Andri Proposal Skripsi

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 21

PERANAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA

KARYAWAN
(Studi Kasus Pada UD Mebel Gebang Panti)

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar S.AB dengan
menyelesaikan Program Studi Ilmu Administrasi Niaga di Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi Pembangunan Jember.

Oleh :
Andriyanto
NPM. 1958632112211

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
JEMBER
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur terhadap Allah SWT yang tekah memberikan rahmat dan
kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan proposal ini, sebuah proposal yang
berjudul “Peranan Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan pada UD
Mebel Gebang Panti “ dapat selesai seperti waktu yang telah direncanakan.
Tersusunnya proposal ini tentu tidak lepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Dr. Nungky Viana Feranita, S.T., M.M selaku ketua STIA
“Pembangunan” Jember.
2. dosen pembimbing yang bersedia mengarahkan dan membimbing
proposal skirpsi ini.
3. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan segala fasilitas yang
memadai untuk menulis proposal ini.
4. Teman – teman yang telah memotivasi dan memberikan semangat kepada
peneliti.
5. Semua pihak- pihak yang telah sangat mendukung dalam penyelesaian
proposal ini yang tidak dapat disebut secara pribadi.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, masing
masing dalam materi dan struktur. Penulis juga menerima segala kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan proposal ini. Penulis juga berharap semoga
proposal ini dapat bermanfaat untuk di masa yang akan datang.

Jember, Selasa 7 Februari 2023

Andriyanto
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kepemimpinan merupakan salah satu proses mempengaruhi prilaku orang


lain sebagai usaha pencapaiaan suatu tujuan yang sudah ditetapkan. Proses ini bisa
terjadi di manapun, tanpa dibatasi oleh siapa pelaku di dalamnnya. Pada
umumnya, proses mempengaruhi ini dilakukan oleh seorang pemimpin terhadap
bawahan atau karyawan. Pemimpin mempunyai peranan yang sangat penting begi
kehidupan manusia karena tidak hanya sebagai pemberi perintah akan tetapi dapat
juga sebagai pengatur serta penunjuk arah bagi orang yang mengikutinya agar
tetap di jalan yang benar.

Ada beberapa teori mengumukakan tentang proses kepemimpinan. Ada


yang mengemukakan pemimpin itu dilahirkan bukan dibuat. Teori tersebuat The
Great Man. Teori ini menyatakan bahwa seseorang yang dilahirkan sebagai
pemimpin dia akan menjadi pemimpin dengan mengabaikan apakan dia
mempunyai sifat atau tidak sebaigai seorang pemimpin. Teori berkeyakinan
bahwa pemimpin berasal dari kelas yang istimewa dan memegang gelar turun-
menurun.

Namun, ada juga teori yang berlawanan dengan teori The Great Man teori
perilaku ( behavior theory ) mengambarkan bahwa keberhasilan atau kegagalan
seseorang pemimpin itu tergantung dari prilakunnya. Teori prilaku disebuat
dengan teori sosial. Pemimpin harus disiapkan didik dan dibentuk, tidak
dilahirkan begitu saja( leaders art mode,note born ). Setiap orang bisa menjadi
pemimpin, melalui usaha-usaha persiapan dan pendidikan serta dorongan oleh
kemauan sendiri. Teori tidak menekankan pada sifat-sifat atau kualitas yang
harus dimiliki seseorang pemimpin tetapi memusatkan pada bagaimana cara
aktual pemimpin berprilaku dalam mempengaruhi oang lain dan hal ini di
pengaruhi oleh gaya kepemimpinan masing-masing.
Kepemimpinan itu sendiri adalah suatu sifat atau tindakan suatu pemimpin
dalam menjalan kan suatu perusahaan ataupun suatu organisasi, pemimpin dalam
suatu perusahaan itu sendiri memiliki karakter sendiri-sendiri sepeti,
kepemimpinan karismatik, kepemimpinan otoriter, kepemimpinan demokratis,
dan delegatif.

Banyak orang yang telah sungguh-sungguh agar kelak dapat menjadi


pemimpin, mereka menuntut ilmu setinggi mungkin. Belajar lebih banyak tentang
masyarakat dan dengan cara-cara mengorgani masa, bergabung dengan suatu
organisasi dengan harapan agar menjadi pemimpin dalam organisasi tersebut.
Sedangkan yang lain berusaha keras dengan meningkatkan prestasi dan
pengabdian pada tugas dengan demikian mereka kelak akan mendapat promosi
jabatan atau menjadi pemimpin.

Teori kepemimpinan ini sangat cocok dengan penerapan di Mebel Panti


Gebang. Pemangku jabatan pemimpin bukan ditetapkan berdasarkan garis
keturunan melaikan serangkaian seleksi yang panjang. Seleksi ini
mempertimbangkan latar belakang pendidikan, skill, pengalaman bekerja,
kepribadian, prestasi, maupun kecakapan dalam melakukan sebuah proses
kepemimpinan dan tidak luput dari kerja kerasnya yang bisa menciptakan Mebel
tersebuat.

Pada hakikatnya pemimpin dan kepemimpinya ini tidak bisa dipisahkan


dikarnakan mereka saling brhubungan satu dengan yang lain, pemimpin sendiri
adalah pemangku jabatan tertinggi disuatu organisasi. Sedangkan Kepemimpinan
itu sendiri prilaku seorang pemimpin yang dapat mempengaruhi orang lain,
ataupun seni memengaruhi prilaku manusia baik perorangan maupun kelompok.
Kepemimpinan tidak harus dibatasi dengan aturan-aturan atau tata krama
birokrasi. Kepemimpinan tidak harus diikat terjadi dalam suatu organisasi
melainkan kepemimpinan bisa terjadi dimana saja, asalkan seseorang
menunjukkan kemampuannya memengaruhi prilaku orang lain kearah
mencapainya suatu tujuan.
Kepemimpinan sangat dibutuhkan oleh manusia. Apalagi suatu organisasi
atau perusahaan akan berhasil atau gagal sebagian bersar akan ditentukan oleh
kepemimpinan. Pemimpin lah nanti yang akan bertanggung jawab atas kegagalan
pelaksanaan suatu pekerjaan. Hal inilah yang menjadikan posisi seorang
pemimpin sangat penting dalam suatu organisasi.

Suatu organisasi membutuhkan pimpinan yang dapat mengatur organisasi


yang efektif, yang mempunyai kemampuan dalam mempengaruhi prilaku anggota
atau karyawanya. Jadi, seseorang pemimpin suatu organisasi atau perusahaan akan
diakui eorang pemimpin apabila dia dapat memberi pengaruh dan mampu
mengarahkan karyawan atau bawahan ke arah tujuan organisasi.

Dalam organisasi, karyawan atau bawahan selalu tergantung kepada


pimpinan. Bila seorang pimpinan tidak memiliki suatu kemampuan dalam
memimpin suatu organisasi atau perusahaan, maka tugas-tugas yang dikerjakan
akan berantakan. Begitupun sebaliknya Apa bila seorang pimpinan mampu
megatur suatu organisasi atau perusahaan dengan baik, maka akan lebih mudah
untuk mencapai target yang sudah ditentukan. Namun karyawan atau bawahan
harus juga memiliki sumberdaya manusia yang cukup.

Sumber daya manusia dalam suatu perusahaan atau suatu organisasi


sendiri memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan suatu
perusahaan, karena suatu tujuan dalam suatu perusahaan atau organisasi itu sendiri
suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar dan baik itu tergantung pada
manusia itu sendiri, karena manusia itu perancang suatu rencana yang akan
dijalan kan oleh suatu organisasi dan peran utamanya adalah seseorang pemimpin
yang memiliki prilaku yang dapat mempengaruhi orang lain.

Kepemimpinan merupakan salah satu rumor dalam manajemen yang


masih cukup menarik untuk di perbincangkan hingga saat ini. Medi massa, baik
elektronik dan media cetak , sering kali menampilkan rumor dan pembicaraan
yang membahas seputar kepemimpinan,. Peran pemimpin disini sangat lah
penting bagi pencapaian misi dan visi suatu tujuan organisasi atau perusahaan.
Pemimpin dengan gaya kepemimpinannya memegang peran yang sangat
strategis dan menentukan dalam menjalankan roda organisasi atau peruahaan.
Menentukan kinerja suatu lembaga dan bahkan menentukan hidup dan mati dalam
suatu organisasi atau perusahaan. Merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat
dibuang atau diabaikan dalam suatu organisasi atau perusahaan dalam mencapai
tujuan yang ditentukan. Baik atau buruknya suatu perusahaan atau organisasi
banyak ditentukan oleh pemimpin dan kepemimpinannya yang dijalankan.

Para pesaing antar organisasi atau perusahaan di era modern kini


meningkat sangat pesat, sehingga sumber daya manusia di tuntut untuk terus-
menerus mampu mengembangkandiri secara proaktif. Sumber daya manusia harus
menjadi manusia-manusia yang tidak ada bosan-bosannya untuk belajar, manusia
yang terus belajar ini dapat meningkatkan skilnya dengan seiring perkembangan
zaman.

Sumber daya manusia ini dapat dikatakan masalah utama disetiap kegiatan
yang ada didalamnya. Karena suatu tujuan organisasi atau perusahaan agar
dapat dicapai dengan baik tergantung dari faktor manusia yang berperan dalam
merencanakan, melaksanakan dan serta mengendalikan suatu organisasi.
Pemimpin sendiri harus memiliki jiwa kepemimpinan yang sanggup mengatur
bawahan dan mengarah kan nya agar suatu tujuannya tercapai secara bersama-
sama.

Sebagai seorang pemimpin diharuskan dapat melakukan perencanaan,


pergerakan, serta pengawasan terhadap organisasi maupun kegiatan masyarakat.
Salah satu faktor yang turut serta menentukan keberhasilan kinerja karyawan
adalah kepemimpinan seorang pemimpin. Faktanya seorang pemimpin pasti akan
mengha dapi bawahan dengan berbagai sikap, karakter dan tingkah laku yang
berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, sesuai dengan sifat individu
manusia yang memiliki sifat, sikap, serta cara berfikir dan pandangan yang
berbeda.
Untuk itu Pimpinan Kantor di Mebel Gebang harus mempunyai sumber
daya manusia yang memiliki potensi kerja yang berkualitas agar semua
pergerakan juga tujuan dapat tercapai dengan baik mau dalam jangka panjang
ataupun jangka menengah berdasarkan peraturan UU.No 25 Tahun 2009.
Kehadiran dan ketepatan waktu pelayanan adalah bukti dari hasil kerja karyaan
juga sebagai tanggung jawab pimpinan dalam memimpim para karyawan pada
kantor di Mebel Gebang. Sumber daya yang berkualitas sangat penting dimiliki
oleh setiap organisasi termasuk di Mebel Gebang, karena sumber daya manusia
merupakan faktor yang sangat menentukan kemajuan suatu organisasi/instansi
yang berkualitas. Tidak ada suatu instansi yang dapat tumbuh dan berkembang
tanpa unsur manusia dengan kemampuan manajerial dan moralitas kerja yang
memadai. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan,
karena manusia menjadi perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan
organisasi.

Demikian juga masalah tentang kepemimpinan, sangat sulit mencari


pemimpin yang baik pada berbagai tingkatan. Orang pada zaman sekarang
cenderung mementingkan diri sendiri atau kurang perduli pada kepentingan orang
lain dan kepentingan lingkungan kerjanya yang berpengaruh pada kinerja suatu
karyawan. Melihat kecendrungan yang terjadi pada krisis memimpin ini juga
maka sewajibnya pemimpin menjalankan perannya dengan baik, sehingga
perannya tersebut bisa meningkatkan kinerja bawahannya. Krisis kepemimpinan
ini disebabkan karena tidak efektifnya pemimpin menjalankan perannya sebagai
pemimpin. Pemimpin zaman sekarang harus belajar menerima inisiatif dan tidak
egois, harus mempunyai pengetahuan mutakhir dan pemahamannya mengenai
berbagai soal yang menyangkut kepentingan orang-orang yang dipimpin. Mau
mendengarkan masukan dari bawahan, juga pemimpin itu harus memiliki
kredibilitas dan integritas, dapat bertahan, serta melanjutkan misi
kepemimpinannya. Kalau tidak, pemimpin itu hanya akan menjadi suatu karikatur
akan menjadi cermin atau bahan tertawaan dalam waktu kurun sejarah di kelak
dikemudian hari. organisasi dengan individu yang berbeda-beda, maka seorang
pemimpin harus benar – benar berkualitas agar dapat memimpin bawahannya
dengan baik sehingga produktivitas dan tujuan organisasi dapat dicapai secara
efektif dan efisien.

Pada UD Mebel Gebang ini sering terjadi hal seperti pembeli yang
semakin menurun dikarnakan pesaing semakin ketat, permintaan semakin
menurun. Disini seorang pemimpin berperan sangat penting dalam menghadapi
masalah itu semua, tetapi jangan terlalu berpegang sama pemimpin karyawan juga
harus turut membantu menghadapi itu semua karna. Seorang pemimpin ditunjuk
berdasarkan atas kemampuan dan pengetahuan serta pengalaman yang dimilki
sehingga dapat menggerakkan dan memotivasi karyawan atau bawahan yang ada
didalam perusahaan. Pemimpin dapat membuat dan melakukan suatu kebijakan-
kebijakan dalam memberikan apresiasi maupun sanksi terhadap kinerja suatu
karyawannya sehingga apa yang menjadi tujuan suatu organisasi atau perusahaan
dapat tercapai dengan baik. Dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan diatas, maka dapat


diidentifikasi Rumusan Masalah, sebagai berikut ;

1. Bagaimana peran Kepemimpin dalam meningkatkan kinerja karyawan di


UD Mebel Panti Gebang Kecematan Panti ?

1.3 Tujuan Penelitian

Suatu penelitian akan lebih terasa jika didalamnya terdapat tujuan dari
penelitian tersebut yang berfungsi sebagai gambaran tentang arah penelitian
yang ingin dicapai. Adapun tujuan dilakukan nya penelitian ini adalah sebagai
berikut;

1. Untuk mengetahui dan menganalisis peran kepemimpinan dalam


meningkatkan kinerja karyawan di UD Mebel Panti Gebang Kecematan
Panti .
1.4 Manfaat Penelitian
Sedangkan manfaat yang hendak dicapai dari penelitian yang dilaksanakan ini
adalah:
1. Secara teoritis, untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
peran kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja karyawan di UD
Mebel Panti Gebang Kecematan Panti.
2. Secara praktis, diharapkan hasil penelitian ini memberikan masukan bagi
UD Mebel Panti Gebang Kecematan Panti tentang proses kepemimpinan
dalam memengaruhi kinerja sebagai bahan pertibangan dalam
pengambilan kebijakan atau keputusan.
3. Secara akademis, Menambah refrensi bagi pengembang ilmu manajemen
khususnya jurusan Administrasi Bisnis di Stia Pembangunan Jember.
Melalui kajian Peranan Kepemimpinan dalam Meningkatkan Kinerja
Karyawan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Untuk melengkapi referensi dan pengembangan penelitian ini, peneliti


mempelajari penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang lain yang berkaitan
dengan fokus penelitian ini, sebagai bahan pertimbangan penelitian ini yaitu :

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Judul dan Peneliti Fokus Penelitian Metode Hasil
Analisis
1 Peran untuk mengetahui Deskriptif Hasil penelitian ini
Kepemimpinan serta memahami Kualitatif menunjukan bahwa
Dalam bagaimana Untuk penelitian mendapatkann
Meningkatkan mengetahui peran data yang objektif sesuai
Kinerja Pegawai Di kepemimpinan dengan sasaran untuk
Lapas Kelas IIb dalam mengetahui serta
Kotaagung meningkatkan memahami bagaimana
kinerja pegawai Untuk mengetahui peran
Peneliti: Lapas Kelas IIB kepemimpinan dalam
Ibrahim & Rahayu Kotaagung dan meningkatkan kinerja
(2022) mengetahui gaya pegawai Lapas Kelas IIB
kepemimpinan Kotaagung dan
yang diharapkan mengetahui gaya
pegawai dalam kepemimpinan yang
meningkatkan diharapkan pegawai
kinerja pegawai dalam meningkatkan
Lapas Kelas IIB kinerja pegawai Lapas
Kotaagung. Kelas IIB Kotaagung.
2 Peran Pemimpin untuk mengetahui Deskriptif Hasil penelitian ini
Dalam peran pribadi Kualitatif menunjukkan bahwa
Meningkatkan pemimpin dalam kepala Badan
Kinerja Pegawai meningkatkan Kepegawaian Daerah
Pada Badan kinerja pegawai, Kabupaten Mandailing
Kepegawaian untuk mengetahui Natal dalam menjalankan
Daerah Kabupaten peran peran pemimpin bersifat
Mandailing Natal pengambilan interpersonal yang diukur
keputusan berdasarkan figur sudah
Peneliti: pemimpin dalam cukup baik. Peran leader
Sihombing (2021) meningkatkan dijalankan dengan baik
No Judul dan Peneliti Fokus Penelitian Metode Hasil
Analisis
kinerja pegawai, oleh kepala Badan
Kepegawaian Daerah
Kabupaten Mandailing
Natal. Peran pemimpin
sebagai penghubung
sudah cukup baik
dilaksanakan oleh kepala
Badan Kepegawaian
Daerah Kabupaten
Mandailing Natal. Peran
entrepreneur dijalankan
dengan baik oleh kepala
Badan Kepegawaian
Daerah Kabupaten
Mandailing Natal.
Kepala Badan
Kepegawaian Daerah
Kabupaten Mandailing
Natal menjalankan peran
resource allocation.
Kepala Badan
Kepegawaian Daerah
Kabupaten Mandailing
Natal mampu
menjalankan peran
sebagai pemantau pada
setiap aktifitas.
3 Peran untuk mengetahui Deskriptif Hasil penelitian ini
Kepemimpinan peran Kualitatif menunjukkan bahwa
Dalam kepemimpinan Kemampuan pimpinan
Meningkatkan dalam dalam meningkatkan
Kinerja Pegawai meningkatkan kinerja pegawai sudah
Pada Dinas kinerja pegawai menunjukkan hasil yang
Kelautan Dan pada Dinas baik meskipun pegawai
Perikanan Kelautan dan masih membutuhkan
Kabupaten Biak Perikanan perhatian, motivasi, serta
Numfor pengawasan dari seorang
Peneliti: pimpinan.

Iriawan (2020)

Sumber: Jurnal Ilmiah


Persamaan dan perbedan Penelitian Terdahulu
Persamaan
 Dari penelitian tersebut memiliki persamaan yaitu data di analisis dengan
menggunakan sistem wawancara dari penelitian 1,2, dan 3 mereka semuan
menggunakan sistem wawancara.
Perbedaan ;
 Dari penelitian terdahulu diatas ada beberapa perbedaan sedikit
diantaranya yaitu Penelitian ke1 ini teknik yang digunakan dalam
wawancara ini hanya bagi responden yang memahami permasalan
tersebut. Penelitian ke2 ini wawancara yang di anjurkannya secara
tertutup. Penelitian ke3 wawancara yang di gunakan ini dengan iformasi
inisial IS.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Peran

Menurut Gibson dan ivancevich dan Donelly (1996), peran adalah seorang
yang harus berhubungan dengan dua sistem yang berbeda, biasanya organisasi dan
beberapa bagian dan lingkungan. Peran Yaitu apabila seseorang melaksanakan
hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, dia menjalankan suatu
peranan. Pembedaan antara kedudukan dengan peranan adalah untuk kepentingan
ilmu pengetahuan. Keduanya tak dapat dipisah-pisahkan karena yang satu
tergantung pada yang lain dan sebaliknya. Tak ada peranan tanpa kedudukan
ataupun kedudukan tanpa peranan (Soekanto, 2013: 212). Chinoy mengemukakan
pentingnya peranan karena ia mengatur perilaku seseorang, peranan menyebabkan
seseorang pada batas-batas tertentu dapat meramalkan perbuatan-perbuatan orang
lain. Orang yang bersangkutan akan dapat menyesuaikan perilaku sendiri dengan
perilaku orang-orang sekelompoknya. Peranan yang melekat pada diri seseorang
harus dibedakan dengan posisi dalam pergaulan kemasyarakatan. Posisi seseorang
dalam masyarakat merupakan unsur statis yang menunjukan tempat individu pada
organisasi masyarakat, peranan lebih banyak menunjukan pada fungsi,
penyesuaian diri, dan sebagai suatu proses. Jadi, seseorang menduduki suatu
posisi dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan (Soekanto, 2013: 213).

Suatu peranan mencakup paling sedikit tiga hal, yaitu :

1. Peranan adalah meliputi norma norma yang di hubungkan dengan posisi


atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini
merupakan rangkaian peraturan peraturan yang membimbing seseorang
dalam kehidupan kemasyarakatan.
2. Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh
individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
3. Peranan juga dapat di katakan sebagai perilaku individu yang penting bagi
struktur sosial (Widodo : 2006)

Maka, kesimpulannya bahwa peran itu adalah jika seseorang melaksanakan


hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya. Dalam suatu sistem
manajemen organisasi, peran pemimpin pemimpin merupakan ujung tombak
dalam keberhasilan suatu organisasi. Dimana seorang pemimpin bertanggung
jawab secara penuh terhadap kemajuan suatu organisasi yang dipimpinnya, maka
seorang pemimpin dituntut untuk memiliki keahlian serta visi kedepan dan
professional dalam menciptakan manajemen kinerja yang bisa membangkitkan
semangat para pegawainya atau bawahannya (Supriatna, 2016: 209).

2.2.2 Kepemimpinan

Menurut (Badeni, 2004:2) Leadership is activity of influensing people to


strive willing for mutual objective. Kepeninpinan adalah suatu proses
mempengaruhi aktivitas kelompok dalam upaya perumusan dan pencapaiaan
tujuan yang sudah ditetapkan. Kepemimpinan juga diartikan sebagai kemampuan
mempengaruhi berbagai strategi dan tujuan, kemampuan mempengaruhi
komitmen dan ketaatan terhadap tugas untuk mencapai tujuan bersama; dan
kemampuan mempengaruhi kelompok agar mengidentifikasi, memelihara dan
mengembangkan budaya organisasi. Unsur-unsur kepemimpinan menurut Stogdill
adalah:
1. Adanya keterlibatan anggota organisasi sebagai pengikut.
2. Distribusi kekuasaan di antara pemimpin dengan anggota organisasi.
3. Legitimasi diberikan kepada pengikut.
4. Pemimpin mempengaruhi pengikut melalui berbagai cara.

Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar


mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Kepemimpinan diartikan
sebagai kemampuan menggerakkan atau memotivasi sejumlah orang agar secara
serentak melakukan kegiatan yang sama dan terarah pada pencapaian tujuannya.
Kepemimpinan juga merupakan proses menggerakkan grup atau kelompok dalam
arah yang sama tanpa paksaan. Dari pengertian di atas, maka pemimpin pada
hakikatnya merupakan seorang yang mempunyai kemampuan untuk
menggerakkan orang lain sekaligus mampu mempengaruhi orang tersebut untuk
melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Kepemimpinan tidak harus diikat dalam satu oraganisasi tertentu,


melainkan kepemimpinan terjadi dimana saja, asalkan seseorang menunjukkan
kemampuannya memengaruhi prilaku orang lain ke arah tujuan tertentu.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas bahwa kepemimpinan adalah kegiata
untuk memengaruhi prilaku orang lain, atau seni memengaruhi prilaku
manusia, baik prorangan maupun kelompok. Di sini kepemimpinan tidak harus
dibatasi oleh aturan-aturan atau tata krama birokrasi.

2.2.3 Kinerja Karyawan

Pada dasarnya seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang


dibebankan kepadanya diharapkan untuk menunjukkan suatu performance yang
terbaik yang bisa ditunjukkan oleh pegawai tersebut, selain itu performance yang
ditunjukan oleh seorang pegawai tentu saja dipengaruhi oleh berbagai fakor yang
penting artinya bagi peningkatan hasil kerja yang menjadi tujuan dari organisasi
atau instansi dimana pegawai tersebut bekerja. Performance atau kinerja ini perlu
diukur oleh pimpinan agar dapat diketahui sampai sejauhmana perkembangan
kinerja dari seorang pegawai pada khususnya dan organisasi pada umumnya.
Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat
dengan tujuan strategi organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi
ekonomi menurut (Wibowo, 2010:2) hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang
atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing- masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral
maupun etika. Kinerja pegawai adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang
untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan
tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan. Dari pendapat di atas,
dapat dijelaskan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai baik
perserorangan maupun kelompok dalam suatu organisasi sesuai dengan
tanggungjawabnya masingmasing dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang
bersangkutan.

2.3 Kerangka Berpikir

Peranan Kepemimpinan

1. INTERPERSONAL ROLE
(PERANAN PRIBADI)
2. DECISION MAKING
(PERANAN PEMBUAT KEPUTUSAN)
3. INFORMATIONAL ROLE
(PERANAN SUMBER INFORMASI)

Kinerja Karyawan
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Tipe Penelitian


3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan
mengumpulkan data-data melalui observasi dan wawancara dan juga studi
pustaka. Untuk mendapatkan informasi yang akurat sesuai dengan penelitian yang
dilakukan. Menurut Sugiyono (2005: 21) menyatakan bahwa metode deskriptif
adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis
suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang
lebih luas.

3.1.2 Tipe Penelitian


Tipe penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif. Berdasarkan yang
diungkapkan oleh (Sugiyono, 2010:15). Metode penelitian kualitatif merupakan
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan
untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive,
teknik pengumpulan data dengan gabungan, analisis data bersifat
induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini ditujukan pada UD Mebel Gebang Kecamatan Panti, Penelitian
ini akan dilaksanakan pada 05 Maret 2023 – 05 Mei 2023 di Desa Gebang Kec.
Panti, Kab. Jember.

3.3 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data


3.3.1 Jenis Dan Sumber Data
1. Sumber data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil wawancara yang berisi
pertanyaan yang berkaitan dengan peranan pemimpin dalam meningkatkan
kedisiplinan pegawai, yang diperoleh dari informan penelitian
2. Sumber data sekunder
Data sekunder merupakan data pendukung penelitian yang diperoleh dari
hasil observasi dan dokumentasi, hasil dokumentasi berupa sejarah, struktur
organisasi, dan gambar berkaitan pelaksanaan kegiatan penelitian di UD
Mebel Gebang.

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah cara untuk memperoleh suatu kebenaran
terhadap hasil yang diperoleh dalam penelitian. Adapun pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan metode observasi, interview dan studi pustaka :

1. Observasi merupakan suatu metode pengumpulan data dengan minanjau


ataupun mengamati secara langsung objek yang diteliti. Observasi dalam
penelitian ini dilakukan dengan mengamati kegiatan dan aktifitas yang
dilakukan oleh UD Mebel Gebang Kec. Panti
2. Wawancara yaitu Wawancara yang diajukan sifatnya tertutup, sehingga
informan dapatmemberikan jawaban sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
dengan menjawab pertanyaan wawancara yang diajukan oleh penelitian pada
jawaban yang telah disediakan.
3. Dokumentasi merupakan pengumpulan data melalui dokumentasi
dimaksudkan untuk memperoleh data yang dapat mendukung penelitian, atau
sebagai pelengkap penelitian in.

3.4 Penentuan Informan


Informan adalah seseorang yang membantu peneliti dalam memberikan suatu
informasi terkait objek yang diteliti. Adapun teknik penentuan informan pada
penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel
dengan kriteria dan tujuan tertentu. Kriteria-kriteria sampel dalam penelitian ini
yaitu :

1. Pimpinan UD Mebel Gebang Kec. Panti


2. 7 Karyawan yang dirasa mampu memberikan informasi yang dibutuhkan
dalam penelitian ini.
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif merupakan upaya yang dilakukan dalam mengolah
suatu data yang telah didapatkan dari informan kemudian data yang telah
didapatkan tersebut dianalisis dengan tiga tahapan yaitu kondensasi, penyajian
data dan penarikan kesimpulan. Adapun teknik analisis yang dilakukan dalam
penelitian ini yaitu :

1. Kondensasi Data
Kondensasi data yaitu suatu proses penggabungan seluruh data yang ada
dalam penelitian dan diperlukan menjadi satu kesatuan sehingga data tersebut
dapat menjadi data yang lebih kuat lagi keberadaannya dan memudahkan
peneliti dalam mengelolanya lagi ke tahap berikutnya.

2. Penyajian Data
Penyajian data / data display merupakan data yang telah melalui proses
kondensasi, kategorisasi data dan penafsiran data kemudian langkah
berikutnya melakukan penyajian suatu data. Dalam penelitian kualitatif ini
ada berbagai tipe penyajian data yang dapat dilakukan yaitu dalam bentuk
uraian secara singkat, diagram maupun bentuk bagan. Adapun tujuan dari
penyajian data ini agar memudahkan dalam pemahaman dan juga dalam
perencanaan kerja.

3. Menarik Kesimpulan
Dalam hal ini kesimpulan dapat ditarik dengan didasarkan pada rumusan
masalah yang ada dengan memfokuskannya dengan lebih spesifik lagi. Hasil
analisis yang didapat nantinya menunjukkan sebuah jawaban dari suatu
persoalan dalam penelitian yang telah ditetapkan

3.6 Uji Keabsahan Data


Menurut Moleong (2006:324) keabsahan data pada dasarnya adalah suatu
hal penting dalam penelitian. Uji keabsahan data dilakukan guna menguji
keabsahaan data penelitian serta memastikan bahwa data-data penelitian yang
diperoleh benar-benar valid dan alamiah. Dalam penelitian ini menggunakan
triangulasi, secara sederhana triangulasi dapat dimaknai sebagai teknik
pemeriksaan keabsahan data penelitian. Triangulasi ada 3 macam yaitu triangulasi
metode/teknik, sumber dan waktu.

1. Triangulasi Metode/Teknik
Triangulasi Metode/Teknik dilakukan dengan cara membandingkan data yang
dihasilkan dari beberapa teknik yang beda, yang digunakan dalam penelitian.
Contoh, membandingkan data hasil observasi dengan hasil wawancara atau
data dokumentasi.
2. Triangulasi Sumber
Triangulasi Sumber merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang
dilakukan dengan cara membandingkan data yang diperoleh dari masing-
masing sumber. Dengan teknik inilah peneliti dapat memastikan data mana
yang benar dan dapat dipercaya, setelah melakukan perbandingan sumber.
3. Triangulasi Waktu
Triangulasi Waktu dilakukan dengan cara mengecek data dengan wawancara,
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.

Triangulasi yang dilakukan dengan mengetes keabsahan data yang telah


dilakukan dengan metode menguji data kepada sumber yang sama dengan
membandingkan hasil wawancara tehadap objek penelitian.

Adapun sumber yang dimaksud ialah Pimpinan PT. BPR ADY Jember
Cabang Rambipuji dan karyawan bagian operasional (Admin Keredit, CS,
Pembukuan), Kasie kredit dan AO (Account officer). Kemudian dari sumber
informan tersebut peneliti melakukan wawancara untuk menggali data yang
dibutuhkan dalam penelitian serta juga melakukan sebuah observasi untuk
memperkuatnya. Jika dalam pengetesan data mendapatkan hasil yang sama, maka
nantinya hasil dari data tersebut akan disepakati secara bersama dengan para pihak
terkait melalui kesimpulan. Namun jika hasil pengetesan mendapatkan hasil yang
berlainan, maka peneliti akan melaksanakan musyawarah atau diskusi lanjutan
kepada sumber-sumber yang terlibat dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA

Badeni.(2014). Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi. Bandung: Alfabeta


Wibowo.(2010). Manajemen Kinerja. Edisi Ketiga. Jakarta: Rajawali Pers
Kartono, Kartini. 2002. “Pemimpin dan kepemimpinan”. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada

You might also like