Download as rtf, pdf, or txt
Download as rtf, pdf, or txt
You are on page 1of 15

JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) p-ISSN : 2089-1776 ; e-ISSN : 2549-1597

Homepage : https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps JPPS, Vol. 11, No. 1, November 2021 : 1-5


© 2021 JPPS
Email : jpps@unesa.ac.id
(Jurnal Penelitian Pendidikan Sains)

Pengaruh Penerapan Model Discovery Learning Berbantuan Media Animasi Pada


Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 11 Kota Komba

Elfrida Yosefina Marlon1, Maria Waldetrudis Lidi2, Yosephina Payu Wao3


1
Universitas Flores, Ende - Flores, Indonesia
2
Program Studi Biologi, FKIP, Universitas Flores, Ende, Indonesia
2
Program Studi Biologi, FKIP, Universitas Flores, Ende, Indonesia

DOI : https://doi.org/10.26740/jpps
Sections Info ABSTRACT (9 pt)
Keywords: The problem found at SMP Negeri 11 Kota Komba is
Discovery Learning that the school has implemented the discovery learning
Animation Media model, but the application of the discovery learning
Learning Outcomes model is effective. This can be seen from the low
enthusiasm of students in participating in learning so
that it affects student learning outcomes. The
ineffectiveness of the application of this model is due to
the use of learning media that have not been creative
and innovative. The purpose of this study was to
determine the influence of the application of the
discovery learning model assisted by animated media
on the learning outcomes of students of SMP Negeri 11
Komba City. This type of research is a true experiment
with a quantitative approach. The design used in this
study is a posttest-only control design. The population
in this study was grade VIII students of SMP Negeri 11
Komba City, and the study sample amounted to 52
people obtained using random techniques. The data
obtained from the research sample is in the form of
learning outcomes. The data obtained were analyzed
using descriptive statistics and hypothesis testing(t-test).
Based on the results of the study, it can be concluded
that there is an influence on the application of discovery
learning models assisted by animated media on learning
outcomes on respiratory system material in humans.
This is evidenced by the t-test, where tcount=13.217 >
ttable= 1.6759 then H1 accepted H0 rejected. This is also
supported by the affective value and psychomotor value
of students of the experimental class and the control
class, where the value of the affective and psychomotor
learning outcomes
of the experimental class is greater than the control class.

https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps1JPPS
Type your title in here (8 pt)
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) p-ISSN : 2089-1776 ; e-ISSN : 2549-1597
Homepage : https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps JPPS, Vol. 11, No. 1, November 2021 : 1-5
© 2021 JPPS
Email : jpps@unesa.ac.id
(Jurnal Penelitian Pendidikan Sains)

INTRODUCTION
Pendidikan merupakan salah satu kegiatan untuk meningkatkan
pengetahuan umum setiap orang. Peningkatan pengetahuan ini mencakup
penguasaan teori dan keterampilan serta kemampuan untuk menemukan solusi atas
persoalan untuk mencapai tujuan. Kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan
peningkatan keterampilan dan pengembangan potensi siswa sudah terlaksana
ditandai dengan perubahan kurikulum(Mustabsyira & Sumiati Side, 2020).
Penerapan kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan pendidik dan siswa
agar memiliki kemampuan hidup sebagai warga negara yang produktif, beriman,
kreatif dan inovatif serta efektif. Kurikulum 2013 merupakan pembelajaran
kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk
mencapai kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan serta
keterampilan(Susanti & Jamhari, 2016). Model pembelajaran yang meliputi segala
aspek pembelajaran yang dilakukan secara sistematis oleh guru dalam mencapai
tujuan pembelajaran dan sudah diterapkan dalam kurikulum 2013, salah satunya
adalah model discovery learning (Kemendikbud, 2013: 242 ). Model discovery
learning merupakan model belajar yang mendorong siswa untuk mengajukan
pertanyaan dan menarik kesimpulan dari prinsip-prinsip umum praktik contohnya
pengalaman hidup. Selanjutnya dikatakan bahwa bahan ajar disajikan dalam bentuk
pertanyaan atau permasalahan yang harus diselesaikan, hal ini bertujuan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap pelajaran yang
dipelajari(Noviyanti Indah Mawarddah, 2021).
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan untuk menciptakan suasana
belajar biologi yang menarik serta dapat mengaktifkan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung maka diperlukan media pembelajaran yang mendukung
agar terciptanya pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Media pembelajaran yang
disusun serta digunakan secara tepat pada batas tertentu dapat merangsang siswa
untuk saling tanya-jawab sehingga tujuan adanya media yang baik adalah pada
bagian perubahan hasil belajar (Oktalia et al., 2017). Media pembelajaran merupakan
komponen sumber belajar yang mengandung materi pelajaran di lingkungan siswa
yang dapat merangsang siswa untuk lebih aktif belajar (Pakpahan, 2022;
Samathayakul & Thamaduangsri, 2022). Untuk meningkatkan kualitas belajar siswa,
guru perlu menggunakan media pembelajaran yang tepat dan disenangi oleh siswa
Penggunaan media pembelajaran yang tepat selain dapat menciptakan belajar yang
bermakna juga dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Salah satu media yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran biologi ialah
media animasi dalam model discovery learning. Penggunaan media animasi ini akan

https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps2JPPS
Type your title in here (8 pt)
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) p-ISSN : 2089-1776 ; e-ISSN : 2549-1597
Homepage : https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps JPPS, Vol. 11, No. 1, November 2021 : 1-5
© 2021 JPPS
Email : jpps@unesa.ac.id
(Jurnal Penelitian Pendidikan Sains)

mendorong siswa untuk lebih menguasai materi. Selain itu dapat memberi
kebebasan kepada siswa untuk dapat bergerak dan mengaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari, bertindak dengan leluasa sejauh mungkin dengan tujuan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang lebih baik, serta kreatif dan simpati
terhadap lingkungannya (Mustabsyira & Sumiati Side, 2020).
Media animasi merupakan salah satu media pembelajaran yang digunakan
pada proses pembelajaran. Animasi merupakan media komputasi multimedia
berbentuk software dimana terdapat penggabungan antara teks, audio, gambar dan
video. Tujuan dari penggunaan media animasi adalah untuk memotivasi siswa
dalam kegiatan pembelajaran dan materi yang diberikan tidak membosankan, lebih
menarik, menyenangkan, kreatif dan mudah dipahami oleh siswa. Jadi, dengan
menggunakan media animasi akan mempermudah proses pembelajaran (Damayanti
et al., 2016). Media animasi ini sangat menjanjikan untuk pengggunaanya dalam
bidang pendidikan. Meskipun saat ini penggunaan media ini masih dianggap mahal
meskipun dalam beberapa tahun mendatang pembiayaanya akan semakin rendah
dan dapat terjangkau sehingga dapat digunakan secara meluas diberbagai jenjang
sekolah. Potensi media animasi komputer dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
efektifitas proses pembelajaran(Akmalia et al., 2021)
Untuk mendukung penelitian ini, berikut dikemukan hasil penelitian
terdahulu yang berhubungan dengan penelitian ini adalah penelitian yang (Saputra
& Sari, 2018) dalam penelitiannya tentang pengaruh media animasi pada model
pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar siswa, menyatakan bahwa
yang diajarkan dengan menggunakan media animasi pada model discovery learning
lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan media lain. dilakukan oleh Hal ini
senada dengan(Adnyani et al., 2020) tentang pengaruh media animasi terhadap hasil
belajar IPA, diketahui bahwa media animasi efektif dalam meningkatkan hasil
belajar. (Fitriani et al., 2014) dalam penelitiannya tentang pengaruh penggunaan
media animasi pada model discovery learning terhadap hasil belajar siswa
menyatakan bahwa ada pengaruh yang sangat positif terhadap hasil belajar siswa
yang menggunakan model discovery learning berbantuan media animasi.
Dengan adanya penggunaan model discovery learning berbantuan media animasi ini
diharapkan dapat merangsang siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran
berlangsung dan akan memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil belajar siswa.
Sehingga dari uraian permasalahan yang telah ditemukan, peneliti memutuskan
untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Penerapan Model Discovery
Learning Berbantuan Media Animasi Pada Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 11 Kota Komba”.
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukan, maka dapat
dirumuskan sebagai berikut: Apakah ada pengaruh penerapan model pembelajaran
discovery learning berbantuan media animasi terhadap hasil belajar siswa pada materi
sistem pernapasan?

https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps3JPPS
Type your title in here (8 pt)
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) p-ISSN : 2089-1776 ; e-ISSN : 2549-1597
Homepage : https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps JPPS, Vol. 11, No. 1, November 2021 : 1-5
© 2021 JPPS
Email : jpps@unesa.ac.id
(Jurnal Penelitian Pendidikan Sains)

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukan, maka tujuan dari penelitian
ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui pengaruh penerapan model discovery
learning berbantuan media animasi terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem
pernapasan.

RESEARCH METHOD
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian true
eksperimen dengan pendekatan kuantitatif.
Desain penelitian yang digunakan adalah Posttest-Only Control Design. Dalam design
ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random. Kelompok
eksperimen diberikan perlakuan sedangkan kelas kontrol tidak diberikan perlakuan.
Desain penelitian Posttest-Only Control Design dirumuskan dalam tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1 Posttests-Only Control Design


Kelas Perlakuan Posttest
Eksperimen X Oₗ
Kontrol - O₂
(Sugiyono, 2014:75)

Keterangan:
Oₗ = Posttest yang dilaksanakan kelas eksperimen
X = Perlakuan
O₂ = Posttest yang dilaksanakan pada kelas kontrol

Pemilihan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan


teknik random. Sampel yang dipilih secara acak adalah kelas VIII A sebagai kelas
eksperimen dan kelas VIIIB sebagai kelas kontrol dengan jumlah masing-masing
siswa adalah 26 orang.
Untuk menguji hipotesis dilakukan uji kesamaan dua rata-rata. Statistik yang
digunakan dapat dilihat melalui persamaan 3.6 dan 3.7 berikut:
X ₗ−X ₂
t=


S 1
+
1
nₗ n₂

ΣXᵢ
Xᵢ=
n

Keterangan:
Xₗ = Rata-rata kelas eksperimen
X₂ = Rata-rata kelas kontrol

https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps4JPPS
Type your title in here (8 pt)
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) p-ISSN : 2089-1776 ; e-ISSN : 2549-1597
Homepage : https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps JPPS, Vol. 11, No. 1, November 2021 : 1-5
© 2021 JPPS
Email : jpps@unesa.ac.id
(Jurnal Penelitian Pendidikan Sains)

S = Simpangan baku perbedaan rata-rata

RESULTS AND DISCUSSION


Hasil Penelitian
Deskripsi data
Sesuai dengan uraian bab sebelumnya, bahwa yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdiri dari 4 kelas dan sampel
dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A dan VIII B SMP Negeri 11 Kota
Komba yang masing-masing berjumlah 26 orang.
Data Uji Coba Instrumen Penelitian
Uji coba instrumen soal dilakukan pada kelas atas, yaitu kelas VIIID. Tujuan
uji coba instrumen soal dilakukan dengan maksud untuk mengetahui validitas,
reliabilitas, taraf kesukaran (TK), dan daya pembeda (DP) agar soal layak diuji pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Butir-butir soal yang diujikan adalah sebanyak
55 soal. Setelah uji coba soal dilakukan, selanjutnya penulis menganalisis guna
menentukan validitas, reliabilitas, taraf kesukaran (TK), daya pembeda (DP). Hasil
analisis diketahui bahwa terdapat 40 butir soal yang memenuhi kriteria untuk
digunakan sebagai instrumen tes kemampuan kognitif pada kelas sampel.
Data Hasil Penelitian
Hasil Belajar Kognitif
Analisis deskriptif tes hasil belajar kognitif (posttest) siswa pada kelas VIII A (kelas
eksperimen) dan kelas VIII B (kelas kontrol) SMP Negeri 1, diperoleh data seperti
pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Data Deskriptif Statistik Hasil Belajar Kognitif


Nilai Statistik
Statistik Kelas Ekperimen Kelas Kontrol
Jumlah Sampel 26 26
Nilai Terendah 75 40
Nilai Tertinggi 100 75
Nilai Rata-Rata 90,69 56,46
Standar Deviasi 7.407 10.933

Berdasarkan hasil deskriptif statistik hasil belajar kognitif, menunjukan


bahwa nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan
menggunakan media animasi pada model discover learning lebih besar yaitu 90,69
daripada kelas kontrol yang dibelajarkan dengan tidak menggunakan media
animasi pada model discovery learning yaitu 56,46. Berdasarkan keseluruhan nilai
yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka diperoleh
frekuensi dan persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada tabel 4.2 berikut:

https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps5JPPS
Type your title in here (8 pt)
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) p-ISSN : 2089-1776 ; e-ISSN : 2549-1597
Homepage : https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps JPPS, Vol. 11, No. 1, November 2021 : 1-5
© 2021 JPPS
Email : jpps@unesa.ac.id
(Jurnal Penelitian Pendidikan Sains)

Tabel 4.2 Kategori Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Kategori Nilai Kelas Ekperimen Kelas Kontrol
Ketuntasan Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Tuntas ≥ 75 26 100 % 2 7,69 %
Tidak < 75 0 0% 24 92.307 %
Tuntas

Berdasarkan kategori ketuntasan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol terdapat 26 siswa yang tuntas pada kelas eksperimen dengan presentase
sebesar 100%. Sedangkan untuk kelas kontrol terdapat 2 siswa yang tuntas dengan
presentase yang diperoleh sebesar 7,69 % dan yang tidak tuntas sebanyak 24 orang
dengan presentase sebesar 92,307 %. Ketuntasan hasil belajar siswa kelas eksperimen
dan kelas kontrol dapat disajikan dalam bentuk histogram pada gambar 4.1 berikut:

Gambar 4.1.
Histogram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil Belajar Afektif


Hasil belajar ranah afektif siswa dapat diketahui dengan melakukan observasi sikap
selama proses pembelajaran berlangsung. Penilaian dilakukan selama dua kali
pertemuan. Ada tiga aspek sikap yang dinilai yaitu kerja sama, sopan, tanggung
jawab. Hasil analisis nilai ranah afektif dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3
Nilai Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Indikator Penilaian Jumlah Skor Kelas Jumlah Skor
Eksperimen Kelas Kontrol
P1 P2 P1 P2
Kerja Sama 76 91 70 73
Sopan 59 86 55 65
Bertanggung Jawab 77 83 65 81
Total Skor 212 260 190 219
% Nilai Rata-rata 68 83,3 60,89 70,19

https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps6JPPS
Type your title in here (8 pt)
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) p-ISSN : 2089-1776 ; e-ISSN : 2549-1597
Homepage : https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps JPPS, Vol. 11, No. 1, November 2021 : 1-5
© 2021 JPPS
Email : jpps@unesa.ac.id
(Jurnal Penelitian Pendidikan Sains)

Berdasarkan tabel nilai hasil belajar ranah afektif, diperoleh bahwa nilai
rata-rata dari dua kali pertemuan untuk kelas eksperimen mengalami peningkatan
dari 68 menjadi 83,3. Sedangkan nilai rata-rata yang diperoleh pada kelas kontrol
dari 60,89 menjadi 70,19. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa nilai
hasil belajar pada kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah diperlakuan
yaitu 83,3. Daftar kategori perhitungan distribusi nilai afektif persikap dapat pada
histogram 4.2 berikut:

Grafik 4.2
Histogram Nilai Afektif Kelas Eksperimen

Hasil Belajar Psikomotorik


Ranah psikomotorik adalah ranah keberhasilan yang menilai keterampilan siswa
selama proses pembelajaran berlangsung. Ada tiga aspek keterampilan yang dinilai
yaitu bertanya, cara berkomunikasi, dan memecahkan masalah. Hasil analisis nilai
ranah psikomotorik dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4
Nilai Psikomotorik Kelas Eksperimen
Indikator Penilaian Jumlah Skor Kelas Jumlah Skor Kelas
Eksperimen Kontrol
P1 P2 P1 P2
Bertanya 58 80 55 75
Cara Berkomunikasi 45 77 40 65
Memecahkan 55 77 53 65
Masalah

https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps7JPPS
Type your title in here (8 pt)
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) p-ISSN : 2089-1776 ; e-ISSN : 2549-1597
Homepage : https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps JPPS, Vol. 11, No. 1, November 2021 : 1-5
© 2021 JPPS
Email : jpps@unesa.ac.id
(Jurnal Penelitian Pendidikan Sains)

Total Skor 158 234 148 205


% Nilai Rata-rata 51 75 47,4 66

Berdasarkan tabel nilai hasil belajar ranah psikomotorik, diperoleh bahwa


nilai rata-rata dari dua kali pertemuan untuk kelas eksperimen mengalami
peningkatan dari 51 menjadi 75. Sedangkan nilai rata-rata yang diperoleh pada kelas
kontrol dari 47,4 menjadi 66. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa
nilai hasil belajar psikomotorik pada kelas eksperimen mengalami peningkatan
setelah diberi perlakuan yaitu 75. Daftar kategori perhitungan distribusi nilai
psikomotorik per keterampilan dapat pada histogram 4.3 berikut:

Grafik 4.3
Histogram Nilai Psikomotorik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil Analisis Data Ranah Kognitif


Setelah diberikan perlakuan pada kelas sampel yang diukur dengan cara memberi
tes hasil belajar, data nilai posttest diuji lagi untuk mengetahui apakah data tersebut
memenuhi prasyarat analisis atau tidak. Uji prasyarat yang dimaksud adalah uji
normalitas dan uji homogenitas.

Pengujian Normalitas Data


Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS versi 25 yakni uji
Shapiro-Wilk. Data berdistribusi normal apabila nilai Asymp Sig. (2-tailed) > α (0,05).
Berdasarkan data yang diperoleh SPSS versi 25, uji normalitas dapat dilihat pada
tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.5 Uji Normalitas


Test of Normality

https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps8JPPS
Type your title in here (8 pt)
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) p-ISSN : 2089-1776 ; e-ISSN : 2549-1597
Homepage : https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps JPPS, Vol. 11, No. 1, November 2021 : 1-5
© 2021 JPPS
Email : jpps@unesa.ac.id
(Jurnal Penelitian Pendidikan Sains)

Shapiro Wilk
Kelas Statistic df Sig
Hasil Eksperimen .886 2 .008
Belajar 6
Kontrol .942 2 .147
6

Berdasarkan uji normalitas dengan menggunakan uji Shapiro wilk diperoleh


bahwa nilai signifikan hasil belajar kelas eksperimen lebih besar dari 0,05 (0,008 >
0,05) dan nilai signifikan hasil belajar kelas kontrol lebih besar dari 0,05 (0,147 >
0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh pada kedua
kelas terdistribusi normal.

Pengujian Homogenitas
Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan SPSS Versi 25.0 maka hasil pengujian
homogenitas dapat diperoleh seperti pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6
Uji Homogenitas Hasil Belajar
Test of Homogeneity of Variance
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Based on Mean 4.365 1 50 .042
Based on Median 3.995 1 50 .051
Hasil Belajar Based on Median and 3.995 1 48.013 .051
with adjusted df
Based on trimmed mean 4.400 1 50 .041

Dilihat dari data uji homogenitas hasil di atas, hasil pengujian dengan statistik based
on mean diperoleh nilai signifikansi 0,42, sehingga nilai signifikansi lebih besar 0,05
(0,42 > 0,05) maka variansi setiap sampel sama (homogen).

Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji independent
sampel t-test, pada taraf signifikan (α) = 0,05 dan tingkat kepercayaan 95%. Pengujian
hipotesis pada penelitian ini menggunakan data posttest hasil belajar siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Data hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Uji t-test Hasil Belajar Kognitif


Independent Samples Test

https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps9JPPS
Type your title in here (8 pt)
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) p-ISSN : 2089-1776 ; e-ISSN : 2549-1597
Homepage : https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps JPPS, Vol. 11, No. 1, November 2021 : 1-5
© 2021 JPPS
Email : jpps@unesa.ac.id
(Jurnal Penelitian Pendidikan Sains)

Levene's
Test for
Equality of t-test for Equality of
Variances Means
Sig. (2-
F Sig. t Df tailed)
hasil Equal variances assumed 4.365 .042 13.217 52 .000
belajar Equal variances not assumed 13.217 43.955 .000

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh t hitung = 13. 217.


Pada taraf signifikan α= 0,05 dengan df 52 diperoleh t tabel(0,05)(52) = 1,675. Oleh karena
itu, thitung > ttabel, maka H1 diterima dan H0. Hal ini berarti ada pengaruh penerapan
media animasi pada model discovery learning terhadap hasil belajar IPA SMP Negeri
11 Kota Komba.
Pembahasan
Hasil Belajar Kognitif
Berdasarkan analisis data uji hipotesis diperoleh data pada tabel 4.1 dimana
terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar kognitif kelas eksperimen 90.69 dan
kelas kontrol 56.46. Nilai tertinggi hasil belajar kognitif siswa pada kelas eksperimen
adalah 100 dimana lebih tinggi dari nilai KKM yang ditetapkan oleh SMPN 11 Kota
Komba yaitu 75 dengan ketuntasan 100%. Hasil belajar kognitif siswa pada kelas
eksperimen setelah diberi perlakuan yaitu dengan menerapkan model discovery
lerning berbantuan media animasi sudah mencapai standar nilai KKM yang
ditetapkan. Untuk melihat ada tidaknya pengaruh penerapan model discovery
learning berbantuan media animasi terhadap hasil belajar, maka dilakukan dengan
pengujian hipotesis dengan menggunakan independent sampel t-test dengan taraf
signifikan 0,05. Dimana diperoleh thitung > ttabel dengan taraf signifikan 0,05
menunjukan ada pengaruh penerapan model discovery leraning berbantuan media
animasi terhadap hasil belajar (H1 diterima dan H0 ditolak).
Hal ini menunjukan bahwa penerapan model discovery learning berbantuan
media animasi mempengaruhi hasil belajar siswa SMPN 11 Kota Komba. Penelitian
ini didukung oleh penelitian terdahulu oleh (Fitriani et al., 2014) dalam
penelitiannya tentang pengaruh penggunaan media animasi pada model discovery
learning terhadap hasil belajar siswa menyatakan bahwa ada pengaruh yang sangat
positif terhadap hasil belajar siswa yang menggunakan model discovery learning
berbantuan media animasi. Senada dengan (Saputra & Sari, 2018) dalam
penelitiannya tentang pengaruh media animasi pada model pembelajaran discovery
learning terhadap hasil belajar siswa, menyatakan bahwa yang diajarkan dengan
menggunakan media animasi pada model discovery learning lebih tinggi hasil
belajarnya dibandingkan dengan menggunakan media lain.
Model pembelajaran discovery learning merupakan salah satu solusi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa dalam proses

https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps10JPPS
Type your title in here (8 pt)
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) p-ISSN : 2089-1776 ; e-ISSN : 2549-1597
Homepage : https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps JPPS, Vol. 11, No. 1, November 2021 : 1-5
© 2021 JPPS
Email : jpps@unesa.ac.id
(Jurnal Penelitian Pendidikan Sains)

pembelajaran (Sahnam, 2021). Menurut (Ristanto et al., 2022; Winarni et al., 2020;
Zahara et al., 2020) discovery learning adalah suatu pembelajaran dengan penemuan
di mana siswa didorong untuk terlibat aktif dalam belajar dengan konsep dan
prinsip, serta guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan
percobaan yang memungkinkan siswa untuk menemukan prinsip-prinsip untuk diri
sendiri.
Adapun teori belajar yang mendukung penerapan model discovery leraning
berbantuan media animasi yaitu teori Bruner menyatakan proses belajar akan
berjalan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh yang
ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam proses belajar Bruner lebih
mementingkan partisipasi aktif siswa dan mengenal dengan baik adanya perbedaan
kemampuan. Teori belajar Bruner mendukung pembelajaran yang menerapkan
model discovery learning berbantuan media animasi pada hasil belajar siswa(Jarrah et
al., 2022).
Hal ini dikarenakan dalam pembelajarannya guru memberikan kesempatan
pada siswa untuk berpartisipasi aktif melalui kegiatan penemuan dan menekankan
belajar bermakna melalui pemusatan perhatian siswa untuk memahami struktur
materi yang akan dipelajari kemudian melakukan pengembangan kemampuan
sesuai dengan lingkungan. Berdasarkan beberapa teori yang telah diuraikan maka
dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran discovery learning adalah suatu
proses yang dapat membuat siswa mampu menemukan, menganalisis, membuat
hipotesis, mengkomunikasi, dan mengevaluasi sendiri apa yang mereka temukan.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Hasil Belajar Afektif


Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.3, data hasil belajar afektif siswa
dengan menggunakan model discovery learning berbantuan media animasi dapat
disimpulkan bahwa memiliki pengaruh yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari
nilai rata-rata kelas eksperimen pada pertemuan pertama sebesar 68% sedangkan
pada pertemuan kedua nilai rata-rata siswa meningkat sebesar 83,3% dengan
kategori sangat baik. Nilai rata-rata kelas kontrol pada pertemuan pertama sebesar
60,89% sedangkan pada pertemuan kedua nilai rata-rata siswa meningkat sebesar
70,19 % dengan kategori baik.
Model discovery learning merupakan salah satu model pembelajaran yang lebih
menekankan pada keaktifan siswa, dimana siswa menemukan sendiri, serta
menyelidiki sendiri pengetahuan yang belum diperoleh siswa sebelumnya. Pada
model discovery learning, siswa akan dibentuk ke dalam kelompok kemudian
diberikan permasalahan untuk dipecahkan. Proses pembelajaran seperti inilah yang
akan menyebabkan siswa dapat melakukan kegiatan diskusi untuk memecahkan
masalah.

https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps11JPPS
Type your title in here (8 pt)
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) p-ISSN : 2089-1776 ; e-ISSN : 2549-1597
Homepage : https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps JPPS, Vol. 11, No. 1, November 2021 : 1-5
© 2021 JPPS
Email : jpps@unesa.ac.id
(Jurnal Penelitian Pendidikan Sains)

Hal ini diperkuat oleh (Usman et al., 2022; Wardono et al., 2020; Yurniwati &
Hanum, 2017) menyatakan bahwa hasil belajar afektif siswa kelas eksperimen
dengan menggunakan model discovery learning lebih baik dibandingkan dengan
kelas kontrol. Adapun teori yang mendukung nilai hasil belajar afektif yaitu teori
behaviorisme. Teori ini menekan bahwa tingkah laku yang ditunjukan seseorang
merupakan akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Berdasarkan uraian
yang telah dikemukan maka dapat disimpulkan bahwa model discovery learning
berbantuan media animasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar
afektif siswa(Safaruddin, 2016).

Hasil Belajar Psikomotorik


Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.4, data hasil belajar
psikomotorik siswa dengan menggunakan model discovery learning berbantuan
media animasi dapat disimpulkan mengalami peningkatan. Peningkatan hasil
belajar psikomotorik siswa ini dapat dilihat dari nilai rat-rata siswa pada kelas
eksperimen pertemuan pertama sebesar 51% dan nilai rata-rata pertemuan kedua
sebesar 75%, sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol pertemuan pertama 47,4%
dan nilai rata-rata pertemuan kedua 66%. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa model discovery learning berbantuan media animasi memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap hasil belajar psikomotorik siswa yaitu keterampilan bertanya,
keterampilan cara berkomunikasi, dan keterampilan memecahkan masalah.
Adapun teori belajar yang mendukung hasil belajar psikomotorik adalah
teori konstruktivisme. Teori ini lebih menekankan pada hasil belajar kognitif dan
psikomotorik, dimana siswa lebih aktif mencari tahu atau menemukan sendiri
pengetahuan baru yang ada disekitar. Siswa dituntut untuk mampu memecahkan
sendiri permasalahan yang ditemukan dilingkungan sekitarnya (Suparlan, 2019).
Berdasarkan uraian yang telah dikemukan maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar ranah psikomotorik mengalami peningkatan setelah diberikan perlakuan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar siswa mengalami peningkatan baik dari aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Dengan demikian, ada pengaruh yang signifikan dari penerapan
model discovery learning berbantuan media animasi terhadap hasil belajar siswa kelas
VIII SMPN 11 Kota Komba.

CONCLUSION
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
penerapan model discovery learning berbantuan mdia animasi terhadap hasil belajar.
Hal ini dibuktikan dengan uji t-test, dimana thitung=13.217 > ttabel= 1.6759 maka H1
diterima H0 ditolak. Hal ini didukung juga dengan nilai afektif dan nilai
psikomotorik siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana nilai hasil belajar
afektif dan psikomotorik kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol.

https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps12JPPS
Type your title in here (8 pt)
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) p-ISSN : 2089-1776 ; e-ISSN : 2549-1597
Homepage : https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps JPPS, Vol. 11, No. 1, November 2021 : 1-5
© 2021 JPPS
Email : jpps@unesa.ac.id
(Jurnal Penelitian Pendidikan Sains)

REFERENCES
Adnyani, N. P. S., Manuaba, I. . S., & Semara Putra, D. K. N. (2020). Pengaruh Model
Discovery Learning Berbantuan Media Audio Visual Terhadap Kompetensi
Pengetahuan IPA. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan, 4(3), 398.
https://doi.org/10.23887/jppp.v4i3.27428
Akmalia, R., Fajriana, F., Rohantizani, R., Nufus, H., & Wulandari, W. (2021).
Development of powtoon animation learning media in improving
understanding of mathematical concept. Malikussaleh Journal of Mathematics
Learning (MJML), 4(2), 105. https://doi.org/10.29103/mjml.v4i2.5710
Damayanti, S. Q., Mahardika, I. K., & Indrawati. (2016). Penerapan Model Discovery
Learning Berbantuan Media Animasi Macromedia Flash disertai LKS yang
Terintegrasi dengan Multirepresentasi dalam Pembelajaran Fisika di SMA.
Jurnal Pembelajaran Fisika, 4(4), 357–364.
Fitriani, A., Danial, M., & Wijaya, M. (2014). Pengaruh Penggunaan Media Animasi
pada Model Discovery Learning terhadap Hasil Belajar Kimia Peserta Didik
Kelas X MIA SMAN 1 Bungoro (Studi pada Materi Pokok Ikatan Kimia).
Chemica, 15(2), 114–122.
Jarrah, A. M., Wardat, Y., & Gningue, S. (2022). Misconception on addition and
subtraction of fractions in seventh-grade middle school students. Eurasia Journal
of Mathematics, Science and Technology Education, 18(6).
https://doi.org/10.29333/ejmste/12070
Mustabsyira, T. S., & Sumiati Side. (2020). Pengaruh Penggunaan Media Animasi
Pada Model Pembelajaran. Chemica, 21, 142–149.
Noviyanti Indah Mawarddah, M. (2021). Pendidikan Sains Penerapan Model
Discovery Learning Pada Pembelajaran Daring Untuk. Pensa E-Jurnal, 9(3), 266–
271.
Oktalia, Y., Sakti, I., & Hamdani, D. (2017). Pengaruh Minat Dan Motivasi Pada
Penerapan Model Diskoveri Berbantuan Media Animasi Terhadap Hasil Belajar
Fisika Di Sma Negeri 4 Kota Bengkulu. Jurnal Ilmu Dan Pembelajaran Fisika, 1(1),
87–95. https://ejournal.unib.ac.id/index.php/jipf/article/view/3464/0
Pakpahan, N. F. D. B. (2022). the Effectiveness of Achieve Student Competency
Between Learning Using Video-Based Media and Power. International Online
Journal of Education and Teaching (IOJET), 9(1), 604–611.
Ristanto, R. H., Ahmad, A. S., & Komala, R. (2022). Critical thinking skills of
environmental changes: A biological instruction using guided discovery
learning-argument mapping (gdl-am). Participatory Educational Research, 9(1),
173–191. https://doi.org/10.17275/per.22.10.9.1
Safaruddin. (2016). Teori Belajar Behavioristik. Jurnal Kajian Islam Dan Pendidikan,
8(2), 119–135.
Sahnam, S. (2021). Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dalam
Pembelajaran Kimia Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning di
SMA Negeri 1 Praya Barat. Jurnal Teknologi Pendidikan : Jurnal Penelitian Dan
Pengembangan Pembelajaran, 6(2), 168. https://doi.org/10.33394/jtp.v6i2.4212
Samathayakul, A., & Thamaduangsri, S. (2022). Uses of Learning Media for
Improving the Use of Proverbs in Communication of Students with Vision

https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps13JPPS
Type your title in here (8 pt)
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) p-ISSN : 2089-1776 ; e-ISSN : 2549-1597
Homepage : https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps JPPS, Vol. 11, No. 1, November 2021 : 1-5
© 2021 JPPS
Email : jpps@unesa.ac.id
(Jurnal Penelitian Pendidikan Sains)

Disabilities. Journal of Educational Issues, 8(1), 345.


https://doi.org/10.5296/jei.v8i1.19672
Saputra, W., & Sari, I. N. (2018). Pengaruh Model Discovery Learning Berbantuan
Media Animasi Macromedia Flash terhadap Aktivitas Siswa pada Materi
Tekanan di SMP Negeri 1 Suhaid. Jurnal Pendidikan Sains Dan Aplikasinya (JPSA),
1(1), 17–21.
https://journal.ikippgriptk.ac.id/index.php/JPSA/article/view/899/812
Suparlan, S. (2019). Teori Konstruktivisme dalam Pembelajaran. Islamika, 1(2), 79–88.
https://doi.org/10.36088/islamika.v1i2.208
Susanti, E., & Jamhari, M. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning
terhadap Keterampilan Sains Dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Tentang IPA
SMP Advent Palu. Jurnal Sains Dan Teknologi, 5(3), 36–41.
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JSTT/article/download/6979/561
6
Usman, M., I, I. N., Utaya, S., & Kuswandi, D. (2022). The Influence of JIGSAW
Learning Model and Discovery Learning on Learning Discipline and Learning
Outcomes. Pegem Egitim ve Ogretim Dergisi, 12(2), 166–178.
https://doi.org/10.47750/pegegog.12.02.17
Wardono, Rochmad, Uswatun, K., & Mariani, S. (2020). Improving Written
Mathematical Communication Ability. International Jurnal of Instruction, 13(3),
729–744. https://doi.org/10.29333/iji.2020.13349a
Winarni, E. W., Hambali, D., & Purwandari, E. P. (2020). Analysis of language and
scientific literacy skills for 4th grade elementary school students through
discovery learning and ict media. International Journal of Instruction, 13(2), 213–
222. https://doi.org/10.29333/iji.2020.13215a
Yurniwati, & Hanum, L. (2017). Improving Mathematics Achievement of Indonesian
5 Th. Journal on Mathematics Education, 8(1), 77–84.
https://www.researchgate.net/profile/Yurniwati-Yurniwati/publication/
312541561
Zahara, A., Feranie, S., Winarno, N., & Siswontoro, N. (2020). Discovery Learning
with the Solar System Scope Application to Enhance Learning in Middle School
Students. Journal of Science Learning, 3(3), 174–184.
https://doi.org/10.17509/jsl.v3i3.23503

*First A. Author (Corresponding Author)


Department of Technology Education Faculty of Science and Technology,
Sunan Ampel State Islamic University Surabaya,
Jl. Ahmad Yani 117, Surabaya, East Java, 60237, Indonesia
Email: corresp-author@mail.ac.id
Dr. Binar Kurnia Prahani
Postgraduate Programe of Science Education,
Univeristas Negeri Surabaya,

https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps14JPPS
Type your title in here (8 pt)
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) p-ISSN : 2089-1776 ; e-ISSN : 2549-1597
Homepage : https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps JPPS, Vol. 11, No. 1, November 2021 : 1-5
© 2021 JPPS
Email : jpps@unesa.ac.id
(Jurnal Penelitian Pendidikan Sains)

Jl. Lidah Wetan, Surabaya, East Java, 60213, Indonesia


Email: binarprahani@unesa.ac.id
Second C. Author
Department of Technology Education Faculty of Science and Technology,
Sunan Ampel State Islamic University Surabaya,
Jl. Ahmad Yani 117, Surabaya, East Java, 60237, Indonesia
Email: corresp-author@mail.ac.id

https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps15JPPS
Type your title in here (8 pt)

You might also like