Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 1, Februari 2019, hlm 96-106 ISSN: 2442-3777 (cetak)

Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

GOOD URBAN GOVERNANCE DALAM PEMBANGUNAN RUKO BUMI


TAMALANREA PERMAI DI KOTA MAKASSAR

Muhammad Randhy Akbar1, Hardianto Hawing2, Nur Aulia3

Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar
E-mail: randakbar@gmail.com

ABSTRACT

This article discusses the implementation of the government in the implementation


of Good Urban Governance in Tamalanrea Subdistrict, especially in the Housing
of Bumi Tamalanrea Permai, Makassar City by analyzing the principles of Good
Urban Governance for the construction of shophouses in Bumi Tamalanrea
Permai, known as integrated education and settlement areas. The type of research
used is descriptive qualitative research, while the data collection techniques used
by researchers are interviews, documentation, and observation. While the
informants in this study were 6 people were among the City Spatial Planning and
Building, Tamalanrea Subdistrict, Shophouse Developer and community, the data
sources used were primary and secondary data, the data analysis technique used
was descriptive qualitative, and the validation of the data used was triangulation.
The results showed that the implementation of the government in the
implementation of the Good Urban Governance concept in the Tamalanrea area
known as integrated settlement area was still not well implemented and still
overlapped with the regional regulation on the spatial plan of the City of
Makassar, as a result many construction of shophouses are in violation of the
rules which lead to a failure of the concept of urban governance properly.

Keywords: City Development, Spatial Planning, Good Urban Governance.

H a l a m a n | 96
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 1, Februari 2019, hlm 96-106 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

ABSTRAK

Artikel ini membahas tentang implementasi pemerintah dalam pelaksanaan Good


Urban Governance di Kecamatan Tamalanrea khusunya pada perumnas Bumi
Tamalanrea Permai Kota Makassar dengan menganalisis prinsip-prinsip dalam
Good Urban Governance terhadap pembangunan ruko yang ada di perumnas
Bumi Tamalanrea Permai yang dikenal sebagai wilayah pendidikan dan
permukiman terpadu. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti
adalah wawancara, dokumentasi, dan observasi. Sementara informan dalam
penelitian ini sebanyak 6 (enam) orang adalah kalangan Dinas Tata Ruang dan
Bangunan Kota, Kecamatan Tamalanrea, Developer Ruko dan masyarakat,
Sumber data yang digunakan adalah data primer dan skunder, teknik analisa data
yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dan pengabsahan data yang
digunakan adalah triangulasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi
pemerintah dalam pelaksanaan konsep Good Urban Governance di wilayah
Tamalanrea yang dikenal sebagai kawasan permukiman terpadu masih tidak
terlaksana dengan baik dan masih timpang tindih dengan perda rencana tata
ruang wilayah Kota Makassar, akibatnya banyak pembangunan ruko yang
menyalahi aturan yang menyebabkan tidak berjalannya konsep tata kelola
perkotaan dengan baik.
Kata Kunci: Pembangunan Kota , Tata Ruang, Good Urban Governance.

A. PENDAHULUAN undangan yang mengatur tentang batas,


Kota sebagai pusat pertumbuhan, fungsi, dan pengelolaan ruang dalam
perkembangan dan perubahan serta suatu kawasan yaitu salah satunya
pusat berbagai kegiatan ekonomi, Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007
sosial, budaya, politik, hukum dan tentang Penataan Ruang. Undang-
pertahanan keamanan menempati undang ini memiliki tujuan untuk
kedudukan yang sangat strategis dalam mengatur bagaimana pelaksanaan
tatanan nasional sehingga penataan dan pembangunan yang terarah dan tetap
pemanfaatan ruang kawasan perkotaan memperhatikan kelangsungan
perlu mendapat perhatian yang khusus, lingkungan hidup sehingga tercapailah
terutama terkait dengan penyediaan pembangunan yang berkelanjutan dan
kawasan hunian, fasilitas umum dan tanah-tanah yang ada dapat digunakan
sosial serta ruang-ruang terbuka publik sebagaimana fungsinya.
(open spaces) di perkotaan. Dalam hal Perkembangan kota yang pesat,
ini perlu keselarasan pemanfaatan menyebabkan banyak masalah, salah
ruang dalam bentuk kajian berupa satu diantaranya adalah terjadinya
aturan-aturan yang bersifat mengikat perubahan fungsi lahan. Kebiasaan
dari pemerintah (Ariyanto, 2015). yang sering dilakukan oleh pemerintah
Dalam hal ini pemerintah kota dan pihak swasta adalah
mengeluarkan peraturan perundang- mengubah fungsi lahan menjadi ruang
H a l a m a n | 97
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 1, Februari 2019, hlm 96-106 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

terbangun seperti ada pembangunan Tanah Matang (KTM) kepada


ruko. Perkembangan kota merupakan masyarakaat untuk menambah
perubahan yang terjadi pada kota baik pendapatan. Hal inilah yang kemudian
perubahan-perubahan yang menjadi pemicu munculnya berbagai
dikehendaki melaui berbagai macam bangunan komersial berupa
perencanaan, perencanaan kota yang ruko
dimaksud adalah segala bentuk Pembangunan ruko untuk
intervensi pemerintah yang ikut serta kegiatan komersial di kawasan
mengatur pekembangan kota yang Perumnas Bumi Tamalanrea Permai
wujudnya dituangkan dalam konsep telah mengalami perkembangan yang
tata ruang kota. sangat pesat meskipun belum mencapai
Kota Makassar merupakan salah gejala dominasi fungsi baru.
satu kota besar di Indonesia khususnya Seharusnya pada kawasan permukiman
pada lingkup Sulawesi, kota ini ini tidak dibangun bangunan yang
mengalami perkembangan yang sangat berupa ruko karena pada Rencana Tata
pesat. Perkembangan Kota Makassar Ruang Wilayah Kota Makassar
yang begitu pesat juga diikuti dengan kawasan Perumnas Bumi Tamalanrea
perkembangan kawasan perumahan ini direncanakan sebagai kawasan
dan pemukiman hampir disemua pemukiman terpadu, hal seperti iniah
bagian wilayah kota, termasuk di yang menjadikan tata kelola perkotaan
kawasan Perumnas Bumi Tamalanrea khususnya di Kota Makassar tidak
Permai. Perkembangan kawasan berjalan sebagaimana mestinya seperti
perumahan juga diikuti oleh dalam konsep Good Urban
perkembangan aktifitas penunjang Governance.
lainnya seperti pada pembangunan ruko Berdasarkan UNHCS Habitat
(Suryadi, 2014). Good urban governance merupakan
Seiring dengan perkembangan upaya merespon berbagai masalah
jaman di kawasan Perumnas Bumi pembangunan kawasan perkotaan
Tamalanrea Makassar ini berawal pada secara efektif dan efisien yang
tahu 1998 terjadi krisis ekonomi dan diselenggarakan oleh pemerintah yang
berdampak pada kenaikan harga barang akuntabel bersama-sama dengan unsur
termasuk harga bahan bangunan masyarakat. Adapun prinsip yang
membuat pihak perumnas yang menjadi indikator dalam konsep Good
merupakan penanggung jawab dalam Urban Governance yaitu keberlanjutan
hal pengelolaan kawasan perumahan (suistainability), Subsidiaritas
mengalami kesulitan dalam (Subsidiarity), Keadilan (Equity),
membangun rumah tinggal. Sebagai efisiensi (efficiency), transparansi
langkah strategis pihak perumnas (transparency) dan akuntabilitas
kemudian mengeluarkan kebijakan (accountabilty), keterlibatan
untuk melakukan penjualan Kaveling

H a l a m a n | 98
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 1, Februari 2019, hlm 96-106 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

masyarakat atau penduduk mana konsep Good Urban Governance


(citizenship). (dalam M.Tahir, 2015) di Kota Makassar yang memicu
Adapun penelitian sebelumnya banyaknya bangunan komersial berupa
terkait dengan pola tentang Good ruko pada permukiman terpadu dengan
Urban Governance yang penulis mengangkat judul tentang “Good
temukan yakni penelitian ini membahas Urban Governance dalam
“Good Urban Governance: Peran Pembangunan Ruko di Kota Makassar
Pemerintah dalam (Studi Bumi Tamalanrea Permai).”
PembangunanWilayah Kecamatan di
Kota Makassar” berdasarkan penelitian B. METODE PENELITIAN
yang dilakukan oleh Muchlas (2015) Penelitian ini menggunakan metode
bahwa tata pemerintah kota yang baik penelitian deskriptif kualitatif.
sudah berjalan dengan baik. Dilaksanakan di Kecamatan Tamalanrea
Adapun pula penelitian yang pada Permunas Bumi Tamalanrea Permai
dilakukan oleh Fatma (2015) yang Kota Makassar dan topik yang diteliti
menjelaskan tentang “Pemanfaatan adalah Good Urban Governance dalam
Tanah Untuk Kawasan Permukiman Pembangunan Ruko di Kota Makassar.
Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah Lokasi penelitian ini, yaitu Dinas Tata
Kota Makassar”. Dalam penelitian ini Ruang dan Bangunan Kota Makassar,
menjelaskan pemanfaatan tanah untuk Kecamatan Tamalanrea dan Masyarakat
kawasan permukiman yang btidak Bumi Tamalanrea Permai. Penelitian ini
sejalan dengan rencana tata ruang berlangsung selama 2 (dua) bulan
wilayah Kota Makassar. Begitu juga Agustus–Oktober 2018. Dengan
penelitian yang dilakukan oleh Arsyal melakukan observasi selama 1 bulan di
(2015) yang berjudul “Strategi Kantor Dinas Tata Ruang dan
Pengendalian Fungsi Ruang Bangunan Kota Makassar, Kantor
Perumahan Bumi Tamalanrea Permai” Kecamatan Tamalanrea dan wawancara
Dalam penelitian ini menjelaskan dengan 2 informan dari Dinas tata
faktor yang mempengaruhi terjadinya ruang bangunan kota makassar dan 1
perubahan fungsi ruang di blok C, G informan dari Kantor Kecamatan
dan I di perumahan BTP dan Tamalanrea 2 informan dari masyarakat.
menjelaskan strategi terhadap
pengendalian terjadinya fungsi ruang C. HASIL PENELITIAN DAN
pada blok tersebut. PEMBAHASAN
Bertitik tolak pada pemasalahan Perspektif Bank Dunia (dalam
yang dikemukakan diatas, menindak Prianto, 2011) governance diartikan
lanjut isi dari Peraturan Daerah (Perda) sebagai hal kekuasaan yang ditujukan
No.4 Tahun 2015 tentang rencana tata dalam manajemen sumberdaya sosial
ruang kota Makassar, maka dari itu dan ekonomi negara untuk
peneliti tertarik untuk meneliti sejauh pembangunan. Pengalaman Afrika

H a l a m a n | 99
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 1, Februari 2019, hlm 96-106 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

pasca krisis utang dan pasca perang baik akan mendorong pengembangan
dingin telah menjadi latar belakang dan kapasitas kelembagaan dan
iklim yang melukiskan desakan pembudayaan nilai-nilai tata kelola
kekuatan pasar bebas dan demokrasi perkotaan yang baik. Tujuan dari tata
liberal. Good governance dalam kelola kota adalah meningkatkan
konteks tersebut adalah imposisi politik peran pemangkukepentingan kota
hukum yang dikendalikannegara- dalam pengelolaan kota berkelanjutan
negara industrial dan agen sebagai agent of change, agent
internasional (lembaga maupun Negara development, dan agent of social
donor) dalam membentuk ketetapan control dengan tetap menjunjung tinggi
pemerintahan yang berselerakan pasar. nilai, norma, dan etika (Pujiati, 2017).
Good governance merupakan Pengertian pembangunan
suatu manual yang didefinisikan mungkin menjadi hal yang paling
sebagai implementasi efektif kebijakan menarik untul diperdebatkan. Mungkin
dan provisi pelayanan yang responsive saja tidak ada satu disiplin ilmu yang
terhadap kebutuhan-kebutuhan paling tepat mengartikan kata
warganya. Good governance melekat pembangunan. Sejauh ini serangkaian
pada kualitas, seperti akuntabilitas, pemikiran tentang pembangunan telah
responsif, transparan dan efisiensi. berkembang mulai dari perspektif
Mengasumsikan kemampuan sosiologi klasik (Durkheim, weber dan
pemerintah untuk mengelola sosial, Marx), pandangan Marxis, modernisasi
perdamaian, jaminan, hukum dan memperkaya ulasan pendahuluan
tatanan, mempromosikan dan pembangunan sosial, hingga
menciptakan pertumbuhan ekonomi pembangunan berkelanjutan. Dalam hal
dan memastikan suatu level minumun ini pembangunan dapat diartikan
jaminan sosial (Prianto, 2011). sebagai suatu upaya terkordinasi untuk
Good governance menyentuh 3 menciptakan alternatif yang lebih
(tiga) pihak yaitu pihak pemerintah banyak secara sah kepada setiap warga
(penyelenggara negara), pihak negara untuk memenuhi dan mencapai
koorporat atau dunia usaha (penggerak aspirasinya yang paling manusiawi
ekonomi), dan masyarakat sipil (Sasmita, 2014).
(menemukan kesesuaiannya). Ketiga Pembangunan adalah suatu
pihak tersebut saling berperan dan proses perubahan yang dilakukan
mempengaruhi dalam penyelenggaraan melalui upaya-upaya secara sadar dan
negara yang baik. Sinkronisasi dan terencana (khuswanto, 2013).
harmonisasi antar pihak tersebut Selanjutnya perencanaan pembangunan
menjadi jawaban besar. dapat diartikan sebagai suatu proses
Dalam perhitungan indeks perumusan laternatif-alternatif atau
pembangunan kota merupakan keputusan yang didasarkan pada data-
indikator utama. Tata kelola kota yang data dan fakta-fakta yang akan

H a l a m a n | 100
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 1, Februari 2019, hlm 96-106 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

digunakan sebagai bahan untuk perencana. Kualitas perencana yang


melaksanakan suatu rangkaian/aktivitas baik akan lebih memungkinkan
kemasyarakatan, baik yang bersifat tercipta oleh sumber daya manusia
fisik (material), maupun non-fisik yang baik. Harus bersifat
(mental dan spritual) dalam rangka komprehensif atau menyeluruh,
mencapai tujuan yang lebih baik. sehingga membutuhkan
Sedangkan perencanaan pembangunan pengetahuan intersektoral yang
daerah adalah suatu proses penyusunan luas. Unsur-unsur yang terkandung
tahapan-tahapan kegiatan yang di dalamnya adalah perencanaan
melibatkan berbagai unsur didalamnya, sumber daya alam, perencanaan
guna pemanfaatan dan pengalokasian sosial ekonomi dan perencanaan
sumber-sumber daya yang ada dalam fisik dan infrastruktur.
rangka meningkatkan kesejahteraan 3. Sistem yang digunakan, faktor
sosial dalam suatu lingkungan wilayah sistem yang digunakan adalah
atau daerah dalam jangka waktu aturan-aturan atau kebijakan-
tertentu (Nasirin & Hermawan, 2010). kebijakan yang digunakan oleh
Keberhasilan pencapaian tujuan suatu daerah/wilayah tertentu
perencanaan pembangunan daerah, sebagai dasar/landasan pelaksanaan
menurut Bratakusumah (dalam perencanaan pembangunannya.
M.Tahir, 2015) dipengaruhi oleh Unsur-unsur yang terkandung di
beberapa faktor. Faktor-faktor dalamnya adalah prosedur,
perencanaan pembangunan daerah mekanisme pelaksanaan,
merujuk pada faktor-faktor yang dapat pengambilan keputusan,
mempengaruhi pembangunan. pengesahan dll.
Beberapa faktor tersebut, meliputi: 4. Perkembangan ilmu dan teknologi,
1. Lingkungan, faktor lingkungan ini faktor ilmu pengetahuan dapat
bisa berasal dari luar (eksternal) memberikan pengaruhnya dimana
maupun dari dalam (internal). tidak hanya dari segi peralatan
Eksternal biasanya datang dari namun dapat juga adanya berbagai
wilayah tetangga atau pengaruh teknik dan pendekatan manajemen
global yang berkembang dalam yang lebih maju. Peralatan hanya
lingkup Nasional maupun merupakan salah satu aspek yang
Internasional, sedangkan internal dapat digunakan dalam rangka
merupakan perencanaan sendiri. meningkatkan efektifitas dan
Unsur-unsur yang terkandung efesiensi.
didalamnya adalah sosial, budaya, 5. Pendanaan, faktor pendanaan pada
ekonomi dan politik. dasarnya merupakan faktor yang
2. Sumber daya manusia perencana, sudah given. Artinya hal itu
faktor sumber daya manusia memang harus ada untuk
merupakan motor penggerak

H a l a m a n | 101
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 1, Februari 2019, hlm 96-106 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

melakukan suatu kegiatan atau Dampaknya tentu saja peralihan fungsi


aktivitas. kawasan yang sebelumnya sebagai
Berdasarkan UNHCS Habitat kawasan permukiman terpadu serta
Good urban governance dapat di kawasan resapan air dan kawasan hijau
definisikan sebagai upaya merespon berubah menjadi kawasan komersil
berbagai masalah pembangunan yang menyebar pada setiap blok
kawasan perkotaan secara efektif dan perumahan dan cenderung tidak
efisien yang diselanggarakan oleh terkendali.
pemerintah yang akuntabel dan Seiring dengan peningkatan
bersama-sama dengan unsur jumlah penduduk menyebabkan
masyarakat. Disini ada beberapa peningkatan kebutuhan akan
prinsip yang selayaknya diterapkan perumahan dan fasilitas-fasilitas
yaitu keberlanjutan (sustainability), lainnya yang terkait. Pemenuhan
subsidiaritas (subsidiarity), keadilan kebutuhan perumahan dan fasilitas-
(equity), efisiensi (efficiency), fasilitas yang terkait tersebut tidak
transparansi (transparency) dan terlepas dari peningkatan penggunaan
akuntabilitas (accountabilty), lahan (Adisasmita,2010).
keterlibatan masyarakat sipil (civic Pengembangan kawasan permukiman
engagement) atau penduduk telah mendorong terjadinya pergeseran
(citizenship) dan keamanan (sequrity) fungsi atau alih fungsi lahan.
dimana norma-norma ini saling Pergeseran fungsi atau alih fungsi
tergantung dan saling memperkuat lahan dari ruang terbuka hijau, lahan
(dalam M.Tahir, 2015). konservasi, kawasan budi daya atau
Perumahan Bumi Tamalanrea kawasan lindung telah beralih fungsi
Permai merupakan salah satu menjadi kawasan permukiman dan
perumahan terbesar yang ada di Kota kawasan terbangunnya bangunan
Makassar, sampai saat ini masih terus komersial berupa rumah toko.
membangun untuk memenuhi Rencana Tata Ruang Wilayah
kebutuhan perumahan di Kota Kota Makassar 2015-2034 merupakan
Makassar. Kawasan ini termasuk rencana pemanfaatan ruang wilayah
kawasan permukiman terpadu yang yang disusun untuk menjaga keserasian
masuk pada Kecamatan Tamalanrea pembangunan antar sektor dalam
yang diperuntukkan sebagai kawasan rangka penyusunan dan pengendalian
pendidikan terpadu. Pertumbuhan program-program pembangunan di
penduduk yang tinggi itu menuntut setiap wilayah. Selain itu, penataan
ketersediaan permukiman yang ruang adalah salah satu aspek penting
memadai, maka peluang itu didalam penilaian penyelenggaraan
dimanfaatkan oleh pengusaha pemerintahan daerah. Untuk itu perda
pengemban perumahan untuk RTRW Kota Makassar harus
berinvestasi di bidang properti.

H a l a m a n | 102
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 1, Februari 2019, hlm 96-106 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

menyelaraskan dengan implementasi 45 unit, kemudian membangun ruko


yang dijalankan sebanyak 20 unit di depannya, hal
Pemanfaatan tanah untuk inilah yang memerlukan kajian teknis
kawasan permukiman terjadi deviasi dan sosial oleh karena dirasakan tidak
atau simpangan di atas 40 % dari seimbang antara tingkat kebutuhan
kondisi Das Sein dan Das Sollen hal ini masyarakat yang akan menghuni 45
disebabkan oleh karena meskipun unit rumah dalam sebuah perumahan
pemanfaatan kawasan permukiman dengan ruko yang berjumlah 20 unit.
tetap mengacu dan merujuk pada Oleh karena itu dibutuhkan analisis
RTRW Kota Makassar akan tetapi terhadap fungsi perdagangan dan jasa
dalam pelaksanaan pengaturan agar seimbang dengan kebutuhan
kawasan atau zonasi masih masyarakat, dan agar Dinas Tata
memerlukan RDTR atau Rencana Rinci Ruang dan Bangunan tidak
Tata Ruang yang mengatur secara memberikan rekomendasi Izin
detail atau terperinci setiap zona atau Mendirikan Bangunan tanpa
kawasan. RTRW Kota Makassar memperhitungkan kajian-kajian teknis
adalah merupakan master plan atau dan sosial tersebut.
rencana induk yang pada dasarnya Good Urban Governance
hanya mengatur secara makro atau merupakan upaya merespon berbagai
secara umum tentang pembagian 13 masalah pembangunan kawasan
kawasan atau zonasi. perkotaan secara efektif dan efisien
Kajian teknis dan sosial pada tiap yang diselanggarakan oleh pemerintah
kawasan ini penting oleh karena di yang akuntabel dan bersama-sama
dalamnya terdapat analisis-analisis dengan unsur masyarakat. Adapun
tentang tingkat kepadatan penduduk di indikator yang menjadi tolak ukur dari
suatu wilayah yang dikaitkan dengan sebagian konsep Good Urban
tingkat kebutuhan masyarakat terhadap Governance, yaitu: (1) Keberlanjutan,
fungsi-fungsi perdagangan sehingga (2) Efisiensi, (3) Transparansi dan
dengan adanya kajian teknis dan sosial Akuntabilitas, (4) Keterlibatan
ini menjadi pedoman bagi pihak Dinas Masyarakat/Penduduk. Hasil dari
Tata Ruang dan Bangunan Kota pengkajian pada indikator tesebut
Makassar dalam memberikan adalah sebagai berikut:
rekomendasi penerbitan IMB. Bahwa 1. Keberlanjutan
pada suatu ruas jalan tidak boleh lagi Konsep Keberlanjutan pada
ada pembangunan ruko ataupun rukan Good Urban Governance dalam
oleh karena telah melebihi dari pembangunan ruko yang ada di
kapasitas yang ada di setiap ruas jalan, Perumnas BTP dari tahun ke tahun
sebagai contoh dapat dilihat pada keberlanjutan pembangunan lebih
sebuah perumahan dimana seorang dominan ke fungsi penunjang di
developer membangun rumah sebanyak bandingkan fungsi dominan sebagai

H a l a m a n | 103
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 1, Februari 2019, hlm 96-106 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

kawasan permukiman dan pendidikan kawasan pendidikan tinggi terpadu,


terpadu. Pemerintah masih perlu serta masyarakat umumlah yang paling
menyelaraskan visi dan misi terhadap merasakan dampak-dampak yang
impelementasi yang ada. Pemerintah ditimbulkan dari pembangunan ruko
yang bersangkutan perlu mengkaji yang menyalahi aturan seperti
secara teknis dan sosial terhadap kemacetan lalu lintas yang sering kali
tingkat kebutuhan masyarakat terhadap terjadi. Pemerintah juga harus
sarana perdagangan disetiap kawasan. meningkatkan pengawasan terhadap
Pemerintah juga perlu melakukan pembangunan ruko dan di perlukan
penertiban pemanfaatan ruang dalam SOP (Standar Operasional Prosedur )
pembangunan ruko maupun wilayah yang jelas agar pembangunan ruko
yang belum sesuai dengan rencana tata terssebut dapat berjalan secara terarah
ruang dan bangunan yang dan lebih berkualitas.
diselenggarakan dalam bentuk sanksi 4. Keterlibatan Masyarakat
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Keterlibatan masyarakat dapat
2. Efisiensi melalui penciptaan kerjasama
Pada konsep efisiensi yang pemerintah maupun masyarakat dalam
dilakukan terutama dengan pembiayaan proses pembangunan kawasan
ataupun penggunaan sumber daya yang perkotaan khususnya pada
digunakan akan ditanggung bersama pembangunan ruko di perumas bumi
antara pemerintah dan pihak yang yang tamalanrea permai, akan ada
terkait dampak dari pembangunan pembagian kewenangan, tugas, resiko
bangunan bisnis yang semakin marak. dan keuntungan yang jelas bagi
Efisiensi akan terjadi jika penggunaan masyarakat maupun pemerintah yang
sumber daya diberdayakan secara terkait. Perlibatan pada masyarakat itu
optimun sehingga tujuan akan tercapai. dapat berupa sosialisasi akan kebijakan
3. Transparansi dan Akuntabilitas dari pemerintah yang bersangkutan
Konsep ini sudah berjalan dengan agar tidak terjadi timpang tindih antara
baik dari segi Efisiensi sudah baik masyarakat dan pihak pemerintah
karena pembangunan ruko dapat untuk mewujudkan tata kelola yang
mengarungi beban pusat kota dalam baik, teratur dan aman. Konsep
menampung aktifitas dan keterlibatan masyarakat dalam
meningkatkan pendapatan daerah. pembangunan ruko di Perumnas Bumi
Sedangkan berbicara mengenai Tamalanrea Permai menunjukkan
efektifitas hal ini tidak tercapai sebab bahwa dari segi Efektifitas dalam
apa yang direncanakan tidak sesuai Keterlibatan Masyarakat /penduduk
dengan harapan masyarakat yang ada (citizenship) tidak tercapai sebab
pada wilayah Kecamatan Tamalanrea pelibatan masyarakat hanya terlihat
ataupun perumnas BTP dimana pada sosialisasi akan kebijakan tersebut
menjadikan Tamalanrea sebagai tetapi tidak dilibatkan pada perumusan

H a l a m a n | 104
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 1, Februari 2019, hlm 96-106 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

kebijakan. Sedangkan dalam hal secara teknis dan sosial terhadap


efisiensi dalam keterlibatan tingkat kebutuhan masyarakat terhadap
masyarakat/penduduk (citizenship) hal sarana perdagangan disetiap kawasan
tersebut tidak tercapai sebab ini agar pembangunan ruko dari tahun ke
merupakan dampak dari perumusan tahun tidak terlalu marak dan fungsi
kebijakan yang tidak dilakukan secara dari kawasan tamalanrea tidak timpang
menyeluruh dan tidak adanya analisa tindih dengan kenyataan yang ada yang
akan dampak terhadap kebijakan yang tidak mengedepankan kegiatan bisnis.
dilakukan sehingga pembangunan Rekomendasi terkait saran untuk
yang ada malah memberikan kerugian Pemerintah yaitu Pemerintah
pada sisi lainnya, seperti kemacetan, hendaknya melakukan kajian ulang
banjir dan peralihan lahan. Sedangkan mengenai aturan khusus tentang
kurangnya pelibatan masyarakat secara penataan pembangunan ruko serta
menyeluruh malah akan membutuhkan perlunya SOP yang jelas agar
waktu yang lama dari segi sosialisasi pembangunan dapat berjalan sesuai
kepada masyarakat. dengan aturan yang ada.

D. KESIMPULAN E. DAFTAR PUSTAKA


Pemerintah pada implementasi Ariyanto, 2015. Implementasi
konsep Good Urban Governance kebijakan rencana tata ruang
dalam pembangunan ruko di bumi wilayah dalam pengadaan ruang
tamalanrea permai yang termasuk pada terbuka hijau di kota bima.
wilayah Kecamatan Tamalanrea yang Skripsi Program Ilmu
dikenal sebagai kawasan pendidikan Adminisrasi Negara Fakultas
dan permukiman sebagai mana tertuang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
dalam Peraturan Daerah Kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Nomor 4 Tahun 2015 tentang rencana Makassar.
tata ruang wilayah Kota Makassar
masih belum terlaksana dengan baik Arsyal, 2015. Strategi Pengendalian
hal ini telah di ukur pada konsep Fungi Ruang Perumahan bumi
keberlanjutan, transparansi dan tamalanrea Permai. Jurnal:
akuntabilitas serta keterlibatan Jurusan Tehnik Perencanaan
masyarakat dikarenakan persoalan Wilayah dan Kota. Universitas
penataan pembangunan rumah toko Islam Negri Makassar.
yang masih belum tertata rapi yang
mengakibatkan timbulnya masalah Fatmasari, 2015. Pemanfaatan Tanah
perkotaan misalnya kemacetan dan Untuk Kawasan Permukiman
banjir akibat kurangnya drainase di Menurut Rencana Tata Ruang
setiap rumah toko. Pemerintah yang Wilayah Kota Makassar.
bersangkutan perlu mengkaji kembali

H a l a m a n | 105
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 1, Februari 2019, hlm 96-106 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

Jurnal:Fakultas Hukum. dan Call For Paper. Universitas


Universitas Hasanuddin. Sebelas Maret.

Khuswanto dkk. 2013. Perencanaan Sugiyono. 2014. Metode penelitian


Pembangunan Kehutanan kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Daerah dalam Perspektif Good Penerbit CV. Alfabeta: Bandung
Governance. Universitas
Briwijaya. Malang Suryadi. 2014. Perkembangan Fungsi
Komersial di Kawasan Perumnas
M. Tahir, Muchlas. 2015. Good Urban Bumi Tamalanrea Permai.
Governance: Peran Pemerintah Universitas Gadjah Mada.
dalam Pembangunan Wilayah
Kecamatan di Kota Makassar. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007
Jurnal Ilmu Pemerintahan. Vol. 8, Tentang Penataan Ruang
No. 1, Januari 2015. ISSN 1979-
5645. Peraturan Daerah Kota Makassar
Nomor 4 tahun 2015 Tentang
Prianto. 2011. Good Governance dan Rencana Tata Ruang Wilayah
Formasi Kebijakan Publik Non- Kota Makassar
Liberal. Makassar: Jurnal
Otoritas Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik. Vol 1. Diakses
tanggal 22 maret 2018.

Pujiati, Amin & Sarungu. 2017.


Kontribusi Kepemimpinan dan
Tata Kelola Kota Terhadap Kota
Berkelanjutan. Seminar Nasional

H a l a m a n | 106

You might also like