Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 8

KORELASI ANTARA NILAI HbA1c DENGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA

PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG


AMIN BANDAR LAMPUNG TAHUN 2019

Ayu Sabrina Susilo 1 , Zulfian2 , Ika Artini 3 , Firhat Esfandiari 4


1
Program Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
2
Departemen Patologi Klinik RS Pertamina Bintang Amin
3
Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
4
Departemen Ilmu Penyakit Dalam RS Natar Medika
[Email: ayusabrinasusilo96@gmail.com]

ABSTRACT

Background of study: Diabetes mellitus (DM) is a chronic metabolic disease due to


pancreatic β cells that having decreased insulin production, or when insulin in body
experiencing ineffectiveness. Based on IDF data, in 2015 the number of DM sufferers
in Indonesia is 9.1 million, and it expected will continue to increase in 2035 with a total
of 14.1 million. With these data, Indonesia ranked 5th of DM sufferers in the world.
Purpose: To determine the correlation between the HbA1c value and total cholesterol
levels in type 2 DM patients at Pertamina Bintang Amin Hospital in Bandar Lampung in
2019. Research Method: This research design is correlative analytic with cross
sectional method using purposive sampling as many as 48 samples of type 2 DM
patients who match with the inculsion criteria. Data collecting begin in January-
February 2020. The data on this research used secondary data in the form of medical
records. After the dat collected, data will evaluated by the Spearman test. Research
Results: In this study, the sample obtained 48 patients with type 2 DM with a HbA1c
value of ≥9%, as many as 30 patients (62.5%), for a HbA1c value <9% ie as many as
18 patients (37.5% ) and total cholesterol level ≥200mg / dl as many as 29 patients
(60.4%), for total cholesterol levels <200mg / dl as many as 19 patients (39.6%).
Spearman correlation results obtained p value = 0.030 and r = + 0.314, because the
value of p = 0.030 <0.05 so that it can be declared Ha accepted and Ho declared
rejected or there is a significant correlation, with r = 0.314 it can be interpreted that
the strength of the correlation is positive between HbA1c value with total cholesterol
level in type 2 DM patients. Conclusion: This study conclude there is a significant
correlation between HbA1c value and total cholesterol level in type 2 DM patients with
p-value = 0.030.

Keywords: Diabetes Mellitus, HbA1c, Total Cholesterol

ABSTRAK

Latar Belakang: Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik kronik akibat
sel β pankreas mengalami penurunan produksi insulin, atau tubuh mengalami
inefektifitas insulin. Berdasarkan data IDF jumlah penderita DM di Indonesia dari 9,1
juta jiwa pada tahun 2014 diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2035
dengan jumlah 14,1 juta jiwa. Dengan data tersebut peringkat ke-5 penderita DM di
dunia diduduki oleh Indonesia. Tujuan: Untuk mengetahui korelasi antara nilai HbA1c
dengan kadar kolesterol total pada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Pertamina Bintang
Amin Bandar Lampung tahun 2019. Metode Penelitian: Jenis Penelitian ini adalah

1
analitik korelatif dengan metode cross sectional menggunakan purposive sampling
sebanyak 48 sampel pasien DM tipe 2 yang memenuhi kriteria inkulsi. Pengambilan
data dimulai pada bulan Januari-Februari 2020. Data yang digunakan yaitu data
sekunder berupa rekam medik. Data dievaluasi dengan uji Spearman. Hasil
Penelitian: Didapatkan sampel penelitian berjumlah 48 pasien DM tipe 2 dengan nilai
HbA1c ≥9% yaitu sebanyak 30 pasien (62,5%), untuk nilai HbA1c <9% yaitu
sebanyak 18 pasien (37,5%) dan kadar kolesterol total ≥200mg/dl yaitu sebanyak 29
pasien (60,4%), untuk kadar kolesterol total <200mg/dl yaitu sebanyak 19 pasien
(39,6%). Hasil korelasi Spearman didapatkan nilai p=0,030 dan nilai r=+0,314,
karena nilai p=0,030 <0,05 sehingga dapat dinyatakan Ha diterima dan Ho dinyatakan
ditolak atau terdapat korelasi yang bermakna, dengan r=0,314 dapat diartikan
kekuatan korelasi sedang positif antara nilai HbA1c dengan kadar kolesterol total pada
pasien DM tipe 2.Kesimpulan: Terdapat korelasi yang bermakna antara Nilai HbA1c
dengan kadar kolesterol total pada pasien DM tipe 2 dengan p-value= 0,030.

Kata Kunci: Diabetes Mellitus, HbA1c, Kolesterol Total

PENDAHULUAN
Diabetes mellitus (DM) DM tipe 2. HbA1c dapat
merupakan penyakit metabolik kronik menggambarkan kadar glukosa darah
akibat sel β pankreas mengalami dalam rentang waktu 3 bulan karena
penurunan produksi insulin atau tubuh usia eritrosit adalah 120 hari. (Chugh,
mengalami inefektifitas insulin. Insulin 2011).
merupakan hormon yang menurukan Menurut WHO secara global,
kadar glukosa darah, sehingga ketika pada tahun 2014 terdapat 422 juta
produksi ataupun kerjanya terganggu orang yang berusia diatas 18 tahun
akan terjadi hiperglikemia. DM dikenal terdiangnosis DM. Jumlah terbesar
sebagai silent killer karena pada orang terdiangnosis DM berasal dari
penderita DM sering kali tidak Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Di
merasakan gejala tersebut. 90% dari seluruh dunia, jumlah penderita DM
seluruh penderita DM merupakan DM telah meningkat empat kali lipat, dari
tipe 2. Resistensi insulin serta tahun 1980 berjumlah 108 juta jiwa
kegagalan sel β pankreas untuk dan pada tahun 2014 berjumlah 422
memproduksi insulin merupakan juta jiwa.
patofisiologi dari DM tipe 2. (Kemenkes Prediksi menurut WHO,
RI, 2014). Indonesia mengalami kenaikan jumlah
Salah satu faktor terjadinya penderita DM pada tahun 2000 yang
komplikasi pada DM tipe 2 yaitu berjumlah 8,4 juta jiwa, dan
hiperkolesterolemia, komplikasi dari DM diprediksikan pada tahun 2030 menjadi
dengan hiperkolesterolemia yaitu 21,3 juta jiwa.
retinopati diabetik, nefropati diabetik, Berdasarkan data dari IDF
stroke, dan penyakit jantung koroner. jumlah penderita DM di Indonesia dari
(Boedisantoso, 2010). 9,1 juta jiwa pada tahun 2014
Ikatan antara hemoglobin diperkirakan akan terus meningkat
dengan glukosa dinamakan HbA1c. pada tahun 2035 dengan jumlah 14,1
Selama ini HbA1c dikenal untuk juta jiwa. Dengan data tersebut
pemantauan terapi, beberapa penelitian peringkat ke-5 diduduki oleh Indonesia
terbaru menyatakan manfaat HbA1c dengan penderita DM di dunia.
bukan hanya untuk melakukan (PERKENI, 2015).
pemantauan terapi, juga untuk Jumlah penduduk Indonesia saat
menegakkan diagnosis ataupun skrining ini diperkirakan mencapai 240 juta

2
jiwa. Menurut Riset Kesehatan Dasar tinggi mempengaruhi kadar kolesterol
(Riskesdas) prevalensi DM di Indonesia total pada penderita DM tipe 2. Sebesar
untuk usia di atas 15 tahun mengalami 77% pasien dengan kadar HbA1c
peningkatan yang cukup signifikan, ≥7,0% memiliki rata-rata kolesterol
pada tahun 2013 dengan jumlah 6,9% total lebih tinggi (256,68 mg/dL) dari
dan pada tahun 2018 menjadi sebesar pada pasien dengan kadar HbA1c
8,5%. (PERKENI, 2015). <7,0% memiliki rata-rata kolesterol
Sedangkan prevalensi DM lebih rendah (187,36 mg/dL).
berdasarkan diagnosis pada umur ≥15 (Maharani, 2014).
tahun di Provinsi Lampung tahun 2013 Berdasarkan uraian latar
sebesar 0,7% dan mengalami belakang diatas, maka penulis ingin
peningkatan sebesar 1,4% pada tahun mengetahui “Korelasi antara nilai
2018. (Kemenkes RI, 2014). HbA1c dengan kadar kolesterol total
Berdasarkan penelitian oleh pada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit
United Kindom Prospective Diabetes Pertamina Bintang Amin Bandar
Mellitus Study (UKPDS) menyatakan Lampung tahun 2019”.
bahwa nilai HbA1c yang semakin tinggi
pada penderita DM meningkatkan risiko METODE PENELITIAN
terjadinya komplikasi pada pasien DM, Jenis Penelitian ini adalah
untuk mengontrol nilai HbA1c dapat analitik korelatif dengan metode cross
dilakukan dengan cara menjaga kadar sectional menggunakan purposive
glukosa darah agar tetap normal. Nilai sampling sebanyak 48 sampel
HbA1c digolongkan menjadi tiga merupakan pasien DM tipe 2 yang
bagian, tidak DM yaitu 3,5% - 5,0%, memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan
pasien pradiabetes yaitu antara 5,7% - data dimulai pada bulan Januari-
6,4%, dan penderita DM yaitu diatas Februari 2020. Data yang digunakan
6,5%. yaitu data sekunder berupa rekam
Data penelitian sebelumnya medik. Data dievaluasi dengan uji
menyatakan bahwa nilai HbA1c yang spearman.

HASIL PENELITAN
Analisis Univariat
Tabel 1 memperlihatkan distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan usia
pada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung
Usia N % Min Maks Rerata
>45 Tahun 42 87,5 24 81 60
<45 Tahun 6 12,5
Jumlah 48 100
Berdasarkan tabel 1 di atas memperlihatkan bahwa kebanyakan
dapat dilihat bahwa rerata umur pasien pasien berusia >45 tahun yaitu
DM tipe 2 di Rumah Sakit Pertamina sebanyak 42 orang (87,5%), dan
Bintang Amin yaitu 60 tahun, dengan pasien yang berusia <45 tahun yaitu
usia tertua 81 tahun dan usia termuda sebanyak 6 orang (12,5%)
24 tahun. Tabel di atas juga

Tabel 2 memperlihatkan distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan jenis


kelaminpada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung
Jenis Kelamin N %
Laki-Laki 28 58,3

3
Perempuan 20 41,7
Jumlah 48 100
Berdasarkan table 2 untuk terbanyak adalah laki-laki sebanyak 28
karakteristik responden berdasarkan pasien (58,3%) dan perempuan
jenis kelamin, terdiagnosis DM tipe 2 sebanyak 20 pasien(41,7%).

Tabel 3 memperlihatkan distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan nilai


HbA1c pada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar
Lampung
N % Min Maks Rerata
Nilai HbA1c % 6,7 14 10,3
≥9% 30 62,5
<9% 18 37,5
Jumlah 48 100
Pada tabel 3 di atas maksimal dari nilai HbA1c yang
menunjukkan bahwa responden dengan terdapat di data 14% dan rerata nilai
nilai HbA1c ≥9% yaitu sebanyak 30 HbA1c yaitu 10,3%. Dari data tersebut
pasien (62,5%), untuk nilai HbA1c dapat disimpulkan bahwa sebagian
<9% yaitu sebanyak 18 pasien besar penderita DM tipe 2 memiliki nilai
(37,5%). Nilai minimal dari nilai HbA1c HbA1c ≥9% sebanyak 30 pasien
yang terdapat di data 6,7%, nilai (62,5%).

Tabel 4 merupakan distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan kadar


kolesterol total pada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar
Lampung
N % Min Maks Rerata
Kadar Kolesterol Total mg/dl 118 456 220
≥200mg/dl 29 60,4
<200mg/dl 19 39,6
Jumlah 48 100
Pada tabel 4 di atas minimal kadar kolesterol total yang
menunjukkan bahwa pasien dengan terdapat di data 118mg/dl dan nilai
kadar kolesterol total ≥200mg/dl yaitu rerata kadar kolesterol total adalah
sebanyak 29 pasien (60,4%), untuk 220mg/dl. Dari data tersebut dapat
kadar kolesterol total <200mg/dl yaitu disimpulkan bahwa sebagian besar
sebanyak 19 pasien (39,6%). Nilai penderita DM tipe 2 memiliki kadar
maksimal kadar kolesterol total yang kolesterol total ≥200mg/dl sebanyak
terdapat di data yaitu 456mg/dl, nilai 29 pasien (60,4%).

Analisis Bivariat
Tabel 5 Hasil uji korelasi Spearman nilai HbA1c dengan kadar kolesterol total pada
pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung
Spearman N p value Correlation
HbA1c 48 0,030 0,314
Kolesterol total 48 0,030 0,314
Berdasarkan tabel 5 di atas <0,05 sehingga dapat dinyatakan Ha
dapat dilihat bahwa hasil korelasi diterima dan Ho dinyatakan ditolak atau
Spearman didapatkan nilai p=0,030 terdapat korelasi yang bermakna,
dan nilai r=0,314, karena nilai p=0,030 dengan r=0,314 dapat diartikan

4
kekuatan korelasi sedang positif antara nilai HbA1c dengan kadar kolesterol
total pada pasien DM tipe 2.

PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel 5 dapat darah, sebagian akan digunakan
dilihat bahwa hasil korelasi Spearman sebagai sumber energi dan sebagian
didapatkan nilai p=0,030 dan nilai akan dibawa ke hati sebagai bahan
r=0,314, karena nilai p=0,030 <0,05 baku pembentukan trigliserida. Di hati
sehingga dapat dinyatakan Ha diterima asam lemak bebas akan menjadi
dan Ho dinyatakan ditolak atau trigliserida kembali dan menjadi bagian
terdapat korelasi yang bermakna, dari VLDL. Oleh karena itu VLDL yang
dengan r=0,314 dapat diartikan dihasilkan pada keadaaan resistensi
kekuatan korelasi sedang positif antara insulin akan sangat kaya trigliserid,
nilai HbA1c dengan kadar kolesterol disebut VLDL kaya trigliserida atau
total pada pasien DM tipe 2. VLDL besar. Trigliserida yang banyak di
Hasil penelitian ini sesuai dengan VLDL akan bertukar dengan kolesterol
penelitian yang dilakukan oleh Maharani ester dari kolesterol-LDL di dalam
tentang Hubungan nilai HbA1c dengan sirkulasi. Hal ini akan menghasilkan
kadar kolesterol total pada Pasien DM LDL yang kaya trigliserida tetapi kurang
Tipe 2 di RSI Sultan Agung Semarang kolesterol ester. Trigliserida yang
tahun 2014. Hasil yang didapatkan dikandung oleh LDL akan dihidrolisis
bahwa nilai HbA1c yang tinggi oleh enzim hepatic lipase (yang
mempengaruhi kadar kolesterol total biasanya meningkat pada resistensi
pada penderita DM tipe 2. Sebesar 77% insulin) sehingga menghasilkan LDL
pasien dengan kadar HbA1c ≥7,0% yang kecil padat, yang dikenal dengan
memiliki rata-rata kolesterol total lebih LDL kecil padat. Partikel LDL kecil padat
tinggi (256,68 mg/dL) dari pada pasien ini sifatnya mudah teroksidasi, oleh
dengan kadar HbA1c <7,0% memiliki karena itu sangat aterogenik.
rata-rata kolesterol lebih rendah Trigliserida VLDL besar juga
(187,36 mg/dL). (Maharani, 2014). dipertukarkan dengan kolesterol ester
Pengaruhan nilai HbA1c terhadap dari HDL dan dihasilkan HDL miskin
kolesterol total pada penderita DM tipe kolesterol ester tapi kaya trigliserida.
2 terjadi melalui proses glikosilasi. Kemudian HDL dengan bentuk demikian
Resistensi insulin mengakibatkan menjadi lebih mudah dikatabolisme
peningkatan aktivitas enzim lipase oleh ginjal sehingga jumlah HDL serum
sensitif hormone dan enzim lipoprotein menurun. Oleh karena itu pada pasien-
lipase yang terdapat di sel lemak. Kerja pasien dengan diabetes terjadi kelainan
dua enzim tersebut sangat tergantung profil lipid serum yang khas yaitu kadar
dari jumlah insulin. Di jaringan adiposa, trigliserida yang tinggi, kolesterol–HDL
insulin menekan kerja enzim sensitive rendah dan meningkatnya subfraksi
lipase hormone, makin rendah kadar LDL kecil padat, dikenal dengan nama
insulin makin aktif kerja hormon fenotipe lipoprotein aterogenik atau
tersebut. Dalam keadaan normal, tubuh lipid triad, keadaan ini akan
menggunakan glukosa sebagai sumber menyebabkan asam lemak dalam
energi. Pada keadaan resistensi insulin, jaringan adiposa menurun sedangkan
sensitive lipase hormone akan menjadi asam lemak dan gliserol dalam sirkulasi
aktif sehingga lipolisis trigliserida di darah meningkat. Kelebihan asam
jaringan adiposa semakin meningkat. lemak di plasma dapat mengacu
Keadaan ini akan menghasilkan asam pengubahan asam lemak menjadi
lemak bebas yang berlebihan. Asam fosfilipid dan kolesterol di hati,
lemak bebas akan memasuki aliran kemudian dilepas kedalam darah dalam

5
bentuk lipoprotein. Oleh karena itu <9% sebanyak 18 orang
terjadi peningkatan kadar kolesterol (37,5%).
total pada penderita DM tipe 2. (Adam, 4. Diketahui sebanyak 29 pasien DM
2010). tipe 2 (60,4%) memiliki kadar
kolesterol total ≥200mg/dl,
KESIMPULAN sedangkan pasien DM tipe 2
Berdasarkan penelitian korelasi antara dengan kadar kolesterol total
nilai HbA1c dengan kadar kolesterol <200mg/dl sebanyak 19 orang
total pada pasien DM tipe 2 di Rumah (39,6%).
Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar 5. Diketahui terdapat korelasi yang
Lampung tahun 2019 dan didapatkan bermakna antara nilai HbA1c
total sampel 48 orang, maka dapat dengan kadar kolesterol total
disimpulkan sebagai berikut : pada pasien DM tipe 2 dengan p-
1. Diketahui kelompok usia value = 0,030 dan memiliki
responden terbanyak adalah kekuatan korelasi sedang positif
kelompok usia >45 tahun, yaitu dengan nilai r = 0,314.
sebanyak 42 orang (87,5%).
2. Diketahui jenis kelamin responden SARAN
terbanyak adalah pria, yaitu Hasil penelitian ini diharapkan dapat
sebanyak 28 orang (58,3%). dijadikan acuan pengetahuan tentang
3. Diketahui sebanyak 30 pasien DM korelasi nilai HbA1c dengan kadar
tipe 2 (62,5%) memiliki nilai kolestterol total pada pasien DM tipe 2.
HbA1c ≥9%, sedangkan pasien Diharapkan pula agar dapat melakukan
DM tipe 2 dengan nilai HbA1c penelitian dengan jumlah sampel yang
lebih banyak.

DAFTAR PUSTAKA
Adam, J, M., dan Wilson, L, M. 2010. Emma, JG. 2012. HbA1c (glycated
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid haemoglobin). ACB.
III.Edisi V. Jakarta: Interna Fitriyani. 2012. Faktor risko diabetes
Publishing. melitus tipe 2 di
Afdal., Rini, E, A. 2012. Neglected- puskesmas kecamatan citangkil
noncompliant type 1 diabetes dan puskesmas kecamatan pulo
mellitus with merak kota cilegon. Fakultas
complications. Fakultas kesehatan masyarakat.
kedokteran Universitas Universitas Indonesia
Andalas. Gotera, W., Budiyasa, D, G, A. 2010.
Boedisantoso, R. 2010. Komplikasi Akut Penatalaksanaan ketoasidosis
Diabetes Melitus dalam diabetikum. Ilmu
Buku penyakit dalam. Universitas
Penatalaksanaan Diabetes Udayana.
Melitus Terpadu (Panduan Guyton, A.C. Hall, J.e. 2016. Buku Ajar
Penatalaksanaan Fisiologi kedokteran Edisi XII.
Diabetes Melitus bagi Dokter dan Jakarta: Penerbit Buku
Edukator). Edisi II, Cetakan ke Kedokteran EGC.
VII. John, MF Adam. 2015. Klasifikasi dan
Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Kriteria Diagnosis Diabetes
Chugh, S. Jaypee. 2011. Gold Standart Melitus yang Baru. Cermin Dunia
Mini Atlas Series Diabetes. Kedokteran.
India: Jaypee Brothers Medical
Publishers.

6
Kementerian Kesehatan Republik melitus. Sub endokrin
Indonesia [Kemenkes R.I]. 2014. metabolik. badan ilmu
Infodatin. Jakarta Selatan. penyakit dalam. Fakultas
Kementerian Kesehatan Republik Kedokteran Universitas
Indonesia [Kemenkes R.I]. 2019. Hasanuddin.
Pusat Data dan Informasi. Jakarta Perkumpulan Endokrinologi Indonesia
Selatan. [PERKENI]. 2015.
Khudin, A, M. 2014. Hubungan Kadar Konsensus Pengelolaan dan
Gula Darah Sewaktu dengan Kejadian Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di
Store Iskemik Ulang di Indonesia. Jakarta : Pengurus
RSUD Sukoharjo.Fakultas Kedokteran Besar Perkumpulan
Universitas Muhammadiyah Endokrinologi Indonesia.
Surakarta. Rahmawati, F. dan Natosba, J. 2016.
Mahajan, R, D. dan Mishra, B. 2011. Skrining Diabetes Melitus
Original article using glycated Gestasional dan Faktor
hemoglobin HbA1c for Risiko yang Mempengaruhinya.
diagnosis of Diabetes Mellitus: An Fakultas Kedokteran
Indian Perspective. Interna Universitas Sriwijaya.
Journal Biologi Riset Kesehatan Dasar [RIKESDAS].
Medical Research. 2(2): 508- 2018. Hasil Utama RIKESDAS 2018.
512. Setiawati, S. (Eds). 2015. Buku Ajar
Maharani, I, F. 2014. Hubungan Kadar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II.
HbA1c dengan Kadar Koleserol Edisi VI. Jakarta Pusat:
Total pada Pasien Dianetes Melitus InternaPublishing: hal: 2321, 2326,
tipe 2 di RSI Sultan Agung Semarang. 2321-2334.
Semarang. Universitas Islam Sherwood, L. 2013. Fisiologi Manusia
Sultan Agung.Mayes A, P. dan Botham, dari Sel ke Sistem. Edisi 6.
K, M. 2012. Harper's illustrated Jakarta: Penerbit Buku
biochemistry: Cholesterol Kedokteran EGC. Hal: 780-781.
synthesis, transport, and excretion. Suryathi. 2015. Hemoglobin glikosilat
New York: Lange Medical yang tinggi meningkatkan prevalensi
Books/McGraw-Hill. retinopati diabetik proliferatif.
Murray, R, K. 2014. Biokimia Harper. Bali. Universitas Udayana.
Edis i 29. Jakarta: EGC. WHO. 2011. Use of glycated
Notoatmodjo, S. 2010, 2012. haemoglobin (HbA1C) in the
Metodologi Penelitian Kesehatan. diagnosis of diabetes mellitus.
Jakarta: Rineka Cipta. Geneva: Abbreviated Report of a
Paputangan, S, R., Sanusi, H. 2014. WHO Consultation.
Peranan pemeriksaan
HbA1c pada pengelolaan diabetes

You might also like