Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 25

Cleavage,

Determinasi Dan
Diferensiasi
Kelompok 6
Our team

Yacobus C. Kukuh Hasanudin Galih Iwan P


215050101111144 215050101111158 215050101111178

Diva Nadia A.P Youfind Rahma A.I


215050101111144 215050101111186
Sub Topik
01 Determinasi Sex 04 Proses implantasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi


Proses pembelahan sel
02 zygote
05 perjalanan embrio hingga terjadinya
implantasi

Proses terbentuknya organ-


03 Deferensiasi sel embrio dan
Perkembangan embrio awal
06 organ tubuh
01 Determinasi Sex
Determinasi sex adalah penetapan jenis kelamin. Pada hewan mamalia semua sel telur
yang dihasilkan mempunyai sel kelamin X, sel kelamin jantan yang dihasilkan oleh
testis mempunyai kromosom X dan Y. individu kromosom XX adalah betina
homogametik dan XY jantan heterogametik. Diunggas jantan mempunyai kromosom
ZZ (homogametis) dan Betina mempunyai kromosom Z dan W (heterogametis).

Pada embrio indefferent, pada saat belum terjadi diferensiasi gonad, HY-antigen dapat
merangsang gonad indefferent menjadi testis. HY – antigen ini berfungsi sebagai
penentu seks primer. Apabila embrio mempunyai HY-antigen, maka gonad indefferent
akan menjadi testis, jika embrio tidak mempunyai HY-antigen maka gonad indefferent
akan berdeferensiasi dan berkembang menjadi ovarium.
02
Proses Pembelahan Sel
Zygot
Pembelahan zigot
CLEAVAGE
▪ Cleavage merupakan pembelahan zigot
menjadi unit unit yang lebih kecil yang
disebut blastomere

▪ Blastomer inilah yang nantinya akan


berkembang menjadi semua bagian
tubuh.

▪ Kecepatan pembelahan zigot dipengaruhi


oleh jumlah dan distribusi kuning telur
yang terdapat dalam sel telur.
POLA PEMBELAHAN SEGMENTASI
(CLEAVAGE)
• Kuning telur merupakan factor
kunci yang memengaruhi
pembelahan

• Kutub vegetal memiliki yolk lebih


banyak daripada kutub animal

• Perbedaan distribusi tersebut


menghasilkan penampilan berbeda
POLA PEMBELAHAN SEGMENTASI
(CLEAVAGE)
▪ 2 pembelahan pertama menghasilkan 4 sel
yang sama (equal)

▪ Pembelahan ketiga asimetris ukuran


blastomere tidak sama

▪ Pembelahan meroblastic(tidak sempurna)


terjadi pada sel telur yang kaya kuning telur

▪ Pembelahan holoblastic(sempurna) terjadi


pada sel telur dengan sedikit atau sedang
kuning telur
LAMA PERKEMBANGAN EMBRIONAL
Deferensiasi sel embrio
03
dan Perkembangan
embrio awal
Stadium Morulla
• Ditandai dengan massa sel luar
dan dalam yang terdiri dari 16-
32 sel (blastomer)
• Morulla berbentuk bola sel tidak
berongga
Stadium Blastula
▪ Tahap pembentukan blastula dinamakan
blastulasi/blastular

▪ Blastula berbentuk bola sel berongga yang


berisi cairan blastula

▪ Rongga blastula dinamakan blastocoel


Stadium Grastulasi
▪ Grastulasi adalah bentukan lanjutan dari
blastula yang pelekukan tubuhnya sudah
semakin nyata

▪ Akhir dari gastrulasi terbentuk 3 lapisan


embrional :
1. Ektoderm
2. Mesoderm
3. Endoderm
04
Proses implantasi
Proses pembentukan plasenta diawali dengan implantasi. Implantasi atau nidasi
merupakan proses tertanamnya embrio yang merupakan hasil dari konsepsi,
biastocyte pada saat sampai di endomatrium uterus maka membranya akan pecah dan
mengalami penempelan didalam uterus, proses penempelan ini yang disebut
implantasi. Implantasi terjadi pada hari ke 5 sampai ke 8 dari perkembangan embrio.
Tahap Implantasi
1. Persentuhan embrio dengan endomentrium
2. Terlepasnya zona pelusida
3. Pembagian tempat dan pertautan antara trophoblast dengan epitel endometrium.
4. Jaringan endometrium mengalami modifikasi

5. Endometrium sekitar hasil implantasi akan kembali pulih


Bersamaan dengan invasi embrio ke jaringan induk, sel trofoblas kemudian ber
diferensiasi menjadi 2 jenis sel, yaitu :
• Sel sinsitrofoblas
• Sekelompok sel sitotroblas
Tipe Implantasi
1. Implantasi superficial
2. Implantasi Interstitial
3. Implantasi eksentrik
Perbedaaan Implantasi
1. Rodensia (pengerat)
2. Ruminansia
Kegagalan dan Keberhasilan Implantasi
1. Sinkronisasi antara blastosis dan kesiapan endometrium merupakan faktor penting
agar implantasi berjalan sempurna.
2. Implantasi yang gagal menyebabkan ternak tidak bunting.
3. Apabila blastosis terlambat masuk kedalam rahim atau endometrium belum siap
menerima blastosis maka mengakibatkan kegagalan implantasi.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi perjalanan
05 embrio hingga terjadinya
implantasi
Faktor - faktor yang mempengaruhi perjalanan embrio hingga terjadinya
implantasifaktor faktor yang mempengaruhi kecepatan pemindahan zigot dari ampula
ke uterus yaitu kondisi hormon estrogen, progesteron, dan PGF2a yang menyebabkan
saluran oviduk menggerakkan sel sel epithel dan kontraksi otot sel oviduk menuju
uterus pada prostaglandin, progesteron, esterogen, dan keadaan dari isthmus. kondisi
dari isthmus mempengaruhi kecepatan pemindahan zigot. mucosa dari isthmus
dipengaruhi oleh hormon-hormon dari gonad.
Proses terbentuknya organ- 06
organ tubuh
Organogenesis adalah proses pembentukan organ atau alat tubuh. Pertumbuhan ini
diawali dari pembentukan embrio (bentuk primitif) menjadi fetus (bentuk definitif)
kemudian berdiferensiasi menjadi bentuk dan rupa yang spesifik bagi keluarga hewan
dalam satu spesies.Organogenesis mencakup proses transformasi atau perubahan
bentuk serta proses diferensiasi proses yang terjadi secara terus menerus pada sel
jaringan untuk membentuk struktur yang spesifik.
Tahap – Tahap Organogenesis
A. Periode pertumbuhan antara
B. Periode pertumbuhan akhir
Thanks
Sekian Presentasi dari kami, kami pamit
Undur diri karena kalau maju saingannya
Temen sendiri

You might also like