Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

ANALISIS EFEKTIVITAS FASILITAS JEMBATAN

PENYEBERANGAN ORANG BERDASARKAN KARAKTERISTIK


PEJALAN KAKI (STUDI KASUS JPO KARET SUDIRMAN)

Egit Koeswantoro.¹, Sri Yuniarti², Sri Widayatie²


¹Mahasiswa, ²Dosen Program Sarjana Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil
dan Perencanaan, Universitas Jayabaya, Jakarta, Indonesia 13710
Korespondensi: egit.pnj@gmail.com

ABSTRACT

Several pedestrian bridges in DKI Jakarta are considered to be less attractive to


pedestrians for various reasons, including the problem of the distance between the
long bridges, the condition of the pedestrian bridges often not meeting standards.
In terms of safety and comfort, it is still lacking. The purpose of this study is to
analyze the feasibility of JPO Karet Sudirman, determine pedestrian characteristics
in terms of volume, pedestrian speed and traffic volume, and analyze the service
level (LOS) of Sudirman Karet JPO. The data or information used are primary data
obtained from direct field surveys and secondary data obtained from the DKI
Jakarta Province Bina Marga Office. After data collection, data processing and
data analysis were carried out. The data analysis method used is quantitative
analysis method with processing in Microsoft Excel. To obtain research data, a
direct observation / survey method was used at the research location. The research
survey deals with physical data collection for pedestrian bridges, surveying the
volume of vehicle and pedestrian traffic. The results of the calculation are 60%
have met the standards of Pedestrian Bridge Planning Procedures for Urban
Pedestrians (1995) and 40% do not meet the standards. The volume of pedestrian
crossing at JPO Karet Sudirman for 3 days of observation was 1,218 people with
an average of 406 people / day. The speed of pedestrians has the highest average
speed in 3 days of observation of 64.18 m / minute. The volume of vehicle traffic on
Jalan Jendral Sudirman, South Jakarta is 86,557 smp. Based on the average speed
of pedestrians, the service level of Sudirman Karet JPO is in the LOS E category
with a percentage of 100%. Based on the pedestrian module, the service level of the
Sudirman Karet JPO bridge has the LOS B category with a percentage of 55.56%.
While the percentage of 44.44% has the LOS A category. Based on the pedestrian
flow, the service level of Sudirman Karet JPO has a LOS A category value with a
percentage of 100%.

Keyowords: JPO Karet Sudirman, Pedestrian, Volume, Speed, LOS

Jurnal Teknik Sipil-Arsitektur Vol. 20 No. 1 (2021) : Mei 2021 92


I. PENDAHULUAN Jembatan Penyeberangan Untuk
1.1. Latar Belakang Pejalan Kaki Di Perkotaan (1995).
Di Ibu Kota Provinsi DKI Jakarta, 2. Adanya karakteristik pejalan kaki
beberapa fasilitas untuk pejalan kaki yang beragam dilihat dari jumlah
berubah fungsi sehingga menyebabkan volume, kecepatan lalu lintas orang,
tidak berfungsinya prinsip-prinsip dan volume kendaraan.
manajemen lalu lintas perkotaan. JPO 3. Stigma masyarakat terkait tingkat
mempunyai tujuan sebagai fasilitas pelayanan JPO terhadap kebutuhan
menyeberang yang seharusnya sangat pejalan kaki masih sangat rendah.
aman dan nyaman untuk para pejalan
kaki mengingat arus lalu lintas yang 1.3. Tujuan Penulisan
sangat padat dan beresiko tinggi untuk Tujuan yang ingin dicapai pada
menyeberang tanpa fasilitas penyusunan Tugas Akhir ini adalah :
penyeberang. Namun, faktanya banyak 1. Menganalisis kelayakan fasilitas
fasilitas penyeberangan seperti JPO pejalan kaki yakni JPO Karet
yang telah dibangun justru belum ramah Sudirman terhadap Tata Cara
digunakan oleh para lansia dan Perencanaan Jembatan
penyandang disabilitas. Beberapa JPO Penyeberangan Untuk Pejalan Kaki
di Jakarta dinilai kurang diminati oleh Di Perkotaan (1995).
pejalan kaki dengan berbagai alasan 2. Menentukan karakteristik pejalan
diantaranya masalah jarak antar kaki ditinjau dari volume dan
jembatan yang jauh, kondisi JPO kecepatan pejalan kaki yang
seringkali tidak memenuhi standar, dan menggunakan JPO Karet Sudirman
dari segi keamanan maupun dari segi serta volume lalu lintas kendaraan.
kenyamanan yang masih kurang dari 3. Menganalisis tingkat pelayanan
JPO tersebut. Lokasi penelitian ini (Level of Service) JPO Karet
memiliki tingkat kepadatan lalu lintas Sudirman.
yang tinggi dikarenakan adanya pusat
perkantoran baik pemerintah maupun 1.4. Batasan Masalah
swasta, pusat perbelanjaan, dan pusat Batasan Masalah dalam penulisan
perhotelan. Sebelum adanya wabah Tugas Akhir ini sebagai berikut :
pandemi covid-19, Setiap minggunya 1. Tinjauan lokasi dibatasi hanya pada
Jalan Jendral Sudiman juga sering titik JPO Karet Sudirman dan ruas
mengadakan Hari Bebas Kendaraan Jalan Jendral Sudirman, Jakarta
Bermotor (HBKB) sehingga Selatan.
menjadikan Jalan Jendral Sudirman ini 2. Kegiatan survei yang dilakukan
ramai pejalan kaki. dalam penelitian ini diantaranya
adalah survei pejalan kaki yang
1.2. Rumusan Masalah melintasi JPO Karet Sudirman dan
Rumusan Masalah pada penelitian ini survei volume lalu lintas kendaraan
sebagai berikut : yang melintas di bawah JPO Karet
1. Kelayakan fasilitas pejalan kaki Sudirman.
yakni JPO Karet Sudirman di ruas 3. Perhitungan yang dilakukan hanya
Jalan Jendral Sudirman, Jakarta volume pejalan kaki yang
Selatan yang masih belum sesuai menyeberang JPO dan volume lalu
standar jembatan penyeberangan lintas kendaraan yang melintas.
yaitu Tata Cara Perencanaan 4. Standar pedoman yang digunakan
dalam penelitian diantaranya adalah

Jurnal Teknik Sipil-Arsitektur Vol. 20 No. 1 (2021) : Mei 2021 93


Pedoman Tata Cara Perencanaan yang digunakan dalam analisis
Jembatan Penyeberangan (1995), karakteristik pejalan kaki adalah
Pedoman Persyaratan Umum sebagai berikut :
Perencanaan Jembatan (2015), Tata a. Kecepatan pejalan kaki merupakan
Cara Perencanaan Fasilitas Pejalan kecepatan rata-rata berjalan pejalan
Kaki di Kawasan Perkotaan (1995), kaki yang dinyatakan dalam satuan
Pedoman Perencanaan, Penyediaan, meter/detik (m/det) atau meter/menit
Pemanfaatan Prasaran dan Sarana (m/menit).
Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan b. Arus pejalan kaki merupakan jumlah
Perkotaan (2014), Manual Kapasitas pejalan kaki yang melintasi suatu
Jalan Indonesia (1997), data hasil titik dalam satu sattuan waktu
pengamatan JPO, formulir hasil tertentu yang dinyatakan satuan
pengamatan pejalan kaki, formulir pedestrian/menit.
volume lalu lintas, dan kuesioner c. Aliran per satuan lebar merupakan
Pejalan kaki rata-rata aliran pejalan kaki
persatuan lebar efektif jalur jalan
1.5. Manfaat Penelitian pejalan kaki yang dinyatakan dalam
Adapun dari penelitian ini diharapkan satuan pedestrian/meter persegi
dapat memberikan manfaat antara lain: (ped/m²).
1. Bagi Penulis d. Densitas pejalan kaki merupakan
penelitian ini dapat meningkatkan kepadatan pejalan kaki berdasarkan
pengetahuan dan menambah jumlah rata-rata pejalan kaki per
wawasan di bidang transportasi satuan luas di dalam jalur pejalan
tentang dalam analisis efektivitas kaki atau daerah antrian yang
fasilitas penyeberangan dan dinyatakan dalam satuan
karakateristik pejalan kaki. pedestrian/meter persegi (ped/m²).
2. Dinas Bina Marga Provinsi DKI e. Arus pleton (platoon) merupakan
Jakarta gambaran sejumlah pejalan kaki
Penelitian ini dapat dijadikan saran yang berjalan berjajar atau
dan masukan untuk instansi berkelompok yang biasanya tanpa
pemerintah khususnya Dinas Bina disengaja dan disebabkan oleh faktor
Marga Provinsi DKI Jakarta dalam lampu lalu lintas atau faktor lainnya
membangun fasilitas penyeberangan yang dinyatakan dalam satuan
tak sebidang pejalan kaki di wilayah pedestrian/menit/meter.
Provinsi DKI Jakarta yang sesuai f. Ruang pejalan kaki merupakan rata-
kriteria yaitu memenuhi aspek rata ruang yang tersedia bagi setiap
keamanan, kenyamanan dan pejalan kaki dalam daerah jalur
kemudahan. pejalan kaki atau antrian yang
dinyatakan dalam satuan
II. KAJIAN PUSTAKA m²/pedestrian. Parameter ini adalah
2.1. Parameter Pejalan Kaki kebalikan dari parameter kepadatan
Sebagai salah satu unsur lalu lintas yang pejalan kaki yang biasanya
penting, pejalan kaki juga dapat ditinjau digunakan sebagai satuan praktis
dengan menggunakan parameter- untuk analisis fasilitas pejalan kaki.
parameter Parameter pejalan kaki
adalah salah satu faktor utama dalam 2.2. Tingkat Pelayanan Pejalan Kaki
perancangan dan perencanaan fasilitas- Pedestrian Level of Service (PLOS) atau
fasilitas pejalan kaki. Adapun parameter biasa disebut tingkat pelayanan untuk

Jurnal Teknik Sipil-Arsitektur Vol. 20 No. 1 (2021) : Mei 2021 94


pejalan kaki dipengaruhi oleh berbagai saat proses penyusunannya
faktor karakteristik pejalan kaki, berlangsung, tujuannya agar dapat
diantaranya adalah faktor kecepatan, memberikan keterangan yang jelas dari
kepadatan dan arus pejalan kaki. awal penelitian, saat penelitian
Pergerakan pejalan kaki dapat berlangsung hingga akhir penelitian dan
mengalami peningkatan dalam waktu mendapatkan suatu hasil perbandingan
tertentu yang mengakibatkan tingkat dengan syarat-syarat atau peraturan
pelayanan sewaktu-waktu akan berubah yang ada.
sesuai dengan arus pergerakannya. Penelitian ini membutuhkan beberapa
Pergerakan pejalan kaki tidak hanya variabel yang dibutuhkan sebagai data
berupa perjalanan biasa, terdapat pengambilan keputusan. Variabel yang
kegiatan lainnya seperti mengobrol dimaksud adalah analisis kelayakan
ketika berjalan, istirahat sejenak ketika JPO terhadap standar tata cara
berjalan atau kegiatan ringan lainnya perencanaan jembatan, volume pejalan
yang mempengaruhi kecepatan berjalan kaki, kecepatan pejalan kaki, modul
pejalan kaki serta arus pejalan kaki. pejalan kaki, volume lalu lintas
Ukuran dasar efektivitas fasilitas kendaraan, LOS (Level of Service) JPO
pejalan kaki adalah ruang bergerak. berdasarkan kecepatan pejalan kaki,
Kapasitas ini diambil dengan asumsi 25 LOS (Level of Service) JPO berdasarkan
ped/menit/ft atau setara dengan 82 modul pejalan kaki, dan LOS (Level of
ped/menit/meter. Tingkat standar Service) JPO berdasarkan volume arus
pelayanan jalur pejalan kaki (PLOS) pejalan kaki.
dengan nilai A menunjukkan bahwa
fasilitas pejalan kaki memungkinkan 3.2. Bagan Alir Penelitian
kebebasan bergerak pada pejalan kaki.
Apabila pedestrian level of service
(PLOS) bernilai F maka menunjukkan
ruang gerak pejalan kaki yang terbatas.

Tabel 1. Tingkat Standar Pelayanan Jalur


Pejalan Kaki

III. METODOLOGI PENELITIAN


3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif. Penelitian ini
dilakukan melalui beberapa langkah Gambar 1 : Bagan Alir Penelitian
yang disusun secara sistematis. Baik
sebelum proses penyusunannya maupun

Jurnal Teknik Sipil-Arsitektur Vol. 20 No. 1 (2021) : Mei 2021 95


3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian formulir survei, alat penunjang
Penelitian berlokasi di ruas Jalan ruas lainnya dan menentukan survei
Jalan Jendral Sudiman Kelurahan Karet, rencana. Sebelum menyiapkan orang
Kecamatan Setiabudi, Kota Adminitrasi surveyor dan kelengkapan survey,
Jakarta Selatan, tepatnya di JPO karet Peneliti juga melakukan studi
sudirman yang letaknya berada diantara literatur untuk mengetahui dan
Gedung Mayapada Tower 2 dan memahami teori-teori penunjang
Gedung Le Meridien Jakarta. Adapun dalam melakukan penelitian ini.
waktu pelaksanaan survei dilaksanakan 2. Survei Penduluan
: Peneliti melakukan survei lokasi
1. Pagi hari, pukul 07.00 WIB hingga dengan melakukan pengambilan data
pukul 09.00 WIB. survei pada hari, waktu, dan tempat
2. Siang hari, pukul 12.00 WIB
yang sama. Tujuan dilakukannya
hingga pukul 14.00 WIB.
3. Sore hari, pukul 16.00 WIB hingga survei pendahuluan yaitu :
pukul 18.00 WIB.  Penempatan tempat atau titik
lokasi surveyor yang
memudahkan pengamatan.
 Penempatan kamera yang tepat
sehingga menghasilkan hasil
yang optimal saat dilakukan
survei pengambilan data yang
sebenarnya.
 Penentuan arah lalu lintas dan
jenis kendaraan yang disurvei.
3. Survei Lokasi Penelitian
Peneliti melakukan survei lokasi
(Sumber : Olahan Penulis, 2020) fasilitas penyeberangan yaitu
Gambar 2 : Lokasi Penelitian JPO Karet jembatan penyeberangan orang guna
Sudirman, Jalan Jendral Sudirman mengetahui dan memahami kondisi
dan situasi objek yang menjadi
3.4. Metode Penelitian tempat pengambilan data survei
Metodologi yang dipakai dalam penelitian.
penelitian ini adalah dengan melakukan 4. Pengumpulan data
observasi langsung ke lokasi penelitian Data yang digunakan dalam
secara manual untuk memperoleh data penelitian terdiri dari data primer dan
primer dan data sekunder dengan data sekunder. Data primer terdiri
dibantu oleh 4 orang surveyor. dari formulir Survei Jumlah Pejalan
Penelitian dititikberatkan pada lokasi Kaki, Formulir Survei Waktu Rata-
JPO karet sudirman, Jalan Jendral Rata Perjalanan Pejalan Kaki,
Sudiman yang letaknya berada diantara Formulir Jumlah Kendaraan yang
Gedung Mayapada Tower 2 dan Melewati JPO, dan pengisian data
Gedung Le Meridien Jakarta. kuesioner oleh pelaku pejalan kaki
1. Persiapan Penelitian baik yang menyeberang maupun
Peneliti menyiapkan 4 orang masyarakat sekitarnya melalui
surveyor, kelengkapan survey seperti kuesioner google form. Untuk data
seperti DISTO, kamera, alat tulis, sekunder terdiri dari Peta lokasi
stopwatch, hand tally counter, penelitian yang diperoleh dari situs

Jurnal Teknik Sipil-Arsitektur Vol. 20 No. 1 (2021) : Mei 2021 96


website Google Maps dan situs
website milik Dinas Cipta Karya,
Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi
DKI Jakarta terkait peruntukkan titik
lokasi penelitian berdasarkan
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun
2014 tentang Rencana Detail Tata
Ruang dan Peraturan Zonasi.
5. Pengolahan data
Melakukan pengolahan data dengan
(Sumber : Olahan Penulis, 2020)
metode analisis data yang digunakan
dengan pengolahan data Microsoft Gambar 2 : Grafik Hasil Analisis Kelayakan
Excel. Pengamatan Kondisi Fisik JPO Karet Sudirman

4.2. Analisis Berdasarkan


IV. ANALISIS PENELITIAN DAN Karakteristik Pejalan Kaki di
PEMBAHASAN JPO
4.1. Analisis Kelayakan JPO 1. Perhitungan Volume Penyeberangan
Pejalan Kaki
Tabel 2. Aspek Uji Fisik Kelayakan JPO

Tabel 3 : Volume Penyeberang JPO

Senin Selasa Rabu


Jenis Kelamin/Hari
02/11/2020 03/11/2020 04/11/2020

Laki - Laki 234 215 226


Perempuan 179 188 176
Total 413 403 402
Total 3 Hari Pengamatan 1218
Total Rata - Rata Per Hari 406
(Sumber : Olaham Penulis, 2020)
(Sumber : Olahan Penulis, 2020)
2. Perhitungan Kecepatan Pejalan Kaki
Hasil analisis kelayakan pengamatan
kondisi fisik JPO Karet Sudirman Tabel 4 : Tabel Perhitungan Kecepatan Rata
berdasarkan 6 (enam) aspek uji fisik Rata tertinggi Pejalan Kaki yang melewati JPO
kelayakan jembatan penyeberangan
orang menyatakan bahwa 60% telah
memenuhi standar Tata Cara
Perencanaan Jembatan Penyeberangan
Untuk Pejalan Kaki di Perkotaan
(1995). Sedangkan 40% tidak
memenuhi standar Tata Cara (Sumber : Olaham Penulis, 2020)
Perencanaan Jembatan Penyeberangan
Untuk Pejalan Kaki di Perkotaan Berdasarkan pada Tabel diatas,
(1995). Dari hasil analisis ini, usulan / Perhitungan Kecepatan rata-rata
rekomendasi untuk Pemda DKI Jakarta tertinggi pejalan kaki dalam 3 hari
khususnya Dinas Bina Marga Provinsi pengamatan sebesar 64,18 m/menit
DKI Jakarta agar melakukan perawatan yang terjadi pada hari Senin pukul
dan Perbaikan pada eksisting JPO Karet 12.00 s.d 13.00 dan di hari Rabu
Sudirman. pukul 12.00 s.d 14.00.

Jurnal Teknik Sipil-Arsitektur Vol. 20 No. 1 (2021) : Mei 2021 97


3. Perhitungan Perhitungan Volume Tingkat pelayanan (LOS) ruas jalan
Lalu Lintas Kendaraan, Kapasitas Jendral Sudirman yang
Jalan, dan Tingkat Pelayanan Ruas menuju Patung Pemuda
Jalan Membangun memiliki nilai F.

 Perhitungan Volume Lalu Lintas  Perhitungan apasitas Jalan dan


Kendaraan Tingkat Pelayanan Arah
Tabel 5 : Total Volume Lalu Lintas Kendaraan Bundaran HI Menuju Patung
Arah Bundaran HI Menuju Patung Pemuda Pemuda Membangun
Membangun Selama 3 Hari Pengamatan
Total Volume Masing-Masing Kendaraan
Kendaraan (unit) Kendaraan (smp) Total Kend
Hari/Waktu
(smp)
Bus /
Motor Mobil MC LV HV
Truck
Senin 02/11/2020 11938 11539 765 2985 11539 918 15442
Selasa 03/11/2020 11747 11147 730 2937 11147 876 14960
Rabu 04/11/2020 11927 11135 699 2982 11135 839 14956
Total Keseluruhan 45357
(Sumber : Olaham Penulis, 2020)

Tabel 6 : Total Volume Lalu Lintas Kendaraan


Arah Bundaran HI Menuju Patung Pemuda
Membangun Selama 3 Hari Pengamatan

(Sumber : Olaham Penulis, 2020)

 Perhitungan apasitas Jalan dan


Tingkat Pelayanan Arah Tingkat pelayanan (LOS) ruas jalan
Bundaran HI Menuju Patung Jendral Sudirman
Pemuda Membangun yang menuju Bundaran HI
memiliki nilai F.

4.3. Analisis Tingkat Pelayanan JPO

1. Tingkat Pelayanan Berdasarkan


Kecepatan Rata-Rata Pejalan Kaki

Tabel 7 : Tabel Hasil Penentuan Level of Service


(LOS) JPO Berdasarkan Kecepatan Rata-Rata
Pejalan Kaki

(Sumber : Olaham Penulis, 2020)

Jurnal Teknik Sipil-Arsitektur Vol. 20 No. 1 (2021) : Mei 2021 98


Tingkat pelayanan JPO Karet Sudirman menentukan arah berjalan dengan
memiliki nilai E dengan persentase bebas, dengan kecepatan yang relatif
100%. Hal ini menunjukkan bahwa cepat tanpa menimbulkan gangguan
antar pejalan kaki.
kecepatan pejalan kaki yang
menggunakan JPO Karet Sudirman 3. Tingkat Pelayanan Berdasarkan
dengan nilai E berjalan dengan Arus Pejalan Kaki
kecepatan yang sama, namun
pergerakan akan relative lambat dan Tabel 9 : Tabel Hasil Penentuan Level of Service
(LOS) JPO Karet Sudirman Berdasarkan Arus
tidak teratur. Pejalan Kaki Selama 3 Hari Pengamatan

2. Tingkat Pelayanan Berdasarkan


Modul Pejalan Kaki

Tabel 8 : Tabel Hasil Penentuan LOS JPO


Berdasarkan Modul Pejalan Kaki

(Sumber : Olaham Penulis, 2020)

Tingkat pelayanan JPO Karet Sudirman


berdasarkan arus pejalan kaki memiliki
nilai A dengan persentase 100%. Hasil
menunjukan bahwa tingkat pelayanan di
fasilitas penyeberangan JPO ini
memiliki pelayanan yang baik bagi
pejalan kaki.

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
1. Hasil analisis kelayakan
(Sumber : Olaham Penulis, 2020) pengamatan kondisi fisik JPO
Karet Sudirman menyatakan bahwa
Tingkat pelayanan JPO Karet Sudirman 60% telah memenuhi standar Tata
memiliki nilai B dengan persentase Cara Perencanaan Jembatan
55,56% yang terjadi pada pukul 07.00- Penyeberangan Untuk Pejalan Kaki
09.00 dan pukul 16.00-18.00. Dengan di Perkotaan (1995). Sedangkan
karakteristik pejalan kaki berjalan 40% tidak memenuhi standar Tata
dengan nyaman dan cepat tanpa Cara Perencanaan Jembatan
menganggu pejalan kaki lainnya, namun Penyeberangan Untuk Pejalan Kaki
keberadaan pejalan kaki yang lainnya di Perkotaan (1995). usulan /
sudah mulai berpengaruh pada arus rekomendasi untuk Pemda DKI
pejalan kaki. Sedangkan persentase Jakarta khususnya Dinas Bina
44,44% memiliki nilai A yang terjadi Marga Provinsi DKI Jakarta agar
pukul 12.00-14.00. Dengan melakukan perawatan dan
karakteristik pejalan kaki berjalan Perbaikan pada JPO Karet
dengan bebas, termasuk dapat Sudirman.

Jurnal Teknik Sipil-Arsitektur Vol. 20 No. 1 (2021) : Mei 2021 99


2. Volume penyeberangan pejalan konflik antara penyeberang jalan
kaki di JPO Karet selama 3 hari dengan kendaraan yang melintas.
pengamatan sebanyak 1.218 orang 3. Untuk Penelitian selanjutnya,
dengan rata-rata perharinya diperlukan tinjauan kembali
sebanyak 406 orang/hari. mengenai fasilitas penyeberangan
Kecepatan pejalan kaki di JPO pejalan kaki di ruas Jalan Jendral
Karet Sudirman memiliki Sudirman. Dikarenakan di ruas
kecepatan rata-rata tertinggi dalam jalan tersebut juga memiliki
3 hari pengamatan sebesar 64,18 fasilitas penyeberangan tak
m/menit. Volume lalu lintas sebidang seperti terowongan di
kendaraan di ruas jalan Jendral Stasiun MRT Setiabudi Astra.
Sudirman di kedua arah yaitu Sebaiknya dilakukan perbandingan
sebesar 86.557 smp dan tingkat efektivitas fasilitas penyeberangan
pelayanan (LOS) dikedua arah dan tingkat pelayanan antara JPO
memiliki nilai F. Karet Sudirman dengan
3. Berdasarkan kecepatan rata-rata terowongan di Stasiun MRT
pejalan kaki, tingkat pelayanan Setiabudi Astra.
jembatan penyeberangan ini
memiliki kategori LOS E dengan DAFTAR PUSTAKA
persentase pejalan kaki sebesar
100%. Berdasarkan modul pejalan , Direktorat Jenderal Bina
kaki, tingkat pelayanan jembatan Marga. (1995), “Tata Cara
JPO Karet Sudirman memiliki Perencanaan Fasilitas Pejalan
katagori LOS B dengan persentase Kaki di Kawasan Perkotaan”,
55,56%. Sedangkan persentase Departemen Pekerjaan Umum,
44,44% memiliki katagori LOS A. Jakarta.
Berdasarkan arus pejalan kaki,
tingkat pelayanan jembatan JPO , Direktorat Jenderal Bina
Karet Sudirman memiliki nilai Marga. (1995), “Tata Cara
kategori LOS A dengan presentase Perencanaan Jembatan
100%. Penyeberangan Untuk Pejalan
5.2 Saran Kaki di Perkotaan Nomor
1. Perlu adanya perbaikan dan 027/T/Bt/1995”, Departemen
perawatan kondisi fisik pada JPO Pekerjaan Umum, Jakarta.
Karet Sudirman untuk
meningkatkan intensitas , Direktorat Jendral Bina
penggunaannya. Tidak hanya itu, Marga. (1997), “Manual
perlu adanya fasilitas pendukung Kapasitas Jalan Indonesia
seperti Closed Circuit Television (MKJI)”, Departemen Pekerjaan
(CCTV) dan tempat sampah agar Umum RI, Jakarta.
para pejalan kaki semakin nyaman
akan menyeberang. , Direktorat Jendral Bina
2. Perlu diperbanyak JPO pada jalur Marga (1997), “Tata Cara
dengan tingkat penyeberangan Perencanaan Geometrik Jalan
yang tinggi terutama pada kawasan Antar Kota”, Departemen
perkotaan di DKI Jakarta dengan Pekerjaan Umum, Jakarta.
tingkat arus lalu lintas kendaraan
yang tinggi untuk mengurangi

Jurnal Teknik Sipil-Arsitektur Vol. 20 No. 1 (2021) : Mei 2021 100


, Direktorat Jendral Bina Muhammadiyah Surakarta, 12
Marga. (1999), “Pedoman April 2019.
Perencanaan Jalur Pejalan
Kaki Pada Jalan Umum”,
Departemen Pekerjaan Umum, Indraswara, M.Sahid. (2006), “Kajian
Jakarta. Perilaku Pejalan Kaki Terhadap
Pemanfaatan Jembatan
, Peraturan Menteri Penyeberangan”, Universitas
Pekerjaan Umum Nomor : Diponegoro, Semarang.
03/PRT/M/2014 (2014),
“Pedoman Perencanaan, Khisty, C.Jotin., & Lall, B.Kent. (2003),
Penyediaan, Pemanfaatan “Dasar-Dasar Rekayasa
Prasaran dan Sarana Jaringan Transportasi, Jilid 1 (Edisi
Pejalan Kaki di Kawasan Ketiga)”, Erlangga, Jakarta.
Perkotaan”, Kementerian
Pekerjaan Umum, Jakarta. Mashuri, Muh. Ikbal. (2011), “Studi
Karakteristik Pejalan Kaki dan
, Peraturan Menteri Pemilihan Jenis Fasilitas
Perhubungan Nomor : KM 14 Penyeberangan Pejalan Kaki di
(2006), “Manajemen dan Kota Palu (Studi Kasus: Jl.
Rekayasa Lalu Lintas di Jalan”, Emmi Saelan Depan Mal Tatura
Kementerian Perhubungan Kota Palu)”, Universitas
Republik Indonesia, Jakarta. Tadulako, Palu.

, Surat Edaran Menteri Muhamad, Ilham Nur; Arief, Budi;


Pekerjaan Umum dan Rahmah, Andi. (2019),
Perumahan Rakyat. Nomor : “Identifikasi Kenyamanan
07/SE/M/2015 (2015), Fasilitas Pejalan Kaki Pada
“Pedoman Persyaratan Umum Jembatan Penyeberangan
Perencanaan Jembatan”, Orang (JPO) di Kawasan
Kementerian Pekerjaan Umum Stasiun Bogor”, Program Studi
dan Perumahan Rakyat, Jakarta. Teknik Sipil Fakultas Teknik,
Universitas Pakuan.
, Surat Edaran Menteri
Pekerjaan Umum dan Nadjam, Achmad; Ferdiansyah,
Perumahan Rakyat Nomor : Mohammad; Sitorus, Hendrik
02/SE/M/2018 (2018), Jonathan (2018), “Efeketivitas
“Perencanaan Teknis Fasilitas dan Kepuasan Pengguna
Pejalan Kaki”, Kementerian Jembatan Penyeberangan
Pekerjaan Umum dan Orang (JPO) Di Pasar Induk
Perumahan Rakyat, Jakarta. Kramat Jati”, Politeknologi
Teknik Sipil Volume 17, Nomor
Idris, Zilhardi. (2007), “Jembatan 1 Januari 2018, Politeknik
Penyeberangan di Depan Negeri Jakarta, Depok, 03 April
Kampus UMS Sebagai Fasilitas 2019.
Pejalan Kaki”, Dinamika
Teknik Sipil Volume 7, Nomor Simanjuntak, Marganda Buala;
1 : 87-93.Universitas Yulianto; Rajagukguk, Williater

Jurnal Teknik Sipil-Arsitektur Vol. 20 No. 1 (2021) : Mei 2021 101


(2018), “Studi Efektivitas
Penggunaan Jembatan
Penyeberangan Orang (JPO) di
Kawasan Lapangan Merdeka
Medan (Studi Kasus : Jl. Putri
Hujian dan Jl. Guru
Patimpus)”, Fakultas Teknik
Universitas Katolik Santo
Thomas Medan, Sumatera
Utara.

Sundararajan, Komala Devi; Ambak,


Kamarudin; Daniel, Basil
David; Sukor, Nur Sabahiah
Abdul; Ishak Siti Zaharah.
(2019). “Willingness to Use
Overhead Bridge Facilities
Based on Theory of Planned
Behavior”, Universiti Tun
Hussein Onn Malaysia,
Malaysia.

Tanan, Natalia. (2012), “Kajian Celah


yang Diperlukan untuk
Menentukan Fasilitas
Penyeberangan Pejalan Kaki
(Study On Gap Acceptance To
Determine Pedestrian Crossing
Facilities)”, Pusat Litbang Jalan
dan Jembatan, Bandung.

Jurnal Teknik Sipil-Arsitektur Vol. 20 No. 1 (2021) : Mei 2021 102

You might also like