Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 22

Right Issue: Private Demands, Tingkat..

Nina Romapurnamasari

PRIVATE DEMANDS, TINGKAT PENGGUNAAN INTERNET PRIBADI


DI TEMPAT KERJA DAN KINERJA

Nina Romapurnamasari
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret

ABSTRACT

This study aimed to examine the effect of private demandsto personal Internet
use at workplace with four moderating variables and its influence on employee
performance.The population in this study were 50 employees at the Muhammadiyah
University of Surakarta and 60 employees Perum Perhutani Wilayah Surakarta. Simple
random sampling is used to select the sample and the sample obtained 107
employees. This study uses Moderated Regression Analysis and Simple Regression
Analysis.
The results showed that the private demands affect the use of personal Internet
at workplace and influence at the workplace also successfully predicted as a
moderating variable in the relationship. In addition it was also found that the use of
personal Internet at workplace affect employee performance. But for the other results,
border strength, identification with and perceive the job of supervisor support for
border crossing failure predicted as a moderating variable on the relationship of
private demands on the use of personal Internet at workplace.

Keywords : private demands, border strength, influence at the workplace,


identification with the job, perceive the job of supervisor support for
the border crossing, the use of personal Internet, employee
performance

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh private demands terhadap


tingkat penggunaan internet pribadi di tempat kerja dengan empat variabel
moderasi serta pengaruhnya pada kinerja karyawan.
Populasi dalam penelitian ini adalah 50 karyawan pada Universitas
Muhammadiyah Surakarta dan 60 karyawan Perum Perhutani Wilayah Surakarta.
Simple Random Samplingdigunakan untuk memilih sampel dan diperoleh 107 sampel
karyawan. Penelitian ini menggunakan Moderated Regression Analysis dan
SimpleRegression Analysis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa private demandsberpengaruh terhadap
tingkat penggunaan internet pribadi di tempat kerja dan influence at the workplace
juga berhasil diprediksi sebagai variabel moderasipada hubungan tersebut. Selain
itu ditemukan juga bahwa tingkat penggunaan internet pribadi di tempat kerja
berpengaruh pada kinerja karyawan. Namun untuk hasil lainnya, border strength,
identification with the job dan perceive of supervisor support for border crossing

81
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 15, No. 1, 2015 : 81 - 102

gagal diprediksi sebagai variabel moderasi pada hubungan private demands


terhadap tingkat penggunaan internet pribadi di tempat kerja.

Kata kunci: private demands, border strength, influence at the workplace,


identification with the job dan perceive of supervisor support for
border crossing, tingkat penggunaan internet pribadi, kinerja
karyawan

Teknologi merupakan kekuatan dijelaskan dengan menggunakan istilah


ekonomi dan sosial yang sangat jelas baik dengan konotasi negatif (Richards, 2012)
untuk bisnis serta untuk kehidupan kita. seperti penyalahgunaan internet (de Lara,
Komunikasi global, dunia bisnis, dan tugas- Tacoronte, & Ding, 2006), cyberloafing (Jia &
tugas sederhana yang kita kerjakan di Karau, 2013), penggunaan komputer yang
kehidupan sehari-hari semua dipengaruhi tidak terkait dengan pekerjaan (Bock & Ho,
oleh teknologi. Saat kita berada di rumah, di 2009), atau cyberslacking (Lavoie & Pychyl,
sekolah, atau di tempat kerja, inovasi 2001). Penggunaan istilah yang
teknologi yang muncul telah berubah secara dikonotasikan negatif tersebut konsisten
dramatis masuk dalam proses hidup kita, dengan asumsi luas di kalangan peneliti
bermain, belajar, bekerja, dan berinteraksi (Ivarsson & Larsson, 2011) bahwa
dengan orang lain (Anne T. Lawrence & penggunaan internet pribadi selama waktu
James Weber, 2011). kerja harus dicegah untuk memastikan
Kemajuan teknologi dan peningkatan bahwa waktu kerja sebenarnya harus
penggunaan internet dalam beberapa tahun dihabiskan untuk pekerjaan. Hampir sama
terakhir ini menyebabkan revolusi dengan pandangan negatif pada
komunikasi (Massari, 2010; Moqbel, 2012). penggunakan internet pribadi di tempat
Revolusi komunikasi ini serta gaya hidup kerja, beberapa pengusaha telah
yang menggunakan teknologi oleh menerapkan kebijakan penggunaan
pengguna individu telah mengubah cara elektronik yang bertujuan mengurangi
orang berkomunikasi dan cara berhubungan penggunaan internet pribadi (Henle, 2009).
antara satu dengan yang lain (Coyle, 2008; Namun, tidak semua orang di
O'Murchu et al., 2004). Situs jejaring sosial beberapa bidang mempunyai pandangan
adalah salah satu dari revolusi ini. Rooksby negatif akan penggunaan internet pribadi di
et al., (2009) membagi situs jaringan sosial tempat kerja (Coker, 2013; Ivarsson &
menjadi dua jenis utama: situs jaringan Larsson 2011). Sebuah ide sentral dari
sosial umum dan situs jaringan sosial alternatif sudut pandang ini adalah bahwa
internal. Situs jaringan sosial umum atau penggunaan internet pribadi di tempat kerja
publik dijalankan oleh penyedia layanan dapat dianggap sebagai respon terhadap
komersial dan gratis. Contohnya adalah konflik antara pekerjaan dan keluarga.
Facebook, Twitter, dan LinkedIn, Google, Perilaku terjadinya konflik disini adalah
Yahoo. Situs jaringan sosial internal yang penggunaan internet di tempat kerja yang
dimiliki oleh organisasi untuk penggunaan disebabkan oleh alasan pribadi. Sebagai
internal mereka sendiri contohnya contoh, karyawan dapat menggunakan
Watercooler di HP, Beehive di IBM, Harmony koneksi internet dalam pekerjaan mereka
di SAP, D Street di Deloitte, dan Town untuk mengatur pertemanan mereka, dapat
Square di Microsoft. menjemput anak-anak mereka dari sekolah
Penggunaan internet pribadi di dan memungkinkan mereka untuk
tempat kerja telah sebagian besar telah berbelanja saat bekerja. Banyak karyawan

82
Right Issue: Private Demands, Tingkat.. Nina Romapurnamasari

yang seharusnya menjawab email pribadi di pribadi di tempat kerja, menunjukkan


rumah, mereka mungkin malah membalas bahwa penggunaan internet pribadi di
email pribadi di tempat kerja. Dengan tempat kerja didorong oleh private demands.
demikian, penggunaan internet pribadi di Private demands dapat didefinisikan sebagai
tempat kerja dapat dipahami sebagai kewajiban yang dimiliki seseorang terhadap
perilaku atas respon terjadinya konflik, dan apa yang tidak termasuk ke domain
terjadinya konflik ini mungkin bermanfaat pekerjaan mereka. Jika karyawan memiliki
bagi keseimbangan pekerjaan dan keluarga kewajiban pribadi yang banyak, kewajiban
bagi karyawan. ini kemungkinan akan membuat koneksi
Untuk lebih lanjut, penelitian pada internet di tempat kerja akan digunakan
penggunaan internet pribadi oleh karyawan untuk mengelola masalah yang mereka
di tempat kerja dilakukan karena beberapa hadapi.
alasan. Pertama, penggunaan internet telah Dalam terjadinya konflik peran antara
mengalami pertumbuhan eksponensial pada pekerjaan dan keluarga ini, ada beberapa
beberapa tahun belakangan serta terjadi variabel yang berinteraksi dalam hubungan
hampir di belahan dunia. Kedua, terjadinya private demands karyawan
penggunaannya dalam tempat kerja telah dengan tingkat penggunaan internet pribadi
kontroversial. Ketiga, penggunaan internet di tempat kerja (Clark, 2000). Beberapa
pribadi ini tidak hanya mengaktifkan variabel tersebut diantaranya, seberapa
karyawan untuk berkomunikasi dan kuat konflik antara pekerjaan dan hal di luar
berhubungan dengan rekan kerja, tetapi pekerjaan (border strength), seberapa jauh
juga dengan anggota keluarga dan teman pengaruh pada seorang karyawan (influence
serta beberapa pihak luar dalam membantu at the workplace), seberapa besar karyawan
perannya dalam keluarga. Aspek umum mengidentifikasi pekerjaan mereka
yang terakhir menjadi sangat penting dalam (identification with the job), dan persepsi
membantu karyawan dalam mengelola seberapa besar perilaku supervisor
konflik antara pekerjaan dan keluarga. mendukung perilaku ini (perceive of
(Moqbel, M., et al., 2013). supervisor support for border-crossing).
Secara khusus untuk menjelaskan Oleh karena itu, penelitian lebih
teori konflik peran dan keluarga akan lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui
digunakan teori konflik pekerjaan dan tingkat penggunaan internet pribadi oleh
keluarga Clark (2000) sebagai prediktor seorang karyawan di tempat kerja melalui
penggunaan internet pribadi selama jam pendekatan teori konflik pekerjaan dan
kerja. Seperti yang dikemukakan oleh Clark keluarga dan apakah nantinya tingkat
(2000) tentang teori konflik pekerjaan dan penggunaan internet pribadi ini akan
keluarga, dijelaskan bahwa seseorang akan mempengaruhi kinerja karyawan. Dalam
lebih proaktif dan mencoba untuk mengelola melakukan aktivitas di kantor, kedua
konflik antara keluarga dan pekerjaan. Jadi, organisasi yaitu Universitas Muhammadiyah
tidak hanya suatu kejadian dalam satu Surakarta di bagian pusat dan Perum
domain bisa mempengaruhi domain lain, Perhutani Wilayah Surakarta diberi fasilitas
tetapi seseorang dapat membentuk setiap yang berbeda dalam menggunakan internet.
domain secara aktif melalui komunikasi dan Pada Universitas Muhammadiyah Surakarta,
perilaku, tergantung pada kebutuhan tidak ada kebijakan khusus dalam
masing-masing domain. Asumsi utama menggunakan internet saat bekerja karena
Clark (2000) adalah pengukuran dalam memang disediakan demi mendukung
perilaku terjadinya konflik tergantung pada pekerjaan mereka. Mereka disediakan PC
kebutuhan masing-masing domain. Dalam atau notebook yang dilengkapi fasilitas
penerapannya untuk penggunakan internet internet dengan pemakaian yang tidak ada

83
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 15, No. 1, 2015 : 81 - 102

aturan khusus. Sedangkan untuk Perum melakukan pekerjaan sehingga kurang


Perhutani Wilayah Surakarta disediakan mempunyai waktu untuk keluarga.
fasilitas PC ataupun notebook namun tidak Sebaliknya keluarga mengganggu
disediakan fasilitas intenet, namun mereka pekerjaan berarti sebagian besar waktu dan
semua boleh membawa modem atau perhatiannya digunakan untuk
perangkat lain yang bisa digunakan untuk menyelesaikan urusan keluarga sehingga
mengakses internet. mengganggu pekerjaan. Konflik pekerjaan-
Penelitian dilakukan di dua tempat ini keluarga ini terjadi ketika kehidupan rumah
karena pada dua tempat ini belum pernah seseorang berbenturan dengan
diteliti tentang tingkat penggunaan internet tanggungjawabnya di tempat kerja, seperti
di tempat kerja. Dengan dua tempat masuk kerja tepat waktu, menyelesaikan
penelitian yang tidak memiliki kebijakan tugas harian, atau kerja lembur. Demikian
khusus dan dengan yang tidak diberi juga tuntutan kehidupan rumah yang
fasilitas internet saat bekerja dapat diketahui menghalangi seseorang untuk meluangkan
bagaimana pengaruh dari private demands waktu untuk pekerjaannya atau kegiatan
yang dimiliki karyawan terhadap tingkat yang berkenaan dengan kariernya.
penggunaan internet pribadi di kerja Konflik pekerjaan dan keluarga
mereka dengan dimoderasi empat variabel merupakan interrole conflict (konflik antar
yakni border strength, influence at the peran), konflik timbul apabila peran di
workplace, identification with the job dan dalam pekerjaan dan peran di dalam
perceive of supervisor support for border- keluarga saling menuntut untuk dipenuhi,
crossing dan apakah tingkat penggunaan pemenuhan peran yang satu akan
internet di tempat kerja ini bisa memberi mempersulit pemenuhan peran yang lain
pengaruh pada kinerja mereka. Tujuan dari (Greenhaus & Butell, 1985). Konflik
penelitian ini adalah menganalisis hubungan pekerjaan dan keluarga (workfamily conflict)
antara private demands dengan tingkat diartikan oleh Frone (Hill, Yang, Hawkins, &
penggunaan internet pribadi di tempat Ferris, 2004) sebagai bentuk interrole
kerja, dimoderasi variabel border strength, conflict , peran yang dituntut dalam
influence at the workplace, identification with pekerjaan dan keluarga akan saling
the job, perceive of supervisor support for mempengaruhi. Pemenuhan peran dalam
border-crossing. pekerjaan/keluarga akan menimbulkan
kesulitan untuk memenuhi peran
keluarga/pekerjaan (Hill et al., 2004;
TELAAH PUSTAKA Voydanoff, 2004).
Pekerjaan dan keluarga adalah dua
Teori Konflik Pekerjaan dan Keluarga area dimana manusia menghabiskan
(Work-Family Conflict Theory) sebagian besar waktunya. Walaupun
Frone, Russell & Cooper (1992) berbeda, pekerjaan dan keluarga saling
mendefinisikan konflik pekerjaan keluarga bergantung satu sama lain sebagaimana
sebagai konflik peran yang terjadi pada keduanya berkaitan dengan pemenuhan
karyawan, dimana di satu sisi ia harus hidup seseorang. Melalui pekerjaan,
melakukan pekerjaan di kantor dan di sisi seseorang mengubah tidak hanya
lain harus memperhatikan keluarga secara lingkungan namun juga dirinya,
utuh, sehingga sulit membedakan antara memperkaya dan menumbuhkan hidup dan
pekerjaan mengganggu keluarga dan semangatnya. Sedangkan keluarga
keluarga mengganggu pekerjaan. Pekerjaan dipandang sebagai hal yang pertama dan
mengganggu keluarga, artinya sebagian paling penting dalam kehidupan
besar waktu dan perhatian dicurahkan untuk bermasyarakat. Keluarga juga dikaitkan

84
Right Issue: Private Demands, Tingkat.. Nina Romapurnamasari

dengan kasih sayang dimana seseorang konflik tergantung pada kebutuhan


dapat mengembangkan diri dan masing-masing domain. Dalam
memperoleh pemenuhan dirinya, serta penerapannya untuk penggunakan
merupakan tempat yang penting bagi internet pribadi di tempat kerja,
sebuah kebahagiaan dan harapan. menunjukkan bahwa penggunaan
Sedangkan pekerjaan adalah kondisi dan internet pribadi di tempat kerja
kebutuhan dasar bagi kehidupan keluarga, didorong oleh tuntutan pribadi. Private
dan pada sisi lain merupakan sekolah demands dapat didefinisikan sebagai
pertama bagi pekerjaan untuk setiap orang. kewajiban yang dimiliki seseorang
Jadi pekerjaan ditujukan bagi seseorang dan terhadap apa yang tidak termasuk ke
keluarga. Seberapa baik kehidupan domain pekerjaan mereka. Jika
bermasyarakat menganimplikasinya pada karyawan memiliki kewajiban pribadi
bisnis dan perekonomian, tergantung pada yang banyak, kewajiban ini
keluarga (Guitian, 2009). kemungkinan akan membuat koneksi
Seperti yang dikemukakan oleh internet di tempat kerja akan digunakan
Clark (2000) tentang teori konflik pekerjaan untuk mengelola masalah yang mereka
dan keluarga, dijelaskan bahwa seseorang hadapi.
akan lebih proaktif dan mencoba untuk 2. Border Strength
mengelola konflik antara keluarga dan Clark (2000) juga mengusulkan bahwa
pekerjaan. Jadi, tidak hanya suatu kejadian perilaku terjadinya konflik ini dibatasi
dalam satu domain bisa mempengaruhi oleh kekuatan konflik (Border strength).
domain lain, tetapi seseorang dapat Kekuatan konflik dapat didefinisikan
membentuk setiap domain secara aktif sebagai sejauh mana unsur-unsur dari
melalui komunikasi dan perilaku, tergantung satu domain bisa masuk ke domain
pada kebutuhan masing-masing lain. Contoh dari kekuatan konflik
domain. Berdasarkan hal ini, karyawan yang adalah bahwa seorang karyawan yang
secara aktif melakukan konflik antara kedua dibatasi aksesnya ke email pribadi
domain ini. Dan bentuk setiap domain yang (Henle et al., 2009). Atau dapat
menjadi aktif melalui komunikasi dan dikatakan telah ditetapkan kebijakan
perilaku tergantung pada kebutuhan yang menggambarkan diterima atau
masing-masing. tidak dapat diterimanya penggunaan
Dalam teorinya, Clark internet untuk keperluan pribadi (Jia et
(2000) berfokus pada interaksi variabel: al., 2013, Strader, Fichtner, Clayton, &
Seberapa besar kewajiban pribadi yang Simpson, 2011).
dimiliki seorang karyawan (private 3. Influence at The Workplace
demands), seberapa kuat konflik antara Berdasarkan teori konflik pekerjaan dan
pekerjaan dan hal di luar pekerjaan (border keluarga Clark (2000), terdapat dua
strength), seberapa jauh pengaruh pada atribut pada konflik yang sangat
seorang karyawan (influence at the relevan, yaitu influence at the workplace
workplace), seberapa besar karyawan dan identification with the job. Clark
mengidentifikasi pekerjaan mereka (2000) mendefinisikan influence at the
(identification with the job), dan seberapa workplace sebagai kekuatan individu
besar persepsi perilaku supervisor untuk bernegosiasi dan membuat
mendukung perilaku ini (perceive of perubahan pada konflik di setiap
supervisor support for border-crossing). domain. Setiap domain memiliki unsur
1. Private Demands bahwa setiap orang dapat memberikan
Asumsi utama Clark (2000) adalah tingkat pengaruh dan tujuan di mana
pengukuran dalam perilaku terjadinya orang dapat membuat perubahan, dan

85
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 15, No. 1, 2015 : 81 - 102

juga unsur-unsur yang sulit untuk atau tidak mungkin memberikan


berubah karena situasional, organisasi dukungan sosial yang diperlukan untuk
atau kendala keluarga (Clark, terjadinya konflik. Menurut Clark
2000). Misalnya saja pada pekerjaan, (2000), untuk melihat argumen yang
batas kebebasan seseorang untuk sama supervisor lebih mungkin untuk
mengelola konflik karena pada memberikan dukungan jika mereka
pembentukan aturan yang mencegah sadar akan tanggung jawab dan
individu bernegosiasi antara seorang tantangan yang dihadapi karyawan
karyawan antara dia atau atasannya dalam domain kehidupan mereka.
mengenai sejauh mana penggunaan Mengingat bahwa menggunakan
internet pribadi dapat ditoleransi. internet pribadi di tempat kerja adalah
4. Identification with The Job jenis perilaku yang melakukan konflik,
Atribut kedua yang relevan pada konflik dukungan supervisor maka harus
ini adalah identifikasi dengan pekerjaan menjadi faktor penting dalam
(identification with the job), yang menjelaskan hubungan antara private
merupakan tingkat kepentingan demandsdan tingkat penggunaan
seseorang pada pekerjaannya dengan internet personal di tempat kerja, baik
dibandingkan dengan domain secara langsung maupun dalam
kehidupan lainnya. Orang-orang yang interaksi dengan tuntutan pribadi.
mengidentifikasi kuat tentang pekerjaan
mereka cenderung tidak melibatkannya Tingkat Penggunaan Internet di Tempat
di dalam kegiatan rumah terkait di Kerja
tempat kerja (Liberman et al., 2011). Munculnya internet sebagai sumber
Terlebih lagi, Clark (2000) berpendapat utama komunikasi baik di dalam dan di luar
bahwa karyawan dengan identifikasi organisasi telah memunculkan penggunaan
yang tinggi dengan pekerjaan ingin internet secara intensif untuk komunikasi.
membentuk situasi kerja mereka Sharma & Gupta (2003) berpendapat bahwa
dengan cara yang memungkinkan internet adalah biaya yang efektif dan
mereka untuk melakukan semua dengan mungkin lebih cepat dari media komunikasi
baik, walaupun sangat mungkin jika ada lain sehingga mudah untuk pengusaha
private demandsyang tinggi. Sebagai dalam mengkoordinasikan kegiatan global
contoh, seorang karyawan dengan mereka dengan para pelanggan dan
identifikasi kerja yang kuat mungkin pemasok. Menyadari akan hal ini, internet
tidak berpikir harus terlibat dalam dapat dianggap sebagai tulang punggung
setiap masalah pribadinya (tidak peduli infrastruktur komunikasi di banyak
apakah ia merasa ada tekanan dari dia organisasi (Sharma & Gupta, 2003).
atau situasi keluarganya). Dalam banyak hal lainnya, internet
5. Perceive of Supervisor Support for Border telah membuat karyawan lebih efisien dan
–Crossing membuat lebih baik dalam saluran
Menurut teori konflik pekerjaan dan komunikasi dengan banyak organisasi.
keluarga (Clark, 2000), supervisor juga Namun, internet juga telah membuka daerah
memainkan peran penting dalam baru yang menjadi perhatian seperti
memfasilitasi atau menghambat perilaku pengaruhnya terhadap produktivitas
konflik karena mereka adalah penjaga pekerja. Karyawan menghabiskan waktu
utama konflik: Meskipun teori ini untuk pencarian di internet atau
berbicara tentang domain keluarga, berkomunikasi dengan teman-teman
argumen juga berlaku untuk domain mereka, kerabat dan rekan-rekan selama
nonwork secara umum. Mereka mungkin jam kerja (Ferris, 2000). Banyak karyawan

86
Right Issue: Private Demands, Tingkat.. Nina Romapurnamasari

yang memeriksa harga saham mereka, dapat diamati, dan dapat diukur. Sehingga
belanja, melakukan transaksi pembayaran kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai
untuk perjalanan mereka dan bertukar e - oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas
mail pribadi melalui internet saat bekerja, yang berdasarkan ukuran dan waktu yang
meskipun perusahaan mereka melarang telah ditentukan. Sedangkan menurut
kegiatan tersebut (Marsan, 2000). Wibowo (2007) kinerja merupakan hasil
Penggunaan internet pribadi pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat
didefinisikan sebagai perilaku sukarela dengan tujuan strategis organisasi,
menggunakan internet online selama jam kepuasan konsumen, dan memberikan
kerja normal dengan menggunakan sumber kontribusi pada ekonomi. Dengan demikian
daya organisasi untuk kegiatan di luar kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan
pekerjaan (Anandarajan & Simmers, 2002). dan hasil yang dicapai dari pekerjaan
Kegiatan-kegiatan tersebut dapat mencakup tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang
membaca berita, membuat jadwal dikerjakan dan bagaimana cara
perjalanan, pembelian barang secara online, mengerjakannya.
men-download file dan musik, dan Pendapat lain mengenai definisi
pencarian untuk pekerjaan. kinerja yang diberikan oleh Veithzal Rivai
Masalah penggunaan internet pribadi (2005), sebagai berikut: Kinerja pegawai
yang masuk di tempat kerja telah menjadi adalah kesediaan seseorang atau kelompok
isu yang harus ditangani di dunia pada saat orang untuk melakukan sesuatu kegiatan
ini. Sebuah survei online di Amerika 1.000 dan menyempurnakannya sesuai dengan
responden melaporkan bahwa 44 persen tanggung jawabnya dengan hasil seperti
dari responden yang menjelajah internet yang diharapkan. Lebih lanjut Rivai
selama jam kantor menghabiskan rata-rata menyatakan bahwa kinerja tidak berdiri
2.09 jam untuk membuka internet. Hal ini sendiri tapi berhubungan dengan kepuasan
pada gilirannya telah menelan kerugian kerja dan kompensasi, dipengaruhi oleh
biaya para pengusaha AS senilai ketrampilan, kemampuan dan sifat-sifat
$759.000.000.000 dalam setahun, meskipun individu. Dengan kata lain kinerja
ada pandangan lain yang mengatakan ditentukan oleh kemampuan, keinginan dan
bahwa penggunaan internet di tempat kerja lingkungan. Oleh karena itu agar
mungkin bukan suatu kebutuhan yang mempunyai kinerja yang baik, seseorang
terpenting bagi suatu perusahaan harus mempunyai keinginan yang tinggi
(Rosencrance, 2003). untuk mengerjakan dan mengetahui
pekerjaannya serta dapat ditingkatkan
Kinerja Karyawan apabila ada kesesuaian antara pekerjaan
Irawan (2000) menyatakan bahwa: dan kemampuan.
kinerja adalah hasil kerja yang konkrit,

87
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 15, No. 1, 2015 : 81 - 102

Private Demands

Identification with The


Border Strength
Job

Perceive Supervisor
Influence at The
Support for Border -
Workplace
Crossing

Tingkat Penggunaan
Internet di Tempat Kerja

Kinerja Karyawan

Sumber : Dimodifikasi dari Cornelius J. Konig & Mariette E. Caner de la Guardia (2013),
Murad Moqbel, Saggi Nevo, & Ned Kock (2013)

Gambar 1. Kerangka pemikiran

Hipotesis Penelitian ini, maka dikembangkan hipotesis sebagai


Private Demands berikut:
Asumsi sentral Clark (2000) adalah H1 : Private demands berhubungan positif
bahwa orang terlibat dalam perilaku konflik dengan tingkat penggunaan internet pribadi
tergantung pada kebutuhan masing-masing di tempat kerja
domain. Dengan tindakan penggunakan
internet pribadi di tempat kerja, hal ini Border Strength
menunjukkan bahwa penggunaan internet Perilaku terjadinya konflik ini
pribadi di tempat kerja didorong oleh dibatasi oleh kekuatan perbatasan. Clark
private demands. Jika karyawan memiliki (2000) menjelaskan kembali bahwa
kewajiban pribadi banyak (misalnya, kekuatan batas konflik antara pekerjaan dan
menjadi pengasuh utama untuk keluarga rumah dikaitkan dengan luasnya komunikasi
atau pelatih tim sepak bola di luar antar domain (misalnya, komunikasi dengan
pekerjaan), kewajiban ini kemungkinan keluarga tentang masalah kerja atau
akan mengakibatkan koneksi internet di komunikasi di tempat kerja tentang
tempat kerja akan digunakan untuk keluarga). Selain itu, memiliki banyak
mengelola kewajiban mereka. Atas dasar private demands dan memiliki kekuatan
batas yang lemah akan mengarah pada

88
Right Issue: Private Demands, Tingkat.. Nina Romapurnamasari

penggunaan internet pribadi di tempat untuk melakukan penggunaan internet


kerja. Atas dasar ini, maka dikembangkan tersebut). Atas dasar ini, maka
hipotesis sebagai berikut: dikembangkan hipotesis sebagai berikut:
H2 : Hubungan antara private demands H3 : Hubungan private demands dengan
dengan tingkat penggunaan internet pribadi tingkat penggunaan internet pribadi di
di tempat kerja dimoderasi variablel border tempat kerja dimoderasi variabel influence
strength at the workplace

Influence at The Workplace Identification with The Job


Setiap domain memiliki unsur bahwa Orang-orang yang mengidentifikasi
setiap orang dapat memberikan tingkat kuat tentang pekerjaan mereka cenderung
pengaruh dan tujuan di mana orang dapat tidak melibatkannya di dalam kegiatan
membuat perubahan, dan juga unsur-unsur rumah terkait di tempat kerja (Liberman et
yang sulit untuk berubah karena situasional, al., 2011). Terlebih lagi, Clark (2000)
organisasi atau kendala keluarga (Clark, berpendapat bahwa karyawan dengan
2000). Walaupun, banyak orang memiliki identifikasi yang tinggi dengan pekerjaan
setidaknya beberapa aspek kontrol atas ingin membentuk situasi kerja mereka
konflik di setiap domain (Ashforth, Kreiner, dengan cara yang memungkinkan mereka
& Fugate, 2000), seperti jadwal kerja atau untuk melakukan semua dengan baik,
cara mengelola tanggung jawab. Dalam walaupun sangat mungkin jika ada private
studinya yang berfokus pada komunikasi demands yang tinggi. Sebagai contoh,
antar konflik ini, Clark (2002) menemukan seorang karyawan dengan identifikasi kerja
bahwa pengaruh saat di rumah dikaitkan yang kuat mungkin tidak berpikir harus
dengan peningkatan komunikasi tentang terlibat dalam setiap masalah pribadinya
pekerjaan dalam domain rumah dan (tidak peduli apakah ia merasa ada tekanan
pengaruh di tempat kerja adalah terkait dari dia atau situasi keluarganya).
dengan peningkatan komunikasi di tempat Ini juga akan konsisten dengan
kerja tentang rumah. Sebagai akibatnya, hasil Jia et al., (2013) dan Garrett & Danziger
pengaruh di tempat kerja memiliki dampak (2008): Menemukan bahwa orang yang
penting pada perilaku konflik secara umum menganggap pekerjaan mereka sebagai
dan karena itu juga pada penggunaan sesuatu yang penting, maka pemakaian
internet pribadi di tempat kerja itu sendiri. internet di tempat kerja akan lebih sedikit
Konsisten dengan hal ini, Reinecke untuk keperluan pribadi mereka, Garrett &
(2009) menemukan bahwa orang dengan Danziger menemukan bahwa orang yang
pengaruh yang besar, bermain game merasa loyal kepada organisasi mereka
komputer yang lebih selama jam kerja akan kurang terlibat pada kegiatan
dibandingkan orang dengan pengaruh yang komputer yang tidak terkait dengan
kurang. Lebih lanjut, pengaruh yang besar pekerjaan. Oleh karena itu, diharapkan
mempunyai hubungan dengan tuntutan variabel ini berdampak pada hubungan
pribadi: Orang yang memiliki kewajiban antara private demands dan tuntutan internet
pribadi banyak dan seseorang yang pribadi yang digunakan di tempat kerja,
memiliki tingkatan yang tinggi pada baik secara langsung maupun tidak
pengaruh di tempat kerja mereka akan langsung. Atas dasar ini, maka
sangat mungkin untuk terlibat dalam dikembangkan hipotesis sebagai berikut:
menggunakan internet pribadi di tempat H4 : Hubungan private demands dengan
kerja (Jika mereka memiliki kebutuhan tingkat penggunaan internet pribadi di
untuk menggunakan internet untuk alasan tempat kerja dimoderasi variabel
pribadi maka juga terdapat kemungkinan identification with the job

89
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 15, No. 1, 2015 : 81 - 102

Perceive of Supervisor Support for Border- karyawan baru menjadi lebih baik dalam
Crossing menyesuaikan diri di tempat kerja.
Menurut teori konflik pekerjaan dan Beberapa manfaat ini menurut Leidner et al.,
keluarga (Clark, 2000), supervisor juga yaitu meliputi rasa kuat memiliki budaya,
memainkan peran penting dalam moral yang lebih tinggi, dan lingkungan
memfasilitasi atau menghambat perilaku yang lebih menarik. Selain itu, menurut
konflik karena mereka adalah penjaga penelitian oleh AT & T (2008) menemukan
utama konflik. Mereka mungkin atau tidak bahwa 65 persen karyawan percaya bahwa
mungkin memberikan dukungan sosial yang penggunaan jaringan internet membantu
diperlukan untuk terjadinya mereka menjadi lebih produktif. Selain itu,
konflik. Menurut Clark (2000), untuk melihat Ali-Hassan et al., (2011) menemukan bahwa
argumen yang sama supervisor lebih menggunakan komputerisasi sosial di
mungkin untuk memberikan dukungan jika pekerjaan akan meningkatkan kinerja
mereka sadar akan tanggung jawab dan karyawan dengan meningkatkan modal
tantangan yang dihadapi karyawan dalam sosial mereka. Selain itu, Bennett et al.,
domain kehidupan mereka. Mengingat (2010) melaporkan bahwa manfaat dari
bahwa menggunakan internet pribadi di penggunaan internet di tempat kerja
tempat kerja adalah jenis perilaku yang mencakup peningkatan pengetahuan,
melakukan konflik, dukungan supervisor peningkatan produktivitas, dan
maka harus menjadi faktor penting dalam meningkatkan semangat. Singkatnya,
menjelaskan hubungan antara private penggunaan internet oleh anggota
demands dan tingkat penggunaan internet organisasi dapat menyebabkan manfaat
pribadi di tempat kerja, baik secara bagi kedua karyawan dan organisasi .
langsung maupun dalam interaksi dengan Dari penjelasan di atas
tuntutan pribadi. Atas dasar ini, maka menggambarkan dampak positif yang jelas
dikembangkan hipotesis sebagai berikut: dari internet pribadi yang digunakan di
H5 : Hubungan private demands dengan tempat kerja. Diharapkan bisa dihasilkan
tingkat penggunaan internet pribadi di efek positif dengan alasan bahwa internet
tempat kerja dimoderasi variabel perceive pribadi digunakan oleh karyawan dapat
supervisory support for border-crossing dilihat sebagai alat untuk meningkatkan
keseimbangan kehidupan dan pekerjaan
Kinerja Karyawan mereka . Sebagai contoh, sebuah penelitian
Beberapa studi telah dilakukan pada menemukan bahwa karyawan yang mampu
penggunaan internet, memeriksa berbagai mengurus bisnis pribadi di tempat kerja
aspek-aspek penting. Misalnya, North (2010) merupakan faktor penting di balik kinerja
mengeksplorasi manfaat serta risiko dari mereka. Selain itu organisasi telah
penggunaan internet pribadi di tempat kerja memanfaatkan hal ini sebagai praktek
dan menyimpulkan bahwa karyawan manajemen sumber daya manusia strategis
percaya bahwa penggunaan ini adalah yang tidak hanya meningkatkan kinerja
berharga. Temuan ini tidak mengherankan, individu, tetapi juga mengurangi
mengingat bahwa salah satu tujuan utama ketidakhadiran, stres kerja, dan tingkat
menggunakan internet, misalnya turnover (Ioan et al., 2010). Hal ini, pada
menggunakan situs jejaring sosial, adalah akhirnya menghasilkan peningkatan prestasi
untuk mengembangkan hubungan baru kerja. Atas dasar ini, maka dikembangkan
serta menjaga hubungan yang ada. Leidner hipotesis sebagai berikut:
et al., (2010) melaporkan bahwa H6 : Tingkat penggunaan internet pribadi di
penggunaan sistem jaringan sosial internal tempat kerja berhubungan positif dengan
pada organisasi tertentu membantu kinerja karyawan

90
Right Issue: Private Demands, Tingkat.. Nina Romapurnamasari

METODE PENELITIAN pernyataan berdasarkan dari penelitian J.


Konig & Mariette E. (2013).
Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 3. Influence at the workplace adalah
Populasi dari penelitian ini adalah kekuatan individu untuk bernegosiasi dan
para karyawan di Universitas membuat perubahan pada konflik di
Muhammadiyah Surakarta di bagian pusat setiap domain. Pengukuran variabel
yang berjumlah 50 karyawan dan Perum Influence at the workplace dilakukan
Perhutani Wilayah Surakarta yang berjumlah dengan 3 item pernyataan berdasarkan
60 karyawan. Sedangkan sampel dari dari penelitian J. Konig & Mariette E.
penelitian ini adalah para karyawan di (2013).
Universitas Muhammadiyah Surakarta di 4. Identification with the job adalah tingkat
bagian pusat yang berjumlah 50 karyawan kepentingan seseorang pada
dan Perum Perhutani Wilayah Surakarta pekerjaannya dengan dibandingkan
yang berjumlah 60 karyawan. Jadi semua dengan domain kehidupan lainnya.
elemen dari populasi diambil menjadi Pengukuran variabel Identification with
sampel. Pengambilan sampel dalam the job dilakukan dengan 3 item
penelitian ini menggunakan desain non pernyataan berdasarkan dari penelitian J.
probability sampling, yaitu teknik Konig & Mariette E. (2013).
pengambilan sampel yang tidak memberi 5. Perceive of supervisor support for border-
peluang atau kesempatan sama bagi setiap crossing adalah persepsi dari seorang
unsur atau anggota populasi untuk dipilih supervisor yang bertindak untuk
menjadi sampel (Sugiyono, 2004). Dengan memfasilitasi atau menghambat perilaku
melihat karakteristik populasi yang ada dan konflik karena mereka adalah penjaga
tujuan penelitian ini, maka penentuan utama konflik. Pengukuran variabel
responden yang dijadikan sampel dalam Perceive of supervisor support for border-
penelitian ini dilakukan dengan metode crossing dilakukan dengan 5 item
convenience sampling. pernyataan berdasarkan dari penelitian J.
Konig & Mariette E. (2013).
Definisi Operasional dan Pengukuran 6. Tingkat penggunaan internet pribadi di
Variabel tempat kerja adalah perilaku sukarela
Untuk memberikan gambaran dan menggunakan internet online selama jam
pemahaman yang lebih baik, maka berikut kerja normal dengan menggunakan
ini akan disampaikan beberapa definisi sumber daya organisasi untuk kegiatan di
operasional dari masing-masing variabel luar pekerjaan. Pengukuran variabel
yang berkaitan dan akan dibahas dalam Tingkat penggunaan internet pribadi di
penelitian ini, yaitu sebagai berikut: tempat kerja dilakukan dengan 6 item
1. Private demands adalah sebagai pernyataan berdasarkan dari penelitian J.
kewajiban yang dimiliki seseorang Konig & Mariette E. (2013).
terhadap apa yang tidak termasuk ke 7. Kinerja karyawan adalah hasil kerja yang
domain pekerjaan mereka. Pengukuran dapat dicapai baik perserorangan
variabel Private demands dilakukan maupun kelompok dalam suatu organisasi
dengan 5 item pernyataan berdasarkan sesuai dengan tanggungjawabnya
dari penelitian J. Konig & Mariette E. masing-masing dalam rangka mencapai
(2013). tujuan organisasi yang bersangkutan.
2. Border strength adalah sejauh mana Pengukuran variabel Kinerja karyawan
unsur-unsur dari satu domain bisa masuk dilakukan dengan 3 item pernyataan
ke domain lain. Pengukuran variabel berdasarkan dari penelitian J. Konig &
Border strength dilakukan dengan 3 item Mariette E. (2013).

91
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 15, No. 1, 2015 : 81 - 102

HASIL DAN PEMBAHASAN influence at the workplace, identification with


the job, perceive of supervisor support for
Uji Validitas border crossing, tingkat penggunaan
Pengujian validitas dilakukan pada internet di tempat kerja dan kinerja
tujuh variabel utama dalam penelitian ini, karyawan.
yaitu private demands, border strength,

Tabel 1. Uji KMO dan Bartlett

KMO and Bartlett's Test


Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy. .647

Bartlett's Test of Approx. Chi-Square 1213.920


Sphericity df 276
Sig. .000

Tabel 1, menunjukkan nilai KMO Measure of Sampling Adequacy (MSA) dalam


penelitian ini sebesar 0,647. Karena nilai KMO MSA di atas 0,5 serta nilai Barlett test dengan
Chi-squares signifikan pada 0,000 dapat disimpulkan bahwa uji analisis faktor dapat dilanjutkan.

92
Right Issue: Private Demands, Tingkat.. Nina Romapurnamasari

Tabel 2. Hasil Analisis Faktor


Rotated Component Matrixa

Component
1 2 3 4 5 6 7
PD1 .665
PD2 .712
PD3 .813
BS1 .670
BS2 .806
BS3 .783
INF1 .778
INF2 .625
INF3 .823
IDN1 .706
IDN2 .579
IDN3 .865
PERC2 .714
PERC3 .781
PERC4 .682
PERC5 .774
TPI1 .648
TPI3 .618
TPI4 .649
TPI5 .758
TPI6 .831
KIN1 .881
KIN2 .862
KIN3 .821
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 7 iterations.

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil uji validitas yang tidak valid yaitu PD4 dan PD5. Hasil
dengan jumlah 107 responden, terlihat yang didapat belum menunjukkan semua
rotated component matriks terdapat item valid, maka dilakukan lagi analisis
beberapa item yang tidak valid karena faktor yang ketiga dengan tidak
belum terekstrak sempurna dan memiliki mengikutsertakan item yang tidak valid
nilai faktor loading lebih kecil dari 0,5. yaitu TPI2 dan hasilnya menunjukkan semua
Kemudian langkah selanjutnya adalah item telah valid seperti yang terlihat pada
dilakukan pengujian analisis faktor yang Tabel 2.
kedua dengan tidak mengikutsertakan item

Uji Reliabilitas
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's Alpha
Private Demands 0,6591
Border Strength 0,6696
Influence at The Work Place 0,6981
Identification of The Job 0,7339
Perceive of Supervisor Support for Border 0,7696
Crossing

93
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 15, No. 1, 2015 : 81 - 102

Tingkat Penggunaan Internet Pribadi di Tempat 0,8281


Kerja
Kinerja Karyawan 0,8873
Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil perhitungan dapat the job dan perceive supervisor support for
disajikan pengujian reliabilitas pada Tabel border-crossing pada tingkat penggunaan
3, dapat disimpulkan bahwa secara umum internet di tempat kerja. Pada model ini,
semua variabel penelitian dinyatakan terdapat tiga variabel yang signifikan, yaitu
reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s Private Demands, Border Strength, dan
alpha > 0,60. Identification with The Job. Sedangkan
Influence at The Workplace dan Perceive
Uji Hipotesis Supervisor Support for Border-Crossing tidak
Penelitian ini menggunakan metode signifikan.
Moderated Regression Analysis untuk Model kedua pada Tabel 4
menguji hipotesis 1 sampai 5 dan Simple menunjukkan bahwa variabel yang
Regression Analysis untuk menguji hipotesis memoderasi private demands pada tingkat
6. penggunaan internet di tempat kerja hanya
Moderated Regression Analysis influence at the workplace, sedangkan
Pada Tabel 4 menunjukkan dua variabel border strength, identification with
model regresi yang diuji. Model 1, menguji the job dan perceive supervisor support for
pengaruh private demands, border strength, border-crossing tidak memoderasi.
influence at the workplace, identification with

Tabel 4. Hasil Uji Moderated Regression Analysis


Tingkat Penggunaan Internet
di Tempat Kerja
Model 1 (Sig.) Model 2 (Sig.)
Private Demands (PD) 0,004* 0,006
Border Strength (BS) 0,002* 0,024
Influence at The Workplace (INF) 0,229 0,266
Identification with The Job (IDN) 0,019 0,053
Perceive Supervisor Support for 0,212 0,144
Border-Crossing (PERC)
PDxBS 0,291
PDxINF 0,003*
PDxIDN 0,370
PDxPERC 0,752
∆R 2
0,235* 0,079*
R2 0,235 0,314
2
Adjusted R 0,197 0,251
F 6,209* 2,800*
Sumber: Data primer yang diolah
Keterangan: * p<0,05

94
Right Issue: Private Demands, Tingkat.. Nina Romapurnamasari

Simple Regression Analysis


Tabel 5 menunjukkan tingkat penggunaan internet di tempat kerja berpengaruh pada
kinerja karyawan (p<0,05).

Tabel 5. Hasil Uji Simple Regression Analysis


Kinerja Karyawan
Tingkat Penggunaan Internet di 0,000
Tempat Kerja
R2 0,175
Adjusted R2 0,167
F 22,318*
Sumber: Data primer yang diolah
Keterangan: * p<0,05

Hubungan antara Private Demands Hubungan antara Private Demands


dengan Tingkat Penggunaan Internet di dengan Tingkat Penggunaan Internet
Tempat Kerja Pribadi di Tempat Kerja dimoderasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Variabel Influence at The Workplace
pada variabel private demands memiliki nilai Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sig. sebesar 0,004. Dari hasil ini disimpulkan pada Private Demands x Influence at The
bahwa private demands memiliki pengaruh Workplace memiliki nilai sig. sebesar 0,003.
pada tingkat penggunaan internet di tempat Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kerja, sehingga hipotesis 1 didukung. Hal hubungan antara private demands dengan
ini sejalan dengan pernyataan Clark (2000) tingkat penggunaan internet di tempat kerja
bahwa penggunaan internet pribadi di dimoderasi variabel influence at the
tempat kerja didorong oleh private workplace sehingga hipotesis 3 didukung.
demands. Jika karyawan memiliki kewajiban Hal ini sejalan dengan pernyataan
pribadi banyak, kewajiban ini kemungkinan Clark (2002) dalam studinya yang berfokus
akan mengakibatkan koneksi internet di pada komunikasi antar konflik ini,
tempat kerja akan digunakan untuk menemukan bahwa pengaruh saat di rumah
mengelola kewajiban mereka. dikaitkan dengan peningkatan komunikasi
tentang pekerjaan dalam domain rumah dan
Hubungan antara Private Demands pengaruh di tempat kerja adalah terkait
dengan Tingkat Penggunaan Internet di dengan peningkatan komunikasi di tempat
Tempat Kerja dimoderasi Variabel Border kerja tentang rumah. Sebagai akibatnya,
Strength pengaruh di tempat kerja memiliki dampak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penting pada perilaku konflik secara umum
pada Private Demands x Border Strength dan karena itu juga pada penggunaan
memiliki nilai sig. sebesar 0,291. Hasil internet pribadi di tempat kerja itu
penelitian menunjukkan bahwa hubungan sendiri. Konsisten dengan hal ini, Reinecke
antara private demands dengan tingkat (2009) menemukan bahwa orang yang
penggunaan internet di tempat kerja tidak memiliki pengaruh yang besar, bermain
dimoderasi variabel border strength game komputer yang lebih selama jam kerja
sehingga hipotesis 2 tidak didukung. Hal ini dibandingkan orang dengan pengaruh yang
menunjukkan bahwa perilaku terjadinya kurang.
konflik tidak dipengaruhi oleh kekuatan Hal ini menunjukkan bahwa
perbatasan pada hubungannya dengan pengaruh yang besar mempunyai hubungan
penggunaan internet di tempat kerja. dengan tuntutan pribadi: Orang yang

95
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 15, No. 1, 2015 : 81 - 102

memiliki kewajiban pribadi banyak dan Hasil penelitian menunjukkan bahwa


seseorang yang memiliki tingkatan yang pada Private Demands x Perceive of
tinggi pada pengaruh di tempat kerja Supervisor Support for Border-Crossing
mereka akan sangat mungkin untuk terlibat memiliki nilai sig. sebesar 0,752. Hasil
dalam menggunakan internet pribadi di penelitian menunjukkan bahwa hubungan
tempat kerja. antara private demands dengan tingkat
penggunaan internet di tempat kerja tidak
Hubungan antara Private Demands dimoderasi variabel supervisor support for
dengan Tingkat Penggunaan Internet border-crossing sehingga hipotesis 5 tidak
Pribadi di Tempat Kerja dimoderasi didukung.
Variabel Identification with The Job. Hal ini menunjukkan bahwa seorang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa atasan tidak memberi dukungan untuk
pada Private Demands x Identification with seorang karyawan dalam menyelesaikan
The Job memiliki nilai sig. sebesar 0,370. kewajiban pribadi dengan cara
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menggunakan internet pribadi di tempat
hubungan antara private demands dengan kerja. Walaupun seorang atasan mengetahui
tingkat penggunaan internet di tempat kerja para karyawan memiliki kewajiban pribadi,
tidak dimoderasi variabel identification with namun tidak menginginkan untuk
the job sehingga hipotesis 4 tidak didukung. memanfaatkan fasilitas internet saat bekerja
Hal ini menunjukkan bahwa orang- karena dikawatirkan akan mengganggu
orang yang mengidentifikasi kuat tentang kegiatan karyawan saat bekerja yang
pekerjaan mereka cenderung tidak nantinya berpengaruh pada kinerja.
melibatkannya di dalam kegiatan rumah
terkait di tempat kerja. Karyawan dengan Hubungan antara Tingkat Penggunaan
identifikasi yang tinggi pada pekerjaan ingin Internet Pribadi di Tempat Kerja dengan
membentuk situasi kerja mereka dengan Kinerja Karyawan
cara yang memungkinkan mereka untuk Hasil penelitian menunjukkan bahwa
melakukan semua dengan baik, walaupun tingkat penggunaan internet pribadi di
memiliki private demands yang tempat kerja berpengaruh pada kinerja
tinggi. Sebagai contoh, seorang karyawan karyawan dan memiliki nilai sig. sebesar
dengan identifikasi kerja yang kuat mungkin 0,000, sehingga hipotesis 6 didukung. Hal
tidak berpikir harus terlibat dalam setiap ini sejalan dengan pernyataan pada
masalah pribadinya (tidak peduli apakah ia beberapa studi yang telah dilakukan pada
merasa ada tekanan dari dia atau situasi penggunaan internet. Misalnya, North (2010)
keluarganya). mengeksplorasi manfaat serta risiko dari
Hasil penelitian lain yang mendukung penggunaan internet pribadi di tempat kerja
adalah penelitian yang dilakukan oleh Jia et dan menyimpulkan bahwa karyawan
al., (2013) Garrett & Danziger (2008) yang percaya bahwa penggunaan ini adalah
menemukan bahwa orang yang merasa loyal berharga. Hasil penelitian yang mendukung
kepada organisasi mereka akan kurang adalah Leidner et al., (2010) melaporkan
terlibat pada kegiatan komputer yang tidak bahwa penggunaan sistem jaringan sosial
terkait dengan pekerjaan. internal pada organisasi tertentu membantu
karyawan baru menjadi lebih baik dalam
Hubungan antara Private Demands menyesuaikan diri di tempat kerja.
dengan Tingkat Penggunaan Internet Beberapa manfaat ini menurut Leidner et al.,
Pribadi di Tempat Kerja dimoderasi yaitu meliputi rasa kuat memiliki budaya,
Variabel Perceive of Supervisor Support for moral yang lebih tinggi, dan lingkungan
Border-Crossing yang lebih menarik.

96
Right Issue: Private Demands, Tingkat.. Nina Romapurnamasari

Selain itu, menurut penelitian oleh AT kerja tidak dimoderasi variabel


& T (2008) menemukan bahwa 65 persen supervisor support for border-crossing.
karyawan percaya bahwa penggunaan 6. Terdapat pengaruh antara tingkat
jaringan internet membantu mereka menjadi penggunaan internet pribadi di tempat
lebih produktif. Penelitian lainnya, Bennett et kerja pada kinerja karyawan.
al., (2010) melaporkan bahwa manfaat dari
penggunaan internet di tempat kerja Saran
mencakup peningkatan pengetahuan, Berdasarkan kesimpulan yang
peningkatan produktivitas, dan diambil dalam penelitian ini, sehingga
meningkatkan semangat. Singkatnya, diajukan beberapa saran sebagai berikut:
penggunaan internet oleh anggota 1. Private Demands ditemukan mampu
organisasi dapat menyebabkan manfaat untuk memprediksi penggunaan
bagi kedua karyawan dan organisasi . internet pribadi di tempat kerja. Untuk
Hal ini menunjukkan bahwa dengan mencegah peningkatan penggunaan
menggunakan internet di tempat kerja akan internet saat bekerja akibat tingginya
memberi pengaruh pada karyawan. Dengan private demands, di dalam perusahaan
adanya kewajiban pribadi yang mereka seharusnya diberi aturan yang jelas
miliki, menggunakan internet saat bekerja tentang penggunaan internet agar
akan membantu menyelesaikannya namun karyawan tidak banyak memanfaatkan
tetap dengan tahu mana yang harus fasilatas kerja untuk hal-hal yang
didahulukan. Mereka tidak akan bersifat pribadi.
mengawatirkan akan suatu masalah pribadi 2. Hubungan private demands pada tingkat
yang ada karena sudah dikelola dengan penggunaan internet pribadi di tempat
baik. kerja gagal diprediksi oleh border
strength sebagai variabel moderasi. hal
SIMPULAN ini menunjukkan bahwa seorang
karyawan tidak mampu mengelola
Simpulan kekuatan konflik. Oleh karena itu
Berdasarkan hasil analisis uji seorang karyawan disarankan harus
hipotesis maka dapat diambil beberapa bisa mengontrol diri dalam memenuhi
kesimpulan: kewajiban pribadinya.
1. Terdapat pengaruh antara private 3. Influence at the workplace ditemukan
demands dengan tingkat penggunaan mampu untuk memprediksi hubungan
internet di tempat kerja. private demands pada tingkat
2. Hubungan antara private demands dengan penggunaan internet pribadi di tempat
tingkat penggunaan internet di tempat kerja sebagai variabel moderasi. Saat
kerja tidak dimoderasi variabel border bekerja seorang karyawan memiliki
strength. keinginan yang kuat akan apa saja yang
3. Hubungan antara private demands dengan harus dilakukan. Maka dari itu
tingkat penggunaan internet di tempat diharapkan di tempat kerja diberi aturan
kerja dimoderasi variabel influence at the yang mengatur karyawan tentang apa
workplace. saja yang harus dilakukan saat bekerja.
4. Hubungan antara private demands dengan 4. Hubungan private demands pada tingkat
tingkat penggunaan internet di tempat penggunaan internet pribadi di tempat
kerja tidak dimoderasi variabel kerja gagal diprediksi oleh identification
identification with the job. with the job sebagai variabel moderasi.
5. Hubungan antara private demands dengan Seorang karyawan disarankan harus
tingkat penggunaan internet di tempat mempunyai kesadaran yang tinggi

97
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 15, No. 1, 2015 : 81 - 102

untuk membedakan kewajiban pribadi 2. Penelitian ini dilakukan pada karyawan


dengan pekerjaan. yang bekerja di Universitas
5. Hubungan private demands pada tingkat Muhammadiyah Surakarta dan Perum
penggunaan internet pribadi di tempat Perhutani Wilayah Surakarta dengan
kerja tingkat gagal diprediksi oleh tidak membedakan responden
perceive of supervisor support for border berdasarkan tingkat jabatan. Oleh
crossing. Seorang atasan mungkin tidak karena itu, generalisasinya terbatas.
membatasi penggunaan internet di
tempat kerja karena tidak menginginkan Implikasi
terjadinya suatu keadaan seolah-olah Berdasarkan keterbatasan selama
tidak percaya kepada karyawan. Oleh proses penelitian, maka peneliti
karena itu sangat disarankan peran dari memberikan beberapa rekomendasi
seorang atasan atau supervisor harus sebagai berikut:
mampu untuk mengelola kepentingan 1. Bagi Pihak Perusahaan
karyawan dengan perusahaan agar a. Karena hasil penelitian
tidak hanya untuk kepentingan satu menunjukkan bahwa tingkat
pihak saja. penggunaan internet pribadi di
6. Tingkat penggunaan internet pribadi di tempat kerja memiliki pengaruh
tempat kerja tingkat ditemukan mampu pada kinerja karyawan, maka
untuk memprediksi kinerja berdasarkan hasil penelitian ini,
karyawan. Dengan adanya hubungan Universitas Muhammadiyah
tersebut, untuk mencegah dampak yang Surakarta dan Perum Perhutani
tidak baik dari penggunaan internet saat Wilayah Surakarta seharusnya dapat
bekerja, maka saran yang bisa memberikan semacam kebijakan
diberikan adalah perusahaan harus atau aturan dalam menggunakan
memiliki aturan yang sangat jelas internet saat di tempat kerja.
tentang penggunaan internet saat Sebaiknya diatur dengan sejelas
bekerja. Perusahaan diharapkan mampu mungkin, tidak secara berlebihan
untuk mengelola kepentingan masing- dalam hal frekuensi penggunaan
masing pihak agar berhasil dan jenis halaman web yang
menggunakan fasilitas internet di tempat dibuka. Mereka diharapkan mampu
kerja untuk menyelesaikan kewajiban untuk mengelola waktu antara
pribadi tanpa mengganggu pekerjaan. memenuhi kewajiban pekerjaan
dengan kewajiban pribadi.
Keterbatasan Manajemen juga diharapkan
Penelitian ini dilakukan dengan meningkatkan frekuensi diskusi
mengikuti prosedur penelitian baku yang umum tentang penggunaan internet
sesuai dengan kaidah keilmuan untuk di tempat kerja agar karyawan
program magister, namun penulis memahami tujuan diterapkannya
menyadari masih terdapat beberapa peraturan atau kebijakan yang telah
keterbatasan dalam pelaksanaannya, antara ditetapkan.
lain: b. Pimpinan atau manajer harus
1. Hasil penelitian ini hanya didasarkan menjaga sikap dalam menetapkan
pada jawaban responden melalui kebijakan yang adil dan tegas, serta
kuisioner yang disebarkan serta tidak memperhatikan hal-hal yang
didukung dengan adanya hasil berkaitan dengan penggunaan
wawancara secara mendalam. internet di tempat kerja. Karena jika
karyawan mendapat penjelasan,

98
Right Issue: Private Demands, Tingkat.. Nina Romapurnamasari

kemudian diperlakukan secara Ashforth, B. E., Kreiner, G. E., & Fugate, M.


tegas, dan mendapatkan perhatian 2000. All in a day’s work: Boundaries
dari atasan maka karyawan semakin and micro role transitions. Academy of
bersedia untuk berperilaku Management Review, 25, 472–491.
mematuhi peraturan yang telah http:// dx.doi.org/10.2307/259305.
ditetapkan sebagai wujud tanggung AT & T. 2008, Social Networking in the
jawab mereka terhadap
Workplace Increases Efficiency,
pekerjaannya. Apabila mereka
Dynamic Markets Limited, London.
mampu mengelola kewajiban
pribadi saat bekerja dengan baik Bennett, J., Owers, M., Pitt, M. and Tucker, M.
tanpa melupakan pekerjaan maka 2010, Workplace impact of social
tidak ada yang dirugikan, bahkan networking, Property Management,
menguntungkan sehingga Vol. 28 No. 3, pp. 138-148.
berdampak pada kinerja karyawan Bock, G.-W., & Ho, S. L. 2009. Non-work
yang semakin meningkat. related computing (NWRC).
2. Bagi Penelitian Selanjutnya Communications of the ACM, 52(4),
a. Untuk penelitian selanjutnya 124–128. http://dx.doi.org/10.1145/
disarankan melakukan wawancara 1498765.1498799.
secara intensif dengan responden Clark, S. C. 2000. Work/family border theory:
agar informasi data yang didapat A new theory of work/family balance.
lebih lengkap dan mendalam. Human Relations, 53, 747–770.
b. Karena generalisasi yang bersifat http://dx.doi.org/10.1177/
terbatas dalam penelitian ini,
0018726700536001.
disarankan bagi penelitian
selanjutnya untuk dapat
Clark, S. C. 2002. Communicating across the
membedakan responden work/home border. Community, Work
berdasarkan tingkat jabatan. & Family, 5, 23–48.
http://dx.doi.org/10.1080/1366880002
0006802.
DAFTAR PUSTAKA Coker, B. L. S. 2013. Workplace internet
leisure browsing. Human
Ali-Hassan, H., Nevo, D., Kim, H. and Performance, 26, 114–125.
Perelgut, S. 2011. Organizational http://dx.doi.org/10.1080/08959285.2
social computing and employee job 013.765878.
performance: the knowledge access Cornelius J. K. & Mariette E. C. 2013.
route, System Sciences (HICSS), 44th Exploring the positive side of
Hawaii International Conference on, personal internet use at work: Does it
IEEE, pp. 1-10. help in managing the border between
Anandarajan, M. 2002, Internet abuse in the work and nonwork? Computers in
workplace, Communications of the Human Behavior, 30 355–360
ACM, Vol. 45, pp. 53-4. Coyle, C.L.V.H. 2008, Social networking:
Anne T. Lawrence & James Weber, 2011. communication revolution or
Technology, Organizations, and evolution?, Bell Labs Technical
Society, Business and Society : Journal, Vol. 13 No. 2, pp. 13-17.
Stakeholders, Ethics, Public Policy, de Lara, P. Z. M., Tacoronte, D. V., & Ding,
13, pp. 268-277. J.-M. T. 2006. Do current
anticyberloafing disciplinary practices

99
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 15, No. 1, 2015 : 81 - 102

have a replica in research findings? A 902–910.


study of the effects of coercive http://dx.doi.org/10.1016/j.chb.2009.0
strategies on workplace internet 3.005.
misuse. Internet Research, 16, 450– Irawan, 2000, Manajemen Pemasaran Modern,
467. Edisi Kedua, Cetakan Kedua,
http://dx.doi.org/10.1108/1066224061 Penerbit: Liberty, Yogyakarta.
0690052 Ioan, L., Codruta, O. and Patricia, R. 2010,
Ferris, N. 2000, Cleaning up your e-mail, The role of work-life balance
Government Executive, Vol. 32 No. 6, practices in order to improve
pp. 95-6. organizational performance,
Frone, M.R , M. Russell & M.L Cooper, 1992. European Research Studies, Vol. 13
Relationship Between Job And No. 1, pp. 201-213.
Family Satisfaction : Causal or Ivarsson, L., & Larsson, P. 2011. Personal
Noncausal Covariation?, Journal of internet usage at work: A source of
Applied Psychology, Vol.77 No.1; 65- recovery. Journal of Workplace
78 Rights, 16, 63–81.
Garrett, R. K., & Danziger, J. N. 2008. http://dx.doi.org/10.2190/ WR.16.1.e.
Disaffection or expected outcomes: Jia, H., Jia, R., & Karau, S. 2013. Cyberloafing
Understanding personal Internet use and personality: The impact of the Big
during work. Journal of Computer- Five traits and workplace situational
Mediated Communication, 13, 937– factors. Journal of Leadership &
958. http://dx.doi.org/10.1111/j.1083- Organizational Studies, 20, 358–365.
6101.2008.00425.x. http://dx.doi.org/10.1177/
Greenhaus, Jeffrey H., and Beutell, Nicholas J. 1985. 1548051813488208.
Sources of Conflictbetween Work and Lavoie, J. A. A., & Pychyl, T. A. 2001.
Family Roles. Journal of The Academy Cyberslacking and the procrastination
of Management Review, 10: 76-88. superhighway: A web-based survey of
Guitian, Gregorio. 2009. Conciliating Work online procrastination, attitudes, and
and Family: a Catholic Social emotion. Social Science Computer
Teaching Perspective. Journal of Review, 19, 431–444.
Business Ethic, 88: 513-524. http://dx.doi.org/
Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen 10.1177/089443930101900403.
Sumber Daya Manusia (edisi revisi). Leidner, D., Koch, H. and Gonzalez, E. 2010,
Bumi Aksara. Jakarta. Assimilating generation Y IT new
Hill, E. J., Yang, C., Hawkins, A. J., & Ferris, hires into USAA’s workforce: the role
M. 2004. A cross‐cultural test of the of an enterprise 2.0 system, MIS
work‐family interface in 48 countries. Quarterly Executive, Vol. 9 No. 4, pp.
Journal of Marriage and the Family, 229-242.
66 (5), 1300‐1316. Liberman, B., Seidman, G., McKenna, K. Y.
Henle, C. A., Kohut, G., & Booth, R. 2009. A., & Buffardi, L. E. 2011. Employee
Designing electronic use policies to job attitudes and organizational
enhance employee perceptions of characteristics as predictors of
fairness and to reduce cyberloafing: cyberloafing. Computers in Human
An empirical test of justice theory. Behavior, 27, 2192–2199.
Computers in Human Behavior, 25,

100
Right Issue: Private Demands, Tingkat.. Nina Romapurnamasari

http://dx.doi.org/10.1016/j.chb.2011.0 http://dx.doi.org/10.1108/
6.015. 01425451211183246.
Marsan, C.D. 2000, Employee study cites Rooksby, J., Baxter, G., Cliff, D., Greenwood,
rampant internet abuse, Network D., Harvey, N., Kahn, A., Keen, J.
World, Vol. 17 No. 17, p. 38. and Sommerville, I. 2009, Social
Massari, L. 2010, Analysis of MySpace user Networking and the Workplace, The
profiles, Information Systems UK Large Scale Complex IT Systems
Frontiers, Vol. 12 No. 4, pp. 361-367. Initiative, St Andrews.
Moqbel, M. 2012, Understanding workplace Sharma, S.K. and Gupta, J.T.N. 2003,
adoption of social networking sites: Improving workers’ productivity and
employers’ perspective, Studies in reducing internet abuse, The Journal
Business and Economics, Vol. 16 No. of Computer Information Systems,
2, pp. 37-54. Vol. 44 No. 2, pp. 74-8.
Moqbel, M., Saggi Nevo, Ned Kock. 2013, Strader, T. J., Fichtner, J. R., Clayton, S. R., &
Organizational members’ use of social Simpson, L. A. 2011. The impact of
networking sites and job performance. context on employee perceptions of
Information Technology & People, acceptable non-work related
Vol. 26 No. 3, pp. 240-264. computing. International Journal of
North, M. 2010, An evaluation of employees’ Technoethics, 2, 30–44.
attitudes toward social networking in http://dx.doi.org/10.4018/
the workplace, Issues in Information jte.2011040103.
Systems, Vol. XI No. 1, pp. 192-197. Veithzal, Rivai. 2005. Manajemen Sumber
O’Murchu, I., Breslin, J.G. and Decker, S. Daya Manusia. Raja Grafindo
2004, Online Social and Business Persada, Jakarta.
Networking Communities, Digital Voydanoff, P. 2004. The effects of work
Enterprise Research Institute, Galway. demands and resources on
Reinecke, L. 2009. Games at work: The work‐tofamily conflict and
recreational use of computer games facilitation. Journal of Marriage and
during working hours. the Family, 66, 398‐412.
CyberPsychology & Behavior, 12, Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja, PT.
461–465. http://dx.doi.org/ Rajagrafindo Persada, Jakarta
10.1089/cpb.2009.0010. Yang, N; Chen, C C; Zou Y. 2000. Sources of
Richards, J. 2012. What has the internet ever Work-Family Conflict : A Sino-US
done for employees? A review, map Comparison of The Effects of Work and
and research agenda. Employee
Family Demands. Academy Management
Relations, 34, 22–43.
Journal, Vol. 43, No.1, p:113-123.

101
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 15, No. 1, 2015 : 81 - 102

102

You might also like