Professional Documents
Culture Documents
B5 PDF
B5 PDF
2 (2017): Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan | Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan
(https://e-journal.unair.ac.id/JIPK/issue/view/680)
Research Articles
78-90
Titik Dwi Sulistiyati, Eddy Suprayitno, Desi Tri Anggita
https://e-journal.unair.ac.id/JIPK/issue/view/680 1/8
4/16/23, 11:36 AM Vol. 9 No. 2 (2017): Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan | Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan
PDF (https://e-journal.unair.ac.id/JIPK/article/view/7635/4517)
91-97
Apri Arisandi, Maulinna Kusumo Wardani, Kaswan Badami, Garina Dyah Araninda
PDF (https://e-journal.unair.ac.id/JIPK/article/view/7636/4518)
98-106
Agustono agustono, Widya Paramita, Afifa Khalida
PDF (https://e-journal.unair.ac.id/JIPK/article/view/7637/4519)
107-117
Laksmi Sulmartiwi, Boedi Setya Rahardja, Ade Wahyu Pratama
PDF (https://e-journal.unair.ac.id/JIPK/article/view/7639/4520)
https://e-journal.unair.ac.id/JIPK/issue/view/680 2/8
4/16/23, 11:36 AM Vol. 9 No. 2 (2017): Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan | Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan
118-126
Gunanti Mahasri, Hari Suprapto, Abyan Farras
PDF (https://e-journal.unair.ac.id/JIPK/article/view/7640/4521)
127-133
Mona monica, Wardiyanto Wardiyanto, Oktora susanti
PDF (https://e-journal.unair.ac.id/JIPK/article/view/7641/6215)
134-145
Iga Wahyu Aditya, Arimbi Arimbi
PDF (https://e-journal.unair.ac.id/JIPK/article/view/7638/6216)
https://e-journal.unair.ac.id/JIPK/issue/view/680 3/8
4/16/23, 11:36 AM Vol. 9 No. 2 (2017): Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan | Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan
• •
https://e-journal.unair.ac.id/JIPK/issue/view/680 4/8
SALINAN
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN
PENDIDIKAN TINGGI
NOMOR 10/E/KPT/2019
TENTANG PERINGKAT AKREDITASI JURNAL
ILMIAH PERIODE II TAHUN 2019
Abstract
Seaweed can not be differentiated between root, leaves and trunk. Fluktuate and extreame of sea water condition
cause Kappaphycus alvarezii seaweed susceptible to get ice-ice disease. Appearing of white patches at thallus of
infected seaweed. Suspected ice-ice disease is caused by pattogen bacteria namely Vibrio fluvialis. Vibrio
fluvialis is patogen bacteria that cause ice-ice disease seaweed, gram negative bacteria that has body shape like
steam and bend. This bacteria can grow in the aquatic ecosystem that is influenced by abudance of nutrient
availability, pH, temperature, hardness and salinity. The purpose of this research is to know the viability of
Vibrio bacteria at difference salinity. This research is started by identify bacteria until spesies level through
biochemical test whit reference SNI 01-2332-4-2006 and identification book (Cowan 2003). Viability is
observed three time repetition at TCBS palte media with salinity 30, 32, and 34 ppt, and confirmation test.
Bacteria is planted at oblique TSA media with salinity levels 0 ppt, 20 ppt, 40 ppt, 60 ppt, 80 ppt and 100 ppt .
the results obtained shows the bacteria grow normally at all test medias except at 100 ppt media. This shows that
Vibrio fluvialis bacteria is a bacteria that can grow well at high salinity levels (halofilik).
91
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan (ISSN : 2085-5842)
Volume 9 No. 2 November 2017
92
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan (ISSN : 2085-5842)
Volume 9 No. 2 November 2017
1. Uji Gram - -
3. Uji Katalase + +
3. Uji Oksidase + +
dilakukan meliputi uji gram, uji katalase, ditemukan. Hasil dari uji biokimia dapat
dan uji oksidase. Hasil pengujian dapat membuktikan bahwa spesies bakteri Vibrio
dilihat pada Tabel 1 adalah Vibrio fluvialis yang dikaitkan
Dari hasil yang didapat dapat dengan hasil buku Holt et. al (1994).
disimpulkan bahwa bakteri Vibrio fluvialis Hasil identifikasi bakteri dari
mempunyai sifat gram negatif, ini dilihat penelitian yang telah dilakukan
dari uji gram yang didapatkan hasil negatif menunjukkan bahwa bakteri yang terdapat
dengan ditandainya koloni mengental pada sampel rumput laut yaitu bakteri jenis
karena terdapat dinding sel pada bakteri Vibrio fluvialis. Ini dilihat dari karakteristik
bersifat gram negatif, ini akan memecahkan morfologi bakteri yang memiliki bentuk
dinding sel tersebut yang diakibatkan oleh koloni bulat dan berwarna kuning pada
reaksi dengan larutan KOH. Sedangkan media TCBS, gram negatif. Pada uji
untuk uji katalase dan uji oksidase biokimia ini menunjukkan hasil TSIA A/A
didapatkan hasil positif, menurut Cowan et. tanpa ada gas dan tidak menghasilkan H 2 S,
al (2003) menyebutkan bahwa pada buku uji O/F negatif atau Fermentatif, pada uji
identifikasi bakteri yang didapat adalah karbohidrat seperti glukosa, laktosa,
bakteri dari genus Vibrio, sama halnya sukrosa, manitol dan arabinosa didapat hasil
93
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan (ISSN : 2085-5842)
Volume 9 No. 2 November 2017
positif (+) sedangkan uji sorbitol hasilnya berbeda dengan penelitian terdahulu dengan
negatif (-), uji ketahanan NaCl 1,5 %, NaCl rentan salinitas yaitu30 ppt, 32 ppt dan 34
4%, NaCl 6%, NaCl 8% hasilnya positif ppt serta untuk uji konfirmasi menggunakan
(+), dan NaCl 10% negatif (-), uji minnitol 0 ppt, 20 ppt, 40 ppt, 60 ppt, 80 ppt dan 100
dan moltility posotif (+), uji indol negatif (- ppt.
), Chirstensen’s Urease negatif (-), Methyl Pengamatan viabilitas bakteri ini
Red (MR) positif (+), Voges Proskaeur dipastikan menggunakan bakteri Vibrio
(VP) negatif (-), Arginin Dihydrolase fluvialis maka dilanjutkan dengan kultur
positif (+), Lysine Decarboxylase negatif (- bakteri pada media TCBS yang sudah
), Ornithin Decarboxylase negatif (-), dimodifikasi salinitasnya dengan 30 ppt, 32
ONPG negatif (-), O/ 129 Disc 150 sensitif, ppt, dan 34 ppt pada wadah cawan petri.
O
TCBS 42 C positif (+), O/ 129 Disc 10 Selanjutnya diinkubasi selama 24 jam
resisten.Hasil uji biokimia yang diperoleh kemudian diamati.
tidak jauh berbeda dengan hasil Holt et. al Uji konfirmasi dilakukan dengan
(1994) dengan hasil spesies bakteri yaitu media TSA miring pada tabung reaksi. Pada
bakteri Vibrio fluvialis . pengamatan viabilitas sebelunya
Viabilitas bakteri terhadap salinitas yang menggunakan media plate ini dilakukan
berbeda karena pada plate digunakan untuk melihat
Pengamatan viabilitas bakteri Vibrio
morfologi pertumbuhan koloni bakteri yang
fluvialis pernah dilakukan oleh Kaligis
tumbuh. Sedangkan Alasan mengguunakan
(2015) yang menggunakan tiga macam
tabung reaksi dikarenakan fungsi dari
salinitas yaitu 30 ppt, 35 ppt dan 40 ppt.
tabung reaksi hanya digunakan untuk
Faturrahman dan Luluk (2012) juga
menumbuhkan bakteri tanpa melihat
mengamati viabilitas dengan berbagai
morfologi bakteri.
salinitas yang berbeda yaitu 0 ppt, 20 ppt,
Uji konfirmasi dilakukan untuk
40 ppt, 60 ppt dan 80 ppt. Disini
memperjelas tingkat ketahanan bakteri
ditunjukkan bahwa pada salinitas 0 ppt dan
Vibrio fluvialis terhadap salinitas yang
8 ppt (-) atau tidak ada bakteri yang
berbeda, sehingga pengujian ini dilakukan
tumbuh. Pertumbuhan bakteri optimum
dengan rentan salinitas yang lebih tinggi
terdapat pada salinitas 20 ppt. Pada
untuk memperoleh batas atas dan batas
penelitian yang dilaksanakan ini tidak jauh
bawah pertumbuhan bakteri Vibrio fluvialis.
94
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan (ISSN : 2085-5842)
Volume 9 No. 2 November 2017
Penanaman dilakukan pada media TSA atau tidak terdapat bakteri sama sekali
miring dengan kadar salinitas sebesar 0 ppt, (Tabel 2).
20 ppt, 40 ppt, 60 ppt, 80 ppt dan 100 ppt Berdasarkan gambar dan tabel diatas
Hasil diperoleh setelah inkubasi dapat dilihat bahwa bakteri Vibrio fluvialis
selama 24 jam yaitu bakteri pada salinitas tetap tumbuh normal pada rentan salinitas
20 ppt-80 ppt bakteri Vibrio fluvialis tetap 20 sampai 60 ppt. Namun pertumbuhan
tumbuh dengan baik dan banyak, untuk mulai terhambat pada salinitas 0 ppt, dan
salinitas 0 ppt tetap tumbuh tetapi tidak sama sekali tidak tumbuh pada salinitas 100
banyak ini dikarenakan karena kadar ppt. Hal ini dipengaruhi oleh sifat bakteri
salinitas tidak ada untuk menunjang Vibrio fluvialis yang merupakan bakteri
pertumbuhan dari bakteri Vibrio fluvialis, halofilik.
sedangkan pada media dengan kadar Pada penelitian Faturrahman dan
salinitas 100 ppt bakteri tidak dapat tumbuh luluk 2012 menunjukkan hasil
penelitiannya bahwa bakteri Vibrio fluvialis
95
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan (ISSN : 2085-5842)
Volume 9 No. 2 November 2017
dapat tumbuh pada berbagai kondisi yang menurun atau sedikit. Pada
salinitas yang berkisar 10-60 ppt. Salinitas konsentrasi100 ppt bakteri Vibrio fluvialis
optimum untuk pertumbuhan vibrio tidak dapat tumbuh sama sekali, dapat di
fluvialis yaitu pada kadar garam 20 ppt. artikan bahwa pada konsetrasi 0 ppt dan
Kebanyakan bakteri Vibrio fluvialis 100 ppt merupakan batas atas bagi
membutuhkan garam untuk aktivitas pertumbuhan bakteri Vibrio fluvialis.
metabolisme dan pertumbuhannya, ini KESIMPULAN
merupakan penyebab bakteri tumbuh Berdasarkan penelitian yang telah
dengan baik pada salinitas 20 ppt. dilakukan tentang viabilitas bakteri
Umumnya kebutuhan garam bakteri Vibrio terhadap salinitas yang berbeda pada kultur
fluvialis berkisar 10-30 ppt. bakteri Vibrio fluvialis. maka dapat diambil
Beberapa mikroorganisme dapat kesimpulan sebagai berikut :
bertahan pada kadar garam atau kadar gula 1. Hasil uji presumtif dan uji biokimia
yang tinggi, yaitu ragi yang osmofil didapatkan hasil spesies bakteri Vibrio
(tumbuh pada kadar gula tinggi) dan bakteri fluvialis
halofilik (tumbuh pada kadar garam tinggi), 2. Tingkat viabilitas bakteri Vibrio
juga beberapa mikroorganisme dapat tahan fluvialis pada salinitas 0 ppt, 20 ppt, 40
di dalam substrat dengan kadar garam ppt, 60 ppt dan 80 ppt masih tinggi dan
sampai 30 ppt, ini bersifat halodurik bakteri Vibrio spp. masih dapat hidup
(Suriawiria 1996). atau tumbuh dengan baik. Pada
Bakteri halofilik merupakan jenis salinitas 100 ppt tingkat viabilitasnya
bakteri yang dapat tetap hidup pada kadar sudah rendah dan baketri sudah tidak
salinita yang tinggi. Marihati et al. (2014) dapat hidup pada kadar salinitas
menyatakan bahwa bakteri halofilik tersebut.
merupakan jenis mikroorganisme yang UCAPAN TERIMAKASIH
dapat tumbuh secara optimal dilingkungan Penulis mengucapkan terimakasih
osmotik. Pada penelitian ini bakteri Vibrio pendidikan Tinggi yang telah memberikan
fluvialis dapat tumbuh normal pada kadar dana penelitian fundamental tahun 2017
garam 2%-6% atau setara dengan 20-60 sehingga artikel ini dapat terselesaikan.
pertumbuhan Vibrio fluvialis mulai tidak Agustina S,S. Dan Marlan. 2014.
Identifikasi Tingkat Serangan
normal ditandai dengan pertumbuhan nya
96
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan (ISSN : 2085-5842)
Volume 9 No. 2 November 2017
97