Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

PERAN MANAJERIAL KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN

KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN DI MADRASAH TSANAWIYAH


NEGERI 8 CIREBON
THE ROLE MANAGERIAL OF HEADMASTER IN IMPROVING THE
PERFORMANCE OF EDUCATION PERSONNEL AT ISLAMIC JUNIOR HIGH
SCHOOL 8 CIREBON

Rismawati, Asep Kurniawan, Mukhlisoh


Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon
E-mail: rismawati@mail.syekhnurjati.ac.id, asepkurniawan@syehknurjati.ac.id,
mukhlisoh@syekhnurjati.ac.id

ABSTRAK
Manajerial kepala madrasah merupakan hal yang harus dilakukan secara terencana, sehingga
dapat meningkatkan kompetensi dan keterampilannya dalam melaksanakan tugas untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional, karena tercapainya tujuan pendidikan tidak pernah
terlepas dari peran manajerial kepala madrasah. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan
manajerial kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja tenaga kependidikan di Madrsah
Tsanawiyah Negeri (MTsN) 8 Cirebon. Pendekatan penelitian ini ditempuh dengan
menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara
mendalam, observasi mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukan bahwa (1) manajerial kepala madrasah dalam menyusun program perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan sudah dilaksanakan dengan cukup baik, (2)
Kinerja tenaga kependidikan sudah melaksanakan tugasnya dengan cukup baik.
Kata Kunci : Manajerial, Kepala Madrasah, Kinerja Tenaga Kependidikan

ABSTRACT
The role managerial of headmaster is something that must be done in a planned manner, so
as to improve his competence and skills in carrying out his duties to achieve national
education goals, because the achievement of educational goals is never separated from The
role managerial of headmaster. The purpose of this study was to describe The role
managerial of headmaster in improving the performance of education personnel at Islamic
junior high school 8 Cirebon. This research approach was taken by using qualitative
methods. Data collection techniques were carried out through in-depth interviews, in-depth
observations, and documentation. Data analysis techniques were carried out by collecting
data, reducing data, presenting data and drawing conclusions. The results showed that (1)
The managerial of headmaster in preparing the planning, organizing, implementing and
monitoring programs had were carried out quite well, (2) The performance of the education
staff was carried out their duties quite well.

Keywords: Managerial, Headmaster, Performance of education personnel

PENDAHULUAN
Sekolah adalah suatu organisasi di dengan baik oleh kepala sekolah selaku
bidang pendidikan yang harus dikelola pemimpin dan manajer di sekolah.
dengan baik. Sekolah akan dinilai oleh Sebagaimana (Sobri, 2016) menyatakan,
masyrakat tentang kualitas sekolah dari bahwa salah satu faktor kunci keberhasilan
bagaimana sekolah tersebut dikelola suatu sekolah adalah kepemimpinan kepala

1
sekolah. Sehingga dapat dikatakan sekolah Tenaga kependidikan harus
yang berhasil adalah sekolah yang mempunyai rasa tanggung jawab terhadap
dipimpin oleh kepala sekolah yang efektif. pekerjaannya. Hal ini berarti tenaga
Kepemimpinan sekolah sering kependidikan memiliki kemampuan
dideskripsikan sebagai komponen kunci (kompetensi) untuk menentukan tujuan,
sebuah sekolah yang baik, sekolah yang mempunyai pendidikan dan pengalaman
efektif, sekolah yang unggul, dan sekolah terhadap penyelesaian tugasnya. Tingkat
bertaraf internasional. Dengan demikian, keberhasilan yang dimaksud meliputi;
kepala sekolah harus memiliki keahlian kemampuan dan pengetahuan teknis untuk
dalam mengelola sekolah karena segala melaksanakan tugas dan rasa percaya diri
sumber daya yang ada di sekolah baik sendiri (Rahmi, 2019). Hal demikian juga
materi ataupun non materi akan sia-sia disampaikan oleh (Mukhlisoh, 2018).
apabila tidak dikelola dengan baik Fakta di lapangan yang peneliti
(Bafadal I. , 2016). temukan, bahwasanya tenaga kependidikan
Kepala sekolah memiliki peranan di MTs Negeri 8 Cirebon masih kurang
yang sangat mempengaruhi dalam dalam bertanggungjawab atas tugas-tugas
mengkoordinasikan, menggerakan, dan yang sudah menjadi tanggungjawabnya,
menyerasikan semua sumber daya sehingga tenaga kependidikan tersebut ada
pendidikan yang tersedia di sekolah. yang belum melaksanakan ketentuan dan
Kepemimpinan kepala sekolah merupakan peraturan yang ada di sekolah, hal ini
salah satu faktor yang dapat mendorong dilihat pada jam kerja sedang berlangsung
sekolah untuk dapat mewujudkan visi, tenaga kependidikan menggunakan waktu
misi, tujuan dan sasaran sekolahnya kerja dengan berbagai macam kegiatan di
melalui program-program yang luar pekerjaan.
dilaksanakan secara terencana dan Keseluruhan proses keterampilan
bertahap. Kepala sekolah dituntut bekerja sama dengan memanfaatkan dan
mempunyai kemampuan manajemen dan memberdayakan segala sumber yang
kepemimpinan yang memadai agar mampu tersedia melalui aktivitas perencanaan,
mengambil inisiatif dan prakarsa untuk pengorganisasian, pengendalian,
meningkatkan mutu sekolah, sebagaimana penggerakan, pemotivasian, penyusunan
(Danim, 2012) mengemukakan bahwa: kepegawaian, pengawasan dan supervisi,
Kepala sekolah bertanggungjawab serta penilaian untuk mewujudkan sistem
menjaga dan memotivasi guru, peserta pendidikan yang efektif dan efisien dan
didik, dan staf administrasi sekolah agar berkualitas (Engkoswara K. , 2012).
mau dan mampu melaksanakan ketentuan Berdasarkan hasil pengamatan
dan peraturan yang berlaku di sekolah. Di peneliti selama 40 hari di MTs Negeri 8
sinilah esensi bahwa kepala sekolah harus Cirebon kepala sekolah sudah menguasai
mampu menjalankan peran kepala sekolah keterampilan administrasi secara
dan kemampuannya di bidang manajemen menyeluruh dilihat dari keseharian kepala
sekolah. sekolah dari pengawasan atau
Tugas tenaga kependidikan diatur pengkontrolan terhadap pekerjaan tenaga
dalam Pasal 39 Undang-undang Nomor 20 kependidikan, akan tetapi tenaga
Tahun 2004 tentang Sistem pendidikan kependidikan kurang bertanggung jawab
Nasional, bahwa: Tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugasnya, akibatnya
bertugas atau bertanggungjawab dalam pekerjaan yang seharusnya dikerjakan
melaksanakan administrasi, pengelolaan, tepat waktu terhambat. Sehingga hal itu
pengembangan, pengawasan, dan menjadi salah satu penghambat untuk
pelayanan teknis untuk menunjang proses mewujudkan sistem pendidikan yang
pendidikan pada satuan pendidikan. efektif efisien dan berkualitas.

2
MTs Negeri 8 Cirebon merupakan pekerjaan. Manajemen telah
sekolah favorit di kalangan masyarakat memungkinkan kita untuk mengurangi
sekitar. Semestinya dengan menjadi hambatan-hambatan dalam rangka
sekolah favorit tenaga kependidikan pencapaian suatu tujuan (Kurniawan,
sekolah harus menguasai secara 2017).
keseluruhan keterampilan-keterampilan Manajemen pendidikan merupakan
yang penting untuk melaksanakan proses proses pengembangan kegiatan kerjasama
manajemen sekolah dan memberikan sekelompok orang untuk mencapai tujuan
pelayanan pendidikan dengan baik. pendidikan yang telah ditetapkan. Proses
Dari permasalahan tersebut menjadi pengendalian kegiatan kelompok tersebut
penghambat proses pendidikan jika tenaga mencakup perencanaan (planning),
kependidikan tidak profesional dalam pengorganisasian (organizing),
kinerjanya sedangkan kepala sekolah penggerakan (actuating), dan pengendalian
sudah semaksimal menjalankan tugasnya (controlling) sebagai suatu proses untuk
sebagai seorang manajer. Maka dari menjadikan visi menjadi aksi (Sobri,
sejumlah permasalahan di atas peneliti 2016).
tertarik untuk mengadakan penelitian Dari pengertian diatas dapat
tentang “Peran Manajerial Kepala disimpulkan bahwa manajemen sekolah
Madrasah dalam Meningkatkan Kinerja sebagai suatu aktifitas untuk memadukan
Tenaga Kependidikan di MTs Negeri 8 dan mendayagunakan sumber daya
Cirebon”. manusia dan pendidikan melalui fungsi-
Berdasaran uraian diatas, maka fungsi manajemen di sekolah untuk
rumusan masalah dalam penelitian ini mencapai suatu tujuan.
yaitu: bagaimana perencanaan, Sebagai penanggung jawab dalam
pengorganisasian, pelaksanaan dan penyelenggaraan pendidikan, kepala
pengawasan kepala sekolah dalam sekolah mempunyai kompetensi sebagai
meningkatkan kinerja tenaga kependidikan berikut: (1) Kompetensi kepribadian; (2)
di MTs Negeri 8 Cirebon serta bagaimana Edukator (guru); (3) Manager (pengarah,
kinerja tenaga kependidikan MTs Negeri 8 penggerak sumber daya); (4)
Cirebon. Dari rumusan masalah tersebut, Administrator (pengurus administrasi); (5)
maka penelitian ini bertujuan untuk Supervisor (pengawas, pengoreksi, dan
memahami dan mengetahui bagaimana melakukan evaluasi) (Kurniawan, 2017).
perencanaan, pengorganisasian, Proses manajemen melibatkan fungsi-
pelaksanaan dan pengawasan kepala fungsi manajemen mencangkup: 1)
sekolah dalam meningkatkan kinerja Perencanaan (Planning), 2)
tenaga kependidikan di MTs Negeri 8 Pengorganisasian (Organizing), 3)
Cirebon serta bagaimana kinerja tenaga Pelaksanaan (Actuating), 4) Pengawasan
kependidikan MTs Negeri 8 Cirebon. (Controlling). Defenisinya ialah proses
pengukuran dan perbandingan hasil-hasil
KAJIAN TEORI pekerjaan yang nyatanya dicapai dengan
Manajerial Kepala Madrasah hasil-hasil yang seharusnya dicapai
Manajemen merupakan kebutuhan (Djafri, 2016).
penting untuk memudahkan pencapaian
tujuan manusia dalam organisasi. Kinerja Tenaga Kependidikan
Manajemen diperlukan untuk mengelola Istilah kinerja berasal dari kata
berbagai sumber daya organisasi, seperti JobPerformance atau actual performance,
sarana dan prasarana, waktu, SDM , yaitu prestasi sesungguhnya yang dicapai
metode dan lainnya. Manajemen juga oleh seseorang. Davis menyatakan bahwa
menunjukkan cara-cara yang lebih efektif “performance: the outcomes, or end
dan efisien dalam pelaksanaan suatu results, are typically measured in various

3
forms of three criteria: quantity and Sebuah organisasi harus dapat
quality of products and services; level of mengekspresikan diri sebagai organisasi
customer service”. Kinerja merupakan yang dapat memberikan layanan dan
hasil atau hasil akhir yang biasanya diukur kepuasan kepada pelanggan/konsumen
berdasarkan pada tiga kriteria, yaitu melalui produk dan jasa. Untuk dapat
kuantitas dan kualitas produk sertalayanan memberikan kepuasan terhadap pelanggan
berupa tingkat pelayanan pelanggan maka manajer sekaligus leader harus dapat
(Syamsuddin, 2015). memberikan panduan kepada seluruh
Kinerja ialah suatu hasil dari kerja stakeholder terhadap produk yang akan
yang dilakukan oleh individu atau dihasilkan organisasi. Dengan demikian
organisasi yang memiliki hubungan kuat kepuasan yang dicapai merupakan bentuk
dengan tujuan organisasi dan kinerja keberhasilan organisasi dan menjadi nilai
tersebut dipengaruhi oleh variabel otivasi lebih bagi organisasi. Nilai lebih
kerja yang datangnya dari kepala sekolah dihasilkan karena keberhasilan sebuah
yang merupakan pimpinan dari organisasi organisasi dalam menghasilkan produk dan
sekolah tersebut (Kurniawan, 2020). jasa yang dapat menghasilkan kepuasan
Berdasarkan beberapa pendapat pelanggan/konsumen (Kurniawan, 2016).
diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Tata usaha sekolah ialah segenap
kinerja merupakan serangkaian perilaku kegiatan pengelolaan surat menyurat yaitu
atau kegiatan kerja seseorang dalam menghimpun (menerima), mencatat,
menjalankan tugasnya dengan adanya mengolah, menggandakan, mengirim dan
motivasi, kompetensi, keterampilan dalam menyimpan semua bahan keterangan yang
mencapai tujuan organisasi. Kinerja diperlukan oleh organisasi (Kurniawan,
seorang pegawai menggambarkan hasil 2017).
dari pekerjaan atau tugas yang diberikan
kepadanya, dibandingkan dengan ukuran METODE
atau standar yang ditentukan. Penelitian ini dilakukan di MTsN 8
Pada Undang-undang Sisdiknas Cirebon Desa Panggangsari Kecamatan
Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 dinyatakan Pabedilan Kabupaten Cirebon. Waktu
yang dimaksud dengan tenaga penelitian ini dilaksanakan dari bulan
kependidikan adalah anggota masyarakat Maret 2020 sampai dengan bulan Agustus
yang mengabdikan diri dan diangkat untuk 2020. Informan pada penelitian ini adalah
menunjang penyelenggaraan pendidikan. Kepala Sekolah, Kepala Tata Usaha dan
Secara yuridis kedudukan tenaga Staf Tata Usaha. Dalam melakukan
kependidika diatur dalam Pasal 39 penelitian, peneliti menggunakan metode
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2004 penelitian kualitatif, Penelitian kualitatif
tentang Sistem pendidikan Nasional, adalah penelitian yang menghasilakan data
bahwa: Tenaga kependidikan bertugas deskriptif berupa kata-kata tertulis dan
melaksanakan administrasi, pengelolaan, penggambaran temuan lapangan yang
pengembangan, pengawasan, dan naturalistik atau apa adanya sesuai kondisi
pelayanan teknis untung menunjang proses lapangan (Kurniawan, 2018).
pendidikan pada satuan pendidikan. Pengumpulan data dilakukan dengan
Adapun yang termasuk tenaga menggunakan teknik observasi mendalam,
kependidikan berdasarkan ketentuan Pasal wawancara mendalam dan studi
35 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun dokumentasi. Observasi mendalam
2006 tentang Standar Nasional Pendidikan, digunakan untuk mengamati tentang
antara lain: (1) Kepala Sekolah/madrasah; kegiatan peran manajerial kepala madrasah
(2) Tenaga Administrasi; (3) Tenaga dalam meningkatkan tenaga kependidikan
Perpustakaan; (4) Tenaga Laboratorium; di MTsN 8 Cirebon, alat yang digunakan
(5) Tenaga Kebersihan (Trianto, 2010). dalam observasi ini yaitu berupa buku

4
catatan yang digunakan untuk mencatat lalu untuk menentukan sasaran yang ingin
hasil pengamatan dari observasi yang dicapai sesuai dengan tujuan sekolah itu
diperoleh. Wawancara mendalam sendiri.
digunakan untuk menggali informasi Setelah ditetapkannya sasaran yang
tentang peran manajerial kepala madrasah ingin dicapai proses yang ketiga kepala
dalam meningkatkan tenaga kependidikan madrasah dalam meningkatkan kinerja
di sekolah melalui wawancara langsung tenaga kependidikan di MTsN 8 Cirebon
dengan informal. Studi dokumentasi yaitu pengembangan strategi dan program
digunakan untuk mengambil data yang untuk meningkatkan kinerja tenaga
berhubungan dengan manajerial kepala kependidikan. Dalam melakukan
sekolah, kinerja tenaga kependidikan pengembangan strategi dan program
seperti data kegiatan adminisrtasi, data terlebih dahulu harus dibuatkan tim yang
rencana kegiatan tata usaha, foto kegiatan sesuai dengan bidang akademiknya
sekolah, dan dokumen-dokumen lainnya masing-masing. Pengembangan strategi itu
yang terkait dengan peran manajerial sendiri sudah ditetapkan sebagai rencana
kepala madrasah dalam meningkatkan kerja madrasah.
tenaga kependidikan di MTsN 8 Cirebon. Proses perencanaan kepala
Teknis analisis data yang digunakan madrasah dalam meningkatkan kinerja
adalah dengan reduksi data, display data, tenaga kependidikan di MTsN 8 Cirebon
kesimpulan dan verifikasi. yang selanjutnya yaitu mengalokasikan
program yang akan dilaksanakan, dimana
HASIL DAN PEMBAHASAN program tersebut telah disepakati
Hasil Penelitian sebelumnya. kepala sekolah
Berdasarkan hasil penelitian yang mengalokasikan program yang akan
dilakukan peneliti bahwa perencanaan dilaksanakan dan dibuatkanlah terlebih
kepala sekolah dalam meningkatkan dahulu sebuah tim dimana ditempatkan
kinerja tenaga kependidikan di MTsN 8 sesuai dengan keahliannya masing-masing,
Cirebon ini diawali dengan prakiraan yang dimana hal ini untuk mempermudah
memperkiraan keaadan atau situasi di program yang akan dilaksanakan guna
waktu mendatang yang berdasarkan untuk peningkatan kinerja tenaga
keadaan di waktu-waktu yang lalu. kependidikan.
Sedangkan memperkiraan waktu tersebut Kemudian perencanaan kepala
yaitu dengan membuat beberapa rencana madrasah dalam meningkatkan kinerja
kegiatan setiap tahun awal ajaran baru. tenaga kependidikan di MTsN 8 Cirebon
Dan yang terlibat dalam rapat ini yaitu menentukan program atau metode untuk
kepala sekolah, tata usaha, guru, dan melaksanakan suatu kegiatan. Program
pegawai sekolah untuk mengadakan rapat tersebut akan dijalankan kedepannya untuk
per tahun dalam rangka menyampaikan menjadikan sekolah lebih baik. Dalam
laporan-laporan yang harus diperbaiki. menentukan program dibutuhkan metode,
Dan berdasarkan rapat tersebut kemudian dimana metode ini dibagi menjadi tiga
diimplementasikan untuk memperoleh tahapan yaitu: yang pertama perencanaan,
kualitas pelayanan yang maksimal. kedua survey atau dipelajari pre-test dan
Kemudian proses yang kedua yang terakhir baru menentukan
perencanaan kepala sekolah dalam metodenya.
meningkatkan kinerja tenaga kependidikan Berdasarkan hasil wawancara yang
di MTsN 8 Cirebon dengan menentukan didapat perencanaan kepala sekolah
sasaran atau hasil yang ingin dicapai di sebagai seorang manajerial sudah
waktu yang akan datang, dimana kepala mempersiapkan rencana dalam mengelola
sekolah melakukan pertimbangan- sekolah dengan sangat matang sebelum
pertimbangan yang telah terjadi di masa kegiatan-kegiatan dilaksanakan. Hal ini

5
tentunya akan meningkatkan kinerja penyusunan tugas selesai kemudian tugas-
tenaga kependidikan dalam menjalankan tugas tersebut dibagi kepada tenaga
setiap tugas-tugas yang telah menjadi kependidikan MTsN 8 Cirebon yang
kewajibannya. sesuai dengan keahliannya. Penyusunan
Pengorganisasian yang dilakukan uraian tugas ini bermaksud untuk
oleh kepala madrasah MTsN 8 Cirebon memperjelas suatu tugas yang akan
yang pertama merinci pekerjaan dan dilakukan oleh individu yang bersangkutan
mengelompokkannya, dimana hal ini dalam tugas-tugas tersebut.
untuk memudahkan pembagian tugas yang Setelah menentukan penyusunan
akan ditugaskan tenaga kependidikan. uraian tugas, selanjutnya pengorganisasian
Sedangkan untuk merinci pekerjaan atau kepala sekolah dalam meningkatkan
tugas mengelompokkan semua pihak baik kinerja tenaga kependidikan yaitu
kepala seokolah guru-guru dan tata usaha menentukan kualifikasi jabatan kepada
ikut dalam perincian karena semua para bawahannya, Penentuan kualifikasi
pekerjaan tidak lain ditugaskan untuk jabatan dilakukan setelah pembagian
mereka, dan dalam perincian pekerjaan uraian tugas yang ditentukan melalui rapat,
tersebut diambil dari tugas-tugas tenaga idealnya kualifikasi jabatan ini sesuai
kependidikan yang tertera di dalam dengan akademik, pengalaman dan
Undang-Undang. kebutuhan. Kualifikasi jabatan bertujuan
Kemudian pengorganisasian kepala untuk mempermudah tugas-tugas yang
sekolah dalam meningkatkan kinerja akan dikerjakan yang sesuai dengan
tenaga kependidikan yaitu menyusun tugasnya masing-masing.
struktur organisasi yang dibantu oleh Dari pernyataan-pernyataan diatas
kepala staf tata usaha. Pengorganisasian kepala sekolah MTsN 8 Cirebon dalam
yang dilakukan pertama yaitu dibentuklah melaksanakan pengorganisasian tenaga
struktur organisasi Tenaga Kependidikan kependidikan ini cukup baik dengan
dimana yang terdiri dari kepala TU, wakil tahapan-tahapan yang digunakan guna
kepala TU, bagian simpatika, bendahara pengorganisasian tersebut terealisasi.
dan staf-staf TU lainnya, dan dibagi sesuai Dari hasil observasi, wawancara
dengan keahliannya masing-masing. dan studi dokmentasi yang dilakukan
Pembuatan struktur organasasi menjadikan peneliti, maka dapat diperoleh data
kepala sekolah dapat mengontrol kerja mengenai pelaksanaan kepala sekolah
para tenaga pendidik dan tenaga dalam meningkatkan kinerja tenaga
kependidikan, karena di dalam struktur kependidikan di MTsN 8 Cirebon sebagai
organisasi telah dibuat tugas dan fungsinya berikut:
masing-masing. Proses awal pelaksanaan
Selanjutnya pengorganisasian manajerial kepala madrasah dalam
kepala sekolah dalam meningkatkan meningkatkan kinerja tenaga kependidikan
kinerja tenaga kependidikan menentukan di MTsN 8 Cirebon ini dilakukan dengan
penyusunan uraian pekerjaan atau tugas pemberian tugas. Pemberian tugas ini
yang akan dilaksanakan oleh tenaga diberikan kepada tenaga kependidikan
kependidikan, dimana penyusunan uraian yang sudah disepakati bersama melalui
tugas ini dilakukan untuk membantu rapat dan ditempatkan sesuai keahliannya
meringankan program-program yang akan masing-masing.
dijalankan, maka dari itu ditentukannya Dalam proses pelaksanaan kepala
penyusunan uraian tugas. Dalam madrasah dalam meningkatkan kinerja
penyusunan uraian tugas bagi tenaga tenaga kependidikan di MTsN 8 Cirebon
kependidikan kepala sekolah mengadakan selanjutnya yaitu motivasi. Dan kepala
rapat untuk tugas-tugas apa saja yang sekolah sendiri sering memberikan
dibutuhkan sekolah, dan setelah motivasi kepada para tenaga kependidikan

6
yang sedang melaksanakan pekerjaannya Dari hasil diatas menunjukkan
dimana kepala sekolah memberikan bahwa kepala sekolah sudah memberikan
arahan-arahan yang sekiranya tenaga motivasi-motivasi guna meningkatkan
kependidikan tersebut kurang paham, kinerja tenaga kependidikan dan tidak itu
kemudian kepala sekolah memberikan juga kepala sekolah memberikan
motivasi kepada seluruh tenaga kesempatan untuk tenaga kepedidikan
kependidikan secara langsung dan tidak mengikuti pelatihan-pelatihan di tingkat
langsung. Sebagaimana pernyataan yang kecamatan ataupun kabupaten yaitu salah
sama dengan Bapak Malik selaku staf tata satunya dengan mengkuti workshop atau
usaha bahwa kepala sekolah memberikan seminar diklat. Kemudian dalam fungsi
motivasi berupa kedisplinan untuk pelaksanaan ini kepala sekolah cukup baik
semangat dalam bekerja dan sering dalam memberikan tahapan-tahapannya
memberikan nasehat-nasehat dalam guna meningkatkan kinerja tenaga
bekerja. kependidikan di MTs Negeri 8 Cirebon.
Kemudian pelaksanaan kepala Pengawasan kepala madrasah
madrasah dalam meningkatkan kinerja dalam meningkatkan kinerja tenaga
tenaga kependidikan di MTsN 8 Cirebon kependidikan di MTsN 8 Cirebon yang
yaitu program pengembangan dan pertama yaitu pengembangan standar.
peatihan. Dalam pelatihan-pelatihan Dalam pengembangan standar kepala
ataupun diklat untuk tenaga kependidikan sekolah melakukan upaya untuk
di MTsN 8 Cirebon ini salah satunya meningkatkan kinerja tenaga kependidikan
mengikuti workshop atau seminar-seminar MTsN 8 Cirebon agar program dapat
di tingkat kecamatan ataupun kabupaten, terealisasi dengan melaksanakan tugas-
adapun untuk mengikutinya secara bergilir tugas yang sudah ditetapkan dan bisa
atau bergantian, yaitu sebanyak dua orang berjalan dengan efektif dan efisien.
dalam setiap workshopnya. Setelah pengembangan standar
Proses pelaksanaan kepala yaitu penentuan cara pemantauan untuk
madrasah dalam meningkatkan kinerja meningkatkan kinerja tenaga kependidikan
tenaga kependidikan di MTsN 8 Cirebon MTsN 8 Cirebon, penentuan cara
selanjutnya yaitu menanggulangi masalah. pemantauan ini bertujuan untuk
Kepala sekolah MTsN 8 Cirebon dalam memudahkan mengawasi kinerja-kinerja
menanggulangi masalah-masalah yang tenaga kependidikan. Kepala sekolah
terjadi di sekolah melakukan pemecahan melakukan pemantauan dengan
masalah yang ada dengan diadakannya menggunakan jadwal yang sudah dibuat
diskusi permasalahan yang terjadi secara dan setelah itu mengawasinya atau
bersama-sama dengan yang bersangkutan, memantau pekerjaan yang sudah
dan kemudian menentukan jalan keluarnya ditugaskan masing-masing.
dari permasalahan tersebut. Kemudian tahap selanjutnya dalam
Dan proses terakhir pelaksanaan pengawasan kepala madrasah untuk
kepala madarasah dalam meningkatkan meningkatkan kinerja tenaga kependidikan
kinerja tenaga kependidikan di MTsN 8 di MTsN 8 Cirebon yaitu dengan evaluasi
Cirebon yaitu dengan pencapaian sasaran, hasil. Kepala sekolah melaksanakan tahap
dimana dalam hal ini sangat dibutuhkan ini dengan melakukannya ketika tugas
untuk menargetkan rencana-rencana yang tugas benar-benar telah selesai, dan apakah
telah dibuat. Untuk pencapaian sasaran ada yang harus ditingkatkan kembali atau
sendiri kepala sekolah MTsN 8 Cirebon tidak.
mengukurnya dengan melakukan evaluasi Kemudian pengawasan kepala
dengan target yang telah ditentukan sekolah MTsN 8 Cirebon dalam
sebelumnya di proses perencanaan. meningkatkan kinerja tenaga kependidikan
adalah pengambilan tindakan koreksi.

7
Dimana kepala sekolah melakukannya kegiatan dan sering juga membuat tulisan
ketika diperlukan, bila hasil analisa atau pengumuman yang akan dipasang di
menunjukan perlunya dikoreksi, maka mading MTsN 8 Cirebon dan mencatat
tindakan harus diambil salah satunya apa yang perlu dicatat dengan mencatat di
dengan cara teguran-teguran yang buku agenda. Kemudian kegiatan
diberikan dan jika teguran tidak selanjutnya yaitu mengolah, dalam
berpengaruh maka akan ditindak lanjuti kegiatan mengolah ini, tenaga
lagi demi berlangsungnya program yang kependidikan MTsN 8 Cirebon membuat
telah dibuat. rekapitulasi data, kemudian membuat
Dan tahap terakhir dalam laporan tertulis dan membuat laporan
pengawasan kepala sekolah MTsN 8 keuangan, mengolah data sendiri mulai
Cirebon dalam meningkatkan kinerja dari data siswa, data kepegawaian,
tenaga kependidikan yaitu adanya mengolah surat masuk dan surat keluar.
pemberian reward (penghargaan) dan Kegiatan berikutnya yaitu menggandakan,
punishment (hukuman atau sanksi). Kepala untuk kegiatan menggandakan sendiri
sekolah memberikan reward sebagai tenaga kependidikan MTsN 8 Cirebon
penghargaan berupa material yaitu melakukan fotocopy surat, data-data dan
memberikan uang bonus dan ataupun non mencetak informasi, dan sekolah sendiri
material yaitu memberikan hadiah, pujian- sudah menyediakan printer dan alat foto
pujian dan memberikan kenaikan jabatan copy, jadi lebih mudah untuk
kepada tenaga kependidikan yang menggandakan data jika diperlukan.
melaksanakan tugasnya dengan baik dan Kemudian kegiatan selanjutnya yaitu
maksimal atau yang berprestasi, adapun mengirim, dan dalam kegiatan mengirim
punishment atau hukuman itu saya berikan biasanya tenaga kependidikan MTsN 8
sanksi, yaitu berupa sanksi berat adalah Cirebon mengirim data-data atau surat
diturunkannya jabatan atau bahkan melalui kantor post ataupun lewat wa chat,
dibebaskan dari jabatan alias PHK, sanksi akan tetapi jika tujuannya terjangkau maka
sedang yaitu dalam bentuk pemotongan akan mengirimkan secara langsung. Dan
gaji dan sanksi ringan yaitu diberikan untuk tugas yang terakhir tenaga
dalam bentuk teguran lisan maupun kependidikan MTsN 8 Cirebon yaitu
tulisan, adanya reward dan punishment ini kegiatan menyimpan, yang dalam kegiatan
untuk memotivasi tenaga kependidikan menyimpan ini biasanya menyimpan arsip
MTsN 8 Cirebon agar meningkatkan yang telah lama, data-data atau arsip yang
kinerjanya. sekiranya berbentuk file itu akan disimpan
Berdasarkan hasil penelitian yang di computer, sedangkan surat-surat akan
dilakukan peneliti bahwa kinerja tenaga disusun dilemari. Akan tetapi, masih ada
kependidikan MTsN 8 Cirebon diberikan arsip-arsip yang berceceran tidak tersusun
tugas-tugas yang harus dilaksanakan yang rapi di lemari dan ada data-data yang tidak
pertama yaitu menghimpun, tugas tersebut tersimpan, tidak dipungkiri tenaga
sudah terlaksana dengan baik, dintaranya kependidikan MTsN 8 Cirebon sendiri
menghimpun data guru dan pegawai tidak sesuai dengan kuaifikasi kebanyakan
lainnya dengan cara pengisian formulir, sesuai dengan keahliannya masing-masing.
wawancara langsung dengan guru dan Pembahasanan
pegawai lainnya, kemudian dengan cara Menurut penelitian Banum dkk
pengumpulan dokumen, dan mengadakan Perencanaan program sekolah merupakan
sensus. Dan kemudian tugas selanjutnya suatu proses mempersiapkan seperangkat
yaitu mencatat, tenaga kependidikan keputusan untuk kegiatan-kegiatan di masa
MTsN 8 Cirebon melakukan penulisan depan yang diarahkan untuk mencapai
surat menyurat, semisal surat masuk dan tujuan dengan cara yang optimal (Banum,
keluar, kemudian mencatat kegiatan- 2016). Perencanaan kepala sekolah MTsN

8
8 Cirebon melakukan perencanaan pekerjaan dan penentuan kualifikasi
manajerial guna meningkatkan kinerja jabatan. Sementara temuan yang peneliti
tenaga kependidikan dengna bekerjasama dapatkan selama melakukan observasi di
bersama personil sekolah lainnya yang MTsN 8 Cirebon, langkah-langkah
meliputi kepala sekolah, kepala tu, staf tu, perencanaan manajerial tersebut sudah
guru dan warga sekolah lainnya. dilakukan oleh kepala sekolah MTsN 8
Pembuatan program dilakukan setiap tahun Cirebon.
ajaran baru dengan mengadakan raker Menurut teori (Wibowo, 2006)
untuk menentukan rencana kegiatan- Actuating berkenaan dengan fungsi
kegiatan yang akan di lakukan untuk manajer untuk menjalankan tindakan dan
tercapai tujuan sekolah dalam satu tahun melaksanakan pekerjaan yang diperlukan
kedepan. untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Menurut (Djafri, 2016) disebutkan Sama halnya menurut (Yogaswara, 2010)
bahwa perencanaan meliputi beberapa pelaksanaan mencakup keseluruhan
langkah yaitu prakiraan, penentuan tindakan dari pelaksanaan pekerjaan yang
sasaran, pengembangan strategi program, dilakukan manusia yang merupakan salah
pengalokasian, penentuan program dan satu elemen managemen. Dan pelaksanaan
pengembangan kebijaksanaan. Temuan kepala sekolah dalam meningkatkan
yang peneliti dapatkan selama melakukan kinerja tenaga kependidikan di MTsN 8
observasi di MTsN 8 Cirebon, langkah- Cirebon sesuai dengan proses manajemen
langkah perencanaan manajerial kepala yang diantaranya perencanaan dan
sekolah untuk meningkatkan kinerja pengorganisasian.
tenaga kependidikan sebagian besar sudah Menurut teori (Djafri, 2016)
terlaksanakan dengan semaksimal disebutkan bahwa pelaksanaan meliputi
mungkin walaupun acapkali ada kendala- beberapa langkah yaitu pemberian tugas,
kendala selama kegiatan tersebut motivasi, pengembangan dan pelatihan,
berlangsung. pemecahan masalah dan pencapaian
Menurut (Kurniawan, 2017) sasaran. Dan peneliti yang didapatkan
Pengorganisasian merupakan proses selama melakukan observasi di MTsN 8
penganturan faktor-faktor yang nantinya Cirebon, langkah-langkah pelaksanaan
akan dilibatkan dalam pelaksanaan suatu manajerial tersebut sudah dilakukan oleh
rencana. Sama halnya dengan penelitian kepala sekolah.
(Dwi, 2018) bahwasannya Menurut (Kurniawan, 2017) bahwa
pengorganisasian dilakukan oleh kepala pengawasan adalah pengamatan dan
sekolah di SMA unggulan Amanatul pengukuran, apakah pelaksanaan dan hasil
Ummah Surabaya dengan membagi tugas kerja sudah sesuai dengan perencanaan
sesuai dengan tanggung jawab masing- atau tidak. Sama halnya dengan penelitian
masing. Dan pengorganisasian kinerja (Samsidar, 2015) bahwa pengawasan ialah
tenaga kependidikan di MTsN 8 Cirebon suatu kegiatan untuk memperoleh
sudah dibentuk oleh kepala sekolah kepastian apakah pelaksanaan pekerjaan
dengan dibuatkan struktur organisasi atau kegiatan telah dilaksanakan sesuai
sesuai keahliannya masing-masing rencana semula. Dan pengawasan yang
sehingga tenaga kependidikan dapat dilakukan dalam upaya meningkatkan
melaksanakan tugasnya dengan sebaik- kinerja tenaga kependidikan oleh kepala
baiknya. sekolah MTsN 8 Cirebon. pengawasan ini
Dan menurut (Djafri, 2016) dilakukan untuk melihat sejauh mana
disebutkan bahwa pengorganisasian dampak dari tugas tenaga kependidikan
meliputi beberapa langkah yaitu perinci dalam memberikan pelayanan. Dampaknya
pekerjaan dan pengelompokkan, dapat dilihat dari hasil kerja yang mereka
penyusunan struktur, penyusunan uraian

9
lakukan dalam memberikan pelayanan SIMPULAN DAN SARAN
apakah meningkat ataupun sebaliknya. Simpulan
Sedangkan menurut (Djafri, 2016) Dapat di simpulkan bahwa peran
disebutkan bahwa pengawasan meliputi manajerial kepala madrasah dalam
beberapa langkah yaitu pengembangan meningkatkan kinerja tenaga kependidikan
standar, penentuan cara pemantauan, di MTsN 8 Cirebon ini dapat dilihat dari
evaluasi hasil, pengambilan tindakan proses perencanaan, pengorganisasian,
koreksi dan pemeberian reward pelaksanaan dan pengawasan kepala
(penghargaan) dan punishment (hukuman). sekolah MTsN 8 Cirebon terhadap tenaga
Sementara temuan yang peneliti dapatkan kependidikan MTsN 8 Cirebon sudah
selama melakukan observasi di MTsN 8 dapat dikatakan cukup baik meskipun
Cirebon, langkah-langkah pengawasan masih ada beberapa kegiatan yang belum
manajerial tersebut sudah dilakukan oleh terlaksana dengan baik, oleh karenanya
kepala sekolah MTsN 8 Cirebon. dilakukan rapat pengevaluasian bersama
Menurut (Kurniawan, 2020) kepala sekolah setiap bulannya untuk
kinerja ialah suatu hasil dari kerja yang mengetahui mana saja kegiatan yang
dilakukan oleh individu atau organisasi masih belum terealisasi dengan baik.
yang memiliki hubungan kuat dengan Kinerja tenaga kependidikan di
tujuan organisasi dan kinerja tersebut MTs Negeri 8 Cirebon dapat dikatakan
dipengaruhi oleh variabel motivasi kerja cukup baik meskipun dalam kinerjanya
yang datangnya dari kepala sekolah yang kurang maksimal dikarenakan tenaga
merupakan pimpinan dari organisasi kependidikan tidak sesuai kualifikasi
sekolah tersebut. Kepala sekolah MTsN 8 kebanyakan sesuai dengan keahliannya
Cirebon menilai kinerja tenaga masing-masing. Hal ini dapat dilihat dari
kependidikan dilihat dari hasil akhir kerja menunda pekerjaan atau tugas yang sudah
yang ia kerjaan. Dan dalam hal ini kepala menjadi tanggungjawabnya.
sekolah selalu memberikan motivasi Saran
semnagat untuk kinerja tenaga Peneliti menyadari bahwa
kependidikan salahsatunya dengan penelitian ini masih banyak
kedisiplinan. kekurangannya diantaranya; peneliti hanya
Menurut (Kurniawan, 2017) menggunakan metode wawancara
bahwa tata usaha memiliki enam fungsi mendalam, studi dokumentasi dan
kegiatan antara lain: 1) Menghimpun, 2) observasi mendalam, seharusnya
Mencatat, 3) Mengolah, 4) menggunakan observasi partisipan untuk
Menggandakan, 5) Mengirim, dan 6) ikut terun langsung ke lapangan. Dan
Menyimpan. Kepala sekolah MTsN 8 penelitian ini menggunakan penelitian
Cirebon telah merasakan bahwa fungsi studi kasus dimana penelitian hanya
tenaga kependidikan ini telah berjalan melibatkan satu sekolah saja. Maka dari itu
dengan efektif meskipun ada hal beberapa diharapkan untuk peneliti selanjutya untuk
yang belum dilaksanakan dengan baik. dapat mengembangkannya lagi terkait
Menganalisis dari fakta temuan di kekurangan-kekurangan manajerial kepala
lapangan ditemukan bahwa tenaga sekolah dalam meningkatkan kinerja
kependidikan di MTsN 8 Cirebon telah tenaga kependidikan.
mampu memberikan layanan yang baik,
arsip telah digandakan, surat menyurat, DAFTAR PUSTAKA
pencatatan tentang sesuatu yang terjadi di Bafadal, I. (2016). Penilaian Kinerja
sekolah telah dilaksanakan dan dapat Kepala Sekolah sebagai pemimpin
dipergunakan sebagai bahan keterangan Pembelajaran dalam Rangka
(data) bagi kepala sekolah dalam Peningkatan Akuntabilitas Sekolah.
mengambil keputusan.

10
Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol Peningkatan Kompetensi Guru di
25, No 1, 1. SMA Unggulan Amanatul Ummah
Danim, S. (2012). Motivasi Surabaya.
Kepemimpinan, Teori & Aplikasi. Djafri, N. (2016). Manajemen
Bandung: Alfabeta. Kepemimpinan Kepala Sekolah.
Yogyakarta: Depublish.
Dwi, I. C. (2018) Peran Kepala Sekolah
Engkoswara, K. (2012). Administrasi
sebagai Manager dalam Upaya
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Kurniawan, A. (2011). Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja
Guru Untuk Menciptakan Sekolah yang Bermutu Penelitian di SDIT Sabilul Huda
dan SDIT Sains Al-Farabi. Jurnal Holistik, Vol 12, No 01, 38.
Kurniawan, A. (2016). Implementasi Manajemen Berbasis Nilai Pada Organisasi Pendidikan.
Jurnal Menara Tebuireng, Vol 11, No 2, 160.
Kurniawan, A. (2017). Manajemen Pendidikan Di Sekolah . Cirebon: Eduvision.
Kurniawan, A. (2018). Metodelogi Penelitian Pendidikan. Cirebon: Eduvision.
Kurniawan, A. (2020). Implementasi Manajemen Berbasis Nilai pada Organisasi Pendidikan.
Universal Journal of Educational Research, Vol 01, No 02, 196.
Mukhlisoh. (2018). Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Etos Kerja
Tenaga Kependidikan di SMA Negeri 2 Lhokhnga Aceh Besar. Jurnal Kependidikan,
Vol; 6, No 2, 235.
Rahmi, S. (2019). Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Etos Kerja
Tenaga Kependidikan di SMA Negeri 2 Lhoknga Aceh Besar. Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, Vol 4, No 2, 7.
Samsidar. (2015). Implementasi Manajemen Kepala Sekolah dalam Penyelenggaraan
Pendidikan Islam. Jurnal Fitrah, Vol, 01, No 2, 241.
Sobri, A. (2016). Keefektifisan Kepemimpinan Kepala Sekolah melalui Pendekatan
Kecerdasan Emosional. Jurnal Manajemen, Vol 23, No 1, 82.
Syamsuddin. (2015). Implementasi Manajemen Berbasis Nilai pada Organisasi Pendidikan.
Jurnal Al-Ta'dib, Vol 8, No 2, 26.
Trianto. (2010). Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan
dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana Prenada media Group.
Wibowo. (2006). Managing Change, Pengantar Manajemen Perubahan. Bandung: Alfabeta.
Yogaswara, A. (2010). Kontibusi Manajerial Kepala Sekolah dan Sistem Informasi
Kepegawaian Terhadap Kinerja Mengajar Guru. Jurnal Penelitian Pendidikan Vol,
11, No 2, 68.

11
12

You might also like