Professional Documents
Culture Documents
Soal Ujian Sekolah BHS - Indonesia TH 2021-2022
Soal Ujian Sekolah BHS - Indonesia TH 2021-2022
Soal Ujian Sekolah BHS - Indonesia TH 2021-2022
UJIAN SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
PETUNJUK UMUM
1. Tulislah lebih dahulu nama, nomor peserta dan kelas pada lembar jawaban yang tersedia
2. Bacalah dengan teliti soal sebelum anda menjawab
3. Kerjakan lebih dahulu soal-soal yang anda anggap paling mudah
4. Periksa kembali pekerjaan anda, sebelum diserahkan pada pengawas.
A. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda (X) pada pilihan jawaban A, B, C, D, atau E !
1. Bacalah paragraf berikut !
Mendaki gunung adalah kegiatan yang dapat dilakukan oleh siapa pun baik itu laki-laki, perempuan,
anak-anak, dan manula. Kegiatan pendakian gunung tidak hanya terbatas pada kegiatan trekking,
summit, foto-foto di puncak, dan turun kembali ke basecamp. Akan tetapi, ada suatu nilai yang dapat kita
ambil maknanya, seperti menghayati paradigm kehidupan. Paradigma kehidupan memiliki maksud
bahwa dalam pendakian gunung pasti kita ingin sampai ke puncak walaupun melewati berbagai macam
cobaan seperti tanjakan yang berat, sifat egoistis, haus, lapar, mengantuk, kendala cuaca, cedera, dan
beban berat. Paradigma ini mirip dengan konsep kehidupan kita yang sebenarnya. Dalam kehidupan, kita
ingin meraih puncak kehidupan, seperti karier yang bagus, sekolah yang tinggi, dan prestasi yang
gemilang. Tentu saja untuk meraih semua itu kita akan melewati hadangan dan cobaan. Dengan mendaki
gunung, kita akan mengerti seperti itulah paradigm kehidupan kita di dunia nyata.
Disadur dari: https://ase7adventure.wordpress.com/, 5 Oktober 2016
Gagasan utama paragraf tersebut adalah….
A. Banyak kendala dialami saat mendaki gunung
B. Kegiatan mendaki gunung dapat dilakukan oleh siapa saja
C. Paradigma kehidupan diibaratkan mendaki gunung
D. Mendaki gunung tidak hanya terbatas untuk melewati puncak
E. Banyak halangan dan cobaan dalam melewati kehidupan manusia
2. Bacalah paragraf berikut !
Secara harfiah, luasan hutan mangrove memang hanya sekira 3 % dari luas seluruh kawasan hutan dan
25 % dari seluruh hutan mangrove dunia. Namun, jika dilihat dari perannya, kawasan vegetasi ini pantas
diperhitungkan. Oleh karena itu, Pemerintah telah mengeluarkan peraturan mengenai peruntukan hutan
mangrove, yakni sebagai hutan konservasi, hutan produksi, dan hutan bagi penggunaan lain.
Disadur dari: Arifin Arief, Hutan Mangrove: Fungsi dan Manfaatnya, Yogyakarta, Kanisius, 2007.
Makna kata konservasi dalam paragraf tersebut adalah….
A. perlindungan D. pengelolaan
B. penjagaan E. pengawetan
C. penataan
3. Perhatikan paragraf berikut !
Pemerintah Indonesia akan mendorong penggunaan energy panas bumi sebanyak 500 persen pada
tahun 2025. Jika usaha tersebut berhasil dilakukan, Indonesia akan mampu menghasilkan 7.200
megawatt dari energy listrik tenaga panas bumi. Usaha tersebut akan menjadikan Indonesia sebagai
produsen nomor satu dunia untuk hampir seluruh sumber energy. Sebenarnya, Indonesia memiliki 40
persen cadangan energy panas bumi dunia. Fakta tersebut kemudian menjadikan negara kepulauan kita
ini menjadi sumber penghasil listrik terbesar ketiga di Bumi. Sayangnya, banyak tantangan dan halangan
yang harus dihadapi. Tidak seperti teknologi terbarukan lainnya, biaya yang dibutuhkan untuk
mengembangkan rencana panas bu,I masih relative mahal jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil.
Disadur dari: http://nationalgeographic.co.id/, 10 Oktober 2016.
Ide pokok paragraf tersebut adalah….
A. halangan penggunaan energi panas bumi D. produsen listrik terbesar di dunia
B. program penggunaan energi panas bumi E. pengembangan bahan bakar fosill
C. sumber penghasil listrik ketiga di bumi
Teks II
Tarif tujuh perjalanan kereta api ekonomi bersubsidi di wilayah PT KAI Daerah Operasi 8 Surabaya
diturunkan. Tariff kereta api ekonomi turun menyusul turunnya harga bahan bakar minyak sesuai
ketetapan Pemerintah sejak 1 April 2016. Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto, kepada
Antara mengatakan bahwa penurunan tariff kereta ekonomi bersubsidi yang sekitar lima persen tersebut
sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan.
Disadur dari: http://www.suarakarya.id/, 6 Oktober 2016
Perbedaan pola penyajian kedua teks tersebut adalah….
Teks I Teks II
A. Siapa, apa, berapa, di mana, mengapa Berapa, di mana, apa, mengapa, kapan
B. Siapa, kapan, berapa, di mana, Kapan, siapa, mengapa, di mana, apa
mengapa
C. Kapan, siapa, berapa, di mana, Mengapa, di mana, berapa, siapa, kapan
mengapa
D. Di mana, apa, berapa, kapan, mengapa Siapa, mengapa, di mana, kapan, apa
E. Apa, mengapa, di mana, siapa, kapan Siapa, kapan, mengapa, apa, di mana
42. Setelah dilakukan penilaian terhadap ulangan Bahasa Indonesia kelas XII IPA, yang memperoleh nilai 8
sebanyak 25 orang, nilai 7 sebanyak 4 orang, dan nilai 6 hanya 1 orang. Jumlah siswa 30 orang. (...)
Simpulan yang tepat untuk mengakhiri paragraf tersebut adalah....
A. Belum dapat dikatakan mereka pintar. D. Jadi, guru mereka boleh berbangga.
B. Mereka belum dikatakan siswa yang pandai. E. Memang mereka anak yang rajin-rajin.
C. Dapat dikatakan nilai mereka baik.
45. Sani seseorang siswa baru di kelas kami. Anaknya pendiam, tetapi murah senyum. Melihat penampilan
dia yang banyak diam, banyak teman mengira Sani seorang siswa biasa-biasa saja. Akan tetapi, pada saat
ulangan dan hasilnya diumumkan, nilai Sani selalu yang tertinggi. Seperti kata peribahasa ....
Peribahasa yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah....
A. air yang tenang menghanyutkan
B. memikul di bahu, memikul di kepala
C. seperti ilmu padi, kian berisi, kian merunduk
D. pikir itu pelita hatiair beriak tanda tak dalam
E. air susu dibalas air tuba
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Tuhanku
Aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing