Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

LEMBAR JAWAB UJIAN TENGAH SEMESTER

NAMA : Muhamad Akbar


NIM : 224110302073
KELAS : 2 HKI B
MATA KULIAH : Ulumul Hadist

1. Dalam praktik pengamalan sunnah Rasulullah saw, emang terkadang terjadi perbedaan
interpretasi antara para ulama atau pengikutnya. Perbedaan ini bisa terjadi karena adanya
variasi dalam interpretasi hadis atau karena perbedaan dalam lingkup budaya, tradisi, dan
cara pandang. Tapi tidak semua perbedaan interpretasi mengarah pada bid'ah. Praktek
yang dianggap sebagai sunnah oleh satu kelompok mungkin tidak dianggap sebagai
sunnah oleh kelompok lain, tetapi masih sahih dan dapat dipraktikkan tanpa dianggap
sebagai bid'ah. Oleh karena itu, diperlukan kajian yang teliti terhadap sumber-sumber
hukum Islam untuk memastikan bahwa praktik yang dilakukan berdasarkan sunnah dan
tidak terjerumus pada bid'ah. Dalam hal ini, peran para ulama dan ahli hadis sangat
penting untuk memastikan bahwa praktik yang dilakukan didasarkan pada sumber-
sumber hukum Islam yang sahih. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk merujuk pada
pandangan dan fatwa dari para ulama yang terpercaya dan berkompeten dalam bidang
ilmu agama Islam untuk memastikan bahwa praktik yang dilakukan sesuai dengan
sunnah dan tidak terjerumus pada bid'ah.
2. Menurut pendapat saya meskipun banyak hadis yang telah ditransmisikan, tidak semua
relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengenai hal tersebut ketika
dilihat dari aspek keterikatan Sunnah maka kasus tersebut masuk kedalam Hadist Ghairu
Tasyri’iyah, karena memakai gamis itu termasuk sunnah yang bersifat tidak mengikat
sehingga tidak harus diikuti oleh semua umat muslim dalam kehidupan sehari hari, jika
kita ingin mengikuti nabi memakai gamis itu boleh boleh saja namun tidak ditekankan
memakainya karena menurut saya nabi memakai gamis itu karena ya mungkin budaya
arab itu seperti itu terus dilihat dari cuaca di arab kan panas jadi mungkin masyarakat
arab memakai gamis itu untuk mengurangi rasa panas akibat teriknya matahari. Point
pentingnya itukan yang penting menutup aurat, mau kita berpakaian seperti nabi
memakai gamis atau tidak yang penting itukan menutup aurat, kita juga hidup di
Indonesia tentu budayanya juga berbeda dengan budaya Arab. Meskipun banyak hadis
yang menganjurkan untuk berpakaian sopan dan syar'i, namun tidak ada hadis yang
secara spesifik mengatur model atau gaya pakaian tertentu.
3. Kelompok inkarussunnah merupakan kelompok yang menolak ajaran-ajaran dan praktik-
praktik dalam Islam yang didasarkan pada Hadis Nabi. Berikut argumen saya untuk
menyanggah pandangan kelompok ini:

1. Hadis Nabi merupakan sumber penting dalam memahami ajaran Islam. Karena Hadis
adalah perkataan, perbuatan, dan pendapat Nabi Muhammad SAW yang menjadi
pedoman bagi umat Islam dalam menjalankan ajaran agama. Oleh karena itu, Hadis Nabi
menjadi salah satu sumber penting dalam memahami ajaran Islam secara lengkap dan
detail. Tanpa hadis, banyak praktik-praktik dan ajaran Islam yang tidak dapat dipahami
dengan benar dan dapat menyebabkan kesalahpahaman dalam menjalankan ajaran
agama.
2. Hadis Nabi itu tidak hanya dipelajari secara langsung dari kitab-kitab hadis, tetapi juga
melalui proses penelitian dan verifikasi oleh para ulama hadis yang memiliki
kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang ini. Proses penelitian hadis melibatkan
pengumpulan, analisis, dan evaluasi hadis dengan menggunakan kriteria-kriteria ilmiah
yang ketat, sehingga hadis yang diterima dan dijadikan sebagai rujukan ajaran Islam
telah melalui proses seleksi yang ketat dan teruji kebenarannya. Jadi tidak sembarangan
tetapi telah melewati proses yang sangat rumit.
3. Penolakan terhadap Hadis Nabi dapat membawa dampak buruk pada keberlangsungan
ajaran Islam. Hadis Nabi merupakan salah satu sumber penting dalam memahami ajaran
Islam dan diakui oleh mayoritas umat Muslim di seluruh dunia. Penolakan terhadap
hadis dapat memicu perpecahan dan ketidakharmonisan dalam umat Islam, serta dapat
membawa dampak buruk pada keberlangsungan ajaran Islam itu sendiri. Oleh karena itu,
penting bagi umat Islam untuk memahami dan menerima hadis sebagai salah satu sumber
ajaran agama yang sahih dan terpercaya.
4. a. Memang benar bahwa proses transmisi hadis dari zaman Rosululloh saw hingga
terbukukan melewati filterisasi yang ketat dan menunjukkan ketatnya penjagaan kualitas
hadis. Namun, juga benar bahwa keseluruhan hadis yang tercatat tidak selalu
memberikan detail hidup Nabi Muhammad saw secara lengkap. Ini disebabkan karena
banyak hadis ditransmisikan oleh orang-orang yang tidak melibatkan Nabi Muhammad
secara langsung, tetapi diwariskan secara turun temurun melalui tradisi lisan dan bukan
ditulis langsung oleh Nabi Muhammad saw. Meskipun sejarah juga dapat memberikan
gambaran tentang kehidupan Nabi Muhammad saw, namun hadis tetap merupakan
sumber ajaran Islam. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa keaslian hadis dan
sumber-sumbernya untuk memastikan bahwa hadis tersebut benar-benar berasal dari
Nabi Muhammad saw dan bukan dari sumber yang tidak dapat dipercaya.
b. Dalam proses transmisi hadis, human error memang dapat terjadi, termasuk dalam
penangkapan hadis dan pemahaman yang berbeda-beda. Oleh karena itu, para ulama
hadis melakukan filterisasi ketat dalam mengevaluasi hadis. Selain itu, para ulama hadis
juga memeriksa periwayatan hadis dan mencari tahu apakah hadis tersebut dapat
dipercaya atau tidak. Para ulama hadis mengembangkan kriteria ilmiah untuk
mengevaluasi hadis, seperti periwayatan yang bersambung, kesesuaian dengan Al-Quran
dan hadis lain, serta kelayakan sanad atau periwayat. Dalam hal ini, penting untuk
memeriksa setiap hadis secara individu dan mengevaluasi kriteria ilmiahnya untuk
memastikan keasliannya. Oleh karena itu, meskipun terdapat human error dalam proses
transmisi hadis, tidak semua hadis dengan periwayatan seperti ini dapat dikatakan cacat
atau tidak dapat dipercaya.

You might also like