Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 19

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI

“MASALAH, FOKUS JUDUL PENELITIAN, DAN TEORI DALAM PENELITIAN


KUALITATIF”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

Anderson Ben Oni Sereh 2010020154

Gerinaldi Fahik 2010020115

Anderson Ben Oni Sereh 2010020154

Komang T. Paulina 2010020121

Maria Gracela Anggreini Seran 2010020129

Renata Yunita Taek 2010020142

Febronia Boi Duli 2010020111

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kelompok mengenai
“Masalah, Fokus Judul Penelitian, Dan Teori Dalam Penelitian Kualitatif”.
Kami mengucapkan limpah terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dan membantu sehingga makalah ini dapat selesai. Tidak lupa juga kami
mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Metodologi Penelitian ibu Linda
Lomi Ga, SE., MSA yang telah memberikan tugas kelompok ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan baik
dari segi teknis maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat dipahami dan
bermanfaat bagi para pembaca.

Penulis

Kupang, 26 April 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................................6
2.1. Masalah Dalam Penelitian Kualitatif...........................................................................6
2.2. Fokus Penelitian...........................................................................................................8
2.3. Bentuk Rumusan Masalah..........................................................................................11
2.4, Judul Penelitian Kualitatif..........................................................................................15
BAB III.................................................................................................................................18
PENUTUP.............................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penelitian kualitatif adalah salah satu jenis metode penelitian yang mengandalkan data

yang diperoleh penelitdari observasi langsung, wawancara, kuesioner, kelompok fokus,

observasi partisipan penelitian, rekaman yang dibuat di alam, dokumen, dan artefak. Data

tersebut umumnya nonnumerik. Penelitian kualitatif sebagai metode ilmiah sering digunakan

dan dilaksanakan oleh sekelompok peneliti dalam bidang ilmu social, termasuk juga ilmu

pendidikan.

Penelitian kualitatif dilaksanakan untuk membangun pengetahuan melalui

pemahaman dan penemuan. Pendekatan penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian

dan pemahaman yang berdasarkan pada metode yang menyelidiki suatu fenomena social dan

masalah manusia. Pada penelitian ini peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti

kata-kata, laporan terinci dari pandagan responden dan melakukan studi pada situasi yang

alami. Metode kualitatif merupakan metode yang fokus pada pengamatan yang mendalam.

Oleh karenanya, penggunaan metode kualitatif dalam penelitian dapat menghasilkan kajian

atas suatu fenomena yang lebih komprehensif. Dalam penelitian kualitatif, peneliti terlibat

dalam konteks, dengan situasi dan setting fenomena alami sesuai yang sedang diteliti. Setiap

fenomena merupakan sesuatu yang unik, yang berbeda dengan lainnya karena berbeda

konteksnya.

Tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah untuk memahami kondisi suatu konteks

dengan mengarahkan pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret

kondisi dalam suatu konteks yang alami (natural setting), tentang apa yang sebenarnya terjadi

menurut apa adanya di lapangan studi.


1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara menentukan masalah dalam penelitian Kualitatif?


2. Mengapa peneliti membatasi fokus penelitianya?
3. Apa saja bentuk- bentuk rumusan masalah?
4. Bagaimana cara menetapkan judul agar sesuai Masalah?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui cara menentukan masalah dalam penelitian


2. Mengetahui alasan peneliti membatasi fokus penelitiannya
3. Mengetahui apa saja bentuk-bentuk rumusan masalah
4. Menegetahui cara menetapkan judul berdasarkan masalah
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Masalah Dalam Penelitian Kualitatif

Setiap penelitian baik penelitian kuantitatif maupun kualitatif selalu berangkat

dari masalah. Namun terdapat perbedaan yang mendasar antara "masalah" dalam

penelitian kuantitatif dan "masalah" dalam penelitian kualitatif. Kalau dalam

penelitian kuantitatif, "masalah" yang akan dipecahkan melalui penelitian harus

jelas, spesifik, dan dianggap tidak berubah, tetapi dalam penelitian kualitatif

"masalah" yang dibawa oleh p~neliti masih remang-remang, bahkan gelap, kompleks,

dan dinamis. Oleh karena itu, "masalah" dalam penelitian kualitatif masih bersifat

sementara, tentatif, dan akan berkembang atau berganti setelah peneliti berada di

lapangan.

Dalam penelitian kualitatif, akan terjadi tiga kemungkinan terhadap "masalah"

yang dibawa oleh peneliti dalam penelitian. Yang pertama masalah yang dibawa oleh

peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai akhir penelitian sama. Dengan demikian

judul proposal dengan judul laporan penelitian sama. Yang kedua "Masalah" yang

dibawa peneliti setelah memasuki penelitian berkembang yaitu memperluas atau

memperdalam masalah yang t e l a h d i s i a p k a n Dengan demikian tidak terlalu banyak

perubahan, sehingga judul penelitian cukup disempurnakan. Yang ketiga “masalah”yang

dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah total, sehingga harus “ganti” masalah.

Dengan demikian judul proposal dengan judul penelitian tidak sama dan judulnya diganti.

Dalam institusi tertentu, judul yang diganti sering mengalami kesulitan administrasi. Oleh

karena itu institusi yang menangani penelitian kualitatif, harus mau dan mampu

menyesuaikan dengan karakteristik masalah kualitatif ini.


Peneliti kualitatif yang merubah masalah atau ganti judul penelitiannya setelah

memasuki lapangan penelitian atau setelah selesai, merupakan peneliti kualitatif yang lebih

baik, karena ia dipandang mampu melepaskan apa yang telah difikirkan sebelumnya, dan

selanjutnya mampu melihat fenomena secara lebih luas dan mendalam sesuai dengan apa

yang terjadi dan berkembang pada situasi sosial yang diteliti. Kemungkinan kualitatif dapat

digambarkan sebagai berikut.

Terdapat perbedaan antara masalah dan rumusan masalah. Seperti telah dikemukakan

bahwa, masalah adalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang

terjadi. Sedangkan rumusan masalah adalah pertanyaan penelitian yang disusun berdasarkan

masalah yang harus dicarikan jawabannya melalui pengumpulaan data/ dalam usulan

penelitian, sebaiknya masalah tentang kualitas SDM yang masih rendah, maka perlu

ditunjukan data kualitas SDM tersebut, melalui Human Development Index misalnya.

Masalah kekurangan guru, buku alat pelajaran diberbagai sekolah perlu ditunjukan dengan

data. Masalah anak dari keluarga yang miskin perlu ditunjukan dengan data yang akurat.
Data tentang masalah bisa berasal dari dokumentasi hasil penelitian, pengawaan,

evaluasi, pengamatan pendahuluan, dan pernyataan orang-orang yang patut dipercaya.

2.2. Fokus Penelitian

Salah satu asumsi tentang gejala dalam penelitian kuantitatif adalah bahwa gejala dari

suatu obyek itu sifatnya tunggal dan parsial. Dengan demikian berdasarkan gejala tersebut

peneliti kuantitatif dapat menentukan variabel-variabel yang akan diteliti. Dalam pandangan

penelitian kualitatif, gejala itu bersifat holistik (menyeluruh, tidak dapat dipisahkan-

pisahkan), sehingga peneliti kualitatif tidak akan menetapkan penelitiannya hanya

berdasarkan variabel penelitian, tetapi keseluruhan situasi sosial yang diteliti yang meliputi

aspek tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis.

Karena terlalu luasnya masalah, maka dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan

membatasi penelitian dalam satu atau lebih variabel. Dengan demikian dalam penelitian

kuantitatif ada yang disebut batasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian kualitatif

disebut dengan fokus, yang berisi pokok mesalah yang masih bersifat umum. Batasan

masalah dan fokus dapat digambarkan seperti gambar 10.1 b berikut.

Obyek Penelitian

12 Variabel

A B C D E F

G F G H I J

Dibatasi menjadi dua

Variabel A dan E
A E

Gambar 10.1a. Penelitian kuantitatif, membuat pembatasan masalah

Pembatasan dalam penelitian kuantitatif lebih didasarkan tingkat kepentingan, urgensi

dan feasibilities masalah yang akan dipecahkan, selain juga faktor keterbatasan tenaga, dan

dan waktu. Suatu masalah dikatakan penitng apabila masalah tersebut tidak dipecahkan

melalui penelitian, maka akan semakin menimbulkan masalah baru. Masalah dikatakan urgen

(mendesak) apabila masalah tersebut tidak segera dipecahkan melaui penelitian. Maka akan

semakin kehilangan berbagai kesempatan untuk mengatasi. Masalah dikatakan feasible

apabila terdapat berbagai sumber daya untuk memecahkan masalah tersebut. Untuk menilai

masalah tersebut penting, urgen, feasible, maka perlu dilakukan melalui analisis masalah.

Dalam mempertajam penelitian, peneliti kualitatif menetapkan fokus. Spradley

menyatakan bahwa “A focused refer to a single cultural domain or a few rrelated domains”

maksudnya adalah bahwa fokus itu merupakan domain tinggal atau beberapa domain yang

terkait dari situasi sosial. Dalam penelitian kualitatif, penentuan fokus dalam proposal lebih

didasarkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial

(lapangan).
Kebaruan informasi itu bisa berupa upaya untuk memahami secara luas dan

mendalam tentang situasi sosial dalam lembaga pendidikan, tetapi juga ada keinginan untuk

menghasilkan hipotesis atau ilmu baru dari situasi sosial yang diteliti. Fokus yang sebenarnya

dalam penelitian kualitatif diperoleh setelah peneliti melakukan grand tour observation dan

grand tour question atau yang disebut dengan penjelajahan umum. Dari penjelajahan umum

ini peneliti akan memperoleh gambaran umum menyeluruh yang masih pada tahap

permukaan tentang situasi sosial. Untuk dapat memahami secara lebih luas dan mendalam,

maka diperlukan pemilihan fokus penelitan.

Spradley dalam Sanapiah Faisal (1988) mengemukakan empat alternatif untuk

menetakan fokus yaitu :


1. Menetapkan fokus pada permasalahan yang disarankan oleh informan. Informan ini

dalam lembaga pendidikan, bisa kepala sekolah, guru, orang tua murid, murid, pakar

pendidikan dan sebagainya.

2. Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu organizing domain. Domain

dalam pendidikan ini bisa kurikulum, proses belajar mengajar, sarana prasarana,

tenaga pendidik dan kependidikan, manajemen, pembiayaan, sistem evaluasi,

pandangan hidup kompetensi dan sebagainya.

3. Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan iptek. Temuan

berarti sebelumnya belum pernah ada. Temuan ini dalam pendidikan misalnya

menemukan metode mengajar matematika yang mudah dipahami dan menyenangkan.

4. Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terakit dengan teori-teori yang

telah ada. Penelitian ini bersifat pengembangan, yaitu ingin melengkapi dan

memperluas teori yang telah ada.

2.3. Bentuk Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan bentuk pertanyaan yang dapat memandu peneliti untuk

mengumpulakn data di lapangan. Berdasarkan level of explanationsuatu gejala, maka secara

umum terdapat tiga bentuk rumusan masalah, yaitu rumusan masalah deskriptif, komparatif

dan asosiatif.

1. Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang memandu peneliti

untuk mengeksplorasi dan atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara

menyeluruh, luas dan mendalam. Conoth : Bagaimanakah profil pendidikan di

Indonesia ?

2. Rumusan masalah komperatif adalah rumusan yang memandu peneliti untuk

membendingkan antara koteks sosial atau domain satu dibandingkan dengan yang
lain. Contoh : Adakah perbedaan dinamika murid di kelas yang diajar dengan metode

ceramah dan demonstrasi ?

3. Rumusan masalah asosiatif atau hubungan adalah rumusan masalah yang memandu

peneliti untuk mengkonstruksi hubungan antara situasi sosial atau domain satu dengan

yang lainnya. Rumusan masalah asosiatif dibagi menjadi tiga yaitu, hubungan

simetris, kausal dan reciprocal atau interaktif.

Hubungan simetris adalah hubungan suatu gejala yang munculnya bersamaan

sehinggaa bukan merupakan hubungan sebab akibat atau interaktif. Contohnya :

adakah hubungan antara kupu-kupu yang datang ke rumah dengan kedatangan tamu.

Adakah hubungan antara kejatuhan binatang cecak dengan musibah keluarga? Adalah

hubungan antara menabrak kucing dengan kemungkinan mendapat kecelakaan?

Adakah hubungan warna rambut dengaan kecerdasan? Adakah hubungan warna

rambut dengan kecerdasan ? adakah hubungan antara puasa sunat (senin kamis)

dengan hasil belajar anak?

Hubungan kasual adalah hubungan yang bersifat sebab dan akbat. Hubungan ini

merupakan salah satu asumsi ilmu dalam metode kuantitatif, dimana segala sesuatu

itu ada, karena ada sebabnya. Dengan demikian dalam paradigma penelitian selalu

ada variabel independen sebagai penyebab dan variabel dependen sebagai akibat.

Contohnya : adakah pengaruh insentif terhadap kinerja guru? Adakah pengaruh gaya

kepemimpinan dengan kedisiplinan murid?

Selanjutnya hubungan reciprocal adalah hubungan yang saling mempengaruhi.

Dalam penelitian kualitatif hubungan yang diamati atau ditemukan adalah hubungan

yang bersifat reciprocal atau interaktif. Contoh : adalah hubungan antara banyaknya

radio di pedesaan dengan jenjang pendidikan masyarakat. ( Hubungan ini merupakan

hubungan interaktif, karena dengan adanya radio, maka masyarakat lebih terbuka

mendapat berbagai informasi. Dengan informasi ini, maka aspirasi untuk memperoleh
pendidikan semakin tinggi. Selanjutnya dengan pendidikan yang tinggi, akan

mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, sehingga dapat

digunakan untuk membeli radio). Bagaimanakah antara peran orang tua; guru dan

murid dalam pembentukan kepribadian anak?

Dalam penelitian kualitatif seperti yang telah dikemukakan, rumusan masalah yang

merupakan fokus enelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti

masuk lapangan atau situasi sosial tertentu. Namun demikian satiap peneliti baik peneliti

kuantitatif maupun kualitatif harus membuat rumusan masalah. Pertanyaan penelitian

kualitatif dirumuskan dengan maksud untuk lebih memahami gejala yang masih remang-

remang, tidak teramati, dinamis dan kompleks, sehingga setelah diteliti menjadi lebih jelas

apa yang ada dalam situasi sosial tersbut. Peneliti yang menggunakan pendekatan kualitatif,

pada tahap awal penelitiannya, kemungkinan belum memiliki gambaran yyang jelas tentang

aspek-aspek masalah yang akan ditelitinya. Ia akan mengembangkan fokus penelitian

sasmbul mengumpulkan data. Proses ini disebut “emergent design”( Lincoln dan Guba,

1985:102

Berikut ini kualitatif diberikan tentang contoh suatu rumusan masalah dalam

proposal penelitian kualitatif tentang suatu peristiwa.

1. Apakah peristiwa yang terjadi dalam situasi sosial atau setting tertentu? masalah

deskriptif).

2. Apakah makna peristiwa itu bagi orang-orang yang ada pada setting itu? (rumusan

masalah deskriptif).

3. Apakah peristiwa itu tertentu diorganisir dalam pola-pola organisasi social tertentu

(rumusan masalah asosiatif/hubungan yang akan menemukan pola organisasi dari

suatu kejadian)
4. Apakah peristiwa itu berhubungan dengan peristiwa lain dalam situasi social yang

sama atau situasi social yang lain (rumusan masalah asosiatif)

5. .Apakah peristiwa itu sama atau berbeda dengan peristiwa lain(rumusan masalah

komporatif)

6. Apakah peristiwa itu merupakan peristiwa yang baru, yang belum ada sebelumnya?

Contoh 2 Rumusan masalah tentang kemiskinan.

1. Bagaimanakah gambaran rakyat miskin di situasi sosial atau setting tertentu?

(rumusan masalah deskriptif).

2. Apakah makna miskin bagi mereka yang berada dalam situasi sosial tersebut?

(rumusan masalah deskriptif).

3. Bagaimanakah upaya masyarakat tersebut dalam mengatasi kebutuhan sehari-hari?

(rumusan masalah deskriptif)

4. Bagaimanakah pola terbentuknya mereka menjadi miskin?

(rumusan masalah asosiatif reciprocal).

5. Apakah pola terbentuknya kemiskinan antara satu keluarga dengan yang lain berbeda?

(masalah komparatif).

6. Adakah pola baru yang menyebabkan rakyat menjadi miskin?

Contoh 3 Rumusan masalah tentang manajemen

1. Apakah pemahaman orang-orang yang ada dalam organisasi itu tentang arti dan

makna manajemen?

(masalah deskriptif)

2. Bagaimanakah iklim kerja atau suasana kerja pada organisasi tersebut?

(masalah deskriptif)
3. Bagaimanakah pola perencanaan yang digunakan dalam organisasi itu, baik

perencanaan strategis maupun taktis/tahunan?

(masalah deskriptif).

4. Bagaimanakah model penempatan orang-orang untuk menduduki posisi dalam

organisasi itu

(masalah deskriptif).

5. Bagaimanakah model koordinasi, kepemimpinan, dan supervisi yang dijalankan

dalam organisasi itu?

(masalah asosiatif)

6. Bagaimanakah pola penyusunan anggaran pendapatan dan belanja organisasi itu?

(masalah asosiatif)

7. Bagaimanakah pola pengawasan dan dan pengendalianyang dilakukan dalam

organisasi itu?

(masalah deskriptif)

8. Apakah kinerja organisasi tersebut berbeda dengan organisasi lain yang sejenis?

(masalah komparatif)

2.4, Judul Penelitian Kualitatif

Judul dalam penelitian kualitatif pada umumnya disusun berdasarkan masalah yang

telah ditetapkan. Dengan deemikian judul penelitiannya harus sudah spesifik dan

mencerminkan variable yang akan diteliti. Judul penelitian kuantitatif digunakan sebagai

pegangan peneliti untuk menetapkan variable yang akan diteliti, teori yang digunakan,

instrument penelitian yang dikembangkan, teknik analisis data,serta kesimpulan.

Dalam penelitian kualitatif(menyeluruh), maka judul dalam penelitian kualitatif yang

dirumuskan dalam proposal juga masih bersifat sementara, dan akan dikembangkan stelah

memasuki lapangan. Judul laporan penelitian kualitatifyang baik justru berubah, atau
mungkin diganti. Judul penelitian kualitatif yang tidak berubah,berarti peneliti belum mampu

menjelajah secara mendalam terhadap situasi social yang diteliti sehingga belum mampu

mengembangkan pemahaman yang luas dan mendalam terhadap situasi social yang diteliti

(situasi sosisal = obyek yang diteliti)

Judul penelitian kuantitatif tentu saja tidak harus mencerminkan permasalahan dan

variable yang diteliti, tetapi lebih pada usaha untuk mengungkapkan fenomena dalam situasi

social secara luas dan mendalam, serta menemukan hipotesis dan teori. Berikut ini diberikan

beberapa contoh judul penelitian kualitatif

1. Pengembangan Model Perencanaan Yang Efektif Di Era Otonomi Daerah

2. Organisasi Pemerintah Yang Efektif Dan Efisien Pada Era Otonomi Daerah

3. Membangun Iklim Kerja Yang Kondusif

4. Pengembangan Kepemimpinan Berbasis Budaya

5. Pengembangan Sistem Pengawasan Yang Efektif

6. Makna Menjadi Pegawai Negeri Sipil Bagi Masyarakat

7. Makna Pembangunan Bagi Masyarakat Miskin

8. Pengembangan Body Language Yang Menarik Bagi Konsumen Masyarakat

Yogyakarta

9. Strategi Hidup Keluarga Masyarakat Yang Tanah Dan Rumahnya Tergusur

10. Manajemen Keluarga Petani Dalam Menyekolahkan Anak-Anaknya

11. Model Belajar Aak Yang Berprestasi

12. Profil Guru Yang Efektif Mendidik Anak

13. Makna Upacara-Upacara Tradisional Bagi Masyarakattertentu

14. Pola Perkembangan Karir Bagi Orang-Orang Sukses

15. Makna Gotong-Royong Bagi Masyarakat Modern

16. Mengapa Sdm Masyarakat Indonesia Tidak Berkualitas?


17. Mengapa Korupsi Sulit Diberantas Diindonesia?

18. Menelusuri Pola Supply Dan Demand Narkoba

19. Makna Sakit Bagi Pasien

20. Pola Manajemen Pedagang Yang Didugapunya"Pesugihan"

21. Pengembangan Model Pendidikan Berbasis Produksi

22. Mengapa Para Pemimpin Indonesia Gagal Membangun Bangsa

23. Mengadili Koruptor Dengan Pendekatan Ilmiah

24. Kesejahteraan Menurut Orang Miskin

25. Model Pengembangan Sdm Bangsa Dalam Upaya Mencapai


26. Keunggulan Kompetitif
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Oleh karena itu penelitian kualitatif jauh lebin sulit dari penelitian kuantitatif, karena

peneliti kualitatif harus berbekal teori yang luas sehingga mampu menjadi “human

instrumen” yang baik. Dalam hal ini dan Gall 198 menyatakan bahwa “Qualitative

research is much more difficult to do well than quantitative research because the data

collected are usually subjective and the main measurement tool for collecting data is the

investigator himself”. Penelitian kualitatif lebih sulit bila dibandingkan dengan penelitian

kualitatif, karena data yang terkumpul bersifat subyektif dan instrument sebagai alat

pengumpul data adalah peneliti itu sendiri.

Untuk dapat menjadi instrumen penelitian yang baik,penelitian kualitatif dituntut

untuk memiliki wawasan yang luas,baik wawasan teoritimaupun wawasan yang terkait

dengan konteks sosial yang diteliti yang berupa nilai, budaya, keyakinan, hukum, adat

istiadat, yang terjadi dan berkembang pada konteks sosial tersebut. Bila peneliti tidak

memiliki wawasan yang luas, maka peneliti akan sulit membuka pertanyaan kepada

sumber data, sulit memahami apa yang terjadi, tidak akan dapat melakukan analisis secara

induktif terhadap data yang diperoleh. Sebagai contoh seorang peneliti bidang manajemen

akan merasa sulit untuk mendapatkan data tentang kesehatan, karena untuk bertanya pada

bidang kesehatan saja akan mengalami kesulitan. Demikian juga peneliti yang berlatar

belakang pendidikan, akan sulit untuk bertanya dan memahami bidang antropologi.
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono.2022.Metode Peneleitian Kuantitatif,kualitatif, Dan R&D Edisi 2.Bandung:


ALFABETA cv.

You might also like