Professional Documents
Culture Documents
LP Bayi Balita - Ai Sriyanti
LP Bayi Balita - Ai Sriyanti
DISUSUN OLEH :
NAMA : AI SRIYANTI
NPM : 1590122037
Oleh :
NAMA : AI SRIYANTI
NIM : 1590122037
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat
Stase Bayi, balita dan anak prasekolah dengan judul “Asuhan Kebidanan pada
Bayi Dengan Diaper rash.” Penyusunan Laporan Pendahuluan Bayi Balita dan
Anak prasekolah ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak,
untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Yang
Terhormat :
2. Asri Aprilia Rohman, S.Kep, Ners., M.Kes selaku Wakil Dekan I Fakultas
3. Hj. Tika Sastraprawira, dr., M.Kes selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu
4. Dini Nurbaeti Zen, S.Kep, Ners., M.Kep selaku Wakil Dekan III Fakultas
Universitas Galuh
Teti
ii
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu
Bayi Balita dan Anak prasekolah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
ini .
Akhir kata, semoga laporan pendahuluan stase Bayi Balita dan Anak
Wassalamu’alaikum Wr.
Ciamis, 2023
Penulis
iii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………… i
Kata Pengantar…………………………………………………………….. ii
Daftar Isi…………………………………………………………………… iv
A. Etiologi……………………………………………...................................... 1
C. Patofisiologis………………………………………………………………... 3
D. Pengkajian………………………………………......................................... 9
F. Perencanaan……………………………………………………………….. 9
G. Implementasi………………………………………………………………... 10
H. Evaluasi…………………………………………………………………….. 10
Daftar Pustaka
iv
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI DENGAN DIAPER RASH
Diaper rash adalah ruam popok yaitu akibat dari kontak yang terus
Ruam popok adalah radang/infeksi kulit disekitar area popok seperti paha
dan pantat pada bayi, yang umumnya disebabkan terpaparnya kulit bayi pada
zat amonia yang terkandung dalam urin atau feces bayi dalam jangka waktu
yang lama.
Area popok pada bayi tak dapat dihindari akan bersentuhan dengan
Ruam popok ialah kondisi iritasi yang terjadi pada bagian tubuh bayi
yang tertutup popok. Luka memerah yang terdapat pada beberapa bagian tubuh
bayi ini amat mengganggu pertumbuhan sang buah hati jika tak ditindak
lanjuti.
Ruam popok merupakan ruam kemerahan pada kulit bayi. Sebagian besar
ruam popok terjadi dibagian pantat atau pinggang bayi. Kontak berkepanjangan
dengan urin dan feces merupakan salah satu penyebab utama munculnya
ruam popok. Ruam bisa semakin parah jika terjadi gesekan antara kulit bayi
dengan popok.
1
Ruam popok dapat berupa ruam di area popok. Pada kasus yang ringan,
dapat membuat kulit bayi menjadi merah. Pada kasus yang lebih berat,
mungkin
1
menimbulkan rasa sakit. Kasus ringan dapat hilang 3-4 hari tanpa pengobatan
Dengan ciri-ciri kulit di area popok terlihat merah, bengkak dan meradang
pada bagian bokong, paha, dan alat kelamin, dan pada kasus tertentu timbul
jerawat. Ruam popok akan mebuat iritasi bayi dan jika tidak ditangani akan
Beberapa gejala ruam popok lainnya adalah bayi merasa tidak nyaman, menangis
yangringan sampai dengan yang berat. Secara klinis dapat terlihat sebagai
berikut:
1) Gejala-gejala yang biasa ditemukan pada diaper rush oleh kontak dengan
iritan yaitu kemerahan yang meluas, berkilat, kadang mirip luka bakar,
timbul bintil-bintil merah, lecet atau luka bersisik, kadang basah dan
bengkak pada daerah yang paling lama kontak dengan popok, seperti pada
2) Gejala yang terjadi akibat gesekan yang berulang pada tepi popok, yaitu
bercak kemerahan yang membentuk garis di tepi batas popok pada paha dan
perut.
bercak atau bintil kemerahan berwarna merah terang, basah dengan lecet-
lecet pada selaput lendir anus dan kulit sekitar anus, lesi berbatas tegas dan
2
Gejala diaper rash bervariasi mulai dari yang ringan sampai dengan yang
1) Pada tahap dini, ruam dapat berupa eritema atau kemerahan pada kulit di
daerah popok yang bersifat terbatas dan disertai dengan adanya lecet-lecet
2) Pada derajat sedang dapat berupa kemerahan dengan atau tanpa adanya
bintil- bintil yang tersusun seperti satelit, disertai dengan lecet-lecet pada
permukaan yang luas. Biasanya disertai dengan rasa nyeri dan rasa tidak
nyaman di kulit.
3) Pada kondisi yang cukup parah dapat ditemukan adanya kemerahan yang
disertai bintil-bintil, bernanah dan meliputi daerah kulit yang lebih luas.
4) Bayi atau anak dengan kelainan itu dapat menjadi rewel akibat adanya rasa
nyeri yang ditimbulkan akibat ruam, terutama pada waktu buang air kecil
atau besar.
Gambar 1
C. Patofisiologi
3
Penyebabnya bisa karena kebersihannya tidak terjaga, sering buang air,
3
a. Ruam yang memang disebabkan penggunaan popok, termasuk iritasi kulit,
biang keringet dan infeksi jamur candida albicans yang berasal dari
kotoran.
b. Ruam yang terjadi di area popok dan ditempat lain, tetapi diperparah
c. Ruam popok yang terjadi di area popok tetapi tidak berkaitan dengan
penggunaan popok, tetapi akibat infeksi kulit akibat bakteri, kelainan daya
Penyebab ruam popok dapat dilacak dari sejumlah sumber, antara lain :
Terlalu lama terpapar urin/tinja dapat mengiritasi kulit bayi yang sensitif.
Bayi yang baru lahir dapat mengeluarkan urin 20 kali dalam 24 jam.
Frekuensi ini berkurang menjadi rata-rata 7 kali dalam 24 jam pada usia 12
bulan. Adanya kerja enzim di feses yaitu enzim protease dan lipase yang
atau alkali pH urin, semakin rentan bayi untuk mengalami ruam popok.
langsung.
2) Gesekan
Penggunaan popok atau pakaian yang ketat akan membuat kulit lebih
kulit dan popok merupakan faktor yang penting dalam beberapa kasus
4
ruam popok. Hal ini yang sering terkena ruam popok yaitu di tempat yang
paling sering
4
terjadi gesekan, misalnya pada permukaan dalam paha, permukaan genital,
Ketika bayi mulai makan makanan padat, tekstur, dan komposisi tinja
Bayi yang mendapat ASI dapat mengalami ruam popok akibat makanan
Infeksi kulit yang ringan dapat menyebar ke area lain. Area tubuh yang
tertutup popok, pantat, perut, dan kelamin, menjadi tempat ideal bagi
kulit dan timbul bintik-bintik merah di sekitar lipatan. Infeksi jamur yang
paling sering adalah Candida sp. Candida dapat hidup dilingkungan mana
saja, dan dapat berkembang biak di daerah yang hangat serta lembab
terdapat pada bayi-bayi dan batita- batita yang tidak terjaga kebersihan
dan kekeringannya
6) Kulit sensitif
Bayi dengan kondisi kulit tertentu seperti dermatitis atau aksim, lebih besar
kemungkinan terkena ruam popok. Kulit yang teriritasi dermatitis dan eksim
5
memengaruhi area di luar area popok.
7) Penggunaan antibiotik
Infeksi dapat terjadi bila tidak ada keseimbangan di antara kedua bakteri
tersebut. Hal ini dapat terjadi bila bayi mengonsumsi antibiotik atau
Lebih dari separuh bayi umur 4-15 bulan mengalami ruam popok
makanan tertentu. Bayi yang mulai makan makanan padat, tekstur dan
popok.
: Buah dan jus jeruk, Tomat dan produk berbahan dasar tomat, Strawberi,
Ruam popok juga dapat terjadi karena sensitif terhadap protein pada
makanan tersebut. Ruam popok juga dapat dipicu oleh seringnya keluar
6
buang air besar. Oleh karena itu, hindarkanlah si kecil dari makanan yang
6
misalnya susu sapi, produk susu olahan, jus apel, jus ceri, aprikot, dan
plum.
biogenik (kuman dalam urine dan feses), tetapi penyebab diaper rash /
tertutup oleh popok oleh karena itu, cara pemakaian popok yang tidak
pampers bayi). Bahan yang digunakan pada popok ini bukan bahan
tenunan tetapi bahan yang dilapisi dengan lembaran yang tahan air
plastik.
terbuat dari katun). Diaper rash banyak ditemui pada bayi yang
antara popok kertas dengan kulit bayi serta dengan urin dan feses,
c) Tidak segera mengganti popok setelah bayi atau balita buang air
7
sehingga
7
d) aktivitas enzim yang ada pada feses akan meningkat dan akhirnya
a. Kelembapan kulit
lembab akan lebih mudah dilalui oleh bahan- bahan yang dapat
maupun kuman. Selain itu, kulit yang lembab juga lebih rentan
pemakaian popok yang ketat atau yang ditutup oleh celana plastik.
diatas, amonia yang terbentuk dari urin dan enzim yang berasal dari
bayi yang minum air susu ibu lebih sedikit yang menderita eksim
kulit dalam jumlah sedikit. Pada keadaan kulit yang hangat dan
8
lembab antara lain karena pemakaian popok, jamur tersebut akan
tubuh lebih
8
cepat menjadi lebih banyak sehingga dapat menyebabkan radang
staphylococcus aureus.
D. Pengkajian
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien untuk
memperoleh data dilakukan dengan cara : Pertama yaitu anamnesis, dimana akan
didapatkan data subjektif dari pasien seperti mengatakan bayinya rewel, terdapat
bercak merah di bokong. Kedua, yaitu akan didapatkan data objektif dengan
Puskesmas Cipatujah di dapat bayi dengan ruam popok/diaper rash, maka dapat
diambil rumusan masalah sebagai berikut “Apakah asuhan yang diberikan pada
F. Perencanaan
diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau diadaptasi. Setiap rencana
9
asuhan harus disertai oleh klien dan bidan agar dapat melaksanakan dengan efektif
9
Adapun rencana asuhan dalam mengatasi laporan kasus calon pengantin
1. Melakukan konseling
pemeriksaan fisik
3. Penyuluhan
G. Implementasi
Melaksanakan rencana tindakan serta efisiensi dan menjamin rasa aman klien.
Implementasi dapat dikerjakan keseluruhan oleh bidan ataupun bekerja sama dengan
kesehatan lain. Bidan harus melakukan implementasi yang efisien dan akan mengurangi
waktu perawatan serta akan meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan klien (Jannah,
2012).
1. Pemeriksaan fisik
3. Penyuluhan
H. Evaluasi
kepada klien. Pada tahap evaluasi ini bidan harus melakukan pengamatan dan
seluruhnya, sebagian telah dipecahkan atau mungkin timbul masalah baru. Pada
10
asuhan kebidanan benar-benar diaksanakan maka kondisi pasen membaik,
keluhan pasen berkurang sehingga masalah pada bayi dengan diaper rash teratasi.
pasien, keluarga pasien, dan tim kesehatan yang mencatat tentang hasil
pemeriksaan, prosedur pengobatan pada pasien dan pendidikan kepada pasien, serta
respon pasien tehadap semua kegiatan yang dilakukan. Alur berfikir bidan dalam
menghadapi klien meliputi 7 langkah. Untuk mengetahui apa yang telah dilakukan
laboratorium, dan uji diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus
a. Diagnosis/Masalah
pada asuhan tahap berikutnya, dan atau pada evaluasi hari berikutnya. Karena
11
pada kasus ini memerlukan asuhan yang diberikan setiap harinya sampai ibu
benar-benar sembuh.
11
J. Tanda Tangan
Pembimbing Akademik
12
DAFTAR PUSTAKA
Frilasari, Heni. 2016. Derajat Diaper Rash pada usia 0-12 bulan di RSUD
Wahidin Sudiro Husodo. Mojokerto: Surya
Bunda. Noordiati. 2018. Asuhan kebidanan, neonatus, bayi, balita dan anak
prasekolah. Malang: Wineka media
Royda, D. 2017. Jurnal Hubungan personal hygiene dengan kejadian diaper rash
pada bayi (Doctoral dissertation, STIKES Insan Cendekia Medika
Jombang)
Ullya. 2017. Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Hubungan Antara Pengetahuan
Dan Perilaku Ibu Dalam Pemakaian Disposable Diapers Pada Bayi Dan
Batita Dengan Kejadian Ruam Popok”. Jurnal Program Studi
Kedokteeran, Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro.