Professional Documents
Culture Documents
Makalah Metpen
Makalah Metpen
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
Febronia Boi Duli 2010020111
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kelompok mengenai
“Masalah, Fokus Judul Penelitian, Dan Teori Dalam Penelitian Kualitatif”.
Kami mengucapkan limpah terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dan membantu sehingga makalah ini dapat selesai. Tidak lupa juga kami
mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Metodologi Penelitian ibu Linda
Lomi Ga, SE., MSA yang telah memberikan tugas kelompok ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan baik
dari segi teknis maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat dipahami dan
bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................................6
2.1. Masalah Dalam Penelitian Kualitatif...........................................................................6
2.2. Fokus Penelitian...........................................................................................................8
2.3. Bentuk Rumusan Masalah..........................................................................................11
2.4, Judul Penelitian Kualitatif..........................................................................................15
BAB III.................................................................................................................................18
PENUTUP.............................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
Penelitian kualitatif adalah salah satu jenis metode penelitian yang mengandalkan data
observasi partisipan penelitian, rekaman yang dibuat di alam, dokumen, dan artefak. Data
tersebut umumnya nonnumerik. Penelitian kualitatif sebagai metode ilmiah sering digunakan
dan dilaksanakan oleh sekelompok peneliti dalam bidang ilmu social, termasuk juga ilmu
pendidikan.
pemahaman dan penemuan. Pendekatan penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian
dan pemahaman yang berdasarkan pada metode yang menyelidiki suatu fenomena social dan
masalah manusia. Pada penelitian ini peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti
kata-kata, laporan terinci dari pandagan responden dan melakukan studi pada situasi yang
alami. Metode kualitatif merupakan metode yang fokus pada pengamatan yang mendalam.
Oleh karenanya, penggunaan metode kualitatif dalam penelitian dapat menghasilkan kajian
atas suatu fenomena yang lebih komprehensif. Dalam penelitian kualitatif, peneliti terlibat
dalam konteks, dengan situasi dan setting fenomena alami sesuai yang sedang diteliti. Setiap
fenomena merupakan sesuatu yang unik, yang berbeda dengan lainnya karena berbeda
konteksnya.
Tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah untuk memahami kondisi suatu konteks
dengan mengarahkan pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret
kondisi dalam suatu konteks yang alami (natural setting), tentang apa yang sebenarnya terjadi
PEMBAHASAN
dari masalah. Namun terdapat perbedaan yang mendasar antara "masalah" dalam
jelas, spesifik, dan dianggap tidak berubah, tetapi dalam penelitian kualitatif
"masalah" yang dibawa oleh p~neliti masih remang-remang, bahkan gelap, kompleks,
dan dinamis. Oleh karena itu, "masalah" dalam penelitian kualitatif masih bersifat
sementara, tentatif, dan akan berkembang atau berganti setelah peneliti berada di
lapangan.
yang dibawa oleh peneliti dalam penelitian. Yang pertama masalah yang dibawa oleh
peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai akhir penelitian sama. Dengan demikian
judul proposal dengan judul laporan penelitian sama. Yang kedua "Masalah" yang
dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah total, sehingga harus “ganti” masalah.
Dengan demikian judul proposal dengan judul penelitian tidak sama dan judulnya diganti.
Dalam institusi tertentu, judul yang diganti sering mengalami kesulitan administrasi. Oleh
karena itu institusi yang menangani penelitian kualitatif, harus mau dan mampu
memasuki lapangan penelitian atau setelah selesai, merupakan peneliti kualitatif yang lebih
baik, karena ia dipandang mampu melepaskan apa yang telah difikirkan sebelumnya, dan
selanjutnya mampu melihat fenomena secara lebih luas dan mendalam sesuai dengan apa
yang terjadi dan berkembang pada situasi sosial yang diteliti. Kemungkinan kualitatif dapat
Terdapat perbedaan antara masalah dan rumusan masalah. Seperti telah dikemukakan
bahwa, masalah adalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang
terjadi. Sedangkan rumusan masalah adalah pertanyaan penelitian yang disusun berdasarkan
masalah yang harus dicarikan jawabannya melalui pengumpulaan data/ dalam usulan
penelitian, sebaiknya masalah tentang kualitas SDM yang masih rendah, maka perlu
ditunjukan data kualitas SDM tersebut, melalui Human Development Index misalnya.
Masalah kekurangan guru, buku alat pelajaran diberbagai sekolah perlu ditunjukan dengan
data. Masalah anak dari keluarga yang miskin perlu ditunjukan dengan data yang akurat.
Data tentang masalah bisa berasal dari dokumentasi hasil penelitian, pengawaan,
Salah satu asumsi tentang gejala dalam penelitian kuantitatif adalah bahwa gejala dari
suatu obyek itu sifatnya tunggal dan parsial. Dengan demikian berdasarkan gejala tersebut
peneliti kuantitatif dapat menentukan variabel-variabel yang akan diteliti. Dalam pandangan
penelitian kualitatif, gejala itu bersifat holistik (menyeluruh, tidak dapat dipisahkan-
berdasarkan variabel penelitian, tetapi keseluruhan situasi sosial yang diteliti yang meliputi
aspek tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis.
Karena terlalu luasnya masalah, maka dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan
membatasi penelitian dalam satu atau lebih variabel. Dengan demikian dalam penelitian
kuantitatif ada yang disebut batasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian kualitatif
disebut dengan fokus, yang berisi pokok mesalah yang masih bersifat umum. Batasan
Obyek Penelitian
12 Variabel
A B C D E F
G F G H I J
Variabel A dan E
A E
dan feasibilities masalah yang akan dipecahkan, selain juga faktor keterbatasan tenaga, dan
dan waktu. Suatu masalah dikatakan penitng apabila masalah tersebut tidak dipecahkan
melalui penelitian, maka akan semakin menimbulkan masalah baru. Masalah dikatakan urgen
(mendesak) apabila masalah tersebut tidak segera dipecahkan melaui penelitian. Maka akan
apabila terdapat berbagai sumber daya untuk memecahkan masalah tersebut. Untuk menilai
masalah tersebut penting, urgen, feasible, maka perlu dilakukan melalui analisis masalah.
menyatakan bahwa “A focused refer to a single cultural domain or a few rrelated domains”
maksudnya adalah bahwa fokus itu merupakan domain tinggal atau beberapa domain yang
terkait dari situasi sosial. Dalam penelitian kualitatif, penentuan fokus dalam proposal lebih
didasarkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial
(lapangan).
Kebaruan informasi itu bisa berupa upaya untuk memahami secara luas dan
mendalam tentang situasi sosial dalam lembaga pendidikan, tetapi juga ada keinginan untuk
menghasilkan hipotesis atau ilmu baru dari situasi sosial yang diteliti. Fokus yang sebenarnya
dalam penelitian kualitatif diperoleh setelah peneliti melakukan grand tour observation dan
grand tour question atau yang disebut dengan penjelajahan umum. Dari penjelajahan umum
ini peneliti akan memperoleh gambaran umum menyeluruh yang masih pada tahap
permukaan tentang situasi sosial. Untuk dapat memahami secara lebih luas dan mendalam,
dalam lembaga pendidikan, bisa kepala sekolah, guru, orang tua murid, murid, pakar
dalam pendidikan ini bisa kurikulum, proses belajar mengajar, sarana prasarana,
3. Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan iptek. Temuan
berarti sebelumnya belum pernah ada. Temuan ini dalam pendidikan misalnya
telah ada. Penelitian ini bersifat pengembangan, yaitu ingin melengkapi dan
Rumusan masalah merupakan bentuk pertanyaan yang dapat memandu peneliti untuk
umum terdapat tiga bentuk rumusan masalah, yaitu rumusan masalah deskriptif, komparatif
dan asosiatif.
1. Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang memandu peneliti
untuk mengeksplorasi dan atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara
Indonesia ?
membendingkan antara koteks sosial atau domain satu dibandingkan dengan yang
lain. Contoh : Adakah perbedaan dinamika murid di kelas yang diajar dengan metode
3. Rumusan masalah asosiatif atau hubungan adalah rumusan masalah yang memandu
peneliti untuk mengkonstruksi hubungan antara situasi sosial atau domain satu dengan
yang lainnya. Rumusan masalah asosiatif dibagi menjadi tiga yaitu, hubungan
adakah hubungan antara kupu-kupu yang datang ke rumah dengan kedatangan tamu.
Adakah hubungan antara kejatuhan binatang cecak dengan musibah keluarga? Adalah
rambut dengan kecerdasan ? adakah hubungan antara puasa sunat (senin kamis)
Hubungan kasual adalah hubungan yang bersifat sebab dan akbat. Hubungan ini
merupakan salah satu asumsi ilmu dalam metode kuantitatif, dimana segala sesuatu
itu ada, karena ada sebabnya. Dengan demikian dalam paradigma penelitian selalu
ada variabel independen sebagai penyebab dan variabel dependen sebagai akibat.
Contohnya : adakah pengaruh insentif terhadap kinerja guru? Adakah pengaruh gaya
Dalam penelitian kualitatif hubungan yang diamati atau ditemukan adalah hubungan
yang bersifat reciprocal atau interaktif. Contoh : adalah hubungan antara banyaknya
hubungan interaktif, karena dengan adanya radio, maka masyarakat lebih terbuka
mendapat berbagai informasi. Dengan informasi ini, maka aspirasi untuk memperoleh
pendidikan semakin tinggi. Selanjutnya dengan pendidikan yang tinggi, akan
digunakan untuk membeli radio). Bagaimanakah antara peran orang tua; guru dan
Dalam penelitian kualitatif seperti yang telah dikemukakan, rumusan masalah yang
merupakan fokus enelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti
masuk lapangan atau situasi sosial tertentu. Namun demikian satiap peneliti baik peneliti
kualitatif dirumuskan dengan maksud untuk lebih memahami gejala yang masih remang-
remang, tidak teramati, dinamis dan kompleks, sehingga setelah diteliti menjadi lebih jelas
apa yang ada dalam situasi sosial tersbut. Peneliti yang menggunakan pendekatan kualitatif,
pada tahap awal penelitiannya, kemungkinan belum memiliki gambaran yyang jelas tentang
sasmbul mengumpulkan data. Proses ini disebut “emergent design”( Lincoln dan Guba,
1985:102
Berikut ini kualitatif diberikan tentang contoh suatu rumusan masalah dalam
1. Apakah peristiwa yang terjadi dalam situasi sosial atau setting tertentu? masalah
deskriptif).
2. Apakah makna peristiwa itu bagi orang-orang yang ada pada setting itu? (rumusan
masalah deskriptif).
3. Apakah peristiwa itu tertentu diorganisir dalam pola-pola organisasi social tertentu
suatu kejadian)
4. Apakah peristiwa itu berhubungan dengan peristiwa lain dalam situasi social yang
5. .Apakah peristiwa itu sama atau berbeda dengan peristiwa lain(rumusan masalah
komporatif)
6. Apakah peristiwa itu merupakan peristiwa yang baru, yang belum ada sebelumnya?
2. Apakah makna miskin bagi mereka yang berada dalam situasi sosial tersebut?
5. Apakah pola terbentuknya kemiskinan antara satu keluarga dengan yang lain berbeda?
(masalah komparatif).
1. Apakah pemahaman orang-orang yang ada dalam organisasi itu tentang arti dan
makna manajemen?
(masalah deskriptif)
(masalah deskriptif)
3. Bagaimanakah pola perencanaan yang digunakan dalam organisasi itu, baik
(masalah deskriptif).
organisasi itu
(masalah deskriptif).
(masalah asosiatif)
(masalah asosiatif)
organisasi itu?
(masalah deskriptif)
8. Apakah kinerja organisasi tersebut berbeda dengan organisasi lain yang sejenis?
(masalah komparatif)
Judul dalam penelitian kualitatif pada umumnya disusun berdasarkan masalah yang
telah ditetapkan. Dengan deemikian judul penelitiannya harus sudah spesifik dan
mencerminkan variable yang akan diteliti. Judul penelitian kuantitatif digunakan sebagai
pegangan peneliti untuk menetapkan variable yang akan diteliti, teori yang digunakan,
dirumuskan dalam proposal juga masih bersifat sementara, dan akan dikembangkan stelah
memasuki lapangan. Judul laporan penelitian kualitatifyang baik justru berubah, atau
mungkin diganti. Judul penelitian kualitatif yang tidak berubah,berarti peneliti belum mampu
menjelajah secara mendalam terhadap situasi social yang diteliti sehingga belum mampu
mengembangkan pemahaman yang luas dan mendalam terhadap situasi social yang diteliti
Judul penelitian kuantitatif tentu saja tidak harus mencerminkan permasalahan dan
variable yang diteliti, tetapi lebih pada usaha untuk mengungkapkan fenomena dalam situasi
social secara luas dan mendalam, serta menemukan hipotesis dan teori. Berikut ini diberikan
2. Organisasi Pemerintah Yang Efektif Dan Efisien Pada Era Otonomi Daerah
Yogyakarta
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Oleh karena itu penelitian kualitatif jauh lebin sulit dari penelitian kuantitatif, karena
peneliti kualitatif harus berbekal teori yang luas sehingga mampu menjadi “human
instrumen” yang baik. Dalam hal ini dan Gall 198 menyatakan bahwa “Qualitative
research is much more difficult to do well than quantitative research because the data
collected are usually subjective and the main measurement tool for collecting data is the
investigator himself”. Penelitian kualitatif lebih sulit bila dibandingkan dengan penelitian
kualitatif, karena data yang terkumpul bersifat subyektif dan instrument sebagai alat
untuk memiliki wawasan yang luas,baik wawasan teoritimaupun wawasan yang terkait
dengan konteks sosial yang diteliti yang berupa nilai, budaya, keyakinan, hukum, adat
istiadat, yang terjadi dan berkembang pada konteks sosial tersebut. Bila peneliti tidak
memiliki wawasan yang luas, maka peneliti akan sulit membuka pertanyaan kepada
sumber data, sulit memahami apa yang terjadi, tidak akan dapat melakukan analisis secara
induktif terhadap data yang diperoleh. Sebagai contoh seorang peneliti bidang manajemen
akan merasa sulit untuk mendapatkan data tentang kesehatan, karena untuk bertanya pada
bidang kesehatan saja akan mengalami kesulitan. Demikian juga peneliti yang berlatar
belakang pendidikan, akan sulit untuk bertanya dan memahami bidang antropologi.
DAFTAR PUSTAKA