Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 13

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Teori Nyeri Lambung Menurut Medis Barat

2.1.1 Definisi Nyeri Lambung

1. Nyeri Lambung adalah proses inflamasi pada mukosa dan

submucosa lambung (Sudoyo, 2006).

2. Nyeri Lambung adalah peradangan permukaan mukosa lambung

yang akut dengan kerusakan kerusakan erosi. Erosi karena

perlukaan hanya pada bagian mukosa (Inayah, 2004).

3. Nyeri lambung adalah suatu peradangan mukosa lambung yang

bersifat akut, kronik, difus, atau local yang disebabkan oleh

bakteri atau obat-obatan (Price, 2005)

Maka dapat disimpulkan bahwa nyri lambung adalah

peradangan pada mukosa lambung dan submucosa lambung yang

bersifat secara akut, kronis, difus atau lokal akibat infeksi dan

bakteri, obat-obatan dan bahan iritan lain sehingga menyebabkan

kerusakan-kerusakan atau perlukaan yang menyebabkan erosi

pada lapisan-lapisan tersebut sehingga menimbukan keluhan

seperti rasa nyeri epigastrium, terasa penuh, terasa makanan naik

ke atas (refluk), kembung, mual, muntah dan sendawa sudah

dikenal sejak lama. Menurut para ahli, lebih dari 1/3 penderita

yang berobat ke praktek umum dan lebih dari ½ penderita di

klinik gastroenterologi datang dengan keluhan tersebut. Sebagian

5
penderita memang mempunyai kelainan organik yang nyata, baik

pada Saluran Cerna Bagian Atas (SCBA) maupun pada organ

lain. Biasanya bila penyakit dasar dapat diatasi keluhan Dispepsia

juga akan berkurang. Pada sebagian penderita walaupun telah

dilakukan pemeriksaan menyeluruh dengan laboratorium

penunjang endoskopi saluran cerna tetapi tidak terdapat kelainan.

2.1.2 Etiologi Nyeri Lambung

Gambar 2.1 Nyeri Lambung (Gastritis )

(bulelengkab.go.id/detail/artikel/penyakit)

Menurut (severance, 2010) penyebab dari Nyeri Lambung dibedakan

dengan klarifikasinya :

1. Nyeri Lambung akut

Merupakan kelainan-kelainan klinis yang menyebabkan

perubahan pada mukosa lambung antara lain ditemukan sel

inflamasi akut dan neutrophil, mukosa edema merah dan terjadi

erosi kecil dan pendarahan, jika terjadi berulang gastritis akut

dapat menyebabkan kronik.

6
2. Nyeri Lambung kronik

Nyeri Lambung kronik ditandai dengan atropi progesif epitel

kelenjar disetai hilangnya sel pariental dan chief cell lambung.

Dinding lambung menjadi tipis dan permukaan mukosa menjadi

rata.

2.1.3 Patofisiologi

Proses patofisiologis yang paling banyak dibicarakan dan

potensial berhubungan dengan gastritis fungsional adalah

hipersekresi asam lambung, infeksi Helicobacter pylori, dismotilitas

gastrointestinal, dan hipersensitivitas viseral.

1. Abnormalitas Motorik Gaster

Dengan studi Scintigraphic Nuklear dibuktikan lebih dari 50%

pasien Nyeri Lambung nonulkus mempunyai keterlambatan

pengosongan makanan dalam gaster. Demikian pula pada studi

monometrik didapatkan gangguan motilitas antrum postprandial.

2. Perubahan sensifitas gaster

Lebih 50% pasien Nyeri Lambung non ulkus menunjukkan

sensifitas terhadap distensi gasteratau intestinum, oleh karena itu

mungkin akibat: makanan yang sedikit mengiritasi seperti

makanan pedas, distensi udara, gangguan kontraksi gaster

intestinum atau distensi dini bagian Antrum postprandial dapat

menginduksi nyeri pada bagian ini.

7
3. Stres dan faktor psikososial

Beberapa studi mengatakan stres yang lama menyebabkan

perubahan aktifitas vagal, berakibat gangguan akomodasi dan

motilitas gaster

4. Sekresi asam lambung

Umumnya mempunyai tingkat sekresi asam lambung, baik sekresi

basal maupun dengan stimulasi pentagastrin, yang rata-rata

normal. Diduga adanya peningkatan sensitivitas mukosa lambung

terhadap asam yang menimbulkan rasa tidak enak diperut (Dilly,

2013).

2.1.4 Penegakan Diagnosis

Nyeri Lambung merupakan permasalahan diagnostik yang sulit

karena sifatnya yang non spesifik. Untuk mendapatkan uraian gejala-

gejala spesifik mengenai keluhan ini seperti sifat gangguan, frekuensi

serta waktu terjadinya, hubungan dengan makanan, dan keadaan

tertentu yang menyebabkan eksaserbasi atau kesembuhan harus

ditanyakan kepada pasien penderita Nyeri Lambung Gejala intestinal

yang menyertai mual dan muntah, kebiasaan buang air besar yang

abnormal, diare, melena, selera makan serta perubahan berat badan

harus diketahui dengan jelas untuk mencakup penilaian terhadap

kesehatan umum pasien.

8
2.1.5 Terapi

Ada penderita Nyeri Lambung pemberian antisida umumnya

dapat dianjurkan untuk mengurangi rasa sakit. Dianjurkan untuk

memberi antisida Mg.Al yang seimbang. Penggunaan antisida tunggal

Mg dapat menimbulkan diare, sebaliknya antisida aluminium dapat

menyebabkan konstipasi. Penggunaan antagonis H2 reseptor dapat

dipertimbangkan bila ada duodenitis atau tanda-tanda refluks

gastroesofageal pilihan yang ada adalah simetidin, ranitidine sedang

di luar negeri yang tergolong banyak adalah famotidine dan

omeprazol.

2.1.6 Tata Laksana

Setelah diagnosis Nyeri Lambung non ulser ditegakkan

penjelasan yang memadai akan membantu menenangkan penderita.

Keluhan mungkin hilang timbul, berlangsung dalam waktu lama,

sehingga rasa aman dapat membantu penderita agar cukup

toleran.Peraturan diit serta kebiasaan, harus disesuaikan secara

individual. Harus diusahakan agar gizi penderita tetap baik. Terapi

obat-obatan disesuaikan dengan keluhan yang paling dominan (Rani,

1990).

2.2 Nyeri Lambung menurut Chinese Medicine (CM)

2.2.1 Anatomi Lambung.

Lambung terletak dibawah diafragma sebagai lanjutan dari

oesophagus yang terletak didalam rongga dada dan meneruskan diri

9
ke usus kecil, bagian bagian lambung mempunyai bagian bagian dari

atas kebawah yang dinamakan shangwan (atas), zhongwan (tengah),

xiawan (bawah).

2.2.2 Fisiologi Lambung.

Fungsi lambung adalah menerima,mencerna dan mengolah

makanan minuman, fungsi itu memberi alasan mengapa lambung

mendapat julukan sebagai “Lautan makanan dan minuman”. Makanan

dan minuman yang sudah dicerna lambung disalurkan ke usus kecil,

kemudian jing dari makanan dan minuman disebarkan keseluruh

tubuh melalui limpa dengan demikian lambung dan limpa bekerja

sama dalam pengolahan dan transportasi serta transformasi makanan

dan minuman (Sim ,2011).

2.2.3 Penggolongan sindrom Nyeri Lambung

Menurut pandangan CM (Chinese Medicine), Nyeri lambung

atau nyeri daerah epigastrium ( nyeri ulu hati) disebabkan oleh

kebiasaan seperti pola hidup yang tidak sehat pada individu dengan

kondisi tubuh lemah. Nyeri ulu hati ditandai dengan nyeri pada bagian

tengah atas perut. Nyerinya dapat timbul secara mendadak juga dapat

secara perlahan-lahan, sifat nyerinya dapat berupa nyeri kembung,

nyeri samar-samar, nyeri bagai dipakar, nyeri kolik, nyeri bagai

ditusuk dam lain lainya. Penyebab nyeri lambung diuraikan sebagai

berikut :

1. Pola makan minum yang salah melukai Limpa Lambung.Fungsi

lambung adalah menampung dan mencerna makanan. Apabila

10
makan tidak teratur, terlalu kenyang atau terlalu lapar atau terlalu

banyak makan makanan asam. Berlemak, pedas, minuman keras

atau minuman obat-obatan yang dapat menganggu lambung, maka

hal tersebut akan melemahkan atau melukai lambung dan

menyebabkan nyeri.

2. Gangguan emosional misalnya depresi,marah dan kuatir dapat

mengakibatkan Qi hati stagnasi dan menganggu Lambung, Hati

merupakan organ yang bersifat keras, karena itu tidak mau ditekan.

Apabila terdapat berbagai macam emosi yang tidak tersalurkan,

maka dapat menyebabkan Qi dalam hati tidak lancar dan

menyebabkan fungsi hati terganggu dan menyerang ke lambung

(Sim ,2008)

3. Konsitusi Limpa Lambung defisiensi dan terserang faktor pathogen

dingin.Walaupun penyebab nyeri Lambung berbeda,namun

memiliki pathogenesis yang sama yaitu nyeri karena

stagnasi ,misalnya stagnasi karena makanan minuman stagnasi Qi,

atau stagnasi dingin. Melancarkan Qi Lambung, menguatkan

kondisi tubuh, memulihkan keseimbangan Yin-Yang tubuh (Gando,

2006).

2.2.4 Teknik Jin’s Three Needle untuk Nyeri Lambung

Menurut Jin’s Three Needlee Akupoin 3 titik Lambung ini

adalah Zhongwan ( RN 12) , Neiguan ( PC 6) dan Zusanli ( ST 36).

Akupoin ini digunakan untuk mengobati penyakit Lambung.

Zhongwan adalah titik akupoin lokal yang terletak didaerah Lambung

11
pada tubuh dan digunakan untuk mengobati Lambung ini juga

merupakan titik Mu meridian Yangming kaki Lambung dan

merupakan titik penting untuk pengobatan penyakit organ fu

Lambung. Neiguan ( PC 6) adalah titik Yin Wei dan didistribusikan di

Lambung, Jantung dan dada ,ia memiliki fungsi melegakan dada

mengerakan Qi dan menghentikan rasa sakit. Zusanli ( ST 36 ) adalah

memperbaiki Limpa Lambung , mengatur Qi,darah, daya tahan

tubuh ,mengatur makanan, mengatur usus kecil dan lambung,

transformasi phlegm.

Gambar Titik Akupunktur

1. Zhongwan ( RN 12)

- Letak : 4 cun di atas umbillicus.

- Cara penjaruman :  Tegak lurus sedalam 1 – 1,2  cun bisa moxa.

- Fungsi : Meningkatkan fungsi limpa lambung, mengatasi nyeri

lambung, meningkatkan nafsu makan.

- Iindikasi : Gastralgia, perut kembung, mual, vomitus, diare,

gangguan pencernaan, dysentri, konstipasi, hematemesis, berak

darah, gastritis akut typus, kelemahan mental.

- Keistimewaan : Titik Mu lambung. Titik dominan organ Fu, titik

pertemuan meridian Ren dengan Tay Yin Tangan, Shao Yang

tangan dan Yang Ming kaki.

12
Gambar 2.1 Lokasi Titik Zhongwan ( CV 12) ( Focks,2008)

2. Neiguan ( PC 6)

- Letak : 2 cun diatas pergelangan tangan, antara tendon m.palmaris

longus dan m. flexor carpiradialis.

- Cara penjaruman:  Tegak lurus sedalam 0,5 – 0,9  cun bisa moxa.

- Fungsi : Mengatur sirkulasi Qi, menenangkan Qi lambung yang

membalik, menenangkan jantung dan pikiran, meredakan nyeri,

melonggarkan dada.

- Indikasi : Angina pectoris, palpitasi, gastralgia, muntah, epilepsi,

gangguan mental, malaria dan kaku/baal jari tangan, insomnia,

tachicardia, cardialgia, demam tak berkeringat.

- Keistimewaan : Titik Luo meridian pericardium, titik induk

meridian Yin Wei.

13
Gambar 2.2 Lokasi Titik Zhongwan ( CV 12( Focks, 2008)

3. Zusanli ( ST 36)

- Letak : 3 cun dibawah patella, lateral 1 jari dari pundak anterior

tulang tibia pada otot tibialis anterior.

- Cara penjaruman :  Tegak lurus sedalam 0,5 – 1,3 cun bisa moxa.

- Fungsi : Menghilangkan penyumbatan meridian, memperkuat daya

tahan tubuh, mengusir fakt pathogen, mengatur Qi dan Xue,

meningkatkan fungsi limpa lambung.

- Indikasi : Nyeri pada perut, gastroenteritis, diarrhe, gangguan

gastrointestinal, hypertensi, malaise, fattigue, anemia, paralisis

extremitas sebelah bawah, oedema, vertigo, gangguan nyeri lutut.

- Keistimewaan : Titik He meridian lambung. Titik yang bersifat

roborantia (tonifikasi).

14
Gambar 2.3 Zusanli ( ST 36)( Focks, 2008).

2.2.5 Prinsip Terapi Nyeri Lambung Menurut CM ( Chinese Medicine)

1. Stagnasi makanan dan minuman

a. Gejala dan tanda : Epigastrium nyeri penuh , menolak tekanan,

bersendawa bau busuk , bila makan nyeri bertambah atau muntah

makanan tak tercerna, nyeri berkurang apabila setelah muntah ,

BAB tidak lancar , selaput lidah tebal lengket, nadi licin.

b. Prinsip dan cara terapi : Kuatkan limpa, hilangkan hambatan atau

bendungan makan minum di lambung (Retensi), mendorong makan

minum yang terhambat dan menyubat menjadi lancar.

c. Titik akupunktur: Zhongwan (RN 12), Neiguan (PC 6), Zusanli

(ST 36), Zhangmen ( LR 13 ), Neiting ( ST 44 ).

d. Analisis titik : Zhangmen dan Neiting dapat memacu pencernaan,

menghilangkan kembung.

15
2. Limpa lambung defiensi dingin

a. Gejala dan tanda : Gejalanya yang Qi lemah pathogen dingin

menyerang Lambung meliputi nyeri mendadak dan nyeri tertusuk

pada Lambung, suka dihangati, tidak berkeringat, adanya rasa

senang hangat benci dingin,faeces lembek muntah cairan bening,

senang minum hangat tetapi mulut tidak haus, lidah pucat ,selaput

lidah berwarna putih, nadi lemah lambat juga menandakan Jiao

tengah defisiensi dingin.

b. Prinsip dan cara terapi : Buang dingin hentikan nyeri dan panasi

dengan moksa.

c. Titik Akupunktur: Zhongwan (RN 12), Neiguan (PC 6), Zusanli

(ST 36), Shenque (CV 8), Qihai ( CV 6 ), Pi Shu ( BL 20 ) ,

Gongsun ( SP 4 ).

d. Analisis Titik : Gongsun, Pi Shu dengan terapi moksibasi, untuk

menguatkan Limpa ,meregulasi Lambung dan eliminasi dingin

menhilangkan nyeri, Qihai dengan moksibasi alas jahe, sangat

cocok untuk penderita defisiensi dingin kronis, karena jahe

berkhasiat menghangatkan Jiao tengah, sedangkan moksa juga

berkhasiat menghangatkan, melancarkan dan analgesia.

3. Stagnasi Qi Hati menganggu Lambung

a. Gejala dan Tanda : Situasi hati yang kurang baik atau gangguan

emosional yang terlalu lama atau tidak terselesaikan, maka

menganggu lambung maka timbul nyeri lambung, daerah

hypokondrium tempat hati berada ,maka nyeri kembung menjalar

16
sampai kedaerah tersebut, Qi lambung ternganggu tidak dapat turun

berbalik naik, maka bersendawa berkali kali atau mual muntah dan

BAB tidak lancar, sering tarik nafas panjang, makan sedikit,

anoreksia, sendawa, muntah mengeluarkan rasa asam, BAB tidak

lancar, selaput lidah tipis berwarna putih kuning, nadi senar

b. Prinsip dan Cara Terapi: Lancarkan Qi hati .

c. Titik Akupunktur: Zhongwan (RN 12), Neiguan (PC 6), Zusanli

(ST 36), Qimen (LR 14) , Taichong (LR 3).

d. Analisis titik : Qimen ( LR 14 ) untuk melancarkan Qi hati ,

menghilangkan kembung dan analgesia.

17

You might also like