PROGRAM STUDI SANITASI

PROGRAM DIPLOMA III

PURWOKERTO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
• Kondisi berbahaya ( 20 % ).
– Mesin, peralatan, pesawat, bahan dll.
– Lingkungan kerja.
– Proses produksi.
– Sifat pekerjaan.
– Cara kerja.
11
• Tindakan berbahaya ( 80 % )
– Kurangnya pengetahuan dan
keterampilan.
– Cacat tubuh yang tidak kentara.
– Keletihan dan kelelahan / kelesuan.
– Sikap dan tingkah laku tidak aman.
12
• Faktor fisik : kebisingan, radiasi, penerangan,
getaran, suhu.
• Faktor biologis : kuman, bakteri, virus.
• Faktor kimia : debu, uap logam, gas dan
cairan beracun.
• Faktor ergonomi.
• Faktor psikologi.
13
 Child Labor
During the early years of the Industrial
Revolution, children often worked in
factories. They usually worked long hours
for low pay. These boys were photographed
in the early 1900s working in a cloth
factory in the United States.

Industrial Revolution in Asia

The Industrial Revolution spread to Asia in
the 1900s. Large factories were built to make
all kinds of goods. This photo shows workers
in an electronics factory in South Korea.

14
 Factory Work
During the Industrial Revolution, many people
stopped working on farms and took jobs in big
cities. They often found work in factories. This
painting shows workers making iron in a
French factory in the late 1800s.

Assembly Line
The Industrial Revolution began in the mid-
1700s, when machines began to perform the
work that people used to do. People also figured
out new ways of making things. Assembly lines
allowed factories to make goods much faster,
like the car wheels being put together in this
photo.

15
• Pengenalan Lingkungan.

• Penilaian Lingkungan.

• Pengendalian Lingkungan.

16
• Flow diagram proses dan operasi.

• Kondisi operasi tiap tahap.

• Bahan baku, bahan tambahan, hasil proses.

• Jurnal-jurnal teknik.

• Keluhan tenaga kerja.

17
• Dasar menyatakan kondisi lingkungan kerja.
• Mengkorelasikan kecelakaan dan PAK
dengan kondisi lingkungan.
• Perencanaan alat-alat penanggulangan.
• Dokumen inspeksi sesuai dengan
perundangan yang berlaku.
18
• Engineering Surveilance.

• Legal Surveilance.

• Epidemiological and Medical Research

19
• Substitution.
• Ventilation.
• Change processed.
• Local exhauster.
• Localized.
• Personal protection.
20
 Industrial Cities
Many towns in England became
manufacturing centers during the Industrial
Revolution of the 1700s and 1800s. Cities
such as Newcastle, shown here, became
crowded and polluted as more and more
factories opened there.

Water-Powered Mill
The earliest machines of the Industrial
Revolution were run by water power. Water
turned the paddles of a wheel, which in
turn powered grinding stones or other
devices.

21
• Faktor Fisik.
• Faktor Kimiawi.
• Faktor Fhysiologis.
• Faktor Psychologis.
• Faktor Biologis.
22
• Peraturan Pemerintah No. 11/1975 tentang
Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi.
• Peraturan Menteri Perburuhan No. 7/1964
tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan serta
Penerangan dalam Tempat Kerja.
• Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 8/2018
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Kerja
23
• PP No. 7 / 1973 tentang Pengawasan atas
Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan
Pestisida.
• Permenaker No. 03/1985 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Pemakaian Asbes.
• Permenaker No. 03/1986 tentang Syarat-syarat
Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja
yang Mengelola Pestisida.
24
• Kepmenaker No. 187/1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di
Tempat Kerja.
• Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 8/2018
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Kerja.

25
 The Physical Factors
in Industrial Environment
• The Visual Environment.
• The Auditory Environment.
• Vibration.
• Ambient Temperature.
26
• Temperatur dan Kelembaban.
• Kebisingan.
• Iklim Kerja.
• Pencahayaan.
• Getaran.
• Radiasi.

27
 Television
The television is
one of the most
common household
appliances.
Although television
was invented in the
1920s, regular
broadcasts of
television shows
did not begin until
the 1940s.

28
• Kelembaban Relatif : 65 - 95 %.

• Cuaca nyaman kerja :

– Temparatur kering 24 - 26 OC.

– Perbedaan di dalam dan di luar ruang maks 5 OC

– Temperatur basah maksimum 40 OC.

29
 EFFECTIVE TEMPERATURE
Suhu efektif adalah suatu indeks sensoris yang
dialami seseorang tanpa pakaian dan kerja ringan
pada berbagai suhu, kelembaban
dan kecepatan aliran udara.

Jika ET ≥ 28 OC dapat terjadi Heat Stroke,

Jika ET ≥ 33 OC risiko Heat Stroke besar.

30
31
32
NAB IKLIM KERJA ISBB
PENGATURAN ISBB ( OC )
WAKTU KERJA
TIAP JAM BEBAN KERJA
Kerja Istirahat Ringan Sedang Berat
100 % 0% 30,0 26,7 25,0
75 % 25 % 30,6 28,0 25,9
50 % 50 % 31,4 29,4 27,9
25 % 75 % 32,2 31,1 30,0
33
34
CARA MENGHITUNG ISBB
Luar ruangan dengan panas radiasi :

ISBB = 0,7 Tb + 0,2 Tg + 0,1 Tk

Di dalam atau diluar tanpa panas

radiasi :

ISBB = 0,7 Tb + 0,3 Tg

35
 The Visual Environment
• Photometry
• Lighting System Design.
• Types of Luminaries.
• Performance Effects.
36
Television Broadcast
37
..\..\FILM
FILM\TES
TIMONI\
Operasi
Jantung.D
AT

38
 Photometry
•Illumination.
•Luminance.
•Reflectance.
39
 Illumination
Illumination didefinisikan sebagai
jumlah cahaya yang jatuh ke suatu
permukaan.

Diukur dengan satuan Lux.

1 Lux = 1 lm/m2
1 lm = 1/683 W
Cahaya dengan panjang gelombang 555
nm 40
 Luminance
Luminance adalah jumlah cahaya yang
dihasilkan oleh sumber cahaya.
Diukur dalam cd/m2

Luminance = (illuminance x reflectance) / π

41
 Reflectance
Reflectance didefinisikan sebagai
ratio cahaya yang dipantulkan oleh
suatu permukaan yang menerima
cahaya langsung dari suatu sumber
cahaya.

Permukaan material / benda yang

berbeda mempunyai kemampuan
memantulkan cahaya yang berbeda
pula. 42
 Reflectance Value
Object Reflectance ( % )
Mirrored Glass 80 – 90
White matte paint 75 – 90
Aluminium paint 60 – 70
Newsprint, concrete 55
Dull brass 35
Cast, Galvanized iron 25
Black paint 3–5 43
 Lighting System Design
• Hindari pencahayaan langsung pada tenaga kerja.
• Hindari penggunaan permukaan yang mengkilat.
• Gunakan lampu tabung secara mendatar.
• Gunakan peredam cahaya.
• Gunakan beberapa lampu hemat energi.
• Hindari pemasangan sumber cahaya kurang dari 30O dari
garis normal.
• Hindari penggunaan lampu yang bergetar.
44
 Types of Luminaries
Types of artificial light sources :

• Incandescent lamp.

• Gas discharge lamp.

45
 Performance Effects
• Amount of light.
• Glare.
• Target / background luminance ratio.
• Brightness contrast.
• Duration of target in the visual field.
• Movement of target.
• Color of target.
• Size of target.
• Position of target in the visual field.
• Direction of lighting.
46
 The Auditory Environment
• Physiological Effects of Noise.

• Psychophysical Evaluation.

• Performance Effects of Noise.

• Noise Controls.

• Concluding remarks.
47
 NAB KEBISINGAN
WAKTU PEMAJANAN INTENSITAS
PER HARI ( JAM ) KEBISINGAN ( dBA )
8 85

4 88

2 91

1 94

48
49
 Sound Pressure Level
Source Intensity ( dBA)
Quiet residence 42
Dictation 67
Conference speaking 70
Quiet factory 76
Loud factory 82
18-in automatic lathe 87
Wire drawer 89
Sawmill 90
Chain saw 105
Pneumatic bore hammer 120
Rifle shot 130 50
NAB GETARAN UNTUK PEMAJANAN
TANGAN DAN LENGAN

JUMLAH WAKTU NILAI PERCEPATAN PADA

PEMAJANAN PER FREKUENSI DOMINAN
HARI KERJA Meter / det2 Gram
4 jam dan < 8 jam 4 0,40
2 jam dan < 4 jam 6 0,61
1 jam dan < 2 jam 8 0,81
< 1 jam 12 1,22
51
 NAB FREKUENSI RADIO DAN
GELOMBANG MIKRO
Kekuatan Kekuatan
Power Waktu
FREKUENSI Medan Medan
Density Pajanan
( Hz ) Listrik Magnet
(mw/cm2) (menit)
(V/m) (A/m)
30k – 100 k 614 163 6
100 k – 3 M 614 16,3/f 6
3 M – 30 M 1842/f 16,3/f 6
30 M – 100 M 61,4 16,3/f 6
100 M – 300 M 1 61,4 0,163 6
300 M – 3 G f/300 6
3 G – 15 G 10 6
15 G – 300 G 10 616.000/f1,2
52
WAKTU PEMAJANAN RADIASI SINAR
ULTRA UNGU DIPERKENANKAN
MASA PEMAJANAN RADIASI EFEKTIF
PER HARI ( mw / cm2 )
8 jam 0,1
4 jam 0,2
2 jam 0,4
1 jam 0,8
30 menit 1,7
15 menit 3,3
10 menit 5
5 menit 10
1 menit 50
53