Contoh Monolog Perkenalan di Kelas

Contoh monolog yang pertama adalah perkenalan diri di depan kelas dalam Bahasa Inggris.
Pada contoh ini, monolog dilakukan oleh seorang siswa pindahan. Simak contoh monolog
berikut:

Hi, friends! Let me introduce myself. My name is Siti Asriati. You can call me Siti. I just moved
to this city from Yogyakarta, and I completed my first year of high school there. We moved
because of my parents’ job, and I continue my second grade in this school.

I was born and raised in Yogyakarta. I was graduated from Permata Bangsa Junior High School
in Yogyakarta. Now I live with my parents and a younger sister in Jalan Chairil Anwar, there
blocks from this school. Glad to meet you all! I hope we can be good friends. Thank you.

Contoh Monolog Pengalaman Liburan

Contoh monolog selanjutnya adalah seseorang yang menceritakan pengalaman liburannya.
Simak contoh monolognya berikut ini:

On the last school holidays, I visited my grandparents in Sukabumi. It’s always fun to visit them
and the village, because there are many things that I couldn’t see here. My grandfather taught
me how to make a kite, then we made a beautiful kite together. My grandmother cooked many
delicious food and cookies, I never get sick of them.

I hope on the next school holidays, I can visit them again. Until then, I hope my grandparents
are healthy and doing well.

Contoh Monolog Film

Contoh monolog yang terakhir adalah monolog dari sebuah film, American Beauty. Dalam film
ini, seorang tokohnya yang bernama Lester melakukan monolog sebagai berikut:

I had always heard your entire life flashes in front of your eyes the second before you die. First
of all, that one second isn’t a second at all. It stretches on forever, like an ocean of time. For
me, it was lying on my back at Boy Scout Camp, watching falling stars. And yellow leaves from
the maple trees that lined our street. Or my grandmother’s hands, and the way her skin seemed
like paper. And the first time I saw my cousin Tony’s brand-new Firebird. And Janie, and Janie.
And Carolyn.

I guess I could be pretty pissed off about what happened to me, but it’s hard to stay mad when
there’s so much beauty in the world. Sometimes I feel like I’m seeing it all at once, and it’s too
much. My heart fills up like a balloon that’s about to burst. And then I remember to relax, and
stop trying to hold on to it, and then it flows through me like rain, and I can’t feel anything but
gratitude for every single moment of my stupid little life. You have no idea what I’m talking
about, I’m sure. But don’t worry. You will someday.

(Aku selalu dengar bahwa keseluruhan hidupmu akan terputar ulang di depan matamu pada
detik sebelum kau mati. Pertama-tama, detik ini bukan sedetik sama sekali. Itu membentang
selamanya, seperti lautan waktu. Bagiku, itu ketika aku merebahkan diri di perkemahan
pramuka, melihat bintang-bintang jatuh. Dan daun-daun kuning dari pohon maple yang berjajar
di jalanan. Atau tangan nenekku, dan kulitnya yang terlihat seperti kertas. Dan pertama kali aku
melihat burung Firebird baru sepupuku Tony. Dan Janie, dan Janie. Dan Carolyn.

Aku rasa aku bisa merasa kesal dengan apa yang terjadi padaku, tapi sulit untuk terus marah
ketika ada banyak sekali hal indah di dunia. Terkadang aku merasa aku melihat semuanya
sekaligus, dan itu begitu berlebihan. Hatiku terisi penuh seperti balon yang akan meledak. Lalu
aku ingat untuk tenang, dan berhenti mencoba memegangnya, lalu semuanya mengalir di
dalam diriku seperti hujan, dan aku tidak bisa merasakan apapun selain berterima kasih atas
setiap momen dalam hidupku yang bodoh. Kau tidak tahu apa yang aku bicarakan, aku yakin.
Tapi jangan khawatir. Kau akan tahu suatu hari nanti.)