Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Kepemimpinan, Kepribadian, Umur, Dan Dan Pendidikan Terhadap Kinerja Pegawai Melalui Motivasi Pegawai Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Tegal
Pengaruh Kepemimpinan, Kepribadian, Umur, Dan Dan Pendidikan Terhadap Kinerja Pegawai Melalui Motivasi Pegawai Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Tegal
ABSTRAK
115
MULTIPLIER–Vol. I No. 2 Mei 2017
116
Wasno dan Basuki: Pengaruh Kepemimpinan, Kepribadian, ....
adalah manumur, bukan peralatan atau- yang lebih tertata karena memiliki
pun mesin. Manumur memiliki unsur budaya akademis yang lebih kuat, dan
yang kompleks dalam sisi psikologisnya. berkemungkinan memiliki taraf dan gaya
Psikologis bagi individu berperan hidup yang lebih tinggi. Pendidikan juga
layaknya software bagi komputer, yaitu menyangkut prestise, kebanggaan, dan
membentuk kepribadian yang unik. kepercayaan diri seseorang dalam ling-
Dikatakan unik karena kepribadian kungan sosialnya. Dengan pendidikan
setiap orang pasti tidak ada yang sama yang lebih tinggi, seorang pegawai dapat
(Yukl, 2005). menjadi lebih merasa percaya diri di
Meldona (2009: 73) menyebut- lingkungan kerjanya. Selanjutnya hal
kan enam kunci kondisi psikologis yang tersebut dapat memicu motivasi yang
penting bagi motivasi dan kepuasan lebih pada dirinya.
yaitu experienced meaningfulness Motivasi merupakan sebab,
(tingkat pemahaman), knowledge (pe- alasan dasar, pikiran dasar, gambaran
ngetahuan), achievement (rasa berpres- dorongan seseorang untuk berbuat atau
tasi), recognition (rasa pengakuan), ide pokok yang berpengaruh besar sekali
responsibility (rasa tanggung jawab), dan terhadap segenap tingkah laku manumur.
advancement (rasa pengembangan diri). Motivasi mempersoalkan bagaimana
Keenam kunci kondisi psikologis caranya mengarahkan daya dan potensi
pegawai tersebut jika diperhatikan benar bawahan, agar mau bekerja sama secara
oleh pimpinan maka akan dapat mening- produktif berhasil mencapai dan mewu-
katkan motivasi bekerja. judkan tujuan yang telah ditentukan.
Kondisi psikologis berhubungan Motivasi tidak hanya berwujud kebutuh-
dengan umur dan pendidikan seseorang. an ekonomis yang bersifat materil saja
Seorang pegawai senior dengan umur (berbentuk uang) akan tetapi motivasi
yang lebih matang (tua), pada umumnya pegawai juga dipengaruhi oleh faktor-
memiliki kondisi psikologis yang lebih faktor akan keberhasilan pelaksanaan
matang juga. Kematangan psikologis ini pegawai dalam bekerja, pengakuan akan
dapat dilihat dari keseharian pegawai keberhasilan dalam bekerja, tanggung
tersebut. Pegawai senior tentu akan lebih jawab, dan pengembangan pegawai.
hati-hati dalam berbicara dan bersikap, Pemimpin perlu mempertimbang-
lebih mampu menyesuaikan diri dengan kan upaya untuk memotivasi bawahan-
iklim kerja dan budaya organisasi yang nya agar bekerja dengan baik. Apabila
ada, dan sebagainya. Umur seorang motivasi bekerja pegawai rendah maka
pegawai juga relevan dengan masa kerja kinerja karyawan akan menyusut seakan-
dan pengalaman kerjanya selama ini. akan kemampuan yang mereka miliki
Namun demikian kondisi psikologis rendah. Motivasi dan pembangkitan
seseorang tentu tidak hanya dipengaruhi motivasi merupakan sebuah fungsi
oleh umur, namun salah satu faktor yang manajemen yang penting untuk dilaku-
lain adalah pendidikan. kan. Motivasi kerja merupakan keadaan
Pendidikan menyangkut wawasan, dalam diri pribadi seseorang yang
pola pikir, kondisi psikologis, dan juga mendorong keinginan individu untuk
gaya hidup seseorang. Pendidikan dapat melakukan kegiatan-kegiatan tertentu
merubah hal-hal tersebut pada diri guna mencapai tujuan.
seorang pegawai. Pegawai dengan Berdasarkan pemaparan tersebut,
pendidikan yang lebih tinggi, tentu pada dapat diasumsikan bahwa kepemimpinan
umumnya memiliki wawasan dan pola dari seorang pemimpin dan kepribadian
pikir yang lebih luas, kondisi psikologis seorang pegawai akan berhubungan
117
MULTIPLIER–Vol. I No. 2 Mei 2017
dengan motivasi kerja pegawai tersebut. kepada sasaran yang akan dituju
Pada akhirnya motivasi juga akan dapat (Kartono, 2002). Untuk dapat mencipta-
berhubungan dengan kinerja pegawai kan kinerja yang baik sebagaimana yang
tersebut. Dapat diasumsikan bahwa diharapkan maka pemimpin harus pandai
kepemimpinan dari pimpinan, kepriba- memainkan perannya sebagai katalisator
dian seorang pegawai, motivasi kerja didalam organisasi, sehingga dengan
pegawai dan kinerja pegawai memiliki sendirinya tercipta suasana kerja yang
hubungan satu sama lainnya. baik. Seperti apa yang dikatakan oleh
Yukl bahwa “pemimpin dapat mengubah
budaya atau struktur organisasi agar
KERANGKA KONSEPTUAL
lebih konsisten dengan strategi-strategi
Salah satu fungsi pemimpin menajemen untuk mencapai sasaran
didalam organisasi adalah memandu, organisasi”. Jadi pada prinsipnya pe-
menuntun, membimbing atau mem- mimpin dapat menyadarkan meminimal-
bangun motivasi-motivasi kerja, menge- kan kesenjangan yang terjadi di dalam
mudikan organisasi, menjalin jaringan- organisasi sehingga suasana kerja dapat
jaringan komunikasi yang baik, mem- tercipta dengan baik. Untuk lebih jelas-
berikan supervisi/pengawasan yang nya kerangka berpikir dalam penelitian
efesien serta membawa para pengikut ini digambarkan sebagai berikut:
Kepemimpinan
Kinerja
Kepribadian Motivasi
(X2)
Umur
Pendidikan
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual Penelitian
118
Wasno dan Basuki: Pengaruh Kepemimpinan, Kepribadian, ....
variations in one factor correspond with 5. Analyze and interpret the results
variations in one of more other factors (mengalisis dan menginterpretasikan
based on correlation coefficient”. hasil).
Pernyataan tersebut dapat diartikan Sesuai dengan tujuannya maka
bahwa penelitian korelasional bertujuan penelitian ini termasuk jensis peneltiian
untuk menyelidiki sejauh mana variasi eksplanasi (explanatory reseach) dengan
dalam satu faktor sesuai dengan variasi pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian
salah satu dari lebih faktor lain ini diharapkan dapat memberikan pen-
berdasarkan koefisien korelasi. Dengan jelasan tentang hubungan variabel
kata lain, penelitian ini akan meng- kepemimpinan, kepribadian pegawai,
hasilkan angka-angka koefisien korelasi dan umur yang dimediasi oleh variabel
atas variasi keterhubungan variabel- motivasi terhadap kinerja (pegawai) di
variabel yang diteliti dan kemudian Balai Pelaksana Teknis Bina Marga
diterjemahkan ke dalam penjelasan Wilayah Tegal.
verbal. Berdasarkan konsep tersebut ter-
Lebih lanjut mengenai penelitian dapat empat variabel X yaitu kepemim-
korelasional, Isaac & Michael (1984: 51) pinan (X1), kepribadian (X2), umur (X3),
menjelaskan salah satu karakteristik pendidikan (X4) dan dua variabel Y yaitu
penelitian korelasional adalah: “…it motivasi (Y1) dan kinerja (Y2). Variabel
does not necessarily identify cause and kepemimpinan (X1), kepribadian (X2),
effect relationship”. Penelitian korelasi- umur (X3) dan pendidikan (X4) menjadi
onal tidak diperlukan untuk mengidenti- variabel eksogen; sementara itu variabel
fikasi hubungan yang bersifat sebab motivasi (Y1) dan kinerja (Y2) menjadi
akibat. Adapun langkah-langkah yang variabel endogen.
dianjurkan oleh Isaac & Michael (1984:
51) adalah:
ANALISIS DATA PENELITIAN
1. Define the problem (mendefinisikan/
merumuskan masalah penelitian); 1. Statistik Deskriptif - Karakteristik
2. Review the literature (menjabarkan Responden
kajian teori yang berkenaan dengan Analisis ini dilakukan untuk
masalah penelitian); mendapatkan gambaran deskriftif me-
3. Design the approach (merancang ngenai responden penelitian ini, khusus-
pendekatan): nya mengenai variabel-variabel peneli-
a. Mengidentifikasi variabel yang tian yang digunakan. Analisis ini di-
relevan, lakukan dengan menggunakan teknik
analisis statistik deskriptif dan indeks,
b. Menentukan subjek yang sesuai. untuk menggambarkan persepsi res-
c. Menentukan dan menyusun ponden atas item-item pertanyaan yang
instrumen yang sesuai, diajukan.
d. Menentukan pendekatan korelasi- Teknik skoring yang dilakukan
onal yang cocok dengan variabel- dalam penelitian ini adalah minimum 1
variabel penelitian yang telah dan maksimum 5. Oleh karena itu angka
ditentukan/diketahui; jawaban responden tidak berangkat dari
4. Collect the data (mengumpulkan angka 0 tetapi mulai angka 1 hingga 5,
data); dan maka angka indeks yang dihasilkan akan
berangkat dari angka 10 hingga 100
dengan rentang 90, tanpa angka 0.
119
MULTIPLIER–Vol. I No. 2 Mei 2017
120
Wasno dan Basuki: Pengaruh Kepemimpinan, Kepribadian, ....
121
MULTIPLIER–Vol. I No. 2 Mei 2017
122
Wasno dan Basuki: Pengaruh Kepemimpinan, Kepribadian, ....
Adapun hasil analisis konfirmatori yang yang lain yang memenuhi kriteria fit
dilakukan terhadap variabel kepemim- sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
pinan diuraikan di bawah ini : terdapat perbedaan antara matriks
kovarians sample dengan matriks kova-
rians populasi yang diestimasi diterima
yang berarti model adalah fit. Sehingga
secara keseluruhan model dapat diterima
untuk memberikan konfirmasi yang
cukup untuk dapat diterimanya hipotesis
unidimensionalitas bahwa keempat
indicator yang digunakan dapat mencer-
minkan variabel laten yang dianalisis
yaitu variable kepemimpinan.
b. Analisis Konfirmatori Variabel
Kepribadian Pegawai (X2)
Analisis konfirmatori variabel
kepribadian dilakukan untuk mengkon-
Gambar 4.2 firmasi apakah indikator yang diamati
Hasil Analisis Konfirmatori Variabel dapat mencerminkan faktor yang
Kepemimpinan dianalisis yaitu variabel kepribadian.
Adapun hasil analisis konfirmatori yang
Untuk melakukan analisis konfir- dilakukan terhadap variabel kepribadian
matori variabel kepemimpinan, uji dasar diuraikan di bawah ini :
yang harus dilakukan yaitu dengan
menguji kesesuaian model – Goodness
of Fit Test, hasil pengujian kesesuaian
model pada konfirmatori factor analisis
disajikan dalam Tabel di bawah ini :
Tabel 4.17
Hasil Pengujian Kelayakan Variabel
Kepemimpinan
Goodness of Fit Cut off
Hasil Evaluasi Model
Indeks Value
Chi-Square ≤ 7,81 3,752 Memenuhi
DF 3
P-Value ≥ 0,05 0,290 Memenuhi
RMSEA ≤ 0,08 0,049 Memenuhi
GFI ≥ 0,90 0,983 Memenuhi
AGFI ≥ 0,90 0,943 Memenuhi
CMIN/DF ≤ 2,00 1,251 Memenuhi
TLI ≥ 0,95 0,982 Memenuhi
CFI ≥ 0,95 0,991 Memenuhi Gambar 4.3
Sumber: Data Primer Diolah, 2016 Hasil Analisis Konfirmatori Variabel Kepribadian
123
MULTIPLIER–Vol. I No. 2 Mei 2017
124
Wasno dan Basuki: Pengaruh Kepemimpinan, Kepribadian, ....
sehingga dapat disimpulkan bahwa ter- Test, hasil pengujian kesesuaian model
dapat perbedaan antara matriks ko- pada konfirmatori factor analisis disaji-
varians sample dengan matriks kovarians kan dalam Tabel di bawah ini :
populasi yang diestimasi tidak diterima Tabel 4.20
yang berarti model adalah belum fit.
Hasil Pengujian Kelayakan Variabel Kinerja
Namun demikian perlu diketahui bahwa
Goodness of Fit Cut off Evaluasi
Chi Square sangat sensitive terhadap Indeks Value
Hasil
Model
jumlah sample (Ghozali, 2004). Oleh Chi-Square ≤ 57,262 Tidak
karena itu dicari ukuran model fit yang 18,31 Memenuhi
lain, yaitu GFI mendekati 0,90 yakni DF 10
P-Value ≥ 0,05 0,000 Tidak
0,856. Sehingga secara keseluruhan Memenuhi
model dapat diterima untuk memberikan RMSEA ≤ 0,08 0,211 Tidak
konfirmasi yang cukup untuk dapat Memenuhi
GFI ≥ 0,90 0,862 Tidak
diterimanya hipotesis unidimensionalitas Memenuhi
bahwa kedua indikator diatas dapat AGFI ≥ 0,90 0,710 Tidak
mencerminkan masing variable laten Memenuhi
CMIN/DF ≤ 2,00 5,726 Tidak
yang dianalisis. Memenuhi
d. Analisis Konfirmatori Variabel TLI ≥ 0,95 0,079 Tidak
Memenuhi
Kinerja (Y2) CFI ≥ 0,95 0,386 Tidak
Memenuhi
Analisis konfirmatori variabel Sumber: Data Primer Diolah, 2016
kinerja dilakukan untuk mengkonfirmasi
apakah indikator yang diamati dapat Dari Tabel di atas menunjukkan
mencerminkan faktor yang dianalisis bahwa nilai Chi Square = 57,262 dengan
yaitu variabel kinerja. Adapun hasil tingkat signifikansi sebesar 18,31
analisis konfirmatori yang dilakukan demikian pula dengan nilai kelayakan
terhadap variabel kinerja diuraikan di yang lain yang belum memenuhi kriteria
bawah ini : fit sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat perbedaan antara matriks
kovarians sample dengan matriks
kovarians populasi yang diestimasi
diterima yang berarti model adalah
belum fit. Namun demikian perlu
diketahui bahwa Chi Square sangat
sensitive terhadap jumlah sample
(Ghozali, 2004). Oleh karena itu dicari
ukuran model fit yang lain, yaitu GFI
mendekati 0,90 yakni 0,862. Sehingga
secara keseluruhan model dapat diterima
untuk memberikan konfirmasi yang
cukup untuk dapat diterimanya hipotesis
unidimensionalitas bahwa keenam
Gambar 4.5 indikator diatas dapat mencerminkan
Hasil Analisis Konfirmatori Variabel Kinerja masing variable laten yang dianalisis.
125
MULTIPLIER–Vol. I No. 2 Mei 2017
126
Wasno dan Basuki: Pengaruh Kepemimpinan, Kepribadian, ....
d. Pengujian Hipotesis 4
Pada tabel 4.19 diatas dapat
dilihat hasil p-value pada kolom P H4 : Terdapat pengaruh antara kepe-
berupa tiga buah tanda asterisk (***), mimpinan, kepribadian, umur dan
yang berarti nilai p-value sanggat kecil pendidikan terhadap kinerja
(<0,001), maka dengan demikian bahwa melalui motivasi pada Dinas Bina
hipotesis yang menyatakan terdapat Marga Wilayah Tegal.
pengaruh antara kepemimpinan, kepri-
badian, umur dan pendidikan terhadap Adapun hasil analisis SEM yang
kinerja pada Dinas Bina Marga Wilayah dilakukan diuraikan dalam gambar di
Tegal terbukti kebenaraanya. bawah ini :
c. Pengujian Hipotesis 3
H3 : Terdapat pengaruh antara motivasi
terhadap kinerja pada Dinas Bina
Marga Wilayah Tegal.
Gambar 4.9
Hasil Analisis Pengaruh Variabel Kepemimpinan,
Kepribadian, Umur dan Pendidikan terhadap
Gambar 4.9 Variabel Kinerja melalui Motivasi
Hasil Analisis Pengaruh Variabel Motivasi
terhadap Variabel Kinerja
Pada gambar di atas dapat di-
jelaskan bahwa nilai koefisien regresi
Pada gambar di atas dapat terstandar (beta) Kepemimpinan (X1),
dijelaskan bahwa nilai koefisien regresi Kepribadian (X2), Umur (X3) dan
terstandar (beta) Motivasi (Y1) terhadap Pendidikan (X4) terhadap Kinerja (Y2)
Kinerja (Y2) memperoleh nilai sebesar melalui Motivasi (Y1) memperoleh nilai
0,36. sebesar 0,30.
Tabel 4.26 Tabel 4.27
Variances: (Wasmo - Default model) Variances: (Wasmo - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label Estimate S.E. C.R. P Label
Motivasi_y1 56,702 7,789 7,280 *** par_2 Kepemimpinan_X1 19,717 2,661 7,410 *** par_15
Kepribadian_X2 26,610 3,655 7,280 *** par_16
e1 18,291 2,512 7,280 *** par_3
Umur_X3 126,134 17,336 7,276 *** par_17
Pendidikan_X4 2,848 ,384 7,410 *** par_18
Pada tabel 4.21 diatas dapat e1 47,494 6,524 7,280 *** par_19
dilihat hasil p-value pada kolom P e2 15,593 2,142 7,280 *** par_20
127
MULTIPLIER–Vol. I No. 2 Mei 2017
128
Wasno dan Basuki: Pengaruh Kepemimpinan, Kepribadian, ....
DAFTAR PUSTAKA
129
MULTIPLIER–Vol. I No. 2 Mei 2017
Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki. 2005. Perilaku Organisasi, Buku 1, Edisi Kelima.
Jakarta: Salemba Empat.
Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki. 2005. Perilaku Organisasi, Buku 1, Edisi Kelima.
Jakarta: Salemba Empat.
Littauer, Florence. 2011. Personality Plus (Kepribadian Plus). Tangerang Selatan:
Karisma Publishing Group.
Littauer, Florence. 2011. Personality Plus (Kepribadian Plus). Tangerang Selatan:
Karisma Publishing Group.
Lovelock, C.H., J. Wirtz, dan Jayanta Chatterjee. 2007. Service Marketing: People,
Technology, Strategy. Sixth Edition. USA: Prentice Hall.
Lovelock, C.H., J. Wirtz, dan Jayanta Chatterjee. 2007. Service Marketing: People,
Technology, Strategy. Sixth Edition. USA: Prentice Hall.
Martoyo, S. 2000. Manajemen Sumber Daya Manumur. Yogyakarta: BPFE.
Martoyo, S. 2000. Manajemen Sumber Daya Manumur. Yogyakarta: BPFE.
McLeod, John. (2006). Pengantar Konseling: Teori dan Studi Kasus. Alih Bahasa oleh
A.K. Anwar. Jakarta: Kencana.
McLeod, John. (2006). Pengantar Konseling: Teori dan Studi Kasus. Alih Bahasa oleh
A.K. Anwar. Jakarta: Kencana.
Meldona. 2009. Manajemen Sumber Daya Manumur Perspektif Integratif. Malang:
UIN-Malang Press.
Meldona. 2009. Manajemen Sumber Daya Manumur Perspektif Integratif. Malang:
UIN-Malang Press.
Muchlas, M. 2005. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Nawawi, Hadari. 2003. Manajemen Sumber Daya Manumur untuk Bisnis yang
Kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nawawi, Hadari. 2003. Manajemen Sumber Daya Manumur untuk Bisnis yang
Kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manumur. Jakarta: Rineka
Cipta.
Prawirosentono, Suyadi. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE.
Prawirosentono, Suyadi. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE.
Reddin, W.J. 1967. The 3-D Management Style Theory: A Typology Based On Task and
Relationship Orientations. Training and Development Journal, April, 8-17.
Reddin, W.J. 1967. The 3-D Management Style Theory: A Typology Based On Task and
Relationship Orientations. Training and Development Journal, April, 8-17.
Riduwan. 2006. Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Cetakan 4. Bandung: Alfabeta.
Riduwan. 2006. Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Cetakan 4. Bandung: Alfabeta.
Rivai, Veithzal. 2004. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Edisi Kedua. Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada.
130
Wasno dan Basuki: Pengaruh Kepemimpinan, Kepribadian, ....
Rivai, Veithzal. 2004. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Edisi Kedua. Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada.
Robbins, Stephen P. 2008. Organizational Behaviour, Tenth Edition (Perilaku
Organisasi Edisi ke Sepuluh) Alih Bahasa Drs. Benyamin Molan. Jakarta:
Salemba Empat.
Robbins, Stephen P. 2008. Organizational Behaviour, Tenth Edition (Perilaku
Organisasi Edisi ke Sepuluh) Alih Bahasa Drs. Benyamin Molan. Jakarta:
Salemba Empat.
Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manumur dan Produktivitas Kerja. Bandung:
Mandar Maju.
Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manumur dan Produktivitas Kerja. Bandung:
Mandar Maju.
Sedarmayanti. 2008. Manajemen Sumber Daya Manumur, Reformasi Birokrasi dan
Manajemen PNS. Bandung: Refika Aditama.
Siagian, Sondang P. 2002. Kiat Meningatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka
Cipta.
Siagian, Sondang P. 2002. Kiat Meningatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka
Cipta.
Siagian, Sondang P. 2006. Teori dan Praktik Kepemimpinan. Bandung: Rineka Cipta.
Siagian, Sondang P. 2006. Teori dan Praktik Kepemimpinan. Bandung: Rineka Cipta.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manumur. Edisi Ke-3. Yogyakarta:
STIE YKPN.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manumur. Edisi Ke-3. Yogyakarta:
STIE YKPN.
Soekidjo Notoatmojo. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manumur. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sugiyono. 2014. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Supranto, J. 1992. Statistika Dan Sistem Informasi untuk Pimpinan. Jakarta: Erlangga.
Swanto, Bambang. 1999. Pengembangan Manajemen Sumber Daya Manumur,
Pengaruhnya Terhadap Kinerja dan Imbalan. Malang: Fakultas Ilmu
Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang.
Swanto, Bambang. 1999. Pengembangan Manajemen Sumber Daya Manumur,
Pengaruhnya Terhadap Kinerja dan Imbalan. Malang: Fakultas Ilmu
Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang.
Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
Thoha, Miftah. 1983. Perilaku Organisasi; Konsep Dasar dan Aplikasinya, Edisi 1.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
131
MULTIPLIER–Vol. I No. 2 Mei 2017
Thoha, Miftah. 1983. Perilaku Organisasi; Konsep Dasar dan Aplikasinya, Edisi 1.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Timpe, A. D. 2000. The Art and Science of Business Management Motivation of
Personal (alih bahasa: Bidhidarmo S). Jakarta: Gramedia.
Yukl, Gary. 2005. Kepemimpinan Dalam Organisasi, Edisi Kelima. Jakarta: PT Indeks.
Yukl, Gary. 2005. Kepemimpinan Dalam Organisasi, Edisi Kelima. Jakarta: PT Indeks.
132