Professional Documents
Culture Documents
Diskusi 9 KPWP
Diskusi 9 KPWP
Diskusi 9 KPWP
1.
Daerah kumuh adalah daerah atau kawasan tempat tinggal (hunian) yang dihuni
sekelompok orang yang menempati bangunan sementara, tidak ada akses air yang aman untuk
diminum, tidak ada fasilitas sanitasi yang layak, dan kondisi lingkungan yang tidak memadai.
Persentase rumah tangga kumuh adalah perbandingan antara banyaknya rumah tangga kumuh
dengan jumlah rumah tangga seluruhnya, dinyatakan dalam satuan persen (%). Rumah tangga
kumuh didefinisikan sebagai rumah tangga yang tidak memiliki akses terhadap sumber air minum
layak, sanitasi layak, luas lantai > 7, 2 m2 per kapita, kondisi atap, lantai, dan dinding yang layak 1.
Berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan bahwa jumlah perumahan kumuh meningkat
setiap tahun nya di Indonesia.
https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/indikator/1441#:~:text=Rumah%20tangga%20kumuh%20didefinisikan%2
0sebagai,lantai%2C%20dan%20dinding%20yang%20layak.
- Jaringan Air Bersih
Karakteristik Permukiman Kumuh oleh peraturan Menteeri Pekerjaan Umum Dan
Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 02/PRT/M/2016 tentang
peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh yaitu
kriteria kekumuhan dapat dilihat dari tidak tersedianya air bersih yakni ketidak
tersediaan air minum yang aman bagi masyarakat serta tidak terpenuhinya
kebutuhan air minum masyarakat merupakan kondisi dimana kebutuhan air
masyarakat 60 liter per orang untuk setiap harinya tidak mencapai batas minimum.
- Jaringan Air Limbah
Karakteristik permkiman kumuh yang tertulis di dalam Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
02/PRT/M/2016 tentang peningkatan kualitas tehadap permukiman kumuh yang
digunakan sebagai kriteria kekumuhan salah satunya dengan melihat kondisi
pengolahan air limbah dimana tidak adanya system yang memadai, yakni
terhubungnya kakus atau closet dengan septic tank baik secara personal, komunal,
ataupun terpusat.
- Persampahan
Karakteristik permkiman kumuh yang tertulis di dalam Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
02/PRT/M/2016 terkait peningkatan kualitas tehadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh yang digunakan sebagai ciri-ciri kumuh dapat dilihat melalui
cara pengelolaan sampahnya yakni sarana prasarana sampah yang tidak tepat
dengan syarat yang berlaku seperti tempat sampah skala rumahan dan skala
lingkungan
- Jaringan Jalan
Karakteristik permkiman kumuh yang tertulis di dalam Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
02/PRT/M/2016 mengenai peningkatan kualitas tehadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh yang digunakan sebagai kriteria kumuh dilihat dari jalan
lingkungannya sebagaimana lingkungan rumah tidak terlayani oleh jaringan
jalan atau mutu permukaan jalan yang jelek.
b. Faktor sosial, ekonomi dan budaya :
- Tingkat Pendidikan
Karakteristik permukiman kumuh menurut Direktorat Jendral Pembangunan
daerah Departemen Dalam Negeri (Ditjen Bina Bangda Depdagri dalam
Nursyahbani & Pigawati, 2015:270) bahwa ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
sebagian besar penduduknya berpendidikan rendah.
- Migrasi Masuk
Karakteristik permukiman kumuh yang dikemukan oleh Sadyohutomo (2008:116)
bahwa penghuni permukiman kumuh umumnya berasal dari para migran luar
daerah
- Pendapatan
Karakteristik permukiman kumuh menurut Direktorat Jendral Pembangunan
daerah Departemen Dalam Negeri (Ditjen Bina Bangda Depdagri, 2006 dalam
Nursyahbani & Pigawati, 2015:270) bahwa ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
sebagian besar penduduknya berpenghasilan rendah.
- Jenis Pekerjaan
Karakteristik permukiman kumuh menurut Direktorat Jendral Pembangunan
daerah Departemen Dalam Negeri (Ditjen Bina Bangda Depdagri, 2006 dalam
Nursyahbani & Pigawati, 2015: 270) bahwa ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
sebagian besar masyarakatnya berusaha atau bekerja pada sektor informal
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/38202/33713
Tumbuhnya permukiman kumuh adalah akibat dari ledakan penduduk di kota-kota besar,
baik karena urbanisasi maupun karena kelahiran yang tidak terkendali. Lebih lanjut, hal ini
mengakibatkan ketidakseimbangan antara pertambahan penduduk dengan kemampuan pemerintah
untuk menyediakan permukiman-permukiman baru, sehingga para pendatang akan mencari
alternatif tinggal di permukiman kumuh untuk mempertahankan kehidupan di kota 3.
3
https://tambahrejo.wordpress.com/2012/09/06/permukiman-kumuh-di-perkotaan-dan-
permasalahannya/#:~:text=Tumbuhnya%20permukiman%20kumuh%20adalah%20akibat,karena%20kelahiran%20
yang%20tidak%20terkendali.