17
Bagi investor, sukuk ijarah lebih menguntungkan karena dalam

kondisi apapun akan menerima keuntungan (return) berupa sewa yang

dibayarkan oleh emiten sukuk.

C. Regulasi Sukuk pemerintah

Sukuk negara, pemerintah menggunakan istilah sale and lease

back, ini sama dengan ijarah yaitu jual aset untuk disewakan, sehingga

tidak berbasis utang piutang. menjelaskan bahwa sewa menyewa, seperti

dalam transaksi sukuk, adalah halal. Dalam transaksi sewa menyewa, yaitu

jual beli atas manfaat sebuah barang. Ibaratnya menyewa rumah, pemilik

rumah memberikan hak manfaat rumah tinggal tersebut pada penyewa

sehingga ada transaksi jual beli manfaat. Dasar Hukum dalam menerbitkan

SBSN ini terdapat dasar hukum yang menyertainya, yaitu sebagai berikut:

1) Peraturan menteri keuangan nomor 218/pmk.08/2008

2) Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2008 tentang Perusahaan Penerbit

Surat Berharga Syariah Negara

3) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 215 Tahun 2008 tentang Penunjukan

Bank Indonesia Sebagai Agen Penata Usaha, Agen Pembayar, Dan Agen

Lelang Surat Berharga Syariah Negara Di Pasar Dalam Negeri;

4) Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005 Fatwa

No.10/DSN-MUI/IV/2000 tentang Wakalah

5) Fatwa No.69/DSN-MUI/VI/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara

(SBSN)

18
6) Fatwa No.70/DSN-MUI/VI/2008 tentang Metode Penerbitan SBSN

7) Fatwa No.71/DSN-MUI/VI/2008 tentang Sale and Lease Back

8) Fatwa No.72/DSN-MUI/VI/2008 tentang SBSN Ijarah Sale and Lease

Back

9) Fatwa No.95/DSN-MUI/VII/2014 tentang Surat Berharga Syariah Negara

(SBSN) Wakalah

10) Fatwa No.112/DSN-MUI/IX/2017 tentang Akad Ijarah.

2.1.8 Perbedaan Obligasi dan Sukuk

Ada beberapa persamaan dan perbedaan antara obligasi dan sukuk.

Keduanya tidak dapat dianggap duplikat, tetapi keduanya tidak dapat

dianggap sepenuhnya berbeda. Sukuk dan obligasi biasa memiliki

kesamaan dalam pengaturan proses pendanaan, bahkan ada penelitian yang

menunjukkan bahwa sukuk merupakan inovasi yang meniru karakteristik

obligasi, tetapi menambahkan penerapan prinsip-prinsip Syariah (Mosaid

dan Boutti, 2014)

Tabel 2.1

Perbedaan Obligasi dan Sukuk

Deskripsi Sukuk Obligasi

Prisip Dasar Bukan merupakan surat uatng Surat pernyataan utang

melainkan bukti kepemilikan dari issuer

bersama atas suatu asset

19
/proyek/investasi

Klaim Klaim kepemilikan didasarkan Emiten menyatakan

pada asset/proyek/investasi yang sebagai pihak peminjam

spesifik

Penggunaan Harus digunakan untuk kegiatan Dapat digunakan untuk

dana usaha yang tidak bertentangan apa saja

dengan Prinsip syariah

Jenis Imbal hasil berupa bagi hasil/ Bunga/kupon/ capital

penghasilan marjin/ fee gain

Underlying Wajib ada Tidak wajib ada

Asset

Kepatuhan Ada, digunakan jasa tim ahli Tidak perlu

Syariah syariah

2.1.9 Kinerja Obligasi dan sukuk

Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai dalam melakukan suatu

kegiatan. Hasil kerja ini akan menjadi tolak ukur tentang baik atau tidaknya

pekerjaan itu dapat dilakukan. Namun, jika membahas tentang investasi,

pengertian kinerja bisa berarti tentang hasil yang dapat dicapai dari investasi

yang telah dibentuk oleh investor. Hasil tersebut pastinya tidak selalu positif,

namun ada juga yang negatif. Kaitannya dengan portofolio, maka kinerja

20
portofolio adalah hasil yang telah dicapai oleh portofolio yang telah dibentuk

dalam rangka memaksinalkan keuntungan dan meminimalkan risiko. Kinerja

portofolio perlu juga dilakukan evaluasi.Maka dari itu memperhatikan kinerja

suatu portofolio adalah satu kunci di dalam proses keputusan investasi. Kinerja

portofolio bisa dilihat dari beberapa inikator salah satunya adalah melihat

indeks total return (total keuntungan) dan dilihat dari outstandingnya (nilai

yang beredar)

1. Indeks Total return

Indeks adalah petunjuk berupa angka, huruf, maupun tanda lain

untuk memberikan pengarahan kepada pencari informasi bahwa

informasi yang lebih lengkap maupun informasi yang lebih terkait dapat

ditemukan pada sumber yang ditunjuk (Lasa: 2009). Dalam dunia

investasi indeks adalah angka yang menunjukan perubahan suatu efek.

Hal ini penting karena indeks tersebut dapat memberikan informasi yang

diperlukan bagi investor untuk menilai seberapa efektif dana yang

mereka telah investasikan (atau dapat diinvestasikan).

Maka dari itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama PT Bursa

Efek Indonesia (BEI) dan Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA)

meluncurkan indeks obligasi pada tahun 2014 dan indeks sukuk pada

tahun yang mengukur kinerja dan treding pergerakan pasar obligasi

Indonesia. Adapun, nama indeks obligasi ini yaitu Indonesia Bond

Indexes atau INDOBeX dan nama indeks sukuk yaitu Indonesia Sukuk

Index (ISIX). Tujuan diluncurkan indeks ini adalah untuk mempermudah

21
para investor untuk meninjau return gabungan obligasi dan sukuk di

Indonesia.

Terdapat 5 tipe indeks yang dapat dilihat dari INDOBEX dan ISIX,

yaitu:

a) Total Return (TR) : Menggambarkan pergerakan tingkat

pengembalian (rate of return) keseluruhan obligasi yang dihitung

berdasarkan kenaikan/penurunan harga obligasi, akumulasi

perolehan bunga berjalan (accrued interest) dan perolehan kupon

tahunan yang reinvestasikan kembali. Indeks ini adalah indeks

terkompleks dari 5 tipe indeks INDOBEX dan ISIX lainya.

b) Clean Price (CP) : Menggambarkan pergerakan harga (clean price)

keseluruhan obligasi yang dihitung berdasarkan

kenaikan/penurunan harga obligasi tanpa memperhitungkan

akumulasi perolehan bunga berjalan (accrued interest).

c) Gross Price (GP) : Menggambarkan pergerakan harga (gross price)

keseluruhan yang dihitung berdasarkan kenaikan/penurunan harga

obligasi dengan memperhitungkan akumulasi perolehan bunga

berjalan (accrued interest).

d) Effective Yield (EY) : Menggambarkan pergerakan tingkat imbal

hasil (yield) keseluruhan obligasi yang dihitung berdasarkan

kenaikan/penurunan tingkat yield obligasi dan telah

memperhitungkan akumulasi perolehan bunga berjalan (accrued

22
interest).

e) Gross Yield until Redemption (GY) : Menggambarkan pergerakan

tingkat imbal hasil (yield) keseluruhan obligasi yang dihitung

berdasarkan kenaikan/penurunan yield obligasi, akumulasi

perolehan bunga berjalan (accrued interest) dan nilai Durasi

obligasi

Pada penelitian tujuan dilakukannya penilaian indeks adalah untuk

mengetahui tingkat return suatu investasi. Return adalah jumlah

keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan. Imbal hasil atau Return

adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu

investasi yang dilakukannya (Ang, 1997). Lebih lanjut, return dalam

surat berhaga merupakan harapan dari investor atas dana yang

diinvestasikan melalui surat berharga, dimana hasilnya berupa yield dan

capital gain (loss) (Hartono, 2016). Menurut Chuzaimah dan Amalina

(2014) capital gain (loss) adalah keuntungan atau kerugian yang diterima

dari investasi berdasarkan selisih harga beli dan harga jual. Yield adalah

persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode

tertentu dari suatu investasi.

Pertimbangan utama bagi pemilik dana (investor) di dalam

mengoptimalkan keputusan investasi adalah memaksimumkan tingkat

imbal hasil (return) investasi pada risiko (risk) tertentu. Pembuatan

kerangka keputusan investasi sangat menentukan keberhasilan seorang

investor di dalam mengoptimalkan tingkat imbal hasil investasi sekaligus

23
mengurangi risiko yang dihadapi menjadi sekecil mungkin (Markowitz,

1952)

2. Growth Outstanding

Selain melihat dari indeks returnnya kinerja suatu obligasi dan


suku bisa dilihat dari pertumbuhan nilai yang beredarnya (Growth
Outstanding). Nilai yang beredar adalah jumlah total penjualan
surat/kupon yang saat ini masih beredar atau yang masih ada di pasar
modal atau nilai yang belum dibayarkan oleh emiten (karena belum
jatuh tempo) sehingga kupon masih bisa diperjual-belikan di pasar
sekunder. Nilai yang beredar sendiri pun dapat menjadi aspek
penunjang seberapa minat investasi masyarakat terhadap produk
investasi tersebut. Karena pada dasarnya Nilai yang beredar adalah
jumlah total pembelian kupon di pasar perdana.

Secara sederhana, pertumbuhan outstanding sukuk dan obligasi


dapat dihitung dengan cara membandingkan perhitungan outstanding
sukuk/obligasi pada periode tertentu dengan periode sebelumnya,
sehingga dapat diketahui berapa pertumbuhannya.

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2

Penelitian terdahulu

Judul
No Peneliti Metode penelitian Hasil penelitian
penelitian

1 Heri Comparativ Kalkulasi yield to Rata-rata YTM Sukuk


Fathurahman e Analysis maturity dan lebih besar dibandingkan
dan Rachma of Return on Markowitz obligasi konvensional

24
Fitriati (2011) Sukuk and model, single
Convention index model
al
Bond
2 Fadma El Sukuk and Uji Terdapat perbedaan
Mosaid dan Bond signifikan yang signifikan dan
Rachid Performanc si hubungan positif
Boutti e in portfolio antara return sukuk
(2014) Malaysia dan dan obligasi
korelasi Konvensional
3 Michael Sukuk VS Menggunkan Hasil pengujian
Koch Convensional statistik non- menunjukan bahwa
(2015) Bonds: A parametic: performa sukuk
Study into the wilcoxon sign mengungguli obligasi
performance rank test, konvensional,
of islamic Kolmogorov sementara resiko sukuk
bond Smirnov test, ditemukan lebih besar
Variance Test, dibandingkan obligasi
dan Test Of
Equity
4 Fikky Analisis Uji normalitas Tidak terdapat
Hidayatulla perbandingan (kolmogorov perbedaan yang
h (2018) kinerja smirnov- man signifikan antara sukuk
obligasi whitney). Uji dengan obligasi
konvensional hipotesis (Uji berdasarkan nilai Yield
dengan independent T- to Maturity (YTM) pada
obligasi test- periode 2015-2017
syariah di
indonesia
pada periode

25
2015-2017.
5 Ahmad Analisis Uji normalitas Tidak terdapat
Fadhil performa (kolmogorov perbedaan yang
(2017) sukuk dan smirnov- man signifikan antara return
obligasi di whitney). Uji indeks sukuk dan
indonesia hipotesis (Uji obligasi. Ditunjukan
periode 2014- independent T- dengan nilai
2017 test- Uji probabilitas >
independen- 0.05. Akan tetapi secara
Ujim man umum, sukuk memiliki
whitney u Utest) return yang lebih tinggi
dibandingkan dengan
obligasi konvensional

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

yang penting (Priadana, 2009). Penelitian ini menganalisis performa sukuk dan

obligasi di Indonesia dalam jangka waktu satu tahun. Proksi performa sukuk dan

obligasi dalam penelitian ini digambarkan oleh poin indeks return yang dihimpun

berdasarkan data harian yang dikeluarkan oleh IBPA. Sementara itu, indeks return

sukuk yang digunakan adalah Indonesia Indonesia Government Sukuk Index

(IGSIX). Sedangkan untuk indeksi obligasi sediri yang digunakan adalah

Indonesia Bond Index (INDOBeX) yaitu INDOBeX Government (INDOBEXG).

Adapun poin outstanding dihimpun berdasarkan data jumlah sukuk dan obligasi

yang masih beredar di pasar sekunder. Outstanding sukuk dan obligasi yang

26
digunakan adalah outstanding sukuk government, begitu juga dengan obligasi.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

27
2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian (Priadana, 2009). Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan

baru berdasarkan teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran teoritis yang telah

diuraikan sebelumnya, maka hipotesis penelitian yang dapat dirumuskan adalah

sebagai berikut:

A. Hipotesis 1 (Indeks Return)

Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara performa sukuk

dengan obligasi

Ha : terdapat perbedaan yang signifikan antara performa sukuk dengan

obligasi

B. Hipotesis 2 (Outstanding)

Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara outsanding sukuk

dengan obligasi

Ha : terdapat perbedaan yang signifikan antara outstanding sukuk

dengan obligasi

28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau

obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain. Karena

penelitian ini menggunakan metode analisis komparatif sehingga hanya

memiliki variabel Independen saja. Variabel independen atau bisa disebut

sebagai variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependenden (terikat)

(Sugiono: 2009).

Variabel penelitian ini diwakili dengan symbol X untuk indeks total

return dan Z untuk outstanding. Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah:

X1: Indeks total return dari Obligasi (Government Sukuk Index

(IGSIX)) Indek total return yang berada di IGSIX adalah indeks IGSIX-

Tr. Menggambarkan pergerakan tingkat pengembalian (rate of return) rata-

rata keseluruhan yang sukuk dihitung berdasarkan kenaikan/penurunan

harga sukuk, akumulasi perolehan bunga berjalan (accrued interest) dan

perolehan kupon tahunan yang reinvestasikan kembali.

X2: Indeks total return dari Sukuk (INDOBeX Government

(INDOBEXG-TR)). Indek total return yang berada di INDOBEX adalah

29
indeks IDOBEX-Tr. Menggambarkan pergerakan tingkat pengembalian

(rate of return) rata-rata keseluruhan yang sukuk dihitung berdasarkan

kenaikan/penurunan harga sukuk, akumulasi perolehan bunga berjalan

(accrued interest) dan perolehan kupon tahunan yang telah diterima

sebelumnya.

ROR = Pergerakan harga + accrued interest + keuntungan sebelumnya

c a
*Accrued intersst AI =N x ( + )
n E
AI: bunga berjalan
N: nilai nominal
c: tingkat kupon
n: frekuensi pembayaran kupon dalam setahun
a: periode dari tanggal pembayaran kupon terakhir
sampai tanggal setelmen.
E: periode dari tanggal pembayaran kupon terakhir
sampai tanggal pembayaran kupon berikutnya.

Z1: Pertumbuhan Outstanding dari Obligasi. Secara sederhana,

pertumbuhan outstanding sukuk dan obligasi dapat dihtung dengan cara

membandingkan perhitungan outstanding sukuk/obligasi pada periode

tertentu dengan periode sebelumnya, sehingga dapat diketahui berapa

pertumbuhannya.

Hasil perhitungan growth outstanding sukuk dan obligasi didasarkan

atas perhitungan tingkat growth bulanan sepanjang tahun 2020- 2021.

30
Secara matematis pertumbuhan outstanding sukuk/obligasi dapat

diformulasikan sebagai berikut:

Keterangan:

Gt = Pertumbuhan Outstanding sukuk/obligasi pada waktu ke-t

Outstandingt = total outstanding sukuk/obligasi pada waktu ke-t

Outstandingt-n = total outstanding sukuk/obligasi pada waktu ke-t-1

Z2: Outstanding dari Sukuk

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan data

kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data yang berupa angka dan numerik

(Sudarmanto, 2013). Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber

kedua atau tidak langsung memberikan data kepada peneliti. Jenis data yang

digunakan pada penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder

adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau tidak langsung

memberikan data kepada peneliti. Sumber data pada penelitian ini dilakukan

dengan cara studi literatur. Studi Literatur (Library Research) dilakukan

dengan mempelajari data atau bahan dari sumber majalah, buku teks, jurnal,

paper ilmiah dan lain sebagainya yang berhubungan dengan aspek yang diteliti

31
sebagai upaya untuk memperoleh data yang valid. Sumber data diperoleh dari:

1. Indeks return, data berasal dari Indonesia Bond Pricing Agency

(IBPA). Data yang diambil dalam penulisan merupakan data harian,

periode waktu data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah selama

1 tahun (Periode oktober 2020 – oktober 2021). Total data dari

periode waktu penelitian berjumlah 367 data, sesuai dengan jumlah

hari dalam periode penelitian

2. Outstanding, data berasal dari Laporan tahunan Direktoral Jendral

Pengelolaan Pembiaayaan dan Risiko Kementrian Keuangan

https://www.djppr.kemenkeu.go.id/page/load/22. Data yang diambil

dalam penulisan merupakan data bulanan, periode waktu data yang

dianalisis dalam penelitian ini adalah selama 1 tahun (Periode oktober

2020 – oktober 2021).

3.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis melakukan pengumpulan data-data yang

diperoleh dari data sekunder. Data sekunder dari penelitian ini diperoleh dari

Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) dan Laporan tahunan Direktoral

Jendral Pengelolaan Pembiaayaan dan Risiko Kementrian Keuangan

https://www.djppr.kemenkeu.go.id/page/load/22. Data yang diambil dalam

penulisan merupakan data bulanan, periode waktu data yang dianalisis dalam

penelitian ini adalah selama 1 tahun (Periode oktober 2020 – oktober 2021).

32
3.4 Metode Analisis

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuantitatif melalui

pendekatan komparatif, yaitu data yang digunakan dalam penelitian ini

bertujuan untuk membuktikan apakah terdapat perbedaan signifikan antara

Kinerja Sukuk pemerintah dan obligasi pemerintah periode 2020-2021 .

Pengelolaan data pada penelitian ini menggunakan software SPSS 22. Metode

yang digunakan dalam pen elitian ini adalah:

3.4.1 Uji Statistik Deskritif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data

yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiono: 2009) .

3.4.2 Uji Asumsi Klasik

Pada penelitian ini, uji asumsi klasik yaitu Uji Normalitas. Uji

normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai

residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar

maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan

bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menguji

33
normalitas data, adalah Kolmogorov-Smirnov atau Man whitney,

dan dengan SPSS(Ali: 2015).

Pertama, Uji Kolmogorov-Smirnov. Dalam penelitian ini

uji normalitas menggunakan SPSS berdasarkan uji Kolmogorov-

Smirnov. Hipotesis yang diuji dengan SPSS berdasarkan pada uji

Kolmogorov-Smirnov adalah.

H0: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1: Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi

normal

Normalitas dipenuhi jika uji tidak signifikasi untuk suatu

taraf signifikasi tertentu biasanya 0,05 (Ali: 2015).

 Jika nilai Signifikansi lebih dari 0,05, maka nilai residual

berdistribusi normal.

 jika nilai Signifikansi kurang dari 0,05, maka nilai residual

tidak berdistribusi normal.

Asumsi yang paling mendasar dalam analisis multivariate adalah

normalitas, merupakan bentuk suatu distribusi data suatu variabel

metric tunggal dalam menghasilkan distribusi normal, maka data

tersebut tidak normal. Apabila asumsi normalitas tidak dipenuhi

dan penyimpangan normalitas tersebut besar, maka seluruh hasil

uji statistic adalah tidak valid, karena perhitungan uji “t” dan lain

sebagainya dihitung dengan asumsi data normal (Ali: 2015). Ada

34
dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal

atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistic. Maka dari

itu membutuhkan uji alternative lain.

Uji Man whitney, menjadi alternative jika dalam pengujian

Kormogorov-Smirnov data tidak berdistribusi normal. Uji Mann-

Whitney (Mann-Whitney Test) merupakan uji Statistika

Nonparametrik. Uji Mann-Whitney ekuivalen dengan Uji Jumlah

Peringkat Wilcoxon (Wilcoxon Rank Sum Test). Uji Mann-

Whitney merupakan alternatif dari uji-t dua sampel independen.

Uji Mann-Whitney digunakan untuk membandingkan dua

sampel independen dengan skala ordinal atau skala interval tapi

tidak terdistribusi normal (Uyanto, 2009). Uji Mann-Whitney

berdasarkan jumlah peringkat (Rank) data. Data dari kedua

sampel digabungkan dan diberi peringkat dari terkecil hingga

terbesar. Ada tiga bentuk hipotesis uji tanda dimana

penggunaannya tergantung dari persoalan yang diuji.

3.4.3 Uji Hipotesis

Uji yang dipakai dalam penelitian metode komparatif

adalah Independent sampel t-test adalah uji komparatif atau uji

beda untuk mengetahui adakah perbedaan mean atau rerata yang

bermakna antara dua kelompok bebas yang berskala interval atau

rasio. Dua kelompok bebas yang dimaksud disini adalah dua

35
kelompok yang tidak berpasangan, artinya sumber data berasal dari

dua subjek yang berbeda.

Uji-t dua sampel independen (Independent-Samples t Test)

digunakan untuk membandingkan selisih dua purata (mean) dari

dua sampel yang independen dengan asumsi data terdistribusi

normal. (Uyanto, 2009). Tujuan Analisis Independent Sample t-test

juga dapat digunakan untuk menguji dua rata-rata dari dua sampel

yang saling independen atau tidak berkaitan. (Wahyono, 2008).

Pengujian hipotesis penelitian ini untuk melihat apakah terdapat

perbedaan antara dua sampel yang akan di uji.

36
DAFTAR PUSTAKA

Aduardus, Tandelilin. 2010. Fortofolio dan Investasi. Yogyakarta: Konisius

Agus Purwanto, Erwan dan Dyah Ratih Sulistyastuti. 2007. Metode Penelitian
Kuantitatif, Untuk Administrasi Publik, Dan Masalah-masalah Sosial.
Yogyakarta: Gaya Media

Ang, Robert, 1997, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia Edisi I, Media Soft,
Indonesia

Anoraga, Pandji dan Piji Pakarti. 2006. Pengantar Pasar Modal. Edisi Revisi,
Cetakan Kelima. Semarang: Penerbit PT. Rineka Cipta.

Bursa Efek Indonesia. idx.co.id/data-pasar/data-obligasi-sukuk/surat-berharga-


negara

Dahlan, Sopiyudin M. 2013. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel.


Jakarta: Salemba Medika

Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta, Ichtiar baru van hoeve, 1996

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.
21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas

Gozali, Ahmad. Halal, Berkah, Bertambah. Mengenal dan Memiliki Produk


Investasi Syariah Keuangan Syariah. Jakarta. Elex Media Komputindo.
2004.

Huda, Nurul dan Mustafa. “Invetasi pada Pasar Modal Syariah”. Kencana
Prenamedia group. Jakarta. 2007.

Manan A. Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal


Syariah Indnesia. Jakarta (ID): Kencana. 2009.

37
Mardiasmo. 2016. Perpajakan Edisi Revisi Tahun 2016. Yogyakarta:Penerbit.
Andi.

Martalena & Maya Malinda . 2011. Pengantar Pasar Modal. Edisi Pertama.
Penerbit Andi: yogyakarta.

Maskanul Cecep Hakim, Belajar Mudah Ekonomi Islam. Tangerang Selatan :


Shusuf Media Insani, 2011

Memorandum informasi obligasi negara ritel republik indonesia seri ori019

Memorandum informasi sukuk negara ritel republik indonesia seri sr014

Mosaid, F.E. & R. Boutti. Sukuk and Bond Performance in Malaysia.International


Journal of Economics and Finance. Vol. 6 (2): 121-130. 2014

Nasrullah, Aan. 2015. Studi Surat Berharga Negara: Analisis Komparatif Sukuk
Negara Dengan Obligasi Negara Dalam Pembiayaan Defisit APBN,
JURNAL LENTERA: Kajian Keagamaan, Keilmuan dan Teknologi, Vol. 1
(2), 197-216

Qardhawi Y. Halal dan Haram. Volume ke-1. Al-Falahi AS, Tahmid AR,
penerjemah. Jakarta (ID): Robbani Press. 2000

Rodoni, Ahmad. “Investasi Syariah”. Jakarta. Lembaga penelitian UIN. 2009

S.Uyanto. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Salman Syed Ali (2005), Islamic Capital Market Products : Developments and
Challanges, Jeddah: IRTI IDB, pp. 18-26.

Sudarmanto,R. Gunawan.2013.Statistik Terapan Berbasis Komputer Dengan.


Program IBM SPSS Statistics 19.Jakarta:PT Mitra Wacana Media.

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung :


Alfabeta.

38
Sugiyono.2006.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&.D.
Bandung:Alfabeta.

Tahmoures, A. A. 2013. “Compare and contrast Sukuk (Islamic Bonds) with


conventional bonds, Are they compatible?”. The Journal of Global Business
Management, 9(1), 44–52.

Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori


dan. Aplikasi. Bandung: Agung Media

Uyanto, S. S. 2009 . Pedoman analisis data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha ilmu

Wahyono, Y. 2008. Makalah Pelatihan Nasional Pediatri, Pendekatan metode.


NDT Pada Anak Dengan Gangguan Neurologis. Surakarta: Panitia

Warsono. 2010. Prinsip-prinsip dan Praktik Keuangan Pribadi. Journal of Science.


Volume 13 Nomor 2 Juli - Desember 2010

39

You might also like