Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Sistem Informasi: Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Menentukan Penyakit Pada Tanaman Kedelai
Jurnal Sistem Informasi: Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Menentukan Penyakit Pada Tanaman Kedelai
Abstract: The cause of low yield of soybean in Indonesia, among others is a disease.
To find out what disease that attacks soybean crops needed an expert in the field of agriculture.
Disease that often impairs the soybean plant is rust. In addition to lowering the yield, rust disease
also potentially lower the quality of soybean seeds. In addition to these there are many more
diseases that are present in the soy plant. Expert system for soybean disease defines is one
alternative to detect disease of soybean. The method used is rule based system and forward
chaining method. The system will be made to provide an unbiased decision about the type of
disease affecting soybean and handling. Web based system is built in order to spread information
more accessible. Result of the application that have been tested by three expert crops by
conducting interview and application testing performed eight times on each trial expert. Based on
test result obtained from 24 experiments by expert is 22 times the experiment successfully
identified soybean disease and two trials did not identify soybean disease. The trial result
concluded the expert system can determine soybean disease based on symptoms in plant soybean.
Keyword: Expert System, Rule Based System, Forward Chaining, Soybean Plants, Diseases
Kedelai merupakan tanaman asli Seringkali petani mengalami kesulitan
Daratan Cina dan telah dibudidayakan oleh dalam membudidayakan kedelai dikarenakan
manusia sejak 2500 SM. Sejalan dengan makin banyaknya penyakit yang menyerang. Berbagai
berkembangnya perdagangan antar negara yang jenis penyakit tanaman kedelai bermunculan.
terjadi pada awal abad ke-19, menyebabkan Tak sedikit biaya yang harus dikeluarkan petani
tanaman kedalai juga ikut tersebar ke berbagai untuk merawat tanaman kedelai. Terlebih jika
negara tujuan perdagangan tersebut, yaitu petani tidak mengetahui penyakit apa yang
Jepang, Korea, Indonesia, India, Australia, dan menyerang tanaman kedelai, maka petani akan
Amerika. Kedelai mulai dikenal di Indonesia semakin kesulitan untuk mengobatinya dan
sejak abad ke-16. Awal mula penyebaran dan akhirnya gagal panen. Untuk mengetahui
pembudidayaan kedelai yaitu di Pulau Jawa, penyakit apa yang menyerang tanaman kedelai
kemudian berkembang ke Bali, Nusa Tenggara, haruslah dibutuhkan seorang pakar yang ahli
dan pulau-pulau lainnya. dalam bidang pertanian, khususnya untuk
Kebutuhan kedelai di Indonesia setiap tanaman kedelai sendiri.
tahun selalu meningkat seiring dengan Penyebab rendahnya hasil kedelai di
pertambahan penduduk dan perbaikan Indonesia antara lain adalah gangguan penyakit
pendapatan perkapita. Oleh karena itu, tanaman. Penyakit yang sering merusak tanaman
diperlukan suplai kedelai tambahan yang harus kedelai adalah karat daun. Selain menurunkan
diimpor karena produksi dalam negeri belum hasil, penyakit karat daun juga berpotensi
dapat mencukupi kebutuhan tersebut. Lahan menurunkan kualitas biji kedelai. Tanaman
budidaya kedelai-pun diperluas dan kedelai yang tertular penyakit ini memiliki biji
produktivitasnya ditingkatkan. lebih kecil. Selain penyakit tersebut masih
Halaman 37
banyak lagi penyakit yang terdapat pada lubang. Pada infeksi berat menyebabkan
tanaman kedelai. daun gugur.
Pentingnya sarana untuk membantu Pengendalian penyakit ini adalah menanam
para petani kedelai, maka dibuatlah sebuah benih bebas pantogen, membenamkan sisa
sistem pakar ini guna membantu para petani agar tanaman terinfeksi dan hindari rotasi
dapat memperoleh informasi yang berhubungan dengan buncis dan kacang tunggak.
dengan kedelai dan mengetahui penyakit pada 3. Penyakit Antraknose (Colletotrichum
kedelai. Sistem yang dibuat nantinya dapat dematium var truncatum dan C.
memberikan suatu keputusan yang berisi tentang destructivum)
jenis penyakit yang diderita oleh kedelai dan Penyakit ini menyerang daun dan polong
penanganannya. Sistem ini ditujukan bagi pihak yang telah tua. Penularan dengan
yang memerlukan seperti petani dan instansi perantaraan biji-biji yang telah kena
yang membudidayakan kedelai. Sistem ini penyakit, lebih parah jika cuaca cukup
menggunakan metode rule based system dan lembab. Gejala: daun dan polong bintik-
metode inferensi forward chaining. Sistem ini bintik kecil berwarna hitam, daun yang
dibangun berbasis web agar penyebaran paling rendah rontok, polong muda yang
informasi lebih mudah diakses karena pada terserang hama menjadi kosong da nisi
jaman sekarang internet sudah menjadi hal yang polong tua menjadi kerdil dan akhirnya
umum. gugur (Rahmawati, 2012).
Pengendalian penyakit ini adalah
LANDASAN TEORI a) Menanam benih berkualitas tinggi dan
Penyakit Tanaman Kedelai bebas pantogen.
1. Penyakit Karat (Phakopsora pachyrhizi) b) Perawatan benih terutama pada benih
Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini terinfeksi.
yaitu pada daun pertama berupa bercak- c) Membenamkan sisa tanaman
bercak berisi uredia (badan buah yang terinfeksi .
memproduksi spora). Bercak ini d) Aplikasi fungisida benomil,
berkembang ke daun-daun di atasnya klorotalonil, captan pada fase
dengan bertambahnya umur tanaman. berbunga sampai pengisian polong.
Bercak terutama terdapat pada permukaan e) Rotasi dengan tanaman selain kacang-
bawah daun. Warna bercak coklat kacangan.
kemerahan seperti warna karat. Bentuk 4. Downy Mildew (Peronospora manshurica)
bercak umumnya bersudut banyak Pada permukaan bawah daun timbul bercak
berukuran sampai 1 mm. Bercak juga warna putih kekuningan, umumnya bulat
terlihat pada bagian batang dan tangkai dengan batas yang jelas, berukuran 1-2
daun. mm. Kadang-kadang bercak menyatu
Pengendalian penyakit ini yaitu menanam membentuk bercak lebih lebar yang
varietas lahan dan aplikasi fungisida selanjutnya dapat menyebabkan bentuk
mankoseb, triadimefon, bitertanol dan daun abnormal, kaku dan mirip penyakit
difenokonzol. yang disebabkan oleh virus. Pada
2. Penyakit Pustul Bakteri (Xanthomonas permukaan bawah daun terutama di pagi
axonopodis pv glycines) hari yang dingin timbul miselium dan
Gejala awal berupa bercak kecil berwarna konidium.
hijau pucat, tampak pada kedua permukaan Pengendalian penyakit ini adalah perawatan
daun, menonjol pada bagian tengah lalu benih dengan fungisida, membenamkan
menjadi bisul warna coklat muda atau putih sisa tanaman terinfeksi dan rotasi tanam
pada permukaan bawah daun. Gejala ini selama 1 tahun atau lebih.
sering dikacaukan dengan penyakit karat 5. Penyakit Target Spot (Corynespora
kedelai. Tetapi bercak karat lebih kecil dan cassiicola)
sporanya kelihatan jelas. Bercak bervariasi Bercak coklat kemerahan timbul pada daun,
dari bintik kecil sampai besar tak beraturan, batang, polong, biji, hipokotil dan akar
berwarna kecoklatan. Bercak kecil bersatu dengan diameter 10-15 mm. Kadang-
membentuk daerah nekrotik yang mudah kadang mengalami sonasi, yaitu
robek oleh angin sehingga daun berlubang- membentuk lingkaran seperti pada papan
tembak (target).
Pengendalian penyakit ini adalah perawatan titik sebesar jarum sampai 10 mm dan
benih terutama pada biji terinfeksi, menyatu menjadi bercak yang lebih besar.
membenamkan sisa tanaman terinfeksi dan Gejala mudah diamati pada biji yang
aplikasi fungisida benomil, klorotalonil dan terserang yaitu timbul bercak berwarna
kaptan. ungu. Biji mengalami diskolorasi dengan
6. Rebah Kecambah, Busuk Daun, Batang dan warna yang bervariasi dari merah muda
Polong (Rhizoctonia solani) atau ungu pucat sampai ungu tua dan
Penyakit-penyakit yang disebabkan R. berbentuk titik sampai tidak beraturan dan
solani mencakup rebah kecambah, busuk membesar.
atau hawar daun, polong dan batang. Pada Pengendalian penyakit ini adalah menanam
tanaman yang baru tumbuh terjadi busuk benih yang sehat/bersih, perawatan benih
(hawar) di dekat akar, kemudian dengan fungisida dan aplikasi fungisida
menyebabkan tanaman mati karena rebah. sistematik.
Pada daun, batang dan polong timbul hawar 9. Penyakit Virus Mosaik (SMV)
dengan arah serangan dari bawah ke atas. Tulang daun pada daun yang masih muda
Bagian tanaman yang terserang berat akan menjadi kurang jernih. Selanjutnya daun
kering. Pada kondisi yang sangat lembab berkerut dan mempunyai gambaran mosaik
timbul miselium yang menyebabkan daun- dengan warna hijau gelap di sepanjang
daun akan lengket satu sama lain tulang daun. Tepi daun sering mengalami
menyerupai sarang laba-laba (web blight). klorosis. Tanaman yang terinfeksi SMV
Pengendalian penyakit ini adalah perawatan ukuran bijinya mengecil dan jumlah biji
benih dengan fungisida dan aplikasi berkurang sehingga hasil biji turun. Bila
fungisida sistematik dan mempertahankan penularan virus terjadi pada tanaman muda,
drainase tetap baik. penurunan hasil berkisar antara 50-90%.
7. Penyakit Hawar Batang (Sclerotium rolfsii) Penurunan hasil sampai 93% telah
Infeksi terjadi pada pangkal batang atau dilaporkan pada lahan percobaan yang
sedikit di bawah permukaan tanah berupa dilakukan inokulasi virus mosaik kedelai.
bercak coklat tua/warna gelap dan meluas Pengendalian penyakit ini adalah
sampai ke hipokotil. Gejala layu mendadak mengurangi sumber penularan virus,
merupakan gejala pertama yang timbul. menekan populasi serangga vektor dan
Daun-daun yang terinfeksi mula-mula menanam varietas toleran.
berupa bercak bulat berwarna merah
sampai coklat dengan pinggir berwarna
coklat tua, kemudian mengering dan sering
menempel pada batang mati. Gejala khas Sistem Pakar
patogen ini adalah miselium putih yang Sistem pakar adalah sekumpulan
terbentuk pada pangkal batang, sisa daun program yang memanipulasi pangkalan
dan pada tanah di sekeliling tanaman sakit. pengetahuan (knowledge base) untuk
Miselium tersebut menjalar ke atas batang menyelesaikan masalah-masalah pada bidang
sampai beberapa centimeter. khusus yang memerlukan keahlian manusia.
Pengendalian penyakit ini adalah Sistem pakar bekerja berdasarkan pengetahuan
memperbaiki pengolahan tanah dan yang dimasukkan oleh seorang atau beberapa
drainase. Perawatan benih dengan orang pakar dalam rangka mengumpulkan
fungisida. informasi sampai sistem pakar dapat
8. Penyakit Hawar, Bercak Daun dan Bercak menentukan jawabannya (Patterson, 1990).
Biji Ungu (Cercospora kikuchii) Sistem pakar adalah sistem berbasis
Gejala pada daun, batang dan polong sulit komputer yang menggunakan pengetahuan,
dikenali sehingga pada polong yang normal fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan
mungkin bijinya sudah terinfeksi. Gejala masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan
awal pada daun timbul saat pengisian biji oleh seoarang pakar dalam bidang tersebut
dengan kenampakan warna ungu muda (Kusrini: 2006)
yang selanjutnya menjadi kasar, kaku dan
berwarna ungu kemerahan. Bercak Komponen Utama Sistem Pakar
berbentuk menyudut sampai tidak beraturan Sistem pakar mempunyai 3 komponen
dengan ukuran yang beragam dari sebuah utama, yaitu mesin referensi (User Interface),
basis pengetahuan (Knowledge Base), dan mesin Pada Gambar 2 di atas menunjukan
inferensi (Inference Engine). Model sistem pakar pangkalan kaidah yang terdiri dari 5 buah kaidah
dapat dijelaskan melalui diagram Gambar 1 yaitu Kaidah A, Kaidah B, Kaidah C, Kaidah
(Gonzales, 1993). D, Kaidah E. sedangkan pangkalan data terdiri
dari pengawalan fakta yaitu Fakta 1, Fakta 2, dan
Fakta 3.
Observasi pertama-tama melacak
Kaidah A dan Kaidah B. Inference engine mulai
Gambar 1 Diagram Blok Umum Sistem Pakar melakukan pelacakan, mencocokkan Kaidah A
dalam pangkalan pengetahuan terhadap
Sistem pakar mengumpulkan dan informasi yang ada di dalam pangkalan data,
menyimpan informasi atau pengetahuan yaitu Fakta 1 dan Fakta 2. Jika pelacakan pada
beberapa pakar yang dibutuhkan sebagai Kaidah A tidak ada yang cocok dengan Fakta 1,
tambahan pengetahuan kedalam komputer. maka terus bergerak menuju Kaidah C yang
Informasi ini disebut sebagai basis pengetahuan. kemudian menghasilkan kesimpulan, demikian
Cara kerja sistem pakar dalam pengumpulan seterusnya.
informasi awal tentang suatu masalah umumnya
diawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan World Wide Web (WWW)
kepada user, bagian ini disebut sebagai user World Wide Web adalah aplikasi yang
interface. Untuk menjawab pertanyaan, user digunakan dalam internet yang berfungsi sebagai
diminta untuk memilih salah satu alternative transportasi data yang diterima sebagai start
pada menu yang ditampilkan. Jika sistem pakar untuk menyimpan, menerima dan formatting dan
telah menerima masukan yang diperlukan maka menampilkan informasi melalui client-server
mesin inferensi sistem pakar akan melacak architecture.
solusi/kesimpulannya, sehingga sesuai dengan Web dibagi menjadi 2 yaitu web statis
informasi yang telah ditanyakan. dan web dinamis (Turban, 2005).
User interface adalah kemungkinan 1. Web statis
seseorang untuk memasukkan instruksi dan Web statis adalah web yang content-nya
informasi kedalam sistem pakar dan menerima dikirimkan ke user sama dengan yang
informasi dari sistem pakar. disimpan di server. Pada web ini sama
Knowledge base adalah data atau sekali tidak ada perubahan, berbanding
pengetahuan yang diperlukan untuk membuat terbalik dengan web dinamis yang
suatu keputusan. Knowledge base terdiri dari 2 dihasilkan dari aplikasi web server.
bagian , yaitu fakta dan aturan. 2. Web dinamis
Web dinamis adalah web yang content-nya
Forward Chaining dihasilkan dari hasil output dari web server.
Forward Chaining adalah pendekatan Tidak seperti web statis yang contentnya
yang dimotori data (data-driven). Dalam tidak dapat berubah-ubah, web dinamis
pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi dapat berubah-ubah sesuai dengan
masukan, dan selanjutnya mencoba informasi terakhir yang ada di server. Web
menggambarkan kesimpulan. Pelacakan ke dinamis dibagi menjadi dua yaitu :
depan mencari fakta yang sesuai dengan bagian a. Server side
IF dari aturan IF-Then. Untuk lebih jelasnya Web dinamis dengan metode server side
dapat dilihat alur dari metode Forward Chaining berjalan dengan kode program berjalan
pada gambar 2 di bawah ini (Arhami, 2005). di server. Contoh : PHP, ASP, JSP, dan
lain-lain. Server side memiliki
Kaidah A
Fakta 1 Kaidah C Kesimpulan
kelebihan yaitu kode program yang
Fakta 2 Kaidah D Kesimpulan
tidak diketahui oleh pengguna.
Observasi
Sedangkan kelemahannya adalah
Kaidah E Kesimpulan kinerja server yang berat.
Kaidah B Fakta 3 Kesimpulan
b. Client Side
Web dinamis dengan metode client side
Gambar 2 Metode Forward Chaining
berjalan dengan kode program berjalan
di client. Contoh : Javascript. Client
side memiliki kelebihan yaitu kode
pertama yang dimiliki dua nilai yaitu ya dan atau jenis penyakit dan tindakan penanggulangan
tidak. Bercak coklat kemerahan, kondisi kedua penyakit tanaman kedelai.
yang dimiliki dua nilai yaitu ya dan atau tidak. User umum hanya dapat melihat informasi yang
Bercak berwarna ungu, kondisi ketiga yang diberikan oleh aplikasi. Informasi yang akan
dimiliki dua nilai yaitu ya dan atau tidak. diberikan kepada user umum yaitu informasi
Mengalami diskolorasi warna merah muda atau seputar tanaman kedelai. User terdaftar juga
ungu pucat sampai ungu tua dan berbintik titik dapat melihat informasi seputar tanaman kedelai
tidak beraturan dan membesar, kondisi keempat seperti user umum, tetapi user umum tidak
yang dimiliki dua nilai yaitu ya dan atau tidak. mendapatkan informasi seperti user terdaftar
sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Desain Arsitektur Pada uji coba ini sistem yang telah
Desain arsitektur menggambarkan dibuat dilakukan proses uji coba kepada tiga
hubungan antara elemen-elemen utama yang ada orang pakar dibidang pertanian tanaman pangan
dalam sistem, seperti Gambar 4. pada Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) wilayah
Kec. Karangan, Kab. Trenggalek. Uji coba ini
berfungsi untuk mengetahui seberapa akurat
aplikasi dalam menentukan penyakit tanaman
kedelai.
Uji coba ini dilakukan dengan dua
cara yaitu wawancara dan uji coba terhadap
aplikasi. Masing-masing pakar akan diberikan
beberapa pertanyaan yang sama dan melakukan
delapan kali percobaan aplikasi. Pada Tabel 2
menjelaskan hasil rekap uji coba aplikasi yang
dilakukan oleh pakar.
Kaidah E Kesimpulan