Bayurama,+04+martinus Ok

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Majalah Ekonomi: Telaah Manajemen, Akuntansi dan Bisnis

Vol. 26 No. 1 |Juli 2021


E-ISSN: 2776-2165

Good Corporate Governance Penyelenggara Pendidikan


Dalam Perspektif Agency Theory
Martinus Sony Erstiawan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dinamika

Email: martinus@dinamika.ac.id

ABSTRACT

Schools as instruction suppliers can take advantage of the standards of great corporate
administration as an exertion to move forward the quality of the institution. The utilize of the
standards of straightforwardness, responsibility, obligation, autonomy, decency (uniformity and
reasonableness) must be carried out in a feasible way, displayed to partners. Utilization of the
standards of great corporate administration can be utilized as a premise for input from
principals/school approach creators (instruction suppliers) which of course can be a fabric for
progressing the quality of instruction, particularly in areas/areas distant from urban regions (towns)
which still require more endeavors to progress quality. instruction and the quality of understudies.
Whereas the organization hypothesis can minimize vital and specialist clashes where utilizing
discourse, coordination and shoulder-to-shoulder strategies, endeavors ought to be made to proceed
and not constrain opportunity of expression as an specialist. This research is a literature review for
education providers by comparing one article with another and generating criticism, input and
arguments. The focus of this research is on the use of good corporate governance in schools
(education providers), so that further research can be guided by the KNKG and describe the agency
theory contained in these schools.
Keywords : Good Corporate Governance ; Education Providers ; Agency Theory

ABSTRAK

Sekolah sebagai penyelenggaraan pendidikan dapat memanfaatkan prinsip-prinsip


dari good corporate governance sebagai upaya peningkatan mutu pada institusi tersebut.
Pemanfaatan prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilias, independen, fairnes
(kesetaraan dan kewajaran) perlu dilakukan secara berkelanjutan, disajikan kepada
stakeholder. Pemanfaatan prinsip-prinsip good corporate governance dapat digunakan
sebagai dasar masukan para pengambil kebijakan kepala sekolah / sekolah (penyelengara
pendidikan) yang tentu saja dapat menjadi bahan peningkatan mutu pendidikan khususnya
diwilayah/area jauh dari perkotaan (desa) yang masih perlu upaya lebih untuk meningkatkan
mutu pendidikan dan kualitas peserta didik. Sedangkan pada teori agensi dapat menimalkan
konflik principal dan agent dimana menggunakan cara diskusi, kooordinasi dan saling bahu
perlu diupaya kan terus dan tidak membatasi kebebasan bereksprasi sebagai agent. Penelitian
ini merupakan penelitian studi pustaka (literatur review) bagi penyelenggara pendidikan

Page | 40
Majalah Ekonomi: Telaah Manajemen, Akuntansi dan Bisnis
Vol. 26 No. 1 |Juli 2021
E-ISSN: 2776-2165
dengan membandingkan antara artikel satu dengan yang lainnya dan menghasilkan kritik,
masukan dan argumentasi. Fokus penelitian ini pada pemanfaatan good corporate
governance sekolah (penyelenggara pendidikan), sehingga penelitian selanjutnya dapat
berpedoman pada KNKG dan mengurai teori agensi yang terdapat pada sekolah tersebut.
Kata Kunci : Good Corporate Governance ; Penyelengara Pendidikan ; Teori agensi

PENDAHULUAN melakukan (tidak tau) menjadi memiliki


Dunia pendidikan saat ini telah keterampilan (menjadi tau dan bisa)
mengalami perubahan dengan mengikuti karena adanya perubahan diri, sikap
perkembangan jaman. Terlebih lagi diera maupun perilaku peserta didik. Peran lain
pandemi Covid-19 saat ini, dunia mendukung perubahan pribadi peserta
pendidikan khususnya sekolah ataupun didik, peran tersebut yaitu orang tua dan
guru dipaksa untuk mengikuti lingkungan sekiar rumah, komunitas dan
perkembangan teknologi secara lain sebagainya.
menyeluruh yang mau tidak mau suka Peran sekolah dalam mengelola
tidak suka merubah proses belajar sekolah mulai dari merencanaan program
mengajar yang sebelumnya lebih intens melalui kurikulum berdasarkan Peraturan
dengan bertatap muka dan dapat bertemu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
langsung menjadi tatap maya dengan 36 tahun 2018. Dalam pengelolaannya
melakukan pertemuan secara online. menurut Peraturan Pemerintah No. 19
Dalam dunia pendidikan bila kegiatan Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan
proses belajar mengajar dilakukan secara Nasional dapat direncanakan,
online dapat lebih fleksibel dalam dilaksanakan, dilakukan pengawasan
pengembangan dunia pendidikan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
(Soebijono, 2020). pendidikan pada satuan pendidikan agar
Kualitas diri dalam membentuk dan tercapai tingkat efisiensi dan efektivitas
menghasilkan kualitas belajar yang penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan
berbobot dapat membentuk peserta didik manajemen sekolah dilakukan secara
dengan memperoleh nilai akhir yang berkelanjutan dengan menggunakan
berbobot pula. Tentunya tidak terlepas dari prinsip perencanaan (Planning),
peran tenaga pengajar dan sekolah yang pengorganiasian (Organizing), pergerakan
telah meramu kurikulum dan rencana (Actuating), dan penilaian/evaluasi
kegiatan pembelajaran menyesuaikan (Controling) (Akbar, 2021).
dunia kerja yang memiliki kondisi berubah Pengelolaan penyelenggaraan
sewaktu waktu (dinamis) (Permatasari, pendidikan dilingkungan sekolah belum
2013). Peran tenaga pengajar dapat sepenuhnya tercapai dengan baik karena
merubah peserta didik dengan nilai-nilai masih menimbulkan permasalahan
softskills, yang sebelumnya belum pernah (konflik) yang perlu dipecahkan terkait
Page | 41
Majalah Ekonomi: Telaah Manajemen, Akuntansi dan Bisnis
Vol. 26 No. 1 |Juli 2021
E-ISSN: 2776-2165
dengan penyelenggaraan pendidikan Dari struktur orgasnisasi tersebut
dilapangan dengan pertanggungjawaban merupakan pihak manajemen yang
kepada stakeholder dan pemerintah. Guna mengelola dan menyelenggarakan sekolah
tercapainya peningkatan daya saing dalam serta mempertanggungjawabkan good
penyelenggaraan pendidikan dapat corporate governance kepada stakeholder
memanfaatkan mekanisme prinsip-prinsip sebagai upaya mengurai hasil yang telah
Good Corporate Governance (GCG) dikerjakan selama periode berjalan.
secara berkelanjutan. Apakah telah memenuhi persyaratan
Prinsip GCG menurut Komite prestasi peserta didik baik minat bakat
Nasional Kebijakan Korporasi (KNKG, cabang olahraga, seni, maupun bidang
2019) terdiri dari Transparansi, akademik, perkembangan sistem dan
Akuntabilitas, Responsibilitas, teknologi sebagai upaya mempermudah
Independensi, Kesetaraan dan Kewajaran. akses komunikasi antar bagian dan
Rumusan prinsip GCG yang tertuang, operator data pokok pendidikan
bertujuan untuk penyediaan informasi (DAPODIK), keuangan dan surat
yang mudah dipahami, membangun menyurat, perkembangan sarana
tingkat kepercayaan, dan membangun prasarana, serta menambah kualitas tenaga
budaya pencapaian dan pelaksanaan pendidik maupun tenaga kependidikan.
tersebut kepada stakehorder maupun Dari semua ini jika kita bicarakan terkait
agensi. Mekanisme (sistem) yang dengan teori agensi telah terurai
dikendalikan dapat mengatur dan didalamnya asumsi keorganisasian,
mengarahkan kegiatan operasional entitas asumsi informasi dan asumsi sifat
serta pihak yang berada didalamnya dapat manusia.
mengurangi konflik kepentingan antar Apabila dicermati bersama aktivitas
prinsipal dan agensi (Erstiawan, 2018). yang dilakukan penyelenggara pendidikan
Struktur organisasi pada institusi dalam hal ini adalah kepala sekolah,
pendidikan bila dari penyelenggara sudahkah mencerminkan terurainya
pendidikan pihak swasta terdiri dari transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
yayasan, pengawas, kepala sekolah, independensi, kesetaraan dan kewajaran.
tenaga pendidik, peserta didik, orang tua Tentunya dengan mengurai dan mengelola
dan masyarakat. Sedangkan struktur pendidikan secara tidak langsung kepala
organisasi pada penyelenggara pendidikan sekolah telah melaksanakan prinsip-
negeri adalah kepala sekolah, komite prinsip GCG, namun
sekolah, tenaga pendidik, peserta didik, pertanggungjawabannya kepada pihak
orang tua dan masyarakat. Dari pemegang saham dan yayasan. Tidak
penyelenggara tersebut, kinerja organisasi hanya itu saja pertanggungjawaban juga
yang tanggap terhadap kebutuhan perlu dilakukan kepada tenaga pengajar,
lingkungan dapat meningkatkan kepuasan pendidik, siswa, orang tua dan kepada
dan kompetensi siswa/lulusan (Trismanto lapisan masyarakat.
; Zainal Alim Adiwijaya, 2012) Hubungan keagenan nampak jika
lebih dari satu orang (principal)
Page | 42
Majalah Ekonomi: Telaah Manajemen, Akuntansi dan Bisnis
Vol. 26 No. 1 |Juli 2021
E-ISSN: 2776-2165
mempercayakan dengan memberi Tujuan, manfaat dan dampak kedepan
pekerjaan kepada orang lain (agent) apakah penyelenggara pendidkan telah
dengan memberikan tanggungjawab melaksanakan pedoman prinsip-prinsip
termasuk wewenang dalam pengambilan GCG dalam upaya meningkatkan daya
keputusan kepada agen tersebut (Yushita, saing sekolah dan dapat menambah jumlah
Amanita Novi, 2010). Teori keagenan siswa baru dalam keberlangsungan masa
yang dikemukakan oleh Jansen dan depan pendidikan dan dapat
Meckling (1976) dalam (Wahyuni, Andi dipertanggungjawabkan kepada principal
Sri, 2018) terdapat kewajiban antara dan agent sehingga tidak terjadi konflik
pemilik (yayasan, pemerintah/DIKNAS) berkepanjangan.
dan pengelola perusahaan (kepala sekolah,
guru). Teori keagenan merujuk pada METODE PENELITIAN
pengelola / penyelenggara sekolah sebagai Desain metode penelitian ini
salah satu pihak yang diawasi. menggunakan data kepustakaan dengan
Penyelenggara pendidikan melalui mengumpulkan berbagai artikel atau
tenaga pendidik melaksanakan kegiatan informasi yang dibutuhkan melalui
belajar berdasarkan rencana pembelajaran Google Scholar database pengelola jurnal
(RPP), melakukan pengawasan melalui online terakreditasi atau tidak
sumber daya tenaga pendidik, proses terakreditasi, dari berbagai bidang,
belajar mengajar dan bimbingan serta diantaranya dari bidang akuntansi,
melakukan evaluasi berkelanjutan melalui manajemen, hukum, perawatan,
hasil belajar siswa mulai dari ujian, kependidikan, dan sebagainya. Tahun
penilaian, sampai peserta didik lulus. terbit artikel mulai dari 2010 – 2021 dan
Pengelolaan sekolah berdasarkan jurnal yang terpilih disesuaikan dengan
efektivitas dan efisiensi kerja dilakukan topik yang terkait dengan Good Corporate
mulai dari tenaga kependidikan, tenaga Governance, teori agensi dan
administrasi umum (TU), keuangan, kependidikan. Analisis yang digunakan
sarana dan prasarana, hubungan sekolah menggunakan analisis deskriptif.
dan masyarakat sekitar sekolah, yang
tentunya dapat meningkatkan mutu HASIL DAN PEMBAHASAN
sekolah tersebut. A. Good Corporate Governance pada
Dari kegiatan tersebut diatas Pendidikan
dibutuhkan pertanggungjawaban mulai 1.) Transparansi
dari sekolah yang pimpin oleh kepala Dalam hal ini keterbukaan
sekolah, tenaga pendidik (guru), informasi terkait dengan berbagai
keterlibatan siswa dalam sebagai penikmat aktivitas kegiatan diantaranya
dalam dunia pendidikan serta masyarakat pengelolaan keuangan yang disampaikan
luas yang ikut andil (stakeholder) dalam kepada publik terkait dengan
mempercayakan pendidikan sebagai pemerolehan dana baik dari pemerintah,
wadah pengembangan diri dan maupun sumber dana dari pihak lain
memperoleh wawasan dan keilmuan. yang perduli dengan pendidikan yang
Page | 43
Majalah Ekonomi: Telaah Manajemen, Akuntansi dan Bisnis
Vol. 26 No. 1 |Juli 2021
E-ISSN: 2776-2165
perolehan dana mulai dari SPP, Bantuan disampaikan secara transparan tentunya
Operasional Sekolah (BOS), membawa hal yang positif bagi
ekstrakurikuler. stakeholder, diantaranya adalah
Sedangkan penggunaan dana untuk masyarakat sekitar yang peduli dengan
menutup kebutuhan operasional sekolah, pendidikan dan orang tua. Namun
pengembangan minat dan bakat siswa terdapat pula hal yang negatif, tentunya
yang dibina oleh salah satu tenaga dapat dirembuk atau didiskusikan kepada
pendidik yang memiliki kompetensi. pihak yang berwenang termasuk kepala
Penggunaan lainnya termasuk gaji para sekolah, orang tua, maupun yayasan.
tenaga pendidik maupun tenaga Prinsip transparansi
kependidikan. Biaya lainnya termasuk pertanggungjawaban sekolah atas
diantaranya listrik, air, keamanan, perolehan dan penggunaan dana serta
kebersihan, investasi alat praktikum, kegiatan lain yang dapat dikonsumsi oleh
sarajna dan prasarana dan lain publik merupakan salah satu sikap
sebagainya. membangun kepercayaan terhadap
Sifat sensitive pada dana stakeholder. Adanya kepercayaan atas
(keuangan) yang dikelola berdasarkan kinerja pendidikan yang baik tentunya
pengajuan anggaran yang telah disusun lebih memudahkan ketika masuk dalam
pada awal periode dan digunakan bila tahun ajaran baru, dapat memperoleh
program kerja dilaksanakan, dengan peserta didik yang melebihi kuota
mengurai setiap detail transaksi baik prestasi, zonasi, dan mandiri.
penerimaan maupun pengeluaran Terdapat kondisi yang tidak
dilaporkan kepada pimpinan pengelola diungkapkan kepada publik secara
penyelenggara pendidikan yaitu kepala transparan yaitu persiapan penilaian
sekolah. Pertanggungjawaban dapat peningkatan mutu dari dinas yang
disajikan secara menyeluruh terkait berwenang dengan menilai akreditasi.
dengan laporan keuangan yang Penyelenggara pendidikan lebih banyak
digunakan. Laporan pertanggung mengungkapkan kegembiraan atas hasil
jawaban pengelolaan keuangan nilai akreditasi kepada publik dan
disampaikan secara rinci kepada yayasan stakeholder atas pencapaian yang
selaku pengawas, termasuk pemerintah dilakukan secara transparan. Kondisi
dengan penggunaan dana BOS, dewan lainnya adalah konflik manajemen yang
tenaga pendidik dan tenaga dapat diselesaikan secara musyawarah
kependidikan. dan mufakat dan biasanya lebih
Dari penyampaian pertanggung mengarah kepada evaluasi dan
jawaban kepala sekolah atas rekomendasi perbaikan.
pemerolehan dan penggunaan dana
dilakukan secara jujur dan tidak ada yang 2.) Akuntabilitas
ditutupi dan sesuai dengan program Prinsip akuntabilitas disusun oleh
kerja. Berdasarkan tangggungjawab pengelola berdasarkan komitmen yang
penyelenggara pendidikan yang tinggi dengan peraturan perundangan-
Page | 44
Majalah Ekonomi: Telaah Manajemen, Akuntansi dan Bisnis
Vol. 26 No. 1 |Juli 2021
E-ISSN: 2776-2165
undangan yang ada. Komitmen lain pembelajaran, sadar atau tidak disadari
terkait akuntabilitas yaitu obyektifitas, bahwa kurikulum (2013) yang ada saat
adanya nilai kejujuran, inovatif dan ini masih perlu dievaluasi secara
transparan. intensive terkait dengan luaran dan
Program kerja yang telah disusun kebermanfaatan peserta didik atas
sebelum tahun ajaran baru, merupakan pengalaman belajar yang menjadi dasar
dasar aktivitas baik yang sudah terencana kualitas peserta didik.
maupun yang belum terencana atau Hal ini tidak mudah dalam
mengikuti perkembangan kondisi mengelola pendidikan menghasilkan
datang. peserta didik yang berkualitas,
Informasi yang dibutuhkan dalam dibutuhkan segala upaya, dan usaha
terciptanya akuntabilitas dalam terkait dengan sinkronisasi dengan
penyelenggaraan pendidikan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam
prinsip akurat, mudah dipahami dan mengikuti seluruh aturan sehingga
fleksibel. penyelenggara pendidikan dan tenaga
Evaluasi dapat dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, fasilitias
pihak internal melalui bagian pembelajaran, sarana dan prasarana ikut
penjaminan mutu atau dari kepala andil dalam menghasilkan kualitas
sekolah maupun dari pihak lingkup peserta didik.
diluar sekolah diantaranya pemerintah, Tanggungjawab penyelenggara
masyarakat maupun pihak swasta salah pendidikan terhadap orang tua dan
satunya dari investor yang perduli stakeholder, menjadi perhatian yang
dengan pendidikan serta yayasan. cukup besar terhadap pengelolaan
pendidikan terlebih lagi terhadap nama
3.) Responsibilitas baik sekolah yang dituju, bisa terkait
Pertanggungjawaban penyelenggara dengan pengelolaan pendidikannya
pendidikan dilihat dari beberapa sisi : (a) maupun dalam hal pertangggungjawaban
Pendidikan, mulai dari tenaga pengajar keuangan.
yang secara langsung mengelola Pengelolaan keuangan mulai dari
aktivitas pembelajaran dikelas dan membuat anggaran kegiatan dan
berinteraksi dengan peserta didik melakukan kegiatan dilakukan oleh
memiliki kualitas yang dapat penyelenggara pendidikan yaitu internal,
dipertanggungjawabkan. sebaliknya pihak luar tidak dilibatkan
Tanggungjawab tenaga pendidikan dalam pengelolaan keuangan yang ada.
sejauh ini telah membawa Tentunya mengurangi resiko konflik
kebermanfaatan dalam hasil akhir pada kepentingan.
mata pelajaran atau mata kuliah. Tidak Pertanggungjawaban keuangan
dapat dipungkiri bahwa kinerja tenaga yang dikelola oleh penyelenggara
pendidik dalam mempertanggung pendidikan secara internal dan
jawabankan proses belajar masih perlu disampaikan secara transparan kepada
memaksimalkan lagi cara pengelolaan pihak yang berkepentingan diantaranya
Page | 45
Majalah Ekonomi: Telaah Manajemen, Akuntansi dan Bisnis
Vol. 26 No. 1 |Juli 2021
E-ISSN: 2776-2165
orang tua, stakeholder, masyarakat, keberfungsian pengadaan barang, harga
pemerintah maupun yayasan. yang telah tercatat dalam pelaporan, dan
penetapan pagu Standar Biaya Masukan
4.) Independensi dan Standar Biaya Keluaran yang sudah
Penyelenggara pendidikan dalam diatur dalam aturan pemerintah termasuk
mengelola keseluruhan sistem diantaranya aturan Menteri Keuangan.
pendidikan dikelola secara otonom.
Berbagai pihak yang bersama-sama 5.) Kesetaraan dan Kewajaran.
meningkatkan kolaborasi dalam Kesetaraan dan kewajaran yang
menjunjung tinggi nilai pendidikan, dilakukan oleh penyelenggara
namun otonomi pengelolaan pendidikan pendidikan telah dilakukan upaya untuk
diselenggarakan oleh penyelengara meningkatkan kualitas tenaga pendidik
pendidikan itu sendiri. Maksud dari yang secara keseluruhan memiliki
pemikirian tersebut bahwa dalam kualitas pengajar yang setara dengan
mengelola keuangan pendidikan hasil akhir yang nantinya diterapkan
diserahkan sepenuhnya kepada pada saat pengelolaan pembelajaran.
penyelenggara pendidikan (sekolah) itu Tuntutan yang wajib dikuasai oleh
sendiri, mulai dari pengelolaan keuangan tenaga pengajar adalah terkait dengan
yang diterima langsung dari orang tua administrasi sekolah maupun
peserta didik maupun dari bantuan pemantapan atau penguasaan materi /
pemerintah (BOS). bahan ajar. Kemampuan tenaga pengajar
Tidak hanya berbicara pada dalam menguasai bahan ajar sangat
menerima uang dan mengelola, namun diperlukan dan mengelola proses belajar
yang perlu digaris bawahi adalah mengajar (PBM) didalam kelas.
mengelola keuangan itu apakah benar- Media pembelajaran dikuasai
benar telah disesuaikan dengan anggaran dengan kreatif dan inovatif sehingga
yang direncanakan dan apakah dalam proses pembelajaran menarik dan
pelaksanaan kegiatan fungsi-fungsi menyenangkan. Tidak itu saja tenaga
terkait memberikan otoritasi terhadap pendidik mengikuti perkembangan
sejumlah pengeluaran yang ada. program-program model pembelajaran
Tentunya hasil pengelolaan keuangan dan kebijakan yang dilakukan oleh
tersebut dapat dipertanggungjawabkan pemerintah. Sehingga program
kepada berbagai pihak. Dan terdapat pengembangan pembelajaran dapat
dewan pengawas dalam hal ini yayasan, diaplikasikan kepada peserta didik.
masyarakat, orang tua, stakeholder dan Tidak hanya berhenti pada
pemerintah. menerapkan program atau model
Pertanggungjawaban tersebut juga pembelajaran pada peserta didik, namun
sewaktu-waktu dapat diverifikasi oleh perlu juga dilakukan penelitian lanjutan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau dalam kelas (PTK) terkait dengan model
Dewan Pengawas Keuangan Dinas atau proses pembelajaran tersebut,
Pendidikan untuk memastikan sebagai respon penerapan model dan
Page | 46
Majalah Ekonomi: Telaah Manajemen, Akuntansi dan Bisnis
Vol. 26 No. 1 |Juli 2021
E-ISSN: 2776-2165
dikemudian hari dapat dikelola sebaik menguntungkan masyarakat dalam
mungkin sehingga peserta didik dapat membangun dan membentuk kualitas
memiliki kualitas yang sama. Tentunya peserta didik.
hal ini tidak mudah, namun dapat Agent dalam hal ini penyelenggara
dilakukan kombinasi dengan model dan pendidikan (kepala sekolah, tenaga
program yang lain sesuai dengan pendidik, dan tenaga kependidikan)
kemampuan inovasi dan kreativitas mengukur tingkat keberhasilan kinerja
tenaga pendidik dalam kolaborasi model berdasarkan pelaksanaan kegiatan yang
pembelajaran. sesuai dengan tujuan dan sasaran
Dengan demikian perlunya evaluasi mengelola pendidikan berdasarkan
pembelajaran dilakukan secara obyektif perkembangan terkini dengan
kepada para peserta didik yang tentunya mengevaluasi seluruh aspek dalam
sesuai dengan perolehan kemampuan penyelenggaraan pendidikan sebagai
peserta didik dalam memahami obyek upaya jaminan pendidikan yang bermutu
atau materi yang diberikan. dan dapat mengendalikan kualitas
pendidikan peserta didik.
B. Teori Agensi Setiap periode tertentu agent
Tata kelola penyelenggaraan melakukan uji kelayakan secara
pendidikan tidak terlepas dari agent dan komprehensif atas program pendidikan
principal, dimana masing-masing yang diselenggarakan berdasarkan standar
memiliki peran, tanggungjawab dan nasional pendidikan. Agent merencanakan
tugasnya yang menjadi dasar penilaian pengembangan sekolah, dengan
kinerja agent. Teori keagenan dalam memberdayakan kemampuan yang ada
penyelenggaraan pendidikan terdapat dan memotivasi seluruh agent dengan
persetujuan dan penilaian kinerja dalam meningktakan mutu pendidikan mulai dari
mengelola pendidikan dengan baik antara perencanaan, pelaksanaan yang bertahap,
kepala sekolah, tenaga pendidik dan dan dapat bersaing ditingkat kawasan
tenaga kependidikan disebut sebagai agent regional maupun mancanegara.
sedangkan pemerintah, yayasan, komite Dari pandangan tersebut diatas
sekolah dan masyarakat (principal). apabila kepercayaan principal tidak sesuai
Agent sebagai pengelola dan dengan sasaran dan tujuan
penyelenggaraa pendidikan memiliki penyelenggaraan pendidikan dalam teori
orientasi dan prinsip memenuhi kebutuhan agensi (teori keagenan) ini, sehingga agent
principal salah satu contoh adalah terkait dapat memperkaya diri sendiri dan adanya
dengan pelaksanaan kurikulum yang konflik antara principal dan agent
berlaku saat ini, pedoman metode tentunya mempengaruhi pengembangan
pembelajaran yang menjadi kewajiban sumber daya dilingkungan tersebut.
tenaga pendidik untuk terus berinovasi, Dalam teori keagenan sebagai agent
kreatif dan berdaya guna. Pemberian sebagai penyelenggara pendidikan dalam
pelayanan dengan mutu yang berkualitas mempertanggungjawabkan kinerjanya
kepada para principal, dan dapat dilakukan pengungkapan hasil kerjanya
Page | 47
Majalah Ekonomi: Telaah Manajemen, Akuntansi dan Bisnis
Vol. 26 No. 1 |Juli 2021
E-ISSN: 2776-2165
kepada para principal yang tentunya pendidikan yang independen, profesional
pengungkapan tersebut dilakukan secara dan mandiri tentunya membawa dampak
transparan melalui pencatatan tiap positif bagi teori keagenan dimana
transaksi dan disampaikan kedalam kepercayaan principal (yayasan) dalam
laporan keuangan periodik maupun memberikan santunan / memberikan
tahunan yang tentunya mengikuti prosedur modal tambahan atau menginvestasikan
yang berlaku didunia pendidikan sesuai dananya dikelola oleh agent dilakukan
dengan peraturan menteri keuangan. secara efektive dan efisien dalam
Agent dalam hal ini penyelenggara mengelola keuangan.
pendidikan juga melakukan Bagi principal (pemerintah) adanya
pertanggungjawaban kinerja dengan teori keagenan ini menjadi dasar
melakukan akreditasi. Nilai hasil dari pertanggungjawaban kinerja organiasi dan
akreditasi tersebut menjadi dasar pengelolaan keuangan negara yang dapat
penyusunan kegiatan dan anggaran dipertanggungjawabkan sesuai batas
melalui pendapatan dan belanja. koridor belanja biaya masukan dan biaya
Nilai akreditasi dapat mempengaruhi keluaran yang diatur oleh Menteri
stakeholder (masyarakat dan komite Keuangan. Apabila agent terbukti
sekola) dalam menentukan pilihan melakukan penyimpangan bukti transaksi
menyekolahkan anak ke sekolah yang dan bukti fisik dalam upaya meningkatkan
memiliki nilai akreditasi yang baik. Rasa fasilitas sarana dan prasarana tentunya ada
percaya diri dari peserta didik dan orang sanksi berlaku penyelenggara pendidikan,
tua serta pandangan masyarakat terhadap bisa dengan mengembalikan jumlah
penyelenggara pendidikan tersebut nominal yang telah dikeluarkan dan masuk
memperoleh pendidikan yang bermutu ranah hukum pidana dengan ketentuan
dibuktikan dengan sertivikat akreditasi hukum yang berlaku.
sebagai bukti bahwa penyelenggara
pendidikan tersebut memiliki mutu yang KESIMPULAN
bagus, sehingga principal (stakeholder) Dari hasil studi pustaka dapat
khususnya masyarakat dan komite sekolah diketahui bahwa good corporate
menyarankan kepada calon orang tua governance dalam penyelengaraan
peserta didik lain untuk mempercayakan pendidikan dilakukan sebagai upaya
pelenggara pendidikan tersebut dapat peningkatan mutu pada institusi tersebut.
diakui dan dipercaya / memiliki kredibiltas Pemanfaatan prinsip transparansi
yang mumpuni dalam menghasilkan penyelenggara pendidikan perlu dilakukan
kualitas hasil belajar maupun karakter. secara berkelanjutan dengan mengurai
Kebalikannya jika nilai akreditasi, hasil setiap transaksi kedalam laporan keuangan
nilainya kecil dapat mempengaruhi minat dan disajikan kepada stakeholder. Sebagai
peserta didik dalam memilih sekolah yang penyelenggaran pendidikan
dituju. memanfaatkan prinsip akuntabilitas dapat
Dengan adanya lembaga akreditasi dilakukan secara utuh bagi kepala sekolah,
sebagai penilai kinerja penyelenggara tenaga pengajar dan tenaga pendidik
Page | 48
Majalah Ekonomi: Telaah Manajemen, Akuntansi dan Bisnis
Vol. 26 No. 1 |Juli 2021
E-ISSN: 2776-2165
sesuai bidang dan tanggungjawabnya dari perkotaan (desa) yang masih perlu
masing-masing. Memanfaatkan upaya lebih untuk meningkatkan mutu
responsibilitas sebagai pertanggung pendidikan dan kualitas peserta didik.
jawaban penyelenggara pendidikan Sedangkan pada teori agensi dapat
dengan upaya yang terus dilakukan menimalkan konflik principal dan agent
mengikuti perkembangan kondisi didunia dimana menggunakan cara diskusi,
industri dan dikombinasikan kedunia kooordinasi dan saling bahu perlu diupaya
pendidikan sesuai koridor pendidikan kan terus dan tidak membatasi kebebasan
yaitu Standar Pendidikan Nasional. bereksprasi sebagai agent dalam
Prinsip Independensi bagi penyelenggara mengelola pendidikan yang bahu
pendidikan yang otonom dimana aktivitas membahu memperoleh peserta didik yang
pengelolaan keuangan mulai dari biasa menghasilkan lulusan yang luar
penerimaan dan belanja serta pengelolaan biasa,
pendidikan tersebut dilakukan secara
mandiri dan independen dengan mengikuti Keterbatasan Penelitian
peraturan, kebijakan dan prosedur Penelitian ini merupakan penelitian studi
pendidikan tinggi sehingga mutu tenaga pustaka (literatur review) bagi
pendidik dan peserta didik berkualitas. penyelenggara pendidikan sehingga uraian
Sedangkan pada kesetaraan dan kewajaran dan hasil penelitian ini membandingkan
dilakukan oleh penyelenggara pendidikan antara artikel satu dengan yang lainnya,
dan tenaga pendidik yang mana diperlukan dengan topik good corporate governance,
inovasi dan kreatifitas dalam mengelola dari penelitian ini penerapan good
kelas sehingga menjadi menarik. Adanya corporate governance fokus pada sekolah
konflik kepentingan antara principal dan (penyelenggara pendidikan) terus
agent, namun tidak berdampak pada diupayakan secara berkelanjutan, sehingga
penurunan kualitas hasil belajar peserta penelitian selanjutnya dapat mengurai
didik, namun yang sangat dirasakan adalah prinsip-prinsip Good Corporate
agent dengan principal, karena setiap Governance antar satu sekolah dengan
waktu berdampingan dengan konflik sekolah lain atau pun memperluas wilayah
sehingga diperlukan manajemen konflik sehingga hasilnya diperoleh secara
bagi penyelenggara pendidikan dan komprehensif.
stakeholder.
Rekomendasi
Implikasi hasil Secara menyeluruh penelitian ini dapat
Pemanfaatan prinsip-prinsip good memberikan kontribusi terhadap
corporate governance dapat digunakan pengambil kebijakan pada dunia
sebagai dasar masukan para pengambil pendidikan. Peningkatan mutu tidak hanya
kebijakan kepala sekolah / sekolah telah memperoleh nilai akreditasi yang
(penyelengara pendidikan) yang tentu saja baik, namun dengan mempertahankan
dapat menjadi bahan peningkatan mutu nilai akreditasi dan bersaing dengan
pendidikan khususnya diwilayah/area jauh kompetitor menghasilkan lulusan yang
Page | 49
Majalah Ekonomi: Telaah Manajemen, Akuntansi dan Bisnis
Vol. 26 No. 1 |Juli 2021
E-ISSN: 2776-2165
terbaik diperlukan inovasi, kreativitas Lewaru, Trisna Sary. (2015).
upaya lebih dalam meningkatkan mutu Permasalahan Agency Theory
pendidikan dan mutu lulusan. Saran dalam pada Perbankan Syari'ah. Cita
ekonomika, 43-49.
penelitian ini dapat melakukan penelitian
Nasrum, Muhammad; Akal, Hj. Andi
lanjutan terhadap sekolah (penyelenggara Tenri Uleng. (2001). Corporate
pendidikan) dengan berpedoman pada Governance (Konsep, Teori dan
Komite Nasional Kebijakan Korporasi aplikasi di Beberapa Negara Asia).
(KNKG) dan mengurai teori agensi yang In U. M. Maros, Essay on
terdapat pada sekolah tersebut. Disclousure (pp. 1-162). Maros:
Pustaka Salewangang.
DAFTAR PUSTAKA Nurfadlilah Emi. (2017). Tata Kelola
Pendidikan : Studi Tentang
Andrian. (2018). Perspektif Guru Sebagai
Gerakan Ayo Sekolah di
Agen Pembaharu (Agent Of
Kabupaten Bojonegoro dilihat dari
Change) dalam Meningkatkan
Perspektif Good Corporate
Kualitas Pendidikan
Governance. Kebijakan dan
Kewarganegaraan. Untirta Civic
Manajemen Publik, 1-13.
Education Journal, 79-100.
Permatasari, Anita ; Erstiawan, MS.
Erstiawan, MS ; Tony Soebijono. (2018).
(2013). Keberlanjutan Kurikulum
Analisis Good Corporate
Berbasis Kompetensi dalam
Governance pada Koperasi
meningkatkan Mutu Pendidikan
(Pendekatan Sistem Informasi
Akuntansi pada 5 (lima) Perguruan
Studi Kasus Setia Bhakti Wanita
Tinggi Swasta di Surabaya. Jurnal
Surabaya). Develop,
Bisnis Perspektif, 123-156.
https://doi.org/10.25139/dev.v2i1.
Rahayu, Mugi. (2015). Pelaksanaan
959.
Standar Pengelolaan Pendidikan di
Fattah Nanang. (2008). Kinerja Sekolah.
Sekolah Dasar Kecamatan
Universitas Pendidikan Indonesia,
Ngemplak Sleman. Jurnal
s://doi.org/10.17509/jap.v7i1.6248
Penelitian Ilmu Pendidikan,
.
https://doi.org/10.21831/jpipfip.v8
Ja'Far A, Khumaedi ; Munawir. (2018).
i1.4929.
Good Corporate Governance pada
Santoso, R ; Martinus Sony Erstiawan ;
Lembaga Pendidikan Pesantren :
Angen Yodho Kusworo. (2020).
Studi Pada Pondok Pesantren
Inovasi Produk, Kreatifitas Iklan
Universitas Islam Indonesia.
Dan Brand Trust Mendorong
Akademika, 197-216.
Keputusan Pembelian. Jurnal
Khairul Akbar, Hamdi ; Lalu Kamarudin ;
Nusantara Aplikasi Manajemen
Fahruddin. (2021, Maret).
Bisnis, 133-145.
Manajemen POAC pada Masa
Soebijono, Tony, Erstiawan, MS. (2020).
Pandemi Covid -19. Jurnal
Peranan Revoluasi Industri 4.0
Kependidikan, 167-175.
Terhadap Mutu Pendidikan
Komite Nasional Kebijakan Governance.
Sekolah Menengah Kejuruan
(2019, Juni). Publikasi. Retrieved
Jurusan Akuntansi. Jurnal
from Pedoman Umum Governansi
Perspektif Bisnis, 115 - 122.
Korporat Indonesia:
Suryanto, Agus ; Refianto. (2019).
https://knkg.or.id/
Analisis Pengaruh Penerapan
Page | 50
Majalah Ekonomi: Telaah Manajemen, Akuntansi dan Bisnis
Vol. 26 No. 1 |Juli 2021
E-ISSN: 2776-2165
Good Corporate Governance Keagenan. Jurnal Pendidikan
tTerhadap Kinerja Keuangan. Akuntansi Indonesia, 49-57.
Jurnal Bina Manajemen, 1-33.
Trismanto ; Zainal Alim Adiwijaya.
(2012). Tata Kelola Sekolah RSBI Peraturan Menteri Pendidikan dan
Serta Dampaknya Terhadap Kebudayaan Republik Indonesia.
Kepuasan dan Loyalitas No. 36 Tahun 2018 tentang
Masyarakat. Jurnal Pendidikan Kurikulum 2013 Sekolah
Ekonomi Dinamika Pendidikan, (Suryanto, Agus ; Refianto, 2019)
140-153. (Lewaru, Trisna Sary, 2015)
Wahyuni, Andi Sri. (2018). Kritik Teori (Fattah Nanang, 2008)
Keagenan dalam Artikel (Nurfadlilah Emi, 2017)Menengah
Akuntansi : Konteks ke- Atas / Madrasah Aliyah
Indonesiaan. Jurnal Akuntansi dan Peraturan Pemeirintah No. 19 tahun 2005
Teknologi Informasi (JATI), tentang Standar Nasional
https://doi.org/10.24123/jati.v12i2 Pendidikan
.2463.
Yushita, Amanita Novi. (2010). Earnings
Management Dalam Hubungan

Page | 51

You might also like