El-Thawalib: Jurnal

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

Jurnal

EL-THAWALIB
VOL. 3 NO. 1. FEBRUARI 2022

Ayat-Ayat Penciptaan Manusia (Studi Saintifik)


Seri Wahyuni
yy7714599@gmail.com

Institut Agama Islam Negeri Padngsidimpuan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum

ABSTRAK

Based on the background of the problem, the formulation of the problem in this
research is how “Muhammad Abduh’s perspective on the verses of human
creation scientific study). There are many arguments from commen tatoes and
other science figures about the creation of man. Some say that humans were
created similar to apes and some say that humans were created from a gushing
drop of water (a drop of semen). However, Muhammad Abduh argues that
humans were created from gushing water (a drop of semen), then his creation
was perfected. There fore, the writer formulates the problem in this thesis is
how “Muhammad Abduh’s perpective on the verses of human creation
(scientifik studi). Based on the beckground and prevlous formulation, the
author’s goal in this study is to study and examine how “Muhammad Abduh’s
prespective in interpreting the creation of man (scientifik studi).The method
used by the author in this research is to use a qualitative method (library
research). Which examines scientifically to obtain valid data with the aim of
being found, developed and proven in certain knowledge, research menhods
also use the type of research in it. The data sources used in this research are
primery and secondery data sources.The results of his study indicate that the
creation of humans according to Muhammad Abduh in the interpretions of al-
Manar and Juz’Amma, is that there are three kinds of human creation. Namely,
the creation of the probhed Adam As from the ground, as described in QS. AL-
An’am: 2. The second, creation of the probhet Isa As from dead diost and he is
likened to the creation of the probhe Adam As contained in the QS. Al-Imran:
59. The rhird, creation of man (the children of Adam As) from a drof of gushing
water (semen) contained in the QS. At-thariq: 5-7, QS. Abasa: 1, QS. Al-Alaq: 2,
and perfected his creation in QS. Infithar: 7-8.
Keywords: Creation, man, scientific.

183
A. Pendahuluan sangat penting dalam kehidupan
Urutan ayat-ayat dalam sehari-hari bagi manusia. Salah
surat berdasarkan perintah atau satu alat komunikasi yang sering
petunjuk dari Allah SWT yang digunakan adalah bahasa lisan
disampaikan oleh malaikat Jibril yang baik, dengan menggunakan
kepada Nabi Muhammad SAW bahasa atau berbicara dengan
dan urutan tersebut bukan dari lawan bicara tentu harus
atas dasar urutan masa menggunakan bahasa yang baik
turunnya. Bukan juga buatan dan mudah dipahami dan
Nabi SAW dan ijtihad para dimengerti. Dalam al-Qur’an juga
Sahabat Nabi. Dengan demikian menjelaskan masalah Agama,
bisa dipastikan bahwa di balik puasa, zakat sampai pada
susunan al-Qur’an, baik berupa masalah pernikahan, perceraian
ayat-ayatnya, maupun surat- yang baik dan kurang baik.2
suratnya ada hubungan, korelasi, Al-Qur’an juga berbicara
atau keserasihan.1 tentang Puasa yang sangat
Al-qur’an bukan saja dicintai Rasul adalah puasa Nabi
membahas tentang ayat-ayat, Daud, yakni hari ini puasa
surat dan masa turunnya saja besoknya berbuka. Puasa Nabi
akan tetapi, al-Qur’an juga Daud diamalkan Rasul sebelum
menjelaskan tentang etika turun perintah ibadah puasa
berbasa yang baik dalam ramadan tahun ke 2 H dan puasa
prespektif Al-Quran. Bahasa sunnah hari senin, kamis dan
yang baik yang dimaksud dalam jumu’ah.3Wanita dan laki-laki
al-Qur’an ialah bahasa yang
santun. Bahasa yang santun
2Dahliati Simanjuntak, “Etika
Berbahasa Prespektif Al-Qur’an,"
Yurisprudentia: Jurnal Hukum Ekonomi,
1
Sawaluddin Siregar, “Munasabat Vol. 3, no. 2 (2017): hlm. 55.
Al-Qur’an Prespektif Burhanuddin Al- 3Dame Siregar, “Analisis Puasa

Biqa’i," Yurisprudentia: Jurnal Hukum Romadon Dengan Puasa Sunnah (Nasikh


Ekonomi, Vol. 4, no. 1 (2018): hlm. 87. Wa Al-Mansukh), Al-Fawatih: Jurnal Kajian

184
dalam masalah sholat di Mesjid anaknya.5Rasulullah SAW
tidak ada bedanya kecuali, pernah berdoa dan meminta
wanita tersebut lagi halangan kepada Allah SWT pada
seperti haid, nipas, istihadoh. pernikahan Fatimah Az-Zahra,
Kewajiban sholat sama yang memberkati mereka
menuntut ilmu adalah hal yang berdua, dan kiranya Allah SWT
tidak ada beda dan hukumnya meningkatkan kualitas
karena menuntut ilmu adalah keturunan mereka berdua.
salah satu kewajiban dan sholat Menjadikan pintu-pintu rahmat,
juga adalah kewajiban bagi sumber ilmu dan hikmah serta
orang-orang muslim dimanapun memberikan kenyamanan bagi
ia berada.4 ummat.6
Dalam pandangan Islam Rumah tangga yang
perempuan memiliki kedudukan idealnya adalah tempat yang
yang sama dibandingkan dengan paling aman bagi anggota
laki-laki. Dari sudut penciptaan, keluarga. Namun kenyataannya
kemuliaan, dan hak lembaga rumah tangga tidak
mendapatkan balasan atas amal pernah luput dari kekerasan.
usahanya perempuan memiliki Kekerasan yang dimaksud disini
kesetaraan dengan laki-laki. ialah kekerasan dalam
Perempuan yang wajib disini kehidupan ummat manusia
sebagai anggota keluarga yaitu merupakan hal yang universal.
sebagi istri dari dari suami dan Namun kenyataan kaum
ibu bagi anak- perempuan sering menjadi
korban. Kekerasan terhadap

5Agustina Damanik, “Kesetaraan


Gender Dalam Pandangan Islam," Al-
Al-Qur'an Dan Hadits, Vol. 1, no. 2 (2020): Maqasid: Jurnal Ilmu-Ilmu Kesyariahan
95. Dan Keperdataan, Vol. 4, no. 1 (2018): hlm.
4Muhammad Shulhi Alhadi 82.
Siregar, “Analisis Hadis-Hadis Tentang 6Ali Sati, "Hadis Palsu Dan Hukum

Solat Wanita Di Mesjid," Al-Fawatih: Jurnal Meriwayatkannya," El-Qanuny: Jurnal


Kajian Al-Qur'an Dan Hadis, Vol. 1, no. 2 Ilmu-Ilmu Kesyariahan Dan Pranat Sosial,
(2020): hlm. 78. Vol. 4, no. 2 (2018): hlm. 2.

185
perempuan yang terjadi dalam perceraian,gender, wanita.
rumah tangga bukan hal baru Namun salah satu yang
meskipun ibarat dalam sekam. mengunggah penulis untuk
Maksudnya, tidak banyak kasus dikaji adalah tentang penciptaan
kekerasan dalam rumah tangga manusia.
selanjutnya atau bisa disingkat Al-Qur’an juga
dengan KDRT.7Setelah adanya menjelaskan bahwa penciptaan
kekerasan dalam rumah tangga manusia disebutkan dalam kata
atau disebut juga dengan KDRT ‫خلقا‬-‫خيلق‬-‫ خلق‬yang diartikan secara
maka akan beakhir dengan bahasa yaitu membuat,
perceraian. menjadikan, menciptakan. Allah
Walaupun perceraian SWT menciptakan manusia dari
dibolehkan dalam hukum Islam dua unsur yaitu pertama dari
akan tetapi itu merupakan unsur jasmani dan rohani.
perbuatan yang sangat dibenci Jasmani adalah jasad yang terdiri
oleh Allah SWT. Perceraian ini dari dua unsur materi, seperti
terjadi apabila tidak ada jalan susunan organ tubuh, sedangkan
keluar lagi untuk menyelesaikan inmaterinya adalah sesuatu yang
persoalan yang terjadi antara tidak nampak seperti ruh. 9
suami istri dalam sebuah rumah Dalam al-Qur’an asal
tangga.8Dari sekian banyak ayat muasal manusia ada tiga macam
al-Qur’an yang mengkaji tentang yaitu pertama, penciptaan nabi
ilmu pengetahuan baik dalam Adam As dari yang diciptakan
bidang ibadah,pernikahan, oleh Allah SWT langsung dari
tanah dan tidak melalui proses
7Ikhwanuddin Harahap,
“Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau tahapan seperti yang dilalui
Prespektif Gender," Al-Maqasid: Jurnal
Ilmu Kesyariahan Dan Keperdataan, Vol. 4,
manusia pada umumnya sepeti
no. 1 (2018):hlm. 15. yang dijelaskan QS. al-An’am [6]:
8Muhammad Arsad Nasution,
“Perceraian Menurut Kompilasi Hukum
Islam (KHI) Dan Fiqh," El-Qanuny: Jurnal 9M. Nuaim Yasin, Fiqih Kedokteran,

Ilmu-Ilmu Kesyariahan Dan Pranat Sosial, (Jakarta: Pustaka Al-Kausar, 2001), hlm.
Vol. 4, no. 2 (2018): hlm. 157. 202.

186
2 .10Kedua penciptaan nabi Isa umum yang dikaji dalam al-
As yang dari debu mati. Qur’an antara lain adalah
Penciptaan nabi Isa penciptaan makhluk dari tanah,
disamakandengan penciptaan penciptaan makhluk dari air.
nabi Adam As, nabi Adam As sedangkan pada asalnya
diciptakan oleh Allah SWT ke manusia diciptakan dari air yang
muka bumi tanpa memiliki memancar (setetesair mani).
bapak dan ibu sedangkan nabi Penciptaan manusia
Isa As diciptakan oleh Allah SWT menurut prespektif sains
ke muka bumi tanpa memiliki modren menjelaskan bahwa
seorang bapak seperti yang proses penciptaan manusia
dijelaskan dalam QS. al-Imran terdiri dari tiga fase yaitu
[3]: 511. Akan tetapi proses pertama dari fase zigot. Kedua,
penciptaan nabi Adam As dan fase embrio. Ketiga, fase janin.
nabi Isa As yang diciptakan dari Sedangkan menurut Charles
tanah melalui jalur yang Robert Darwin ia mengatakan
berbeda, nabi Adam As tidak bahwa manusia adalah hasil
melalui jalur reproduksi evolusi makhluk hidup yang
sedangkan Nabi Isa As melalui sangat sederhana (satu sel
jalur reproduksi Maryam.12 organisme) dan menurut teori
Ketiga, penciptaan manusia Darwin mengatakan bahwa
menurut al-Qur’an tidak lepas manusia adalah hewanatau
dari kata ‫انساء‬-‫خلق‬-‫جال‬. Ada binatang yang sudah maju.

beberapa penciptaan pada Darwin juag mengatakan bahwa


manusia bisa disamakan seperti
kera karena sejumlah ras
10Lajnah, Penciptaan Manusia
Dalam Prespektif Al-Qur’an Dan Sains, manusia yang berevolusi ada
(Jakarta Timur: Dipa Lajnah Penulis
Mushaf Al-Qur'an, 2016), hlm. 10-22. yang lebih cepat dan ada juga ras
11Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi, (

Jakarta: Qisthi Press, 2015), hlm. 733. yang lebih lambat berevolusi.
12Yunar Liyas, Kesetaraan Gender
Ras yang dikatakan cepat itu
Dalam Al-Qur’an, ( Yogyakarta: Itqan
Publishing, 2006), hlm. 188.

187
ialah ras yang lebih maju, B. Metode Penelitian
sedangkan ras yang lambat itu Metode yang digunakan
dikatakan dengan ras yang dalam penelitian ini adalah
berevolusi akan tertinggal metode pustaka (Library
jauhbahkan terlihat masihsama research) menggunakan
tingkatannya dengan kera. 13 pendekatan kualitatif. Dalam
Dalam penciptaan penelitian ini ada dua jenis
manusia juga dijelaskan tentang sumber data yang dibutuhkan
reproduksi manusia. Dalam penulis yaitu sumber data
pembentukan manusia yang primer dan sekunder. Sumber
sempurna antara lain yaitu data primer diambil secara
pertama, dari sperma dan sel langsung dari kitab Tafsir al-
telur kedua, rahim. Fase-fase Manar dan Juz ‘Amma sedangkan
yang dilalui dalam pembentukan sumber data sekunder diambil
manusia dalam rahim ada dari buku-buku dan bahan
beberapa tahapan antara lain lainnya yang membahas hal-hal
ialah pertama fase Nutfah yang berkaitan dengan objek
(setetes air mani), kedua fase penelitian. Teknik pengumpulan
‘Alaqah (pembentukan segumpal data yang digunakan penulis
darah), ketiga fase Mudgahah dalam penelitian ini adalah
(pembentukan daging), keempat pengumpulan data primer dan
fase ‘Idzam (pembentukan skunder yaitu kitab Tafsir al-
tulang dan kerangka), kelima Manar dan Juz ‘Amma dan buku-
fase pembentukan otot, keenam buku dan artikel lainnya.
fase perkembangan janin, Sedangkan Tekhnik analisis data
ketujuh fase perkembangan dalam penelitian ini adalah
metafisika. menggunakan Editing data,
Reduksi data, deskripsi data dan
penarikan kesimpulan.
13Charles Darwin, The Origin Of
Penelitian ini meneliti tentang
Species (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2003), hlm. 67.

188
Prespektif Muhammad Abduh 126 dan ini diambil dari
Tentang Ayat-ayat Penciptaan pemikiran Muhammad Abduh.
manusia (Studi Saintifik). Kemudian dilanjutkan oleh
C. Pembahasan dan Hasil muridnya Rasyid Ridha mulai
Penelitian dari QS. An-Nisa ayat 126 sampai
Muhammad Abduh bin QS. Yusuf: 111 dengan
Abduh bin Hasan Khairullah berpatokan pada metode
lahir di desa Manhallat Nashr Muhammad Abduh.16Tafsir Juz
dari kabupaten Khairullah Mesir ‘Amma juga salah satu karya
pada tahun 1849. Ia terlahir tafsir Muhammad Abduh yang
bukan dari lapisan masyarakat ditafsirkan secara menyeluruh
kaya akantetapi, ia terlahir dari dari QS. An-Naba sampai QS. An-
keluarga seorang petani.14 Nas dan tafsir ini diterjemahkan
Tafsir al-Manar (Tafsir al- oleh M. Quraish Shihab dengan
Qur’an al-Hakim)merupakan Mushaf Usmani.
salah satu karya tafsir yang Dalam kitab Tafsir Al-
ditulis oleh Muhammad Abduh Manar dan Juz ‘Amma
dalam al-Qur’anyang di Muhammad Abduh memakai
dalamnya terdiri dari dua belas metode Tahlili dalam
jilid. 15Akan tetapi, tafsir ini menafsirkan ayat-ayat dalam al-
tidak ditafsirkan oleh Qur’an. Jika dilihat dari
Muhammad Abduh secara penjelasan di atas bahwa
menyeluruh dari isi ayat Al- Muhammad Abduh memakai
Qur’an. Muhammad Abduh corak yang bernuansa sosial
hanya menafsirkan dari QS. Al- kemasyarakatan. Akan tetapi,
Baqarah: 1 sampai QS. Al-Nisa: apabila dilihat dari segi metode
yang dipakai dalam Tafsir Al-
14Akhmad Satori, Sengketa
Pemikiran Politik Islam(Yogyakarta: Cv
Budi Utama), hlm 177. 16M. Quraish Shihab, Studi Kritis
15M. Quraish Shihab, Rasionalitas Tafsir al-Manar Karya Muhammad Abduh
Al-Qur’an (Jakarta: Lentera Hati, 2006), dan Rasyid Ridha, (Bandung: Pustaka
hlm. 17-18. Hidayah, 2014), hlm. 67.

189
Manar dan Juz ‘Amma terjadinya self-Generation yang
muhammad abduh lebih di dalamnya terdiri dari
condong memakai metode makanan yang dimakan,
Tahlili dan segi coraknya termasuk apa yang di dalam
termasuk al-Adabil al- rahim wanita dan benih
Ijtima’i.Pandangan Muhammad keturunannya dan apa yang
Abduh Terhadap Ayat-ayat membuahinya dari jantan
penciptaan manusia dalam Tafsir tersebut.
al-Manar dan Juz ‘Amma terbagi QS. al-Baqarah [1]: 30:
ٞ َ ّ َ َٰٓ َ َ َ َ َ َ
menjadi tiga bagian, pertama: ۖ‫ِۖف‬
ِ ‫لئِهثِ ۖإ ِ ِّن ۖجاعِو‬ ‫ۖر ُّبم ۖل ِله‬ ‫ِإَوذ ۖكال‬
Penciptaan nabi Adam As yang َ َ َ
ُ َ َ ُْٓ َ َ َ َ
ۖ‫ۡرض ۖخل ِيفث ۖكالوا ۖأَتعو ۖفِيها ۖنو‬ ِ ‫ٱۡل‬
diciptakan dari Tanah QS. al- ُ َ ٓ
َ ‫ۖٱل َِنا َء‬ ُ ََ َ ُ ُ
ۖ‫ۖوَن ُو ۖن َس ّت ِ ُح‬ ّ ‫م‬ ِ‫يفسِد ۖفِيها ۖويسف‬
An’am [6]: 2: َ َ ُ َ َ ّٓ َ َ َ َ ُ ّ َُ َ َ َ
ۖ‫ِِبهدِك ۖونلدِس ۖلم ۖكال ۖإ ِ ِّن ۖأعلم ۖناَۖل‬
َ ‫َجالٖ َوأ‬
‫َجل‬ َ ‫ٖٓ أ‬
‫ضى‬َ َ‫ٖ ُُثَّ ق‬‫ُى َو ٱلَّ ِذي َخلَ َق ُكم ِّمن ِطني‬ َ َ َ
ۖ ۖۖ‫تعل ُهون‬
‫ٖ ََتتَ ُرو َن‬ َ ‫ُّم َس ِّمى ِع‬
‫ندهُۥۖ ُُثَّ أَنتُم‬
Artinya: “ingatlah ketika
Artinya: “Dialah yang Tuhanmu berfirman kepada Para
menciptakan kamu dari tanah, Malaikat: "Sesungguhnya aku
sesudah itu ditentukannya ajal hendak menjadikan seorang
(kematianmu), dan ada lagi khalifah di muka bumi." mereka
suatu ajal yang ada pada sisi-Nya berkata: "Mengapa Engkau
(yang Dia sendirilah hendak menjadikan (khalifah) di
mengetahuinya), kemudian kamu bumi itu orang yang akan
masih ragu-ragu (tentang membuat kerusakan padanya
berbangkit itu)”. dan menumpahkan darah,
Menurut Muhammad Padahal Kami Senantiasa
Abduh Nabi Adam As diciptakan bertasbih dengan memuji Engkau
dan mensucikan Engkau?" Tuhan
dari tanah liat. Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya aku
menciptakan nabi Adam As dan mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui."
manusia diciptakan dari tanah Dalam menafsirkan ayat
liat sama seperti dia di atas, Muhammad Abduh,
menciptakan asal usul semua mengatakan bahwa Allah SWT
makhluk di muka bumi ini. menjadikan khalifah di muka
Karena kondisinya cocok untuk bumi ini. Menurut pendapat

190
Muhammad Abduh itu sebagai Artinya: “Hai sekalian manusia,
bertakwalah kepada Tuhan-mu
sebuah ibarat tentang adanya
yang telah menciptakan kamu
bumi dengan segala hukum alam dari seorang diri, dan dari
padanya Allah menciptakan
yang menjadi ruhnya
isterinya; dan dari pada
keteraturan-keteraturan serta keduanya Allah memperkembang
biakkan laki-laki dan perempuan
berbagai makhluk yang telah
yang banyak. dan bertakwalah
disiapkan oleh Allah SWT untuk kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya
dihuni oleh manusia sebagai
kamu saling meminta satu sama
pengelolanya sehingga tercapai lain, dan (peliharalah) hubungan
silaturrahim. Sesungguhnya Allah
suatu kesempurnaan hidup di
selalu menjaga dan mengawasi
dunia. kamu.”
Muhammad Abduh
Muhammad Abduh juga
menafsirkan ayat di atas, bahwa
berpendapat bahwa malaikat
nabi Adam As bukanlah manusia
adalah sebuah kekuatan yang
pertama yang Allah SWT
ada dalam diri setiap manusia,
ciptakan di muka bumi.
bahkan tidak bisa dipungkiri
Panggilan “ya bani Adam” tidaka
bahwa setiap orang yang
berarti bahwa segenap manusia
mempergunakan akalnya akan
adalah anak keturunan nabi
merasakan hal ini, sebuah
Adam As. Karena, panggilan itu
kekuatan besar yang juga
ditujukan kepada manusia pada
disebut sebagai tenaga alam. Hal
saat konteks turunnya yaitu
ini membuktikan tentang
anak cucu nabi Adam As. Kedua:
keberadaan malaikat..
Penciptaan nabi Isa As yang
QS. An-Nisa [4]: 1:
َّ ُ ُ َّ َ ْ ُ َّ ُ َ ُّ َ َ diciptakan dari debu yang mati
ۖ‫يأيها ۖٱنلاس ۖٱتلوا ۖربكم ۖٱَّلِي‬ َّ َٰٓ
َ َ َ َ َ seperti yang dijelaskan dalam
َّ ّ ُ َ َ َ
ۖ‫ۖوخل َق ۖنِن َها‬ ‫ۖنِو ۖنفس ۖوَٰحِدة‬ ‫خللكم‬ QS. al-Imran [3]: 59:
ٓ َ َ َ َّ َ َ َ َ
ۖٗۚ‫ۖو َبث ۖنِن ُه َها ۖرِ َجاَل ۖنثِريا ۖون ِساء‬ ‫جها‬ ۖ ‫زو‬ ‫ند ٱللَّ ِو َك َمثَ ِل ءَ َاد َمٖ َخلَ َقوُ ِمن‬
َ َّ َ ِ‫يسى ع‬ ِ
َ ‫إ َّن َمثَ َل ع‬
ِ
َ ‫ۖوٱۡلر َح‬
ۖٗۚ‫ام‬ َ ‫ون ۖةهِۦ‬ َ َُٓ ََ
‫ۖٱَّلل ۖٱَّلِي ۖتساءل‬ َ َّ ْ ‫َو َّٱت ُلوا‬
ِ َ َ‫تَُرابٖ ُُثَّ ق‬
‫ال لَوُ ُكن فَيَ ُكو ُن‬
َ ‫كم‬ُ َ َ َ َ َ َّ َّ
ۖ ۖۖ‫ۖرقِيتا‬ ‫إِنۖٱَّللَۖكنۖعلي‬ Artinya: “Sesungguhnya misal
(penciptaan) Isa di sisi Allah,

191
adalah seperti (penciptaan) diciptakan dari air yang
Adam. Allah menciptakan Adam dipancarkan, yang keluar dari
dari tanah, kemudian Allah antara tulang sulbi laki-laki dan
berfirman kepadanya: "Jadilah" tulang dada perempuan.”
(seorang manusia), Maka jadilah Menurut Muhammad
Dia.”
Abduh ayat di atas merupakan
Dalam penafsiran ayat di
bukti kebenaran dalam ayat
atas, Muhammad Abduh
sebelumnya yang menyatakan
mengatakan bahwa
bahwa manusia senantiasa
sesungguhnya perumpamaan
dijaga dan diperhatikan oleh
penciptaan nabi Isa As disisi
Allah SWT. Hal ini mengingatkan
Allah SWT ialah seperti halnya
bahwa “air yang memancar”
penciptaan nabi Adam As
adalah salah satu benda cair
diciptakan tanpa sosok seorang
yang tidak ada terlukis atau
ayah dan ibu. Hal itu yang
terbentuk di dalamnya sebagai
diumpamakan penciptaan nabi
peralatan yang mengandung
Isa As yang diciptakan tanpa
fungsi kehidupan, seperti yang
sosok seorang ayah. Allah SWT
ada dalam berbagai anggota
mengatakan ‫فيكؤ‬ ‫(كن‬kun
tubuh. Namun, “cairan ini” dapat
fayakun)“terjadilah” maka
tumbuh menjadi suatu makhluk
sekejap itu akan terjadi.17 ketiga:
yang sempurna, yaitu manusia
Penciptaan Manusia (bani Adam
yang penuh dengan kehidupan,
As) yang diciptakan dari setetes
akal dan presefsi.
air yang terpancar (air mani).
Manusia diciptakan dari
QS. at-Thariq [86]: 5-7:
ُ ُ ُ َٰ َ ‫ۖٱۡل‬ ُ َ َ air yang memancar yang secara
ۖ‫نس ُو ۖم َِّم ۖخل َِق ۖخل َِق ۖخل َِق ۖنِو‬ ِ ‫فلينظ ِر‬ kasat mata seolah tiada
ُّ َ ُ ُ َ َ ٓ َّ
ۖ ۖۖ‫ب‬
ِ ‫ۡيۖٱلصل‬ ِ ‫ناءۖداف ِقَۖيرجۖ ِن ۢوۖب‬ kehidupan di sana. Dari air yang
kelihatannya tidak ada
Artinya: “Maka hendaklah
manusia memperhatikan dari kehidupan dari situlah manusia
Apakah Dia diciptakan? Dia diciptakan. Kemudian dimatikan
17Muhammad Abduh dan Rasyid dan kelak dihidupkan kembali.
Ridha, Tafsir al-Manar, (Beirut: Dar Al-
Makrifat, 1975), hlm. 251-321. Siapa yang membuat air tersebut

192
memancar seperti yang terdapat dimaksud segumpal darah di sini
dalam surat QS. Abasa [80]: 19: ialah kata‫علق‬di sini diartikan

‫َّرهُۥ‬ ٍ ِ sebagai segumpal darah yang


َ ‫من نُّط َفة َخلَ َقوُ فَ َقد‬
beku.

Artinya: “Dari setetes mani, Allah


QS. al-Infithar [82]: 7-8:
menciptakannya lalu
menentukannya.” َ َ َ َ َ َ َ َٰ َّ َ َ َ َ َ َ َّ
Menurut Muhammad ۖ‫ِۖف ۖأ ِّي‬
ِٓ ‫م‬ ‫ٱَّلِي ۖخللم ۖفسوىم ۖفعدل‬
َ َّ َ َ ٓ َ َّ َ ُ
ۖ dalam ayat di atas, Allah
Abduh ۖۖ‫ۖرك َتم‬ ‫صورةۖناۖشاء‬
SWT memberi peringatan
Artinya: “Yang telah menciptakan
kepada manusia dari apakah ia kamu lalu menyempurnakan
diciptakan oleh Allah SWT, kejadianmu dan menjadikan
(susunan tubuh)mu seimbang,
supaya manusia bisa merenungi dalam bentuk apa saja yang Dia
dan memikirkan makna ayat di kehendaki, Dia menyusun
tubuhmu.”
atas.Muhammad Abduh Menurut Muhammad
menjelaskan kata ‫من نطفة‬di atas
Abduh bahwa kata ‫الزي خلقك‬
yang diartikan dengan dari “air”
‫فسؤك‬yang diartikan sebagai yang
yang tidak ada kehidupan di
dalamnya. Sedangkan kata telah menciptakan kamu lalu

‫فقدره‬diberi arti lalu dijadikan menyempurnakan segala potensi

tubuhnya dari air tersebut yaitu yang ada dalam dirimu, kata

(dari setetes air mani). ‫فعدلك‬di sini diartikan kemudian

QS. al-Alaq [96]: 2: menjadikan tubuhmu seimbang


‫نس َن ِمن َعلَ ٍق‬ ِ
َ ‫َخلَ َق ٱإل‬ dan serasi (tidak sama seperti
Artinya: “Dia telah menciptakan hewan). Kata ‫فعدلك‬yang
manusia dari segumpal darah.”
membedakanmu dari makhluk
Muhammad Abduh
selainmu, yaitu Allah SWT
menjelaskan ayat di atas bahwa
menciptakanmu dalam bentuk
Allah SWT yang telah
yang sangat indah.
menciptakan manusia dari
segumpal darah. Adapun yang

193
D. Kesimpulan mempunyai seorang ayah dan
Berdasarkan uraian ibu, begitu juga nabi Isa As
sebelumnya dapat disimpulkan diciptakan oleh Allah SWT ke
bahwa penciptaan manusia muka bumi tanpa memiliki
menurut Muhammad Abduh seorang ayah, jadi, Allah SWT
terbagi tiga bagian. Pertama, menciptakan mereka dengan
penciptaan Nabi Adam As. kebesarannya kemudian Allah
Kedua, penciptaan Nabi Isa As. SWT mengatakan ‫فيكؤن‬ ‫كن‬
Ketiga, penciptaan Manusia “terjadilah” maka itu akan
(bani Adam As).Pertama, terjadi. Ketiga, penciptaan
penciptaan Nabi Adam As yang manusia (bani Adam As) yang
diciptakan dari tanah. Seperti diciptakan dari air yang
yang dijelaskan dalam QS. Al- memancar yang tidak ada
An’am [6]: 2. Di sini Muhammad kehidupan di dalam air tersebut
Abduh menjelaskan dalam Tafsir dan tidak dapat digambarkan.
al-Manar bahwa nabi Adam As Air yang dimaksud di sini ialah
diciptakan dari tanah liat atau air mani. Sebagaimana yang
tanah yang bercampur dengan dijelaskan dalam QS. At-Thariq:
air sehingga menjadi seperti 5-7, QS. Abasa: 19, QS. Al-Alaq: 2.
lumpur. Kedua, penciptaan Nabi Kemudian disempurnakan
Isa As yang diciptakan dari debu kejadian penciptaan manusia
yang mati. Seperti yang dalam QS. Al-Infithar: 7-8.
dijelaskan dalam QS. Al-Imran
[3]: 59. Di sini dijelaskan bahwa
penciptaan nabi Isa As
diibaratkan dengan penciptaan
nabi Adam As, karena mereka
diciptakan dalam hal yang sama,
yaitu nabi Adam As diciptakan
oleh Allah SWT tanpa

194
Referensi Dalam Pandangan Islam."
a. Sumber Buku Al-Maqasid: Jurnal Ilmu-
Ilmu Kesyariahan Dan
Yasin, M. Nuaim, Fiqih Keperdataan, Vol. 4, no. 1
Kedokteran, Jakarta: 2018.
Pustaka Al-Kausar, 2001. Harahap, Ikhwanuddin.
Lajnah, Penciptaan Manusia “Kekerasan Dalam Rumah
Dalam Prespektif Al- Tangga Prespektif
Qur’an Dan Sains, Jakarta Gender." Al-Maqasid:
Timur: Dipa Lajnah Jurnal Ilmu Kesyariahan
Penulis Mushaf Al-Qur'an, Dan Keperdataan, Vol. 4,
2016. no. 1 2018.
Katsir, Ibnu,Kisah Para Nabi, Nasution, Muhammad Arsad.
Jakarta: Qisthi Press, “Perceraian Menurut
2015. Kompilasi Hukum Islam
Liyas, Yunar,Kesetaraan (KHI) Dan Fiqh." El-
Gender Dalam Al-Qur’an, Qanuny: Jurnal Ilmu-Ilmu
Yogyakarta: Itqan Kesyariahan Dan Pranat
Publishing, 2006. Sosial, Vol. 4, no. 2 2018.
Sati, Ali. "Hadis Palsu Dan
Darwin, Charles,The Origin Of
Species, Jakarta: Yayasan Hukum
Obor Indonesia, 2003. Meriwayatkannya." El-
Qanuny: Jurnal Ilmu-Ilmu
Satori, Akhmad, Sengketa
Kesyariahan Dan Pranat
Pemikiran Politik Islam
Yogyakarta: Cv Budi Sosial, Vol. 4, no. 2 2018.
Utama. Siregar, Sawaluddin.
“Munasabat Al-Qur’an
Shihab, M. Quraish,
Prespektif Burhanuddin
Rasionalitas Al-Qur’an
Jakarta: Lentera Hati, Al-Biqa’i." Yurisprudentia:
2006. Jurnal Hukum Ekonomi,
Vol. 4, no. 1 2018.
Shihab, M.Quraish, Studi Kritis Siregar, Dame. “Analisis Puasa
Tafsir al-Manar Karya Romadon Dengan Puasa
Muhammad Abduh dan Sunnah (Nasikh Wa Al-
Rasyid Ridha, Bandung: Mansukh)." Al-Fawatih:
Pustaka Hidayah, 2014. Jurnal Kajian Al-Qur'an
Dan Hadits, Vol. 1, no. 2
Abduh, Muhammad, Dan 2020.
Rasyid Ridha, Tafsir al-
Manar, Beirut: Dar Al- Simanjuntak, Dahliati. “Etika
Makrifat, 1975. BerbahasabPrespektif Al-
Qur’an." Yurisprudentia:
b. Sumber Jurnal Jurnal Hukum Ekonomi,
Vol. 3, no. 2 2017, hlm. 55.
Damanik, Agustina,
Siregar, Muhammad Shulhi
“Kesetaraan Gender
Alhadi. “Analisis Hadis-

195
Hadis Tentang Solat
Wanita Di Mesjid." Al-
Fawatih: Jurnal Kajian Al-
Qur'an Dan Hadis, Vol. 1,
no. 2 2020.

196

You might also like