SOP Malaria

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 3

MALARIA

No. Dokumen 445/ /430.9.3.24/2019


No. Revisi -
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 03

PUSKESMAS drg HAFIL MUZAHID


WRINGIN NIP. 19720324 200212 1 010

Malaria adalah suatu penyakit infeksi akut maupun kronik yang disebabkan oleh parasit
Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk
1. Pengertian
aseksual dalam darah, dengan gejala demam, menggigil, anemia, dan pembesaran
limpa.
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam menangani penyakit malaria.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Wringin No 440/356c/430.9.3.24/2019 tentang Jenis Pelayanan

1. Jonathan, Gleadle, (2007) Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik, Jakarta : Erlangga


4. Referensi 2. Potter, Patricia A. Dan Perry, Ane Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental
Keperawatan, Edisi 4, Jakarta : Buku Kedokteran EGC
5. Prosedur / 1. Persiapan Alat dan Bahan
langkah - a. Rekam Medis
langkah b. ATK
c. Buku Register
d. Handscoen
2. Petugas yang melaksanakan
a. Dokter
b. Perawat
3. Langkah - langkah
a. Petugas memanggil pasien
b. Petugas menanyakan keluhan pasien yaitu ; trias malaria (panas, menggigil,
berkeringat)
c. Petugas memeriksakan hapusan darah untuk menemukan parasit plasmodium.
Jika tidak ditemukan pengobatan bukan malaria, apabila ditemukan :
d. Ditemukan Malaria falsiparum, pengobatan :
 Linipertama: dengan Fixed Dose Combination (FDC) yang terdiri dari
Dihydroartemisinin (DHA) + Piperakuin (DHP) tiap tablet mengandung 40
mg Dihydroartemisinindan 320 mg Piperakuin. Untuk dewasa dengan
Berat Badan (BB) sampai dengan 59 kg diberikan DHP per oral 3 tablet
satu kali per hari selama 3 hari dan Primakuin 2 tablet sekali sehari satu
kali pemberian, sedangkan untuk BB >60 kg diberikan 4 tablet DHP satu
kali sehari selama 3 hari dan Primaquin 3 tablet sekali sehari satu kali
pemberian. Dosis DHA = 2-4 mg/kgBB (dosis tunggal), Piperakuin=
16-32 mg/kgBB (dosis tunggal), Primakuin = 0,75 mg/kgBB (dosis
tunggal).
 Lini kedua (pengobatan malaria falsiparum yang tidak respon terhadap
pengobatan DHP): Kina + Doksisiklin/ Tetrasiklin + Primakuin. Dosis
kina = 10 mg/kgBB/kali (3x/hariselama 7 hari), Doksisiklin = 3,5
mg/kgBB per hari ( dewasa, 2x/hari selama7 hari), 2,2 mg/kgBB/hari ( 8-
14 tahun, 2x/hariselama 7 hari), Tetrasiklin = 4-5 mg/kgBB/kali
(4x/hariselama 7 hari).
e. Ditemukan Plasmodium Malaria vivaxdan Malaria ovale pengobatan :
 Linipertama: Dihydroartemisinin (DHA) + Piperakuin (DHP), diberi
kanperoral satu kali per hari selama 3 hari, primakui n=
0,25mg/kgBB/hari (selama 14 hari).
 Lini kedua (pengobatan malaria vivax yang tidak respon terhadap
pengobatan DHP): Kina + Primakuin. Dosis kina = 10 mg/kgBB/kali
(3x/hari selama7 hari), Primakuin= 0,25mg/kgBB (selama 14hari).
 Pengobatan malaria vivax yang relaps(kambuh):
f. Diberikan lagi regimen DHP yang sama tetapi dosis primakuin ditingkatkan
menjadi 0,5mg/kgBB/hari.
g. Dugaan relaps pada malaria vivax adalah apabila pemberian Primakiun dosis
0,25 mg/kgBB/hari sudah diminum selama
14 hari dan penderita sakit kembali dengan parasit positif dalam kurun
waktu 3 minggu sampai 3 bulan setelah pengobatan.
h. Ditemukan Plasmodium Malaria malariae, pengobatan :
Cukup diberikan DHP 1 kali perhari selama 3 hari dengan dosis sama dengan
pengobatan malaria lainnya dan dengan dosis sama dengan pengobatan
malaria lainnya dan tidak diberikan Primakuin
i. Ditemukan infeksi campuran antara Malaria falsiparum dengan Malaria
Vivax / Malaria Ovale, pengobatan :
Pada penderita dengan infeksi campuran diberikan DHP 1 kali per hari
selama 3 hari, serta DHP 1 kali per hari selama 3 hari serta Primakuin
dosis0,25 mg/kgBBselama 14 hari

j. Pengobatan malaria pada ibu hamil, pengobatan :


1) Trimester pertama: Kina tablet 3 x 10mg/ kg BB + Klindamycin
10mg/kgBB selama 7hari.
2) Trimester kedua dan ketiga diberikan DHP tablet selama 3hari.
3) Pencegahan/profilaksis digunakan Doksisiklin 1 kapsul 100 mg/hari
diminum 2 hari sebelum pergi hingga 4 minggu setelah keluar/pulang dari
daerah endemis.
4) Petugas mencatat di rekam medis
5) Peugas mengarahkan pasien untuk menyerahkan resep obat di ruang Apotik
6) Petugas memberikan KIE
k. Petugas mencuci tangan

Anamnes Pemeriksaan
ttv dan fisik dx
a

Penatalaksanaan Menegakkan dx
6. Bagan Alir

Merujuk Mencatat di
rekam medis

7. Hal – hal yang


Jika tidak dilakukan penanganan malaria sesuai standart yang ada maka akan berakibat
perlu
fatal
diperhatikan

8. Unit Terkait 1. UGD

9. Dokumen 1. SOP anamnesa


Terkait 2. SOP Pemeriksaan Fisik

Tanggal mulai
10. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
Historis
Perubahan

You might also like