Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 3

UNIVERSITAS TERBUKA

Tugas 2
Hukum Pajak dan Acara Perpajakan
NAMA: JOHANIS AFLAUBUN

NIM: 041949889

FHISIP (Ilmu Hukum)


Jawaban Nomor 1.

Undang Undang ini mengatur pengenaan pajak penghasilan terhadap Subjek Pajak berkenaan
dengan penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak. Subjek Pajak tersebut
dikenal pajak apabila menerima atau memperoleh penghasilan. Subjek Pajak yang menerima
atau memperoleh penghasilan, dalam Undang Undang ini disebut Wajib Pajak wajib Pajak
dikenal pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya selama satu tahun pajak atau
dapat pula dikenai pajak untuk penghasilan dalam bagian tahun pajak, apabila kewajiban pajak
subjektifnya dimulai atau berakhir dalam tahun pajak Yang dimaksud dengan tahun pajak dalam
Undang-Undang ini adalah tahun kalender, namun Wajib Pajak dapat menggunakan tahun buku
yang tidak sama dengan tahun kalender,sepanjang tahun buku tersebut meliputi jangka waktu 12
(dua belas) bulan.

subjek pajak luar negeri salah satunya adalah warga negara asing yang berada di Indonesia tidak
lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan. Dalam hal ini, subjek pajak orang pribadi
dalam negeri menjadi wajib pajak apabila telah menerima atau memperoleh penghasilan yang
besarnya melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Selanjutnya, subjek pajak luar negeri
bagi WNA menjadi wajib pajak karena menerima dan/atau memperoleh penghasilan yang
bersumber dari Indonesia.

Lebih lanjut, Pasal 3 ayat (1) huruf a Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-43/PJ/2011
tentang Penentuan Subjek Pajak Dalam Negeri dan Subjek Pajak Luar Negeri menjelaskan
kategori subjek pajak dalam negeri secara ringkas salah satunya sebagai berikut:

Orang pribadi yang:

 Bertempat tinggal di Indonesia, atau


 Berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam 12 bulan, atau
 Dalam satu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal
di Indonesia.

Sehingga, WNA memang benar termasuk subjek pajak, yang dalam hal ini subjek pajak luar
negeri. Namun saat WNA bersangkutan telah memenuhi kriteria di atas, ia menjadi subjek pajak
dalam negeri, dan secara otomatis WNA tersebut akan dikenakan Pajak Penghasilan 21 (“PPh
21”) yaitu wajib pajak orang pribadi dalam negeri. Sedangkan WNA yang merupakan wajib
pajak luar negeri dikenakan PPh 26 dan dipotong pajak sebesar 20% dari jumlah bruto yang
wajib membayarkan.
Jawaban nomor 2

1. Jawaban: tuan j harus membayar pajak sesuai dengan acuan pada UU PPh No. 36/2008,
objek pajak penghasilan didefinisikan sebagai setiap tambahan kemampuan ekonomis
yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari inonesia maupun luar
Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib
pajak bersangkutan dan terdapat point didalamnya salah satunya Keuntungan karena
penjualan atau karena pengalihan harta, termasuk keuntungan yang diperoleh oleh
perseroan, persekutuan, dan badan lainnya karena pengalihan harta kepada pemegang
saham, sekutu, anggota, serta karena likuidasi dan tuan J masuk dam katagori tersebut.
2. PPN sebesar 10% yang harus diserahkan... Dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK)
Nomor 197/PMK.03/2013 yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2014, Pengusaha kecil
merupakan pengusaha yang selama 1 (satu) tahun buku melakukan penyerahan Barang
Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak dengan jumlah peredaran bruto dan/atau
penerimaan bruto tidak lebih dari Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta
rupiah). Peredaran bruto dan/atau penerimaan bruto sebagaimana dimaksud adalah
jumlah keseluruhan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak yang
dilakukan oleh pengusaha dalam rangka kegiatan usahanya. Bagi pengusaha orang
pribadi yang dikecualikan dari kewajiban menyelenggarakan pembukuan, pengertian
tahun buku adalah tahun kalender.
3. Menurut ketentuan peraturan menteri keuangan nomor 258/PMK.03/2008 tentang
pemotongan pajak penghasilan pasal 26 atas penghasilan atas penjualanatau pengalihan
saham, maka penghasilan atau penjuaan saham tersebutdikenakan pajak sebesar 20% dari
perkiran penghasilan netto adalah 25% dari hargan jual.

Sumber:
BMP HKUM4407/Hukum Pajak dan Acara Perpajakan
Penjelasan Pasal 111 angka 1 UU Cipta Kerja yang mengubah Penjelasan Pasal 2 ayat (2) UU
PPh
Penjelasan Pasal 111 angka 1 UU Cipta Kerja yang mengubah Penjelasan Pasal 2 ayat (2) UU
PPh
Pasal 21 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
Pasal 111 angka 3 UU Cipta Kerja yang mengubah Pasal 26 UU PPh

You might also like